Anda di halaman 1dari 24

Total Quality

Management (TQM)
Manajemen Mutu
D3 Teknologi Hasil Pertanian
Apa itu Total Quality Management?
Pengertian TQM Menurut Para Ahli

Kurniawati (2012), TQM adalah pendekatan manajemen pada suatu organisasi, berpusat pada
kualitas, berdasarkan partisipasi semua anggotanya dan bertujuan untuk kesuksesan jangka
panjang melalui kepuasan pelanggan dan manfaat bagi semua anggota organisasi dan
masyarakat.

Santosa (1992), TQM merupakan system manajemen yang menyangkut kualitas sebagai strategi
usaha dan berorientasi pada kepuasan pelanggan dengan melibatkan seluruh anggota organisasi.

Tjiptono dan Diana (2001), TQM adalah suatu pendekatan dalam menjalankan usaha yang
mencoba untuk memaksimumkan daya saing organisasi melalui perbaikan terus-menerus atas
produk, jasa, manusia, proses dan lingkungannya.
Pengertian TQM Menurut Para Ahli

Ibrahim (2002), TQM suatu manajemen yang membuat perencanaan dan mengambil keputusan,
mengorganisir, memimpin, mengarahkan, mengolah, memanfaatkan seluruh modal peralatan
dan material, teknologi, system informasi, energi dan sumber daya manusia untuk membuat
barang atau jasa berkualitas yang memenuhi kebutuhan dan kepuasaan pasar konsumen terus
menerus untuk kelangsungan hidup perusahaan secara efisien, efektif dan bertanggung jawab
dengan partisipasi seluruh sumber daya manusia.

Gaspersz (2001) TQM merupakan suatu cara meningkatkan performansi secara terus menerus
pada setiap level operasi atau proses, dalam setiap area fungsional dari suatu organisasi, dengan
menggunakan semua sumber daya manusia dan modal tersedia.
Pengertian TQM Menurut Para Ahli

Simamora (2012), TQM adalah lingkungan organisasional dimana semua fungsi bekerja sama
untuk membangun mutu ke dalam produk atau jasa perusahaan.

Hansen dan Mowen (2009), TQM adalah suatu perbaikan berkelanjutan yang mana hal ini
adalah suatu yang mendasar sifatnya bagi pengembangan proses manufaktur yang sempurna.
Memproduksi produk dan pengurangan pemborosan yang sesuai standar merupakan dua tujuan
umum perusahaan.

Nasution (2005), TQM diartikan sebagai perpaduan semua fungsi manajemen, semua bagian
dari suatu perusahaan dan semua orang ke dalam falsafah holistic yang dibangun berdasarkan
konsep kualitas, teamwork, produktivitas dan kepuasan pelanggan.
Konsep TQM
Total Quality Management (TQM) merupakan system
manajemen yang berfokus pada semua orang/tenaga kerja,
bertujuan untuk terus menerus meningkatkan nilai yang
diberikan bagi pelanggan dengan biaya penciptaan nilai yang
lebih rendah daripada nilai suatu produk. Konsep TQM ini
memerlukan komitmen semua anggota organisasi terhadap
perbaikan seluruh aspek manajemen organisasi
Scope of Term

Total Quality Management:


• perbaikan keberlanjutan
• melibatkan pemasok dan pelanggan
• melibatkan semua operasi
• pengukuran kinerja
• kerjasama tim
• melibatkan karyawan
Tujuan dan Manfaat TQM
Tujuan utama TQM adalah untuk dapat bersaing dan unggul dalam persaingan global dengan
mengoptimalkan kemampuan dan sumber – sumber yang dimiliki lembaga secara
berkesinambungan, sehingga dapat memperbaiki kualitas secara berkelanjutan.

Membuat lembaga berfokus Menginsipirasi pekerja Menyalurkan prosedur yang


pada keinginan stakeholders untuk memberikan mutu penting untuk memperoleh
terbaik dalam setiap hasil yang unggul
aktivitas

Membantu untuk secara Mendukung Lembaga untuk Membantu untuk


kontinyu menguji semua benar – benar mengerti membangun prosedur yang
proses untuk membuang hal persaingan yang ada dan baik untuk komunikasi dan
yang tidak diperlukan untuk membangun strategi menghargai kerja yang baik
yang efektif
Sepuluh unsur utama TQM (Goetsch dan Davis, 1994) sebagai berikut :

1. Fokus pada pelanggan 6. Perbaikan sistem secara


2. Obsesi terhadap Kualitas berkesinambungan (Continual
3. Menggunakan pendekatan ilmiah process improvement)
dalam mengambil keputusan dan 7. Pendidikan dan pelatihan
menyelesaikan masalah 8. Kebebasan yang terkendali
4. Komitmen jangka panjang 9. Kesatuan tujuan
5. Kerjasama tim (teamwork) 10. Keterlibatan dan pemberdayaan
karyawan
Total Quality Management

Elemen TQM
1. Ethics
2. Integrity
3. Trust
4. Training
5. Teamwork
6. Leadership
7. Recognition
8. Communication
Model TQM
Kerangka Model TQM disamping menunjukkan suatu
philosophy bahwa mutu yang diinginkan didapat dari
kekuatan kepemimpinan, perencanaan design, dan
peningkatan inisiatif.

Kedelapan elemen kunci tersebut dapat dikelompokkan


menjadi empat bagian, yaitu:

I. Foundation – Ethics, Integrity, Trust


II. Building Bricks – Training, Teamwork, Leadership
III. Binding Mortar – Communication
IV. Roof - Recognition
I. Foundation
→ Akan menumbuhkan keterbukaan, keadilan, ketulusan dan
memberikan peluang bagi semua orang untuk ikut serta
dalam proses pelaksanaannya.Ketiga elemen kunci pada
grup ini akan membuka potensi TQM yang luar biasa.
Ketiganya berjalan beriringan, tetapi memberikan
kontribusi yang berbeda dan saling melengkapi dalam
TQM.
1. Ethics
Suatu bentuk kedisiplinan akan menjalankan hal-hal yang dianggap baik oleh perusahaan dan menghindarkan diri
dari tindakan-tindakan yang dianggap buruk
2. Integrity
Integritas mencakup kejujuran, moralitas, nilai, keadilan, dan ketulusan. Semuanya harus terwujud dalam
hubungan antara komponen perusahaan terhadap konsumen
3. Trust
Kepercayaan di antara karyawan dan pihak-pihak terkait dengan perusahaan akan memudahkan proses
pengambilan keputusan dan pelaksanaan. kepercayaan mendatangkan lingkungan yang kooperatif terhadap TQM
II. Building Bricks
→ Dengan didasari oleh pondasi yang kuat dari etika, integritas
dan kepercayaan, selanjutnya pilar penyangga akan lebih
kuat lagi dalam mencapai “atap“ yang menjadi tujuan TQM,
yaitu recognition

1. Training
Pelatihan sangat penting, artinya bagi karyawan organisasi agar bisa menjadi lebih produktif.
2. Teamwork
Sebagai alat bagi organisasi dalam mencapai kesuksesan. Dengan menggunakan kerja tim, permasalahan
akan lebih cepat diselesaikan dengan lebih banyak solusi yang dapat saling mengisi. Tim juga akan mampu
mengimprovisasi proses dan pelaksanaan TQM.
3. Leadership
Bisa dikatakan sebagai kunci utama dalam TQM. Sosok kepemimpinan dalam TQM hendaknya yang memiliki visi
ke depan dan mampu menginspirasi anggotanya.
III. Binding Mortar
Communication.
→ Komunikasi adalah suatu jembatan yang menentukan keberhasilan
TQM. Komunikasi yang tidak tepat dan tidak tertuju ke sasaran akan
mengakibatkan rubuhnya model TQM. Kesatuan dari keseluruhan
elemen kunci ini disatukan dengan suatu komunikasi yang tepat, yang
tepat sasaran dan tepat ide.
Berdasarkan arahnya, komunikasi dapat dibedakan atas:

• Downward Communication
Komunikasi jenis ini merupakan bentuk dominan dari komunikasi yang terjadi dalam suatu organisasi
• Upward Communication
Dapat berupa kritikan karyawan terhadap manajemen atau hasil mata-mata karyawan dan pengetahuan lainnya
dari karyawan yang disampaikan ke atas, demi kesempurnaan TQM.
• Sideways Communication
Komunikasi ini sangat penting karena memecah dinding pembatas antara satu departemen dengan departemen
lainnya. Tanpa komunikasi ini TQM akan terpecah dari satu departemen dengan yang lainnya.
IV. Roof
→ Elemen ini mampu memberikan sugesti dan achivement bagi tim dan
karyawan individual. Dengan seseorang memperoleh suatu pengakuan,
akredibilitas, maka secara otomatis akan terjadi perubahan yang luar
biasa dalam kepercayaan diri, self esteem, produktivitas, dan kualitas
kerja yang sesuai dengan mutu yang diharapkan perusahaan. Secara
tidak langsung hal inilah yang pada akhirnya akan memberikan
kepuasan kepada konsumen berupa produk dengan mutu yang tinggi
sebagai hasil dari pemberdayaan SDM yang berkualitas.

Pengakuan atau kredibilitas dapat terjadi dengan cara, terjadi pada tempat serta terjadi pada waktu, antara lain
sebagai berikut:
1. Cara : Berupa sertifikat penghargaan, trophy, plakat, dan sebagainya.
2. Tempat : Penampilan yang baik dapat dilihat dari kondisi kerja departemen, panitia, tim, dan top manajemen.
Pengakuan di sini terjadi di kalangan departemen, top manajemen, ataupun dikalangan karyawan
3. Waktu : Pengakuan dapat diberikan pada waktu tertentu, seperti rapat staf, penghargaan yang sifatnya rutin,
dan sebagainya
Hambatan dalam Penerapan TQM
1. Bila filosofi TQM dipandang sebagai sesuatu kegiatan yang membutuhkan waktu
2. Bila filosofi TQM diterapkan dalam suatu lingkungan birokratis
3. Bila filosofi TQM dipandang sebagai sesuatu program yang dilaksanakan secara formal
4. Bila filosofi TQM dilaksanakan secara kaku
5. Bila dilosofi TQM dipandang tidak berhubungan dengan orang atau personil
6. Bila filosofi TQM dipandang hanya dilakukan untuk kelompok ahli atau spesialis
Implementasi TQM

6 Fase Utama Implementasi TQM (George dan Weimerskich)


1. Komitmen manajemen puncak
2. Penilaian system perusahaan secara internal dan eksternal
3. Pelembagaan focus terhadap pelanggan
4. Pelembagaan TQM dalam perencanaan strategic, keterlibatan karyawan, manajemen proses, dan
system pengukuran
5. Penyesuaian dan perluasan tujuan manajemen guna memenuhi dan melampaui harapan
pelanggan
6. Perbaikan dan penyempurnaan sistem
Implementasi TQM

3 Kelompok Fase Implementasi TQM (Goetsch dan Davis, 1994), sebagai berikut:
1. Fase Persiapan
2. Fase Perencanaan
3. Fase Pelaksanaan
Implementasi TQM

3 Kelompok Fase Implementasi TQM (Goetsch dan Davis, 1994),


1. Fase Persiapan
Menyusun
Membentuk Total
Pernyataan Visi dan
Quality Steering Membentuk Team Pelatihan TQM
Prinsip sebagai
Comitee
Pedoman

Identifikasi Identifikasi
Komunikasi dan Menyusun Tujuan
Pendukung dan Kekuatan dan
Publikasi Umum
Penolak Kelemahan

Memperkirakan Mengukur Kepuasan


Sikap Karyawan Pelanggan
Implementasi TQM

3 Kelompok Fase Implementasi TQM (Goetsch dan Davis, 1994)


2. Fase Perencanaan
Merencanakan Pendekatan Implementasi kemudian menggunakan Siklus PDCA
(Plan, Do, Check and Action)

Identifikasi Proyek

Komposisi Team

Pelatihan Team
Implementasi TQM

3 Kelompok Fase Implementasi TQM (Goetsch dan Davis, 1994),


3. Fase Pelaksanaan
Penggiatan Team

Umpan balik kepada Steering Comitee

Umpan balik dari Pelanggan

Umpan balik dari Karyawan

Mengidentifikasi Infrastruktur
Keuntungan lain dari TQM
1. Penghematan biaya
Saat menerapkan implementasi ini secara konsisten dari waktu ke waktu, maka TQM bisa
mengurangi biaya seluruh perusahaan, khususnya pada bidang scrap, rework, layanan lapangan,
serta pengurangan biaya garansi.
2. Kepuasan pelanggan
Dengan mengimplementasikan sistem manajemen ini, maka seharusnya hanya akan ada sedikit
keluhan pelanggan, karena perusahaan mempunyai produk ataupun layanan yang lebih baik
daripada kompetitor lain dan interaksi pada pelanggan juga akan cenderung bebas dari
kesalahan.
3. Mengurangi cacat
Sistem manajemen TQM lebih fokus dalam meningkatkan kualitas dalam suatu proses daripada
memeriksa kualitas menjadi sebuah proses. Hal ini akan mengurangi waktu yang dibutuhkan
untuk memperbaiki kesalahan.
Keuntungan lain dari TQM
4. Peningkatan moral karyawan
Keberhasilan dari diimplementasikannya sistem manajemen TQM akan terus dirasakan dan
terbukti mampu mengarah pada peningkatan yang nyata atas moral karyawan
5. Membuat perushaan kuat menghadapi kompetisi
Membantu dalam memahami tingkat persaingan dan mengembangkan strategi yang efektif
ketika menghadapi suatu kompetisi dagang.
6. Mengembangkan system komunikasi memadai
Masalah komunikasi akan melahirkan kesalahpahaman, rendah produktivitas, serta semangat
kerja yang rendah. Sistem manajemen TQM akan mengikat staf dari berbagai bagian,
departemen dan tingkatan manajemen dalam melahirkan komunikasi yang baik.
7. Progress yang selalu ditinjau
TQM akan membantu menjangkau setiap proses yang dibutuhkan untuk mengembangkan
strategi perbaikan tanpa henti. Usaha dalam meningkatkan kualitas ini harus dilakukan secara
kontinyu untuk memenuhi seluruh tantangan yang sifatnya dinamis.
Thankyou.

Anda mungkin juga menyukai