id
Suryana
PT. Indocement Tunggal Prakarsa,Tbk Plant 12 Kalimantan Selatan
Tarjun, Kecamatan Kelumpang Hilir, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan
e-mail : surpipi354@gmail.com
Abstract: The aim of the research was to the got description of implemented
Deming’s Cycle in the solved of Distribution’s problem in order to delivery
budgeted from Marketing Division have been realiting for customer satisfaction.
Descriptif quantitative methode was used in this research. The result of reaserch
that the distribution cement problem like loading failure of bag cement to vessel
from system computerization have solved by Deming’s Cycle, the begin from
Plan by problem identification and than Do by do improvement which effective
solution and than Check by comparison between before and after improvemen and
than Action like maked the new standardization .
Abstrak: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran yang
jelas mengenai implementasi Deming Cycle dalam mengatasi masalah distribusi
semen agar budget pengiriman yang ditetapkan oleh bagian marketing dapat
terealisasi sehingga kepuasan pelanggan dapat terpenuhi. Metode yang digunakan
adalah dengan menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian
diketahui bahwa permasalahan pada distribusi semen dalam bentuk gangguan
pemuatan semen bag ke kapal yang berasal dari sistem komputerisasi dapat diatasi
dengan menggunakan Deming Cycle mulai dari Plan dengan dengan melakukan
identifikasi masalah, dilanjutkan dengan Do dengan melaksanakan perbaikan yang
merupakan solusi pemecahan masalah, kemudian dilanjutkan dengan Check
berupa penelitan terhadap hasil setelah perbaikan dan membandingkannya dengan
kondisi sebelum perbaikan, serta Action yang merupakan tindak lanjut penentapan
standar.
181
182 Jurnal Ilmiah Ekonomi Bisnis, Vol 3, No 2, Juli 2017, hal 181 - 197
kualitas dan membicarakan masalah kualitas dimana barang yang dipasarkan diusahakan
itu berdasarkan data atau fakta. agar dapat menyebar seluas mungkin
Salah satu ciri yang menonjol dalam sehingga dapat secara intensif menjangkau
era pasar bebas ( barang dan / atau jasa ) semua lokasi dimana calon konsumen berada
yang ditawarkan pada pasar global dapat ( Indriyo Gitosudarmo dalam Dasar – Dasar
berasal dari mana saja tanpa mengenal Manajemen Pemasaran – Danang Sunyoto,
hambatan – hambatan yang berarti pada 2014).Dengan kapasitas produksi sebesar 2,6
pasar itu. Dalam kondisi seperti ini, segala juta ton per tahun dan melalui saluran
bentuk proteksi yang bersifat menghambat distribusi intensif diharapkan mampu
mekanisme kerja pasar bebas yang dilandasi menguasai pangsa pasar domestik untuk area
persaingan bisnis murni akan tersingkir atau luar Jawa dengan merek dagang Tiga Roda
mendapat tekanan- tekanan yang akan dengan produk semen perseroan yaitu
menyulitkan mereka yang melakukan Portland Composite Cement (PCC) dengan
proteksi itu. kemasan Netto 50 Kg. Untuk mendukung
Kunci persaingan dalam pasar global target marketing tersebut maka pabrik ini
adalah kualitas total (total quality) yang telah memiliki 3 unit mesin packer dengan
dalam hal ini telah mencakup penekanan – kapasitas 7.500 ton per hari dan juga
penekanan pada kualitas produk (product memiliki 4 dermaga dengan Dead Weight
quality), kualitas biaya/harga (cost/price Tonage (DWT) sebesar 750 s/d 5.200 ton.
quality), kualitas keamanan (safety quality), Dengan fasilitas mesin yang memadai dan
kualitas pelayanan dan kualitas semangat sistem manajemen ISO 9000 series yang
(moral quality), dan mungkin bentuk 1 – sudah dimiliki yang didalam ISO 9000 series
bentuk kualitas lainnya yang terus juga memuat tentang manajemen kualitas
berkembang guna memberikan kepuasan (quality management), maka sudah
terus menerus kepada pelanggan sehingga sepantasnya target distribusi semen luar jawa
menciptakan loyalitas pelanggan. melalui media transportasi kapal laut dapat
Berbagai dimensi kualitas jasa atau terpenuhi sesuai budget yang telah ditetapkan
pelayanan di atas harus diperhatikan oleh oleh bagian marketing.
manajemen industri jasa, terutama dalam Berdasarkan data yang diperoleh oleh
menetapkan biaya yang harus dikeluarkan peneliti diketahui bahwa secara keseluruhan
pelanggan untuk membayar jasa yang target / budget disribusi tercapai sesuai
diterima. Seyogianya biaya yang ditetapkan budget dari Sales & Marketing Division .
harus kompetitif dengan pesaing-pesaing Namun peneliti menelaah lebih jauh bahwa
lainnya dalam industri jasa. terdapat masalah kualitas ( quality problem )
Berdasarkan hal diatas, setiap pada sistem distribusi semen sehingga
perusahaan harus melakukan perbaikan terdapat beberapa kali distribusi semen tidak
kualitas terus menerus (continuous quality dapat tercapai sesuai target / budget yang
improvement) agar mampu meningkatkan telah ditetapkan oleh Sales & Marketing
kepuasan pelanggan. Menyadari kenyataan Division. Hal ini tentunya menjadi perhatian
yang akan dihadapai di era globalisasi, dunia khusus dari manajemen plant 12 Tarjun.
bisnis Indonesia seyogianya membangun Untuk mengetahui lebih jelas masalah
sistem kualitas modern agar mampu kualitas yang dialami oleh PT. Indocement
mempertahankan pelanggan yang telah ada Tunggal Prakarsa, Tbk Plant 12 Tarjun.
(customer loyality) dan menarik para
konsumen (pelanggan potensial) menjadi Kajian Literatur
pelanggan. Dr. Edward Demings, seorang doctor
PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk statistic kebangsaan Amerika Serikat yang
– Plant 12 Tarjun – Kotabaru – Kalimantan merupakan pakar kualitas ternama dan yang
Selatan merupakan pabrik semen pertama mengajarkan kepada Jepang tentang konsep
yang berdiri di provinsi Kalimantan Selatan pengendalian kualitas, mengemukakan
dalam usahanya melakukan saluran bahwa proses industri harus diapndang
distrubusi intensif yaitu saluran distrubusi sebagai suatu perbaikan kualitas secara terus
Suryana, Analisis Implementasi Deming’s Cycle Lalam Upaya…. 183
Jenis data yang digunakan dalam primer adalah data yang diperoleh penulis
penelitian ini adalah data kualitatif dan data melalui observasi atau pengamatan langsung
kuantitatif. Data kualitatif adalah data yang dari perusahaan, baik itu melalui observasi,
bukan dalam bentuk angka-angka atau tidak kuesioner dan wawancara secara langsung
dapat dihitung, dan diperoleh dari hasil dengan pimpinan dan staf perusahaan atau
wawancara dengan pimpinan perusahaan dan karyawan sesuai dengan kebutuhan dalam
karyawan dalam perusahaan serta informasi- penelitian. Data sekunder adalah data yang
informasi yang diperoleh dari pihak lain yang sudah tersedia di objek peneltian dan
berkaitan dengan masalah yang diteliti. Data langsung dapat digunakan oleh peneliti, data
kuantitatif adalah data yang diperoleh dalam tersebut diperoleh dari dokumen-dokumen
bentuk angka-angka yang dapat dihitung, perusahaan serta buku-buku literatur yang
yang diperoleh dari kuesioner yang dibagikan memberikan informasi tentang peralatan /
ataupun laporan – laporan yang sudah mesin distribusi semen.
tersedia dan berhubungan dengan masalah Data adalah sumber informasi yang
yang diteliti. penting untuk kelancaran proses penelitian.
Sumber data penelitian berasal dari Pada penelitian ini data dikumpulkan dengan
sumber primer dan sumber sekunder. Data
186 Jurnal Ilmiah Ekonomi Bisnis, Vol 3, No 2, Juli 2017, hal 181 - 197
menggunakan teknik pengumpulan data masih ditemukan beberapa defect yang akan
sebagai berikut : dijelaskan pada alinea-alinea selanjutnya.
1. Studi Lapangan(Field Research), yaitu Tahapan yang pertama adalah PLAN (
dikumpulkan dengan cara interview Perencanaan ). Solusi untuk mengatasi
(wawancara), yaitu mengadakan berbagai permasalahan kualitas yang
wawancara kepada pihak manajemen dan menghasilkan berbagai defect, harus diawali
karyawan perusahaan yang berkaitan dari perencanaan yang baik, meliputi:
dengan masalah yang diteliti, dan 1. Pembentukan Gugus Kendali Mutu .
observasi (tinjauan lapangan), yaitu Untuk mengatasi permasalahan kualitas
dengan mengadakan penelitian secara dalam hal terdapat gangguan pada
langsung dilapangan, penelitian ini guna distribusi semen bag via laut maka tahap
memperoleh data yang akurat. awal yang harus dilakukan dalam
2. Dokumenter (dokumentasi), yaitu perencanaan adalah membentuk kelompok
menggali data dari sumber tertulis yang kerja karyawan untuk melakukan problem
dimiliki oleh PT. Indocement Tunggal solving terhadap masalah kualitas
Prakarsa, Tbk Plant 12 Tarjun Kotabaru distribusi semen bag via laut, dengan
Kalimantan Selatan sehubungan dengan nama kelompok karyawan tersebut
masalah yang diteliiti. dikenal dengan istilah Gugus Kendali
Mutu. Pembentukan Gugus Kendali Mutu
Teknik analisa data yang digunakan dilakukan dalam rangka untuk
adalah teknik analisa deskriptif dari data melaksanakan pemecahan masalah tidak
yang diperoleh nantinya, akan dianalisa tercapainya distribusi semen sesuai
melalui angka – angka dan diagram – harapan / target marketing dengan
diagram sesuai variabel yang ditentukan metodologi PDCA TULTA maka
dengan menggunakan dasar-dasar teoritis, diperlukan team work sesuai penunjukan
kemudian akan ditarik kesimpulan dan saran- dari pimpinan lini. Penunjukan team yang
saran yang diperlukan untuk memperbaiki akan melakukan penelitian diambil dari
dan mengatasi permasalahan dalam proses bagian Dispatch Department yang
identifikasi masalah distribusi semen yang merupakan sumber masalah berada tanpa
dilakukandi PT Indocement Tunggal dilakukan penelitian atau analisa
Prakarsa Tbk. Plant 12 Tarjun Kabupaten permasalahan terlebih dahulu. Hal ini
Kotabaru Kalimantan Selatan. Kesemuanya akan berdampak pada keterbatasan team
akan dikemas dalam satu metodologi PDCA ketika akan melakukan perbaikan . Hasil
Tujuh Langkah & Tujuh Alat Bantu penelitian dari penulis bahwa akan sangat
(TULTA). tepat ketika pemilihan team berdasarkan
analisa PDCA TULTA terhadap
Hasil Penelitian Dan Pembahasan permasalahan ini dimulai dari menelaah
Berdasarkan uraian hasil penelitian penyebab tidak terkirimnya semen bag via
diatas tampak bahwa PT. Indocement laut yang disebabkan karena gangguan
Tunggal Prakarsa,Tbk Plant 12 Tarjun peralatan. Berdasarkan analisa pareto
dalama mengatasi permasalahan distribusi bahwa gangguan peralatan yang paling
semen yang tidak mencapai target marketing dominan adalah pada gangguan
menggunakan Deming Cycle dengan komputerisasi loading system yaitu sistem
metodologi PDCA Tujuh Langkah dan Tujuh pada komputerisasi untuk melakukan
Alat Bantu ( TULTA ) ternyata terfokus pemuatan. Dengan demikian maka
melalui penekanan pada gangguan peralatan ditentukanlah kelompok atau tim yang
yang menyebabkan terhentinya proses menangani masalah ini adalah berasal dari
pengiriman semen sehingga target marketing bagian Management Information System
tidak tercapai. Adapun tahapan dalam & Collecting Data yang berada dibawah
penerapan Deming Cycle pada permasalahan General Manager Operation pada struktur
kualitas proses distribusi semen bag via laut organisasi bukan berasal dari Dispatch
Department yang merupakan departemen
Suryana, Analisis Implementasi Deming’s Cycle Lalam Upaya…. 187
yang memiliki masalah mutu. Gugus Mengumpulkan Data Baru & Menentukan
Kendali Mutu adalah sekelompok Rencana Berikutnya.
karyawan yang terdiri dari minimum 5
orang atau lebih yang mengadakan 3. Identifikasi Masalah
penelitian dan pemecahan masalah yang Dalam melakukan identifikasi
terjadi pada lini masing- masing guna permasalahan kualitas, GKM DATA
meningkatkan performance di bagiannya sudah mengawali Langkah 1 dalam 7
masing-masing. Adapun Tim yang dipilih langkah PDCA yaitu Menentukan Tema
ini diberi nama Gugus Kendali Mutu ( & Judul. Didalam menentukan tema dan
GKM ) DATA. judul yang pertama dilakukan adalah
identifikasi permasalahan kualitas (quality
2. Pembuatan Jadwal Kegiatan problem). Permasalahan kualitas yang
GKM Data mengawali kegiatan diangkat adalah bersumber dari:
penelitiannya dengan menyusun jadwal a. Aspek mutu Delivery yaitu deviasi /
kegiatan penelitian dengan menggunakan penyimpangan terhadap pengiriman
alat bantu Gant Chart seperti pada tabel berupa keterlambatan pengiriman. Hal
3.2. Jadwal yang disusun mencangkup : ini terlihat pada gangguan yang terjadi
a. Langkah Kegiatan PDCA TULTA. pada pengiriman semen bag via laut
b. Waktu pelaksanaan kegiatan. karena kerusakan pada Bag Counting
System yang merupakan sistem
Penjelasan : penghitungan komputerisasi semen bag
Dalam pembuatan rencana kegiatan dalam via laut dengan lama gangguan 24 jam
bentuk jadwal yang tertera di dalam gant sehingga dapat diartikan semen bag
chart, GKM Data mengawali kegiatan terlambat terkirim ke pelanggan selama
dengan menentukan proses PDCA dengan 24 jam di tahun 2015.
Plan terlebih dahulu pada langkah 1 yaitu b. Permasalahan yang berasal dari
Menentukan Tema & Judul yang objective departemen yang tidak
direncanakan pada minggu ke III bulan tercapai. Terdapat semen bag via laut
Nopember tahun 2016. Untuk langkah ke yang gagal terkirim di tahun 2015
II pada Plan yaitu Menganalisa Penyebab, sebanyak 407.425 ton atau sebesar
GKM Data menentukan rencana kegiatan 81,23 % dari target sebanyak 2.171.000
pada minggu ke IV bulan Nopember tahun ton hanya terkirim sebanyak 1.763.575
2016. Sedangkan pada langkah ke III ton. Dari hasil analisa juga diketahui
masih dari rangkaian Plan, ditentukanlah bahwa loss product akibat gangguan
rencana kegiatan juga pada minggu Ke IV bag counting system sebesar 1.800 ton
tahun 2016. Melangkah ke tahapan DO yang gagal terkirim di tahun 2015 yang
pada PDCA, maka GKM data berakibat kerugian senilai Rp.
mengawalinya dengan merencanakan 1.980.000.000,-. Proses Breakdown
kegiatan pada minggu I s/d IV Desember penentuan tema dan judul yang
tahun 2016 untuk Membuat Rencana dan merupakan gambaran permasalahan
Melaksanakan Perbaikan. Dalam Meneliti tidak dilakukan oleh GKM Data
Hasil yang merupakan tahapan CHECK dengan metodologi sebelumnya,
pada PDCA, maka GKM Data mereka hanya menentukan masalah
merencanakan kegiatan pada minggu I s/d global yang akan ditangani yaitu
IV Januari 2016. Sedangkan pada tahapan gangguan pada loading system. Dengan
akhir dari PDCA yaitu Action, maka analisa breakdown terhadap masalah
GKM Data merencanakan kegiatan pada maka GKM lebih focus kepada hasil
minggu I bulan Pebruari tahun 2016 untuk analisa masalah yang lebih mudah
langkah VI yaitu Membuat Standar Baru untuk dijangkau/lebih focus yaitu
dan minggu II Pebruari tahun 2016 untuk masalah pada Bag Counting System.
kegiatan kegiatan langkah VII yaitu Masih dalam pembahasan langkah I
dalam melakukan identifikasi masalah ,
188 Jurnal Ilmiah Ekonomi Bisnis, Vol 3, No 2, Juli 2017, hal 181 - 197
menentukan uji hipotesa dengan langkah- atas Who yang bermakna siapa
langkah sbb : penanggung jawab dari perbaikan dapat
a. Lakukan pembagian tugas untuk dijawab dengan nama anggota yaitu
melakukan pemantauan uji coba bapak Husni Thamrin. Pertanyaan
sebagai dasar penghitungan melalui selanjutnya adalah How yang
data yang didapatkan minimum 7 kali bermakna bagaimana cara perbaikan
pemantauan atau 7 data. dilakukan ? jawabannya dengan
b. Hitung data yang didapatkan dengan menyebutkan langkah-langkah dalam
menggunakan rumus berikut : perbaikan adapun pertanyaan How
Much dijawab dengan menyebutkan
n.SumXY – ( Sum X ) ( Sum Y ) berapa persen peluang perbaikan ini
dapat dilaksanakan.
r =
[n.SumX2–(Sum X)2][n.Sum Y2–(Sum Y)2]
2. Presentasi dihadapan Manajemen.
Presentasi ini dilakukan dengan maksud
Terdapat 8 penyebab dominan yang untuk menyampaikan rencana perbaikan
terbukti melalui pengujian hipotesa bahwa agar mendapatkan izin dalam melakukan
penyebab tersebut mengakibatkan proses perbaikan dikarenakan dalam
terjadinya gangguan bag counting system proses perbaikan selalu berhubungan
tinggi. Penyebab tersebut akan dengan batasan wewenang dan tanggung
ditindakalnjuti dengan membuat jawab, keperluan biaya dan material ,
perbaikan. standar kesalamtan kerja, waktu
pelaksanaan, dan sebagainya. Presentasi
Tahapan yang kedua adalah DO, yaitu dilakukan dihadapan para staff, kepala
tahapan Pelaksanaan Perbaikan yang terdiri bagian, kepala departemen.
dari :
1. Membuat Rencana Perbaikan. 3. Melaksanakan Perbaikan
Sebelum perbaikan dilakukan maka Proses pelaksanaan perbaikan dilakukan
terlebih dahulu membuat rencana melalui serangkaian program yang harus
perbaikan dengan menggunakan alat bantu segera dibuat, yaitu:
5W2H, untuk menjelaskan alat bentu a. Program Quantity Otomatis.
tersebut maka akan dijelaskan berdasarkan Program ini harus dibuat mengingat
salah satu penyebab yang dijadikan program yang ada selama ini bersifat
sebagai contoh, dengan penjelasan sbb : manual, yaitu jumlah / quantity muatan
a. Why bermakna mengapa program pada dokumen Delivery Order diinput
quantity manual harus diperbaiki ? ke dalam sistem komputerisasi secara
jawaban dari pertanyaan tersebut manual / di ketik langsung ke dalam
adalah agar sistem penghitungan tidak tabulasi yang sudah tersedia. Hal ini
mengalami selisih. berpotensi terjadi selisih dalam sistem
b. What bermakna apa bentuk penghitungan muatan yang berakibat
perbaikannya ? jawaban dari akan terjadi salah penghitungan muatan
pertanyaan tersebut adalah membuat dan berakibat sistem penghitungan
program quantity otomatis Where error sehingga sistem loading
bermakna kapan perbaikan itu akan dihentikan. Hal ini yang membuat
dilaksanakan ? jawabannya adalah pemuatan jadi terhambat dan target
perbaikan dilaksanakan di kantor pengiriman tidak terpenuhi. Dengan
MISCD. When bermakna kapan dibuatnya program quantity otomatis
perbaikan itu akan dilaksanakan ? pada tanggal 05 Desember 2016
jawaban dari pertanyaan tersebut dengan cara membuka quantity
adalah pelaksanaan perbaikan akan application kemudian buka D.O.
dilaksanakan pada tanggal 05 s/d 14 application dilanjutkan dengan
Desember 2016. Adapun pertanyaan membuat link automaticly dan simpan
Suryana, Analisis Implementasi Deming’s Cycle Lalam Upaya…. 191
mengatasi masalah kerusakan bag harus direset yang pada akhirnya hal
counting dan hal ini dapat menghambat ini menjadi salah satu penyebab
pemuatan sehingga target tidak pengiriman tidak tercapai. Oleh karena
tercapai. Untuk penyebab ini, GKM itu GKM Data melalui ibu Aan Nayuri
Data sepakat bahwa tindakan perbaikan melakukan perbaikan pada tanggal 25
yang diambil adalah membuat program Desember 2016 dengan cara membuat
link capture yang dilaksanakan oleh program reset server error dengan cara
ibu Dini Wardini pada tanggal 25 dahulu membuka bag counting
Desember 2016 dengan membuka e- program kemudian remote bag
mail aplikasi kemudian membuka bag counting program lalu reset radio
counting system dilanjutkan dengan komunikasi. Berdasarkan monitoring
penjelasan tentang masalah lalu tekan melalui pengukuran terhadap frekuensi
tekan Alt + Printscreen pada display data produksi tidak tampil selama 6
bag counting system kemudian buka hari pemantauan diketahui bahwa tidak
kembali e-mail lalu klik menu paste ada lagi data produksi yang tampil
pada display e-mail dan send e-mail ke sehingga perbaikan dinyatakan berhasil
petugas MIS. Perbaikan ini dengan tidak terhambatnya pemuatan
dimonitoring pada tanggal 26 s/d 30 dan target dapat tercapai.
Desember 2016 terhadap durasi
petugas MIS mengatasi masalah dan Langkah yang selanjutnya adalah
didapat hasil bahwa selama 6 hari CHECK, yaitu pengontrolan terhadap hasil
pemantauan durasi petugas MIS dari perbaikan, yang terdiri dari:
mengatasi masalah rata-rata selama 5 1. Perbandingan Terhadap Penyebab
menit yang sebelumnya ketika Dominan .
perbaikan belum dilaksanakan durasi Dalam meneliti hasil, GKM Data
petugas MIS mengatasi masalah hingga membandingkan data sebelum perbaikan
mencapai 30 menit. Berdasarkan hasil dengan sesudah perbaikan terhadap hasil
ini maka mengatasi permasalahan lebih namun belum melakukan perbandingan
cepat karena petugas bag counting terhadap masing – masing penyebab,
sudah mengetahui cara mendapatkan terhadap judul dan terhadap tema
gambaran masalah dengan cepat sehingga penulis mengarahkan kepada
sehingga petugas bag counting dapat tahapan meneliti hasil yang lebih akurat
memberikan gambaran titik sebagai berikut :
permasalahan dan petugas MIS a. Penyebab Program Quantity Manual.
mengetahui gambaran masalah dari Pada penyebab ini diketahui bahwa
petugas bag counting sehingga petugas sebelum perbaikan terdapat frekuensi
MIS mengetahui letak permasalahan salah data sebanyak 23 kali, namun
sesungguhnya dan dapat mengatasi setelah dilakukan perbaikan terdapat 0
kerusakan pada bag counting yang kali frekuensi salah data, artinya
mengakibatkan pemuatan menjadi bahwa perbaikan membuat program
lancar dan target dapat tercapai. GKM quantity otomatis dapat mengatasi
Data meyimpulkan bahwa perbaikan frekuensi salah data sehingga tidak ada
ini Berhasil. lagi data yang salah.
ini berarti bahwa membuat program dapat dilakukan seperti pada tabel 4.32.
aplikasi kade kapel merupakan Hal ini menggambarkan bahwa
perbaikan yang tepat karena dapat penyebab dominan dapat dihilangkan.
menghilangkan penyebab dominan.
g. Penyebab petugas bag counting belum
c. Penyebab Data Kapal Tidak Tampil. mengetahui cara mendapatkan
Sebelum perbaikan dilakukan terdapat gambaran masalah.
18 kali frekuensi data berthing line Sebelum perbaikan dialakukan yang
tidak dapat diproses. Dengan membuat terjadi adalah petugas MIS lama dalam
program database kapal maka maka mengatasi permasalahan yaitu rata –
tidak ada lagi frekuensi data berthing rata > 100 menit. Namun setelah
line yang tidak dapat diproses, semua dibuatnya program link capture
data berthing line dapat diproses,. masalah maka petugas MIS lebih cepat
.Perbaikan yang dilakukan sudah tepat dalam mengatasi masalah dengan
dalam menghilangkan penyebab. durasi rata- rata maksimum 5 menit.
2. Perlu juga pengukuran terhadap tingkat Bungin, Burhan, 2005, Metodologi Penelitian
budaya improvement pada satu – satunya Kuantitatif, Prenada Media , Jakarta.
karyawan dengan metode Total Quality Sugian, Syahu, 2006, Kamus Manajemen
Personal ( TQP ) dalam perusahaan. Mutu ,PT. Gramedia Pustaka Utama
3. Lakukan analisa juga terhadap peran Jakarta.
fasilitator sehingga dapat diukur juga Sunyoto, Danang, 2014, Dasar – dasar
dengan Radar Chart . Manajemen Pemasaran , Bukuseru,
Jakarta.
DAFTAR PUSTAKA Karatsu, Hajime & Toyoki Ikeda, 1985,
Gaspersz, Vincent, 2005, Total Quality Mastering The Tools Of Q.C. PHP
Management, PT Gramedia Pustaka Institute Inc, Tokyo .
Utama, Jakarta. Nayatani, Yoshinobu, Toru eiga, Ryoji
Yamit, Zulian, 2010, Manajemen Kualitas Futami, Hiroyuki Miyagawa, 1994,
Produk & Jasa, Ekonisia, Jogjakarta. The Seven New QC Tools – Practical
Chang, Richard Y & P. Keith Kelly, 2003, Applications for Managers 3A
Langkah – Langkah Pemecahan Corporation, Tokyo.
Masalah , PT Pustaka Binaman Wiyanti, Ignatia Rini, 2016, PDCA TULTA
Pressindo, Jakarta. – Metode Praktis Untuk Pemecahan
Sujarweni, V. Wiratna, 2015, Metodelogi Masalah dan Peningkatan Mutu Di
Penelitian Bisnis & ekonomi, Semua Sektor Usaha dan Bidang Kerja.
Pustakabarupres, Jogjakarta.