BISNIS
KOMUNIKASI BISNIS
Disusun oleh :
KELOMPOK 4 (3B AKUNTANSI)
a. Bertele-tele
Pesan yang bertele-tele membuat pembaca memerlukan waktu yang cukup lama
untuk memahami maksud pesan-pesan yang disampaikan.
b. Memasukkan bahan-bahan yang tidak relevan
Adanya informasi yan tidak relevan, tidak penting dalam pesan-pesan yang
disampaikan kepada audiens. Informasi yang tidak relevan selai membuang-buang
waktu, juga dapat membuat pesan-pesan yang disampaikan menjadi kabur, tidak
jelas dan sulit dipahami. Oleh karena itu, sebaiknya hanya informasi yang relevan
dan penting saja yang disampaikan kepada audiens.
c. Menyajikan ide-ide secara tidak logis
Penyebab selanjutnya yang menyebabkan pesan-pesan tidak terorganisir, adalah
adanya ide-ide yang tidak logis dan tidak terkait dengan topic bahasan yang
disampaikan pada audiens. Hal tersebut menyebabkan ketidak lancaran komunikasi,
karena audiens sulit mengerti pesan-pesan yang disampaikan.
Apabila pesan-pesan yang tidak relevan dan pesan-pesan yang tidak penting tidak
penting, dan pesan-pesan yang bersifat bombastis lebih dominan, ada
kecenderungan poin-poin yang penting justru terlupakan dari topik pembahasan.
Karena sedang membahas poin-poin yang hanya bersifat pelengkap atau pendukung
saja, poin-poin yang seharusnya memperoleh porsi bahasan lebih besar menjadi
terabaikan.
Untuk dapat mengorganisasi pesan-pesan dengan baik, ada 4 hal yang harus
diperhatikan, yaitu :
Kedua pendekatan dasar tersebut dapat diterapkan baik untuk pesan singkat
(memo dan surat) maupun pesan formal/panjang (laporan, usulan, dan presentasi).
Untuk menentukan pendekatan yang akan digunakan, reaksi audience terhadap
maksud/tujuan pesan dan tipe/jenis pesan yang akan disampaikan harus dianalisis
terlebih dahulu.
a. Direct request
Jenis/tipe pesan bisnis yang paling umum digunakan adalah penyampaian yang
langsung pada poin yang dituju. Direct Request dapat bebentuk surat maupun
memo. Misalnya, anda tertarik terhadap suatu produk baru dan anda berkelilingan
mengetahui berbagai hal tentang produk tersebut, sepeti karakteristik, harga, cara
pembayaran, dan sebagainya, maka anda dapat membuat surat permintaan
langsung. Bila para audience akan menjadi tertarik atau memiliki hasrat yang luar
biasa, dapat digunakan Permintaan langsung (direct request). Permintaan langsung
menggunaka pendekatan langsung pada poin yang dituju.
b. Pesan-pesan rutin, good news, atau goodwill
Jika memberikan informasi rutin adalah bagian dari bisnis tetap, para audience
mungkin akan menjadi netral sikapny ,m a terhadap pesan yang diberikan.
Tetapi pesan-pesan yang berisi berita baik (good news) atau berisi goodwill
seperti pengumuman penurunan harga, suatu undangan, atau ucapan selamat dari
teman sejawat, akan diterima dengan senang hati oleh para audience. Dari
penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa untuk menyampaikan pesan-pesan
jenis ini lebih cocok digunakan pendekatan langsung karena reaksi audiencenya
positif
c. Pesan-pesan bad news
Jika mareti yang diumumkan berisi berita buruk (bad news) seperti penolakan
suatu lamara, penolakan kredit, perampingan karyawan, penurunan pangkat,
audience pada umumnya akan kecewa atau tidak senang mendengarnya. Oleh
karena itu,pendekatan yang dapat diterapkan adalah pendekatan tak langsung. Jika
harus menyampaikan berita yang kurang menyenangkan (bad news) cobalah
untuk menempatkaanya pada bagian pertengahan surat, dan gunakanlah bahasa
yang halus.
d. Pesan-pesan persuasif
Bila audience benar-benar sangat tidak tertarik terhadap pesan-pesan yang
disampaikan, maka pesan-pesan persuasi (persuasive messages) dengan
pendekatan tak langsung dapat digunakan. Untuk melakukan penagihan pinjaman
dan penjualan produk, pendekatan yang digunakan adalah persuasi. Komunikator
perlu membuka pikiran audience dengan melakukan persuasi, sehingga mereka
dapat memahami fakta yang ada
Pada umumnya laporan atau presentasi yang paling mudah adalah yang bersifat
informasional karena hanya sekedar menyajikan fakta-fakta yang berhasil
ditemukan. Yang termasuk kedalam kategori informasional antara lain instruksi
operasi, laporan status, deskripsi teknis dan penjabaran prosedur dalam suatu
perusahaan.
Pesan-pesan informasional yang panjang jelas memiliki suatu ide pokok, yang
selanjutnya dikembangkan kedalam subtopik-subtopik yang disusun secara
kronologis, geografis, atau berdasarkan tingkat kepentingannya.
Secara umum, lebih sulit untuk mengorganisasi laporan dan presentasi anatikal
(secara analitis) yang didesain ke arah suatu kesimpulan tertentu. Manakala tujuan
komunikator adalah untuk melakukan kolaborasi dengan audience untuk
memecahkan suatu masalah, atau melakukan persuasi untuk suatu tindakan
tertentu, komunikator harus memilih rencana organisasional yang dapat
mmberikan argumen yang logis.