Anda di halaman 1dari 9

MANAJEMEN STRATEGIK

ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL

PT. PERUSAHAAN GAS NEGARA (PGN)

Disusun Oleh:

Kelompok 1

Misbaqul Dewi S. 041411231041

Defi Cintyadewi 041411231089

Dyah Aisyah H. 041411231117

Septian Frida A. 041411231157

Aldian Rizky P. 041411231179

Aditya Kurnia A. 041411231211

Program Studi Manajemen


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Airlangga Surabaya
2017

A. Analisa lingkungan internal


Penilaian internal berfokus pada upaya identifikasi dan evaluasi kekuatan serta
kelemahan suatu perusahaan dalam area fungsional bisnis, termasuk manajemen,
pemasaran, keuangan/akuntansi, produksi/operasi, penelitian dan pengembangan, serta
sistem informasi manajemen. Kekuatan /kelemahan internal, ditambah dengan
peluang/ancaman eksternal dan pernyataan yang jelas, memberi landasan untuk
menetapkan tujuan dan strategi. Tujuan dan strategi ditetapkan dengan tujuan untuk
mendayagunakan kekuatan serta mengatasi kelemahan internal. Ketika lingkungan
eksternal terus-menerus berubah, sumber daya dan kapabilitas perusahaan sendiri
kiranya merupakan landasan yang lebih stabil untuk mendefinisikan identitasnya.

B. Proses melakukan audit internal

Audit internal membutuhkan pengumpulan dan pemaduan informasi mengenai


manajemen, pemasaran, keuangan/akuntansi, produksi/operasi, penelitian dan
pengembangan, serta operasi sistem informasi manajemen perusahaan. Proses
melakukan audit internal memeberikan kesempatan lebih luas bagi para partisipan
untuk memahami bagaimana pekerjaan, departemen, dan divisi mereka dapat berfungsi
secara tepat dalam organisasi secara keseluruhan.

C. Matrix Evaluasi Faktor Internal

Matrix Evaluasi Faktor Internal digunakan untuk meringkas dan mengevaluasi kekuatan
dan kelemahan utama dalam area-area fungsional bisnis, dan juga menjadi landasan
untuk mengidentifikasi serta mengevaluasi hubungan diantara area tersebut Matrix
Evaluasi Faktor Internal dapat dikembangkan dalam lima langkah:
1. Buat daftar faktor-faktor internal utama sebagaimana yang disebutkan dalam proses
audit internal. Masukkan 10 sampai 20 faktor internal, termasuk kekuatan dan
kelemahan organisasi.buat sespesifik mungkin..
2. Berilah pada setiap faktor tersebut bobot yang berkisar dari 0,0 (faktor yang paling
tidak penting sampai 1,0 (sangat penting). Bobot itu mengidentifikasi signifikansi
relative dari suatu faktor terhadap keberhasilan perusahaan. Jumlah seluruh bobot
harus sama dengan 1,0
3. Berilah peringkat antara 1 – 4 pada setiap faktor untuk menunjukkan apakah faktor
tersebut sangat lemah (peringkat 1), lemah (peringkat 2), kuat (peringkat 3), atau
sangat kuat (peringkat 4). Perhatikan bahawa kekuatan harus mendapat peringkat 3
atau 4 dan kelemahan harus mendapat peringkat 1 atau 2. Oleh karenanya, peringkat
berbasis perusahaan, sementara bobot di langkah 2 berbasis industry.
4. Kalikan bobot setiap faktor dengan peringkatnya untuk menentukan skor bobot bagi
masing-masing variabel.
5. Jumlahkan skor rata-rata untuk setiap variabel guna menentukan skor bobot total
untuk organisasi
D. Pembahasan Analisis Internal PT. Perusahaan Gas Negara (PGN)
STRENGTHS

● Panjang jaringan yang terintegrasi (ring line) unit bisnis berupaya menguasai pasar
potensial yakni pelanggan dan calon pelanggan dengan menguasai jaringan pipa
distribusi yang interkoneksi atau ring line. Hal ini merupakan kekuatan bagi unit
bisnis, sehingga bisa mengurangi beragam gangguan bagi pelanggan seperti
kurangnya tekanan, kendala pasokan, dan masalah teknis. Sementara distributor lain
hanya memiliki pipa di dekat dengan tapping produsen (Pertamina) untuk
mengurangi biaya konstruksi pipa dan pemeliharaan jaringan. Sebagai contoh, PT
Sadikun memiliki jaringan pipa di area Banten.
● Kualitas gas bumi yang baik dan ramah lingkungan. Beberapa unit bisnis saat ini
menerima pasokan gas dari beberapa produsen seperti Pertamina Sumatera Selatan,
Medco E&P Lematang, Medco E&P Indonesia, Conoco Phillips Grissik, Pertamina
JBB, Pertamina TAC Ellipse, dan Pertamina Cirebon. Kualitas gas yang diterima
unit bisnis lebih terjamin dengan sejumlah produsen yang telah puluhan tahun
bergerak di bidang Minyak dan Gas. Gas bumi merupakan salah satu alternatif bahan
bakar yang ramah lingkungan dan direkomendasikan pemerintah. Data menunjukkan
bahwa selama tahun 2010, dengan penggunaan gas bumi dapat ikut membantu
mengurangi emisi sebesar 17.165 ton per hari
● Kinerja dan kepercayaan konsumen. Unit bisnis yang ditetapkan berdasarkan SK
Direksi PGN, berdiri sejak tahun 2003. Hingga tahun 2011 beberapa unit bisnis telah
melayani 848 pelanggan industri, 7 unit pembangkit listrik, 980 pelanggan komersial
dan 55.035 pelanggan rumah tangga (Laporan Tahunan PGN, 2010). Kepercayaan
dan jumlah konsumen meningkat seiring dengan peningkatan kinerja unit bisnis.
Pada tahun 2010, salahsatu unit bisnis di daerah Jakarta sekitarnya memiliki panjang
pipa 2399 km dan menyalurkan 578 mmscfd. Penggunaan pembangkit listrik yakni
di PLN Muara Tawar, Krakatau Daya Listrik, Cikarang Listrindo, PLN Tanjung
Priok, Bekasi Power, PLN Cilegon dan PLN Talang Dukuh. Pemerintah, PLN dan
sektor swasta mempercayakan unit bisnis daerah Jakarta sekitarnya untuk
menyalurkan gas bumi dalam volume yang sangat besar dan dengan kontrak jangka
panjang yakni lebih dari 5 tahun.
● Komposisi Sumberdaya Manusia. Pada tahun 2011 unit bisnis daerah Jakarta dan
sekitarnya memiliki 485 orang karyawan tetap yang mendukung kegiatan
operasionalnya. Komposisi karyawan adalah pada jenjang pendidikan SMA,
Diploma, Strata Satu dan Strata Dua. Perusahaan memiliki target minimal lima kali
kursus setiap tahun bagi setiap karyawannya untuk meningkatkan kompetensinya.
Perusahaan berusaha menjelaskan kepada karyawan akan pentingnya perubahan,
sehingga mereka terbiasa dengan adanya perubahan yang cepat dan dapat
beradaptasi secara cepat pula.
● Layanan pelanggan, layanan kepada pelanggan unit bisnis dimulai sejak calon
pelanggan ingin mendapatkan informasi tentang berlangganan gas. Account
Executive (AE) dari unit bisnis akan menjelaskan semua tahapan yang akan dijalani
oleh calon pelanggan. Pelayanan selanjutnya adalah pada waktu pemasangan
(instalasi peralatan) dimana unit bisnis memberikan pengawasan dan saran alat dan
desain yang paling efisien bagi pelanggan. Selanjutnya, pada saat mulai
berlangganan, unit bisnis membangun Dispatching Center sebagai pusat layanan
gangguan pelanggan. Pusat Informasi dan Pengaduan Pelanggan dengan nama Gas
Contact Center melalui nomor 0800 1 500 645 (toll free) atau 021 633 3000 dan
email contact. center@pgn.co.id yang menerima berbagai pertanyaan dan pengaduan
baik dari masyarakat maupun pelanggan. Contact Center beroperasi 24 jam sehari
dan 7 hari dalam seminggu. Pada tahun 2010 semua keluhan dari pelanggan 100%
dapat diselesaikan oleh unit bisnis tersebut. Perusahaan memiliki sistem pelayanan
yang baik di bidang distribusi termasuk adanya pelayanan purna jual dan
diterapkannya ISO 9001.
● ONE PGN for a better future (“ONE PGN”) merupakan tagline yang mencerminkan
semangat persatuan dan kebersamaan PGN Group untuk bersinergi. One PGN
dilahirkan dari semangat perubahan dalam keberagaman karakter dan potensi PGN
Group, bersinergi dalam mencapai tujuan bersama menjadi perusahaan kelas dunia.
Professionalism, Continuous Improvement, Integrity, Safety, Excellent Service
(ProCISE) telah menjadi budaya bagi perilaku setiap Insan PGN.
● Jumlah pekerja PGN pada tahun 2016 adalah 1.426 orang, turun 3,45% dari tahun
2015 yang berjumlah 1.477 orang. Penurunan jumlah pekerja ini sejalan upaya PGN
dalam melaksanakan transformasi bisnis dan meningkatkan produktivitas perusahaan
demi menjadi perusahaan energi kelas dunia di bidang gas. Usaha PGN untuk
menciptakan lingkungan kerja yang kondusif memberikan hasil nyata, ditunjukkan
dengan rendahnya tingkat turnover pekerja. Rendahnya tingkat turnover akan
membuat biaya pengembangan kompetensi pekerja dan pengadaan pekerja
(rekrutmen) menjadi semakin efisien, sehingga pada akhirnya akan berpengaruh
positif terhadap kinerja perusahaan. Sepanjang tahun pelaporan 2016, ada 60 (enam
puluh) pekerja yang berhenti menjadi pekerja PGN.
● Pada tahun 2016, segmen usaha transmisi/transportasi membukukan pendapatan
sebesar USD8,10 juta dari tahun 2015 sebesar USD7,03 juta. Kenaikan sebesar
15,2% dari usaha ini diperoleh dari kenaikan pendapatan transmisi PGN atas
pengangkutan gas untuk pembangkit PLN Muara Tawar.
● Pada tahun 2016, pelanggan PGN sejumlah 168.973 pelanggan, mengalami
peningkatan dibandingkan tahun 2015 yang sebesar 111.076 pelanggan atau
meningkat sebesar 52,1%. Peningkatan jumlah pelanggan merata di seluruh wilayah
niaga PGN baik di RD I, RD II maupun di RD III.
● Pada tahun 2016, segmen usaha minyak dan gas melalui SEI membukukan
pendapatan sebesar USD314,11 juta. Pendapatan ini naik sebesar 19,1%
dibandingkan dengan pendapatan tahun 2015 sebesar USD263,70 juta. Hal ini
terutama disebabkan oleh peningkatan lifting gas bumi dari Pangkah PSC dan
Muriah PSC serta minyak bumi dari Ketapang PSC yang mulai berproduksi penuh
pada tahun 2016 serta dari blok Sanga Sanga sejak akuisisi November 2016.
Pendapatan atas penjualan LNG diperoleh dari investasi di sektor hulu pada akhir
tahun 2016 di blok Sanga Sanga, Kalimantan Timur yang berstatus produksi.
WEAKNESSES

● Beberapa unit bisnis memiliki jaringan pipa yang sudah berpuluh tahun, sehingga
ada potensi terjadi sesuatu apabila jaringan dipakai secara maksimal, baik dari segi
pasokan maupun tekanan. Beberapa unit bisnis telah melakukan perbaikan database
jaringan, assesment jaringan, penguatan jaringan, dan mengganti pipa-pipa yang
rawan kerusakan. Offtake Station juga ditambah jumlahnya, yang semula hanya dua
Offtake Station menjadi tiga Offtake Station di Bitung.
● Ketergantungan kepada produsen. Unit bisnis memasok gas alam dari produsen yang
mengeksplorasi, mengeksploitasi, dan menghasilkan gas alam. Produsen sewaktu-
waktu dapat saja mengalami gangguan operasional, perawatan jaringan, peralatan
produsen, revisi kontrak gas karena berbagai alasan lainnya. Pipa di beberapa unit
bisnis yang terhubung dengan pipa produsen dan menyalurkan langsung kepada
pelanggan unit bisnis tersebut. Produsen gas memberitahukan akan terjadi gangguan
pada pasokan karena berbagai kendala dan kemudian PGN menginformasikan
kepada pelanggan-pelanggan yang akan terkena dampak gangguan. Untuk kondisi
saat ini, setiap terjadi gangguan pada Pipa SSWJ (South Sumatra-West Java), akan
berdampak pada lebih dari 100 pelanggan PGN baik berupa penurunan tekanan
maupun terhentinya pasokan. Untuk itu, unit bisnis membangun jaringan pipa yakni
di Pondok Ungu-Muara Karang-Banten Timur-Batu Ceper.
● Harga gas, di satu sisi, unit bisnis membeli gas dengan harga beli yang mengikuti
tren pasar dunia pada saat tender. Di sisi lain, unit bisnis menjual gas sangat rendah
dan diatur oleh regulator (BP Migas). Dari sudut pandang bisnis, hal ini tentu sangat
merugikan.
● Pada tahun 2016, TGI membukukan pendapatan sebesar USD158,72 juta dari tahun
2015 sebesar USD165,27 juta. Hal ini dikarenakan terdapat penurunan volume
penyaluran gas oleh TGI terutama diakibatkan oleh menurunnya penyaluran gas
untuk sektor lifting oil oleh salah satu shipper.
● Selama tahun 2016, PGN membukukan pendapatan neto sebesar USD2.934,78 juta
dan USD3.068,78 juta di tahun 2015. Penurunan pendapatan 4,4% dipengaruhi
penurunan pendapatan bisnis distribusi/niaga dan pada tahun 2016 tidak terdapat
pendapatan konstruksi sebagaimana terjadi pada tahun 2015. Bisnis distribusi yang
memberikan kontribusi sebesar 86,6% kepada pendapatan konsolidasi memberikan
pengaruh terbesar terhadap penurunan pendapatan neto Perusahaan. Penurunan
pendapatan bisnis distribusi pada tahun 2016 sebesar USD73,36 juta atau hanya
mencapai 97,2% dibanding tahun 2015 terutama disebabkan penurunan harga rata-
rata yang disebabkan oleh penyesuaian harga jual gas untuk sektor kelistrikan sejak
April 2016. Volume penjualan gas bumi selama tahun 2016 mencapai 803 Bbtud
sedangkan selama tahun 2015 sebesar 802 Bbtud. Blended price penjualan menurun
dari USD8,93 per MMbtu selama tahun 2015 menjadi sebesar USD8,66 per MMbtu
selama tahun 2016.
● Pada tahun 2016, laba bruto PGN mengalami penurunan sebesar 7,9% menjadi
USD886,94 juta dari USD963,11 juta pada tahun 2015. Penurunan sebesar USD76,16
juta ini disebabkan oleh penurunan pendapatan bisnis distribusi terutama oleh
penyesuaian harga gas bumi sektor kelistrikan serta tidak adanya pendapatan
konstruksi pada tahun 2016. Selain itu laba bruto juga dipengaruhi oleh kenaikan
biaya produksi minyak dan gas yang terdiri dari beban produksi dan lifting serta
beban penyusutan, deplesi dan amortisasi. Beban pokok pengoperasian FSRU juga
mengalami peningkatan yang menyebabkan penurunan laba bruto.
● Pada tahun 2016, Beban Distribusi dan Transmisi mengalami kenaikan sebesar 9,5%
menjadi USD220,40 juta dibandingkan USD201,23 juta pada tahun 2015. Hal ini
terutama disebabkan kenaikan beban perbaikan dan pemeliharaan sebesar USD18,96
juta, kenaikan beban sewa sebesar USD4,97 juta dan kenaikan beban penyusutan
sebesar USD1,14 juta. Di sisi lain, terdapat penurunan beban jasa umum sebesar
USD6,84 juta dan penurunan beban bahan bakar dan bahan kimia sebesar USD1,77
juta.
● Distribusi gas pipa yang belum merata, hanya dibeberapa kota besar di Sumatera dan
Jawa.
INTERNAL FACTOR EVALUATION MATRIX

Faktor-Faktor Internal Bobot Peringkat Skor Bobot

Strengths

1 Menguasai jaringan pipa 0,07 4 0,28


distribusi yang interkoneksi
atau ring line unit bisnis.

2 Kualitas gas bumi yang baik 0,06 4 0,24


dan ramah lingkungan
dengan sejumlah produsen
yang telah puluhan tahun
bergerak di bidang Minyak
dan Gas.

3 Kinerja unit bisnis dan 0,06 4 0,24


kepercayaan konsumen yang
telah melayani 848
pelanggan industri, 7 unit
pembangkit listrik, 980
pelanggan komersial dan
55.035 pelanggan rumah
tangga.

4 Komposisi sumberdaya 0,06 4 0,24


manusia yang terus dilatih
agar terbiasa dan dapat
beradaptasi dengan adanya
perubahan yang cepat

5 Layanan pelanggan, layanan 0,03 4 0,12


kepada pelanggan unit bisnis
dimulai sejak calon
pelanggan ingin
mendapatkan informasi
tentang berlangganan gas.

6 Budaya perusahaan yang 0,06 4 0,24


mencerminkan semangat
persatuan, kebersamaan, dan
sinergi PGN Group tampak
dari tagline “ONE PGN for a
better future” dan nilai
budaya ProCISE1

7 Tingkat turnover pekerja 0,02 3 0,06


yang rendah1
8 Pendapatan dari segmen 0,07 4 0,28
usaha transmisi/transportasi
mengalami kenaikan 15,2%1

9 Peningkatan jumlah 0,06 4 0,24


pelanggan sebesar 52,1%
secara merata di seluruh
wilayah niaga1

10 Pendapatan segmen usaha 0,06 4 0,24


minyak dan gas meningkat
sebesar 19,1%1

Sumber: Laporan Tahunan PGN

No Weakness Bobot Peringkat Skor Bobot

1 Beberapa unit bisnis 0,03 2 0,06


memiliki jaringan pipa yang
sudah berpuluh tahun,
sehingga ada potensi terjadi
sesuatu apabila jaringan
dipakai secara maksimal.

2 Ketergantungan kepada 0,06 1 0,06


produsen yang
mengeksplorasi,
mengeksploitasi, dan
menghasilkan gas alam.

3 Harga gas dimana di satu 0,05 2 0,10


sisi, unit bisnis membeli gas
dengan harga beli yang
mengikuti tren pasar dunia
pada saat tender namun di
sisi lain unit bisnis menjual
gas sangat rendah dan diatur
oleh regulator

4 Anak perusahaan (TGI) 0,03 1 0,03


mengalami penurunan
pendapatan 3,96% akibat
penurunan penyaluran gas
untuk sektor lifting oil oleh
salah satu shipper1

5 Adanya beberapa kecelakaan 0,03 2 0,06


kerja yang disebabkan
kurang nya penerapan SOP
dan kurang diperhatikannya
di beberapa titik Pipa Gas

6 PGN tidak membentuk divisi 0,03 2 0,06


R&D dikarenakan alasannya
bahwa perusahaan tersebut
bukan perusahaan
manufaktur

7 Pendapatan neto menurun 0,06 1 0,06


sebesar 4,4%

8 Laba bruto menurun sebesar 0,06 1 0,06


7,9%

9 Beban distribusi dan 0,06 1 0,06


transmisi mengalami
kenaikan sebesar 9,5%

10 Distribusi gas pipa yang 0,04 2 0,08


belum merata, hanya
dibeberapa kota besar di
Sumatera dan Jawa

Total 1,0 2,81

Sumber :

Annual Report PGN

Interpretasi:

Hasil dari perhitungan matrix evaluasi faktor internal menunjukkan skor 2,81 (Skala 1-4).
Angka ini mengindikasikan bahwa strategi perusahaan telah efektif dalam tingkat responsif
menciptakan kekuatan kompetitif dan menangani kelemahan yang ada di industrinya.
Strategi perusahaan merespon dengan efektif mampu menciptakan kekuatan kompetitif dan
efektif dalam menangani pengaruh negatif potensial dari kelemahan yang ada dalam
organisasi .

Anda mungkin juga menyukai