Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PENGENDALIAN MUTU
DOSEN PENGAMPU: ALFAJRI LUBIS, MM

DISUSUN OLEH:

SAHRUL GUNAWAN

UWAIS ALQARNI

ROBI IKHSAN

PROGRAM STUDI (AKHWAL SYAHSIYYAH)


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
TUANKU TAMBUSAI
PASIR PENGARAIAN
ROKAN HULU
RIAU
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya
sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami
mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya. Penulis sangat
berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca
praktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Bagi kami sebagai penyusun merasa
bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena
keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
Pasir pengaian, 22 April 2022

Penyusun kelompok 11
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Organisasi adalah sistem dan kegiatan manusia yang bekerja sama. Sejalan
dengan itu, organisasi dikatakan sebagai suatu koordinasi rasional kegiatan
sejumlah orang untuk mencapai beberapa tujuan umum melalui pembagian
pekerjaan dan fungsi melalui hierarki otoritas dan tanggung jawab (Schein dalam
Mangkunegara, 2001:23). Pernyataan Schein tersebut menggambarkan bahwa
organisasi mempunyai karakteristik tertentu yang struktur dan tujuannya saling
berhubungan serta tergantung pada komunikasi manusia untuk mengkoordinasikan
aktivitas dalam organisasi tersebut.
Dapat dikatakan bahwa organisasi mempunyai tujuan agar dapat memenuhi
kebutuhan hidupnya sehingga memperoleh kepuasan. Untuk mendapatkan
kepuasan tersebut organisasi harus mampu menciptakan situasi dan kondisi yang
kondusif dari dalam sehingga tercapai suatu kinerja yang baik sehingga
menghasilkan output yang baik bagi organisasi maupun lingkungan sekitar yang
berhubungan langsung dengan kegiatan organisasi. Total Quality Management
(TQM) merupakan suatu teknik yang sering digunakan oleh organisasi baik yang
bergerak di bidang jasa maupun manufaktur dalam rangka membantu
meningkatkan kepuasan konsumen, kepuasan karyawan dan produktivitas
(Wollner, 1992).
Total Quality Management (TQM) merupakan suatu sistem yang dapat
dikembangkan menjadi pendekatan dalam menjalankan usaha
untuk memaksimumkan daya saing organisasi melalui perbaikan terus menerus atas
produk, jasa, tenaga kerja, proses dan lingkungannya. Agar penerapan TQM sukses
harus ada pemimpin yang mempunyai visi dan sebuah manajemen yang
mempunyai kepercayaan penuh terhadap produk atau jasa yang dihasilkan, dan
yang lebih penting lagi, dalam TQM adalah keterlibatan dan pemberdayaan
karyawan. Sehingga nampak jelas bahwa setiap organisasi baik perusahaan atau
lembaga pendidikan membutuhkan implementasi Total Quality
Management sebagai suatu pendekatan dalam upaya meningkatkan kualitas input,
proses, dan, output organisasi tersebut sehingga daya saing organisasi tersebut juga
meningkat.
B. Batasan Masalah
Pada makalah ini, kami akan membatasi hal-hal yang dibahas hanya berkaitan
dengan Total Quality Management, baik pengertian dan aspek-aspek yang
mendukung mengenai Total Quality Management . Hal ini kami lakukan
mengingat tugas yang diberikan oleh dosen pengampu mata kuliah Pengendalian
Mutu pada awal perkuliahan.
C. Metode Penulisan
Dalam proses penulisan makalah ini, kami mempergunakan studi literatur untuk
memperoleh bahan-bahan yang mendukung pembahasan tema dari makalah ini.
Kami melakukannya melalui pencarian data di internet dan buku penunjang yang
terdapat di perpustakaan.
D. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut,
1. untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Pengendalian Mutu agar
memperoleh nilai yang sebaik-baiknya.
2. untuk menambah wawasan kepada mahasiswa Pendidikan Teknik Mesin
UNJ mengenai Total Quality Management .
E. Sistematika Penulisan
Makalah “Total Quality Management ” tersusun atas tiga bab, sebagai berikut :
1. Bab I Pendahuluan
Berisi tentang latar belakang masalah, batasan, batasan masalah, metodologi
penulisan, tujuan penulisan, dan sistematika penulisan.
2. Bab II Isi

Pada bab ini dibahas mengenai hal-hal yang berkaitan dengan Total Quality
Management.
3. . Bab III Penutup
Bab ini berisi kesimpulan berkenaan dengan hasil pembahasan Total Quality
Management.
BAB II
PEMBAHASAN

1. Sejarah singkat mengenai Total Quality Management .


TQM bermula di AS selama PD II, ketika ahli statistik AS W.Edward Deming
menolong para insinyur dan teknisi untuk menggunakan teori statistik
untuk memperbaiki kualitas produksi. Setelah perang, teorinya banyak diremehkan
oleh perusahaan Amerika. Kemudian Deming pergi ke Jepang, dimana dia
mengajarkan pemimpin bisnis top pada Statistical Quality Control, mengajarkan
mereka dapat membangun negaranya jika mengikuti nasehatnya. TQM muncul
sebagai respon pada kesulitan membaurkan pendekatan kualitas teknis dengan
tenaga kerja yang berkembang pesat tak terlatih atau semi terlatih saat dan
setelah PD 2.
Sejak tahun 1950-an pola pikir mengenai mutu terpadu atau TQM sudah
muncul di daratan Amerika dan Jepang dan akhirnya Koji Kobayashi, salah satu
CEO of NEC, diklaim sebagai orang pertama yang mempopulerkan TQM, yang dia
lakukan pada saat memberikan pidato pada pemberian penghargaan Deming prize
di tahun 1974. Seperti halnya pendekatan kualitas teknis, TQM juga menekankan
pada pentingnya input namun mengembangkannya dari kompetensi teknis ke juga
termasuk pentingnya motivasi orang dan kemampuannya untuk bekerja dalam tim
dalam rangka memecahkan persoalan. Sebagai tambahan TQM berfokus pada
pentingnya proses bisnis yang baik, terutama satu pola yang mengurangi hambatan
dari batasan internal, dan mengerti kebutuhan detail pelanggan sehingga kebutuhan
mereka dapat sepenuhnya tercapai. Keperluan-keperluan ini sejauh ini mencapai
tahap dimana TQM menjadi pemikiran terbaik sebagai filosofi manajemen umum
daripada pendekatan tertentu untuk kualitas.
Dalil TQM telah digunakan oleh European Foundation for Quality
Management (EFQM) yang dimodelkan pada penghargaan Malcolm Baldrige
Quality Award (MBQA) dari AS dan pendahulunya Deming Prize di Jepang.
2. Pengertian Total Quality Management .
Terdapat beberapa tokoh yang mendefinisikan Total Quality Management ,
diantaranya adalah Tobin (1990) yang mendefinisikan TQM sebagai usaha
terintegrasi total untuk mendapatkan manfaat kompetitif dengan cara secara terus-
menerus memperbaiki setiap faset budaya organisasional. Sedangkan Witcher
(1990) menekankan pada pentingnya aspek-aspek TQM menggunakan penjelasan
berikut,
a] total: menandakan bahwa setiap orang dalam perusahaan harus dilibatkan
(bahkan mungkin pelanggan dan para pemasok). quality: mengindikasikan bahwa
keperluan-keperluan pelanggan sepenuhnya dipenuhi.
b]. management: menjelaskan bahwa eksekutif senior pun harus komit secara
penuh. Feigenbaum (1991) memberikan definisi yang lebih lengkap dari TQM:
"sistem kualitas total dijelaskan sebagai salah satu yang merangkum keseluruhan
siklus kepuasan pelanggan dari interpretasi keperluannya terutama pada tahap
pemesanan, melalui pasokan produk atau jasa dari harga ekonominya dan pada
persepsinya dari produk setelah dia telah menggunakannya sepanjang perioda
waktu".
Bennett dan Kerr (1996) menyatakan manajemen kualitas total (TQM) sebagai
konsep dan metoda yang memerlukan komitmen dan keterlibatan pihak manajemen
dan seluruh organisasi dalam pengolahan perusahaan untuk memenuhi keinginan
atau kepuasan pelanggan secara konsisten. Dalam TQM tidak hanya pihak
manajemen yang bertanggungjawab dalam memenuhi keinginan pelanggan, tetapi
juga peran secara aktif seluruh anggota dalam organisasi untuk memperbaiki
kualitas produk atau jasa yang dihasilkannya. Menurut Standar ISO, TQM adalah
pendekatan manajemen pada suatu organisasi, berfokus pada kualitas dan
didasarkan atas partisipasi dari keseluruhan sumber daya manusia dan ditujukan
pada kesuksesan jangka panjang melalui kepuasan pelanggan dan memberikan
manfaat pada anggota organisasi (sumber daya manusianya) dan masyarakat.
Berdasarkan beberapa pendapat tokoh diatas, dapat kita simpulkan bahwa Total
Quality Management (TQM) sebagai sebuah pendekatan manajemen pada suatu
organisasi yang melibatkan seluruh sumber daya manusia yang ada dalam
upayameningkatkan kualitas proses dan produk agar tujuan organisasi tersebut
dapat tercapai. Dasar filosofi TQM adalah ide pencegahan kecacatan (defect)
versus pendeteksian kecacatan. Secara tradisional, usaha-usaha kontrol kualitas
telah berkonsentrasi pada pendeteksian kecacatan melalui inspeksi setelah produk
dibuat / dirakit. Proses ini berakibat rework dan limbah. Dalam filosofi TQM,
kontrol kualitas adalah aktifitas terus-menerus (on-going) diseluruh siklus proses:
berfokus pada pemahaman penyebab masalah dan berusaha mengurangi atau
menghilangkan dampaknya dalam bentuk yang paling efektif-biaya. Dengan
menggunakan pemahaman karyawan terhadap masalah-masalah pekerjaannya,
TQM membuka jalan kedalam kemampuan kreatifitas karyawan untuk
menemukan solusi masalah tersebut.
TQM berfokus pada orang (people) yakni mendorong formasi tim dan
pemberdayaan karyawan. Pemberdayaan karyawan / employee
empowerment artinya memberikan karyawan otoritas dan tanggung jawab
membuat keputusan dan mengambil tindakan. Empowerment ditujukan
memungkinkan karyawan memuaskan pelanggan di kontak pertama, untuk
memperbaiki proses dan meningkatkan produktifitas, dan hasil bisnis organisasi
yang lebih baik. Karyawan yang terberdayakan memerlukan informasi untuk
membuat keputusan yang tepat, sehingga organisasi perlu menyediakan informasi
tersebut dalam waktu yang tepat dan cara yang berguna.
Selain itu TQM tidak hanya memenuhi keperluan-keperluan pelanggan namun
juga menyediakan kepuasan mereka. Beberapa perusahaan, seperti kartu-
kartuRover, memiliki kepuasan pelanggan yang luar biasa sebagai misi perusahaan
mereka. Diantara fitur-fitur lain, keperluan-keperluan pelanggan dapat meliputi
pengiriman,ketersediaan, kepercayaan, dapat dipelihara, dan efektif biaya.
Sementara berhubungan dengan hubungan pelanggan-pemasok, pemasok harus
mendirikan aktifitas pemasaran yang dibayar dengan tugas ini. Sebenarnya filosofi
TQM terletak pada menggunakan dasar pengetahuan sebagai aset organisasi. Setiap
orang termasuk top manajemen perlu dididik dan dilatih untuk mengerjakan
tugasnya dengan lebih baik.
c]. Langkah Penerapan Total Quality Management
Di Jepang, TQM dirangkum menjadi empat langkah, yaitu sebagai berikut. Kaizen:
difokuskan pada improvisasi proses berkelanjutan (continuous improvement )
sehingga proses yang terjadi pada organisasi menjadi visible (dapat dilihat),
repeatable (dapat dilakukan secara berulang-ulang), dan measurable
(dapatdiukur). Atarimae Hinshitsu: berfokus pada efek intangible (efek yang tidak
dapat diraba) pada proses dan optimisasi dari efek tersebut. Kansei: meneliti cara
penggunaan produk oleh konsumen untuk peningkatan kualitas produk itu
sendiri. Miryokuteki Hinshitsu: manajemen taktis yang digunakan dalam
produk yang siap untuk diperdagangkan.
d]. Syarat Penerapan Total Quality Management .
Syarat syarat pelaksanaan TQM dalam suatu perusahaan adalah sebagai berikut,
- Setiap perusahaan/organisasi harus secara terus meneurus melakukan
perbaikan mutu produk dan pelayanan sehingga dapat memuaskan para
pelanggan.
- Memberikan kepuasan kepada pemilik, pemasok, karyawan, dan para
pemegang saham.
- Memiliki wawasan jauh ke depan dalam mencari laba dan memberikan
kepuasan.
- Fokus utama ditujukan pada proses, baru menyusul hasil.
- . Menciptakan kondisi di mana para karyawan aktif berpartisipasi dalam
menciptakan keunggulan mutu.
- Ciptakan kepemimpinan yang berorientasi pada bawahan dan
aktif memotivasi karyawan bukan dengancara otoriter sehingga diperoleh
suasana kondusif bagi lahirnya ide-ide baru.
- Rela memberikan ganjaran, pengakuan bagi yang sukses dan mudah
memberikan maaf bagi yang belum berhasil/berbuat salah
BAB III
KESIMPULAN
Bahwa pendekatan yang digunakan perusahaan dalam rangka mencapai nilai
optimal, sebaiknya menggunakan Total Quality Management . Karena Total
Quality Management adalah suatu upaya pemberdayaan menyeluruh dari
elemenperusahaan yang bekerja pada satu visi untuk meraih objective bersama dari
perusahaan Kerangka dari TQM adalah sumber daya yang dapat diandalkan,
selanjutnya menghasilkan efektifivas dan efisiensi dari kinerja perusahaan, yang
menghasilkan produk yang berkualitas, sehingga kepuasan konsumen akan dapat
diraih dengan mudah. Terdapat dua model pendekatan Total Quality
Management yaitu Traditional Management Approach (Model
Pendekatan Integrated Management Approach (Model Pendekatan Terpadu).
Banyak orang percaya bahwa TQM adalah mungkin jalan satu-satunya
untuk memastikan pada pelanggan bahwa mereka akan mendapatkan apa yang
mereka inginkan di saat pertama, dan kapan saja. TQM juga penting karena telah
terdapat cukup bukti-bukti untuk menunjukkan bahwa konsep ini memang bekerja.
Jika tidak demikian, perusahaan-perusahaan besar seperti IBM, Xerox, 3M,
Toyota, Ricoh, Cannon, Hewlett-Packard, Nissan, dan banyak lagi lainnya tidak
akan menjadi begitu sukses.

Anda mungkin juga menyukai