Anda di halaman 1dari 14

Nama : Thuwi Wulakrisna

NPM : 2110632020027
Mata Kuliah : Total Quality Management
Dosen : DR. SRI SUHARTINI,SE.,

TUGAS UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS)

Total Quality Management merupakan konsep yang menekankan pada peningkatan


proses pemanufakturan secara berkelanjutan dengan mengeliminasi pemborosan, meningkatkan
kualitas, mengembangkan keterampilan dan mengurangi biaya produksi. Tujuan Total Quality
Management (TQM) ialah untuk memberikan produk dan jasa berkualitas yang memenuhi
kebutuhan dan kepuasan pasar konsumen berkelanjutan (sustainable satisfaction) yang pada
gilirannya akan menimbulkan pembelian berkesinambungan sehingga dapat meningkatkan
produktivitas produsen mencapai skala ekonomis yang mengakibatkan penurunan biaya
produksi.
Implikasi dari hal tersebut adalah bahwa penerapan TQM harus mempunyai visi, misi
dan kemampuan untuk mengembangkan pasar yang sudah ada, maupun dapat mengantisipasi
kebutuhan produk atau jasa yang akan datang. Kreativitas dan kemampuan manajemen
menciptakan pasar yang akan datang inilah yang dapat menjamin kelangsungan hidup
perusahaan sebagai pemimpin atau pionir dalam pasar tersebut.
Pada dasarnya manajemen kualitas (Quality Management) atau manajemen kualitas
terpadu (TQM) didefinisikan sebagai suatu cara meningkatkan performasi secara terus menerus
(continuous performance improvement) pada setiap level operasi atau proses, dalam setiap area
fungsional dari suatu organisasi, dengan menggunakan semua sumber daya manusia dan modal
yang tersedia. Pentingnya kualitas dibedakan menjadi dua sudut pandang; Manajemen
operasional dan manejemen pemasaran.
Berdasarkan sudut pandang manajemen operasional, kualitas produk adalah salah satu
keputusan penting dalam meningkatkan daya saing produk. Sedangkan dari sudut manajemen
pemasaran, kualitas produk adalah salah satu unsur penting dari bauran pemasaran meliputi
produk, harga, promosi dan saluran distribusi. Empat elemen tersebut dapat meningkatkan
volume penjualan dan memperluas pangsa pasar perusahaan (Nasution, 2015).
Perusahaan yang bergerak di bidang industri penangkal petir atau anti petir, salah
satunya CV Agung Teknik Mandiri awal mula perusahaan ini pada tahun 2009 sampai
sekarang, yang telah menangani banyak project pemasangan instalasi penangkal petir atau anti
petir mulai dari perkantoran, gedung apartemen, kantor pemerintahan, pasar swalayan, tempat
ibadah, rumah sakit, perhotelan, sekolah, pabrik dan pergudangan, dll.
A. Usaha CV Agung Teknik Mandiri
Perusahaan yang sangat profesional dan berpengalaman serta konsisten memposisikan
diri sebagai kontraktor penangkal petir atau anti petir. Kami fokus menangani berbagai macam
permasalahan yang di sebabkan oleh ancaman bahaya sambaran petir. Wilayah tropis
sebagaimana Indonesia sangatlah di kenal sebagai wilayah yang memiliki curah petir harian
atau intensitas petir terbesar didunia. Sistem penangkal petir itu bisa terbuat dari pelat logam atau
tembaga tebal. Ada 3 bagian dari sistem penangkal petir, yaitu kepala atau ujung paling atas
(bentuknya mirip tombak), konduktor dan grounding atau pembumian. Penangkal petir yang
terbuat dari pelat logam ini dipasang dari titik tertinggi bangunan dihubungkan sampai sepanjang
dinding luar bangunan, dan bagian paling bawahnya dikubur jauh di dalam tanah. 
Fungsi utama penangkal petir adalah sebagai media penghantar listrik dari sambaran
kilat yang diteruskan ke media lain seperti tanah. Selain itu, penangkal petir juga dapat meredam
efek sambaran petir yang membahayakan. Penangkal dapat mencegah terjadinya konslet aliran
listrik saat cuaca buruk dan banyak petir. Terdapat tiga tipe penangkal petir, yaitu penangkal
petir konvensional, penangkal petir elektrostatis dan penangkal petir radioaktif.

Visi
Menjadi perusahaan yang unggul dan terpercaya, memberikan solusi terbaik untuk
kebutuhan material dan layanan jasa proteksi anti petir dan grounding dengan kuwalitas
Internasional yang mampu bersaing di Era Golbalisasi.
Misi
 Membantu pembangunan dalam bentuk perlindungan struktur bangunan yang
terbaik.
 Memberikan pelayan dengan kualitas terbaik, dan prioritas serta jaminan.
 Menjadikan perusahaan yang terdepan dan terbaik.
Ruang Lingkup Kerja
Ruang lingkup kerja kami meliputi:
 Pemasangan Anti Petir atau Penangkal Petir Eksternal
 Pemasangan Surge Arrester atau Penangkal Petir Internal
 Grounding System atau Grounding Penangkal Petir

Konsep Total Quality Management


Konsep TQM ini memerlukan komitmen semua anggota organisasi terhadap perbaikan
seluruh aspek manajemen organisasi. Pada dasarnya, konsep TQM mengandung tiga unsur M.N.
Nasution (2015:23), unsur tersebut berikut ini:

 Strategi Nilai Pelanggan

Memberikan produk dengan kualitas terbaik, sehingga para pelanggan akan mendapatkan
kualitas terbaik dari produk-produk yang digunakan dalam setiap komponennya.

 Sistem Organisasional

Perusahaan ini menyediakan barang atau jasa yang berkualitas baik. Membantu memastikan
semua prosedur berjalan sesuai dengan fungsinya baik dari hal-hal yang bersifat kecil hingga
hal-hal besar. Memastikan semua karyawan mentaati peraturan yang berlaku. Mempertahankan
hubungan dengan pelanggan. Menciptakan kualitas produk maupun kualitas pada
manajemennya.

 Perbaikan Kualitas Berkelanjutan

Melakukan masukan saran dan kritikan, terkait produk, terkait harga dan ketepatan
pengirimiman agar para pelanggan merasa puas atas produk atau pelayanan yang diinginkan dari
perusahaan ini. Ketika barang yang tidak sesuai dengan persyaratan dari pelanggan perusahaan
siap dengan penggantian.
Penerapan Total Quality Management (TQM) pada CV Agung Teknik Mandiri
Penerapan TQM pada perusahaan ini memang tidak langsung sekaligus, akan tetapi
bertahap setiap tahunnya demi melakukan perbaikan dan peningkatan yang berkesinambungan.
Strategi ini terus dilakukan untuk menciptakan kualitas produk yang terbaik untuk para
pelanggan dan menciptakan daya saing perusahaan agar lebih dikenal. Berdasarkan 10 pilar
utama TQM, CV Agung Teknik Mandiri telah melakukan usaha ini dengan sebaik mungkin.
Berikut adalah penjelasan lebih lengkapnya :

 Fokus pada pelanggan


1. Menjalin hubungan baik dengan para pelanggan.
2. Melakukan review untuk supplier.
3. Quality control untuk semua produk.
4. Mengidentifikasi kebutuhan pelanggan.
5. Memberikan kepuasan yang lebih terkait produk/jasa kepada pelanggan.

 Obsesi terhadap kualitas


1. Memerlukan penekanan pada kualitas produk yang dipasok oleh Supplier (Pemasok).
2. Membantu operator menaikan kemampuan perawatan, dan lain-lain.
3. Menerima penawaran untuk masalah harga namun kualitas tetap terjamin.
4. Menciptakan kualitas yang terbaik untuk memberikan pelayanan kepada pelanggan.

 Pendekatan Ilmiah
Memiliki kesepatan dan pemecahan masalah dengan pekerjaan yang dilakukan.
Dengan cara mengambil keputusan yang dilakukan oleh musyawarah berdasarkan fakta-
fakta lapangan dan teori yang konkrit. Sehingga pemecahan masalah selesai dengan
langkah yang jelas dan terukur.

 Komitmen Jangka Panjang


Memiliki komitmen jangka panjang dalam menciptakan perusahaan yang
memiliki kualitas pada manajemennya. Tanpa adanya komitmen perusahaan tidak akan
berjalan dengan baik.

 Kerja Sama Tim


Tanpa ada kerja sama tim dalam perusahaan ini tentu kegiatan perusahaan hanya
sia-sia. Dan setiap karayawan harus saling mendukung agar terciptanya kenyamanan
dalam bekerja dan tentunya menghasilkan produk / jasa yang lebih berkualitas.
Bergitupun dengan pihak lain seperti pemasok, supaya menjaga hubungan dengan baik
demi memperlancarnya kegiatan usaha.

 Perbaikan sistem secara berkesinambungan


1. Perbaikan produk disaat mengalami kerusakan/kerobohan.
2. Memperbaiki penurunan produk melalui inspeksi berkala, bongkar pasang, dan
penyesuaian atau penyetelan kembali.
3. Pemborosan transport
 Pendidikan dan Pelatihan
Setiap orang dituntut untuk terus belajar dan memiliki pemahaman tentang indutri
/ pelistrikan. Dan pelatihan bagi setiap karyawan agar memiliki keterampilan yang lebih
baik dan dapat bekerja secara professional.

 Kebebasan yang Terkendali


Mereka dapat memberikan masukan atau pendapat yang dapat membangun
perusahaan agar menjadi lebih baik. meskipun tidak semua diberikan akses untuk
melibatkan dalam pengambilan keputusan.

 Kesatuan Tujuan
Semua harus memiliki kesatuan tujuan yaitu menciptakan pelayan yang terbaik
kepada pelanggan. Dan bekerja sesuai dengan fokus dan teliti dan sesuai keinginan
dengan perusahaan.

 Keterlibatan karyawan secara keseluruhan


1. Peningkatan tanggung jawab atas pekerjaan.
2. Meningkatkan pengambilan keputusan yang baik.
3. Tenaga kerja fleksibel, maksudnya adalah mengubah-ubah jumlah pekerja sesuai
dengan fluktuasi permintaan.
4. Evaluasi kinerja kerjanya.

Peran pemimpin di dalam menerapkan manajemen mutu terpadu diperusahaan adalah,


bagaimana seorang pemimpin dalam menerapkan prinsip dan pilar manajemen mutu terpadu di
perusahaan agar seluruh rencana kebijakan mutu dapat terkomunikasikan dan tergambarkan
dengan baik oleh manajer kepada para pekerja secara keseluruhannya.
Kriteria pemimpin dalam kepemimpinan mutu berikut ini:
1. Memberikan teladan yang baik.
2. Belajar untuk berperan sebagi pelatih, bukan sebagai bos.
3. Memberikan perhatian yang berimbang dalam menyediakan mutu bagi pelanggan
internal dan eksternal.
4. Mengebangan kemampuan pemecahan masalah serta negosiasi dalam rangka
menyelesaikan konflik.
5. Memiliki sikap membantu tanpa harus mengetahui semua jawaban bagi setiap masalah
dan tanpa merasa rendah diri.
6. Memahami bahwa keinginan untuk meningkatkan mutu tidak sesuai dengan manajemen
atas ke bawah.
Kepemimpinan dalam manajemen kualitas adalah kepemimpinan yang sensitive atau
peka terhadap perubahan dan melakukan pekerjaannya secara terfokus. Kegiatan memimpin
termasuk menciptakan budaya atau kultur positif dan iklim yang harmonis dalam lingkungan
perusahaan, serta menciptakan tanggung jawab dan pemberian wewenang dalam pencapaian
tujuan bersama. Dengan demikian seorang manajer yang melaksanakan kepemimpinan kualitas
dalam manajemen kualitas berarti orang itu melakukan sesuatu yang benar dengan cara-cara
yang benar.
Kriteria pemimpin dalam kepemimpinan manajemen berikut ini :
1. Mengembangkan visi serta menetapkan arah dan strategi perusahaan untuk menghasilkan
pencapaian visi itu.
2. Menetapkan rencana dan mengalokasikan sumber daya yang ada.
3. Mengkomunikasi tujuan yang ingin dicapai melaui pembentukan tim yang memahami
visi dan strategi perusahaan.
4. Memberikan motivasi bagi orang-orang yang memiliki kehambatan dalam perubahan
menuju perbaikan.
5. Menciptakan perubahan yang sangat berguna bagi kemajuan perusahaan.

Gaya Kepemimpinan
1. Kepemimpinan otoritatif
Gaya kepemimpinan ini juga disebut command and control leadership, mengibaratkan
seorang pemimpin hanya bertugas untuk memerintah. Tentunya, ini adalah tipe pemimpin
otoritatif yang tradisional dan sudah mulai ditinggalkan.
2. Kepemimpinan coaching
Gaya kepemimpinan coaching ini bisa membuat para anggota menyadari potensi terbesar
yang ada dalam diri mereka, sehingga mereka mampu mengembangkannya.
3. Kepemimpinan kolaboratif
Tipe pemimpin ini percaya bahwa solusi dan pemecahan masalah datang dari para
anggota timnya. Biasanya, pemimpin kolaboratif sangat bergantung pada teknik brainstorming,
sehingga mereka membutuhkan ide-ide baru dan inovasi dari anggota tim.
4. Kepemimpinan yang terlibat
Gaya kepemimpinan yang terlibat (engaged leadership) melibatkan hubungan antara
setiap anggotanya. Engaged leader  akan berusaha memberikan pengakuan dan membuat anggota
tim mereka merasa bahwa mereka berharga dan dibutuhkan dalam tim.

5. Kepemimpinan observant
Gaya kepemimpinan observant (observant leadership) biasanya dimiliki oleh seorang
pemimpin dengan tingkat kecerdasan emosional yang tinggi. Pemimpin observant biasanya
berpikir dan mampu melihat potensi melampaui batas untuk mengetahui pola dalam suatu
perusahaan.
Dalam menciptakan sistem yang terstruktur, Creech 1995 dalam Rostiana 2005:20
mengusulkan pendekatan 5 pilar dalam TQM. Kelima pilar tersebut adalah sebagai berikut:
a. Organisasi. Organisasi yang memberikan keyakinan kepada pihak manajemennnya sendiri
untuk mengupayakan TQM dapat diterapkan dengan baik, maka perusahaan harus memiliki
kesatuan tujuan. Dengan demikian, setiap usaha dapat diarahkan pada tujuan yang sama.
b. Kepemimpinan. Menciptakan atau menetapkan tujuan yang hendak dicapai oleh
perusahaan atau organisasi untuk merancang taktik dan strategi yang tepat.
c. Komitmen. Memiliki komitmen dalam menciptakan perusahaan yang memiliki kualitas
pada manajemennya sangat penting guna pelaksanaannya dapat berjalan dengan baik. Tanpa
adanya komitmen perusahaan tidak akan berjalan dengan baik.
d. Proses. Proses memberi arti terhadap usaha kolektif yang mengakibatkan kesediaan untuk
melakukan usaha yang diinginkan untuk mencapai sasaran.
e. Produk. Produk didesain sesuai dengan keinginan konsumen melalui riset pasar, kemudian
diproduksi dengan cara-cara yang baik dan benar sehingga produk memenuhi spesifikasi
desain, serta pada akhirnya memberikan kepuasaan kepada pelanggan.

B. Perusahaan Kompetitor Biznet Networks (Fiber Optik)


• Fiber Optik (Serat optic) adalah jaringan kabel yang dibuat dengan menggunakan serat
kaca. Yang mana jika dihubungkan dengan dunia telekomunikasi, berarti fiber optik itu
sendiri merupakan kabel yang digunakan untuk media transmisi terarah (Wireline) untuk
kepentingan transfer arus data dalam jaringan komputer.
• Biznet Networks merupakan penyelenggara jaringan terkemuka di Indonesia, yang telah
menyediakan jaringan fiber optic untuk jaringan terhandal dan kemampuan terbaik. Pada
Biznet Networks sudah menggunakan beberapa teknologi seperti Metro Ethernet dan
Metro FTTH (Fiber To The Home). Biznet sendiri telah menggelar ribuan kilometer
kabel Fiber Optik di beberapa kota besar di Indonesia sejak tahun 2005.

Visi
Menjadi penyelenggara telekomunikasi terkemuka di Indonesia dengan memberikan
jaringan dengan kemampuan tinggi. Customer care yang ramah dan inovasi layanan dengan
menggunakan teknologi terkini.
Misi
1. Biznet adalah badan usaha yang focus di bisnis telekomunikasi dan multimedia.
2. Biznet memiliki komitmen untuk membangun infrastruktur modern untuk menunjang
penduduk Indonesia, bisnis, dan pendidikan.
3. Biznet akan menyediakan layanan dan teknologi mutakhir kepada penduduk Indonesia
untuk mengurangi kesenjangan digital dengan Negara berkembang lainnya.
Prinsip cara kerja Fiber Optik
Prinsip menggunakan gelombang cahaya pada kabel jaringan fiber optik membuatnya
dapat membawa informasi lebih banyak serta menghantarkannya ke jarak yang jauh dibanding
kabel jaringan lainnya yang masih menggunakan prinsip sinyal listrik. Hal ini dapat terjadi
karena bahan baku yang digunakannya merupakan serat kaca murni yang dapat terus
memancarkan cahaya tidak peduli berapa panjang kabel yang ada. Dalam prosesnya, cara kerja
kabel fiber optik yaitu dengan memanfaatkan cermin yang menghasilkan total internal reflection
(refleksi total pada bagian dalam serat kaca).
Sedangkan cara kerja penangkal petir Alat ini menangkap daya tarik-menarik muatan
listrik yang berasal dari petir tersebut untuk disalurkan ke dalam tanah. Pada saat terjadinya petir,
dengan muatan listrik negatif di bawah awan sudah cukup banyak, maka muatan listrik positif
pada tanah akan segera tertarik ke atas. Muatan listrik naik melalui kabel konduktor ke ujung
batang penangkal petir. Ketika muatan listrik negatif tersebut berada cukup dekat di atas atap,
daya tarik-menarik antara keduanya semakin kuat. Muatan positif di ujung-ujung penangkal
tersebut tertarik ke arah muatan negatif.
Keunggulan Serat Optic
1) Lebar bidang yang luas, sehingga sanggup menampung informasi yang besar.
2) Bentuk yang sangat kecil dan murah.
3) Tidak terpengaruh oleh medan elektris dan medan magnetis.
4) Isyarat dalam kabel terjamin keamanannya.
5) Karena di dalam serat tidak terdapat tenaga listrik.
6) Substan sangat rendah.

Kelemahan Serat Optik


1) Sulit membuat terminal pada kabel serat
2) Penyambungan serat harus menggunakan teknik dan ketelitian yang tinggi.
3) Akan ada kemungkinan kehilangan sinyal.
4) Pengiriman ke tujuan yang berbedabeda dapat mempengaruhi besarnya informasi yang
dikirimkan,

Keunggulan Penangkal Petir


1) Bersifat aktif yang dapat menjemput petir.
2) Memiliki jangkauan radius proteksi hingga beberapa ratur meter
3) Bentuk menyerupai ujung tombak
4) Substan cukup tinggi
5) Sesuai dengan standard nasional dan internasional

Kelemahan Penangkal Petir


1) Sering menghadapi kehambatan
2) Pemasangan yang tidak sempurna
3) Bersifat Pasif

Penerapan 5 Pilar TQM dalam Biznet Networks


1) Customer Focus
Landasan usaha kami adalah melayani pelanggan dengan sepenuh hati. Memenuhi
kebutuhan pelanggan akan layanan jaringan yang cepat, terpercaya dan terjangkau adalah
kepuasan yang senantiasa memacu kami.
2) Total Involvement
Perusahaan infrastruktur digital terintegrasi di Indonesia, Biznet tidak akan
menjadi sebesar saat ini tanpa dukungan dan kontribusi dari seluruh karyawan muda dan
inovatif. Saya percaya kami memiliki tim yang kuat dan tidak akan berhenti menciptakan
inovasi teknologi untuk Indonesia.
3) Measurement
Menentukan proses yang perlu ditingkatkan pada sistem untuk mengkur aktivitas
yang tepat dalam pengukuran kinerja dan peningkatan kualitas.
4) Commitment
Komitmen yang tinggi dalam seluruh kegiatan muali dari proses peracangan,
menjamin mutu serta hubungan antar kelompok fungsional membuat biznet ini makin
dikenal banyak pelanggan.
5) Continual Improvement
Meningkatkan proses kerja yang akan menghasilkan proses yang lebih efektif dan
efisien serta tetap menjaga hasil yang cepat dan kualitas yang baik.
Penerapan 5 Pilar TQM dalam Penangkal Petir
1) Customer Focus
Memiliki komitmen yang kuat untuk memberikan produk & layanan berkualitas,
dapat diandalkan, terkonsep dan terstruktur dengan baik sehingga dapat menyelesaikan
layanan tepat waktu agar dapat melebihi harapan setiap pelanggan melalui hubungan yang
harmonis dengan pelanggan hingga tercapai kepuasan bersama.
2) Total Involvement
Memberikan pemenuhan hak-hak karyawan yang sesuai, keselamatan kerja dan
sumber daya yang lain bagi karayawan dalam menyelesaikan pekerjaannya.
3) Measurement
Setiap pengukuran penangkal/penangkap petir oleh pemasang perlu dipastikan
apakah hasil pengukuran sudah sesuai dengan persyaratan yang berlaku. Cara
memastikannya adalah dengan membandingkan data dengan peraturan dan persyaratan
yang berlaku sehingga didapatkan kepastian mengenai kelayakan dari sistem penangkal
petir tersebut.
4) Commitment
Perusahaan yang menggunakan TQM tidak menerima, memproses, melanjutkan
dan menyerahkan produk cacat pada konsumen.

5) Continual Improvement
Selalu memberikan inovasi dan kualitas yang baik dalam produk / jasa untuk
membuat kepuasan pelanggan.
Manfaat atau pengaruh Total Quality Management dikelompokkan menjadi dua yaitu dapat
memperbaiki posisi persaingan (manfaat rute pasar) dan meningkatkan keluaran bebas dari
kerusakan (manfaat rute biaya). Manfaat dan pengaruhnya tampak pada gambar berikut:

Berdasarkan gambar diatas, pada rute pertama (rute pasar), perusahaan dapat
memperbaiki posisi persaingannya sehingga pangsa pasarnya semakin besar dan harga jualnya
dapat lebih tinggi. Kedua hal ini mengarah pada meningkatnya penghasilan sehingga laba yang
diperoleh juga semakin besar. Pada rute kedua (rute biaya), perusahaan dapat meningatkan
output yang bebas dari kerusakan melalui upaya perbaikan kualitas. Hal ini menyebabkan biaya
operasi perusahaan berkurang dengan demikian laba yang diperoleh akan meningkat. Total
Quality Management memberikan jaminan bagi pelanggan, bahwa perusahaan mempunyai
tanggung jawab tentang kualitas dan mampu menyediakan produk dan jasa sesuai dengan
kebutuhan mereka.
Manfaat yang diperoleh dari penerapan Total Quality Management (TQM) pada CV
Agung Teknik Mandiri
Penerapan Total Quality Management yang dilakukan oleh CV Agung Teknik Mandiri tentu
memberikan manfaat yang banyak baik bagi perusahaan, konsumen, dan karyawan.
1. Bagi perusahaan
 Adanya TQM memberikan manfaat dalam kualitas produk yang dihasilkan dan
pelayanan yang diberikan dapat seoptimal mungkin.
 Membantu terciptanya setiap karyawan dapat bekerja sama untuk memberikan hasil
pekerjaan yang terbaik.
 Membuat kebutuhan pelanggan adalah nomor satu. Hubungan antara manejer dan
karayawan menjadi lebih mudah.

2. Bagi pelanggan
 Seluruh pelanggan diperhatikan dan dijaga agar tidak memberikan pelayanan yang
mengecewakan.
 Menciptakan perbaikan terhadap produk / jasa yang diminta oleh pelanggan.
 Kepuasan pelanggan terjamin sehingga para pelanggan tetap bekerja sama dengan
perusahaan ini.
Berikut gambar cara kerja antara Biznet dan Penangkal petir :

Biznet Networks

Penangkal Petir

Anda mungkin juga menyukai