Anda di halaman 1dari 8

URL : www.stiestembi.ac.

id ISSN : 1693-4474

Analisis Kinerja Penanganan Keluhan Pelanggan


Pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat Dan Banten

Dicky Maryono
Dosen STIE STEMBI – Bandung Business School

Sigit Djalu P.
Dosen STIE STEMBI – Bandung Business School

Soni Rustandi
Peneliti Junior STIE STEMBI – Bandung Business School

Abstrak
PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten adalah salah satu
perusahaan yang berada di bawah naungan Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
yang bergerak di bidang Jasa Pelayanan Penyediaan dan Pendistribusian Listrik
di Indonesia.
PT. PLN (Perusahaan Listrik Negara) DJBB merupakan perusahaan yang
mengelola pendistribusian tenaga listrik ke seluruh Jawa Barat dan Banten
Kinerja adalah hasil yang diperoleh oleh suatu organisasi baik organisasi
tersebut bersifat profit oriented dan non profit oriented yang dihasilkan selama
satu periode waktu. Secara lebih tegas Amstrong dan Baron mengatakan kinerja
merupakan hasil pekerjaan yang mempunyai hubungan kuat dengan tujuan
strategis organisasi, kepuasan konsumen dan memberikan kontribusi ekonomi
(Amstrong dan Baron). Lebih jauh Indra Bastian menyatakan bahwa kinerja
adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu
kegiatan/program/kebijaksanaan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan
visi organisasi yang tertuang dalam perumusan skema strategis (strategic
planning) suatu organisasi.(Irham Fahmi 2011:2)
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan
statistik deskriptif atau inferensial adalah statistik yang digunakan untuk
menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang
telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan
yang berlaku untuk umum atau generalisasi. (Sugiyono 2014:147)
Berdasarkan hasil penelitian dan perhitungan mean, modus, dan median
mendapatkan hasil rata-rata sebesar 2,2 dan ini menunjukan Kinerja penanganan
keluhan cukup baik, modus dari angka yang paling banyak muncul adalah 2 dan
ini menunjukkan Kinerja penanganan keluhan cukup baik dan untuk median atau
angka tengah pada data adalah 2, hal ini membuktikan bahwa Kinerja
penanganan keluhan PT. PLN (Persero) cukup baik..

Kata Kunci : Kinerja.

PENDAHULUAN semakin meningkat dalam bidang jasa maupun


Listrik merupakan sumber kehidupan barang. Untuk PT. PLN (Persero)
bagi kita semua. Di era globalisasi seperti ini, Distribusi Jawa Barat dan Banten sebagai salah
peran listrik sangat penting bagi kehidupan satu perusahaan BUMN perlu memperhatikan
sehari-hari, dimana kebutuhan manusia yang aspek pemasaran lebih luas antara meteran

SMART – Study & Management Research | Vol XIII, No.1 – 2016 14


URL : www.stiestembi.ac.id ISSN : 1693-4474

oleh petugas yang tidak akurat, tarif dasar kualitas pelayanan harus dilakukan secara
listrik yang terus naik membuat pelanggan terus menerus dan berkesinambungan. Untuk
selalu terancam dengan pemutusan listrik, melaksanakan suatu perbaikan tidak terdapat
pemadaman bergilir, dan masih banyak suatu alasan untuk tidak mengetahui aspek-
lainnya. aspek kunci dari suatu sistem kualitas. Namun
Kepuasan pelanggan merupakan sayangnya banyak permasalahan yang muncul
tujuan dan sarana pemasaran. Dewasa ini dari PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat
perusahaan harus lebih baik lagi Dan Banten. Sebagai perusahaan yang
memperhatikan tingkat kepuasan membidangi layanan pendistribusian tenaga
pelanggannya karena internet menyediakan listrik untuk masyarakat, perusahaan ini
sarana bagi konsumen untuk menyebarkan masih mengalami banyak kerugian.
berita buruk dengan cepat dan juga berita baik Dilihat dari sejarah
ke seluruh dunia. Beberapa pelanggan bahkan perkembangannya, BUMN telah memberikan
membuat situs web sendiri untuk menyiarkan andil yang tidak kecil, baik dalam menopang
kesalahan dan ketidakpuasan mereka. Dengan keuangan negara maupun dalam melayani
menggambarkan kejadian dan tindakan salah kesejehteraan rakyat Indonesia. Ketika sektor
yang dilakukan perusahaan, situs web ini swasta belum mempunyai kemampuan yang
sering berusaha mendorong ketidakpuasan cukup untuk berperan, BUMN merupakan
dan protes konsumen.(Kotler 2008:140) andalan perekonomian Indonesia, terlebih
Demikian halnya kepuasan bagi para saat Indonesia menghadapi krisis moneter
pelanggan PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa sejak pertengahan tahun 1997.
Barat dan Banten juga dipengaruhi berbagai PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa
faktor diantaranya pelayanan, sikap tanggap Barat dan Banten adalah salah satu
terhadap gangguan, kemudahan dalam perusahaan yang berada di bawah naungan
pembayaran tagihan rekening listrik, prosedur Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang
pemasangan listrik dan masih banyak lainnya. bergerak di bidang Jasa Pelayanan Penyediaan
Kinerja atau performance adalah dan Pendistribusian Listrik di Indonesia.
merupakan gambaran mengenai tingkat Luas wilayah kerja PT PLN (Persero)
pencapaian pelaksanaan suatu program Distribusi Jawa Barat dan Banten menjangkau
kegiatan atau kebijakan dalam mewujudkan lebih dari 42.196 km yang meliputi Provinsi
sasaran, tujuan, visi, dan misi organisasi yang Jawa Barat dan Provinsi Banten, kecuali
dituangkan melalui perencanaan strategis Tangerang. Jumlah konsumen yang mencapai
suatu organisasi. Kinerja dapat diketahui dan lebih dari 764 juta pelanggan, atau 22% dari
diukur jika individu atau sekelompok jumlah pelanggan PLN secara nasional,
karyawan telah mempunyai kriteria atau menjadikan PT PLN (Persero) Distribusi Jawa
standar keberhasilan tolok ukur yang Barat dan Banten merupakan unit PLN
ditetapkan oleh organisasi.(Moeheriono terbesar di Indonesia.
2009:60)
Hasil dan kualitas prestasi kerja yang Identifikasi Masalah
maksimal tidak dapat dilepaskan oleh hasil
yang dibangun oleh pihak manajemen Berdasarkan latar belakang yang
perusahaan ini karena tidak mungkin suatu diuraikan di atas, penulis merumuskan
prestasi kerja yang bagus itu bisa diperoleh beberapa masalah dalam penelitian ini,
tanpa ada penanganan yang serius dan sebagai berikut :
mendalam dari pihak manajemen 1. Apa saja keluhan pelanggan pada PT. PLN
perusahaan.(Irham Fahmi 2011:6) (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten
Untuk memenuhi kepuasan ?
pelanggan perlu ada perbaikan kualitas 2. Bagaimana sistem penanganan keluhan
pelayanan yang mengacu pada kepuasan pelanggan pada PT. PLN (Persero)
pelanggan merupakan tujuan utama dalam Distribusi Jawa Barat dan Banten ?
pemberian pelayanan. Karena itu, perbaikan

SMART – Study & Management Research | Vol XIII, No.1 – 2016 15


URL : www.stiestembi.ac.id ISSN : 1693-4474

3. Bagaimana kinerja penanganan keluhan melaksanakan tugas yang dibebabankan


PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat kepada seseorang.(Irham Fahmi 2011:6)
dan Banten menurut persepsi pelanggan ? Kinerja atau prestasi kerja
sesungguhnya yang telah dicapai oleh
Kajian Pustaka sesorang karyawan.(Moeheriono 2009:61)
Kinerja Menurut Irham Fahmi Pengukuran Kinerja (performance
(2011) dalam bukunya, Kinerja adalah hasil measurement) mempunyai pengertian suatu
yang diperoleh oleh suatu organisasi baik proses penilaian tentang kemajuan pekerjaan
organisasi tersebut bersifat profit oriented dan terhadap tujuan dan sasran dalam pengelolaan
non profit oriented yang dihasilkan selama satu sumber daya manusia untuk menghasilkan
periode waktu. Secara lebih tegas Amstrong barang dan jasa, termasuk informasi atas
dan Baron mengatakan kinerja merupakan efisiensi serta efaktivitas tindakan dalam
hasil pekerjaan yang mempunyai hubungan mencapai tujuan organisasi. (Moeheriono
kuat dengan tujuan strategis organisasi, 2009:61)
kepuasan konsumen dan memberikan Hasil dan kualitas prestasi kerja yang
kontribusi ekonomi (Amstrong dan Baron). maksimal tidak dapat dilepaskan oleh hasil
Lebih jauh Indra Bastian menyatakan bahwa yang dibangun oleh pihak manajemen
kinerja adalah gambaran mengenai tingkat perusahaan ini karena tidak mungkin suatu
pencapaian pelaksanaan suatu prestasi kerja yang bagus itu bisa diperoleh
kegiatan/program/kebijaksanaan dalam tanpa ada penanganan yang serius dan
mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi mendalam dari pihak manajemen perusahaan.
organisasi yang tertuang dalam perumusan Ini seperti yang dikemukakan oleh Taylor
skema strategis (strategic planning) suatu (1994) bahwa “Manajemen perlu melakukan
organisasi.(Irham Fahmi 2011:2) beberapa tindakan untuk menjamin agar
Menurut Moeheriono (2009), perusahaan mampu menghadapi berbagai
Kinerja atau performance adalah merupakan masalah di masa depan.” Dan salah satu pihak
gambaran mengenai tingkat pencapaian yang memiliki peran penting di manajemen
pelaksanaan suatu program kegiatan atau tersebut adalah manajer, karena manajer
kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, merupakan salah satu pihak yang paling
visi, dan misi organisasi yang dituangkan bertanggung jawab pada setiap tindakan yang
melalui perencanaan strategis suatu akan terjadi di perusahaan.(Irham Fahmi
organisasi. Kinerja dapat diketahui dan diukur 2011:6)
jika individu atau sekelompok karyawan telah Ini disebabkan salah satu hasil
mempunyai kriteria atau standar keberhasilan kualitas kinerja itu juga ditentukan oleh
tolok ukur yang ditetapkan oleh kemampuan seorang manajer dalam
organisasi.(Moeheriono 2009:60), atau membangun dan mengendalikan suasana
menurut Oxford Dictionary dalam buku tempat kerja menjadi lebih baik. Sebagaimana
Moeheriono (2009), Kinerja (performance) ditegaskan oleh Stoner, Freeman, dan Gilbert
merupakan suatu tindakan proses atau cara Jr. kinerja merupakan: “Management
bertindak atau melakukan fungsi organisasi. performance is the measure of how efficient and
Sebenarnya kinerja merupakan suatu effective a manager is how well he or she
konstruk, dimana banyak ahli yang masih determines and achieve appropriate
memiliki sudut pandang yang berbeda dalam objectives.”(Irham Fahmi 2011:7)
mendefinisikan kinerja tersebut.(Moeheriono Kinerja dalam menjalankan fungsinya
2009:61) tidak berdiri sendiri, melainkan selalu
Ada hubungan kuat antara kinerja dan berhubungan dengan kepuasan kerja
prestasi kerja, ini sebagaimana yang karyawan dan tingkat besaran imbalan yang
dikemukakan oleh Erwin, bahwa kinerja diberikan, serta dipengaruhi oleh
adalah prestasi kerja. Dan lebih jauh menurut keterampilan, kamampuan dan sifat-sifat
Peter dan Yeni Salim “prestasi kerja individu.(Moeheriono 2009:61)
merupakan hasil kerja yang diperoleh dari

SMART – Study & Management Research | Vol XIII, No.1 – 2016 16


URL : www.stiestembi.ac.id ISSN : 1693-4474

Sementara itu Edison Sihombing pelanggan adalah bahwa pihak perusahan


dalam salah satu artikelnya yang berjudul harus menunjukkan rasa perhatian,
“Mencermati Pendirian BUMN” menyatakan keprihatinan, dan penyeselannya terhadap
bahwa, “pengukuran kinerja merupakan kecewanya pelanggan dan berusaha
komponen penting dalam sistem manajemen memperbaiki situasi. Oleh karena itu, para
yang berperan dalam mengomunikasikan, karyawan perusahaan (terlebih karyawan lini
memotivasi, dan menelusuri pencapaian depan yang berhadapan langsung dengan
strategi.”Dan selanjutnya Edison Sihombing pelanggan) perlu dilatih dan diberdayakan
menambahkan bahwa, “pengukuran kinerja untuk mengambil keputusan dalam rangka
memberi umpan balik kepada manajemen menangani situasi-situasi seperti itu.
dalam bentuk informasi mengenai Di samping itu, keterlibatan
pelaksanaan suatu rencana dan titik-titik di manajemen puncak dalam menangani keluhan
mana perubahan memerlukan penyesuaian- pelanggan juga memberikan dampak
penyesuaian atas aktivitas perencanaan dan positif.Hal ini dikarenakan pelanggan lebih
pengendalian.”(Irham Fahmi 2011:7) suka berurusan dengan orang-orang yang
Adapun pengukuran dari pengukuran memiliki kekuasaan/wewenang untuk
kinerja menurut Joel G. Siegel dan Joe K. Shim mengambil keputusan dan tindakan untuk
adalah “Performance measurement memecahkan masalah mereka. Selain itu
(pengukuran kinerja) adalah kuantifikasi dari pelanggan juga akan merasa bahwa
efisiensi perusahaan atau segmen atau perusahaan menaruh perhatian besar pada
keefektifan dalam pengoperasian bisnis setiap masalah pelanggannya, dan selalu
selama periode akuntansi”.(Irham berusaha memperbaiki kekurangannya.
Fahmi2011:7) Langkah berikut yang tidak kalah pentingnya
Manajamen Kinerja secara sederhana adalah mengembangkan system informasi
dapat diartikan sebagai suatu sistem yang manajemen, sehingga perusahaan bias
mengatur pengelolaan sumber daya manusia mendata setiap keluhan yang disampaikan dan
sesuai dengan hasil kinerja karyawan agar belajar dari kesalahan yang pernah
tercapai sasaran pada individu maupun dilakukan.(Fandy Tjiptono 2005:139)
organisasi.(Moeheriono 2009:97) Paling tidak ada empat aspek
Starategi penanganan keluhan yang penanganan keluhan yang penting menurut
efisien Schnaars (1991)dalam buku (Fandy (Fandy Tjiptono 2005:139), yaitu :
Tjiptono 2005:139).Penanganan keluhan a. Empati terhadap pelanggan yang marah.
memberikan peluang untuk mengubah b. Kecepatan dalam penanganan keluhan.
seorang pelanggan yang tidak puas menjadi c. Kewajaran atau keadilan dalam
pelanggan produk/jasa perusahaan yang puas. memecahkan permasalahan atau keluhan.
Proses penanganan keluhan yang efektif d. Kemudahan bagi konsumen untuk
dimulai dari identifiksi dan penetuan sumber menghubungi perusahaan.
masalah yang menyebabkan pelanggan tidak
puas dan mengeluh. Langkah ini merupakn Kerangka Pemikiran
langkah yang sangat vital, karena menentukan Kerangka pemikiran menggambarkan
efektivitas langkah-langkah deskripsi sebuah variabel yaitu bagaimana
selanjutnya.Sumber masalah ini perlu diatasi, Kinerja Penanganan Keluhan PT. PLN
ditindaklanjuti, dan diupayakan agar di masa (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten
mendatang tidak timbul masalah yang sama. Rayon Banjaran Menurut Persepsi Pelanggan,
Dalam langkah ini, kecepatan dan ketepatan suatu persepsi yang timbul dari seorang
penanganan merupakan hal yang krusial. pelanggan PT. PLN (Persero) DJBB Rayon
Ketidakpuasan bias semakin besar apalagi Banjaran yang merasa Sistem Kinerja
pelanggan yang mengeluh merasa keluhannya Penanganan Keluhan tidak bekerja dengan
tidak diselesaikan dengan baik.Kondisi ini baik.
dapat menyebabkan mereka berprasangka Kinerja adalah hasil yang diperoleh
buruk dan sakit hati.Yang terpenting bagi oleh suatu organisasi baik organisasi tersebut

SMART – Study & Management Research | Vol XIII, No.1 – 2016 17


URL : www.stiestembi.ac.id ISSN : 1693-4474

bersifat profit oriented dan non profit oriented yang mempunyai kriteria tertentu yaitu valid.
yang dihasilkan selama satu periode waktu. Valid menunjukan derajat ketepatan antara
Secara lebih tegas Amstrong dan Baron data yang sesungguhnya terjadi pada objek
mengatakan kinerja merupakan hasil dengan data yang dapat dikumpulkan oleh
pekerjaan yang mempunyai hubungan kuat peneliti. (Sugiyono 2014:2)
dengan tujuan strategis organisasi, kepuasan Data yang telah terkumpul
konsumen dan memberikan kontribusi selanjutnya dianalisis secara kuantitatif
ekonomi (Amstrong dan Baron). Lebih jauh dengan menggunakan statistik deskriptif
Indra Bastian menyatakan bahwa kinerja adalah statistik yang digunakan untuk
adalah gambaran mengenai tingkat menganalisis data dengan cara
pencapaian pelaksanaan suatu mendeskripsikan atau menggambarkan data
kegiatan/program/kebijaksanaan dalam yang telah terkumpul sebagaimana adanya
mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang
organisasi yang tertuang dalam perumusan berlaku untuk umum atau generalisasi.
skema strategis (strategic planning) suatu (Sugiyono 2014:147)
organisasi. (Irham 2011:2) Kuesioner merupakan teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan
Menurut Mathis dan Jackson cara memberi seperangkat pertanyaan atau
(2006:378), Kinerja (performance) pada pernyataan tertulis kepada responden untuk
dasarnya adalah apa yang dilakukan atau tidak dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik
dilakukan oleh karyawan. Kinerja karyawan pengumpulan data yang efisien bila peneliti
yang umum untuk kebanyakan pekerjaan tahu dengan pasti variabel yang akan diukur
meliputi elemen sebagai berikut: dan tahu apa yang bisa diharapkan dari
 Kuantitas responden. (Sugiyono 2014:142)
 Kualitas Setiap penelitian mempunyai tujuan
 Ketepatan waktu dan kegunaan tertentu. Secara umum tujuan
penelitian ada tiga macam yaitu yang bersifat
METODE PENELITIAN ;penemuan, pembuktian, dan
pengembangan berarti data yang diperoleh
Metode penelitian pada dasarnya dari penelitian itu adalah data yang betul-betul
merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan baru yang sebelumnya belum pernah
data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. diketahui. Pembuktian berarti data yang
Berdasarkan hal tersebut terdapat empat kata diperoleh itu digunakan untuk membuktikan
kunci yang perlu diperhatika yaitu, cara ilmiah, adanya karagu-raguan terhadap informasi
data, tujuan, dan kegunaan. atau pengetahuan tertentu, dan
Cara ilmiah berarti kegiatan pengembangan berarti memperdalam dan
penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri memperluas pengetahuan yang telah ada.
keilmuan, yaitu rasional, empiris, dan (Sugiyono 2014:3)
sistematis. Rasional berarti kegiatan Melalui penelitian manusia dapat
penelitian itu dilakukan dengan cara-cara yang menggunakan hasilnya. Secara umum data
masuk akal, sehingga terjangkau oleh yang diperoleh dari penelitian dapat
penalaran manusia. Empiris berarti cara-cara digunakan untuk memahami, memecahkan,
yang dilakukan itu dapat diamati oleh indera dan mengatisipasi masalah.(Sugiyono
manusia, sehingga orang lain dapat mengamati 2014:3)
dan mengetahui cara-cara yang digunakan.
Sistematis artinya, proses yang digunakan HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
dalam penelitian itu menggunakan langkah- Pada penelitian ini penulis melakukan
langkah tertentu yang bersifat logis. penyebaran kuesioner kepada responden yang
(Sugiyono 2014 : 2) sudah ditentukan yaitu pelanggan PT. PLN
Data yang diperoleh melalui (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten
penelitian itu adalah data empiris (teramati) Rayon Banjaran yang sebelumnya pernah

SMART – Study & Management Research | Vol XIII, No.1 – 2016 18


URL : www.stiestembi.ac.id ISSN : 1693-4474

mengajukan keluhan/komplain. Adapun 71) posisi item pertanyaan ini berada pada
jumlah pelanggan yang dijadikan responden kategori cukup baik
pada penelitian ini sebanyak 30 pelanggan. Tabel 4.6
Setelah melakukan pemeriksaan, setiap Item pertanyaan 2
kuesioner yang disebarkan secara langsung, Bagaimana menurut anda tingkat kecepatan
penanganan keluhan PT. PLN (Persero)
dan pengisiannya cukup jelas sehingga dapat
digunakan.
Penyebaran kuesioner dilaksanakan No Kecepatan Skor Jumlah Persentase Bobot
pada tanggal 17 januari 2016 sampai dengan
1 Baik 3 12 40% 36
20 januari 2016.
2 Cukup 2 13 43,33% 26
Analisi Tanggapan Responden Variabel Baik
Kinerja
3 Tidak 1 5 16,67,% 5
Dari penyeberan kuesioner yang Baik
diambil berdasrakan indikator pada bab
Total 30 100% 67
sebelumnya diperoleh data mengenai 3 (tiga)
item pertanyaan yang telah disebarkan kepada Sumber : Data Olahan
responden dan diuraikan pada tabel berikut
ini: Dari tabel 4.6 diatas menunjukkan bahwa
Tabel 4.5 persentase responden yang menjawab tingkat
Item pertanyaan 1 kecepatan penanganan responden yang
Bagaimana menurut anda tingkat kualitas menjawab tidak baik sebesar 16,67% sedangkan
penanganan keluhan PT. PLN (Persero) responden yang menjawab cukup baik sebesar
43,33% dan yang menjawab baik sebesar 40%.
N Kualitas Sko Jumla Persenta Bobo Hal ini menunjukkan bahwa tingkat kecepatan
o r h se t penanganan keluhan PT. PLN (Persero) menurut
1 Baik 3 11 36,67% 33 pelanggan sudah cukup baik.

2 Cukup 2 17 56,67% 34 Dilihat berdasarkan nilai bobot yang


Baik dihasilkan sebesar 67 ada dalam rentang (51 71)
posisi item pertanyaa ini berada pada posisi
3 Tidak 1 2 6,66% 2
Baik
cukup baik.
Tabel 4.7
Total 30 100% 69 Item pertanyaan 3
Bagagaimana menurut anda tingkat
ketepatan waktu penyelesaian keluhan PT. PLN
Sumber : Data Olahan (Persero)

No Kecepatan Skor Jumlah Persentase Bobot


Dari tabel 4.5 diatas terlihat bahwa 1 Baik 3 12 40% 36
persentase responden yang menjawab tidak
baik sebesar 6,66% sedangkan responden 2 Cukup 2 13 43,33% 26
yang menjawab cukup baik sebesar 56,67% Baik
dan responden yang menjawab baik sebesar 3 Tidak 1 5 16,67,% 5
36,67%. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas Baik
penanganan keluhan PT. PLN (Persero) cukup
baik. Total 30 100% 67
Dilihat berdsarkan nilai bobot yang
Sumber : Data Olahan
dihasilkan sebesar 69 ada dalam rentang (51–

SMART – Study & Management Research | Vol XIII, No.1 – 2016 19


URL : www.stiestembi.ac.id ISSN : 1693-4474

Dari tabel 4.6 diatas menunjukkan Table 4.8


bahwa persentase responden yang menjawab Bobot Variabel Kinerja
tingkat kecepatan penanganan responden N Satuan ukur Total Persen Kategori
yang menjawab tidak baik sebesar 16,67% o bobot tase
sedangkan responden yang menjawab cukup 1 Kualitas 69 35,21 Cukup
penanganan % Baik
baik sebesar 43,33% dan yang menjawab baik
2 Kecepatan 67 34,18 Cukup
sebesar 40%. Hal ini menunjukkan bahwa
penanganan % Baik
tingkat kecepatan penanganan keluhan PT.
3 Ketepatan waktu 60 30,61 Cukup
PLN (Persero) menurut pelanggan sudah % Baik
cukup baik. Total 196 100% Cukup
Dilihat berdasarkan nilai bobot yang Baik
dihasilkan sebesar 67 ada dalam rentang (51 Rata – rata 65
71) posisi item pertanyaa ini berada pada
posisi cukup baik. Sumber : Data Olahan
Berikut adalah bobot ketepatan waktu
penyelesaian keluahan PT PLN (Persero) : Dari tabel 4.8 diatas dapat dilihat bahwa
yang memiliki bobot terbesar adalah kualitas
Tabel 4.7 penanganan sebesar 69 ada dalam kategori
Item pertanyaan 3 cukup baik rentang (51–71). Hal ini
Bagagaimana menurut anda tingkat menunjukan bahwa kualitas penanganan
ketepatan waktu penyelesaian keluhan PT. keluhan PT. PLN (Persero) ada dalam kategori
PLN (Persero) cukup baik. Untuk secara keseluruhan variabel
No Waktu Skor Jumlah Persentase Bobot kinerja berdasarkan nilai bobot rata-rata yang
dihasilkan sebesar 65 berada pada kategori
1 Baik 3 8 26,67% 24 cukup baik, yaitu berada pada rentang (51 –
71). Oleh karena itu perusahaan PT. PLN
2 Cukup 2 14 46,67% 28 (Persero) harus mampu meningkatkan lagi
Baik kinerja penanganan keluhan pelanggan.
Meskipun menurut penilaian konsumen
3 Tidak 1 8 26,66% 8 kinerja penanganan keluhan pelanggan cukup
Baik baik namun faktanya tidak semua jenis
Total 30 100% 60 keluhan direspon cukup baik.

KESIMPULAN
sumber : Data Olahan
Berdasarkan hasil penelitian yang
dilakukan peneliti, diperoleh kesimpulan
Dari tabel 4.7 di atas terlihat bahwa
bahwa Kinerja penanganan keluhan PT. PLN
persentase responden yang menjawab tidak
(Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten
baik dalam ketepatan waktu penyelesaian
Rayon Banjaran menurut persepsi pelanggan
keluhan sebesar 26,66% sedangkan yang
dapat dikatakan cukup baik (tabel 4.8). Dilihat
menjawab cukup baik sebesar 46,67% dan
dari Kualitas penanganan, tingkat kecepatan
yang menjawab baik sebesar 26,67%. Hal ini
penanganan dan tingkat ketepatan waktu
menunjukan bahwa tingkat ketepatan waktu
penyelesaian PT. PLN (Persero) Rayon
penyelesaian keluhan cukup baik. Dilihat
Banjaran menurut persepsi pelanggan dapat
berdasarkan nilai bobot yang dihasilkan
dikatakan cukup baik.
sebesar 60 ada dalam rentang (51 – 71)
sehingga pertanyaan item ke 3 ada dalam
DAFTAR PUSTAKA
kategori cukup baik.
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif,
Berikut adalah bobot dari variabel
Kualitatif dan R&D.Cetakan ke dua puluh
Kinerja :
Bandung : CV. Alfabeta.

SMART – Study & Management Research | Vol XIII, No.1 – 2016 20


URL : www.stiestembi.ac.id ISSN : 1693-4474

Sugiyono. 2014. Statistika Untuk Penelitian. Risttiyanti Prasetijo, John J.O.I Ihalauw. 2005.
Cetakan Ke dua puluh lima. Bandung : CV. Perilaku konsumen. Yogyakarta : CV. Andi
Alfabeta. Offset
Sugiyono. 2013. Statistika Untuk Penelitian. Philip Kotler & Kevin Lane Keller. 2008.
Cetakan Ke dua puluh dua. Bandung : CV. Manajemen Pemasaran. Jakarta : Penerbit
Alfabeta. Erlangga
Irham Fahmi. 2011. Manajemen Kinerja Teori Robert L. Mathis, John H. Jackson. 2006.
dan Aplikasi. Bandung : CV. Alfabeta Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi
Fandy Tjiptono. 2005. Prinsip-Prinsip Total Kesepuluh. Jakarta: Salemba Empat
Quality Service. Yogyakarta : CV. Andi Offset

SMART – Study & Management Research | Vol XIII, No.1 – 2016 21

Anda mungkin juga menyukai