ABSTRACT
The Balanced Scorecard is used by companies to measure their performance as a more
comprehensive measurement tool or technique because it uses two parameters, namely
financial and non-financial. The industrial management method with the Balanced
Scorecard approach is very easy to apply, even to small home industries because it does not
require a fee. The application of management methods with the Balanced Scorecard analysis
approach in small and medium-sized industries can see all aspects that can affect the profit
and sustainability of the company. And in the end, the company was able to develop its
industry on a much larger scale
ABSTRAK
Balanced Scorcard digunakan perusahaan umtuk mengukur kinerjanya sebagai alat atau
teknik pengukuran yang lebih komprehensif karena menggunakan duaparameter, yaitu
keuangan dan non keuangan.Motode manajemen industri dengan pendekatan Balanced
Scorecard sangatlah mudah untuk diaplikasikan, bahkan pada industri kecil rumah tangga
karena memang tidak memerlukan biaya. Penerapan metode manajemen dengan pendekatan
analisis Balanced Scorcard pada industri-industri kecil dan menengah mempunyai
kemampuan untuk melihat semua aspek-aspek yang dapat mempengaruhi profit dan
sustainability dari perusahaan tersebut. Dan pada akhirnya perusahaan bisa mengembangkan
industrinya pada skala yang jauh lebih besar.
1560
2022. COSTING:Journal of Economic, Business and Accounting 5(2):1560-1569
1561
2022. COSTING:Journal of Economic, Business and Accounting 5(2):1560-1569
1562
2022. COSTING:Journal of Economic, Business and Accounting 5(2):1560-1569
1563
2022. COSTING:Journal of Economic, Business and Accounting 5(2):1560-1569
1564
2022. COSTING:Journal of Economic, Business and Accounting 5(2):1560-1569
Turn Over CV. Langgeng Abadi Periode Dari tabel di atas tampak bahwa
tahun 2016 sampai dengan tahun 2017. penjualan dari CV. Langgeng
Tabel 3. lnventory Turn Over 2016 – AbadiPeriode tahun 2016 sampai dengan
2017 (Dalam Satuan Rupia) tahun 2017 menjadi analisis yang baru.
Ket 2016 2017 Hal ini dapat dilihat pada tahun 2016
HPP 285.500.000 283.200.000
belum ada dan baru ada Sales Growth rate
Persediaan 47.500.000 45.500.000 pada tahun 20170,09%.
b. Perspektif Pelanggan
ITO 6.01 6.22 Objektif dari perspektif pelanggan
ITO mengalami kenaikan dari adalah meningkatkan kepuasan pelanggan
6.01 pada tahun 2016 menjadi 6.22 pada dari produk dan jasa yang diberikan. Hal
tahun 2017, hal ini menujukan bahwa yang menjadi perhatian dalam poin
perusahaan mampu memenuhi harapan kepuasan pelanggan adalah kinerja yang
shareholder dengan menunjukkan berkaitan dengan bagaimana penciptaan
efisiensi perusahaan di dalam mengelola persepsi dari pelanggan. Ukurannya yang
sumber persediaannya. digunakan adalahcustomer retention dan
customer acquisition sebagai outcome
Sales Growth measure. Dan untuk mendukung agar core
Merupakan ukuran kinerja dalam outcome measure tersebut dapat
perspektif keuangan yang mengukur dipertahankan kinerjanya bahkan
tingkat pertumbuhan penjualan dengan ditingkatkan pada periode mendatang,
membandingkan prosentase kenaikan ditetapkan performance driver yang
penjualan dari periode sebelumnya, merupakan lead time dan berguna sebagai
sehingga dapat diketahui kemampuan gejala awal naik turunnya core outcome
perusahaan dalam meningkatkan measure pada periode mendatang.
penjualannya dari tahun ke tahun. Hal ini 1. Customer Retention
bisa terjadi dengan bertambahnya Merupakan core outcome measure
pelanggan baru dan menambah jenis yang dipilih perusahaan untuk
produk yang ditawarkan. mengidentifikasi apakah pelanggan puas
dengan kinerja perusahaan selama ini atau
tidak. Sebab apabila pelanggan puas
diharapkan akan ada pembelian kembali
produknya dan akan menjadi pelanggan
tetap, tetapi jika konsumen tidak puas dan
tidak kembali Iagi, akan menyebabkan
timbutnya cost of lost customer. Disini
1565
2022. COSTING:Journal of Economic, Business and Accounting 5(2):1560-1569
1566
2022. COSTING:Journal of Economic, Business and Accounting 5(2):1560-1569
menanggung fixed cost dari unit yang dapat diterapkan sebagai alat untuk
menganggur. mengukur kinerja perusahaan secara
menyeluruh berdasarkan empat perspektif
untuk memberikan kemajuan kepada
perusahaan terutama untuk mencapai
keunggulan uang kompetitif.
Berikut ini ringkasan pengukuran kinerja
Tabel 7. Idle Capacity 2016–2017 CV. Langgeng Abadi berdasarkan
(Dalam Satuan Rupiah) pendekatan Balanced scorecar.
Ket 2016 2017 Dengan adanya penelitian ini,
Maximum Capacity 430.000.000 430.000.000
diharapkanperusahaan mempertahankan
Used Capacity tingkat investasi yang memadai untuk
380.250.000 400.700.250
Idle Capacity pengembangan pelayanan, kegiatan
operasional dan kegiatan penjualan.
49.750.000 29.299.750
Mengelola aktiva secara efektif agar tidak
Idle capacity pada CV. Langgeng terjadi pemborosan yang seharusnya tidak
Abadi dapat dikatakan berfluktuasi selama dilakukan. Melakukan evaluasi terhadap
duatahun terakhir . Ini bisa diartikan produksi agar hasil yang diperoleh
bahwa perusahaan bisa menggunakan memiliki kualitas yang lebih baik.
kemampuan produksinya semaksimal Perusahaan melakukan pengembangan
mungkin. Pada tahun 2017 persentasenya lokasi dan menambah kuantitas pekerja
naik jika dibadingkan dengan tahun 2016. bengkel agar pekerjaan dapat selesai lebih
Hal ini dapat dikarenakan oleh kondisi cepat dan tanpa mengurangi kualitas
perekonomian yang mulai membaik, pekerjaan body repair.
dengan permintaan akan body repair yang
naik. DAFTAR PUSTAKA
Gaspers, Vincent. (2000). Scorecard
PENUTUP Balanced six Sigma. Gramedia
kesimpulan Pustaka Utama: Jakarta.
Hasil pembahasan berdasarkan Hanggraeni, Dewi, (2002), Pengukuran
uraian di atas, maka penulis dapat Kinerja Dengan Penerapan
memberikan kesimpulan sebagai berikut: Konsep Balanced Scorecard.
Pengukuran kinerja yang Salemba Empat.
mengutamakan aspek keuangan yang Harahap, Sofyan Safri. (1998), Analisis
selama ini ditetapkan dinilai kurang Kritis Atas Laporan Keuangan.
memadai dalam menghadapi persaingan PT. Raja Grafindo Persada:
dalam dunia bisnis saat ini. Agar dapat Jakarta,
memenuhi kebutuhan yang diperlukan Kaplan Robert S. dan Norton, David P.
oleh para pelaku bisnis, maka harus ada (2000). Balanced Scorecard,
parameter yang mampu mensinkronkan Menerapkan Strategi Manajemen.
antara aspek keuangan dan non keuangan. Gramedia Pustaka Utama: Jakarta.
Aspek yang mampu mengakomodir hal ini Mulyadi. (2003). Balanced Scorecard.
adalah pendekatan Balanced scorecard. Salemba Empat
Berdasarkan kondisi CV. Langgeng Abadi
akan lebih baik bila Balanced scorecard
1567
2022. COSTING:Journal of Economic, Business and Accounting 5(2):1560-1569
Rampersad, Hurberd k. (2002), Analisis Aysan, A. F., Disli, M., Ng, A., & Ozturk,
Scorecard Balanced. Gramedia H. (2016). Is small the new big?
Pustaka Utama: Jakarta. Islamic banking for SMEs in
Simamora, Heri. (2002). Akutansi Turkey. Economic Modelling,
Manajemen Bisnis Mengambil 54(October 2015), 187–194.
Keputusan. (UPP) AMP. YKPN. https://doi.org/10.1016/j.econmod.
Yoryakarta, 2015.12.031
Simamora, Heri. (1995). Manajemen Danaei, A., & Hosseini, A. (2013).
Pemasaran Internasional: Performance measurement using
Salemba Empat. balanced scorecard: A case study of
Supriyono. (1999), Sistem Manajemen pipe industry. Management Science
Biaya, BPFE, Yogakarta. Letters, 3, 1433–1438.
Supriyono. 1999, Akutansi Biaya,Edisi https://doi.org/10.5267/j.msl.2013.0
Kedua., BPFE, Yogakarta. 4.004
Afonso, H., & Cabrita, M. D. R. (2015). Desi Areva. (2012). Analisis Pengukuran
Developing a lean supply chain Kinerja Dengan Sistem Balance
performance framework in a SME: Scorecard Pada Rumah Sakit Yos
A perspective based on the Sudarso Padang. Journal of
balanced scorecard. Procedia Economic and Economic Education,
Engineering, 131, 270–279. 1(1), 120–132.
https://doi.org/10.1016/j.proeng.2 Falkner, E. M., & Hiebl, M. R. W. (2015).
015.12.389 Risk management in SMEs: a
AlMaimani, J., & Johari, F. B. (2015). systematic review of available
Enhancing Active Participation of evidence. Journal of Risk Finance,
SMEs and Islamic Banks towards 16(2), 122–144.
Economic Diversification in https://doi.org/10.1108/JRF-06-
Oman. Procedia Economics and 2014-0079
Finance, 31(15), 677–688. Ferber Pineyrua, D. G., Redondo, A.,
https://doi.org/10.1016/s2212- Pascual, J. A., & Gento, Á. M.
5671(15)01156-9 (2021). Knowledge Management and
Andriana, D. (2010). Pendekatan Sistem Sustainable Balanced Scorecard:
Manajemen Strategis Berbasis Practical Application to a Service
Balance Scorecard. Jurnal SME. Sustainability, 13(13), 7118.
Akuntansi Riset, 4(2). https://doi.org/10.3390/su13137118
Aureli, S., Cardoni, A., Del Baldo, M., & Mohsin Hakeem, M. (2019). Innovative
Lombardi, R. (2018). The balanced Solutions to Tap “Micro, Small and
scorecard logic in the management Medium Enterprises” (MSME)
control and reporting of small Market a Way Forward for Islamic
business company networks: A Banks. Islamic Economic Studies,
case study. Journal of Accounting 27(1), 38–52.
and Management Information https://doi.org/10.1108/IES-05-
Systems, 12(2), 191–215. 2019-0002
https://doi.org/10.24818/jamis.201 Pratiwi, & Kurniawati, E. (2019). Analis
8.02001 Penerapan Balance Scorecard
1568
2022. COSTING:Journal of Economic, Business and Accounting 5(2):1560-1569
1569