Anda di halaman 1dari 7

PENERAPAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI TOLOK UKUR KINERJA

PERUSAHAAN
(Study pada PT. Marinal Indoprima)

Fahridzan Dwi Ariyanto


Sri Mangesti
Topowijono
Fakultas Ilmu Administrasi
Universitas Brawijaya
Malang
dfahridzan@gmail.com

ABSTRACT

The purpose of this research is to find how the application of balanced scorecard as one of measure the
company performance. This research used a quantitative approach descriptive through financial report,
customer report, production reports, and report an emlpoyee PT. Marinal Indoprima was started in 2011 up
to 2013. Analysis the data based on the concept of balanced scorecar a guide researchers to outline
information the performance of PT. Marinal Indoprima. Information the performance of PT. Marinal
Indoprima who based on the concept of balanced scorecard show the performance on four perspective the
financial perspective, customers perspective, bussines internal perspective, and growth and learning
perspective. This research result indicates information performance measurement PT. Marinal Indoprima
done with Balanced Scorecard 2011-2013 period.

Keyword : Balanced Scorecard, The Benchmark Company Performance

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana penerapan Balanced Scorecard sebagai salah satu
tolok ukur kinerja perusahaan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif melalui laporan
keuangan, data pelanggan, data produksi, dan data karyawan PT. Marinal Indoprima dimulai tahun 2011
sampai dengan 2013. Analisis data yang berdasarkan konsep Balanced Scorecard menjadi pedoman peneliti
untuk menjabarkan informasi kinerja PT. Marinal indoprima. Informasi kinerja PT. Marinal Indoprima yang
berdasarkan konsep Balanced Scorecard menunjukkan penilaian kinerja berdasarkan empat perspektif yaitu
perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif bisnis internal, dan perspektif pertumbuhan dan
pembelajaran. Hasil penelitian ini menunjukkan informasi pengukuran kinerja PT. Marinal Indoprima yang
dilakukan dengan Balanced Scorecard periode 2011-2013.

Kata kunci: Balanced Scorecard, Tolok Ukur Kinerja Perusahaan

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 39 No. 1 Oktober 2016| 58


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
PEDAHULUAN dengan menggunakan model pengukuran balanced
Persaingan global telah membuat scorecard.
perusahaan memikirkan cara bertahan yang
kompetitif. Maka dibutuhkan sebuah design sistem KAJIAN PUSTAKA
manajemen dan perencanaan strategi guna 1. Manajemen strategi
mewujudkan visi dan misi perusahaan di masa Dulu strategi telah digunakan dalam
mendatang yang berbentuk informasi. kegiatan perang, namun pengaplikasian strategi
Perkembangan informasi pun menjadi momentum saat ini lebih pada perencanaan. Pearce &
penting guna menghasilkan data dan gambaran Robinson (2007: 5) menyatakan manajemen
aktivitas perusahaan. Informasi dan perencanaan strategi sebagai satu set keputusan dan tindakan
strategis yang tepat dibutuhkan manajemen sebagai yang menghasilkan formulasi dan implementasi
landasan dan kerangka kerja untuk mewujudkan rencana yang dirancang untuk meraih tujuan
sasaran mewujudkan visi dan misi perusahaan. perusahaan. Muhammad (2004: 17) manajemen
Informasi dan perencanaan strategis dapat dicapai strategik difungsikan sebagai sarana
dengan pemaparan data kondisi internal. Deskripsi mengkomunikasikan tujuan dan jalan yang hendak
kondisi internal ini sekaligus bertujuan untuk ditempuh perusahaan untuk mencapai tujuan.
memperkuat diri dan meningkatkan daya saing Manajemen strategi akan memperlihatkan langkah
dengan penilaian kinerja. jangka panjang dan menengah sebuah perusahaan.
Penilaian kinerja merupakan faktor penting 2. Pengukuran kinerja
untuk membuktikan kelayakan sistem manajemen Manajemen strategi mengarahkan
perusahaan. Penilaian kinerja dapat mendeteksi perusahaan melakukan perencanaan strategi
kelemahan dan kekurangan perusahaan dan kinerja. Strategi kinerja memberikan peluang
menjadi bahan evaluasi kinerja. Penilaian kinerja pengukuran kinerja. Proses manajemen strategi
sendiri berfokus pada pengukuran Return On hingga pada tahap feedback, mengindikasikan
Investmen (ROI), Return On Equity (ROE), dan keseimbangan antara input dan output, sehingga
Profit Margin. Namun, ukuran finansial tersebut hasil pengukuran kinerja dapat menjadi bahan
tidak memadai untuk menuntun perkembangan evaluasi sekaligus pertimbangan tindakan
perusahaan di abad informasi saat ini, kendati perusahaan di masa mendatang. Moeheriono
investasi telah ditanamkan pada pelanggan, (2012:95) menyebutkan, pengukuran kinerja
pemasok, pekerja, proses, teknologi, dan inovasi. (performance measurement) merupakan gambaran
Tuntutan keterbukaan informasi mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu
menyertakan sistem balanced scorecard sebagai program kegiatan atau kebijakan dalam
model penilaian kinerja. Model balanced mewujudkan sasaran, tujuan, visi, dan misi
scorecard dapat memungkinkan perusahaan untuk organisasi yang dituangkan melalui perencanaan
menilai investasi dalam pengembangan sumber strategis suatu organisasi.
daya manusia (SDM), sistem dan prosedur Moeheriono (2012: 127) menyertakan
perusahaan yang termasuk intangible assets. balance scorecard sebagai alat pengukuran kinerja
Model ini harus menjadi bagian dari sistem selain 5 model lainnya. Manfaat penilaian kinerja
informasi pada perusahaan dikarenakan balanced dapat meluas pada tujuan memperkuat diri dan
scorecard merupakan sistem penilaian baru dalam meningkatkan daya tahan (Rivai, 2005: 13) guna
manajemen dan menawarkan pengukuran kinerja menghadapi ketatnya kompetisi usaha lokal dan
guna membentuk kemampuan organisasi serta global. Manajemen strategi dengan akhir alur
mengintegrasikan visi. manajemennya adalah evaluasi kinerja menuntut
Pada kenyataannya pengukuran yang perusahaan melakukan pengukuran kinerja.
tergolong baru ini jarang dilakukan oleh Manajemen strategi menuntut kinerja yang terukur
perusahaan, terutama oleh PT. Marinal Indoprima. dan terarah pada satu tujuan yang sama, yaitu
Pengukuran kinerja yang dilakukan PT. Marinal perolehan laba maksimal. Namun perusahaan
Indoprima hanya fokus pada perspektif keuangan sering kali mengabaikan aspek intangible assets
saja sehingga diperlukan konsep balance perususahaan, padahal hal tersebut dapat
scorecard. Model balance scorecard diharapkan mempengaruhi proses perolehan laba. Oleh sebab
menjadi salah satu alternatif tolak ukur strategi itu diperlukan pengukuran baru yang mencakup
manajemen masa depan PT. Marinal Indoprima. keseluruhan asset perusahaan sebagai modal dasar
Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk melakukan perencanaan strategis perusahaan guna mencapai
penelitian penilaian kinerja PT. Marinal Indoprima tujuan bersama.
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 35 No. 2 Juni 2016| 59
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
3. Balance Scorecard Ada tiga rasio yang sering dibicarakan, yaitu Profit
Pengukuran kinerja akan memberikan Margin, Return of Asset (ROA), dan Return on
informasi maksimal mengenai kinerja perusahaan. Equity (ROE):
Menurut Moeheiriono (2012: 127) salah satu  Return On Investment (Rasio Pengembalian
model pengukuran kinerja adalah balance dan Investasi)
scorecard. Konsep balance scorecard dapat Laba Bersih
menjadi solusi mengukur kinerja dalam aspek 𝑅𝑅𝑅 Total Aktiva 𝑅100%
=
keuangan dan non-keuangan. Mulyadi (2005:1)  Return On Equity (Rasio Pengembalian atas
mendefinisikan balance scorecard sebagai alat Ekuitas)
manajemen kontemporer yang didesain untuk Laba Bersih
𝑅𝑅𝑅 = 𝑅100%
meningkatkan kemampuan organisasi dalam Modal Sendiri
melipat-gandakan kinerja keuangan luar biasa  Profit Margin
secara berkesinambungan (sustainable outstanding 𝑅𝑅𝑅𝑅 𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅ℎ
Profit Margin =
financial performance). Balance scorecard 𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅
memberikan informasi kepada perusahaan Pengukuran selanjutnya mengungkapkan bahwa
mengenai faktor yang mendorong keberhasilan perspektif pelanggan terdiri atas beberapa ukuran
saat ini dan yang akan datang. utama atau ukuran generic keberhasilan (Kaplan &
Model pengukuran ini memberi perangkat Norton, 2000:23). Ukuran tersebut meliputi pangsa
kerja dan bahasa untuk mengkomunikasikan visi pasar, kepuasan pelanggan, retensi pelanggan,
dan misi perusahaan. Gambar berikut dapat akuisisi pelanggan, dan profitabilitas pelanggan.
mendeskripsikan cara kerja balance scorecard Analisis pangsa pasar mencerminkan proporsi
pada aspek financial, pelanggan, proses bisnis bisnis dalam satu area bisnis tertentu yang
internal, serta pertumbuhan dan pembelajaran diungkapkan dalam bentuk uang, jumlah customer,
mempunyai keterkaitan strategi, berikut: atau unit volume yang terjual atas setiap unit
produk yang terjual.
Financial ROCE
Retensi Pelanggan yaitu mengukur tingkat dimana
organisasi dapat mempertahankan hubungan
Loyalitas
Pelanggan
dengan konsumen (Kaplan & Norton,2000:61),
misalnya loyalitas pelanggan melalui persentase
Pelanggan pertumbuhan bisnis dengan pelanggan yang ada
Penyerahan
Tepat Waktu saat ini:
∑ Pelanggan Tahun (n)
Retensi Pelanggan = 𝑅100%
Proses Bisnis Proses Proses Waktu ∑ Pelanggan Tahun (n − 1)
Internal Mutu Siklus (Scholihah, dkk, 2015:6)
Penggunaan ukuran akuisisi pelanggan dapat
diukur dengan jumlah pelanggan baru atau jumlah
Pertumbuhan dan Keahlian Karyawan
penjualan kepada pelanggan baru di semua segmen
Pembelajaran
(Kaplan dan Norton, 2000:61). Adapun rumus
Gambar 1. Contoh Hubungan Sebab-Akibat pada pengukuran seperti berikut:
Empat Perspektif Balanced Scorecard.
∑ Pelanggan Tahun (n) − ∑ Pelanggan Tahun (n − 1)
Sumber: Kaplan & Norton (2000:28). 𝑅100%
∑Pelanggan Tahun (n − 1)
Sehingga praktik pengukuran balance scorecard
(Scholihah, dkk, 2015:6)
diambil dari tindakan berdasarkan keahlian
Selanjutnya, Kaplan dan Norton (2000:61)
perilaku karyawan, proses bisnis internal,
menerangkan ukuran kepuasan pelanggan
pelanggan dan keuangan yang mempengaruhi
memberikan umpan balik mengenai seberapa baik
tingkat keberhasilan sebuah perusahaan.
perusahaan melaksanakan bisnis melalui rumus:
∑ Keluhan Kepuasan
a. Penggunaan balance scorecard untuk Pelanggan = x100%
∑ Pelanggan
menilai kinerja perusahaan
Kaplan & Norton (2000:23) mengungkapkan (Scholihah, dkk, 2015:6)
bahwa pengukuran kinerja perusahaan bila ditinjau
dari perspektif keuangan pada rasio profitabilitas.
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 35 No. 2 Juni 2016| 60
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Kaplan & Norton (2000:63) Ukuran profitabilitas gejala/pertanda dan keadaan sebagaimana adanya.
pelanggan dapat mengungkapkan sasaran Hasil penelitian akan diuraikan dan dijelaskan baik
pelanggan tertentu yang tidak memberi dengan deskripsi keadaan sebenarnya yang
keuntungan: dibuktikan dengan angka menggunakan konsep
balanced scorecard.
Laba dalam Segmen Pasar yang Dilayani
PP = 𝑅100% Fokus penelitian digunakan untuk membatasi studi
Jumlah Pelanggan dalam Segmen Pasar yang Dilayani
pengukuran kinerja perusahaan PT. Marinal
Indoprima yang ditinjau dari perspektif keuangan,
(Scholihah, dkk, 2015:6) perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis
Tolok ukur yang digunakan selanjutnya adalah internal, dan perspektif pembelajaran dan
perspektif bisnis internal dengan mengetahui pertumbuhan karyawan. Lokasi penelitian yang
banyaknya produk atau jasa baru yang diambil adalah PT. Marinal Indoprima yang berada
dikembangkan dan besarnya penjualan produk di Jl. Jemursari Selatan 1 No.11B Jemur Wonosari,
baru dalam proses operasi, inovasi, dan layanan Wonocolo, Surabaya.
purna jual. Tolok ukur tersebut bukan menjadi Data primer dalam penelitian ini meliputi data
suatu keharusan untuk mengukur kinerja proses mengenai visi & misi, sejarah, dan penentuan
bisnis internal pada suatu perusahaan. bobot penilaian kinerja perusahaan PT. Marinal
Kemudian Kaplan & Norton (2000:26) Indoprima pada masing-masing perspektif. Data
menjelaskan perspektif pertumbuhan dan tersebut diperoleh berdasarkan wawancara yang
pembelajaran, ukuran yang digunakan adalah dilakukan dengan HRD PT. Marinal Indoprima.
kepuasan karyawan, retensi karyawan dan Data sekunder diperoleh dari Laporan Keuangan,
profitabilitas karyawan. Umar dalam Scholihah, yakni neraca, laporan biaya produksi, laporan laba-
dkk (2015: 6) menyertakan formula pengukuran rugi; data pelanggan; data produksi; data
tersebut: karyawan. Periode data yang digunakan adalah
a) Kepuasan Pekerja rentan tahun 2011 sampai dengan 2013.
Jumlah Hari Karyawan Hilang
Absensi = x100%
Hari Bekerja + Hari Tidak Bekerja PEMBAHASAN
b) Retensi Pekerja Penerapan Balanced Scorecard pada PT. Marinal
Jumlah Karyawan Keluar Pertahun
Indoprima meliputi perspektif keuangan,
Tingkat LTO 𝑅100 pelanggan, bisnis internal, dan pertumbuhan &
Jumlah Rata − rata Karyawan Pertahun (X)
pembelajaran. Hasil perhitungan ke empat
perspektif tersebut dapat dilihat di tabel berikut
LTO = Labour Turn Over
Tabel 1. Rekapitulasi Balanced Scorecard PT.
∑ Karyawan Awal Tahun + ∑ Karyawan Akhir Tahun Marinal Indoprima periode 2011-2013
X=
2 N Tahun
Keterangan
o. 2011 2012 2013
Perspektif Keuangan
c) Produktivitas Pekerja 1. ROI (%) 26,93 28,14 30,22
∑ Produksi 2. ROE (%) 68,61 68,99 66,93
Produktivitas Pekerja =
∑ Pekerja 3. Profit Margin (%) 4,2 4,4 4,7
Perspektif Pelanggan
4. Retensi Pelanggan (%) 100 109 112
Keempat variable tersebut akan mempengaruhi 5. Akuisisi Pelanggan (%) 0 9,09 11,53
aspek atau perspaktif bisnis perusahaan terutama 6. Kepuasan Pelanggan (%) 16,08 19,87 20,11
21.567.0 21.358.9 21.543.0
dalam proses manajemen strategi perusahaan. 7. Profitabilitas Pelanggan (Rp)
22 37 66
Maka pada saat feddback akan nampak ukuran Perspektif Bisnis Internal
30.195.6 32.468.4 31.819.0
finansial perusahaan yang memunculkan besaran 8. Produksi (Kg)
12 00 32
financial (laba/rugi) yang diperoleh dalam periode Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran
9. Kepuasan Karyawan (%) 1,72 1,74 1,68
tertentu. 10
Retensi Karyawan (%) 8 8,66 11,45
.
MOTODE PENELITIAN 24.672.6 26.236.1 28.614.4
11
Produktivitas Karyawan (Rp) 73 75 54
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian .

deskriptif, Supardi (2005: 27)menjelaskan bahwa Data Diolah, 2014


penelitian deskriptif dilakukan pada kadar kajian
Berdasarkan Tabel 4.20 dapat dijelaskan bahwa
dan analisis guna mengungkapkan suatu
penggunaan konsep Balanced Scorecard pada PT.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 35 No. 2 Juni 2016| 61


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Marinal Indoprima yang ditunjukkan dengan Time pertumbuhan retensi pelanggan dari tahun 2011
Series, angka-angka yang dihasilkan menunjukkan sampai dengan 2013 mengalami peningkatan yang
perkembangan yang baik terutama pada perspektif stabil. Tingkat pertumbuhan retensi pelanggan
keuangan dimana variable-variabel menunjukkan meningkat rata-rata 7% pertahun, hal ini
angka yang meningkat pada 3(tiga) tahun periode. disebabkan pelanggan yang terus bertambah dari
Pada perspektif keuangan diketahui dinilai tahun ke tahun.
menggunakan rasio profitabilitas, yaitu ROI, ROA, Tingkat akuisisi pelanggan PT. Marinal Indoprima
dan Profit Margin. tingkat Return On Investmen pada tahun 2012 meningkat 9,09% dan pada tahun
(ROI) PT. Marinal Indoprima dari tahun 2011 2013 mengalami peningkatan yang menurun yaitu
sampai dengan 2013 mengalami kenaikan yang 2,44% sehingga akuisisi pelanggan pada tahun
cukup stabil di mana setiap tahunnya Laba bersih 2013 sebesar 11,53%. Hasil prosentase yang
meningkat sebesar Rp 247.910.099,00 di interval ditunjukkan table 4.8 menunjukkan nilai rata-rata
tahun 2011 sampai dengan 2012, dan pada interval 6,87% yang menandakan PT. Marinal Indoprima
tahun 2012 sampai dengan 2013 mengalami berada pada posisi yang baik dalam tingkat akuisisi
peningkatan sebesar Rp 416.499.274. Variabel pelanggan.
Total Aktiva juga mengalami peningkatan yang Tingkat kepuasan pelanggan PT. Marinal
cukup stabil yaitu sebesar Rp 388.289.623 pada Indoprima menunjukkan hasil yang stabil, dimana
interval tahun 2011 sampai dengan 2012, setiap tahunnya nilai kepuasan pelanggan
sedangkan pada interval 2012 sampai dengan 2013 meningkat rata-rata 1,74%. Hal ini dikarenakan
mengalami peningkatan Rp 564.087.101,00. meningkatnya jumlah pelanggan dari tahun ke
Kedua hal ini yang menyebabkan Return On tahun walaupun jumlah keluhan juga dinilai naik
Investmen (ROI) PT. Marinal Indoprima per tahunnya.
mengalami peningkatan yang cukup stabil pada profitabilitas pelanggan PT. Marinal Indoprima
kisaran 2%-2,5% dan persentase tersebut mengalami pertumbuhan yang fluktuatif yang
menjelaskan bahwa pengembalian atas Investasi disebabkan pertumbuhan pelanggan pada tahun
(Return On Investmen) PT. Marinal Indoprima 2012 menurun sebanyak 13 pelanggan
dapat dikatakan baik. dibandingkan pertumbuhan pelanggan pada tahun
Tingkat pengembalian atas ekuitas (Return On 2013 sebanyak 18 pelanggan. Tingkat
Equity/ROE) PT. Marinal Indoprima dari tahun pertumbuhan laba bersih juga tidak berbanding
2011 sampai dengan 2013 mengalami fluktuatif. lurus dengan tingkat pertumbuhan pelanggan, sejak
Pada tahun 2012, tingkat ROE meningkat sebesar tahun 2011 sampai dengan 2013 pertumbuhan laba
0,38%, ini disebabkan meningkatnya Laba bersih bersih sebesar Rp 332.204.687. Hasil profitabilitas
sebesar Rp 247.910.099 dan Modal mengalami pelanggan yang cenderung fluktuatif dari tahun
peningkatan Rp 334.919.484. Pada tahun 2013, 2011 sampai dengan 2013 memperoleh hasil rata-
tingkat ROE mengalami penurunan sebesar 2,06%, rata yaitu Rp 21.489.675. Hal ini menandakan
ini disebabkan meningkatnya Modal yang tidak bahwa profitabilitas pelanggan PT. Marinal
sebanding dengan meningkatnya Laba bersih yang Indoprima berada pada posisi cukup baik.
dihasilkan, yaitu pada Laba bersih mengalami Pada Perspektif Bisnis Internal penilaian dilakukan
peningkatan sebesar Rp 564.087.101,00 sedangkan dengan melihat proses produksi dan hasil produksi,
pada Modal mengalami peningkatan sebesar Rp dimana proses produksi dimulai dengan pencucian,
770.704.321. Persentase tingkat ROE PT. Marinal perebusan, penjemuran, sortir, sizing, checking,
Indoprima tergolong cukup baik, meskipun dan packing.
mengalami penurunan pada tahun 2013, tetapi Hasil produksi yang dilakukan PT. Marinal
menunjukkan pemakaian modal yang baik dengan Indoprima pada periode 2011-2013 mengalami
memperoleh laba bersih yang lebih besar dari tahun pertumbuhan yang kurang maksimal, disebabkan
sebelumnya. pertumbuhan produksi pada 2012 mengalami
Tingkat profit margin PT. Marinal Indoprima dari peningkatan sebesar 2.272.788 Kg menjadi
tahun 2011 sampai tahun 2013 mengalami 32.468.400 Kg, sementara pada tahun 2013
peningkatan, hal ini dikarenakan tingkat penjualan produksi mengalami penurunan sebesar 649.368
yang terus meningkat yang mengakibatkan laba Kg menjadi 31.819.032 Kg. Meskipun jumlah
bersih yang terus meningkat juga. pelanggan pada periode 2011-2013 mengalami
Pada perspektif pelanggan dinilai dengan Retensi peningkatan akan tetapi proses produksi
Pelanggan, Akuisisi Pelanggan, Kepuasan mengalami penurunan dikarenakan adanya
pelanggan, dan Profitabilitas Pelanggan. penurunan jumlah pesanan pada tahun 2013.
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 35 No. 2 Juni 2016| 62
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Jumlah pesanan yang fluktuatif dimana pada produktivitas karyawan mencapai Rp 26.507.768
tahun 2013 mengalami penurunan dikarenakan dimulai tahun 2011 sampai dengan 2013.
daya beli pelanggan PT. Marinal Indoprima yang Pertumbuhan karyawan yang baik disebabkan
mengalami penurunan. Meskipun jumlah pertumbuhan laba bersih dan total karyawan setiap
pelanggan setiap tahunnya mengalami tahunnya yang terus meningkat. Produktivitas
peningkatan, namun daya beli pelanggan karyawan pada tahun 2011 berada di bawah rata-
mengalami kemerosotan sehingga mengurangi rata yaitu sebesar Rp 24.672.673. Tahun 2013
pesanan pada tahun 2013. merupakan puncak perolehan produktivitas
Pada Perspektif Pertumbuhan dan karyawan yaitu sebesar Rp 28.614.454.
Pembelajaran dinilai dengan Retensi Karyawan,
Kepuasan Karyawan, dan Produktivitas Karyawan. KESIMPULAN DAN SARAN
bahwa retensi karyawan PT. Marinal Indoprima 1. Kesimpulan
mengalami pertumbuhan yang cukup baik. Tahun Berdasarkan analisis pengukuran kinerja
2012 retensi karyawan tumbuh sebesar 0,66% dengan menggunakan balanced scorecard pada
sementara tahun 2013 tingkat retensi karyawan PT. Marinal Indoprima, maka terdapat beberapa
mengalami peningkatan sebesar 2,79%. Hal ini hasil kesimpulan sebagai berikut :
disebabkan pertumbuhan karyawan dengan jumlah 1. Terdapat penumpukan job desk antara SPV.
karyawan keluar dimulai tahun 2011 sampai Pengadaan dan PJ. Pengadaan sehingga dapat
dengan 2013 mengalami peningkatan yang stabil. menimbulkan alur komunikasi yang tidak
Pertumbuhan jumlah karyawan pada Tahun 2012 efektif.
dapat dikatakan mengalami peningkatan yang 2. Penerapan balanced scorecard memberikan
minim dikarenakan meningkat 1 karyawan menjadi informasi kinerja PT. Marinal Indoprima yang
11 karyawan yang keluar dibandingkan tahun 2011 tidak meliputi perspektif keuangan melainkan
yang mencapai 10 orang. Tahun 2013 merupakan juga meliputi perspektif non-keuangan seperti
pertumbuhan jumlah karyawan keluar yang paling perspektif pelanggan, perspektif bisnis
banyak sejak tahun 2011 sebanyak 15 orang, internal, perspektif pembelajaran dan
meskipun begitu karyawan yang masuk di PT. pertumbuhan.
Marinal Indoprima pada tahun 2013 juga yang 3. Berdasarkan prinsip Akuntansi prinsip Biaya
terminim yaitu sebanyak 10 orang. Historis pencatatan laporan keuangan
Kepuasan karyawan yang diukur dengan dilaporkan sesuai biaya aktual atau biaya
absensi karyawan PT. Marinal Indoprima dapat sesungguhnya, artinya dalam kasus kas
dikatakan cukup baik. Tingkat absensi karyawan negative (-) pada Pos Aktiva lancar pada Kas
PT. Marinal Indoprima dari tahun 2011 sampai Cabang Paiton dikarenakan terdapat
dengan 2013 mengalami fluktuatif sehingga dapat peminjaman pada pihak ketiga seharusnya
dikatakan kepuasan karyawan PT. Marinal dicatat sebagai hutang dan kas menjadi postif.
Indoprima cukup baik. 4. Pengukuran kinerja pada perspektif keuangan
Tingkat absensi tahun 2012 meningkat PT. Marinal Indoprima pada rasio
sebanyak 0,02% menjadi 1,74% yang menandakan profitabilitas dinilai cukup baik, dikarenakan
tingkat kepuasan menurun sebesar 0,02%. Hal pada ROE tahun 2013 mengalami penurunan
yang berbeda terjadi tahun 2013 yaitu tingkat sedangkan ROI dan Profit Margin dinilai
absensi menurun sebanyak 0,06% yang stabil.
menandakan tingkat kepuasan karyawan juga naik 5. Pengukuran kinerja pada perspektif pelanggan
sebesar 0,06%. Hasil absensi yang cenderung PT. Marinal Indoprima pada retensi pelanggan
fluktuatif dapat dikatakan tingkat kepuasan dapat disimpulkan baik, dikarenakan
karyawan yang cukup baik. Hasil absensi yang pertumbuhan retensi pelanggan yang semakin
cenderung fluktuatif disebabkan oleh pergeseran naik dari tahun ke tahun. Akuisisi pelanggan
peran berpikir menjadi pekerja fisik. Hal ini dan kepuasan pelanggan PT. Marinal
disebabkan dengan adanya penemuan bahwa Indoprima menunjukkan hasil yang baik
banyak karyawan yang dipekerjakan dengan fungsi dikarenakan prosentase yang terus meningkat.
fisik dari pada fungsi berfikir. Namun hal ini, dapat Sementara pada profitabilitas pelanggan
menjadi satu peningkatan prakarya yang disebutkan bahwa PT. Marinal Indoprima
membutuhkan peran fisik yang lebih. menunjukkan hasil yang cukup baik,
Produktivitas karyawan PT. Marinal dikarenakan hasil yang fluktuatif pada tahun
Indoprima dapat dikatakan baik, rata-rata 2012 dan 2013. Meskipun jumlah pelanggan
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 35 No. 2 Juni 2016| 63
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
disebutkan mengalami peningkatan dari tahun Muhammad, Suwarsono. 2004. Manajemen
ke tahun, namun jumlah pemesanan pelanggan Strategik Konsep dan Kasus. Yogyakarta :
PT. Marinal Indoprima mengalami penurunan. Akademi Manajemen Perusahaan YKPN
6. Hasil penelitian pengukuran kinerja pada
perspektif bisnis internal PT. Marinal Mulyadi.2005. Sistem Manajemen Strategik
Indoprima dapat dikatakan kurang baik, Berbasis Balanced Scorecard. Yogyakarta :
disebabkan peningkatan produksi yang tidak UPP AMP YKPN.
maksimal pada tahun 2012 dan mengalami
Pearce II, John A., Richard B. Robinson, Jr. 2007,
penurunan produksi pada tahun 2013.
Manajemen Strategis : Formulasi,
7. Hasil pengukuran kinerja pada perspektif
Implementasi, dan Pengendalian, Terjemahan
pertumbuhan dan pembelajaran menyebutkan
oleh Yanivi Bachtiar & Christine. Jakarta :
bahwa hasil kinerja PT. Marinal Indoprima
Salemba Empat.
cukup baik dikarenakan tingkat kepuasan
karyawan yang naik dan turun, retensi Sholichah, Ami Dhatul, dkk. 2015. Analisis
karyawan yang mengalami peningkatan yang Balanced Scorecard sebagai Sarana
tidak stabil, serta produktivitas karyawan yang Pengukuran Kinerja Perusahaan.. Jurnal
meningkat setiap tahunnya. Administrasi Bisnis (JAB) Vol. 27 No. 1 Edisi
Oktober. Diakses dari
2. Saran administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan, diakses tanggal 26/10/2015.
maka saran yang dapat diberikan dan
direkomendasikan peneliti sebagai bahan Supardi. 2005. Metode Penelitian Ekonomi dan
pertimbangan PT. Marinal Indoprima, antara lain:
1. SPV. Pengadaan dan PJ. Pengadaan sebaiknya Bisnis. Yogyakarta : UII Press
dikelompokkan menjadi satu arah komunikasi
sendiri.
2. Perbaikan istilah gelar bagian struktur
sebaiknya diberikan sesuai tingkat pada
struktur tersebut.
3. PT. Marinal Indoprima sebaiknya menerapkan
metode balanced scorecard sebagai alat untuk
mengukur kinerja perusahaan agar diperoleh
hasil yang komprehensif untuk semua
perspektif.
4. Mengambil keputusan atas masalah kinerja
perusahaan terutama pada kinerja karyawan
pada pelanggan dalam hal pemesanan barang.
Pertumbuhan produksi yang fluktuatif
disebabkan pelanggan yang mengurangi
pesanannya, meskipun jumlah pelanggan
semakin meningkat dari tahun ke tahun.

DAFTAR PUSTAKA
Kaplan, Robert S dan David P. Norton.2000. The
Balanced Scorecard: Menerapkan Strategi
Menjadi Aksi. Boston, MA : Harvard Business
School Press.
Moeheriono.2012.Pengukuran Kinerja Berbasis
Kompetensi. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 35 No. 2 Juni 2016| 64


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

Anda mungkin juga menyukai