2, 2021: 149-158
Abstrak: Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis dan mengidentifikasi pengukuran kinerja
pada UMKM Bintan Snack Millenium dengan menggunakan metode Balanced scorecard. Populasi
dalam penelitian ini adalah UMKM Sektor Industri yang bergerak dibidang Pangan yang berlokasi
di Tanjungpinang. Sampel dalam riset ini merupakan UMKM Bintan Snack Millenium di
Tanjunpinang. Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan deskriptif
kualitatif dengan menggunakan wawancara dan observasi. Realisasi kinerja empat perspektif dalam
Balanced scorecard pertama perspektif keuangan dilihat dari perhitungan rasio profitabilitas berupa
Gross Profit Margin, Net Profit Margin dan juga Return on Asset pada UMKM Bintan Snack
Millennium mengalami peningkatan pada tahun 2020 dibanding tahun sebelumnya. Kedua
perspektif pelanggan Selama 2020, UMKM Bintan Snack Millennium mengalami peningkatan
pelanggan. Ketiga perspektif proses bisnis internal UMKM Bintan Snack Millennium juga
melakukan layanan purna jual dimana UMKM ini sangat terbuka terhadap saran dan kritik yang
disampaikan oleh pelanggan sebagai langkah untuk evaluasi. Keempat perspektif pertumbuhan dan
pengembangan selalu diadakan evaluasi secara berkala terkait kinerja karyawan dan juga pemberian
motivasi dari pemilik UMKM jika karyawan tersebut bekerja dengan baik.
Kata kunci : Balanced scorecard, pengukuran kinerja, UMKM
Abstract: This study aims to analyze and identify UMKM Bintan Snack Millenium performance
measurements using the Balanced Scorecard method. The population in this study is UMKM in the
Industrial Sector engaged in food located in Tanjungpinang. The sample in this research is UMKM
Bintan Snack Millenium in Tanjunpinang. The approach used in this research is a qualitative
descriptive approach using interviews and observations. A Balanced Scorecard is evaluated
through four perspectives. The first financial perspective seen from the calculation of profitability
ratio in Gross Profit Margin, Net Profit Margin, and Return on Assets UMKM Bintan Snack
Millennium increased in 2020 previous year. Both customer perspectives during 2020, UMKM
Bintan Snack Millennium experienced an increase in customers. The three perspectives of the
internal business process of UMKM Bintan Snack Millennium also conduct after-sales service
where UMKM are very open to suggestions and criticisms submitted by customers as a step for
evaluation. The four growth and development perspectives always hold regular evaluations related
to employee performance and motivate UMKM owners to work correctly.
Keywords: Balanced Scorecard, performance measurement, UMKM
banyak penduduk Kepulauan Riau yang menemukan langkah strategi yang pas
memanfaatkan hasil laut ini menjadi makanan didasarkan kepada analisis kinerja usaha
olahan, misalnya kerupuk seperti yang mereka. Serta analisis perspektif Balanced
dilakukan oleh salah satu UMKM yang scorecard untuk UMKM bisa membantu
terdapat di Tanjungpinang yaitu Bintan Snack UMKM sektor perindustrian pangan dalam
Millenium yang memproduksi berbagai mengukur kinerjanya serta membagikan
macam kerupuk. kemudahan pada pemetaan kinerjanya,
Bintan Snack Millenium merupakan usaha dimana UMKM sektor perindustrian pangan
yang didirikan oleh Bapak Alpino Pangestu bisa dengan mudah memakainya meski tidak
sejak tahun 2002 dan masih beroperasi hingga mempunyai latar balik manajerial yang baik
saat ini sehingga sudah berjalan kurang lebih Balanced scorecard merupakan alat ukur
19 tahun lamanya. Bintan Snack Millenium berbasis strategi, yang memuat perspektif
memperoduksi salah satu makanan ringan keuangan, perspektif pelanggan, perspektif
yaitu kerupuk ikan, gonggong, cumi-cumi, internal bisnis proses, serta perspektif
dan udang. Kerupuk ini juga memiliki pembelajaran & pertumbuhan. Keunggulan
berbagai macam bentuk mulai dari bentuk penggunaan Balanced scorecard dapat
koin, stik, bulat kering yang kecil, hingga membagi aspek yang bisa dijadikan dasar
bulat keriting yang besar. Dan untuk kemasan dalam evaluasi strategi. Balanced scorecard
memiliki berbagai macam ukuran mulai dari bisa menciptakan suatu produk sistem data
yang kecil hingga besar, agar lebih mudah evaluasi kinerja UMKM yang efisien agar
untuk dibedakan Bapak Alfino ini membuat memastikan kebijakan strategi
kemasan dengan cara menggunakan angka pengembangan UMKM sektor perindustrian
mulai dari nomor 1 s/d 5 disetiap pojok kanan pangan di Tanjungpinang.
bawah kemasannya.
TINJAUAN PUSTAKA
Agar dapat menjadi UMKM yang unggul,
Kinerja
pola pengembangan UMKM sebaiknya
Kinerja adalah output (hasil) ataupun
diubah dari tradisional ke professional
pencapaian tujuan yang sudah diukur. Tetapi
(dengan menggunakan teknologi), dari
yang sesungguhnya kinerja ialah tidak cuma
mengandalkan penilaian kinerja secara
apa yang orang sudah dicapai namun
konvensional, diganti hingga evaluasi kinerja
bagaimana mereka mencapinya. Mulyadi
berbasis teknologi data. Menjadi informasi
dalam (Galib & Hidayat, 2018) kinerja ialah
kinerja UMKM bisa di himpun dalam suatu
penentuan secara periodik efektifitas
wadah agar menghasilkan sinergi serta
operasional organisasi, bagian organisasi
compact advantage. Agar usaha kecil sektor
serta karyawan bersumber pada target,
perindustrian pangan diwajibkan agar
151 | JURNAL MANAJERIAL DAN BISNIS TANJUNGPINANG, VOL.4 NO. 2, 2021: 149-158
standar serta kreteria yang sudah diresmikan bisa membagikan cerminan non keuangan.
tadinya. Semakin besar kinerja organisasi, Balanced scorecard sesuai dengan activitas
maka semakin terus besar tingkatan based responsibility accounting karena
pencapaian tujuan organisasi, dengan memfokuskan pada proses serta
demikian sesuatu organisasi mempunyai membutuhkan pemakaian data bermacam
kinerja yang maksimal, ketika menciptakan kegiatan buat mempraktikkan banyak tujuan
suatu yang menguntungkan untuk para serta tolak ukurnya. Balanced Scorecard bagi
pemegang saham. Kinerja industri bagi Kaplan & Norton dalam (Wibowo, 2017)
Zarkaysi dalam (Yassin dkk., 2016) Ialah mengatakan Balanced Scorecard ialah
suatu yang dihasilkan oleh sesuatu organisasi sesuatu kerangka kinerja untuk
dalam periode tertentu dengan mengacu pada mengintegrasikan bermacam dimensi
standart yang diresmikan. perspektif keuangan, pelanggan, proses bisnis
Menurut Mardiasmo dalam (Suryani & internal, pendidikan serta perkembangan.
Retnani, 2016) secara umum, tujuan sistem Perusahaan diwajibkan untuk beradaptasi
pengukuran kinerja yaitu (i) Agar bisa dengan transformasi dari persaingan industri
mengkomunikasikan strategi secara lebih modern, ukuran kinerja perusahaan harus
baik (top down and bottom up). (ii) Agar bisa diperluas dengan mempertimbangkan
mengukur kinerja finansial serta non finansial pencapaian-pencapaian kinerja non keuangan
secara berimbang hingga bisa di telusuri yang dapat mendorong tercapainya
pertumbuhan menggapai strategi. (iii) Agar keberhasilan kinerja keuangan.
bisa mengakomodasi uraian kepentingan Keunggulan pendekatan Balanced
manajer tingkat menengah serta dasar dan scorecard dalam sistem perencanaan strategi
memotivasi agar menggapai good merupakan kesanggupan menciptakan
congruence. (iv) Untuk perlengkapan agar rencana strategi yang mempunyai ciri berikut
menggapai kepuasan bersumber pada ini menurut Mulyadi dalam (Galib & Hidayat,
pendekatan individual serta keahlian kolektif 2018): (i) Komprehensif, Balanced scorecard
yang rasional. memperluas perspektif yang dicakup dalam
Balanced Scorecard perencanaan strategi dari yang tadinya cuma
Balanced scorecard pertama kali terbatas pada perspektif keuangan, meluas
diperkenalkan oleh Kaplan dan Norton di ketiga perspektif lain: customer, proses
Harvard Bussiness Review edisi Januari- bisnis/intern, dan pembelajaran serta
Februari 1992. Balanced scorecard tersebut pertumbuhan. (ii) Koheren, artinya
digunakan oleh Kaplan dan Norton sebagai dibangunnya ikatan karena akibat antara
salah satu alat manajemen starategi yang keluaran yang dihasilkan sistem perumusan
terdiri dari satu rangkaian pengukuran serta strategi dengan keluaran yang dihasilkan
152 | JURNAL MANAJERIAL DAN BISNIS TANJUNGPINANG, VOL.4 NO. 2, 2021: 149-158
UMKM ini. Walaupun peningkatan ini. Salah satu cara untuk mempertahankan
pendapatan perbulan tidak stabil dimana pelanggan yang dilakukan pada UMKM ini
pendapatan tidak konsisten naik setiap adalah dengan memperkuat customer
bulannya, namun akumulasi pendapatan relationship dengan melakukan evaluasi
untuk tahun 2020 lebih tinggi daripada terhadap pelayanan yang telah diberikan
akumulasi pendapatan, walau perbedaannya kepada pelanggan serta mendengar tanggapan
tidak signifikan. dari pelanggan berupa saran maupun kritik
3. Pemanfaatan Aset yang akan membangun UMKM akan menjadi
UMKM Bintan Snack Millennium telah lebih baik lagi.
memanfaatkan aset yang mereka miliki c. Akuisisi pelanggan
semaksimal mungkin. Hal ini dapat dilihat Keamanan dan kenyaman pelanggan
dari memaksimalkan fungsi mesin-mesin menjadi prioritas utama bagi UMKM Bintan
yang telah ada guna mengurangi waktu Snack Millenium saat ini.
pembuatan kerupuk hingga packaging. d. Meningkatkan Kepuasan pelanggan
Dengan pemanfaatan mesin ini, dapat UMKM harus mampu memberikan
mengurangi waktu produksi dan juga pelayan terbaik bagi pelanggan, dengan cara
memaksimalkan kerja karyawan yang telah memberikan respon yang baik,
ada dan tidak diperlukan untuk merekrut mempertahankan kualitas produk, proses
karyawan baru lagi. Pemeliharaan asset juga pengantaran yang lancar dan tepat waktu
terus dilakukan secara berkala untuk sehingga pelanggan akan puas.
memastikan kinerja mesin dalam kondisi baik
Perspektif Proses Bisnis Internal
sehingga tidak menghambat produksi dan
a. Inovasi
mengurangi kualitas kerupuk.
UMKM Bintan Snack Millennium
Perspektif Pelanggan memilki target untuk selalu melakukan
a. Pangsa pasar inovasi terhadap produknya, baik dari aspek
UMKM Bintan Snack Millenium citarasa maupun aspek pengemasan agar
menargetkan untuk memperluas pangsa pasar menarik dimata konsumen.
hingga ke mancanegara Seperti singapura dan b. Operasional
Malaysia. Proses operasional berupa produksi
b. Retensi Pelanggan kerupuk yang selalu mengikuti prosedur yang
UMKM Bintan Snack Millenium telah di tetapkan sebelumnya. Hal ini
melakukan retensi pelanggan sebagai upaya dilakukan sebagai upaya untuk menjaga
untuk meningkatkan pelanggan dengan kualitas produk serta meminimilasir
melayani dan memuaskan konsumen agar kecelakaan kerja pada karyawan.
tetap kembali membeli kerupuk di UMKM
156 | JURNAL MANAJERIAL DAN BISNIS TANJUNGPINANG, VOL.4 NO. 2, 2021: 149-158