SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana (S-1)
Pada Program Studi Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Disusun Oleh :
Farah Airin
082090
1
2
PERNYATAAN ORISINALITAS
NIM 6662082090
Farah Airin
3
LEMBAR PERSETUJUAN
NIM 6662082090
Menyetujui,
Pembimbing I
Pembimbing II
Mengetahui,
M.Si NIP :
197108242005011002
4
Ketua Penguji :
Idi Dimyati, S.I.Kom,. ……………………………….
M.I.Kom NIP.
197810152005011001
Anggota :
……………………………….
Andin Nesia, S.IK,. M.I.Kom
NIP. 198206062006042001
Anggota :
……………………………….
Uliviana Restu H, S.Sos,.
M.I.Kom NIP.
1981077172006042003
Mengetahui,
Skripsi ini kupersembahkan untuk Papah dan Mamah tercinta yang tidak pernah
berhenti sedetik pun untuk mencintai dan menyayangiku.
dan untuk pria terbaik setelah Papah yang berada disurga, abangku tercinta,
terimakasih telah mendoakan atas segalanya, aku yakin kau akan tersenyum diatas sana
melihat adik mu saat ini.
Serta untuk seluruh keluarga di Indonesia yang telah mengikuti program keluarga
berencana, semoga selalu menggunakan program ini dengan baik untuk
lebih
menciptakan keluarga yang sejahtera.
iv
6
ABSTRAK
Hasil dari penelitian ini adalah strategi komunikasi BKKBN Provinsi Banten
dalam proses pembentukan kesadaran program keluarga berencana dilakukan
melalui beberapa tahapan strategi, (1) BKKBN melakukan analisis khalayak
dengan melalui survey terlebih dahulu sebelum menyusun pesan dan memberikan
pesan, (2) BKKBN menyusun pesan secara deduktif, induktif, kronologis dan
topical, (3) BKKBN menyampaikan komunikasi dengan metode informatif,
edukasi, persuasif dan pengulangan (4) BKKBN melakukan seleksi terhadap
beberapa media berdasarkan khalayaknya, media yang digunakannya media cetak,
elektronik, dan online.
v
7
ABSTRACT
Population density is increasingly rising pose a huge problem, but now many
people are less aware of family planning programs are rolled out by the BKKBN
Province of Banten. Program into one of the solutions to reduce population
density, which is why the BKKBN Province of Banten form of public awareness in
order to follow the family planning program. Researcher interested to know how
audience analysis strategies, composing messages, methods, and media selection
are made BKKBN Banten of province using the theory of social categories and
qualitative descriptive methods. Source, through a snowball sampling as a
technique of selection of informants in Banten Province are head of sub-section
BKKBN general and public relations, head of the sub-area advocacy and KIE,
Head of Cooperation population control.
vi
8
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti panjatkan kekhadirat yang maha Agung pemilik alam
semesta yang menggenggam jiwa raga semua mahluk-Nya, Allah SWT, karena
atas segala ridho-Nya telah memberikan inspirasi dan dibukakan pikirannya dalam
mengerjakan skripsi ini tiada daya dan upaya tanpa-Nya. Tak lupa Salawat serta
SAW. Serta para sahabat dan pengikutnya sampai pada saat ini.
Skripsi ini dibuat sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar kesarjanaan
strata satu (S1) pada program studi Ilmu Komunikasi Konsentrasi Hubungan
Masyarakat di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng
KELUARGA BERENCANA”
Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna, maka
dari itu peneliti sangat mengharapakan kritik dan saran yang akan membantu
perbaikan skripsi ini. Pada kesempatan ini peneliti juga ingin menyampaikan
ucapan terima kasih atas dukungan yang telah diberikan serta bantuan dan
vii
9
viii
10
10. Pria yang terbaik setelah papah, terimakasih abangku Jamzuri yugo
ramarianto, aku yakin kau selalu ada disampingku sampai pada saat ini
kita telah mempunyai alam yang berbeda.
11. Wanita tercantik setelah Mamah, Yuli Ramarianti dan Mila Azizah
terimakasih yang tak pernah lelah dan selalu mempunyai cara untuk
dapat terus mendukung untuk berlari mengejar cita-citaku, serta
terimakasih pada lelaki hebat yang bertanggung jawab atas istri dan
anaknya Agi Prasetyo, Johan Edris dan kedua pahlawan kecilku Rizky
Azzam Prasetyo, Maulana Abdul Aziz.
12. Babygirls Fitriani Fazriah, Retno Yuniar, Kinanthi Dyah Arini, Desta
Yessavioleta dan Yona Dian Puspita. Kalian wanita hebat dan perkasa!
Terimakasih atas doa, waktu, perhatian, dan dorongan yang sangat
hangat serta kasih sayang selama ini yang tak akan terlupa. Kalian
yang terbaik !
13. Sahabat-sahabatku Rona Galuh Sekardini, Erin Sabrina, Sarah Sherida,
Achi Pradipta, Debby Putri Saldi, Agry Dafira. Terimakasih atas
kesetiaan, perhatian dan kasih sayang kalian selama ini. serta teman –
teman SMAN 7 Tangerang lainnya.
14. Virly Andika yang selalu setia menemaniku dan selalu memberikan
semangat selama bertahun-tahun. Takan ada habisnya ucapan
terimakasihku padamu, pengorbananmu takan pernah terkalahkan.
15. Teman-teman yang hebat , Hizaz Juliyadi, Nugra Ahdilan, Ayah Adi,
Adis, A Eko, Patrick , Viqih, Adi “Geboy”, Andrianto dan kawan-
kawan Futsal serta teman-teman Kovikita, kalian sealalu membuat
ketenangan dan kebahagiaan.
16. Para penghuni kantin belakang, Iqbal, Rizky Pernando, Bangkit,
Teguh perdana, Siddqi, Petol, Isank “Ayung”, Aji Sisyil, Harry, Ajenk,
Detya, Nadia, Vella, Resty, Julinda, Rizky Ilhami serta keluarga
buatan atau terencana, Remorris, Irvan Yusuf, Alldila Putra
Pamungkas, Ignatius Daru, Anjas Wibowo, Terimaksih atas doa dan
semangatnya selama ini.
ix
11
17. Bapak Ridwan Edi selaku Senior Manager CSR dan PKBL PT Garuda
Indonesia (Persero) Tbk. Bapak Sasi Gunawan selaku pembimbing
lapangan Job Training dan staf CSR dan PKBL lainnya ( Bapak Adi
Pribadi, Bapak Ahmad Fadila dan Bapak Samson) dan juga seluruh
staf Corporate Communication PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk.
18. Keluarga Besar Abah dan Mama Jumi, Keluarga Besar Bapak Yoyok
dan Mama Sri, Ayah Trie dan Mama Budi, Ayah Dede dan Ibu Yesse
serta Papa Kuswandi dan Mama Nining, terima kasih atas doa serta
mengingatkan untuk selalu mengerjakan skripsi ini, semoga Allah
membalas kebaikan keluarga-keluarga keduaku yang mulia ini.
19. Harmony suara terindah yang pernahku dengar serta membuatku selalu
semangat dan tenang setiap kali mendengarkannya. Terima kasih telah
menciptakan rasa ini.
20. Teman-teman Humas dan Jurnalistik Program Studi Ilmu Komunikasi
2008. Terima kasih, kebersamaan dan pertemanan yang luar biasa
selama ini.
21. Semua pihak yang tidak bisa peneliti sebutkan satu persatu yang
membantu dalam proses penyelesaian skripsi ini.
kiranya tidak ada balasan yang lebih baik kecuali yang datang dari
Allah, terima kasih untuk segalanya. Semoga skripsi ini bermanfaat
bagi semua, khusunya bagi peneliti dan pihak yang berkepentingan.
Peneliti
x
12
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR..........................................................................................vii
DAFTAR ISI……………………………………………………………....... xi
DAFTAR GAMBAR...........................................................................................xiii
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................xiv
BAB I PENDAHULUAN
xi
13
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................94
LAMPIRAN.........................................................................................................96
xii
14
DAFTAR GAMBAR
Halaman
xiii
15
DAFTAR LAMPIRAN
Banten.......................................................................................97
Provinsi Banten......................................................................125
Lampiran 9 : Uraian pekerjaan Kasubbid Advokasi dan KIE BKKBN
Provinsi Banten......................................................................134
PENDAHULUAN
tidak tersedianya ruang yang cukup bagi semua orang untuk menyambung
ketika pada generasi baru dan tanah sudah tak tercukupi lagi, orang di desa
pun pergi ke kota, sedangkan di kota mereka pun harus bersaing dengan
penduduk asli kota tersebut ataupun orang dari berbagai wilayah lainnya, Hal
Saat ini sebagian besar orang pada umumnya sudah tidak keberatan lagi
yang menjadi salah satu soslusi mengurangi kepadatan penduduk ini, tetapi
1
2
bahwa bahan makanan penting untuk kelangsungan hidup, nafsu manusia tak
dapat ditahan dan pertumbuhan penduduk jauh lebih cepat dari bahan
kependudukan dari dulu masalah ini sangat penting dan tidak kalahnya
saat ini tidak akan terjadinya ledakan penduduk seperti saat ini.
kelamin pada tahun 2005, mulai dari kelompok umur 4 tahun sampai 75
2,78%.2
1
Bahan Makalah Keluarga Berencana 2010, Yang Diselenggarakan Oleh Departemen Kesehatan
RI, Jakarta, 1998 : 1.
2
Rakerda BKKBN Provinsi Banten tahun 2011
3
betapa pentingnya progam KB, seperti tidak ada keutuhan lembaga atau
Padahal jumlah penduduk yang terus meledak akan menjadi ancaman serius
4
jika tidak diimbangi ketersediaan pangan dan lapangan kerja. Kendala yang
tersebut yang dengan hal ini menggunakan strategi komunikasi agar dapat
keseluruhan
3
Onong Uchjana Effendi, Dimensi-Dimensi Komunikasi. Bandung, Alumni, 1981 : 84.
5
memperhitungkan kondisi dan situasi (ruang dan waktu) yang dihadapi dan
berjalan secara efektif dan dapat memanfaatkan otonomi daerah yang sudah
4
Onong Uchjana Effendy.,M.A 1984:10.
5
Rosady Ruslan,Kiat Dan Strategi Kampanye Public Relations,Raja Grafindo
Persada,Jakarta,2002:37.
6
berencana?
berencana?
2. Menyusun pesan yang dibuat oleh BKKBN Provinsi Banten dalam proses
4. Seleksi dan penggunaan media yang dipilih oleh BKKBN Provinsi Banten
bangku kuliah, juga menunjukan relevansi penelitian dengan disiplin ilmu yang
dengan suatu kerangka pemikiran. Sehingga melalui hasil akhir dari penelitian ini
yang berguna bagi para praktisi BKKBN dalam membuat strategi komunikasi
penelitian yang dilakukan oleh peneliti, dan diharapkan penelitian tersebut dapat
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
kecil, kelompok orang yang hidup berdekatan yang merupakan satu unit politik.
ingin tahu, ingin maju, dan berkembang, maka salah satu sasarannya adalah
kehidupan manusia. Dalam pepatah asing berbunyi : “Nature gave us two ears
Dalam kata lain pepatah tersebut mengajak kita lebih banyak mendengar
dengan baik tidak mungkin demikian halnya. Berbicara saja belum dapat
menjamin apa yang dibicarakan itu dapat sampai kepada yang akan diharapkan
6
Widjaja, Komunikasi (Komunikasi Dan Hubungan Masyarakat), Bumi Aksara, Jakarta, 2008 : 5.
10
baik antara pemberi pesan dan penerima pesan apabila terjalin persesuaian
diantara keduanya.
dari kata latin communis yang berarti “sama” , communico, comminicatio, atau
communicare, yang berarti “membuat sama” (to make common). Istilah pertama
(communis) adalah istilah yang paling sering disebut sebagai asal-usul kata
komunikasi, yang merupakan akar dari kata-kata latin lainnya yang mirip.
Komunikasi menyarankan bahwa suatu pikiran, suatu makna, atau seuatu pesan
dialihkan dari sumber kepada suatu penerima atau lebih, dengan maksud untuk
mengubah tingkah laku mereka.” Sedangkan menurut Bernard barelson dan gary
gambar, figure, dan sebagainya. Tindakan atau proses transmisi itulah yang
7
. Deddy Mulyana, ilmu komunikasi suatu pengantar, remaja rosda karya, bandung,2000:41
11
terjadi ketika suatu sumber menyampaikan suatu pesan kepada penerima atau
adalah pusat minat dari situasi perilaku dimana suatu sumber menyampaikan
penerima.9
bahwa komunikasi itu penting untuk konsep diri, akulturasi – diri, untuk
kebahagiaan, terhindar dari tekanan dan ketegangan, antara lain lewat komunikasi
belajar, perguruan tinggi, RT, RW, desa, kota, dan Negara keseluruhan) untuk
8
Evertt M.Rogers, Bernard Barelson dan Gary A. Steiner, Geralnd R. Miller, dalam deddy
mulyana, ibid hal,62
9
H. Frazier Moore,hubungan masyarakat,remaja rosda karya,bandung,1981:78.
10
Deddy Mulyana,Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar,Remaja Rosda Karya,Bandung,2000:5.
12
Selain tujuan ada fungsi komunikasi yang harus kita ingat yaitu :
mengubah atau mempengaruhi orang lain dan juga mengubah perilaku mereka
sesuai dengan apa yang diharapkan oleh komunikator. Oleh karena itu semakin
yang dilakukan dapat dikatakan efektif dan apabila dari kesamaan persepsi
berencana sangat relevan dengan pengertian serta tujuan dan fungsi komunikasi.
berbeda dalam organisasi atau yang diluar organisasi, secara tatap muka atau
kepada sejumlah besar orang mengenai organisasi dan untuk menjalin hubungan
atau kesan baik orang terhadap organisasi tersebut. 12 Adapun organisasi yang
dimaksud dalam penelitian ini adalah BKKBN sebagai instansi yang bertugas
Komunikasi Publik dapat diakukan oleh siapa pun, dapat pula dilakukan
12
Arni, Muhammad, Komunikasi Organisasi, Bumi Aksara, Jakarta, 2008 :197-198
14
gagasa, informasi, ajakan, dan sebagainya kepada orang banyak. Sarananya, bisa
media massa, bisa pula melalui orasi pada rapat umum atau aksi demonstrasi,
blog, situs jejaring sosial, kolom komentar di website/blog, e-mail, milis, SMS,
surat, surat pembaca, reklame, spanduk, atau apa pun yang bisa menjangkau
lisan dan tulisan agar pesan dapat disampaikan secara efektif dan efisien.
dan sekunder menjadi wadah orang-orang untuk saling berinteraksi dan menukar
sosial yang anggotanya saling mengenal dekat dan berhubungan erat dalam
sejumlah orang yang terdiri dari beberapa orang yang acapkali berkomunikasi
13
http://romeltea.com/komunikasi-publik-public-communication di akses pada hari Senin,
tanggal 20 februari 2012, pukul 03.00 wib
15
sosial terjadi secara tidak langsung, berjauhan, dan sifatnya kurang kekeluargaan.
Hubungan yang terjadi biasanya bersifat lebih objektiv. Misalnya: partai politik,
Sebagai mana yang telah di uraikan diatas, berkaitan dengan penelitian ini
memberikan informasi kepada public tidak hanya langsung tetapi juga melalui
berlangsung.16
14
Soerjono, Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, Rajagrafindo, Jakarta, 1982 : 102
15
Onong Uchjana Effendi, Ilmu Komunikasi : Suatu Pengantar, Bandung : Rosda, 2001:74.
16
Ibid, hal 33
16
juga tidak kalah pentingnya yang perlu memperoleh perhatian agar komunikasi
yang dilancarkan sesuai sasaran yang ingin dicapai adalah menentukan siapa yang
kredibilitas terhadap apa yang dikomunikasikan. Jadi jelas bahwa daya tarik
ampuh, yang jika dibiarkan akan merusak nilai – nilai budaya.17 Beliau juga
17
Effendy, Onong Uchjana. Ilmu Komunikasi (Teori dan Praktek) Bandung : Remaja Rosda karya.
1992. Hal 27
18
Ibid hal : 35
17
pada tujuan yang akan dicapai, pesan yang akan disampaikan dan teknik
harus diambil, apakah itu teknik informasi, teknik persuasi, atau teknik
instruksi. Pesan komunikasi terdiri atas isi pesan dan lambang. Isi pesan
adalah bahasa, gambar, warna dan lain – lain. Pesan dalam bahasa yang
disampaikan ini bisa berupa pesan verbal dan pesan non verbal. Pesan
yang berbentuk verbal ini berupa pesan yang dapat diuraikan dalam bentuk
18
Sedangkan pesan yang berupa non verbal ini berbentuk gerak tubuh,
1. Mengenal Khalayak
dalam proses komunikasi, khalayak itu sama sekali tidak pasif, melainkan
sebagai berikut:20
19
Anwar Arifin. Strategi Komunikasi, Sebuah Pengantar Ringkas. Bandung : Armico 1994. hal : 64
20
Ibid hal : 29
19
merupakan hal yang harus dikenal dan diteliti oleh komunikator untuk
dan pengenalan manusia adalah hal yang sangat penting karena manusia
2. Menyusun Pesan
3. Menetapan metode
21
Nina Winangsih Syam. Dadang Sugiana. Perencanaan pesan dan media. Jakarta : Pusat
penerbitan Universitas Terbuka. 2004. Hal : 1.22
22
Ibid Anwar Arifin. hal : 84
21
a. Redundancy (Repetition)
Adalah mempengaruhi khalayak dengan jalan mengulang-ulang
pesan kepada khalayak. Manfaat lainnya, ialah bahwa khalayak
tidak akan mudah melupakan hal yang penting yang disampaikan
berulang-ulang itu.
b. Canalizing
Proses canalizing ialah memahami dan meneliti pengaruh
kelompok terhadap individu atau khalayak. Untuk berhasilnya
komunikasi ini, maka haruslah dimulai dari memenuhi nilai-nilai
dan standar kelompok dan mayarakat dan secara berangsur-angsur
merubahnya ke arah yang dikehendaki.
c. Informatif
Dalam dunia komunikasi massa dikenal salah satu bentuk pesan
yang bersifat informatif, yaitu suatu bentuk isi pesan, yang
bertujuan mempengaruhi khalayak dengan jalan (metode)
memberikan penerangan.
d. Persuasif
Persuasif berarti, mempengaruhi dengan jalan membujuk. Dalam
hal ini khalayak digugah baik pikirannya, maupun dan terutama
perasaanya.
e. Edukatif
Metode edukatif, sebagai salah satu cara mempengaruhi khalayak
dari suatu pernyataan umum yang dilontarkan, dapat diwujudkan
dalam bentuk pesan yang berisi: pendapat-pendapat, fakta-fakta
dan pengalaman-pengalaman.
f. Kursif
Kursif berarti mempengaruhi khalayak dengan jalan memaksa.
Dalam hal ini khalayak dipaksa, tanpa perlu berfikir lebih banyak
lagi, untuk menerima gagasan-gagasan atau ide-ide yang
dilontarkan. Oleh karena itu pesan dari komunikasi ini selain berisi
pendapat-pendapat juga berisi ancaman-ancaman.
dewasa ini rasanya kita tak dapat lagi hidup tanpa surat kabar, radio,
film, televisi bahkan internet. Dan agaknya alat-alat tersebut kini betul-
betul telah muncul sebagai alat komunikasi massa yang sejati yang
22
yang kompleks.
konvensional dan kapan harus menggunakan media baru Hal ini karena
dengan mencari jawaban melalui penjelasan yang telah diungkapkan Effendy dan
Arifin.
pelaksana dapat segera mengadakan perubahan apabila ada suatu faktor yang
media atau komponen komunikan, sehingga efek yang diharapkan tak kunjung
tercapai.
23
sebagai berikut :
berencana BKKBN.
23
Onong, Uchjana Effendi. 2000, Ilmu, Teori, Dan Filsafat Komunikasi, Citra Aditya Bakti,
Bandung. Hal 303-304
24
BKKBN Provinsi Banten karena ialah pengutara pikiran dan perasaanya dalam
Secara singkat BKKBN dimulai dari suatu organisasi yang murni berstatus
pemerintahaan pada tahun 1968 dan pada tahun 1970 menjadi organisasi resmi
era baru saat ini. Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional ,disingkat
sejahtera.
Tahun 1960-an banyak pihak yang khawatir tentang dampak negative dari
perempuan yang tidak menginginkan anak lagi, tetapi tidak ingin mamakai alat
kontrasepsi lagi. Dengan ditemukannya alat dan obat kontrasepsi yang murah dan
pertumbuhan penduduk.
Program keluarga berencana dilaksanakan atas dasar suka- rela serta tidak
dengan kesadarannya sendiri dapat menghargai dan, menerima pola keluarga kecil
di dunia. Jika tidak dikendalikan, maka ledakan penduduk ini akan menjadi
25
www.bappenas.go.id/get-file-server/node/7082/
26
untuk mengikuti program KB, agar jumlah keluarga bisa dikendalikan. Macam-
antaranya adalah pil KB, Spiral, vasektomi, suntik, IUD dan juga Kondom.
Sasaran penggunaan alat KB ini adalah para pasangan muda dan ibu yang baru
juga program Bina Keluarga Balita (BKB). Program BKB yang telah dicanangkan
dan keterampilan keluarga dalam mengasuh dan membina tumbuh kembang anak
secara optimal melalui interaksi orangtua dan anak. Bila di Posyandu terdapat
Kartu Menuju Sehat (KMS) untuk melihat pertumbuhan anak, maka dalam BKB
kecerdasan anak.
27
Untuk keluarga yang memiliki remaja usia 6-21 tahun (belum menikah)
dapat disediakan program kegiatan Bina Keluarga Remaja (BKR). BKR adalah
meningkatkan pembinaan tumbuh kembang remaja secara baik dan terarah dalam
rangka pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas. Pada kegiatan ini
Dan bagi keluarga yang mempunyai Lansia dapat mengikuti program Bina
Keluarga Lansia (BKL). BKL adalah wadah kegiatan yang dilakukan oleh
sebagai berikut:
aborsi.
26
http://banten.bkkbn.go.id
28
keluarga sejahtera.
kesehatan preventif yang paling dasar utama dari wanita. Program ini sangat
tingkat kelahiran suatu penduduk yang sekarang lebih besar dari tingkat kematian.
Program KB ini juga menjadi salah satu solusi untuk mengurangi kepadatan
penduduk yang menjadi masalah penting bagi setiap orang pada saat ini.
Dan untuk mengubah pola pikir masyarakat dari keluarga besar yang
kurang terurus, kepada keluarga kecil yang sejahterah. Dengan demikian mereka
mau mengatur dan membatasi jumlah kelahiran anak yang pada akhirnya dapat
27
Agus joko piyoto dan pande mate kutanegara, keluarga berencana dan kesehartan reproduksi,
pustaka pelajar, 2010 : 24.
29
pendekatan strategi tersebut terdiri dari analisis khalayak, strategi pesan, strategi
Gambar 2.1
Kerangka Berpikir
KEPADATAN PENDUDUK
30
BKKBN
KELUARGA BERENCANA
STRATEGI
KOMUNIKASI
Strategi Strategi
Analisis Strategi pesan penggunaan seleksi dan
khalayak metode penggunaan
media
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini tidak hanya mencari atau menjelaskan hubungan, tidak menguji
interview, angket, observasi, atau dengan teknik test ; studi kasus, studi
komperatif, studi waktu dan gerak, analisis kualitatif, studi kooperatif atau
operasional.29
28
Frank Jefkins, Public Relations, Erlangga, 1995: 258
29
Winarno, Surakhmad, Pengantar Penellitian Ilmiah, Tarsito, Bandung, 1982 : 139.
32
1. Data primer
(BKKBN) yaitu Kasubbag Umum dan Humas Kasubbid, Advokasi dan KIE,
2. Data sekunder
30
Jalaludin, Rachmat, Metode Penelitian Komunikasi, PT Remaja Rosda Karya, Bandung, 2000 :25.
33
Merupakan pengumpulan data yang diperlukan dalam bentuk yang sudah berupa
publikasi, dalam ini penulis mendapatkan sejumlah data yang diperlukan dengan
cara :
a. Studi kepustakaan, berupa buku, arsip, dan dokumen lainnya yang terikat
spradley dinamakan “social situation” atau situasi sosial yang terdiri atas tiga
obyek penelitian yang ingin diketahui apa yang akan terjadi didalamnya.
Pada istilah kualitatif juga tidak menggunakan istilah sampel. Sampel pada
penelitian kualitatif disebut sebagai informan atau objek penelitian, yaitu orang-
31
Sugiono.2008.Metode PenelitianKuantitatif, KualitatifdanR&D.Jakarta :Alfabet. Hal 215
32
Rachmat Kriyantono.2008.Teknis PraktisRisetKomunikasi.Jakarta :KencanaPrenada hal 296
34
1. Drs. Agus Rahmat, selaku Kasubbag Umum dan Humas di BKKBN Provinsi
Banten.
2. Drs. Ade Anwar, Karena beliau selaku Kasubbid, Advokasi dan KIE.
KIE (komunikasi, informasi, edukasi) kepada masyarakat. (3) salah satu informan
teknik snowball sampling. Teknik ini merupakan teknik penentuan subjek yang
dijadikan informan pertama diminta memilih atau menunjuk orang lain untuk
dijadikan informan lagi, begitu seterusnya.33 Jadi awalnya peneliti hanya memilih
selanjutnya.
33
Sugiono. Metode Penelitian Kuantitatif.Kualitatif, Bandung : R&D Alfabeta. 2008. Hal 157
35
dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara
terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh 35 Aktifitas analisis
data,yaitu :
untuk itu perlu dicatat secara teliti dan rinci, mereduksi data
polanya.
34
Sofian Effendi & Christ Manning Dalam Masri Singrimbun, Metode Penelitian Survey LP3ES,
Jakarta, 1989 : 263
35
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif,Kualitatif. Bandung : R&D Alfabeta. 2008. hal. 220
36
keluarga berencana.
keluarga berencana.
Dalam penelitian kualitatif ini adapun analisa data yaitu Triangulasi dilakukan
berikut37 :
36
Matthew B. Milles, A Michael Huberman. Analisis Data Kualitatif. Penerjemah Tjejep Rohendi
Rosidi. Jakarta: Universitas Indonesia Press. 1992 . Hal 25
37
Umar, Husein, Metode Riset Komunikasi Organisasi, Gramedia, Jakarta, 2002 :50.
38
Prosedur penelitian dilakukan agar hasil yang didapat memiliki kualitas yang
memenuhi syarat reabilitas, yaitu mendapatkan hasil yang tetap sama dari
pengumpulan data yang dilakukan pada waktu berbeda dan validitas, yaitu
ketepatan dalam mengukur konsep teori yang dianut dan bukan konsep lain.38
berencana.
berencana.
38
Jamiludin, Ritongn, Riset Kehumasan, Grafindo, Jakarta, 2004 : 29.
39
Serang Jl. Raya palima pakupatan No.2 Provinsi Banten – 42171. Dengan tujuan
BAB IV
40
Pada tahun 1957 BKKBN dimulai dari suatu organisasi yang murni
pada tahun 1968 dan pada tahun 1970 menjadi organisasi resmi pemerintah
sebagai pelaksana dan pengelola program KB nasional sampai dengan era baru
sejahtera.
anggaran kegiatan BKKBN provinsi banten tidak berasal dari APBD maupun
Adapun tujuan dan tugas pokok dan fungsi serta kewenangan dari
A. Tugas Pokok
40
41
B. Fungsi
Keluarga Sejahtera.
C. Kewenangan
Visi
mewujudkan keluarga yang sejahtera dan memiliki jumlah anak yang ideal,
Maha Esa.
Misi
misi bersebut dari program keluarga berencana yang di gulirkan oleh instansi
mempunyai wawasan yang lebih luas lagi untuk Provinsi Banten yang
1. Subbagian perencanaan
Lansia
dari BKKBN Provinsi Banten guna kelengkapan data dalam penelitian ini.
tanggal 25 April 2012 dan 10 mei 2012. Peneliti melakukan wawancara dengan
jawaban atau informasi yang didapatkan dari informan dan menulis hal-hal yang
penting. Daftar pertanyaan dan jawaban dari narasumber dapat dilihat di lembar
lampiran.
merupakan data primer dan data sekunder. Data-data yang diperoleh dari hasil
Lalu data tersebut dijabarkan secara jelas dan terbuka sehingga dengan demikian
Peneliti akan menguraikan hasil penelitian pada bab ini, yaitu mengenai
1. Ade Anwar
dihubungi :
Mobile : +6287771343209
2. Agus Rakhmat
Mobile : +6287871271947
Email : Bkkbn_Banten@yahoo.co.id
3. Napis
Mobile : -
Email : Bkkbn_Banten@yahoo.co.id
Provinsi ini tetapi tidak semua masyarakat yang mempedulikan ledakan penduduk
ini bahkan mereka menganggap masalah ini adalah masalah pemerintah bukan
Negara Indonesia.
48
penduduk ini, mereka harus menyiapkan dana lebih untuk biaya pendidikan, biaya
kesehatan dan belum lagi semakin tingginya angka pengangguran dan angka
kriminalitas yang kian membumbung. Hal tersebut sesuai dengan peryataan Napis
dengan peneliti :
39
Wawancara dengan Napis selaku Kasubid. Kerjasama Kepengendalian Kependudukan BKKBN
Provinsi Banten, pada tanggal 10 Mei 2012
40
Wawancara dengan Ade Anwar selaku Kasubag.Umum dan Humas BKKBN Provinsi Banten
pada tanggal 25 April 2012
49
Tentu saja angka ini bukanlah angka yang kecil dan tidak dapat terus
dibiarkan karena akan berdampak buruk pada pertumbuhan ekonomi daerah dan
juga ekonomi Negara. Untuk itulah BKKBN sebagai lembaga yang memiliki
sebagai salah satu langkah mengatasi ledakan penduduk. Uraian di atas juga
penduduk ini memang masih cukup rendah dan mereka belum benar-benar
41
Ibid Ade Anwar
42
Wawancara dengan Napis selaku Kasubid. Kerjasama Kepengendalian Kependudukan BKKBN
Provinsi Banten, pada tanggal 10 Mei 2012
50
BKKBN menyadari hal ini dengan baik dan percaya bahwa strategi
pentingnya program KB. Hal ini sesuai dengan apa yang diungkapkan oleh Ade
kepada masyarakat yang menjadi salah satu solusi untuk mengurangi kepadatan
43
Wawancara dengan Ade Anwar selaku Kasubag.Umum dan Humas BKKBN Provinsi Banten pada
tanggal 25 April 2012
44
Ibid Ade Anwar
51
oleh Arifin Anwar maka strategi komunikasi dapat ditelaah berdasarkan analisis
Banten
banyak atau pun sedikit. Hal ini sesuai dengan peryataan Ade Anwar :
45
Ibid Ade Anwar
52
menyatakan bahwa :
serta Kota yang ada di Provinsi Banten, diantaranya : Kab. Serang, Kota
Cilegon. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk lebih mudah mendapatkan
data dan juga lebih mudah untuk melakukan pendekatan melalui petugas
47
Wawancara dengan Napis selaku Kasubid. Kerjasama Kepengendalian Kependudukan BKKBN
Provinsi Banten, pada tanggal 10 Mei 2012
53
keluarga balita) untuk orang tua dan anak balitanya, BKR (bina keluarga
remaja) untuk remaja, BKL (bina keluarga lansia) untuk keluarga lansia.
49
Wawancara dengan Agus Rakhmat selaku bagian Umum dan Humas BKKBN Provinsi Banten
pada tanggal 30 April 2012
55
khalayak bagi BKKBN Provinsi Banten ini sangat penting, langkah awal
dahulu dan tidak ada kesalahan komunikasi dan pesan tersebut pun dapat
Analisis Khalayak
50
Ibid Agus Rakhmat
Melakukan Survey
Keterangan :
Anwar :
51
Wawancara dengan Ade Anwar selaku Kasubag.Umum dan Humas BKKBN Provinsi Banten pada
tanggal 25 April 2012
58
pesan kepada komunikan dalam hal ini adalah petugas BKKBN dan
Anwar yaitu :
macam cara yang salah satunya, menggabungkan teks dan gambar yang di
sampaikan melalui media luar ruang atau media lainnya. Adapun contoh
pesan yang dimuat oleh BKKBN yang sekiranya sudah diketahui oleh
semua orang yaitu logo BKKBN “dua anak lebih baik” Yang mempunyai
arti bahwa dua anak lebih baik dan terurus di bandingkan dengan anak
banyak yang tidak terurus. Seperti yang dinyatakan oleh Ade Anwar :
52
Ibid Ade Anwar
59
53
Ibid Ade Anwar
54
Wawancara dengan Agus Rakhmat selaku bagian Umum dan Humas BKKBN Provinsi Banten
pada tanggal 30 April 2012
60
dengan menyusun pesan juga dapat dilakukan. Karena advokasi dan KIE
ini tidak hanya memberikan informasi tetapi juga ada nilai – nilai edukasi
generasi muda saat ini harus mengetahui betul tentang bahaya narkoba,
sex, HIV dan AIDS. Hal tersebut serupa dengan pernyataan Napis, bahwa:
khalayak nya karena menurut mereka “satu kata, satu bahasa” itu sangat
efektif dan pesan yang disampaikan akan di mengerti dan di terima baik
oleh khalayak.
55
Wawancara dengan Napis selaku Kasubid. Kerjasama Kepengendalian Kependudukan BKKBN
Provinsi Banten, pada tanggal 10 Mei 2012
61
Menentukan tujuan
dibuatnya pesan
Menyiapkan komunikator
Penyusunan pesan
Pesan
Keterangan :
berbunyi. Dalam media luar ruang, bahasa pesan akan lebih singkat
dan jelas, serta diberi ilustrasi gambar dan ukurannya besar. Pada
bahasa".
Provinsi Banten
suatu komunikasi selain akan tergantung dari kemantapan isi pesan, yang
dalam beberapa tahapan strategi, dimana pada pembahasan kali ini akan di
bentuk pernyataannya atau isi pesan dan bentuk pesan sesuai dengan
Hal ini juga dinyatakan oleh Ade Anwar selaku Kasubid Advokasi
56
Wawancara dengan Agus Rakhmat selaku bagian Umum dan Humas BKKBN Provinsi Banten
pada tanggal 30 April 2012
57
Wawancara dengan Ade Anwar selaku Kasubag.Umum dan Humas BKKBN Provinsi Banten pada
tanggal 25 April 2012
64
selalu mengacu pada siapa yang akan menjadi komunikan atau penerima
Tujuan Pesan
59
Wawancara dengan Napis selaku Kasubid. Kerjasama Kepengendalian Kependudukan BKKBN
Provinsi Banten, pada tanggal 10 Mei 2012
Memberikan informasi Mendidik Menanamkan Membujuk
dalam ingatan
66
Keterangan :
dari mulai apa itu KB, apa saja alat kontrasepsi, bagaimana cara
67
menjadi top of mind sehingga akan selalu ingat tentang apa yang
harapkan.
khalayak.
kepada komunikan yang dalam hal ini adalah BKKBN Provinsi Banten
kepada khalayaknya. Media saat ini berbagai macam bentuk baik cetak
maupun elektronik serta media luar ruang media tersebut juga dapat efektif
Televisi
Poster
Film
Radio
60
Wawancara dengan Ade Anwar selaku Kasubag.Umum dan Humas BKKBN Provinsi Banten pada
tanggal 25 April 2012
69
Koran
Iklan
Katalog
Banten ini dalam melakukan komunikasi ini menjadi bukti bahwa media
mempunyai peran yang begitu besar dalam lembaga ini. Demikian yang di
61
Wawancara dengan Agus Rakhmat selaku bagian Umum dan Humas BKKBN Provinsi Banten
pada tanggal 30 April 2012
62
Wawancara dengan Napis selaku Kasubid. Kerjasama Kepengendalian Kependudukan BKKBN
Provinsi Banten, pada tanggal 10 Mei 2012
70
menggunakan media, saat ini media internet menjadi media yang cukup
63
Ibid Napis
71
Khalayak
Media
Seleksi Media
Penggunaan media
Keterangan :
yang akan di gunakan oleh BKKBN Provinsi Banten, dalam hal ini
4.4 Pembahasan
73
rumusan masalah dan fokus penelitian yang telah dijelaskan sebelumnya. Setiap
lembaga/ instansi tentu memiliki tujuan yang ingin dicapai, begitu pula dengan
keluarga berencana juga menjadi salah satu solusi untuk mengurangi laju
salah satunya yaitu strategi komunikasi yang berfungsi sebagai penghubung antara
BKKBN Provinsi Banten dengan masyarakat serta instansi lainnya yang memiliki
visi dan misi ataupun kewenangan yang serupa, Menurut Anwar Arifin strategi
komunikasi adalah :
berencana. mengacu pada konsep yang telah di kemukakan oleh Arifin Anwar,
Analisis Khalayak
dengan cara mengenal khalayak dalam hal ini BKKBN Provinsi Banten selaku
karakteristik dari khalayak tersebut. Hal ini sesuai dengan apa yang diungkapkan
oleh cangara, Bahwa: “Kenal lah khalayakmu adalah prinsip dasar dalam
komunikasi”65
65
Anwar Arifin. Strategi komunikasi : sebuah pengantar ringkas. Bandung: Armico. 1994. Hal 60
75
kepentingan dengan khalayak terutama dalam pesan, metode, dan media. Untuk
khalayaknya yang dapat dilakukan dengan menganalisis siapa yang akan menjadi
kedalam inivator dan mayority karena BKKBN Provinsi banten dibagun langsung
66
Ibid 29
76
oleh BKKBN Pusat dan BKKBN juga berada disetiap kota maka selalu inovatif
dan dapat diterima ide-ide baru yang ditawarkan, selain itu BKKBN Provinsi
mempunyai sifat yang berbeda-beda karena pada dasarnya sifat hanya mengenal
hasil penelitian yaitu dengan melalui survey terlebih dahulu sebelum memberikan
Provinsi Banten ini dilakukan dengan cara berkordinasi dengan BKKBN yang
berada ditingkat Kabupaten dan Kota yang merupakan wilayah dari Provinsi
Kota Tangerang dan Kota Cilegon. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Ade
Provinsi Banten menjadi lebih mudah untuk mendapatkan data dan juga lebih
Kabupaten dan Kota tersebut. Kemudian ketika BKKBN Provinsi Banten ini
sudah mendapatkan data dari BKKBN kabupaten dan Kota barulah BKKBN
Provinsi Banten ini melakukan survey langsung ke daerah – daerah yang menjadi
bagaimana khalayaknya dan bagaimana cara atau melalui apa informasi tersebut
Banten ini seperti survey yang dilakukan di serang yang umumnya bersifat
agamis, dalam hal ini BKKBN Provinsi Banten melakukan pendekatan kepada
yang agamis akan lebih mendengarkan atau lebih mempercayai tokoh masyarakat
atau tokoh agamanya sendiri. Seperti yang dijelaskan oleh Agus Rakhmat selaku
bagian Umum dan Humas BKKBN Provinsi Banten yang menyatakan bahwa :
67
Wawancara dengan Agus Rakhmat selaku bagian Umum dan Humas BKKBN Provinsi Banten
pada tanggal 30 April 2012
78
serang ini dan lebih dipercayai oleh mereka yang terkait dengan
program keluarga berencana”68
BKKBN Provinsi Banten ini sangatlah penting, langkah awal yang dilakukan oleh
dapat mengenal khalayaknya terlebih dahulu dan tidak ada kesalahan proses
komunikasi dan pesan pun dapat di terima oleh khalayak dengan baik.
Strategi pesan
untuk apa pesan tersebut dibuat dan siapa yang akan menjadi khalayaknya.
68
Wawancara dengan Ade Anwar selaku Kasubag.Umum dan Humas BKKBN Provinsi Banten pada
tanggal 25 April 2012
69
Nina Winangsih Syam. Dadang Sugiana. Perencanaan pesan dan media. Jakarta : Pusat
penerbitan Universitas Terbuka. 2004. Hal : 1.22
79
ide terlebih dahulu, baru setelah itu menyampaikan hal – hal rinci yang bersifat
lebih detail. Pengorganisasian pesan dengan cara ini juga dapat dilihat ketika
meningkat di provinsi Banten ini dan kemudian berlanjut kepada salah satu solusi
tujuan untuk langsung dapat menjelaskan informasi atau pesan langsung pada
waktu. Cara ini membutukan waktu cukup lama untuk menyajikannya karena
pesan jenis ini haya dapat kita lihat di poster, spanduk, banner, yang telah di buat
80
oleh BKKBN Provinsi Banten. Pada pengamatan peneliti juga melihat sendiri
berbagai spanduk atau banner berada di pinggir – pinggir jalan sekitar kota serang
yang membentuk pola pesan yang berbeda –beda dan dapat dikatakan hal tersebut
adalah salah satu daya tarik bagi siapapun yang melihat spanduk atau banner
tersebut.
tertentu, dari yang penting kekurang penting, dari yang tidak menarik ke menarik,
hal ini dilakukan agar tidak terjadi ledakan informasi yang berlebihan jika di
sampaikan secara bersamaan. Selain itu agar khalayak menjadi lebih tertarik
kontinyu.
Penggunaan bahasa juga salah satu dari strategi pesan yang mereka
lakukan sesuai dengan pernyataan Ade Anwar yaitu “Satu kata, satu bahasa”
mereka apabila satu bahasa akan lebih cepat informasi yang di terima oleh
khalayak dan akan menjadi efektif komunikasi tersebut, oleh karena itu didalam
menggabungkan teks dan gambar yang di sampaikan melalui media luar ruang
atau media lainnya. Adapun contoh pesan yang dimuat oleh BKKBN yang
sekiranya sudah diketahui oleh semua orang yaitu logo BKKBN “dua anak lebih
baik”. Hal tersebut di ungkapkan oleh Ade Anwar selaku Kasubag.Advokasi dan
“Salah satu contoh pesan kami seperti pada logo kami “dua anak
lebih baik” itu juga bagian dari pesan kita. dari gambar yang
dapat dilihat ada seorang ibu, ayah dan dua orang anak. Dapat
diketahuiter dapat pesan yang baik didalamnya dan cukup dapat
dimengerti oleh semua orang yang melihatnya. Dan berharap
masyarakat dasar bahwa lebih baik hanya mempunyai dua anak
yang terurus di bandingkan dengan anak banyak tetapi tidak
terurus. Dengan kesadaran mereka, mereka dapat menggunakan
KB”70
Berikut adalah salah satu contoh gambar penyampaian pesan dari logo
70
Wawancara dengan Ade Anwar selaku Kasubag.Umum dan Humas BKKBN Provinsi Banten pada
tanggal 25 April 2012
82
Attention
(Perhatian) Interest
(Minat)
Desire (Hasrat)
Decision (Keputusan)
Action (Kegiatan).
hasrat untuk menerima pesan yang telah dibuat oleh BKKBN dengan mengikuti
komunikan penggunaan metode menjadi tahap yang penting dan tidak bisa
dilakukan tanpa melihat pada tujuan mengapa dan kepada siapa pesan itu akan
disampaikan. Agar penggunaan metode ini dapat membuat pesan menjadi efektif,
penyampaian pesan ini dilakukan. Dari hasil penelitian BKKBN Provinsi Banten
71
Anwar Arifin. Strategi Komunikasi, Sebuah Pengantar Ringkas. Bandung : Armico 1994 hal : 84
72
Wawancara dengan Agus Rakhmat selaku bagian Umum dan Humas BKKBN Provinsi Banten
pada tanggal 30 April 2012
84
sejahtera dan bahagia yang dapat berdampak positif bagi mereka yang
lainnya, ialah bahwa khalayak tidak akan mudah melupakan hal yang
73
Wawancara dengan Napis selaku Kasubid. Kerjasama Kepengendalian Kependudukan BKKBN
Provinsi Banten, pada tanggal 10 Mei 2012
85
ulang.
tercapainya tujuan pesan dan dapat di ketahui BKKBN tidak hanya menggunakan
satu metode, melainkan empat metode ini yaitu metode informatif untuk
yang berkualitas tinggi dan mempunyai pengetahuan yang tentang KB, metode
keluarga berencana dengan cara berulang – ulang, dan metode persuasif untuk
menyebarkan informasi dengan cepat dan cukup terbilang efektif tanpa harus
bertemu secara langsung komunikasi dan informasi tetap berlangsung secara baik.
Berdasarkan uraian diatas media dalam proses komunikasi yaitu, alat yang
berencana, adalah :
dengan siapa khalayaknya, apa tujuan yang ingin disampaikan melalui pesan
87
komunikasi, dengan apa metode komunikasi tersebut dilakukan. Seperti hal yang
kepada masyarakat di desa dan di kota. Di kota masyarakatnya sangat praktis dan
dapat diketahui di kota tingkat pendidikannya lebih tinggi dan mereka dapat
memilih media sendiri untyuk mencari informasi, sedangkan di desa media yang
mereka gunakan kurang cukup luas contoh salah satunya mereka mungkin hanya
menggunakan media cetak seperti surat kabar, dan media lain yang mudah
kesadaran program keluarga berencana dan dapat dilihat juga begitu sangat
agar tidak terjadi dalam kesalahan memilih media dan pesan atau informasi
menjadi tidak sampai dan tidak efektif yang dikarenakan dari kesalahan tersebut
maka BKKBN sangat selektif dengan media yang akan di gunakan sesuai dengan
khaklayaknya.
74
Wawancara dengan Napis selaku Kasubid. Kerjasama Kepengendalian Kependudukan BKKBN
Provinsi Banten, pada tanggal 10 Mei 2012
88
BAB V
5.1 Kesimpulan
1. Analisis khalayak
dan BKKBN juga berada disetiap kota maka selalu inovatif dan dapat
2. Strategi pesan
sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan dari tujuan yang ingin dicapai.
surat kabar), media elektronik (radio, film, video), dan media baru atau
dengan memilih media yang sesuai dengan khalayak, tujuan yang ingin
5.2 Saran
khalayaknya.
dan tujan yang telah dibuat, karena apabila focus kerja tersebut
tersebut.
Banten.
Banten.
keluarga berencana.
DAFTAR PUSTAKA
Sumber :
Agus Joko Piyoto Dan Mate Kuta Negara. 2010. Keluarga Berencana Dan
Kesehatan Reproduksi, Pustaka Pelajar.
Effendi, onong uchajana. 2003. ilmu komunikasi dan praktek, bandung : remaja
rosda karya.
Effendi, Onong Uchjana. 2000, Ilmu, Teori, Dan Filsafat Komunikasi, Citra
Aditya Bakti, Bandung.
Effendi, Onong Uchjana. 2003. Ilmu Teori Dan Filsafat Komunikasi, Bandung :
Citra Aditya Bakti.
Nina, Wingsih Syam. Danang, Sugiana. 2004. Perencanaan Pesan dan Media.
Jakarta : Universitas Terbuka.
Ruslan Rosady. 2002. Kiat Dan Strategi Kampanye Public Relations, Jakarta :
Raja Grafindo Persada.
Metode
Jakarta : Penelitian Survey LP3ES,
Sumber Lain :
2011. www.bappenas.go.id
http://banten.bkkbn.go.id
http:/id.shvoong.com/penduduk-indonesia
http://romeltea.com/komunikasi-publik-public-communication
96
CURRICULUM VITAE
PERSONAL INFORMATION
Religion : Islam
Sex/Status : Female/Single
E – Mail : airin.farah@yahoo.com
INTEREST
EXPERIENCES
ADDITIONAL INFORMATIONS
1. Familiar to use and operate either DSLR photo camera or video camera.
2. Able to operate an application software such as
: Microsoft Office
Adobe photoshop
Corel Draw
Nuendo
Cool Edit
Movie Maker