Oleh:
EVA NURFITRIANI
NIM : 180 402 004
i
TESIS
Pembimbing:
Oleh :
EVA NURFITRIANI
NIM : 180 402 004
iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Tesis oleh EVA NURFITRIANI NIM 180 402 004 dengan judul “Analisis
Hukum Islam terhadap Pelaksanaan Program KB Pada Pasangan Muslim di
bawah umur dalam mewujudkan Keluarga sakinah mawaddah warahmah di
Kabupaten Lombok Tengah telah memenuhi syarat dan disetujui untuk diuji :
Pembimbing I Pembimbing II
iv
PENGESAHAN PENGUJI
Tesis oleh EVA NURFITRIANI, NIM : 180 402 004 dengan judul “Analisis
Hukum Islam terhadap pelaksanaan Program KB pada pasangan Muslim di bawah
umur dalam mewujudkan keluarga sakinah mawaddah warahmah di Kabupaten
Lombok Tengah” telah dipertahankan di depan Dewan penguji pascasarjana UIN
Mataram pada tanggal 13 Agustus tahun 2020.
Dewan Penguji :
DEWAN PENGUJI
(Ketua/Penguji) Tanggal:
3. Dr. H. Sainun, M. Ag
(Pembimbing I) Tanggal:
Mengertahui,
Direktur Pascasarjana Universitas Islam Negeri Mataram.
v
LEMBAR PENGECEKAN PLAGIARISM
vii
ABSTRAK
Pro-Kontra tentang penggunaan alat kontrasepsi dalam Masyarakat islam
telah menjadi polemik yang tak kunjung selesai. Dimulai sejak pemerintah
mencanangkan program KB (Keluarga Berencana) tahun 1968 hingga hari ini, ada
pihak yang merasa di untungkan tetapi tak sedikit pula yang merasa dirugikan dan
akhirnya meninggalkan praktik kontrasepsi yang sebelumnya diikuti sepenuh hati
padahal sesungguhnya Keluarga Berencana (KB) merupakan salah satu cara yang
tepat dan digunakan untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan keluarga.
Untuk target pencapaian program KB pada awal-awal tahun 70-an
pelaksanaannya agak memaksa peserta KB namun berjalannya waktu serta
meningkatnya kesadaran masyarakat bahwa menjadi akseptor KB dapat
meningkatkan kualitas keluarga tersebut karena fenomena sosial perkawinan usia
muda di Indonesia merupakan salah satu fenomena yang banyak terjadi diberbagai
wilayah ditanah air, baik diperkotaan maupun dipedesaan. Hal ini menunjukkan
kesederhanaan pola fikir masyarakat sehingga penomena sosial (pernikahan usia
dini) masih berulang terus dan masih terjadi di berbagai tanah air baik di kota-kota
besar maupun dipelosok tanah air termasuk di Kabupaten Lombok Tengah.
Penelitian ini menggunakan metode diskriptif dengan pendekatan
kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah data primer yang didapatkan
dari wawancara dengan imforman serta observasi yang dilakukan dilapangan dan
data sekunder yang diperoleh dari instansi terkait seperti Dinas Pemberdayaan
Perempuan Perlindungan anak pengendalian penduduk dan Keluarga Berencana.
Teknik analisis data menggunakan analisis data diskriptif kualitatif dengan
pengujian keabsahan data menggunakan teknik Triangulasi sehingga lebih valid
data yang di dapat di lapangan, fenomena perkawinan usia muda akan berdampak
pada kehidupan keluarga dan kualitas sumberdaya manusia Indonesia. Selain
banyaknya terjadi kasus perceraian, kematian bayi dan ibu dalam kasus
perkawinan muda merupakan kasus tertinggi di Indonesia. Untuk mengantisipasi
perkembangan tersebut, Rencana Pembangunan Jangka menengah (RPJM) 2004-
2009 mengamanatkan peningkatan kualitas penduduk dilakukan melalui
pengendalian kelahiran, memperkecil angka kematian dan peningkatan kualitas
program Keluarga Berencana terhadap anak yang melakukan pernikahan dibawah
umur karena dalam membina sebuah keluarga yang Sakinah mawaddah warahmah
tidaklah mudah karena harus saling memupuk kepercayaan antara satu sama lain
musyawarah dalam setiap permasalahan dan sebagainya karena seyogyanya masih
tergantungan kepada orang tua masing-masing.
Katakunci : Analisis Hukum Islam, Pelaksanaan program KB, pasangan di bawah umur,
mewujudkan keluarga Sakinah mawaddah warahmah.
viii
ABSTRACT
ix
نبذة خمترصة
ا
مستمرا .بدءاا
ا أصبحت إجيابيات وسلبيات استخدام وسائل منع احلمل يف المجتمع اإلساليم جداًل
من الوقت اذلي أطلقت فيه احلكومة برنامج تنظيم األرسة (تنظيم األرسة) يف اعم 1968وحىت ايلوم هناك
ا ا ا
أخريا ممارسات منع أطراف تشعر بأنها حمظوظة ولكن ليس عددا قليال منهم يشعرون بالرضر ويرتكون
ا
احلمل الىت تم اتباعها سابقا بإخالص يف حني أن تنظيم األرسة ( )KBهو أحد الطرق .مناسبة وتستخدم
تلحسني صحة ورفاهية األرسة.
بالنسبة لهدف حتقيق برنامج تنظيم األرسة يف أوائل السبعينيات أجرب تنفيذه إىل حد ما المشاركني
ا
يف تنظيم األرسة ولكن مر الوقت وزاد الويع العام بأن كونك متقبال تلنظيم األرسة يمكن أن حيسن نوعية
األرسة ألن الظاهرة اًلجتماعية للزواج يف سن مبكرة يف إندونيسيا يه إحدى الظواهر الىت حتدث يف العديد
من األماكن .مناطق الوطن سواء احلرضية أو الريفية .يوضح هذا بساطة عقلية انلاس حبيث ًل تزال الظاهرة
اًلجتماعية (الزواج المبكر) تتكرر وًل تزال حتدث يف بادان خمتلفة سواء يف المدن الكربى أو يف المناطق
انلائية من ابلالد بما يف ذلك منطقة لومبوك الوسطى.
يستخدم هذا ابلحث المنهج الوصيف مع المنهج انلويع .مصادر ابليانات يف هذه ادلراسة يه ابليانات
األويلة الىت تم احلصول عليها من المقابالت مع المخربين والمالحظات الىت تم إجراؤها يف الميدان وابليانات
اثلانوية الىت تم احلصول عليها من الواكًلت ذات الصلة مثل مكتب تمكني المرأة ومحاية الطفل ومراقبة
الساكن وتنظيم األرسة .تستخدم تقنية حتليل ابليانات حتليل ابليانات الوصفية انلوعية عن طريق اختبار صحة
ابليانات باستخدام تقنية اتلثليث حبيث تكون ابليانات الىت تم احلصول عليها يف الميدان أك ر صحة وسوف
يكون لظاهرة زواج الشباب تأثري ىلع احلياة األرسية ونوعية الموارد البرشية اإلندونيسية .باإلضافة إىل
حاًلت الطالق العديدة ,وفيات الرضع واألمهات يف حالة زواج الشباب يه أىلع حالة يف إندونيسيا .تلوقع
هذه اتلطورات ,تنص خطة اتلنمية المتوسطة األجل )RPJM( 2009-2004ىلع حتسني نوعية الساكن من
خالل حتديد النسل ,خفض معدل الوفيات وحتسني جودة برنامج تنظيم األرسة لألطفال اذلين يزتوجون دون
السن القانونية ألن راعية أرسة يه سكينة مودة ورمحة ليس باألمر السهل ألنه يتعني عليهم تعزيز اثلقة
المتبادلة يف بعضهم ابلعض واتلداول يف لك مشلكة وما إىل ذلك ألنه ًل يزال جيب أن يعتمد ىلع وادليهم- .لك.
اللكمات المفتاحية :حتليل الرشيعة اإلسالمية ,تنفيذ برامج تنظيم األرسة ,األزواج القرص ,إدراك اعئلة
سكينة من مودة ورمحة.
xi
xii
MOTTO :
xii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT senantiasa kita panjatkan kehadiran ilahi
robbi sehingga Alhamdulillah kita deiberikan nikmat sehat dan nikmat iman
sampai hari ini dan hanya kepadanyalah tempat kita memohon pertolongan,
ampunan dan memohon perlindungan dari segala macam kejahatan jiwa dan
kejahatan perbuatan dan dari segala macam bala’ dan musibah .Shalawat serta
salam semoga selalu tercurahkan kepada baginda Rasulullah SAW para keluarga
dan sahabatnya serta orang-orang yang selalu setia mengikuti mereka sampai hari
akhir nanti. Aamiin .
Penulis menyadari bahwa proses penyelesaikan tesis ini tidak
akan sukses tanpa bantuan dan keterlibatan berbagai pihak. Oleh karena itu,
penulis memberikan penghargaan setinggi-tingginya dan ucapan terimakasih
kepada pihak-pihak yang telah membantu, yaitu mereka antara lain:
1. Bapak Dr. H. Sainun, M.Ag. Selaku pembimbing I dan Dr. Hj. Teti Indrawati
Purnamasari, M. Hum selaku pembimbing II yang memberikan bimbingan,
motivasi, dan koreksi mendetail, terus-menerus, dan tanpa bosan di tengah
kesibukannya dalam suasana pandemi Covid-menjadikan tesis ini lebih
matang dan selesai;
Semoga beliau berdua beserta seluruh keluarganya selalu dalam lindungan
Allah SWT, dan apa yang telah beliau berdua berikan tercatat sebagai amal
ibadah di sisi-Nya. Aamiin.
2. Dr. Hj. Teti Indrawati Purnamasari, M.Hum selaku Ketua Prodi HKI program
Magister pascasarjana UIN Mataram;
3. Prof. Dr. Suprapto, M.Ag selaku direktur Program Pascasarjana UIN Mataram
yang telah memberi banyak solusi bagi mahasiswa pascasarjana UIN Mataram
agar sesegera mungkin menyelesaikan program studinya dan mencapai gelar
Magister;
4. Prof. Dr. H. Mutawalli, M.Ag selaku Rektor UIN Mataram yang telah
memberikan banyak solusi dan motivasi serta kontribusi kepada kami
mahasiswa UIN Mataram dan yang telah memberi tempat bagi penulis untuk
menuntut ilmu.
xiii
5. Kedua orangtua saya yang selalu mendukung dan mendoakan saya setiap
waktunya dan kepada adik saya Redi Mustriady yang telah memeberikan
semangat dan do’a semoga perjuangan ini selalu diberikan keberkahan dan
ridha oleh Allah SWT. Aamiin.
6. Kepala Dinas pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian
Penddudk dan Keluarga Berencana Kabupaten lOmbok Tengah beserta
stafnya dan Kepala Desa Tanak Awu beserta stafnya serta beberapa responden
yang telah membantu dalam penyusunan tesis ini.
Semoga bantuan berupa motivasi, solusi dan do’a dari semua pihak
sehingga terselesainya tesis ini senantiasa mendapat balasan terbaik dari Allah
SWT serta karya ilmiah ini bermanfaat bagi alam semesta. Amin,,,ya Rabbal
alamin.
EVA NURFITRIANI
NIM. 180 402 004
xiv
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN
xv
DAFTAR ISI
xvi
c. Hukum Islam tentang KB......................................................... 29
d. Motivasi ber-KB dan hukumnya .............................................. 30
e. Peraturan pemerintah tentang KB ............................................ 35
f. Konsep sakinah mawaddah warahmah .................................... 37
G. Metode Penelitian ............................................................................... 39
1. Pendekatan dan Jenis Penelitian..................................................... 39
2. Kehadiran Peneliti .......................................................................... 42
3. Data danSumber data Penelitian .................................................... 42
4. Teknik dan instrumen pengumpulan data ...................................... 44
a. Metode Observasi ...................................................................... 44
b. Metode Wawancara ................................................................... 45
c. metode dokumentasi .................................................................. 46
5. Teknik Analisis Data ...................................................................... 46
6. Pengecekan Keabsahan Data.......................................................... 48
H. Sistematika Pembahasan ................................................................... 51
BAB II : PRAKTIK KELUARGA BERENCANA PADA PASANGAN
MUSLIM DIBAWAH UMURDI KABUPATEN LOMBOK
TENGAH ................................................................................. 53
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian .............................................. 53
1. Sejarah Perkembangan BKKBN .............................................. 53
B. Pelaksanaan Program KB pada pasangan Muslim di bawah umur
dalam mewujudkan Keluarga samawa di Kabupaten Lombok
Tengah ............................................................................................ 56
C. Pandangan Ulama tentang Keluarga Berencana (KB) .................. 65
1. Hukum dalam Metode penggunaan alat Kontrasepsi.............. 66
2. Alasan akseptor KB memilih berKB ....................................... 67
3. Keuntungan menggunakan KB ............................................... 71
4. Peran pemerintah dalam keluarga berencana .......................... 72
5. Macam-macam metode kontrasepsi ........................................ 74
xvii
D. Perspektif Hukum Keluarga Islam terhadap praktik Keluarga
Berencana ....................................................................................... 81
1. Dukungan Islam terhadap Keluarga berencana...................... 82
a. Memahami Keluarga Berencana ........................................ 82
b. Optimalisasi Program KB .................................................. 83
2. Fatwa Ulama dunia tentang Keluarga Berencana .................. 86
1) Proyeksi Penduduk Indonesia Tahun 2000-2025 ............. 90
a) Memenuhi Kebutuhan ................................................. 92
b) Pertumbuhan Menurun ................................................ 93
c) Faktor-faktor penyebab terjadinya pernikahan
dibawah umur ............................................................... 95
BAB III : ANALISIS PERSPEKTIF HUKUM KELUARGA
ISLAM TERHADAP PRAKTIK KELUARGA
BERENCANA DI KABUPATEN LOMBOK TENGAH ... 97
A. Analisis perspektif hukum keluarga islam terhadap
praktik keluarga berencana di kabupaten lombok tengah . 97
B. Analisis pandangan Islam terhadap peralatan modern
pelaksanaan program KB .................................................. 105
1. Pandangan agama islam mengenai upaya
pengendalian laju pertumbuhan penduduk ................... 112
a. Islam memandang pertumbuhan penduduk ............. 115
b. Al’Azl sebagai salah satu pengendalian Penduduk . 118
BAB IV: PENUTUP ............................................................................. 123
A. Kesimpulan ........................................................................ 123
B. Saran .................................................................................. 123
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................... 124
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xviii
DAFTAR TABEL
xix
DAFTAR SINGKATAN
KB : Keluarga Berencana
KDRT : Kekerasan dalam Rumah tangga
BKKBN : Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional
PKBI : Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia
IPPF : Indonesian Planned Parenthood Federation
ASI : Air susu Ibu
SPM : Standar Pelayanan Minimum
AKDR : Alat kontrasepsi dalam Rahim
IUD : Intra Uterin Device
BP4 : Badan Penasehat Pembinaan dan Pelestarian
perkawinan
PUP : Pendewasaan Usia perkawinan
LSM : Lembaa swadaya Masyarakat
KTD : Kehamilan yang tidak di inginkan
MAL : Metode aminore laktasi
MKJP : Metode Kontrasepsi jangka panjang
Putusan MK : Putusan Mahkamah Konstitusi
xx
BAB I
PENDAHULUAN
Perkawinan adalah ikatan lahir dan batin antara seorang pria dengan
(rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang maha
Esa. Perkawinan bukan untuk keperluan sesaat tetapi untuk seumur hidup
karena perkawinan mengandung nilai luhur. Dengan adanya ikatan lahir batin
antara pria dan wanita yang dibangun diatas nilai-nilai sakral karena
ikatan lahir atau ikatan batin saja, tetapi harus kedua-duanya, terjalinnya
dan kekal.1
seseorang (calon suami/calon istri) yang usianya belum mencapai umur yang
ini, salah satunya mengenai per kawinan di bawah umur.Hal tersebut dinilai
1
K. Wantjik Saleh, Hukum Perkawinan Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta,1996, hlm.2.
1
2
kehamilan yang tidak diinginkan pada remaja, tetapi karena adanya beberapa
faktor yang mempengaruhi. Salah satunya adalah pengaruh adat istiadat atau
Di sejumlah daerah, hukum agama dan hukum adat sering dipadukan sebagai
anak-anak.
budaya yang berbahaya, yang merupakan penyebab dan juga akibat dari
usia 18 tahun, namun sekarang sudah ada revisi sesuai dengan amanat
perkawinan secara sah.3 Lebih dari 22.000 orang anak perempuan usia 10-14
tahun atau setara dengan 0,2% perempuan muda telah menikah.4 Selanjutnya,
2
Bentuk Pelanggaran Hak asasi manusia yaitu: pelecehan, pengucilan diskriminasi social
dan lain-lain.
3
Kompas, Jumat,13/09/019 pukul 17.09 WIB.
4
LBH APIK Nusa Tenggara Timur, BKKBN dalam Riset Kesehatan Dasar
2010”Indonesia Tertinggi Kedua dalam pernikahan Usia Dini,”Oke Web
3
jumlah perempuan muda berusia 15-19 tahun yang menikah juga sangat
tinggi yaitu mencapai 11,7 %, sementara laki-laki diusia yang sama yaitu 15-
tahun.5
perempuan, untuk hidup bebas dari kekerasan dan paksaan, dan untuk
oleh ibu yang masih dibawah umur akan memulai hidup pada posisi yang
merupakan wujud dari tradisi atau adat kebiasaan sebagai hasil dari
terhadap hak asasi manusia secara umum yang seharusnya dilarang untuk
kelas II yang hanya dapat dilihat tapi tidak untuk didengar suaranya. 9
dorongan atau paksaan adalah dikarenakan adanya pesan dari orang tua yang
telah meninggal dunia, karena perjanjian yang telah dibuat oleh orang tua
6
Roderick M. Hills Jr., Decentralizing Religious and Secular Accomodations,
Instituttionalizing Rights and Religion Competing Supremacies, Disunting oleh Leora Batnitzky
dan Hanoch Dagan, Cambridge University Press,hlm.108.
7
Guilia Granata, Child Marriages Today: Wich Perspective for Girl, Interdiciplinary
Journal of Family Studies, Sonny Dewi Juliasih dkk, 1/2015,hlm.38-53.
8
Biswajit Ghosh,child Marriage, Society,and The Law, A study in A Rural contack in
West Bengel, India, International Journal of Law, Policy, and the Family, Vol.25,No.2, Agustus
2011, hlm.205.
9
Ebenezer Durojaye, Woman But Not Humam, Widow Hood Practices and Human
Rights Violations in Nigeria, International Jour nal of Low, Policy,and The Family, Vol.27,No.2,
Agustus 2013, hlm.176.
5
kedua belah pihak, karena lingkungan dan pergaulan.10 Men Riset pusat study
berikut :
usia dini tiga kali lebih tinggi dari pada keluarga tidak miskin, Tingkat
tertinggi kedua setelah kamboja. Adapun rata-rata usia kawin pertama yang
yang rendah dari daerah tersebut. Di Nusa Tenggara Barat misalnya, sejak
Tahun 1997 sampai dengan tahun 2007 juga cenderung menikah di usia yang
Desember 2018 bahawa batas usia perempuan dan laki-laki adalah 19 tahun
10
Tolib Setiady, Hukum Adat Indonesia, Alfabeta,Jakarta,2013, hlm.221.
11
Riset pusat study kependudukan dan kebijakan UGM tentang perkawinan usia anak di
Indonesia, Wawancara Kabid Pengendalian Penduduk di kantor BKKBN Praya tanggal 26
Agustus 2019.
12
Kitab Undang-undang Hukum Perdata, Buana Press:2008.
6
Usia 10-19 tahun cukup tinggi yaitu sebesar 48,89 % pada tahun 2013,
sebanyak 51,88 % pada tahun 2014 50,29 %, tahun 2015 turun menjadi 47,14
MOW 295 orang, yang menggunakan MOP 136 orang Jumlah total 19.524
orang. Data yang gagal menggunakan Pil 103 orang, menggunakan kondom
Jumlah total 9.902 orang. Yang gagal penggunaan Pil 124 orang, yang gagal
13
Tolib Setiady, Hukum adat Indonesia, Alfabeta, Jakarta, 2013, hlm. 221.
14
Sumber Data: Pembangunan Manusia Berbasis Gender Tahun 2016 Kerjasama BPS
dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
15
Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan anak,Pengendalian Penduduk dan KB
Kabupaten Lombok Tengah.
7
(KB) bertujuan untuk menciptakan keluarga yang bahagia dan sejahtera yang
bersamaan pula dengan usaha penurunan angka kelahiran yang berkaitan erat
16
Buku Panduan praktis Pelayanan Kontrasepsi,Edisi 3, Jakarta. 2014.
17
Sapiudin Shidiq, Fikih Kontemporer,(Jakarta:Kencana,2016),hlm.20.
8
hal yang terkait dengan judul dari penelitian tesis ini, sebagai berikut :
1. Identifikasi Masalah
Tengah.”antaranya adalah :
18
Ahmad Kusyairi Suhail,Tafsir Keluarga menjadi Keluarga bahagia di Dunia & di
Surga, (Ikadi,2016), 23.
9
seks komersial.
2. Batasan Masalah
Keluarga Islam. Batasan fokus kajian ini menjadi penting dalam rangka
berbagai dampak, antara lain meningkatnya angka drop out sekolah, rata-
3. Rumusan Masalah
Lombok tengah?
C. Tujuan Penelitian
Adapun alasan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk:
Lombok Tengah.
11
Lombok Tengah.
Tenggara Barat.
1. Manfaat Teoritis
Adapun manfaat penelitian ini dapat dilihat dari dua segi, segi
teoritis dan segi praktis. Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan
dapat dipahami secara baik dan benar sebagai sebuah teori dalam
f. Menjadi salah satu bahan analisa dan kajian lebih luas dan lebih
2. Manfaat Praktis yang dihajatkan dari hasil penelitian ini antara lain :
kebijakan.
13
masyarakat, tokoh adat, dan pejabat KUA tentang usia pernikahan ideal di
19
Tesis, Jalaluddin, “Problematika Penerapan Regulasi Batas Usia Nikah (Studi Kritis
diKota Mataram Tahun 2010-2012), Institut Agama Islam Negeri Mataram Tahun 2014.
14
perkawinan anak di bawah umur, baik dari perspektif fikih Islam, hukum
yang satu dengan system hukum yang lain. Kedua, tantangan legislasi atas
20
Desertasi, Yusuf Hanafi, Kon troversi Perkawinan anak di bawah umur (child
marriage) Perspektif fiqih Islam, HAM Internasional, dan UU Nasional, Universitas Negeri
Malang, 2011.
15
Keluarga Islam.
dalam perspektif Hukum Islam dan Hukum Positif (Study kasus pada
fiqih indonesia dalam menjawab pro dan kontra pernikahan dini. Sedang
4. Jurnal Qawwam yang ditulis oleh Masnun Tahir (2014)22 dengan judul
kemaslahatan sosial bagi manusia pada masa kini dan masa depan.
semesta alam. Apa yang pernah digaungkan Imam syatiby hal ini
bertujuan agar hukum Islam tetap selalu up to date, relevan dan mampu
Tahir JIka teori fiqih Indonesia ini dikembangkan lebih lanjut, maka bisa
22
Masnun Tahir,Nikah Dini dalam tinjauan hukum islam. (Mataram jurnal Qawwam,
2014), hal. 24.
17
konsep dan aplikasi fiqih Indonesia yang mungkin masih menjadi barang
tidak melanggar dari sisi hukum fiqih, namun dari segi Hukum
23
Masnun Tahir, Nikah Dini dalam Tinjauan Hukum Kelaurga Islam Indonesia.(Mataram
Jurnal Qawwam,2014), hlm.22.
24
Nur Hidayati, Pernikahan Dini Dalam Perspektif Hukum Islam . (Jurnal
Pengembangan Humaniora:Vol.8 No.2, agustus,2008).
18
6. Tesis yang ditulis oleh Sri Mulyani (2015)25 dalam penelitian tesisnya
25
Sri Mulyani, PolaKehidupan perkawinan usia muda dan Dampaknya terhadap keutuhan
Rumah Tangga, Mataram, Tesis IAIN Mataram 2014.
19
f. Kerangka Teoritik
anak;
Berencana; dan
20
jarak kehamilan.
tujuan utama pembentukan keluarga yang sejahtera. Hal ini sesuai dengan
peningkatan fungsionalisasi dan struktur yang jelas, maka dari itu perlu
Implan, Suntik, dan Pil. Salah satu dari tujuh program tersebut
yang menjadi akseptor program Keluarga Berencana (KB) yang telah ikut
menjadi akseptor adalah salah satu atau dua pasangan yang mengikuti
26
Sarwono, Prawirohardjo, .Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan KB. Jakarta:
Yayasan Bina Pustaka, hlm 16.2005.
22
Subur (PUS) yang telah ikut serta mengikuti program tersebut. Apabila
27
Wirdhana,Indra,. Delapan Fungsi Keluarga. Jakarta: Direktorat Bina Ketahanan
Remaja,2013),131.
23
ٓ ي َ َ ُّ ي َ َ ي َ ي ُ ٓ ْ َ ي َ َٰ َ ُ ي َ َ ُ َ َ َ َ ي ُ ي َ َ ذ ي ُ ذ ََ َ َُ
ضعوا أولدكم فال جناح عليكم إِذا سلمتم ما ِ جناح عل يي ِه َماَۗ ِإَون أردتم أن تسرت
perencanaan yang matang, baik dari segi jarak kelahiran antara satu
28
Al-Qur’an dan Terjemah, Provinsi Nusa Tenggara Barat, 2016.
29
Faried Ma‟ruf Noor, Menuju Keluarga Sejahtera & Bahagia, (Bandung:penerbit tidak
tercantum, 1974), hlm. 51
25
ْ ُ ََُ يَ ي َ ذ َ َي ََ ُ ْ ي َ ي ي ُ ذ ٗ َ ا َ ُ ْ َ َي ي َ يَذ ُ ْ ذ َ َ ي
ضعَٰفا خافوا علي ِهم فليتقوا ٱّلل ويلقولوا
ِ ويلخش ٱذلِين لو تركوا مِن خلفِ ِهم ذرِية
قَ يو ًٗل َسد ا
٩ ِيدا
Artinya: “Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang
seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah,
yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. oleh sebab
itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka
mengucapkan perkataan yang benar. (Qs. An-Nisa:9).
30
N. Sholihat, “Penerapan Maqās̟ id Asy-Syarī‟ah Dalam Ijtihad Majelis Ulama Indonesia
dan Muhammadiyah Mengenai Masalah Keluarga Berencana”, Skripsi tidak diterbitkan
(Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga, 2002), hlm. 81.
26
kita sudah meninggal dunia yang fana ini, menjadi umat dan bangsa
yang lemah. Karena itu, kita harus bertakwa kepada Allah dan
Kita telah ikrar bahwa kita akan membangun masyarakat dan negara
masyarakat yang adil dan makmur yang diridhai Allah SWT. Dan
dipahami :
27
dapat difahami dalam surat Al-Baqarah ayat 233 dan surat luqman
ayat 14, yaitu lamanya 2 tahun, dan surat Al-Ahqaf ayat 15 lamanya
30 bulan.
selama 30 bulan =2,5 tahun dan bisa dibulatkan 3 tahun. Waktu 2,5
dirinya sendiri.
jika ingin menyapih anaknya lebih cepat dari 2 tahun. Dan ini berarti
28
yang bersangkutan.31
31
Masjfuki Zuhdi, Islam dan Keluarga Berencana di Indonesia,(Surabaya: Bina Ilmu,
1982), hlm.17.
32
M.Ali Hasan, Masail Fiqhiyah pada Masalah-masalah Kontemporer Hukum Islam
hlm.47.
29
Maksud mukmin kuat dalam hadits di atas adalah kuat imannya, bukan
semata kuat fisik atau materi. Karena kuatnya fisik dan materi akan
sebagai pijakan mulia atau tercela. Hanya saja, jika keduanya digunakan
dalam hadits di atas mencakup kuat fisik, jiwa, dan materi. Kemudian
semua itu diikat dengan iman kepada Allah Ta'ala, ridha dan menerima
orang mukmin yang kuat disini ialah orang mukmin yang mempunyai
33
Al-Qur’an & Terjemah Provinsi Nusa Tenggara Barat,2016.
34
Hadits ini shahîh. Diriwayatkan oleh Muslim (no. 2664); Ahmad (II/366, 370); Ibnu
Mâjah (no. 79, 4168); an-Nasâ-i dalam Amalul Yaum wal Lailah (no. 626, 627); at-Thahawi dalam
Syarh Musykilil Aatsâr (no. 259, 260, 262); Ibnu Abi Ashim dalam Kitab as-Sunnah (no. 356).
30
kepada kaidah :
untuk melakukan KB. Dari motivasi dan kondisi yang di hadapi oleh
35
M. Ali Hasan, Masail Fiqhiyah pada Masalah-masalah Kontemporer Hukum
Islam.hlm.47.
31
utama dari sebuah perkawinan dan halal itu dapat dicapai melalui
kelahiran anak.
ُ َ َ َ ُُ ُ ذ
٦ …يل يج َعل َعل ييكم
ِ …ي ِريد ٱّلل
37
Al-Qur’an dan Terjemah, Nusa Tenggara Barat,hlm.27.
33
hukumnya boleh.
secara normal.
pemberi rezeki sehingga harus membatasi anak dengan dua saja, maka
itu menurut hemat penulis harus juga diiringi dengan hadis lain yang
Apalah artinya untuk kejayaan Islam, jika hanya besar dari segi
umat islam.
38
Ibid, 27.
36
bukanlah hal yang mudah. Perlu adanya upaya yang mengarah pada
tatanan keluarga mulai dari anak sampai lingkungan yang bersifat makro.
Krisis dalam rumah tangga bukan hanya terjadi dikalangan orang biasa
melainkan juga banyak terjadi pada lapisan atas tidak terkecuali kalangan
publik figur atau selebritis. Dalam pandangan al-Qur’an salah satu tujuan
39
www.bkkbn.go.id: sejarah BKKBN, 2016.
38
suami, istri, dan anak-anaknya. Hal ini ditegaskan dalam QS. Ar-Rum:
ٗ ُ ي َ ي َ َٰ ٗ َ ي ُ ُ ٓ ْ َ ي َ َ َ َ َ َ ي َ ُ ذ َ ذ ُ َ ي ُ َ َ َ َ َ ي َ َ َٰ ٓ َ ي
سكم أزوجا ل ِتسكنوا إِيلها وجعل بينكم مودة ِ ومِن ءايتِهِۦ أن خلق لكم مِن أنف
َ َ ذ َ َٰ َ َ َٰ َ َ َيَا ذ
٢١ ت ل ِق يو ٖم َي َتفك ُرون
ٖ ورمحة إِن ِيف ذل ِك ٓأَلي
bahagia, jiwa dan pikiran menjadi tenteram, tubuh dan hati mereka
hidup akan timbul, dan ketentraman bagi laki-laki dan perempuan secara
pimpinan dan anggota mempunyai pembagian tugas dan kerja, serta hak
Ada yang berpendapat bahwa mawaddah tertuju bagi anak muda, dan
rahmah bagi orang tua. Ada pula yang menafsirkan bahwa mawaddah
ialah rasa kasih sayang yang makin lama terasa makin kuat antara suami
istri.41
G. Metode Penelitian
adalah deskriptif Kualitatif yaitu pengolahan data yang di dasarkan pada hasil
41
Shihab, Quraish, Keluarga Sakinah, Dalam Jurnal Bimas Islam, Vol. 4 N0.1, Tahun 2011.
40
studi di lapangan yang kemudian dipadukan dengan data yang di peroleh dari
studi kepustakaan dan tinjauan Hukum Islam, sehingga dapat diperoleh data
dalamnya, terkait satu sama lain secara logis, dan apakah norma hukum
42
Muhammad Jafar Anwar, Pedoman Praktis Penelitian,(Jakarta: Pro deleader,2016), 74.
41
data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan
perilaku yang dapat diamati dan diarahkan pada latar dan individu secara
kuantitatif tidak akan bisa ditemukan data yang bersifat peroses kerja,
sikap mental, etos kerja dan budaya yang dianut seseorang maupun
hanya dapat digali fakta-fakta yang bersifat empirik dan terstrukur. Fakta-
fakta yang tidak tampak oleh indra akan sulit diungkapkan. Tetapi dengan
metode kualitatif, maka akan dapat diperoleh data yang lebih tuntas dan
43
Lexy J. Moleong,Metodologi Penelitian Kualitatif, ( Bandung: Remaja Rosdakarya,
2007), 23.
42
masyarakat.45
2. Kehadiran Peneliti
ataupun situasi.47 Jenis data yang akan dikumpulkan dalam penelitian ini,
a. Data primer diperoleh peneliti dari kata-kata lisan (verbal) dan perilaku
orang yang dipilih dalam data primer yang mengetahui data itu
bawah umur yaitu pasangan suami istri yang menikah berkisar di bawah
lainnya.
47
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, cet.15, Jakarta:
Rineka Cipta, 2014, 172.
44
diperoleh fakta, data dan informasi yang lebih obyektif dan akurat
dibahas.
hasil penelitian.
a. Metode Observasi
b. Metode wawancara
informasi yang lengkap dari tema yang akan diteliti. Selain itu,
50
.Nasution, Metode Research (Penelitian Ilmiah) (Jakarta:Bumi aksara,2003), hlm.17.
46
c. Metode Dokumentasi
data dalam bentuk buku, jurnal, tesis, atau data-data tertulis lainnya
51
Riduwan, Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian (Bandung: Alfabeta, 2003),
.30.
47
kesimpulan.52
a) Reduksi Data
52
Robet Bogdan dan stevan Taylor, Pengantar Metode Penelitian Kualitatif,
(Surabaya:Usaha Nasition,1992), hlm.137.
48
maupun data itu sudah tidak berada dilapangan, maka pada saat
1) Kepercayaan / kredibilitas
berikut:60
a) Triangulasi Sumber
56
Nurul Ulfatin, Metode Penelitian Kualitatif, 279.
57
Nurul Ulfatin, Metode Penelitian Kualitatif, hlm.324.
58
Afrizal, Metodelogi Penelitian Kualitatif,(Jakarta: Grafindo Persada, 2014), 114.
59
Nurul Ulfatin, “Metode Penelitian, ” 330.
60
Ibid., hlm.330.
50
b) Triangulasi Metode
kesimpulan akhir.
3). Konfirmabilitas
data-data lainnya.
7. Sistematika Pembahasan
sistimatika pembahasan.
Lombok Tengah.
lampiran.
BAB II
ibu, yaitu pada awal abad XIX di Inggris yaitu Marie Stopes (19880-1950)
Margareth Sanger dan Lady Rama Ran dari India sebagai pimpinannya.
IPPF tersebut pada periode ini disebut periode di sebut periode Periode
53
54
serta tokoh-tokoh masyarakat yang terlibat dalam usaha KB, Maka pada
ide keluarga berencana (KB) masih sangat kuat, untuk itu pendekatan
melalui kesehatan yang paling tepat. Pada periode ini muncul juga strategi
jumlah kelahiran.
faktor lain juga dibutuhkan seperti penggunaan alat bantu berupa ilmu
61
Profil BBKKBN kabupaten Lombok Tengah,2016.
57
dan sebagainya. Selain sejahtera secara material, tentu secara mental spiritual
dalam kehidupan keluarga akan tercipta keluarga yang harmonis, taat dalam
mulia yang ditampilkan oleh semua anggota keluarga yang ada. Kondisi
antara sel telur yang matang dengan sperma yang mengakibatkan kehamilan.
kehamilan sebagai akibat adanya pertemuan antara sel telur dan sel sperma.
ini:62
Tabel 2.1
A. Masa menunda
B. B. Masa mengatur atau C. C. Masa
kesuburan/kehamilan menjarangkan mengahirikeha
kelahiran milan
Masa mencegah kehamilan Masa terbaik untuk Masa tidak hamil lagi
melahirkan dengan
jarak kehamilan
antara 2-4 tahun
20 tahun 30 tahun
masalah yang sama dengan daerah lain, terutama daerah yang memiliki
62
Tabel: Pemilihan Metode kontrasepsi Rasional. 2018
Sumber : Prof.dr.Ida Bagus Gde Manuaba: Penuntun Kepaniteraan klinik Obstetri &
Ginokologi:186:1
59
yang relatif masih sangat muda hidup dengan latar belakang dari
dimiliki oleh keluarga. Untuk lebih memperjelas data yang ada, peneliti
remaja dan satu orang tua dari imforman yang meawakili yang menikah
di usia muda, dan 1 orang laki-laki remaja yang menikah di usia relative
ini menikah pada usia 15 tahun, informan juga perokok tetap sejak duduk
itu istrinya juga dinikahinya pada usia 19 tahun dan dalam status janda,
suntik 3 bulan dan berlangsung selama dua tahun, Informan ke-3 ini
menikah pada usia 16 tahun, pada masa masih duduk dibangku kelas 2
imforman pertama yaitu karena keinginan diri sendiri dan sudah tidak
yaitu pada saat kelas 2 SMP, Latar belakang keluarga informan yang
63
Wawanncara dengan salah satu imforman yang melakukan pernikahan dibawah umur
bernamaM.Fahmi di Desa tanak Awu kecatan pujut Kabupaten Lombok Tengah pada Pukul
09.00 Wita.17 april 2020.
64
Wawanccara dengan salah salah satu imforman yang melaakukan penikahan usia dini
yang bernama Lulu Astuti di Dusun selawang Kecamatan pujut Kabupaten Lombok Tengah pada
Pukul 09.00 Wita.
61
maen karena masiih dibawah umur dan tanpa merasa mindar sedikitpun
pil KB65 Imforman ke 5 menikah usia 14 tahun saat ini masih duduk di
65
Wawancara dengan Rusniati salah satu pelaku perkawinan di bawah umur di Desa
Tanak Awu Kecamatan Pujut Lombok Tengah , pada pukul 10.00 Wita
66
Wawancara dengan salah satu pelaku perkawinan dibawah umur bernama Murtini di
Dusun Selawaang Desa Tanak Awu kecamatan Pujut Kab.Lombok Tengah imforman ini asli
orang Mujur Kecamatan Ganti Kab. Lombok tengah namun berdomisili di selawang Tanak awu,
wawancara pada pukul.014.00 Wita 17 April 2020.
62
kelas 1 SMP dan suaminya usia 19 tahun masih duduk di bangku SMA
kelas 1 imforman ini menikah diusia dini karena alasan sama-sama faktor
MTS imforman ini menikah karena faktor keinginan diri sendiiri dan
ini aktif melakukan program KB namun gagal KB dan saat iini sudah
dan dalam kategori sudah mapan dan juga karena faktor orangtuanya
dari sebelum menikah dan tentu sesuai dengan kriteria KB yang cocok
67
Wawancara dengan maela Zulkarni salah satu pelaku perkawinan di bawah umur di
Desa Tanak Awu Kecamatan Pujut Lombok Tengah , pada pukul 10.20 Wita.
68
Wawancara dengan salah satu pelaku perkawinan di bawah umur bernama Dina di desa
Sengkol kecamatan Pujut Kabupaten Lombok Tengah pada pukul 10.30 Wita
69
awancara dengan salah satu pelaku perkawinan di bawah umur bernama Hajarni
di Desa tanak Awu kecamatan Pujut Kabupaten Lombok Tengah pada pukul 10.30 Wita
63
pada saat masih duduk di bangku SD kelas 3 saat menikah orang tua
sudah menikah sejak tiga tahun yang lalu dan semenjak menikah sampai
kontrasepsi yaitu Pil KB71, imforman ke-1272 imforman ini adalah orang
tua dari pelaku pernikahan di bawah umur yang bernama lale suni astute
untuk menikah adalah berangkat dari kemauan mereka sendiri tanpa ada
perintah ataupun paksaan dan juga Karen faktor lingkungan dan social
muda dan 1 orang tua dari imforman pelaku pernikahan di bawah umur
70
wawancara dengan salah satu imfrman yan menikah usia dini bernama Siti Nikmah di
Selawang Desa Tanak Awu pada pukul 11.00 Wita.
71
Wawancara dengan Lale suni astute, salah satu pelaku pernikahan di bawah umur di
Desa Pringarata Kecamatan Pringarata Kab. Lombok Tengah pada pukul 010.0 wita, tgl 20 April
2020 di tempat kediaman imformant.
72
Wawancara dengan Orang tua dari lale suni astute di Desa pringarata Kecamatan
pringgarata Kabupaten Lombok tengah.
64
yang besar terhadap perkembangan remaja dan masa depan remaja itu
perempuannya terlambat kawin dan jadi perawan tua serta dianggap tidak
inisiatif atau dorongan dari anak itu sendiri, dari lingkungann dan
pergaulan, pola asuh keluarga, dan ekonomi keluarga. Keempat faktor ini
alternatives),
poverty).
sementara atas kesepakatan suami isteri karena situasi dan kondisi tertentu
dilarang oleh Islam disini adalah tindakan pemandulan atau aborsi yang
ketujuh dari penciptaan. Dan diantara ulama’ yang tidak sepakat Prof. Dr.
73
Chilis Nafis,Fiqih Keluarga”Menuju Keluarga Sakinah, Mawaddah, warahmah,
Kelaurga, Sejahtera dan berkualitas, (Jakarta:Mitra Abadi Press:2010), h.103.
66
Ta’qim.
orang lain.
oleh orang lain yang tidak haram memandang auratnya, tetapi dalam
bahwa Jabir bin Abdullah ra. telah berkata, “kami telah melakukan azl
cara azl. Namun dalam hal ini seseorang tidak boleh menggunakan
itu.75
74
Soidik,Abror.Fiqih Keluarga Muslim,(Yogyakarta:Aswaja Pressindo,2015),h.85.
75
Ahmad Asy-Syarbasi, 2007.
68
disarankan dari bidan atau petugas KB, kemudian mendapat dukungan dari
suami, karena kepraktisan KB suntik dan juga karena PUS (pasangan usia
subur) banyak yang memilih suntik dan pil KB karena takut memakai alat
subur) agar perilaku wanita usia subur dapat berubah yaitu wanita PUS
karena baru memiliki satu orang anak dan tidak memiliki orang anak.
Kemauan untuk tidak punya anak lagi juga diungkapkan oleh dua
cukup dan juga karena kondisi salah satu partisipan sedang mengidap
76
Koes Irianto,Keluarga Berencana untuk para medis & Non medis,(Bandung:Yrama
Media,2012),h. 7.
70
hanya dilihat dari jumlahnya tetapi juga dari variasi jenis kelamin anak
berpendapat bahwa KB suntik tidak perlu repot seperti pil, yang tiap hari
harus minum pil yang terkadang sering kelupaan. Partisipan yang lain
mudah dan terasa nyaman, sehingga mereka tidak merasa kesulitan dalam
itu diantaranya karena tidak merasa kesulitan dalam hal biaya, karena
metode atau alat kontrasepsi bukan merupakan hal yang mudah karena
efek yang berdampak terhadap tubuh tidak akan diketahui selama belum
77
Abdul fadl,Muhsin Ebrahim.Aborsi kontrasepsi dan Mengatasi kemandulan,(Bandung:
Mizan 1998),hlm,61.
71
murah dan aman. Teori yang dikemukakan oleh Hartanto bahwa salah satu
jenis kontrasepsi yang menjadi pilihan PUS (Pasangan usia subur) adalah
KB suntik dan yang kedua pil KB, ini disebabkan karena aman, efektif,
sederhana, murah.
4. Keuntungan menggunakan KB
diantaranya yaitu tidak perlu minum pil, tiga partisipan mengatakan nafsu
lebih aman menggunakan pil KB. Hal ini juga disebutkan oleh salah satu
bahwa KB suntik juga baik dan cocok pil KB juga baik dan cocok
a. Pengendalian Penduduk
dan pemerintah daerah, maka usia bonus demografi akan lebih panjang
ketika yang lahir sekian, ada yang meninggal sekian, karena kemapuan
tingkat kematian bayi dan anak balita serta memperkecil kematian ibu
Berencana adalah :
100%.Hal ini penting karena pada masa ini pasangan belum mempunyai
anak, serta efektifitas yang tinggi. Kontrasepsi yang cocok dan yang
Umur terbaik bagi ibu untuk melahirkan adalah usia antara 20-
lagi, dapat dipakai 3-4 tahun sesuai jarak kelahiran yang direncanakan,
serta tidak menghambat produksi air susu ibu (ASI). Kontrasepsi yang
cocok dan disarankan menurut kondisi ibu yaitu: AKDR, Suntik KB, Pil
kondom bagi suami, dan bagi ibu dapat mengggunakan suntik KB,
78
Pil KB (Pil Kontrasepsi) adalah pil yang di konsusmsi harian yang mengandung hormon
untuk menguubah cara kerja tubuh dan mencegah kehamilan.
79
AKDR adalah singkatan dari alat kontrasepsi dalam rahim atau intra uterine device
(IUD), metode pncegahan kehamilan dengan cara memasukkan alat kerahim.Alat tersebut akan
menimbulkan reaksi peradangan lokal di dalam rahim sehingga meghambat terjadinya pembuahan
80
Posfartum adalah setelah melahirkan atau persalinan.
74
istri lebih dari 30 tahun tidak hamil lagi. Kondisi keluarga seperti ini
kehamilan dengan resiko tinggi bagi ibu dan anak. Disamping itu
81
Standar pelayanan minimal (SPM) bidang keluarga berencana dan Kelurga Sejahtera di
Kabupaten/Kota,Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional, Jakarta:2010
82
Kontrasepsi mantap (kontap) atau sterilisasi pada wanita pasca persalinan.
83
Implant atau biasa dikenal dengan susuk atau diebut juga AKBBK (alat konntrasepsi
bawah kulit) aadalah berupa kapsul tipis yang ffleksibel dan elastis yanng ditanam dikulit lengan
atas seorang wanita yang mengandung levonogestrel) levonogestrel adalah hormon yang
diproduksi guna untk menge ndalikan kehamilan. Wawancara dengan Bidan Petugas KB di Pusat
layanan terpadu(Pustu) Tanak Awu, 22 Mei 2020.
75
(Implant).
loop), Cu T, Cu 7, multiload.
2. Kontrasepsi Sederhana
1) Kondom
2) Coitus Intruptus
4) Diafragma;
5) Kontrasepsi kimiawi/spermicide :
84
Metode kalender atau pantang berkala adalah cara/metode kontrasepsi sederhana yang
dilakukan oleh pasangan suami istri dengan tidak melakukan senggama atau hubungan seksual
pada masa subur/ovulasi dengan penggunakan sistem kalennder setiap pasangan dimungkinkan
dapat merencanakan seetiap kehamilannya. Materi KIE program Kependudukan Keluarga
Berencana dari Perspektif Agama Islam, Perwakilan BKKBN Provinsi Nusa Tenggara Barat:
2016.
76
Sebagaimana yang telah diuraikan di muka, al-azl ternyata telah ada pada
masa hidup Rasulullah saw. Oleh sebab itu, hukum dan aturannya pun
al-azl ini sendiri tidak begitu popular di kalangan kaum muslimin pada
masa itu.Di samping itu, pada masa yang sama juga belum ada usaha dan
al-azl dalam ruang lingkupnya yang sangat sempit, tidak juga bertujuan
agar umat islam menjadikannya sebagai salah satu strategi nasional untuk
yang telah penulis kemukakan. Oleh sebab itu, pada bab analisis ini
dengan al-azl, dan tidak serupa juga dengan perangkat atau alat pencegah
kehamilan dalam membunuh sel sperma lelaki atau sel telur perempuan.
kelompok.
77
umum;
perempuan;
yang sudah masuk, bisa didapatkan dari saripati lemak nabati. Misalnya
Minyak buah delima,foam atau busa husus, minyak kolatau kubis, daun
folan, air perasan (juice), asam mentimun atau sopositoria, yang dapat
85
Thanzimul Usrah fit Turats Al-Islamiy (265),dan Kitab Sayyoidati hlm.211.
78
kedalam vagina (ke atas, setelah jari memasuki bibir vagina) hingga pada
lemak nabati, juice bawang atau garam husus yang mengandung zat
pembunuh sperma.
salep spermisid87.
1) Berupa tablet atau pil, dintaranya berupa jenis dan dosis yang
86
Kondom wanita adalah alat yang diletakkan pada mulut rahim, bahannya sama dengan
kondom laki-laki, hanya bentuknya berbeda.
87
Adalah salep yang mengandung bahan aktif untuk membunuh sperma (spermicide), bisa
juga di oleskan pada kondom laki-laki.
Thariq At-Thawari’,KB cara Islam, PT.Aqwan Media Profetika,.hlm. 10
88
Dikenal juga dengan nama Intra Uterine Devices (IUD/spiral).
89
Di Indonesia dikenal dengan nama KB-Suntik
80
adalah Depo-provera90
menular seksual.
90
Depot Medroxy Progesterone Asetat,Cairan hormone progesterone yang mampu
menghambat pembentukan sel telur.
91
Ir. Saharudin, Wawancara dengan Kabid Kependudukan dan Keluarga Berencana di
Praya Kabupaten Lombok Tengah senin 20-07-2020 pada pukul 11.23 Wita.
81
harus tersedia.
berupa pasangan suami istri, mempunyai anak atau tidak mempunyai anak.
Sakinah adalah rasa tentram, aman dan damai. Seseorang akan merasakan
keluarga sakinah adalah keluarga yang dibina atas perkawinan yang sah,
mampu memenuhi hajat spiritual dan material secara layak dan seimbang,
persoalan yang muncul terkait dengan masalah Islam dan KB, mulai dari
tinggi pula dan tingkat penyebaran penduduk yang kurang merata antara
pulau jawa, Bali, Madura dan Lombok dengan pulau lain. Disamping itu
92
Pedoman Keluarga Sakinah,Kementrian Agama Wilayah Provinsi Nusa Tenggara
Barat, Bidang Urusan Agama Islam, 2012.
83
penduduk yang rendah, itu antara lain ditunjukkan oleh tingkat pendidikan
b. Optimalisasi Program KB
keluarga, umumnya tertuju pertama kali kepada pria (kendati para mufassir
Oleh karena itu, tidak ditemukan alasan yang kuat yang mengatakan
bahwa berKB adalah urusan wanita saja, tetapi merupakan urusan pertama
bagi pria. Antisipasi Islam hanya dalam tiga hal, pertama, tidak
pemandulan abadi.
perempuan, tetapi kaum pria juga diberikan perhatian sehingga dapat ikut
1. Sebagai Peserta KB
atau tidak langsung. Secara langsung adalah menggunkan salah satu cara
menggunakan kontrasepsi.
tetapi dari hal yang bersifat umum yang menimbulkan motivasi pria
c. Pria punya peran penting untuk ber-azal dalam hubungan suami istri,
wanita sebagai akseptor KB, dan wanita sebagai istri harus berperan
atas kelembuatan istri tidak ada bedanya apakah dia penguasa , orang
93
Membangun Keluarga Sehat dan Sakinah,BKKBN, 2010.
86
oleh Nabi Muhammad saw, yaitu melindungi anak yang masih menyusu
istrinya karena tidak ada ketakutan istri akan hamil saat usia anak masih
Islam.94
94
Keluarga Berencana untuk paramedis dan non Medis, Kois Irianto,Yrama Widya,
Bandung : 2012.
87
Ini fatwa yang sangat penting di mana Syekh Ma’mun, mantan imam
kuantitas.
hajat.
aborsi adalah:
(1). janin yang dikandung dideteksi menderita cacat genetik yang kalau
akibat zina.
Dalam ijtima ulama di padang panjang bulan Januari 2009, fatwa di atas
diperkuat kembali.
juta jiwa atau mengalami kenaikan 67,9 juta jiwa dari jumlah penduduk
tahun 2000 sebanyak 205,8 Pada tahun 2025 angka harapan hidup
dari 69 tahun. Luas daratan Negara kita sebesar 1.904.345 km2 dihuni
dengan kepadatan yang berbeda-beda. Pulau jawa dan Bali yang luas
Jakarta.
antara sel sperma dan sel telur, agar tidak terjadi pembuahan.
macam baik melalui pihak pria maupun pihak wanita. Inilah prinsip
kontrasepsi.
a) Memenuhi kebutuhan
mencapai 273,7 juta jiwa itu yang membuat dirinya harus berpikir
95
Pelayanan Keluarga Berencana & Pelayanan Kontrasepsi, Suratun dkk, Katalog dalam
terbitan, Jakarta :2013.
93
b) Pertumbuhan menurun
terbesar terjadi pada usia 0-4 tahun karena adanya program Keluarga
2000 sebanyak 132.976. itu berarati akan terjadi kenaikan pada tahun
Tabel 2.3
Proyeksi Penduduk Indonesia 2000-2025
Jumlah penduduk usia 65 tahun ke atas pada tahun 2000 hanya 9.674,7 atau
4,7%. Tahun 2025 menjadi 23.260,4 jiwa, itu berarti jumlah penduduk yang
penduduk miskin yang saat ini mencapai 36 juta jiwa akan memperumit
Sudah barang tentu, hal ini tidak kita harapkan. Jadi, program
penduduk yang besar ini. Berikut Tabel Jumlah perempuan yang melakukan
Lombok Tengah
95
Tabel 2.4
Jumlah perempuan yang melakukan perkawinan pada usia 10- 19 tahun
pada tahun 2013-2018:
NO Tahun Presentase %
1 2013 48,89%
2 2014 51,88 %
3 2015 34,90 %
4 2016 22,20 %
5 2017 21,22 %
6 2018 21,20 %
1. Faktor Ekonomi
2. Faktor Pendidikan
3. Faktor orangtua
5. Faktor Biologis
7. Faktor Adat
d). Dampak pernikahan dini hingga tindakan preventif yang harus dilakukan
rendah
96
mawaddah wa rahmah.
pencegahan kehamilan dengan cara alami dan sederhana. Di zaman kita ini
daripada kuantitas.
97
98
seperti darurat dan hajat yang tidak dapat ditunda. Sedangkan para ulama
Hukum Islam pada fakultas Hukum) dalam tulisannya Islam and Family
ُ ُ ُ َ َ ذي ُ َ َ ْ ُ َ َي
١٥١ …… َوًل تق ُتل ٓوا أ يول َٰ َدكم م يِن إ ِ يمل َٰ ٖق َّ ُن ن ير ُزقك يم ِإَويذاهم
ۖۖ
yang pas yang dapat diterapkan dalam sebuah keluarga, yang tentunya
96
Mushaf Aisyah,Al-Qur’an Terjemah dan tafsir untuk wanita, Jabal: Bandung, 2010.
Hlm.148.
97 97
Mushaf Aisyah,Al-Qur’an Terjemah dan tafsir untuk wanita, Jabal: Bandung, 2010.
Mushaf Aisyah,Al-Qur’an Terjemah,72.
100
salah satu usaha untuk mencapai tujuan pembangunan itu adalah dengan
melaksanakan KB.
Dalam Islam tidak ada pernyataan secara eksplisit baik dalam al-
Qur’an maupun al-hadits yang menyatakan bahwa islam itu mendorong atau
dapat tercapai jika umat islam berjumlah banyak. Untuk itu anjuran keluarga
hadits diatas tidak mengisyaratkan perintah atau himbauan agar umat islam
umat harus meiliki banyak anak atau sedikit anak. Semua tergantung
menganjurkan umat islam memiliki banyak anak, adalah karena saat itu
pada saat itu jumlah penduduk dunia belum sebnayak seperti sekarangs
yang mencapai 6,5 milyar lebih, atau di Indonesia yang sudah lebih dari
237 juta ,dengan keadaan sumber daya alam dan manusia yang
98
Muhammad Fu’ad Abdul Baqi, Hadis Shahih Bukhari dan Muslim, hlm.342.
102
menghawatirkan, tentu hadits ini tidak dapat difahami secara tekstual. Hal
ذ ذ َ َ ُ ُّ ي ي َي َ َ َذُ َ َ ََ َي ي
َ سد
٧٧ ِين ِ ِب ٱل ُمف ِۖ ِ ٱّلل إ ِ ييلك ۖ وًل تبغِ ٱلفساد ِيف ٱأل
ۡرض إِن ٱّلل ًل حي
dalam kehidupan ini adalah jika kondisi keluarga seseorang dalam keadaan
baik terutama dari segi kesehatan dan kesejahteraan keluarga. Dan untuk
mudah dan kelbutuhan keluarga pun akan lebih kecil pula. Karena itu,
(disamping akhirat).
ٗ َ ْ ُ ُ َ ا َ ُ ْ َ َي ي َيَذُ ْ ذَ ي ٗ ُ َ ي ْ ُ َ َ َ َيَ ي َ ذ
ّلل َويلَقولوا ق يوًل ضعَٰفا خافوا علي ِهم فليتقوا ٱ
ِ ِين ل يو ت َركوا م يِن خل ِف ِه يم ذ ِر ذية
ويلخشٱذل
َسد ا
٩ ِيدا
generasi yang lemah hanya membuat umat lemah dan kalah bersaing
tepat istilah” banyak anak banyak rezeki” tidak serta merta orang banyak
anak, kemudian banyak rezekinya. Justru kalau banyak anak banyak rezeki
yang harus dicari karena itu, memiliki banyak anak jika tidak ditopong
Yang perlu dicatat, bahwa kualitas kaum muslimin tidak hanya bertumpu
berikut :
َ َ َ َ ََ ي َٗ َ َ ي ذ َ
٢٤٩… َِۗريةَ ُۢ بِإِذ ِن ٱّللِ …كم مِن ف ِئةٖ قلِيل ٍة غلبت ف ِئة كث
Artinya:"Berapa banyak terjadi golongan yang sedikit dapat mengalahkan
golongan yang banyak dengan izin Allah. Dan Allah beserta orang-orang
yang sabar". (QS.-Baqarah: 249).
Islam tidak mewajibkan seseorang memiliki anak banyak atau
generasi yang kuat, yang tidak saja hanya untuk kepentingannya di masa
depan, tetapi juga agar umat islam menjadi umat yang kuat.
bagi kaum yang mampu (ekonomi dan kesehatan). Tidak boleh membatasi
jumlah anaknya hanya satu saja, karena hal itu dapat mengakibatkan
jumlah kaum muslimin berkurang dan dimasa yang akan datang akan
Program KB
Pada zaman Rasulullah SAW tidak ada seruan luas untuk ber-KB, atau
muslimin. Tidak ada upaya dan usaha yang serius untuk menjadikan al-
‘azl sebagai amalan yang meluas dan tindakan yang popular di tengah-
melakukannya pun tidak lebih hanya pada kondisi darurat, dan ketika hal
itu diperlukan oleh keadaan pribadi mereka. Oleh karena itu, Nabi
Muhammad SAW tidak menyuruh dan tidak juga melarang al-‘azl. Pada
masa kita sekarang ini, umat manusia banyak menciptakan alat untuk
menjadi tanggung jawab yang sangat besar, dan wajib dipelihara dengan
pada masa menyusui juga terancam bila sang ibu hamil lagi. Dalam
salah satu cara atau alat untuk mencegah kehamilan setelah mendapat
petunjuk dari dokter yang terpercaya, tidak mengapa kalau dia melakukan
hal tersebut.
dengan syarat, umat ini tidak membuat sebuah peraturan umum untuk
memperkecil angka kelahiran, dan alat atau cara ini tidak digunakan,
agar ia dilakukan.100
99
Mauqifusy Syari’ah min Tanzhimin Nasl, Karya Zain Ya’qub:262
100
Mauqifusy Syari’ah min Tanzhimin Nasl karya Zain Ya’qub : 262.
107
kehamilan modern yang aman dan terjamin dari berbagai bahaya dan
akibat buruk, dan tentunya dari petunjuk dokter yang terpercaya sehingga
sendiri adalah boleh-boleh saja dari segi hukum islam. Bahkan menjadi
pertumbuhan penduduk.
tujuan Islam adalah membawa manusia pada kebaikan hidup didunia dan
akhirat. Karena itu, islam tidak hanya mengatur soal ibadah dan tata cara
ibadah, melainkan juga mengatur pranata social dan apa saja yang terbaik
untuk kehidupan manusia. Karena itu islam juga sangat perduli dengan
Nisa:9
ٗ َ ْ ُ ُ َ يَ ي َ ذ َ َي ََ ُ ْ ي َ ي ي ُ ذٗ َ ا َ ُ ْ َ َي ي َ يَذ ُ ْ ذ َ ي
ٱّلل َويلَقولوا ق يوًل ضعَٰفا خافوا علي ِهم فليتقوا
ِ ويلخشٱذلِين لو تركوا مِن خلفِ ِهم ذرِية
َسد ا
٩ ِيدا
101
Nihayatul Muhtaj (VIII/417).
108
102
Al-Qur’an dan terjemah provinsi Nusa tenggara Barat, 2016.
109
fisik pada otak adalah otak yang kurang dapat berkembang dengan
110
akal anak tumbuh tidak sehat, baik secara jasmani maupun rohani.
pertama, hukuman yang cukup tegas kepada para pencuri. Bagi para
hakim).
kemiskinan.
sebagai syarat sah adanya keturunan agar dapat diakui secara syara’
َ َ َ َ َ َ ي َ ٗ َ َ َ ُۢ ي ذ َ ذ ُ َ َ ذ
َ لصَٰرب َ
٢٤٩ ينِ ِ كم مِن ف ِئ ٖة قل ِيل ٍة غلبت ف ِئة كثِرية بِإِذ ِن ٱّللَِۗ وٱّلل مع ٱ
103
,Nasarudin, Umar. Fiqih Keluarga Menuju Keluarga Sakinah mawaddah warahmah,
Keluarga Sehat Sejahtera dan berkualitas, (Jakarta: Mitra Abadi: 2014),31.
113
berakibat pada terjadinya ledakan penduduk. Hal ini dapat dilihat pada
kenyataan yang ada, islam saat ini tidak mendukung keluarga besar karena
104
Satria Efendi,Ushul Fiqh, (Jakarta: Kencana Prenadamedia,2014), 41.
114
bukan hanya bagi ibu tetapi juga bagi janin yang dikandungnya, sehingga
105
Al-lu’lu wal marjan, Sahih Bukhari dan Muslim,Insan Mulia, Surakarta: 2014.
106
M.Ali Hasan., hlm.36-38.
115
keturunann seperti firman Allah SWT dalam Qur’an surat al-Isra’(17) ayat
31:
ٗ َ ٗ َ َ َ ي ُ ُ ٓ ْ َ ي َ َٰ َ ُ ي َ ي َ َ ي َ َٰ ذ ي ُ َ ي ُ ُ ُ ي ذ ُ ي ذ َ ي َ ُ ي َ َ ي
٣١ وًل تقتلوا أولدكم خشية إِمل ٖقِۖ َّن نرزقهم ِإَوياكم إِن قتلهم َكن خِطا كبِري
dengan masalah ini, akan tetapi realita yang terjadi dalam masyarakat
penduduk yang bersedia melaksanakan dan ada pula yang tidak bersedia
melaksanakan.
maupun dalam Al- Hadist yang menyatakan bahwa islam itu mendorong
menyepakatinya.
ُ َفَ َد ٗة َو َرزَق
كم نينَ َو َح ُ كم ِم ۡن أ َ ۡز َٰ َو ِج
ِ َكمب ُ َك ۡم أ َ ۡز َٰ َو ٗجا َو َجعَ َل ل
ُس كم ِم ۡن أَن
ِ ُف ُ َٱَّلل َجعَ َل ل
ُ َّ َو
ت
ِ َب َّ ِمنَ ٱ
َٰ ِلطي
Artinya: “Allah menjadikan bagi kamu isteri-isteri dari jenis kamu sendiri
dan menjadikan bagimu dari isteri-isteri kamu itu, anak-anak dan cucu-
cucu, dan memberimu rezeki dari yang baik-baik. (QS. An-Nahl: 72).
adalah suatu yang fitrah . karena secara alamiah, Allah SWT. Menciptakan
memiliki banyak anak, adalah saat itu jumlah umat islam sangat sedikit
banyak termasuk melalui jumlah keturunan, di samping itu, pada saat itu
jumlah penduduk dunia sudah seperti sekarang ini yang mencapai 6,5
miliar lebih, atau di indonesia yang sudah lebih dari 237 juta, dengan
hadis ini tidak dapat dipahami secara tekstual. Hal ini dapat dilihat dalam
dalam kehidupan ini adalah jika kondisi keluarga dalam keadaan baik
mudah dan kebutuhan keluarga akan lebih kecil pula. Karena itu, dengan
yaitu :
b. Keadaan darurat yang berkaitan dengan sang istri, yaitu Tidak ingin
(dibawah umur).
107
Mengeluarkan air maninya di luar (kemaluan) istrinya. (https:// almanhaj.or.id).
119
c. kondisi istri yang sedang sakit dan tidak dapat mengandung. Karena
merasa iba terhadap istrinya. Atau, karena faktor usia istrinya yang
atau bahaya yang akan merusak rahimnya. Bisa juga karena kondisi
seumur hidup.
ini terjadi jika wanita yang sangat subur. Dalam hal ini , sang suami
disusui.108
diriwayatkan oleh imam Muslim dari Abu Sa’id Al-Khudri ra. yang
108
Fathul IX/307),, dan ihya’Ulumuddin(11/58), hlm. 58.
120
kalau istrinya itu hamil lagi. Demikian juga Al-azl dilakukan ketika
Ini seperti kondisi istri yang sedang sakit dan tidak dapat
terhadap istrinya. Atau karena usia istrinya yang masih terlalu muda.
Kondisi ini terjadi jika sang istri adalah wanita yang sangat subur.
Dalam hal ini, sang suami melakukan Al-‘azl dengan tujuan agar
mendidik anak-anaknya.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
yang telah dibahas maka kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian ini
sebagai berikut :
dari kondisi ekonomi yang dibilang pas pasan dan kondisi usia yang belum
untuk membentuk keluarga dengan usia kawin yang ideal. Untuk perempuan
yang menikah pada usia kurang dari 19 tahun dianjurkan untuk menunda
kontrasepsi. Jika wanita yang ingin Mengatur jarak kehamilan Usia wanita
antara 21-35 tahun adalah periode paling baik untuk hamil dan melahirkan
121
122
karena mempunyai resiko paling rendah. Jarak antara anak pertama dan kedua
kehamilan yang ideal adalah minimal 3 tahun. Perkawinan usia muda dapat
akan kesehatan ibu dan anak. Upaya yang dilakukan pemerintah kabupaten
Lombok Tengah dalam menekan angka perkawinan usia muda adalah dengan
secara fisik dan sejahtera secara ekonomi dan berakhlak mulia secara religi.
lima pokok yang merupakan tujuan syari’at yang dikenal dengan maqashid
menjaga jiwa (hifz al-nafs); menjaga akal (hifz al-‘aql); menjaga harta (hifz
salah satu dari kelima hal pokok yang harus terpelihara dapat dilakukan
B. Saran
atau tenaga kesehatan sebab layanan ini juga dapat mpengaruhi hasil dan
kontribusi positif dalam mengurangi angka perkawinan usia dini dan dampak
negatif dari perkawinan usia dini itu sendiri, melalui pola asuh proteksi anak,
bentuk proteksi yang dimaksudkan dalam hal ini adalah pola asuh orangtua
berumah tangga jika dilakukan pada usia yang tepat, akan membawa
kelahiran anak pertama sampai umur ibu minimal 19 tahun sehingga tujuan
warahmah).
125
DAFTAR PUSTAKA.
Al-Qur’an
Hadits
Fiqh/Ushul Fiqh
Umum
Salim HS, Penerapan Teori Hukum pada penelitian Tesis dan Disertasi,
Raja wali PT. Gravindo persada, Jakarta:2017.