MANAJEMEN
TQM merupakan sistem manajemen yang berfokus pada semua orang/tenaga kerja, benujuan
untuk terus-menerus meningkatkan nilai yang diberikan bagi pelanggan dengan biaya
penciptaan nilai yang lebih rendah daripada nilai suatu produk. Konsep TQM ini memerlukan
komitmen semua anggota organisasi terhadap perbaikan seluruh aspek manajemen organisasi.
3 UNSUR DARI TOTAL QUALITY MANAGEMENT
2 Sistem Organisasional
Sistem organisasional berfokus pada penyediaan nilai bagi pelanggan. Sistem ini mencakup tenaga kerja,
material, mesin/teknologi proses, metode operasi dan pelaksanaan kerja, aliran proses kerja, arus
informasi, dan pembuatan keputusan.
3 Kepercayaan 7 Pengakuan
4 Pelatihan 8 Komunikasi
• Elemen Kunci (Key Elements) TQM sudah dideskripsikan
sebagai sebuah Filosofi dari Kualitas sebagai pendorong bagi
Inisiatif-inisiatif
Kepemimpinan (Leaderships), Perancangan (Design), Perenca
naan (Planning), dan Perbaikan (Improvement)
• TQM dibangun berlandaskan (Foundation) pada Etika (Ethics), Kejujuran (Integrity), dan Kepercayaan
(Trust). Ini akan menumbuhkan Keterbukaan (Openess), Keadilan (Fairness) dan Ketulusan (Sincerity) dan
memungkinkan keterlibatan semua orang. Ini adalah kunci untuk membuka potensi utama TQM.
1 Etika
Etika adalah disiplin yang terkait dengan kebaikan dan keburukan dalam berbagai situasi. Ia
merupakan dua sisi mata uang yang dilambangkan oleh etika organisasi dan etika individu
2 Integritas
Integritas mencakup kejujuran, moral, nilai-nilai, keadilan, dan kesetiaan terhadap kebenaran
dan keikhlasan
3 Kepercayaan
Kepercayaan adalah produk dari integritas dan prilaku yang beretika. Tanpa kepercayaan,
kerangka kerja dari TQM tidak dapat dibangun. Kepercayaan membantu perkembangan
partisipasi penuh dari semua anggota organisasi.
II. BUILDING BRICKS (TEMBOK BANGUNAN)
Dengan didasari oleh pondasi yang kuat dari etika, integritas, dan kepercayaan, selanjutnya batu bata untuk membangun
dinding TQM bisa diletakkan diatasnya sampai pada dasar atap dari pengakuan atau penghargaan, dimana batu bata itu
meliputi:
• Pelatihan
Training sangat penting artinya bagi karyawan organisasi agar bisa menjadi lebih produktif. Disamping itu para Supervisor
mesti bertanggungjawab dalam menerapkan TQM di departemennya, termasuk mengajarkan filsafat dasar dari TQM kepada
semua bawahannya
• Kerjasama Tim
Kerjasama tim juga merupakan sebuah elemen kunci dari TQM, yang menjadi alat bagi organisasi dalam mencapai
kesuksesan. Dengan menggunakan tim kerja, organisasi akan dapat memperoleh penyelesaian yang cepat dan tepat
terhadap semua masalah
• Kepemimpinan
Kepemimpinan mungkin merupakan hal yang paling penting dalam TQM. Ia muncul pada semua tempat dalam
III. BINDING MORTAR (SEMEN PENGIKAT)
• Komunikasi
Komunikasi akan mengikat segala sesuatu secara bersama-sama. Dimulai dari pondasi sampai ke
atap dari suatu bangunan TQM, semua elemen diikat oleh campuran semen pengikat berupa
komunikasi
Berdasarkan arahnya, komunikasi dapat dibedakan atas:
• Komunikasi ke bawah
Komunikasi jenis ini merupakan bentuk dominan dari komunikasi yang terjadi dalam suatu
organisasi.
• Komunikasi ke atas
Melalui komunikasi jenis ini karyawan-karyawan dari level yang lebih rendah dapat memberikan saran-
saran atau usulan-usulan kepada manajemen yang lebih tinggi tentang pengaruh dari TQM dalam
pekerjaan mereka sehari-hari
• Komunikasi ke samping
Jenis komunikasi ini juga penting sebab ia sangat berguna untuk mematahkan penghalang antar
departemen. Ia juga memudahkan urusan dengan pelanggan dan pemasok dalam cara yang lebih
IV. ROOF (ATAP)
• Penghargaan
Penghargaan adalah elemen terakhir dari keseluruhan sistem TQM. Ia sebaiknya diberikan untuk saran-saran
dan pencapaian-pencapaian yang memuaskan baik dihasilkan oleh suatu tim ataupun individu. Para karyawan
akan didorong untuk berusaha keras memperoleh penghargaan untuk dirinya dan untuk timnya
Hambatan TQM di
•
Indonesia
Hasil analisis menunjukan ketidaksempurnaan penerapan praktik TQM dan
infrastruktur yang mendukung penerapan praktiktersebut. Secara umum ada
beberapa sebab yang memungkinkan keadaan tersebut:
1 Kurangnya komitmen dari manajemen
puncak
ini ditunjukan dengan dukungan manajemen puncak hanya berpengaruh signifikan terhadap manajemen Arus
Proses. Hal ini menunjukan manajemen belum menganggap proses produksi merupakan proses yang berhubungan
dengan proses-proses yang lain, sehingga hanya memusatkan dukungan ke manajemen proses produksi saja.
1. Memperbaiki kepuasan kerja pekerja. Kepuasan kerja sangat penting bagi individu pekerja dan organisasi dimana pekerja bekerja.
Bagi pekerja kepuasan kerja dapat mencegah pekerja menderita penyakit fisik dan psikologi, meningkatkan motivasi kerja, loyalitas,
semangat kerja yang akan memacu kinerjanya. Jika kinerja pekerja tinggi maka kinerja perusahaan juga akan tinggi.
2. Memperbaiki keselamatan dan kesehatan kerja. QWL mengembangkan lingkungan kerja yang aman bebas dari kecelakaan kerja
dan kesehatan pribadi individu pekerja.
3. Meningkatkan kinerja para pekerja. Tujuan akhir dari QWL adalah meningkatkan kinerja para pekerja yang berimbas kepada kinerja
organisasi.
4. Menciptakan pembelajaran organiasasi. QWL membangun pembelajaran organisasi dimana organisasi berupaya mengembangkan
para pekerjanya secara terus menerus dan pekerja menerapkan ilmu pengetahuan dan keterampilannya untuk melaksanakan
pekerjaannya dan menciptakan lingkungan kerja yang kondusif.
5. Mendukung manajemen perubahan. Perubahan yang dilakukan perusahaan harus di dukung oleh para pekerja dan akan
memengaruhi kehidupan mereka. Sering perubahan mendapatkan resistensi dari para pekerja karena akibat negative yang diderita
oleh mereka. Jika perusahaan melaksanakan QWL, para pekerja diikutsertakan dalam merencanakan dan melaksanakan
perubahan.
Tahap yang harus dilalui suaru perusahaan dalam
Langkah
Merencanakan pendekatan Implementasi kemudian menggunakan siklus PDCA (Plan, Do, Check,
1
and Adjust)
Langkah
Identifikasi
2
Proyek
Langkah
Komposisi Team
3
Langkah
Pelatihan Team
4
FASE PELAKSANAAN
Saat ini Sistem Informasi di Indonesia tengah berkembang pesat. Hal ini dibuktikan
dengan semakin banyaknya peran Teknologi Informasi dalam mendukung kegiatan-
kegiatan baik dalam perekonomian maupun dalam penyelenggaraan
pembangunan yang lainnya. Salah satunya dengan TQM (Total Quality
Management) yaitu dengan pendekatan untuk memaksimumkan daya saing
organisasi atau perusahaan melalui perbaikan secaraterus-menerus atas produk,
jasa, tenaga kerja, proses, dan lingkungannya. TQM bertujuan untuk terus-
menerus meningkatkan nilai yang diberikan pada pelanggan dengan biaya
penciptaan nilau yang lebih rendah dari pada nilai suatu produk