TENTANG
PEMIKIRAN BEBERAPA PAKAR KUALITAS MENGENAI PIONIR DALAM
PENGEMBANGAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT
(TQM)
DI SUSUN OLEH :
Nama : Riska Qurotul Aini
Nim : 18419664
Kelas : VB
Assalamu’alaikum, Wr. Wb
Alhamdulillahi Rabb al al’amin. Segala puji syukur kami panjatkan kepada Allah swt
atas segala karunia dan kesempatan mengembangkan potensi diri dan keilmuan. Sehingga
makalah ini dapat terselesaikan dengan baik. Kemudian shawalat dan salam semoga
senantiasa tercurahkan kahadiran junjungan alam Nabi Muhammad saw atas safa’atnya.
Dalam makalah ini kami menyampaikan berbagai pembahasan tentang Total Quality
Manajemen. Total Quality Management (TQM) disebut juga dengan Manajemen Mutu
Terpadu atau Manajemen Kualitas Terpadu adalah pendekatan manajemen pada suatu
organisasi, berpusat pada kualitas, berdasarkan partisipasi semua anggotanya dan bertujuan
untuk kesuksesan jangka panjang melalui kepuasan pelanggan, dan manfaat bagi semua
anggota organisasi dan masyarakat. Pembahasan yang lebih lengkap akan di bahasa pada
makalah ini. Kami mohon agar anda dapat memahaminya dan dapat melaksanakan dengan
sebaik mungkin. Jika kami ada salah mohon di maafkan karna tidak ada manusia yang
sempurna kecuali Allah yang maha sempurna. Terimakasih atas perhatian semuanya..
Wassalamualaikum, Wr, Wb.
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1. Sejarah Singkat …………………………………………………………
2. Rumusan Masalah………………………………………………………
3. Tujuan…………………………………………………………………..
BAB II PEMBAHASAN
1. Konsep Total Quality Manajemen (TQM)………………………….............……
2. Latar Belakang Perlunya TQM………………………...........................………..
3. Pemikiran Beberapa Pakar Kualitas ………………………………………………
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan dan Saran……………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
2. Rumusan Masalah
a. Apa itu konsep total quality manajemen ?
b. Apa latar belakang perlunya total quality manajemen ?
c. Siapa saja pakar utama yang merupakan pionir dalam pengembangan TQM?
3. Tujuan
a. Untuk mengetahui konsep dari totoal quality manajemen.
b. Untuk mengetahui latar belakang perlunya total quality manajemen.
c. Untuk mengetahui pakar utama yang merupakan pionir dalam pengembangan TQM.
BAB II
PEMBAHASAN
PENGERTIAN KUALITAS
Banyak pakar dan organisasi yang mencoba mendefinisikan kualitas berdasarkan
sudut pandangnya masing-masing. Meskipun tidak ada definisi kualitas yang diterima secara
universal, definisi-definisi yang mereka buat terdapat beberapa kesamaan, yaitu dalam
elemen-elemen sebagai berikut:
• Kualitas meliputi usaha memenuhi atau melebihi harapan pelanggan.
• Kualitas mencakup produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan.
• Kualitas merupakan kondisi yang selalu berubah (misalnya apa yang dianggap merupakan
kualitas saat ini mungkin dianggap kurang berkualitas pada masa mendatang).
Dengan berdasarkan elemen-elemen tersebut, Goetsch dan Davis (1944) membuat definisi
mengenai kualitas yang lebih luas cakupannya. Definisi tersebut adalah:
Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia,
proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan.
1. W. Edwards Deming
Banyak yang menganggap bahwa Deming adalah bapak dari gerakan total quality
management.
•Tahap-tahap dalam Siklus Deming terdiri dari:
1. Mengadakan riset konsumen dan menggunakannya dalam perencanaan produk (plan).
2. Menghasilkan produk (do).
3. Memeriksa produk apakah telah dihasilkan sesuai dengan rencana (check).
4. Memasarkan produk tersebut (act).
5. Menganalisa bagaimana produk tersebut diterima di pasar dalam hal kualitas, biaya, dan
kriteria lainnya (analyze).
2. Joseph M. Juran
Juran yang memiliki dua gelar kesarjanaan (teknik dan hukum) ini merupakan pendiri
dari Juran Institute, Inc. di Wilton, Connecticut. Institut ini bergerak dalam bidang pelatihan,
penelitian, dan konsultasi manajemen kualitas.
Juran mendefinisikan kualitas sebagai cocok/sesuai untuk digunakan (fitness for use), yang
mengandung pengertian bahwa suatu produk atau jasa harus dapat memenuhi apa yang
diharapkan oleh para pemakainya. Pengertian cocok ini mengandung lima dimensi utama
yaitu kualitas desain, kualitas kesesuaian, ketersediaan, keamanan, dan field use.
3. Philip B. Crosby
Crosby terkenal dengan anjuran manajemen zero defect dan pencegahan, yang
menentang tingkat kualitas yang dapat diterima secara statistic (acceptable quality level). Ia
juga dikenal dengan Quality Vaccine dan Crosby’s Fourteen Steps to Quality Improvement
Pandangan-pandangan Crosby dirangkumnya dalam ringkasan yang ia sebut sebagai Dalil-
dalil Manajemen Kualitas. Dalil-dalil tersebut antara lain:
1. Definisi kualitas adalah sama dengan persyaratan
2. Sistem kualitas adalah pencegahan
3. Kerusakan nol (zero defect) merupakan standar kinerja yang harus digunakan
4. Ukuran kualitas adalah price of non conformance
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Dari beberapa pemikiran tiga pakar kualitas, ada sejumlah kesamaan yang dikemukakan oleh
mereka, yaitu:
1. Inspeksi bukanlah jawaban atau kunci untuk melaksanakan perbaikan kualitas
2. Keterlibatan dan kepemimpinan manajemen puncak sangat penting dan esensial dalam
menciptakan komitmen dan budaya kualitas.
3. Program kualitas membutuhkan usaha dari seluruh bagian/pihak dalam organisasi dan
merupakan komitmen jangka panjang. Untuk itu dibutuhkan pula pendidikan dan pelatihan.
4. Kualitas merupakan faktor primer, sementara scheduling merupakan faktor tersebut.
SARAN
Dengan melihat keterbatasan penelitian yang dikemukakan diatas, maka berikut saran yang
diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi peneliti selanjutnya seperti hasil
penelitian ini bisa diperluas lagi dengan menambah jumlah variabel yang diteliti, sampel, dan
populasi yang lebih banyak. Penelitian yang akan datang bisa menambahkan dengan variabel
lain.
DAFTAR PUSTAKA