id ISSN : 1693-4474
Dicky Maryono
Dosen STIE STEMBI – Bandung Business School
Sigit Djalu P.
Dosen STIE STEMBI – Bandung Business School
Soni Rustandi
Peneliti Junior STIE STEMBI – Bandung Business School
Abstrak
PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten adalah salah satu
perusahaan yang berada di bawah naungan Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
yang bergerak di bidang Jasa Pelayanan Penyediaan dan Pendistribusian Listrik
di Indonesia.
PT. PLN (Perusahaan Listrik Negara) DJBB merupakan perusahaan yang
mengelola pendistribusian tenaga listrik ke seluruh Jawa Barat dan Banten
Kinerja adalah hasil yang diperoleh oleh suatu organisasi baik organisasi
tersebut bersifat profit oriented dan non profit oriented yang dihasilkan selama
satu periode waktu. Secara lebih tegas Amstrong dan Baron mengatakan kinerja
merupakan hasil pekerjaan yang mempunyai hubungan kuat dengan tujuan
strategis organisasi, kepuasan konsumen dan memberikan kontribusi ekonomi
(Amstrong dan Baron). Lebih jauh Indra Bastian menyatakan bahwa kinerja
adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu
kegiatan/program/kebijaksanaan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan
visi organisasi yang tertuang dalam perumusan skema strategis (strategic
planning) suatu organisasi.(Irham Fahmi 2011:2)
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan
statistik deskriptif atau inferensial adalah statistik yang digunakan untuk
menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang
telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan
yang berlaku untuk umum atau generalisasi. (Sugiyono 2014:147)
Berdasarkan hasil penelitian dan perhitungan mean, modus, dan median
mendapatkan hasil rata-rata sebesar 2,2 dan ini menunjukan Kinerja penanganan
keluhan cukup baik, modus dari angka yang paling banyak muncul adalah 2 dan
ini menunjukkan Kinerja penanganan keluhan cukup baik dan untuk median atau
angka tengah pada data adalah 2, hal ini membuktikan bahwa Kinerja
penanganan keluhan PT. PLN (Persero) cukup baik..
oleh petugas yang tidak akurat, tarif dasar kualitas pelayanan harus dilakukan secara
listrik yang terus naik membuat pelanggan terus menerus dan berkesinambungan. Untuk
selalu terancam dengan pemutusan listrik, melaksanakan suatu perbaikan tidak terdapat
pemadaman bergilir, dan masih banyak suatu alasan untuk tidak mengetahui aspek-
lainnya. aspek kunci dari suatu sistem kualitas. Namun
Kepuasan pelanggan merupakan sayangnya banyak permasalahan yang muncul
tujuan dan sarana pemasaran. Dewasa ini dari PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat
perusahaan harus lebih baik lagi Dan Banten. Sebagai perusahaan yang
memperhatikan tingkat kepuasan membidangi layanan pendistribusian tenaga
pelanggannya karena internet menyediakan listrik untuk masyarakat, perusahaan ini
sarana bagi konsumen untuk menyebarkan masih mengalami banyak kerugian.
berita buruk dengan cepat dan juga berita baik Dilihat dari sejarah
ke seluruh dunia. Beberapa pelanggan bahkan perkembangannya, BUMN telah memberikan
membuat situs web sendiri untuk menyiarkan andil yang tidak kecil, baik dalam menopang
kesalahan dan ketidakpuasan mereka. Dengan keuangan negara maupun dalam melayani
menggambarkan kejadian dan tindakan salah kesejehteraan rakyat Indonesia. Ketika sektor
yang dilakukan perusahaan, situs web ini swasta belum mempunyai kemampuan yang
sering berusaha mendorong ketidakpuasan cukup untuk berperan, BUMN merupakan
dan protes konsumen.(Kotler 2008:140) andalan perekonomian Indonesia, terlebih
Demikian halnya kepuasan bagi para saat Indonesia menghadapi krisis moneter
pelanggan PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa sejak pertengahan tahun 1997.
Barat dan Banten juga dipengaruhi berbagai PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa
faktor diantaranya pelayanan, sikap tanggap Barat dan Banten adalah salah satu
terhadap gangguan, kemudahan dalam perusahaan yang berada di bawah naungan
pembayaran tagihan rekening listrik, prosedur Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang
pemasangan listrik dan masih banyak lainnya. bergerak di bidang Jasa Pelayanan Penyediaan
Kinerja atau performance adalah dan Pendistribusian Listrik di Indonesia.
merupakan gambaran mengenai tingkat Luas wilayah kerja PT PLN (Persero)
pencapaian pelaksanaan suatu program Distribusi Jawa Barat dan Banten menjangkau
kegiatan atau kebijakan dalam mewujudkan lebih dari 42.196 km yang meliputi Provinsi
sasaran, tujuan, visi, dan misi organisasi yang Jawa Barat dan Provinsi Banten, kecuali
dituangkan melalui perencanaan strategis Tangerang. Jumlah konsumen yang mencapai
suatu organisasi. Kinerja dapat diketahui dan lebih dari 764 juta pelanggan, atau 22% dari
diukur jika individu atau sekelompok jumlah pelanggan PLN secara nasional,
karyawan telah mempunyai kriteria atau menjadikan PT PLN (Persero) Distribusi Jawa
standar keberhasilan tolok ukur yang Barat dan Banten merupakan unit PLN
ditetapkan oleh organisasi.(Moeheriono terbesar di Indonesia.
2009:60)
Hasil dan kualitas prestasi kerja yang Identifikasi Masalah
maksimal tidak dapat dilepaskan oleh hasil
yang dibangun oleh pihak manajemen Berdasarkan latar belakang yang
perusahaan ini karena tidak mungkin suatu diuraikan di atas, penulis merumuskan
prestasi kerja yang bagus itu bisa diperoleh beberapa masalah dalam penelitian ini,
tanpa ada penanganan yang serius dan sebagai berikut :
mendalam dari pihak manajemen 1. Apa saja keluhan pelanggan pada PT. PLN
perusahaan.(Irham Fahmi 2011:6) (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten
Untuk memenuhi kepuasan ?
pelanggan perlu ada perbaikan kualitas 2. Bagaimana sistem penanganan keluhan
pelayanan yang mengacu pada kepuasan pelanggan pada PT. PLN (Persero)
pelanggan merupakan tujuan utama dalam Distribusi Jawa Barat dan Banten ?
pemberian pelayanan. Karena itu, perbaikan
bersifat profit oriented dan non profit oriented yang mempunyai kriteria tertentu yaitu valid.
yang dihasilkan selama satu periode waktu. Valid menunjukan derajat ketepatan antara
Secara lebih tegas Amstrong dan Baron data yang sesungguhnya terjadi pada objek
mengatakan kinerja merupakan hasil dengan data yang dapat dikumpulkan oleh
pekerjaan yang mempunyai hubungan kuat peneliti. (Sugiyono 2014:2)
dengan tujuan strategis organisasi, kepuasan Data yang telah terkumpul
konsumen dan memberikan kontribusi selanjutnya dianalisis secara kuantitatif
ekonomi (Amstrong dan Baron). Lebih jauh dengan menggunakan statistik deskriptif
Indra Bastian menyatakan bahwa kinerja adalah statistik yang digunakan untuk
adalah gambaran mengenai tingkat menganalisis data dengan cara
pencapaian pelaksanaan suatu mendeskripsikan atau menggambarkan data
kegiatan/program/kebijaksanaan dalam yang telah terkumpul sebagaimana adanya
mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang
organisasi yang tertuang dalam perumusan berlaku untuk umum atau generalisasi.
skema strategis (strategic planning) suatu (Sugiyono 2014:147)
organisasi. (Irham 2011:2) Kuesioner merupakan teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan
Menurut Mathis dan Jackson cara memberi seperangkat pertanyaan atau
(2006:378), Kinerja (performance) pada pernyataan tertulis kepada responden untuk
dasarnya adalah apa yang dilakukan atau tidak dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik
dilakukan oleh karyawan. Kinerja karyawan pengumpulan data yang efisien bila peneliti
yang umum untuk kebanyakan pekerjaan tahu dengan pasti variabel yang akan diukur
meliputi elemen sebagai berikut: dan tahu apa yang bisa diharapkan dari
Kuantitas responden. (Sugiyono 2014:142)
Kualitas Setiap penelitian mempunyai tujuan
Ketepatan waktu dan kegunaan tertentu. Secara umum tujuan
penelitian ada tiga macam yaitu yang bersifat
METODE PENELITIAN ;penemuan, pembuktian, dan
pengembangan berarti data yang diperoleh
Metode penelitian pada dasarnya dari penelitian itu adalah data yang betul-betul
merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan baru yang sebelumnya belum pernah
data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. diketahui. Pembuktian berarti data yang
Berdasarkan hal tersebut terdapat empat kata diperoleh itu digunakan untuk membuktikan
kunci yang perlu diperhatika yaitu, cara ilmiah, adanya karagu-raguan terhadap informasi
data, tujuan, dan kegunaan. atau pengetahuan tertentu, dan
Cara ilmiah berarti kegiatan pengembangan berarti memperdalam dan
penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri memperluas pengetahuan yang telah ada.
keilmuan, yaitu rasional, empiris, dan (Sugiyono 2014:3)
sistematis. Rasional berarti kegiatan Melalui penelitian manusia dapat
penelitian itu dilakukan dengan cara-cara yang menggunakan hasilnya. Secara umum data
masuk akal, sehingga terjangkau oleh yang diperoleh dari penelitian dapat
penalaran manusia. Empiris berarti cara-cara digunakan untuk memahami, memecahkan,
yang dilakukan itu dapat diamati oleh indera dan mengatisipasi masalah.(Sugiyono
manusia, sehingga orang lain dapat mengamati 2014:3)
dan mengetahui cara-cara yang digunakan.
Sistematis artinya, proses yang digunakan HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
dalam penelitian itu menggunakan langkah- Pada penelitian ini penulis melakukan
langkah tertentu yang bersifat logis. penyebaran kuesioner kepada responden yang
(Sugiyono 2014 : 2) sudah ditentukan yaitu pelanggan PT. PLN
Data yang diperoleh melalui (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten
penelitian itu adalah data empiris (teramati) Rayon Banjaran yang sebelumnya pernah
mengajukan keluhan/komplain. Adapun 71) posisi item pertanyaan ini berada pada
jumlah pelanggan yang dijadikan responden kategori cukup baik
pada penelitian ini sebanyak 30 pelanggan. Tabel 4.6
Setelah melakukan pemeriksaan, setiap Item pertanyaan 2
kuesioner yang disebarkan secara langsung, Bagaimana menurut anda tingkat kecepatan
penanganan keluhan PT. PLN (Persero)
dan pengisiannya cukup jelas sehingga dapat
digunakan.
Penyebaran kuesioner dilaksanakan No Kecepatan Skor Jumlah Persentase Bobot
pada tanggal 17 januari 2016 sampai dengan
1 Baik 3 12 40% 36
20 januari 2016.
2 Cukup 2 13 43,33% 26
Analisi Tanggapan Responden Variabel Baik
Kinerja
3 Tidak 1 5 16,67,% 5
Dari penyeberan kuesioner yang Baik
diambil berdasrakan indikator pada bab
Total 30 100% 67
sebelumnya diperoleh data mengenai 3 (tiga)
item pertanyaan yang telah disebarkan kepada Sumber : Data Olahan
responden dan diuraikan pada tabel berikut
ini: Dari tabel 4.6 diatas menunjukkan bahwa
Tabel 4.5 persentase responden yang menjawab tingkat
Item pertanyaan 1 kecepatan penanganan responden yang
Bagaimana menurut anda tingkat kualitas menjawab tidak baik sebesar 16,67% sedangkan
penanganan keluhan PT. PLN (Persero) responden yang menjawab cukup baik sebesar
43,33% dan yang menjawab baik sebesar 40%.
N Kualitas Sko Jumla Persenta Bobo Hal ini menunjukkan bahwa tingkat kecepatan
o r h se t penanganan keluhan PT. PLN (Persero) menurut
1 Baik 3 11 36,67% 33 pelanggan sudah cukup baik.
KESIMPULAN
sumber : Data Olahan
Berdasarkan hasil penelitian yang
dilakukan peneliti, diperoleh kesimpulan
Dari tabel 4.7 di atas terlihat bahwa
bahwa Kinerja penanganan keluhan PT. PLN
persentase responden yang menjawab tidak
(Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten
baik dalam ketepatan waktu penyelesaian
Rayon Banjaran menurut persepsi pelanggan
keluhan sebesar 26,66% sedangkan yang
dapat dikatakan cukup baik (tabel 4.8). Dilihat
menjawab cukup baik sebesar 46,67% dan
dari Kualitas penanganan, tingkat kecepatan
yang menjawab baik sebesar 26,67%. Hal ini
penanganan dan tingkat ketepatan waktu
menunjukan bahwa tingkat ketepatan waktu
penyelesaian PT. PLN (Persero) Rayon
penyelesaian keluhan cukup baik. Dilihat
Banjaran menurut persepsi pelanggan dapat
berdasarkan nilai bobot yang dihasilkan
dikatakan cukup baik.
sebesar 60 ada dalam rentang (51 – 71)
sehingga pertanyaan item ke 3 ada dalam
DAFTAR PUSTAKA
kategori cukup baik.
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif,
Berikut adalah bobot dari variabel
Kualitatif dan R&D.Cetakan ke dua puluh
Kinerja :
Bandung : CV. Alfabeta.
Sugiyono. 2014. Statistika Untuk Penelitian. Risttiyanti Prasetijo, John J.O.I Ihalauw. 2005.
Cetakan Ke dua puluh lima. Bandung : CV. Perilaku konsumen. Yogyakarta : CV. Andi
Alfabeta. Offset
Sugiyono. 2013. Statistika Untuk Penelitian. Philip Kotler & Kevin Lane Keller. 2008.
Cetakan Ke dua puluh dua. Bandung : CV. Manajemen Pemasaran. Jakarta : Penerbit
Alfabeta. Erlangga
Irham Fahmi. 2011. Manajemen Kinerja Teori Robert L. Mathis, John H. Jackson. 2006.
dan Aplikasi. Bandung : CV. Alfabeta Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi
Fandy Tjiptono. 2005. Prinsip-Prinsip Total Kesepuluh. Jakarta: Salemba Empat
Quality Service. Yogyakarta : CV. Andi Offset