Anda di halaman 1dari 4

05/10/2019

Materi Perkuliahan 5 1. Paradigma Pembangunan Traditional


2

MAKNA DAN INDIKATOR  Paradigma ini melihat pembangunan sebagai upaya


PEMBANGUNAN meningkatkan pendapatan perkapita atau
pertumbuhan ekonomi (economic growth).
 Melalui pertumbuhan ekonomi akan terjadi trickle
Dosen : down effect, yang akan mereduksi masalah
kemiskinan, pengangguran, ketimpangan dsb.
Drs. H. Purwaka Hari Prihanto, M.Si.
 Indikatornya GNP per kapita riil, Pertumbuhan
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS Ekonomi.
UNIVERSITAS JAMBI. EPB By Purwaka HP

KELEMAHAN PENDAPATAN PERKAPITA SEBAGAI UKURAN


PENDAPATAN PERKAPITA MENJADI INDIKATOR UNTUK :
PEMBANGUNAN SUATU NEGARA :
3 4


1. MEMBANDINGKAN TINGKAT KESEJAHTERAAN
MASYARAKAT DARI MASA KE MASA 1. KELEMAHAN-KELEMAHAN YG BERSUMBER DARI
KETIDAKSEMPURNAAN DALAM MENGHITUNG PENDAPATAN
2. MEMBANDINGKAN LAJU PERKEMBANGAN NASIONAL DAN PENDAPATAN PERKAPITA.
EKONOMI ANTAR BERBAGAI NEGARA 2. KELEMAHAN-KELEMAHAN YG BERSUMBER DARI KENYATAAN
BAHWA TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT BUKAN
SAJA DITENTUKAN OLEH TINGKAT PENDAPATAN MEREKA
3. MELIHAT BERHASIL TIDAKNYA PEMBANGUNAN TETAPI JUGA OLEH ADANYA FAKTOR-FAKTOR LAIN.
EKONOMI SUATU NEGARA.

EPB By Purwaka HP EPB By Purwaka HP

I. KELEMAHAN YG BERSUMBER DARI KETIDAKSEMPURNAAN DALAM MENGHITUNG II. KELEMAHAN YG BERSUMBER DARI KENYATAAN BAHWA TINGKAT
KESEJAHTERAAN MASYARAKAT BUKAN SAJA DITENTUKAN OLEH TINGKAT
PENDAPATAN NASIONAL DAN PENDAPATAN PERKAPITA.
PENDAPATAN TETAPI JUGA OLEH ADANYA FAKTOR-FAKTOR LAIN.
5 6

1. Kelemahan metodologis & statistis dalam menghitung 1. FAKTOR EKONOMI :


 STRUKTUR UMUR PENDUDUK
pendapatan perkapita dgn nilai mata uang sendiri maupun mata  DISTRIBUSI PENDAPATAN TIDAK MERATA, SEBAGIAN TIDAK MENIKMATI HASIL
uang asing PEMBANGUNAN.
 CORAK PENGELUARAN MASYARAKAT BERBEDA
2. Terjadi penafsiran yang salah / terlalu rendah thd negara miskin  MASA LAPANG / WAKTU SENGGANG TINGGI

karena jenis-jenis kegiatan di negara miskin terdiri dari unit-unit  PEMBANGUNAN EKONOMI TDK HANYA UNTUK MENINGKATKAN
PENDAPATAN MASYARAKAT TETAPI JUGA HARUS MENGURANGI JUMLAH
kecil dan tersebar di berbagai pelosok shg tidak dimasukkan PENGANGGURAN.
dalam variabel perhitungan pendapatan nasional
2. FAKTOR NON EKONOMI :
3. Nilai tukar resmi mata uang suatu negara dengan valuta asing - PENGARUH ADAT ISTIADAT
- KEADAAN IKLIM DAN ALAM SEKITAR
tidak mencerminkan perbandingan harga kedua negara, - KETIDAKBEBASAN BERTINDAK DAN MENGELUARKAN PENDAPAT DAN
BERTINDAK
walaupun dalam teori dikatakan nilai tukar ini menyatakan harga
EPB By Purwaka HP EPB By Purwaka HP

1
05/10/2019

Fakta 2. Paradigma pembangunan baru


7 8

 Pada akhir dasawarsa 1960-an, NSB mulai menyadari  Dekade1960 & 1970: Paradigma pembangunan dengan fokus
bahwa growth tidak identik dengan development. kesejahteraan (welfare paradigm)
 Pertumbuhan ekonomi yang tinggi pada tahap awal  Latar belakang adanya kondisi ekonomi yang stagnant pada
pembangunan ekonomi di NSB dibarengi dengan tingkat mikro. Pertumbuhan tidak diikuti pemerataan, justru
munculnya masalah-masalah seperti pengangguran, membuat kesenjangan antara kaya dan miskin yang semakin
kemiskinan, distribusi pendapatan yang tidak merata dan lebar.
ketidakseimbangan struktural.  Paradigma Pembangunan berubah tidak sekedar mengejar
 Fakta ini memperkuat pendapat bahwa pertumbuhan pertumbuhan ekonomi tetapi mulai memfokuskan pada
ekonomi hanya merupakan necessary condition dan bukan distribusi pendapatan, kemiskinan, ketidakadilan, kebebasan
dan demokrasi. (=>Growth is not sufficient)
sufficient condition bagi proses pembangunan.
EPB By Purwaka HP EPB By Purwaka HP

INDIKATOR PEMBANGUNAN MONETER & NON MONETER B. INDIKATOR PEMBANGUNAN NON MONETER
9 10

A. INDIKATOR PEMBANGUNAN MONETER I. Indikator Sosial Oleh Backerman ;


1) PENDAPATAN PERKAPITA dibedakan 3 kelompok :
2) Indikator Kesejahteraan Ekonomi Bersih (Net Economic
Welfare) Diperkenalkan William Nordhaus dan James Tobin  Usaha membandingkan tingkat kesejahteraan masy. di dua negara
dengan memperbaiki cara perhitungan pendapatan nasional,
(1972), menyempurnakan nilai-nilai GNP untuk memperoleh dipelopori oleh Collin Clark dan Golbert dan Kravis.
indikator ekonomi yg lebih baik, dgn dua cara :  Penyesuaian pendapatan masy. dibandingkan dengan
a. Koreksi Positip : Memperhatikan waktu senggang mempertimbangkan tingkat harga berbagai negara.
(leisure time) dan perekonomian sektor informal.  Usaha untuk membandingkan tingkat kesejahteraan dari setiap
b. Koreksi Negatif : Kerusakan lingkungan oleh kegiatan negara berdasarkan data yg tdk bersifat moneter (non monetary
pembangunan indicators). Indikator non moneter yg disederhanakan (modified non-
monetary indicators).
EPB By Purwaka HP EPB By Purwaka HP

INDIKATOR PEMBANGUNAN NON MONETER


Indikator Pembangunan Manusia
11 12

II. Indeks Kualitas Hidup (Morris D) : Physical Quality of Life Index (PQLI) yaitu gabungan tiga faktor  Indikator untuk membandingkan status pembangunan sosial ekonomi antara
negara maju dan negara berkembang yang dilakukan UNDP adalah dengan
1. Tingkat Harapan Hidup menyusun Human Development Index (HDI) – Indeks Pembangunan Manusia
2. Angka Kematian (IPM).
3. Tingkat Melek Huruf.
1. Negara dengan pembangunan manusia rendah (Low Human Development )
III. UNDP (1990), mengembangkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) (Human Development Index
= HDI) : bila nilai HDI 0 s/d 60.
Pembangunan Manusia adalah model pembangunan yang bertujuan untuk memperluas pilihan 2. Negara dengan pembangunan manusia menengah (Medium Human
masyarakat melalui usaha-usaha untuk memberdayakan masyarakat.
Development ) bila nilai HDI 60,1 s/d 70.
 IPM ini terdiri dari 3 (tiga) komponen pembangunan manusia yang dianggap mendasar :
 Usia harapan hidup (longevity)
3. Negara dengan pembangunan manusia tinggi (High Human Development )
 Pengetahuan (knowledge) bila nilai HDI 70,1 s/d 80.
 Standar hidup layak (decent living) 4. Negara dengan pembangunan manusia sangat tinggi (Very High Human
  Ketiganya merupakan bagian dari kegiatan bidang kesehatan, pendidikan dan ekonomi rumah Development ) bila nilai HDI 80,1 s/d 100.
tangga terutama dari daya beli. EPB By Purwaka HP EPB By Purwaka HP

2
05/10/2019

INDIKATOR PEMBANGUNAN NON MONETER


3. Paradigma pembangunan sumber daya manusia
13 14

IV. Indikator Campuran


BPS : Indikator Kesejahteraan Rakyat Susenas Inti (Core Susenas) Pendidikan : tingkat pendidikan,
tingkat melek huruf & tingkat partisipasi pendidikan.  Dekade1980 & 1990: Paradigma pembangunan
1. Kesehatan
rata-rata hari sakit, fasilitas kesehatan
dengan fokus sumber daya manusia (human
2. Perumahan
sumber air bersih & listrik, sanitasi & mutu rumah
3. Angkatan Kerja
development paradigm)
partisipasi tenaga kerja, jml jam kerja, sumber penghasilan utama, status pekerjaan
4. Keluarga Berencana dan Fertilisasi
Penggunaan ASI, tingkat imunisasi, kehadiran tenaga kesehatan pada kelahiran, penggunaan  Merupakan koreksi atas paradigma pembangunan
alat kontrasepsi
5. Ekonomi
Tingkat konsumsi perkapita
yang bersifat materialistik dengan ukuran
6. Kriminalitas
Jumlah pencurian pertahun, jumlah pembunuhan pertahun, jumlah perkosaan pertahun. pencapaian secara fisik; dan mengabaikan aspek
7. Perjalanan wisata
Frekuensi perjalanan wisata pertahun kemanusiaan.
8. Akses di media massa
Jumlah surat kabar, jumlah radio dan jumlah televisi
EPB By Purwaka HP EPB By Purwaka HP

Paradigma pembangunan SDM mempunyai


Tujuan Paradigma pembangunan SDM
15
empat komponen dasar : 16

1. Kesetaraan akses terhadap sumber daya ekonomi  Tujuan utama pembangunan adalah memperbaiki
sebagai hak dasar manusia. kualitas kehidupan.
 Pembangunan harus dipandang sebagai suatu
2. Peningkatan produktivitas faktor-faktor produksi, proses multidimensional yang mencakup berbagai
terutama sumber daya manusia. perubahan mendasar atas struktur sosial, sikap
3. Kebebasan setiap orang untuk berekspresi dan masyarakat, dan institusi-institusi nasional, disamping
meningkatkan kemampuan secara mandiri. tetap mengejar akselerasi pertumbuhan ekonomi,
penanganan ketimpangan pendapatan, serta
4. Pembangunan berkelanjutan. pengentasan kemiskinan.
EPB By Purwaka HP EPB By Purwaka HP

4. Millennium Development Goals (MDGs) Tujuan Pembangunan Millenium (MDG’s)


17 18

 Paradigma pembangunan terdahulu belum berhasil 1. Meniadakan Kemiskinan


mengatasi masalah-masalah yang dihadapi negara Pendidikan dasar secara universal
berkembang, seperti kemiskinan, ketimpangan distribusi 2.

pendapatan, pengangguran, urbanisasi, ketimpangan 3. Meningkatkan kesetaraan jender dan memberdayakan


gender perempuan
 UN, WTO, OECD, WB and IMF pada tahun 2002 4. Mengurangi tingkat kematian anak
mendeklarasikan Millennium Development Goals (MDGs) 5. Memperbaiki kesehatan ibu
 Isi dari deklarasi MDGs memberi tekanan pada masalah : 6. Memerangi HIV/AIDS, Malaria dan penyakit lainnya
Poverty and Hunger, Education, Gender Equality,
Health: Child Mortality, Maternal Health, HIV, Malaria, 7. Menjamin Kelestarian lingkungan
Environment, Global Partnership and Collaboration 8. Membentuk kerja sama global untuk pembangunan
EPB By Purwaka HP EPB By Purwaka HP

3
05/10/2019

5. Paradigma pembangunan berkelanjutan 3 Pilar/ Orientasi/dimensi Pembangunan Berkelanjutan

 Pembangunan Berkelanjutan ( sustainability development ) yaitu pembangunan yg  Munashinge, 1993


berusaha memenuhi/ mencukupi kebutuhan generasi sekarang / saat ini tanpa
berkompromi mengurangi kemampuan generasi yang akan datang untuk memenuhi Ekonomi (Growth)
kebutuhan mereka ( Komisi Brundtland ).
 Definisi operasional pembangunan berkelanjutan :
 – ( SDA terbarukan ): Laju pemanenan (pengambilan) harus sama dg laju
regenerasi (produksi lestari).
 – ( Masalah lingkungan ): Laju pembuangan limbah harus setara dengan kapasitas
asimilasi lingkungan.
 – ( SDA tidak terbarukan ): SDA yg tidak terbarukan harus dieksploitasi secara Ekologi (aman & lestari)
quasi-sustainable yaitu mengurangi laju deplesi dengan cara menciptakan SDA
substitusi. Sosial
(stabil, harmonis dan sejahtera)

Prinsip Pembangunan Berkelanjutan


22
PROGRAM PENERUS MDG
Pada konsep pembangunan berkelanjutan (suistainable development) terdapat beberapa  SDG (Sustainable Development Goals )
prinsip penting, yaitu :
 SDGs adalah sebuah kesatuan sistem pembangunan terintegrasi, tanpa
1. Pembangunan harus memenuhi kebutuhan masa kini tanpa mengorbankan hak mementingkan satu isu pembangunan tertentu.
pemenuhan kebutuhan generasi yang akan datang.
 Konferensi internasional yang bertajuk “Poverty and Sustainable
2. Pembangunan harus tetap memperhatikan ekosistem yang ada, sesuai dengan
kemampuan daya dukungnya, sehingga tetap terjaga dan kualitas lingkungan tidak Development” di Kolombo, Sri Lanka, setidaknya merupakan konferensi
mengalami penurunan (lestari). kesembilan untuk menghimpun masukan mengenai kelanjutan MDGs yang
3. Setiap kagiatan pembangunan harus selalu mewujudkan kepentingan kelompok berakhir pada 2015. Konferensi ini dihadiri intelektual dan praktisi dari
atau masyarakat lain dimanapun berada, serta mengindahkan keberadaan berbagai negara, seperti Eropa, Amerika, Afrika, dan Asia. Hasil konferensi
kehidupan sekarang maupun kehidupan masa datang.
ini akan menjadi rekomendasi bagi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)
4. Pembangungan berkelanjutan bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup manusia  Direncanakan SDG 2015 – 2030
dalam segala aspek baik fisik, rohani, sosial dan budaya dalam jangka panjang,
dengan tidak memboroskan dan tidak merusak sumberdaya alam yang ada, serta EKS - H. Purwaka HP
tidak melampaui kapasitas daya dukungnya.

Ada 17 poin penting di dalam SDGs, yakni terciptanya dunia dengan:


SDGs 2015-2030
23

1. tanpa kemiskinan; 1. pengurangan kesenjangan;


2. tanpa kelaparan; 2. keberlanjutan kota dan
3. kesehatan yang baik dan komunitas;
kesejahteraan; 3. konsumsi dan produksi yang
4. pendidikan berkualitas; bertanggung jawab;
5. kesetaraan gender; 4. aksi terhadap iklim;
6. air bersih dan sanitasi; 5. kehidupan bawah laut;
7. energi bersih dan terjangkau; 6. kehidupan di darat;
8. pertumbuhan ekonomi dan 7. institusi peradilan yang kuat
pekerjaan yang layak; dan kedamaian; dan
9. industri, inovasi, dan 8. kemitraan untuk mencapai
infrastruktur; tujuan.
EKS - H. Purwaka HP

Anda mungkin juga menyukai