Anda di halaman 1dari 10

COSTING:Journal of Economic, Business and Accounting

Volume 5 Nomor 2, Januari-Juni 2022


e-ISSN : 2597-5234

PERFORMANCE ASSESSMENT ANALYSIS STUDY WITH BALANCED


SCORECARD METHOD IN CV. ETERNAL ETERNAL BODY REPAIR

STUDI ANALISIS PENILAIAN KINERJA DENGAN METODE BALANCED


SCORECARD PADA CV. LANGGENG ABADI BODY REPAIR

Ugroseno Damara Prasadhana Handoyo1, Wahyu Junaedi2, Dede Pebrianto3


STIE Madani Balikpapan, Indonesia1,2,3

ABSTRACT
The Balanced Scorecard is used by companies to measure their performance as a more
comprehensive measurement tool or technique because it uses two parameters, namely
financial and non-financial. The industrial management method with the Balanced
Scorecard approach is very easy to apply, even to small home industries because it does not
require a fee. The application of management methods with the Balanced Scorecard analysis
approach in small and medium-sized industries can see all aspects that can affect the profit
and sustainability of the company. And in the end, the company was able to develop its
industry on a much larger scale

Keywords: company performance appraisal, Balanced Scorecard method

ABSTRAK
Balanced Scorcard digunakan perusahaan umtuk mengukur kinerjanya sebagai alat atau
teknik pengukuran yang lebih komprehensif karena menggunakan duaparameter, yaitu
keuangan dan non keuangan.Motode manajemen industri dengan pendekatan Balanced
Scorecard sangatlah mudah untuk diaplikasikan, bahkan pada industri kecil rumah tangga
karena memang tidak memerlukan biaya. Penerapan metode manajemen dengan pendekatan
analisis Balanced Scorcard pada industri-industri kecil dan menengah mempunyai
kemampuan untuk melihat semua aspek-aspek yang dapat mempengaruhi profit dan
sustainability dari perusahaan tersebut. Dan pada akhirnya perusahaan bisa mengembangkan
industrinya pada skala yang jauh lebih besar.

Kata kunci : penilaian kinerja perusahaan, metode Balanced Scorcard

PENDAHULUAN adalah tulang punggung sistem ekonomi


UMKM merupakan model bisnis dan merupakan pendukung terbesar
yang banyak terdapat di beberapa negara pertumbuhan ekonomi jangka panjang.
sebagai penopang perekonomian negara Baik di negara berkembang maupun
tersebut. Setiap tahun UMKM memasuki negara maju, UMKM sama-sama
pasar dan merepresentasikan 5% hingga memiliki perang utama sebagai pilar
20% dari perusahaan yang ada dalam pertumbuhan ekonomi,
(AlMaimani & Johari, 2015). (Aysan et keberlanjutan, penciptaan lapangan kerja,
al., 2016) menyatakan bahwa UMKM

1560
2022. COSTING:Journal of Economic, Business and Accounting 5(2):1560-1569

dan integrasi bisnis (Mohsin Hakeem, pengukuran kinerja. Sistem pengukuran


2019). kinerja Balanced Scorcard memiliki
Meskipun demikian, UMKM tujuan untuk mengevaluasi kinerja
sebagai bisnis berskala kecil dan memiliki manajemen menggunakan dua parameter,
kapasitas permodalan yang terbatas yaitu keuangan dan non keuangan (Pratiwi
merupakan bisnis yang memiliki risiko & Kurniawati, 2019) (Desi Areva, 2012).
paling rentan dibandingkan bisnis Balanced Scorecard (BSC) menjabarkan
korporasi, dikarenakan kemampuan yang strategi perusahaan kedalam 4
lebih kecil dalam aspek sumber daya (empat)perspective, yaitu Financial
keuangan dan non keuangan (Falkner & perspective, Customer perspective,
Hiebl, 2015). Internal Business Process perspective dan
Hal yang sering menjadi masalah Learning and Growth perspective (Danaei
bagi perusahaan kecil dan menengah & Hosseini, 2013) (Pratiwi & Kurniawati,
(UMKM) adalah mereka seringkali 2019) (Andriana, 2010).
melihat metode manajemen modern terlalu Balance Scorecard sebagai sistem
rumit, bahkan lebih sering dilihat sebagai pengukuran kinerja memiliki beberapa
“lip service” yang hanya bisa berjalan bila pengertian, antara lain: (Atkinson, Banker,
diaplikasikan pada perusahaan besar dan Kaplan and Young 1997) dalam buku
oleh ahli-ahli manajemen. Padahal Management Accounting,: Yaitu :” Suatu
kenyataannya tidak lah demikian. set dari target dan hasil kinerja yang
Pengendalian manajemen dan sistem digunakan sebagai pendekatan untuk
pengukuran kinerja jika mengukur kinerja yang diarahkan kepada
diimplementasikan dapat memberikan gabungan faktor kritis dari tujuan
keuntungan bagi UMKM khususnya organisasi.” (Anthony and Govindarajan,
dalam pengelolan dan lingkungan yang 1997) dalam buku Management Control
inovatif (Aureli et al., 2018). System: Yaitu: “Suatu alat sistem untuk
UMKM sangat memerlukan memfokuskan perusahaan , meningkatkan
perbaikan pada aspek manajemen. (Ferber komunikasi antar tingkatan manjemen,
Pineyrua et al. 2021) menyatakan bahwa menentukan tujuan organisasi dan
titik lemah UMKM terdapat pada aspek memberikan umpan balik yang terus-
manajemen berbasis teknologi, dan menerus guna keputusan yang strategis .”
pengembangan sumber daya manusia. Balanced Scorecard dapat
Oleh karena itu jika UMKM ingin naik digunakan dalam industri kecil dan
kelas, maka aspek manajemen seharusnya menengah, termasuk di dalam industry
menjadi fokus untuk diperbaiki. Salah satu rumah tangga. Balanced Scorcard dapat
aspek menajemen yang penting adalah mempengaruhi profit dan sustainability
pengukuran kinerja. Namun sayangnya dari perusahaan mereka. Dan pada
pada banyak literature menceritakan fakta akhirnya mereka bisa mengembangkan
bahwa tingkat penerimaan pengukuran industri mereka pada skala yang jauh lebih
kinerja pada UMKM rendah (Afonso & besar.
Cabrita, 2015). Penelitian terdahulu tentang
Metode manajemen industri penggunaan metode Balance Scorecard
Balanced Scorecard dapat digunakan pada UMKM telah banyak dilakukan,
perusahaan sebagai alternatif dalam namun masih sedikit yang meninjau

1561
2022. COSTING:Journal of Economic, Business and Accounting 5(2):1560-1569

langsung pada aspek manajemen sejauh mana tingkat kinerja perusahaan


organisasi pada UMKM. Penelitian yang ditinjau dari empat prespektifdengan
dilakukan oleh (Afonso & Cabrita 2015) metode Balanced Scorcard.
menggunakan Balance Scorecard untuk
mengukur kinerja rantai pasokan. Teknik Pengumpulan Data
Penelitian (Aureli et al. 2018) lebih fokus Pengamatan
meninjau aspek pengembangan jaringan Penelitian yang dilakukan dengan
bisnis pada UMKM menggunakan pengamatan langsung pada sasaran
Balance Scorecard, sedangkan penelitian penelitian dalam rangka mengumpulkan
(Ferber Pineyrua et al. 2021) data dan terbatas pada masalah-masalah
mengintegrasikan manajemen yang hendak dipecahkan dalam penelitian.
pengetahuan dan pertanggung jawaban
sosial dengan ukuran BSC pada UMKM. Wawancara
Penelitian ini akan memberikan Teknik untuk mendapatkan data
kontribusi pada bidang pengukuran kinerja dengan jalan mengadakan tanya jawab
UMKM yang fokus pada aspek dengan pihak-pihak yang bahubungan
manajemen organisasi UMKM yang langsung dengan masalah yang akan
dilihat dari empat perspektif Balance dibahas di atas yaitu kepala bagian
Scorecard. Studi analisis akan dilakukan pemasalahan, kepala bagian akunting,
pada CV. Langgeng Abadi Balikpapan kepala bagian dan kepala bagian produksi.
yang merupakan UMKM berbasis jasa.
Dokumentasi
METODE PENELITIAN Data diperoleh dari Laporan
Pendekatan Penelitian yang Digunakan Keuangan arsip, catatan atau dokumen
Dalam penelitian ini peneliti yang ada pada CV. Langgeng Abadi
menggunakan metodologi penelitian Balikpapan.
kualitatif. Menurut (Moleong 1991)
penelitian kualitatif merupakan penelitian Sumber Data
yang nantinya akan melahirkan data Dalam penelitian ini data diperoleh
deskriptif yang berupa kata tertulis atau dari perusahaan berupa laporan laba rugi
lisan dari objek yang diamati, dan laporan neraca, laporan hasil penjualan
didukung oleh studi literature dan studi laporan produksi, laporan jumlah
pustaka yang didasari oleh kajian yang karyawan dan laporan order pelanggan
mendalam sehingga realita yang da dapat dalam periode tahun 2016 sampai dengan
dipahami secara baik. Menurut Muhadjir tahun 2017. Dan juga mengumpulkan data
(2004) kita bebas memilih metode mana dari literatur penunjang.
yang akan kita gunakan dalam penelitian,
setelah melihat kecenderungan dari Teknik Analisa Data
karakteristik objek, nilai filsafatnya, serta Analisis data yang digunakan
tujuan yang diharapkan dalam penelitian. dalam penelitian ini adalah analisa
Dengan pendekatan kualitatif yang kuantitatif yaitu menilai dari perubahan-
dipilih dalam penelitian ini, peneliti perubahan yang tidak dapat dinyatakan
berharap akan memberikan ruang lebih dalam angka-angka yang langkahnya
bagi peneliti dalam mendeskripsikan sebagai berikut :

1562
2022. COSTING:Journal of Economic, Business and Accounting 5(2):1560-1569

Perspektif Keuangan hasil akhir saja, tetapi juga proses dalam


1. Return On Equity (ROE) memperoleh hasil akhir tersebut.
2. Total Asset Turn Over Balanced Scorecard, akan
3. lnventory Turn Over memberikan manfaat pada manajemen
4. Sales Growth CV. Langgeng Abadi dalam mengelola
Perspektif Internal Bisnis perusahaan. Manfaat tersebut antara lain:
1. Error Rate 1. Balanced Scorecard digunakan
2. Idle Capacity (Lag Indicator) sebagai alat untuk mengukur kinerja
3. Number of Defective perusahaan. Balanced scorecard
4. Output per Material memiliki keistimewaan dalam hal
Perspektif Pelanggan cakupan pengukuran yang
1. Customer Retetian komprehensif dengan
2. Customer Acuguistion mempertimbangkan kinerja keuangan
3. Number of Complain yang terangkum dalam empat
Perspektif proses belajar dan berkembang perspektif. Dalam hal ini, manajemen
1. Employe Productivity CV. Langgeng Abadi menggolongkan
2. 2). Abstenteeisme usahanya dalam empat perspektif
3. Percentage of Employee Turnover dengan tolak ukurnya masing-masing.
4. Tardness Dengan demikian sangat
memungkinkan menilai kinerja
HASIL DAN PEMBAHASAN perusahaan secara keseluruhan,
Persaingan yang semakin ketat sehingga dapat dilakukan perbaikan
dalam dunia bisnis, khususnya bisnis body secara berkesinambungan dalam
repair membuat CV. Langgeng Abadi mewujudkan visi, misi dan tujuan
harus semakin baik dalam mengelola perusahaan.
perusahaannya. Salah satu cara 2. Balanced Scorecard juga dapat
pengelolaan yang baik adalah dengan digunakan dalam menyusun sistem
mendapatkan informasi yang akurat dan manajemen strategic. Dalam konteks
tepat waktu. Hal ini dibutuhkan untuk ini, balanced scorecard dapat
membuat perencanaan yang baik dan dijadikan kerangka dalam pemaparan
memonitor pelaksanaan yang dibuat strategi perusahaan ke dalam
sebagai tolak ukur keberhasilan dari CV. perencanaan strategik yang
Langgeng Abadi. komprehensif, sehingga dapat
Untuk itu perusahaan memerlukan memudahkan dalam penyusunan
pendekatan pengukuran kinerja yang lebih program dan anggaran.
komprehensif, yaitu dengan konsep 1. Perspektif Keuangan
Balanced Scorecard. Balanced Scorecard Perspektif keuangan dalam
akan memberikan keseimbangan dalam Balanced Scorecard tetap menjadi
pengukuran kinerja, yang ditinjau dari perhatian utama karena kinerja
empat perspektif, yartu: perspektif keuangan merupakan suatu ikhtisar
keuangan pelanggan, proses bisnis internal dari konsekuensi ekonomi yang
dan pembelajaran dan pertumbuhan. disebabkan oleh keputusan dan
Balanced Scorecard merupakan suatu tindakan yang dilakukan. Dengan
konsep yang tidak hanya memperhatikan pengukuran keuangan dapat dilihat

1563
2022. COSTING:Journal of Economic, Business and Accounting 5(2):1560-1569

kontribusi penerapan suatu strategi menujukan bahwa perusahaan mampu


terhadap laba perusahaan. Hasil memenuhi harapan shareholder dengan
penerapan secara sederhana dapat memberikan pengembalian atas tingkat
dilihat dari laporan keuangan tiap modal. Hal ini dapat dilihat dari tingkat
periode. Laporan tersebut terdiri atas kenaikan laba bersih yang dihasilkan
Neraca dan Rugi Laba. sehingga harapan dari shareholder dapat
Objective dari perspektif keuangan terpenuhi.
adalah memenuhi harapan dari
shareholder, salah satunya dengan Total Asset Turn Over
memperbaiki kinerja operasi sehingga Merupakan ukuran untuk
profit dapat meningkat. Ukuran-ukuran mengetahui sebarapa baik mengelola
yang dipakai adalah share out comes aktivanya untuk menghasilkan penjualan.
meausures yang merupakan log
indicator, antara lain:

Return On Equity (ROE)


Return On Equity ini dipilih karena
merupakan yang langsung dapat mewakili Berikut ini tabel anlisis Total Asset
harapan dari shareholder, sebab tingkat Turn OverCV. Langgeng AbadiPeriode
pengembalian atas modal yang tahun 2016 sampai dengan tahun 2017.
ditanamkan dapat langsung diketahui dan Tabel 2. Total Asset Turn Over 2016-
menggambarkan keefektifan atas investasi 2017 (Dalam Satuan Rupiah)
yang dilakukan oleh shareholder. ket 2016 2017
Penjualan bersih 405.325.400 404.978.500

Total Aktiva 271.400.000 265.000.000

TATO (kali) 149.35 152,82


Total Asset Turn OverCV.
Langgeng AbadiPeriode tahun 2016
sampai dengan tahun 2017di atas
Berikut ini tabel analisis rasio menunjukkan TATO mengalami
Return On EquityCV. Langgeng Abadi peningkatan dari tahun 2016 yaitu 149.35
Periodc tahun 2016 sampai dengan tahun menjadi 152,82 pada tahun 2017 berarti
2017. mengalami kenaikan 3,47%, hal ini
Tabel 1. Return On Equity 2016– 2017 menujukkan bahwa peningkatan
(Dalam Satuan Rupiah) kemampuan perusahaan menghasilkan
ket 2016 2017 penjualan sudah baik.
Laba bersih 36.825.400 40.429.000

Modal 181.000.000 180.000.000


lnventory Turn Over
Rasio ini menunjukkan efisiensi
RoE 20,35 22,46 perusahaan di dalam mengelola sumber
Dari tabel di atas dapat di lihat persediaannya, dengan kata lain untuk
bahwa ROE tahun 2016 sampai dengan mengukur berapa dana yang tertanam
tahun 2017mengalami kenaikan, hal ini

1564
2022. COSTING:Journal of Economic, Business and Accounting 5(2):1560-1569

dalam putaran persediaan dalam Berikut tabel analisis Sales


setahunnya. GrowthCV. Langgeng AbadiPeriode
tahun 2016 sampai dengan tahun 2017.
Berikut ini tabel analisis lnventory Tabel 4. Sales Growth 2016 – 2017
(Dalam Satuan Rupiah)

Turn Over CV. Langgeng Abadi Periode Dari tabel di atas tampak bahwa
tahun 2016 sampai dengan tahun 2017. penjualan dari CV. Langgeng
Tabel 3. lnventory Turn Over 2016 – AbadiPeriode tahun 2016 sampai dengan
2017 (Dalam Satuan Rupia) tahun 2017 menjadi analisis yang baru.
Ket 2016 2017 Hal ini dapat dilihat pada tahun 2016
HPP 285.500.000 283.200.000
belum ada dan baru ada Sales Growth rate
Persediaan 47.500.000 45.500.000 pada tahun 20170,09%.
b. Perspektif Pelanggan
ITO 6.01 6.22 Objektif dari perspektif pelanggan
ITO mengalami kenaikan dari adalah meningkatkan kepuasan pelanggan
6.01 pada tahun 2016 menjadi 6.22 pada dari produk dan jasa yang diberikan. Hal
tahun 2017, hal ini menujukan bahwa yang menjadi perhatian dalam poin
perusahaan mampu memenuhi harapan kepuasan pelanggan adalah kinerja yang
shareholder dengan menunjukkan berkaitan dengan bagaimana penciptaan
efisiensi perusahaan di dalam mengelola persepsi dari pelanggan. Ukurannya yang
sumber persediaannya. digunakan adalahcustomer retention dan
customer acquisition sebagai outcome
Sales Growth measure. Dan untuk mendukung agar core
Merupakan ukuran kinerja dalam outcome measure tersebut dapat
perspektif keuangan yang mengukur dipertahankan kinerjanya bahkan
tingkat pertumbuhan penjualan dengan ditingkatkan pada periode mendatang,
membandingkan prosentase kenaikan ditetapkan performance driver yang
penjualan dari periode sebelumnya, merupakan lead time dan berguna sebagai
sehingga dapat diketahui kemampuan gejala awal naik turunnya core outcome
perusahaan dalam meningkatkan measure pada periode mendatang.
penjualannya dari tahun ke tahun. Hal ini 1. Customer Retention
bisa terjadi dengan bertambahnya Merupakan core outcome measure
pelanggan baru dan menambah jenis yang dipilih perusahaan untuk
produk yang ditawarkan. mengidentifikasi apakah pelanggan puas
dengan kinerja perusahaan selama ini atau
tidak. Sebab apabila pelanggan puas
diharapkan akan ada pembelian kembali
produknya dan akan menjadi pelanggan
tetap, tetapi jika konsumen tidak puas dan
tidak kembali Iagi, akan menyebabkan
timbutnya cost of lost customer. Disini

1565
2022. COSTING:Journal of Economic, Business and Accounting 5(2):1560-1569

mengasumsikan yang disebut pelanggan Tabel 6. Number of Cutomer


lama bila sudah terjadi kemitraan Complain
sedikitnya dalam tahun berjalan Kurang Ket 2016 2017
Total Order 520 610
dari waktu itu masih dikatakan pelanggan
baru. Number Cutomer 21 14
2. Cutomer Acquisition Complain
Merupakan pengukuran yang % Cutomer Complain per 4 2.3
bertujuan untuk mengetahui seberapa order
besar penambahan jumlah pelanggan baru. Dari data di atas tampak bahwa
Perlu dipantau untuk mengetahui keluhan konsumen selama dua tahun
berapakah jumlah pelanggan baru dalam terakhir mengalami penurunan sebesar
satu periode. 1,7%. Pada tahun 2017 perusahaan
Tabel 5. Cutomer Acquisition 2016 – mengalami kenaikan order, namun
2017 complain atas pelayanannya mengalami
Ket 2016 2017 penurunan.Hal ini menunjukkan bahwa
Total Order 520 610 perusahaan telah mampu memperbaiki
Cutomer Acquisition 73 98 pelayanannya kepada konsumen.
Komplain yang terjadi di perusahaan rata-
%Cutomer rata disebabkan kualitas [pekerjaan yang
Acquisition 14 16 kurang baik dan lama pengerjaan body
Dari tabel di atas dapat diamati repair. Meskipuin mengalami penurunan,
maka terlihat terjadinya fluktuasi perusahaan harus terus meningkatkan
prosentase dari Cutomer Acquisition pelayannya terhadap konsumen.
selama dua tahun terakhir. Pada tahun 4. Perspektif Proses Bisnis Internal
2016 sebesar 14% dan tahun 2017 sebesar Perspektif Proses Bisnis Internal
16%. Tetapi, jika dilihat dari jumlah order memberikan suatu pendekatan dalam
mengalami peningkatan selama dua tahun Balanced scorecard yang mengukur
terakhir. kemampuan perusahaan dalam
3. Number of Cutomer Complain mengoptimalkan pelayanan kepada
Number of Cutomer Complain konsumen maupun pelanggan.
adalah lead indicator yang digunakan Keberhasilan dalam menciptakan
untuk mengetahui seberapa banyak jumlah kepuasan dan kepercayaan pelanggan
pelanggan yang melakukan komplain diperoleh dengan mengembangkan proses
terhadap barang dan jasa yang telah bisnis internalnya.
diberikan.Hal ini dapat digunakan oleh
perusahaan untuk mengetahui kepuasan Idle Capacity
pelanggan selama ini karena berpengaruh Idle Capacity dapat digunakan
pada Customer retention untuk periode untuk melihat produktifitas dari Mesin-
berikutnya. mesin yang ada, sebab jika kapasitas dari
mesin-mesin banyak yang menganggur,
akan menyebabkan biaya yang harus
ditanggung tiap unit yang diproduksi
menjadi lebih tinggi karena harus

1566
2022. COSTING:Journal of Economic, Business and Accounting 5(2):1560-1569

menanggung fixed cost dari unit yang dapat diterapkan sebagai alat untuk
menganggur. mengukur kinerja perusahaan secara
menyeluruh berdasarkan empat perspektif
untuk memberikan kemajuan kepada
perusahaan terutama untuk mencapai
keunggulan uang kompetitif.
Berikut ini ringkasan pengukuran kinerja
Tabel 7. Idle Capacity 2016–2017 CV. Langgeng Abadi berdasarkan
(Dalam Satuan Rupiah) pendekatan Balanced scorecar.
Ket 2016 2017 Dengan adanya penelitian ini,
Maximum Capacity 430.000.000 430.000.000
diharapkanperusahaan mempertahankan
Used Capacity tingkat investasi yang memadai untuk
380.250.000 400.700.250
Idle Capacity pengembangan pelayanan, kegiatan
operasional dan kegiatan penjualan.
49.750.000 29.299.750
Mengelola aktiva secara efektif agar tidak
Idle capacity pada CV. Langgeng terjadi pemborosan yang seharusnya tidak
Abadi dapat dikatakan berfluktuasi selama dilakukan. Melakukan evaluasi terhadap
duatahun terakhir . Ini bisa diartikan produksi agar hasil yang diperoleh
bahwa perusahaan bisa menggunakan memiliki kualitas yang lebih baik.
kemampuan produksinya semaksimal Perusahaan melakukan pengembangan
mungkin. Pada tahun 2017 persentasenya lokasi dan menambah kuantitas pekerja
naik jika dibadingkan dengan tahun 2016. bengkel agar pekerjaan dapat selesai lebih
Hal ini dapat dikarenakan oleh kondisi cepat dan tanpa mengurangi kualitas
perekonomian yang mulai membaik, pekerjaan body repair.
dengan permintaan akan body repair yang
naik. DAFTAR PUSTAKA
Gaspers, Vincent. (2000). Scorecard
PENUTUP Balanced six Sigma. Gramedia
kesimpulan Pustaka Utama: Jakarta.
Hasil pembahasan berdasarkan Hanggraeni, Dewi, (2002), Pengukuran
uraian di atas, maka penulis dapat Kinerja Dengan Penerapan
memberikan kesimpulan sebagai berikut: Konsep Balanced Scorecard.
Pengukuran kinerja yang Salemba Empat.
mengutamakan aspek keuangan yang Harahap, Sofyan Safri. (1998), Analisis
selama ini ditetapkan dinilai kurang Kritis Atas Laporan Keuangan.
memadai dalam menghadapi persaingan PT. Raja Grafindo Persada:
dalam dunia bisnis saat ini. Agar dapat Jakarta,
memenuhi kebutuhan yang diperlukan Kaplan Robert S. dan Norton, David P.
oleh para pelaku bisnis, maka harus ada (2000). Balanced Scorecard,
parameter yang mampu mensinkronkan Menerapkan Strategi Manajemen.
antara aspek keuangan dan non keuangan. Gramedia Pustaka Utama: Jakarta.
Aspek yang mampu mengakomodir hal ini Mulyadi. (2003). Balanced Scorecard.
adalah pendekatan Balanced scorecard. Salemba Empat
Berdasarkan kondisi CV. Langgeng Abadi
akan lebih baik bila Balanced scorecard

1567
2022. COSTING:Journal of Economic, Business and Accounting 5(2):1560-1569

Rampersad, Hurberd k. (2002), Analisis Aysan, A. F., Disli, M., Ng, A., & Ozturk,
Scorecard Balanced. Gramedia H. (2016). Is small the new big?
Pustaka Utama: Jakarta. Islamic banking for SMEs in
Simamora, Heri. (2002). Akutansi Turkey. Economic Modelling,
Manajemen Bisnis Mengambil 54(October 2015), 187–194.
Keputusan. (UPP) AMP. YKPN. https://doi.org/10.1016/j.econmod.
Yoryakarta, 2015.12.031
Simamora, Heri. (1995). Manajemen Danaei, A., & Hosseini, A. (2013).
Pemasaran Internasional: Performance measurement using
Salemba Empat. balanced scorecard: A case study of
Supriyono. (1999), Sistem Manajemen pipe industry. Management Science
Biaya, BPFE, Yogakarta. Letters, 3, 1433–1438.
Supriyono. 1999, Akutansi Biaya,Edisi https://doi.org/10.5267/j.msl.2013.0
Kedua., BPFE, Yogakarta. 4.004
Afonso, H., & Cabrita, M. D. R. (2015). Desi Areva. (2012). Analisis Pengukuran
Developing a lean supply chain Kinerja Dengan Sistem Balance
performance framework in a SME: Scorecard Pada Rumah Sakit Yos
A perspective based on the Sudarso Padang. Journal of
balanced scorecard. Procedia Economic and Economic Education,
Engineering, 131, 270–279. 1(1), 120–132.
https://doi.org/10.1016/j.proeng.2 Falkner, E. M., & Hiebl, M. R. W. (2015).
015.12.389 Risk management in SMEs: a
AlMaimani, J., & Johari, F. B. (2015). systematic review of available
Enhancing Active Participation of evidence. Journal of Risk Finance,
SMEs and Islamic Banks towards 16(2), 122–144.
Economic Diversification in https://doi.org/10.1108/JRF-06-
Oman. Procedia Economics and 2014-0079
Finance, 31(15), 677–688. Ferber Pineyrua, D. G., Redondo, A.,
https://doi.org/10.1016/s2212- Pascual, J. A., & Gento, Á. M.
5671(15)01156-9 (2021). Knowledge Management and
Andriana, D. (2010). Pendekatan Sistem Sustainable Balanced Scorecard:
Manajemen Strategis Berbasis Practical Application to a Service
Balance Scorecard. Jurnal SME. Sustainability, 13(13), 7118.
Akuntansi Riset, 4(2). https://doi.org/10.3390/su13137118
Aureli, S., Cardoni, A., Del Baldo, M., & Mohsin Hakeem, M. (2019). Innovative
Lombardi, R. (2018). The balanced Solutions to Tap “Micro, Small and
scorecard logic in the management Medium Enterprises” (MSME)
control and reporting of small Market a Way Forward for Islamic
business company networks: A Banks. Islamic Economic Studies,
case study. Journal of Accounting 27(1), 38–52.
and Management Information https://doi.org/10.1108/IES-05-
Systems, 12(2), 191–215. 2019-0002
https://doi.org/10.24818/jamis.201 Pratiwi, & Kurniawati, E. (2019). Analis
8.02001 Penerapan Balance Scorecard

1568
2022. COSTING:Journal of Economic, Business and Accounting 5(2):1560-1569

Terhadap Kinerja Perusahaan Pada Pt


Malindo Feedmill Tbk. Jurnal
Wahana Akuntansi, 14(1), 65–84.
https://doi.org/10.21009/wahana.14.
015

1569

Anda mungkin juga menyukai