NPM : 1731019396 Kelas : E1 Manajemen Mata Kuliah : Manajemen Kinerja
TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM)
Definisi TQM Mendefinisikan mutu / kualitas memerlukan pandangan yang komprehensif. Ada beberapa elemen bahwa sesuatu dikatakan berkualitas, yakni : 1. Kualitas meliputi usaha memenuhi atau melebihi harapan pelanggan. 2. Kualitas mencakup produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan. 3. Kualitas merupakan kondisi yang selalu berubah (apa yang dianggap berkualitas saat ini mungkin dianggap kurang berkualitas pada saat yang lain). 4. Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan. Mutu terpadu atau disebut juga Total Quality Management (TQM) dapat didefinisikan dari tiga kata yang dimilikinya yaitu: Total (keseluruhan), Quality (kualitas, derajat/tingkat keunggulan barang atau jasa), Management (tindakan, seni, cara menghendel, pengendalian, pengarahan). Dari ketiga kata yang dimilikinya, definisi TQM adalah: “sistem manajemen yang berorientasi pada kepuasan pelanggan (customer satisfaction) dengan kegiatan yang diupayakan benar sekali (right first time), melalui perbaikan berkesinambungan (continous improvement) dan memotivasi karyawan “ (Kid Sadgrove, 1995) Seperti halnya kualitas, Total Quality Management dapat diartikan sebagai berikut: 1. Perpaduan semua fungsi dari perusahaan ke dalam falsafah holistik yang dibangun berdasarkan konsep kualitas, teamwork, produktivitas, dan pengertian serta kepuasan pelanggan (Ishikawa, 1993, p.135). 2. Sistem manajemen yang mengangkat kualitas sebagai strategi usaha dan berorientasi pada kepuasan pelanggan dengan melibatkan seluruh anggota organisasi (Santosa, 1992, p.33). 3. Suatu pendekatan dalam menjalankan usaha yang mencoba untuk memaksimumkan daya saing organisasi melalui perbaikan terus menerus atas produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungannya. 4. Pengertian lain dikemukakan oleh Drs. M.N. Nasution, M.S.c., A.P.U. mengatakan bahwa Total Quality Management merupakan suatu pendekatan dalam menjalankan usaha yang mencoba untuk memaksimumkan daya saing organisasi melalui perbaikan terus-menerus atas produk, jasa, tenaga kerja, proses, dan lingkungannya. Unsur-unsur utama TQM a. Fokus pada pelanggan. b. Obsesi terhadap kualitas. c. Pendekatan ilmiah. d. Komitmen jangka panjang. e. Kerja sama tim. f. Perbaikan sistem secara berkesinambungan. g. Pendidikan dan pelatihan. h. Kebebasan yang terkendali. i. Kesatuan tujuan. j. Adanya keterlibatan dan pemberdayaan karyawan. Prinsip-prinsip TQM Ada beberapa tokoh yang mengemukakan prinsip-prinsip TQM. Salah satunya adalah Bill Crash, 1995, mengatakan bahwa program TQM harus mempunyai empat prinsip bila ingin sukses dalam penerapannya. Keempat prinsip tersebut adalah sebagai berikut: 1. Program TQM harus didasarkan pada kesadaran akan kualitas dan berorientasi pada kualitas dalam semua kegiatannya sepanjang program, termasuk dalam setiap proses dan produk. 2. Program TQM harus mempunyai sifat kemanusiaan yang kuat dalam memberlakukan karyawan, mengikutsertakannya, dan memberinya inspirasi. 3. Progran TQM harus didasarkan pada pendekatan desentralisasi yang memberikan wewenang disemua tingkat, terutama di garis depan, sehingga antusiasme keterlibatan dan tujuan bersama menjadi kenyataan. 4. Program TQM harus diterapkan secara menyeluruh sehingga semua prinsip, kebijaksanaan, dan kebiasaan mencapai setiap sudut dan celah organisasi. Lebih lanjut Bill Creech, 1996, menyatakan bahwa prinsip-prinsip dalam sistem TQM harus dibangun atas dasar 5 pilar sistem yaitu; Produk, Proses, Organisasi, Kepemimpinan, dan Komitmen. Lima Pilar TQM : 1. Produk 2. Proses 3. Organisasi 4. Pemimpin 5. Komitmen Produk adalah titik pusat untuk tujuan dan pencapaian organisasi. Mutu dalam produk tidak mungkin ada tanpa mutu di dalam proses. Mutu di dalam proses tidak mungkin ada tanpa organisasi yang tepat. Organisasi yang tepat tidak ada artinya tanpa pemimpin yang memadai. Komitmen yang kuat dari bawah ke atas merupakan pilar pendukung bagi semua yang lain. Setiap pilar tergantung pada keempat pilar yang lain, dan kalau salah satu lemah dengan sendirinya yang lain juga lemah. Pendapat lain dikemukakan oleh Hensler dan Brunnell (dalam Scheuing dan Christopher, 1993: 165-166) yang dikutip oleh Drs. M.N. Nasution, M.S.c., A.P.U. dalam bukkunya yang berjudul Manjemen Mutu Terpadu, mengatakan bahwa TQM merupakan suatu konsep yang berupaya, melaksanakan sistem manajemen kualitas kelas dunia. Untuk itu, diperlukan perubahan besar dalam budaya dan sistem nilai suatu organisasi. ada empat prinsip utama dalam TQM, yaitu : 1) Kepuasan pelanggan. 2) Respek terhadap setiap orang. 3) Manajemen berdasarkan fakta. 4) Perbaikan berkesinambungan. Manfaat Program TQM TQM sangat bermanfaat baik bagi pelanggan, institusi, maupun bagi staf organisasi. Manfaat TQM bagi pelanggan adalah: a) Sedikit atau bahkan tidak memiliki masalah dengan produk atau pelayanan. b) Kepedulian terhadap pelanggan lebih baik atau pelanggan lebih diperhatikan. c) Kepuasan pelanggan terjamin. Manfaat TQM bagi institusi adalah: a) Terdapat perubahan kualitas produk dan pelayanan b) Staf lebih termotivasi c) Produktifitas meningkat d) Biaya turun e) Produk cacat berkurang f) Permasalahan dapat diselesaikan dengan cepat. Manfaat TQM bagi staf Organisasi adalah: a) Pemberdayaan b) Lebih terlatih dan berkemampuan c) Lebih dihargai dan diakui Manfaat lain dari implementasi TQM yang mungkin dapat dirasakan oleh institusi di masa yang akan datang adalah: a) Membuat institusi sebagai pemimpin (leader) dan bukan hanya sekedar pengikut (follower) b) Membantu terciptanya tim work c) Membuat institusi lebih sensitif terhadap kebutuhan pelanggan d) Membuat institusi siap dan lebih mudah beradaptasi terhadap perubahan e) Hubungan antara staf departemen yang berbeda lebih mudah Persyaratan Implementasi TQM Agar implementasi program TQM berjalan sesuai dengan yang diharapkan diperlukan persyaratan sebagai berikut: a) Komitmen yang tinggi (dukungan penuh) dari menejemen puncak. b) Mengalokasikan waktu secara penuh untuk program TQM c) Menyiapkan dana dan mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas d) Memilih koordinator (fasilitator) program TQM e) Melakukan banchmarking pada perusahaan lain yang menerapkan TQM f) Merumuskan nilai (value), visi (vision) dan misi (mission) g) Mempersiapkan mental untuk menghadapi berbagai bentuk hambatan h) Merencanakan mutasi program TQM. Quality Control Circle (QCC) Definisi QCC Quality Control Circle adalah sejumlah karyawan terdiri dari 3-7 orang dengan pekerjaan yang sejenis yang bertemu secara berkala untuk membahas dan memecahkan masalah-masalah pekerjaan dan lingkungannya dengan tujuan meningkatkan mutu usaha dengan menggunakan perangkat kendali mutu (8 langkah & 7 tools). Mutu usaha secara keseluruhan meliputi : Quality product, biaya dan waktu penyediaan. Keamanan, keselamatan dan kenyamanan kerja. Dampak yang ditimbulkan terhadap lingkungan disekitarnya. Asas-asas Pokok QCC 1. Asas Pembangunan Manusia Sejarah QCC adalah sejarah yang bertolak dari upaya pemecahan masalah dengan penempatan peranan manusia yang lebih bermakna, khususnya para pekerja pelaksana dalam pemecahan masalah pekerjaan. Titik tolak falsafah pembangunan manusia (people building philosophy) yang tanpa batas ini hendaknya senantiasa dipertahankan agar dalam menghadapi berbagai masalah produktivitas, asas ini tidak ditinggalkan sehingga QCC akan tetap menjadi seperti apa yang dicita-citakan. 2. Asas Dinamika Kelompok dan Kerjasama Kelompok (Group Dynamic and Teamwork) Upaya dan karya QCC adalah upaya dan karya bersama (kelompok), artinya kemajuan dan keberhasilan QCC adalah bertumpu pada sumber daya kekuatan-kekuatan kelompok yang saling menunjang (human synergistic) dan saling mengindahkan (win-win style), sehingga semua pihak yang berkepentingan terhadap keberhasilan QCC hendaknya senantiasa ikut serta dalam mengarahkan dan memelihara kelompok ini, sehingga akan tetap bertahan menjadi kelompok dan bukan sejumlah orang yang dikumpulkan semata-mata. Asas-asas Umum QCC 1. Asas Informalitas Organisasi QCC adalah organisasi yang informal atau tidak resmi, artinya tidak terikat pada struktur organisasi formal yang ada, yang mungkin saja akan membatasi sekali gerakan QCC. Namun demikian, pimpinan perusahaan sangat berkepentingan dan harus merestui (mendukung) sepenuhnya atas terbentuknya QCC sekalipun pimpinan perusahaan tidak ikut campur dalam menetapkan sasaran, kegiatan dan mekanisme kerja gugus ini. 2. Asas Kesukarelaan Keikutsertaan seseorang karyawan dalam QCC adalah diundang, yang hendaknya berdasarkan kesukarelaan semata-mata, sehingga pada dasarnya karyawan bisa saja tidak ikut serta dalam QCC sampai ia merasa dirugikan atau merasa membutuhkan sendiri. 3. Asas Keterlibatan Total Dengan kemampuan apapun, tanpa perkecualian, tiap karyawan yang menjadi anggota QCC hendaknya dilibatkan atau melibatkan diri dalam kebersamaan dan segala upaya memecahkan permasalahan yang ditetapkan secara bersama- sama oleh gugus. 4. Asas Memadukan QCC dalam kegiatannya memadukan pengelolaan sumber daya kelompok manusia dan sumber daya non manusia secara seimbang dengan senantiasa memperhatikan proses kelompoknya (synergistic decision making), mengingat manusia adalah sekaligus sebagai sumber daya dan sebagai pengelola sumber daya tersebut yang sangat berbeda hakekatnya dengan sumber daya yang lain. 5. Asas Belajar Bersama secara Berkesinambungan QCC adalah kelompok yang memecahkan masalah secara terus-menerus dan sambil belajar bersama serta berkembang bersama baik di dalam maupun di luar pertemuan gugus. Pertemuan gugus yang satu ke pertemuan lain adalah kegiatan yang berkesinambungan sehingga tidak akan terjadi masalah yang tanpa penyelesaian. Bagi QCC, berkesinambungan adalah jauh lebih penting daripada jumlah masalah yang dirampungkan, sebab kesinambungan lebih menjamin mutu pekerjaan dan kepuasan kerja gugus. 6. Asas Kegunaan Dalam upaya pemecahan masalah, QCC menganut asas kegunaan praktis, artinya keberhasilan upaya pemecahan masalahnya akan diukur terutama dari segi praktisnya 7. Asas Keterbukaan Kepentingan QCC adalah kepentingan semua pihak dan kemajuan yang maksimal hanya akan dicapai jika ada keterbukaan untuk saling belajar dari semua pihak, lebih-lebih antar circle, sehingga asas keterbukaan ini perlu senantiasa dipelihara dan dipertahankan oleh pihak manapun 8. Asas Loyalitas pada Organisasi Kesetiaan atau loyalitas karyawan anggota circle yang dituntut adalah kesetiaan pada organisasi perusahaannya, bukan pada pribadi, baik atasan, pucuk pimpinan maupun pemiliknya. Ketergantungan pada pribadi seseorang akan sangat mengganggu kemantapan stabilitas) kegiatan anggotanya. Tujuan Umum QCC 1. Meningkatkan keterlibatan karyawan anggota pada persoalan-persoalan pekerjaan dan paya pemecahannya 2. Menggalang kerjasama kelompok (teamwork) yang lebih efektif 3. Meningkatkan kemampuan memecahkan masalah 4. Meningkatkan pengembangan pribadi dan kepemimpinan 5. Menanamkan kesadaran tentang pencegahan masalah 6. Mengurangi kesalahan-kesalahan dan meningkatkan mutu kerja 7. Meningkatkan motivasi karyawan 8. Meningkatkan komunikasi dalam kelompok 9. Menciptakan hubungan atasan-bawahan yang lebih serasi 10. Meningkatkan kesadaran tentang keselamatan kerja 11. Meningkatkan pengendalian dan pengurangan biaya Hubungan QCC dengan TQM Management Mutu Terpadu (TQC) adalah suatu sistem yang memadukan pengembangan pemeliharaan, perbaikan mutu usaha untuk mencapai produksi pada tingkat yang paling ekonomis dan dapat memenuhi kepuasan pelanggan (konsumen). Dalam penerapannya, TQM membutuhkan partisipasi dari semua orang (karyawan) dan melibatkan semua fungsi departemen yang ada di dalam suatu perusahaan atau disebut dengan Company Wide Quality Control (pengendalian mutu perusahaan secara menyeluruh). Dalam pelaksanaannya juga, program TQM dilandasi oleh beberapa hal, yaitu : People Building Manusia sebagai subjek yang dinamis sehingga sangat penting adanya usaha untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang ada. Team Building Adanya pembentukan kelompok-kelompok kecil yang dinamis yang berupaya untuk menyelesaikan masalah operasional di lokasi kerjanya masing-masing. Market in Semua usaha atau langkah tindakan perlu mencerminkan kepuasan bagi pihak yang menggunakan hasil kerja kita atau disebut dengan istilah yang populer yaitu the next process in our customer. Problem is Opportunity for Progress Semua masalah yang timbul jangan dihindari, justru masalah dijadikan suatu kesempatan untuk melakukan suatu perbaikan (improvement) QCC bisa dijadikan salah satu alat untuk menunjang penerapan TQM, karena pada dasarnya QCC juga berangkat dari suatu kelompok karyawan yang mempunyai semangat yang besar untuk menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi di lokasi kerjanya, sehingga bisa dicapai suatu perbaikan (improvement). Tetapi yang perlu diperhatikan di sini adalah penerapan TQM tidak bisa dicapai hanya semata-mata dengan membentuk QCCM dalam suatu perusahaan. Adalah suatu anggapan yang keliru bahwa perusahaan yang sudah melaksanakan QCCM berarti sudah menerapkan TQM, karena QCC lebih diarahkan untuk kelompok karyawan guna menyelesaikan masalah- masalah yang dihadapi sehari-hari, sedangkan TQM adalah suatu program yang menyeluruh yang lebih luas cakupannya sehingga perlu ditunjang juga dengan usaha (tindakan) yang lain selain membentuk dan mengaktifkan QCC.
Manajemen waktu dalam 4 langkah: Metode, strategi, dan teknik operasional untuk mengatur waktu sesuai keinginan Anda, menyeimbangkan tujuan pribadi dan profesional