Disusun oleh :
Nama : Sovhia
Nim : C1A018041
UNIVERSITAS JAMBI
2020
PEMBAHASAN
Dari BSC, manajemen bisa menentukan strategi mana yang berhasil dan tidak.
Dengan begini, manajemen dapat memutuskan strategi dalam jangka pendek.
Menariknya, BSC tidak hanya menguji kinerja dan strategi, namun juga memotivasi ide-
ide baru. Secara keseluruhan, konsep BSC sangat tepat diterapkan untuk mencapai tujuan
dan visi misi perusahaan ke depan. Jenis- jenis perspektif yang ditawarkan, yaitu:
1. Perspektif Keuangan
Perhitungan laba dan biaya produksi mempengaruhi penerapan konsep BSC.
Perusahaan harus memastikan sistem keuangan tetap stabil, supaya strategi yang
diterapkan berhasil. Debit dan kredit harus ditulis secara detail dan runut untuk
memudahkan pihak keuangan mengamati kemajuan perusahaan. Dalam perspektif
keuangan, ada 3 tolak ukur yang digunakan. Ketiga tolak ukur itu adalah adanya
peningkatan produktivitas seiring penurunan seluruh biaya, peningkatan pendapatan
selama bisnis berjalan, dan mengoptimalkan strategi investasi diikuti aset yang turun
optimal.
2. Perspektif Pelanggan
Bagaimana loyalitas konsumen terhadap perusahaan? Loyalitas berkaitan erat dengan
sistem pelayanan perusahaan terhadap pelanggan. Jika pelanggan merasa pelayanan yang
diberikan maksimal dan baik, mereka biasanya akan bertahan. Bila terjadi sebaliknya,
pelanggan akan lebih memilih perusahaan lain yang dinilai bagus dari segala aspek.
Dalam perspektif pelanggan, tolak ukur utama adalah peningkatan jumlah pelanggan
serta omset yang didapatkan.
B. PT PLN BATAM
a. Sejarah
Didirikan pada tahun 1971. Kala itu, Pertamina dipercaya sebagai instansi
pertama yang mengelola daerah industri Pulau Batam. Bermodalkan PLTD yang
memiliki daya pasang cukup rendah, 2 x 188 KvA, sehingga waktu itu listrik hanya bisa
dirasakan oleh Pertamina dan perumahan karyawannya saja.
Seiring dengan perkembangan Batam yang mulai meningkat, akhirnya tahun 1976
pemerintah Indonesia membentuk Otorita Pengembangan Daerah Industri Pulau Batam
(OPDIPB) untuk mengelola kota yang berbentuk Kalajengking ini dimana Kepala
OPDIPB diserahkan ke tangan Menteri Penertiban Aparatur Pembangunan JB Sumarlin.
Sejak itu, semua proyek yang dikelola Pertamina diambil alih oleh OPDIPB, termasuk
pengelolaan ketenagalistrikan. Bisnis ketenagalistrikan saat itu dikelola Unit Pelaksana
Teknis Otorita Batam (UPT OB).
C. PENGUKURAN KINERJA
Pengukuran kinerja ini menggunakan Balance Score Card dengan meninjau dari 4
perspektif :
1. Perspektif keuangan
Pengukuran menggunakan rasio profitabilitas, net profit margin, laba bersih setelah
pajak x 100% / penjualan :
Sumber : https://youtu.be/ZX6xMCpmf5A