Oleh:
ANDI ADNAN
Nomor Induk Mahasiswa : 10561 11227 16
2021
SKRIPSI
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Studi dan Memperoleh Gelar
Sarjana Sosial (S.Sos)
ANDI ADNAN
Nomor Stambuk: 10561 11227 16
Kepada
Menyetujui:
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui:
Dekan Ketua Program Studi
Dr. Hj. Ihyani Malik, S.Sos., M.Si Nasrul Haq, S.Sos., MPA
NBM: 730727 NBM: 1067463
i
HALAMAN PENERIMAAN TIM
Telah diterima oleh Tim Penguji Skripsi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Muhammadiyah Makassar berdasarkan Surat Keputusan Dekan
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar
Nomor. 0157/FSP/A.4-II/II/42/2021 sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan
studi dan memperoleh gelar sarjana dalam Program Studi Ilmu Administrasi Negara
yang dilaksanakan di Makassar pada hari Rabu tanggal 24 bulan Februari tahun
2021
TIM PENILAI
Ketua Sekretaris
Dr. Hj. Ihyani Malik, S.Sos., M.Si Dr. Burhanuddin, S.Sos., M.Si
NBM: 730727 NBM: 1084366
PENGUJI:
ii
HALAMAN PERNYATAAN
Menyatakan bahwa benar skripsi ini adalah karya saya sendiri dan bukan hasil plagiat
dari sumber lain. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila
dikemudian hari pemyataan ini tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi
akademik sesuai aturan yang berlaku di Universitas Muhammadiyah Makassar.
Yang Menyatakan,
Andi Adnan
iii
KATA PENGANTAR
Penulis panjatkan rasa puji dan syukur yang tidak terhingga kehadirat Allah
SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat
Skripsi ini merupakan tugas akhir yang diajukan untuk memenuhi syarat
dalam memperoleh gelar sarjana Ilmu Administrasi Negara pada Fakultas Ilmu
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa
adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan
1. Dr. Abdi, M.Pd selaku Pembimbing I dan Nurbiah Tahir, S.Sos, M.AP selaku
2. Dr. Hj. Ihyani Malik, S.Sos., M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
3. Nasrul Haq, S.Sos., MPA selaku Ketua Prodi Ilmu Administrasi Negara Fakultas
4. Ayahanda H. Andi Suradi dan Ibunda Hj. Rahmi dan segenap keluarga yang
Makassar.Seluruh staf pengajar, baik dosen maupun asisten dosen, dan seluruh
iv
staf pegawai yang ada di lingkup fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
hal ini BUMDes Sipurennu dan segenap masyarakat Desa Pitumpidange yang
negara terima kasih untuk segala cerita, kenangan, dan kebersamaan selama ini
kesempurnaan, oleh kareana itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
sifatnya membangun dari pembaca maupun pihak lain. Akhir kata semoga
karya skripsi ini bermanfaat dan dapat memberikan sumbangan yang berarti
Andi Adnan
v
ABSTRAK
vi
DAFTAR ISI
vii
BAB V. PENUTUP ......................................................................................... 89
A. Kesimpulan ................................................................................................ 89
B. Saran .......................................................................................................... 90
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 92
LAMPIRAN...................................................................................................... 95
viii
DAFTAR TABEL
ix
DAFTAR GAMBAR
x
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
desa sudah lama di lakukan akan tetapi masih banyak permasalahan yang
program yang telah diberikan pemerintah pusat. Salah satunya yang paling
sering ditemukan adalah intervensi pemerintah pusat yang sangat besar kepada
pedesaan. Sistem dan mekanisme kelembagaan ekonomi yang ada di desa tidak
Desa (BUMDes). BUMDes adalah badan usaha yang seutuhnya atau sebagian
besar modalnya dimiliki oleh Desa melalui ikut sertaan secara langsung yang
bersumber dari kekayaan Desa yang terpisah sehingga dapat mengelola aset,
1
2
semangat sesama dan self help sebagai upaya memperkuat aspek ekonomi
pemerintahan desa. Pada tahap ini, BUMDes akan bergerak sejalan dengan
ekonomi masyarakat yang ada sehingga, BUMDes sebagai institusi yang dapat
menaungi aspek tersebut. Upaya ini juga penting dalam rangka mengurangi
ekonomi pedesaan, serta meningkatkan sumber daya alam sebagai awal dari
potensi desa, dan penggunaan modal dari dana desa untuk di kelola secara
matang tentang apa yang harus di lakukan untuk mencapai tujuan dari
pembentukan BUMDes. Selaras dengan itu maka, perlu adanya strategi dalam
ini secara khas strategi merupakan sebuah hasil campuran yang terdiri dari
organisasi perlu di lihat dalam BUMDes sehingga apa yang menjadi tujuan
perencanaan itu dapat terealisasikan dengan baik sehingga, apa yang menjadi
Masyarakat Desa Lancang Kuning Kecamatan Bintan Utara saat ini belum
yaitu adanya pembuatan pupuk cair yang di nilai dapat membantu masyarakat
dalam penyeburuan lahan pertanian yang di nilai sudah strategis. Di lihat dari
yaitu adanya inovasi traktor tangan yang multi fungsi yang di nilai tepat guna
dalam penerapannya. Traktor ini dapat mengola kebun tebu, padi, dan
tumbuhan biji-bijian dalam tahap penanamannya. Teknologi tepat guna ini pun
pernah di liput salah satu media online, dimana Mini Traktor Orong-orong ini
bisa dipakai untuk mengelola sawah seperti untuk pengelolaan padi, dilengkapi
Implemet Mould Board, sehingga hasil kerjanya dicapai lebih luas dan efekif.
Salah satu program yang tepat dalam hal strateginya adalah adanya
jahit, traktor tangan dan juga mobil yang dapat dipakai masyarakat dalam
tetes tebu jadi pupuk cair, dan kerajinan tangan dari bambu dan rotan.
Sipurennu Desa Pitumpidange sehingga perlu di ketahui strategi apa saja yang
perekonomian masyarakat desa. Tak lepas dari pengaruh pemimpin desa dalam
memberikan arah tujuan BUMDes yang di nilai belum sesuai dengan tujuan di
pemimpin desa.
terlihat kurang peningkatan dilihat dari sarana dan prasarana yang tidak
terurus, pengurus BUMDes Sipurennu yang kurang aktif, dan juga alokasi dana
yang masih belum maksimal penggunaannya dilahat dari modal yang dipakai
lebih diperentungkan untuk usaha simpan pinjam saja. Dengan keadaan seperti
itu maka masalah yang dihadapipun semakin variatif sehingga perlu rancangan
strategis dalam pengembangan organisasi agar tetap eksis dan mampu bersaing
yang diharuskan mandiri dan berdaya guna dalam beraktivitas agar mampu
pun masih belum memberikan dampak yang tepat dilihat dari antusias
signifikan dilihat dari usaha jahit menjahit yang macet dan juga traktor tangan
Kabupaten Bone”
7
B. Rumusan Masalah
Bone ?
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini sesuasi dengan apa yang menjadi tujuan
penelitian yaitu:
1. Secara Teoritis
2. Secara Praktis
jalankan.
di desa.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Penelitian Terdahulu
perbedaan dari penelitian Realita Utama dengan peneliti yaitu lebih fokus
kepada sinergritas yang ada berbeda yang peneliti lakukan yaitu melihat
dilakukan oleh peneliti Salah satu menjadi kesamaan dalam penelitian ini
10
11
perbedaan penelitian yang dilakukan oleh peneliti terdapat perbedaan dari segi
fokus dan apa yang menjadi tujuannya yaitu mengelola potensi wisata
Persamaan penelitian yang dilakukan oleh peneliti dengan Hainidar, dkk yaitu
Potensi Ekonomi Desa Melalui Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Pondok
yang sejajar. Adapun perbedaan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti
ada dengan peneliti yaitu penelitian yang di lakukan oleh Reza M Zulkarnaen
secara mandiri.
tentang kampung KB. Sumber daya sudah baik dilihat dari aspek sumber daya
manusia dan sumber dana. Disposisi sudah sangat baik dilihat dari kerja keras
POKJA. Struktur Organisasi sudah baik dilhat dari adanya POKJA yang
oleh peneliti ialah sama -sama menggunakan teori strategi sebagai fokus
penelitiannya.
melihat bahwa penelitian yang di lakukan oleh Realita Utama bahwa sinegritas
masyarakat, begitu juga dengan penelitian dari Hennidar Dkk, yang melihat
potensi wisata dan di kelola oleh BUMDes, penelitian dari Reza M. Zulkarnaen
penelitian tersebut peniliti melihat bahwa ada persamaan yang dimiliki oleh
peneliti yang lain akan tetapi tidak ada yang sangat spesifik dengan apa yang
13
menjadi fokus dan lokus penelitian yang di ambil, maka perlu penelitian ini
B. Teori Organisasi
Secara konseptual ada dua batasan yang perlu kita ketahui, yakni istilah
sebagai kata kerja, memaparkan pada tahapan kegiatan yang harus dilakukan
bekerja sama dalam mencapai tujuan tertentu yang telah disepakati bersama.
yang dilakukan secara sadar, dengan adanya batasan yang relatif dapat
diketahui, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai
adalah suatu wadah yang terdiri dari beberapa unsur manusia yang saling
tujuan organisasi.
sosial budaya ilmu pengetahuan dan teknologi, bahkan juga nilai-nilai sosial
yang ada di masyarakat. Untuk itu, organisasi sebagai suatu rangkaian sistem
berubah - ubah seperti itu, maka diharapkan pula organisasi dapat menjadikan
subsistem yang ada. Hal ini bertujuan untuk mencapai tujuan bersama dengan
perubahan.
direncanakan.
terjadi dalam suatu organisasi. Dari uraian diatas peneliti dapat meyimpulkan
Panjang yang dilakukan pimpinan organisasi dalam hal ini adalah strategi
organisasi.
C. Strategi
proses penentuan rencana yang dilakukan oleh para pemimpin puncak yang
cara ataupun upaya yang dilakukan untuk bagaimana agar tujuan tersebut dapat
dicapai.
masa depan. Dengan demikian, strategi selalu dimulai dari apa yang dapat
terjadi nantinya dan bukan dimulai dari apa yang sedang terjadi. Terjadinya
percepatan inovasi pasar yang baru dan perubahan pola konsumen memerlukan
secara efektif dan efisien. Untuk itu, ada enam fungsi yang harus dilakukan
yang muncul.
17
6. Menanggapi serta bereaksi atas apa yang menjadi keadaan baru dihadapi
sepanjang waktu.
panjang organisasi.
inkonsistensi perilaku yang ada serta tindakan yang dilakukan oleh sebuah
organisasi.
aktivitasnya.
5. Rincian langkah taktis yang dilakukan oleh organisasi yang berisi informasi
Jadi, strategi merupakan hal yang sangat penting karena strategi mendukung
tercapainya suatu tujuan organisasi. Strategi mendukung sesuatu hal yang unik
18
dan berbeda dari lawan atau pesaing. Strategi dapat pula mempengaruhi
1. Sumber-Sumber Strategi
b. Himbauan (Appealed)
c. Tersirat (Implied)
Bukan hal yang luar biasa apabila kebijakan dan bahkan strategi
asosiasi perdagangan.
19
2. Pentingnya Strategi
mengetahui arti penting dan manfaat strategi. Banyak sekali arti penting dan
tujuan perusahaan
tugas para eksekutif puncak menjadi lebih mudah dan kurang berisiko.
3. Indikator Strategi
a. Strategi Korporasi
dan menekankan pada perbaikan posisi persaingan produk barang atau jasa
perusahaan yang terjadi dalam industrinya atau segmen pasar yang dilayani
c. Strategi Fungsional
yang ada secara produktif. Dalam batasan oleh organisasi dan strategi bisnis
perusahaan.
pembatasan diperlukan, yaitu apa yang dilakukan dan untuk siapa hal
tersebut.
organisasi tersebut.
secara garis besar menjelaskan hal yang sama yaitu tingkatan atau tipe - tipe
D. Strategi Pengembangan
paling tidak terjadi selama lima tahun. Oleh karena itu, sifat strategi
panjang untuk manajemen yang efektif dari kesempatan dan ancaman sekitar
untuk sebuah organisasi, dan memilih strategi yang baik untuk digunakan
strategi yaitu:
1.Strategi manajemen
2.Strategi investasi
3.Strategi bisnis
23
kapasitas, dan sumber daya yang pada ujungnya akan melahirkan postur
depan baru yang lebih baik. Pilihan pada strategi ini baru bisa dilaksanakan
pembatasan diperlukan, yaitu apa yang dilakukan dan untuk siapa hal
tersebut.
a. Visi
sepenuhnya.
b. Misi
kebijakan atau program, yang dapat bersifat baik atau buruk terhadap
sumber daya dapat berupa pemanfaatan sumber daya seperti sarana dan
ekonomi pada unit usaha yang sejalan dengan tujuan yang hendak dicapai
lembaga usaha desa yang dikelola oleh masyarakat setempat dan pemerintah
potensi desa tanpa intruksi dari pemerintah dan kelompok tertentu. Oleh sebab
itu pemerintah dan masyarakat desa dituntut untuk mandiri. Dalam hal ini
28
untuk menopang sifat kemandirian dari pemerintah dan masyarakat desa maka
transparansi, serta sustainable agar BUMDes dapat dijalankan dengan baik dan
banyak serta kemampuan setiap anggota untuk lebih mandiri dalam memenuhi
pemerintah, desa dapat mendirikan sebuah Badan Usaha Milik Desa. Sebagai
distribusi penyediaan barang dan jasa, yakni hal ini mampu diwujudkan dalam
seperti harga yang lebih murah dan mudah didapatkan dan lebih
efisiensi serta efektifitas dalam kegiatan sektor riil dan lembaga keuangan yang
berpenghasilan rendah.
2014 tentang payung hukum yang diberikan desa atas BUMDes sebagai pelaku
yang bermodal usaha, yaitu sebagai salah satu pembangunan desa bersifat
mandiri yang dapat berjalan dengan percaya diri bahwa sudah berhasil
30
mengatur rumah tangganya sendiri dan menciptakan sebuah desa yang mandiri
yang tidak hanya bergantung pada anggaran dana desa yang telah diberikan
oleh pemerintah.
ekonomi yang harus diperhatikan. Daerah dapat dikatakan maju atau tidak,
ditinjau dari apa yang menjadi keadaan ekonomi, baik secara kualitatif maupun
6. Pertumbuhan penduduk
7. Kepadatan penduduk
8. Tingkat pengangguran
berikut :
31
dan ekonomi.
pondasinya.
masyarakat.
F. Kerangka Pikir
untuk menggunakan teori ini disebabkan peneliti menganggap teori ini relevan,
yaitu :
Menurut Koteen dalam Salusu (2008:104) ada tiga tipe strategi yang
dipakai, yaitu:
Adapun kerangka pikir yang peneliti gunakan dalam penelitian ini yaitu
sebagai berikut :
Gambar. 1.1
Kerangka Pikir
33
G. Fokus Penelitian
masyarakat.
dengan program yang ada. Dalam tipe corporate strategy ini, strategi yang
dijalankan.
yang dijalankan.
daya tersebut termasuk didalamnya yaitu sarana dan prasarana, sumber daya
a. Sarana dan prasarana, adanya sarana dan prasarana yang menunjang yang
Desa Pitumpidange.
Pitumpidange.
35
untuk program atau usaha yang dijalankan yang berasal dari Dana Desa
Strategi ini berbicara tentang implikasi atau dampak. Strategi ini lebih
METODE PENELITIAN
selama dua bulan. Lokasi penelitian yang diambil ialah Badan Usaha Milik
cukup berkembang dan berprestasi . BUMDes ini baru berdiri pada tahun 2016.
guna yaitu adanya mesin traktor yang multi fungsi, pupuk cair, dan kerajinan
yang berasal dari kesadaran atau cara kita memaknai suatu obyek penelitian yaitu
fenomenologi merupakan gagasan realita, fakta sosial atau fenomena sosial yang
35
36
terhadap permasalahan.
C. Informan Penelitian
yakni data yang didapatkan dari hasil wawancara peneliti dengan para
berikut :
Tabel 3.1
Daftar nama-nama informan penelitian
tepat dan akurat, maka Teknik pengumpulan data yang dapat digunakan dalam
1. Observasi
lebih luas mengenai topik yang diteliti. Observasi yang digunakan peneliti
yaitu observasi pasif, peneliti tetap bisa mengamati objek penelitian tanpa
harus mengikuti segala kegiatan yang dilakukan oleh objek yang sedang
diteliti.
2. Wawancara
3. Dokumentasi
penelitian ini, data-data yang dapat dijadikan informasi yaitu data-data dan
dokumen - dokumen tertulis yang ada kaitannya dengan Badan Usaha Milik
Kabupaten Bone.
Analisis data adalah proses identifikasi dan menata secara teratur data
yang didapat dari hasil wawancara narasumber, catatan lapangan, dan bahan
penting, memilih hal-hal yang pokok, dicari tema dan bentuknya dan
dipilih melalui reduksi data sehingga didapatkan data yang berfokus dan
39
mereduksi data dilakukan dengan cara memilih serta menyeleksi data yang
ada di BUMDes yang telah diperoleh, lalu memfokuskan pada berbagai data
dalam melihat pola secara menyeluruh dari penelitian. Pada penelitian ini,
penyajian data yang digunakan peneliti pada data yang telah direduksi
BUMDes Sipurennu.
bersifat sementara dan berubah – ubah apabila tidak ditemukan bukti yang
kuat yang dapat mendukung pada tahap selanjutnya yaitu pengumpulan data.
bukti yang valid dan tidak berubah saat peneliti kembali pada objek
di BUMDes Sipurennu.
Pengumpulan Penyajian
Data Data
Reduksi Penarikan
Data
Kesimpulann
dikatakan valid atau sah apabila adanya kesamaan antara yang dilaporkan
peneliti dengan apa yang sebenarnya terjadi pada objek yang sedang di diteliti.
sesuatu hal yang lain diluar data untuk keperluan tertentu seperti pengecekan
dan berbagai waktu yang ada. Dengan demikian penelitian ini terdapat
1. Triangulasi Sumber
cara mengecek data yang ada dan diperoleh melalui wawancara dengan
2. Triangulasi Waktu
yang berbeda dengan pertanyaan yang sama akan memberi data yang lebih
geografis terletak di 110𝑜 48’ 55,12” BT dan terletak di 7𝑜 02’ 27,52” LS.
Luas wilayah Desa Pitumpidange 20,29 K𝑚2 yang terdiri dari empat
dusun yaitu Dusun Parigi, Dusun Samaenre, Dusun Bone-Bone dan Dusun
jiwa yang terdiri dari 888 laki-laki dan 983 perempuan dengan jumlah
42
43
1) Visi
lebih sejahtera.
2) Misi
bermasyarakat.
perundang-undangan.
kemandirian.
permberdayaan umat.
Tabel 4.1
Jumlah Penduduk per Dusun
Dusun Jenis Kelamin
jenis kelamin laki-laki 276 dan perempuan 235, Jadi totalnya 511.
Dusun Samenre jenis kelamin laki-laki 152 dan perempuan 241 dengan
jumlah total 393. Dusun Pattiro jenis kelamin laki-laki 241 dan
c. Jenis Pekerjaan
pencaharian pertanian.
45
Tabel 4.2
Komposisi Penduduk Desa Pitumpidange Umur 15 tahun keatas
Menurut Mata Pencaharian
Lapangan Pekerjaan Jumlah
Petani 391
Pedagang / Wiraswasta 18
PNS / TNI / Polri 65
Karyawan Perusahaan / Swasta 45
Nelayan 0
Tenaga Kontrak / Sukarela 30
Buruh / Tenaga Lepas 25
Pensiunan 17
Tidak bekerja 47
Total 638
Sumber Data : Sistem Database Desa (SDD) Desa Pitumpidange (2020)
Orang.
d. Keadaan Sosial
dan masih melekat rasa gotong-royong yang tinggi. Hal tersebut dapat
daerah perantauan.
e. Pendidikan
f. Kesehatan
Dan selanjutnya di bawah ini dapat kita lihat Sarana dan Prasarana
Tabel 4.3
Sarana dan prasaran Desa Pitumpidange
NO. SARANA DAN PRASARANA VOLUME
1. Sarana ibadah :
- Mesjid 3 Unit
- Musholla 3 Unit
2. Sarana Pendidikan :
- SD 3 Unit
SMP/MTS 1 Unit
SMA 1 Unit
Pustu 1 Unit
- POSYANDU 2 Unit
g. Keadaan Ekonomi
Desa Pitumpidange merupakan desa agraria. Hal tersebut dapat kita lihat
dan perkebunan.
Tabel 4.4
Status Kepemilikan Sawah Kepala Keluarga
Dusun Kepemilikan Sawah
1. Parigi 90 6 13 - 1 - 110
2. Samaenre 56 - 1 - - - 57
3. Bone- 93 8 15 - 1 - 117
Bone
4. Pattiro 5 - 1 - - - 6
Tidak ada, Lebih dari dua kepemilikan 1 Kepala Keluarga, Dengan Total
Sewa tidak ada Kepala Keluarga, Bagi Hasil 1 Kepala Keluarga, Tanah
49
Negara Tidak ada, Lebih dari dua kepemilikan Kepala Keluarga, Dengan
Keluarga, Bagi Hasil 15 Kepala Keluarga, Tanah Negara Tidak ada, Lebih
Keluarga dan untuk Dusun Pattiro Milik Sendiri 5 Kepala Keluarga, Sewa
Tidak Ada Kepala Keluarga, Bagi Hasil 1 Kepala Keluarga, Tanah Negara
Tidak ada, Lebih dari dua kepemilikan 1 Kepala Keluarga, Dengan Total
Milik Sendiri 244 Kepala Keluarga, Sewa 14 Kepala Keluarga, Bagi Hasil
28 Kepala Keluarga, Tanah Negara Tidak ada, Lebih dari dua kepemilikan
Tabel 4.5
Status Kepemilikan Kebun Kepala Keluarga
Dusun Kepemilikan Kebun
Milik Sewa Bagi Tanah Lebih dari 2 Tidak Total
Sendiri Hasil Negara Kepemilikan Punya
1. Parigi 59 - 1 - - - 60
2. Bone- 34 - - - - - 34
Bone
3. Samaenre 48 - - - - - 48
4. Pattiro 32 - - - - - 32
Total 173 - 1 - - - 174
Sumber Data : Sistem Database Desa(SDD) Desa Pitumpidange (2020)
50
Keluarga Dusun Parigi Milik sendiri 59 Kepala Keluarga dan bagi hasil 1
Keluarga, dusun Pattiro miliki sendiri 32 Kepala Keluarga jadi total kepala
keluarga yang memiliki kebun sendiri adalah 173 dan bagi hasil 1 kepala
Tabel 4.6
Kepemilikan Hewan Ternak Berdasarkan Kepala Keluarga
Dusun Kepemilikan Hewan Ternak
Kerbau Ada
2. Bone-Bone 79 - - 5 9 93
3. Samaenre 68 - - 10 15 - 83
4. Pattiro 58 - - - 27 - 95
Kepala Keluarga dusun parigi 111 KK, kambing 3 kk, itik 7 kk, ayam 5 kk
51
jadi jumlahnya 126 KK. Dusun Bone-bone Sapi 79 KK, Itik 5 KK, ayam 9
berdasarkan kepala keluarga khusus sapi 316 KK, kambing 3 KK, Itik 22,
a. Tujuan BUMDes
desa.
1) Visi
2) Misi
perekonomian perdesaan.
pihak
BADAN PENASEHAT
Andi Sarmawati
KETUA
Kasmawati, SE
BENDAHARA SEKERTARIS
Tugas Pokok:
anggaran tahunan
Wewenang:
lainnya
Tugas Pokok:
56
Wewenang:
lainnya
Sipurennu berhalangan
4) Bendahara
Tugas pokok:
tahunan
Wewenang:
Tugas Pokok:
Wewenang:
B. Hasil Penelitian
masyarakat desa yang mampu melihat dan mengatur potensi usaha desa,
“ Tujuannya BUMDes itu sesuai hasil musyawarah desa ada banyak. Kita
di BUMDes dituntut untuk dapat tingkatkan itu pendapatan desa,
pelayanan ke masyarakat, menggali potensi desa, menjadi desa mandiri,
menciptakan lapangan pekerjaan melalui wirausaha, dan juga
membantu masyarakat miskin dalam hal usaha yang lebih produktif”
(Hasil wawancara dengan K pada tanggal 16 Oktober 2020)
59
masyarakat.
masyarakat.
desa.
sasaran sehingga dapat tercapai apa yang menjadi tujuan dibentuknya BUMDes
Sipurennu.
60
berikut :
a. Simpan pinjam
b. Sewa transportasi
a. Produksi jamur
b. Pupuk cair
a. Warkop
b. Wisata kuliner
c. Distribusi pangan
d. Kerajinan tangan
g. BUMDes Mart
61
“klau program yang sudah dikerjakan itu hampir semua yang dibilang tadi,
ada simpan pinjam, produksi jamur, pupuk cair, sewa mobil, warkop,
wisata kuliner, kerajinan tangan, bazar gula murah, TTG, dan pelatihan
jahit – menjahit, perbengkelan, pelatihan komputer” (Hasil wawancara
dengan K pada tanggal 16 Oktoer 2020)
sebagai berikut :
b. Simpan pinjam,
c. Sewa transportasi
a. Produksi jamur
b. Pupuk cair
a. Warkop
b. Wisata kuliner
c. Distribusi pangan
d. Kerajinan tangan
hasil dari kerja pengurus BUMDes, aparat desa dan kontribusi masyarakat
setempat.
yang kuat terhadap masyarakat Desa Pitumpidange, untuk melihat hal tersebut
perlu diketahui apakah strategi yang dilakukan BUMDes Sipurennu telah tepat
mengetahui lebih jauh tentang strategi pengembangan badan usaha milik desa
berikut :
kegiatan. Adapun aspek-aspek yang dapat dilihat dari strategi organisasi ini
adalah Visi dan misi. Sesuai dengan itu bagaimana visi misi dapat menjadi
tolak ukur sebuah strategi dilihat dari program yang dilaksanakan apakah
a. Visi
dalam visi yaitu adanya simpan pinjam, wisata kuliner, dan kerajinan
tangan.
rumah tangga.
b. Misi
perekonomian perdesaan.
pihak
Sipurennu.
desa. Dari apa yang dikatakan oleh kepala desa Pitumpidange dan ketua
pencacah makanan ternak dan juga penggiling tebu. Budidaya jamur juga
dengan cara membatasi jumlah penerimaan uang dan juga biaya jasa
banyaknya lapak yang disediakan hal ini diakibatkan dari kondisi pandemi
program dan misi kedua belum memberikan dampak yang baik, sehingga
desa.
ramadhan yang dimana setiap waktu harga bahan pokok melonjak naik,
pabrik gula sehingga masyarakat tidak khwatir lagi dengan masalah harga
“ Dana yang masuk kita bagi hasil dulu sesuai aturan berlaku,
sisanya kita pakai lagi untuk porgram yang memerlukan modal
kayakmi itu simpan pinjam, warkop, wisata kuliner yang ada biaya
bulanannya” (Hasil wawancara S tanggal 17 Oktober 2020)
program yang masuk ke desa bersifat dana bergulir terutama dalam rangka
dipakai lagi untuk modal pogram yang lainnya sehingga dapat memenuhi
kemiskinan.
dilihat dari visi misinya yang mempunyai keselarasan dengan program yang
strategi yang memanfaatkan segala sumber daya yang ada dalam sebuah
sumber daya manusia, sumber daya alam, sarana dan prasarana serta sumber
daya finansial dari sebuah organisasi. Semua sumber daya ini digunakan
benar kompleks dan dapat mewujudkan tujuan dari suatu instansi atau
organisasi tersebut.
dipunyai oleh BUMDes Sipurennu. Adapun dimensi yang telah di olah pleh
sebagai berikut :
“Di BUMDes itu kita punya traktor tangan, mesin jahit, mobil
yang bisa dipakai masyarakat kalau ada keperluannya. Untuk
prasarananya itu duaji ada tempat wisata kuliner dan juga warkop
yang bisa dipakai sebagai tempat pertemuan atau musyawarah
desa” (Hasil wawancara AMA tanggal 16 Oktober 2020)
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala desa Pitumpidange
tangan, mesin jahit mobil yang bisa di sewa oleh masyarakat kemudian
ada prasarana berupa wisata kuliner dan wwarkop yang dipakai sebgai
“ sarana yang kita sediakan disini banyak ada mesin jahit yang bisa
dipakai ibu-ibu jahit baju atau sprei, ada juga traktor tangan yang
dipakai bapak-bapak untuk bajak sawah kah, bikin dedak atau
giling tebu. Untuk mobil BUMDes biasanya kita sewakan
kemasyarakat 50 ribu dari pada rental diluar biasanya 200 ribu.
71
mobil ketiga sarana ini dapat digunakan oleh masyarakat desa dengan
warkop dan wisata kuliner yang bisa dipakai untuk tempat hiburan dan
traktor tangan dan juga mesin jahit yang sudah tidak dipakai oleh
Sipurennu.
traktor tangan dan mobil yang dapat digunakan dan ada juga warkop dan
“kita itu ada produksi jamur, pupuk cair sama bahan kerajinan
tangan yang berasal dari alam berupa bambu, rotan yang bisa di
pakai untuk lanjutkan ini program”
jamur, pupuk cari dan kerajinan tangan yang di olah berasal dari alam
berikut:
yang digunkan sudah tidak dipakai lagi dan juga kerajinan tangan yang
regenerasi.
74
yaitu :
3. Hasil usaha
Modal usaha dari dana desa dilakukan secara bertahap yang diberikan
Sipurennu:
“Awalnya itu kita dikasih dana desa 50 juta tahun 2016 lanjut
tahun 2017 sebanyak 100 juta, tahun 2018 ditambah 130 juta.
Alhamdulillah tahun 2019 kemarin kita dapat keuntungan 35 juta”
(Hasil wawancara S tanggal 17 Oktober 2020)
rupiah tahun selanjutnya 2017 sebesar 100 juta rupiah kemudain ditahun
tahunnya.
dalam satu tahun buku. Keuntungan yang diperoleh dapat dibagi setelah
empat dimensinya yaitu, sarana dan prasarana yang sudah tidak dipakai lagi
berupa traktor tangan dan mesin jahit. Pemanfaatan sumber daya alam yang
tepat sesuai aturan akan tetapi belum memberikan manfaat yang besar di
Sipurennu.
77
Maka dari itu peneliti membagi dua dimensi dari dampak yang diberikan
“program atau usaha yang bikin ini BUMDes tetap berjalan itu
simpan pinjam, awalnya itu ada 100 masyarakat yang ambil dan
untuk modal usahanya. Sekarang sudah lebih 200 masyarakat
jadi, usaha warkop juga kita bisa dapat pendapatan kisaran 5 juta
tiap bulannya. Jadi, banyak dana yang masuk yang dapat dikelola
BUMDes sampai sekarang ini” (Hasil wawancara K tanggal 17
Oktober 2020)
dilihat dari porgram atau usaha simpan pinjam ini dan juga produksi
rumahan dan di pasarkan dan juga limbah ternak sapi yang bisa
Dari hasil diatas dapat disimpulkan bahwa dari program yang ada
yang besar dilihat dari masyarakat desa sampai sekarang ini sudah 200
orang yang sedang ikut program simpan pinjam dari jumlah masyarakat
Pitumpidange
“semenjak saya pakai ini uang dari BUMDes untuk modal usaha
jual saya, bisa membantu keuangan keluarga saya walaupan belum
seberapa nak. Saya bisa lanjut ambil lagi itu uang untuk tambah-
tambah modal jualan ku nak” (Hasil wawancara M tanggal 20
Oktober 2020)
terhadap masyarakat.
program terhadap organisasi sudah ada berupa program simpan pinjam dan
program simpan pinjam, wisata kuliner, dan usaha warkop yang dirasarakn
1. Strategi Organisasi
a. Visi
pelaksanaannya.
b. Misi
perekonomian perdesaan.
pihak
usaha ekonomi berupa traktor tangan dan juga usaha simpan pinjam
berupa mesin jahit, traktor tangan dan mobil yang dapat digunakan dan
ada juga warkop dan wisata kuliner yang digunakan untuk tempat
jahit, traktor tangan dan mobil. Prasarana ada tempat wisata kuliner dan
KBBI yang dimana sarana dan prasarana yang ada di BUMDes telah
cair yang berasal dari pemanfaatan tetes tebu yang diolah kemudian ada
manusia agar hidup lebih sejahtera yang ada di sekitar alam lingkungan
hidup kita.
alam yang ada di Desa Pitumpidange dengan apa yag dikemukakan oleh
kemudian dipasarkan dan juga tetes tebu yang dijadikan pupuk cair.
melihat bahwa mesin jahit yang digunakan sudah tidak dipakai lagi dan
juga kerajinan tangan yang sudah tidak beroperasi lagi sehingga dapat
manusia (SDM) merupakan jasa atau usaha kerja yang bisa diberikan
kesamaan dilihat pada jasa atau usaha kerja dari hasil pelatihan yang
dana desa (DD), APBN, dan juga hasil usaha yang dilakukan oleh
dana dari dana desa sebesar 280 juta rupiah yang digunakan untuk
4. Sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Delfa dkk tentang sumber daya
dan prasarana beruapa mesin jahit, traktor tangan, dan mobil. Sumber daya
3. Strategi Program
masih berlangsung sampai saat ini dan dilihat dari antusias masyarakat
hal pemasukan.
yaitu ada usaha simpan pinjam, wisata kuliner dan juga usaha warkop.
untuk memulai usaha kuliner bagi masyarakat desa dan juga usaha
warkop yang menjadi tempat pertemuan dan kuliah daring bagi para
dapat bersifat baik atau tidak terhadap pihak-pihak yang menjadi sasaran
PENUTUP
A. Kesimpulan
telah dilakukan dengan baik, dilihat dari keterkaitan antara program yang
dijalankan dengan visi misi BUMDes yang memenuhi semua kriteria yang
ada pada visi misi. Walaupun masih ada beberapa progam yang belum
masih kurangnya lapak yang terbuka dari banyaknya lapak yang disediakan
dan juga program pada sektor pertanian dan peternakan yang masih kurang.
yaitu sarana dan prasarana, sumber daya alam, sumber daya manusia dan
sumber daya finansial. Sarana dan prasaran yang disediakan oleh BUMDes
dan mesin jahit. Sumber daya alam dalam pemanfaatannya sudah baik
89
90
baku kerajinan tangan dari bambu dan rotan, Sumber daya manusia dalam
daya finansial yang ada di BUMDes Sipurennu sangat besar dilihat dari
modal yang diberikan cukup signifikan setiap tahunnya dan omset yang di
warkop dapat menajdi tempat pertemuan dan juga tempat pembelajaran dari
B. Saran
yang akan di buat dengan melihat visi misi yang telah di cetuskan
masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Delfa Oktra, Nursyaifi Yulius, Bahrul Anif. (2019). Kajian Manajemen Sumber
Daya Yang Mempengaruhi Keterlambatan Proyek (Studi Kasus: Proyek
Konstruksi Gedung Di Kota Bukittinggi). Ensiklopedia of Journal. Vol.
2No.1 Edisi 1 http://jurnal.ensiklopediaku.org
Fitriska, Kateria. (2017). Strategi Pengembangan Badan Usaha Milik Desa Dalam
Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat di Desa Lancang Kuning
Kecamatan Bintan Utara. Universitas Lampung: Bandar Lampung
Hennidar P. A. & Lena S. (2017). Kapasitas Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)
Dalam Pengelolaan Potensi Wisata Desa Ponggok, Kecamatan
Polanharjo, Kabupaten Klaten. Universitas Negeri Yogyakarta:
Yogyakarta
Husein Umar. (2010). Riset Pemasaran dan Bisnis. Jakarta: Gramedia Pustaka.
92
93
Thomson, Gamble dan Stricland. (2006). Strategy. New York: Mc Graw Hill
94
Ulbert Silalahi (2005). Studi Tentang Ilmu Administrasi Konsep, Teori dan
Dimensi. Bandung: Sinar Baru Algensindo.
95
96
97
98
99
100
tahun 2006 lanjut di SD Inpres 3/77 Masago pada tahun 2006 selesai pada tahun
2010 lanjut ke jenjang pendidikan di SMPN 2 Salomekko pada tahun 2010 dan
selesai pada tahun 2013, lanjut ke SMAN 1 Patimpeng pada tahun 2013 dan selesai
kegiatan Pramuka dari SD sampai SMP melanjutkan kegiatan palang merah remaja
(PMR) di SMA dan mempunyai jabatan sebagai ketua umum periode 2015-2016.