SKRIPSI
NIM. 1168010251
BANDUNG
2020
RIWAYAT HIDUP
penulis dimulai dari Taman Kanak-Kanak Al-Fath dan lulus pada tahun 2004
lulus pada tahun 2016. Kemudian pada tahun 2016, penulis melanjutkan
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan Administrasi Publik dan lulus pada
tahun 2020.
MOTTO HIDUP
Tidak ada perjuangan yang sia-sia, asalkan terus selalu berusaha dan mau
atas usahanya.
i
ABSTRACK
The goal of this research is know how the budget absorption in Badan
Perencanaan Pembangunan dan Pengembangn of Bandung City ini 2017-2018.
ii
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb.
Pada kesempatan ini, izinkan penulis untuk memberikan ucapan rasa syukur
dan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dan memberikan doa,
dorongan serta motivasi yang tidak henti-hentinya kepada penulis. Ucapan tersebut
1. Allah Swt. Yang telah memberikan kemudahan serta kelancaran atas segala
2. Bapak Prof. Dr. H. Mahmud, M.Si selaku Rektor dari Universitas Islam Negeri
3. Bapak Ahmad Ali Nurdin, Ph. D selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
4. Bapak Khaerul Umam, S.IP., M.Ag selaku Ketua Jurusan Administrasi Publik
beserta jajarannya;
5. Bapak Drs. Herabudin, S.Pd., M.Si selaku dosen pembimbing akademik yang
iii
6. Bapak H. Wawan Setiawan Abdilah M. Ag selaku dosen pembimbing yang
7. Ibu Iis Diana, S.E selaku pejabat penatausahaan keuangan di Bappelitbang Kota
penelitian ini;
8. Orang tua penulis yaitu Papah Dida Budiarjo, Mamah Atini, dan Ayah
Komarudin, kepada Dilla dan Bisma selaku kakak dan adik saya yang tidak
9. Keluarga besar Moch Ro’i yang tidak pernah berhenti mendoakan untuk
10. Keluarga besar Din Syamsudin yang tidak pernah berhenti mendoakan untuk
11. Serta tak lupa para sahabat seperjuangan kelas Administrasi Publik F 2016 yang
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Penyusun,
Bandung, 26 Agustus 2020
iv
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN
LEMBAR PENGESAHAN
RIWAYAT HIDUP
MOTTO HIDUP
ABSTRAK .............................................................................................................. i
G. Proposisi ....................................................................................................... 13
v
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ......................................................... 32
A. Simpulan ....................................................................................................... 75
B. Saran ............................................................................................................. 77
LAMPIRAN
vi
DAFTAR TABEL
2018 ......................................................................................................................... 5
2018 ......................................................................................................................... 7
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
BAB I
PENDAHULUAN
pemerintah daerah dan perangkat kerja daerah yang ada didalamnya. Hal ini
disebabkan karena untuk menilai kinerja keuangan daerah dapat dilihat pada
Kondisi dari penyerapan angaran, baik penyerapan anggaran yang dilakukan pada
kondisi yang hampir sama dimana penyerapan anggaran ada yang dilakukan
dengan baik dan ada juga penyerapan anggaran yang tidak sesuai dengan
ini dilakukan oleh perangkat kerja yang ada di dalam pemerintah daerah tersebut,
permasalahan dalam penyerapan anggaran pun biasanya ada pada salah satu
dengan tujuan yang telah ditentukannya, tetapi ada juga perangkat kerja
1
2
baik karena beberapa hal tertentu, tetapi dari hal tersebut akan berpengaruh pada
kinerja keuangan daerah secara keserluruhan karena nantinya pada setiap akhir
anggaran yang dilakukan oleh setiap perangkat kerja yang ada di pemerintahan
daerah perlu diperhatikan dengan baik, agar penyerapan anggarannya pun dapat
Dalam Peraturan Menteri Keuangan No. 258/ PMK.02/ 2015 yang terdapat dalam
paling sedikit 95%”, dapat dikatakan bahwa jika persentase dari penyerapan
anggaran dibawah 95% dapat dinilai kurang baik juga, misalkan karena
atau bisa juga disebabkan karena ada beberapa program yang tidak dilaksanakan
dengan baik oleh perangkat kerja pemerintahan tersebut. Tetapi jika persentase
dari Pemerintah Kota Bandung untuk dapat menjalannya setiap program dan
kegiatan yang akan dilakukannya. Penyerapan anggaran untuk setiap program dan
Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) yang ada disetiap bidang. Berdasarkan
pada hasil observasi awal yang telah dilakukan oleh peneliti terdapat data dari
Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja pada tahun 2017 sampai
penyerapan anggaran dari tahun 2017 sampai dengan 2018. Namun penurunan
tersebut tidak hanya pada persentasi anggarannya saja, akan tetapi pada tahun
2017 dan 2018 pun terjadi penurunan pada jumlah program dan kegiatan yang
dilakukan oleh Bappelitbang Kota Bandung. Pada tahun 2017 Bappelitbang Kota
yang di dapatkan oleh peneliti dari Bappelitbang Kota Bandung yaitu selama dua
tahun anggaran pada tahun 2017 - 2018 terdapat selisih antara anggaran yang
Pendapatan dan Belanja pada tahun 2017 – 2018, adalah sebagai berikut:
4
Tabel 1. 1
Kota Bandung tahun anggaran 2017 – 2018 yang terdiri dari rekapitulasi belanja
keseluruhan pada tahun tersebut. Bisa kita lihat bahwa persentase penyerapan
anggaran belanja dari tahun 2017 – 2018 tidak ada yang persentasenya diatas
95%. Berdasarkan tabel di atas bisa kita lihat bahwa pada tahun 2017 untuk
hanya sebesar Rp. 34.374.539.230 atau setara dengan 86,74% dan memiliki
belanja operasi dan belanja modalnya yang dilihat dari Laporan Realisasi
Anggaran Pendapatan dan Belanja Bappelitbang Kota Bandung dari tahun 2017 –
Tabel 1. 2
Realisasi Anggaran Belanja Operasi Pada Bappelitbang Tahun 2017-2018
Pada tabel di atas kita bisa lihat bahwa pada tahun 2017 belanja operasi
tahun 2017 – 2018 persentasenya diatas 95%, pada tahun 2017 belanja pegawai
penyerapan anggaran pada komponen belanja pegawai ini dapat dikatakan baik
barang dan jasa, pada tahun 2017 belanja barang dan jasa ini dianggarkan sebesar
82,07%. Sedangkan pada tahun 2018 belanja barang dan jasa dianggarkan sebesar
Tabel 1. 3
Berdasarkan pada tabel di atas kita bisa lihat bahwa pada tahun 2017
Pada tahun 2017 belanja modal peralatan dan mesin dianggarkan sebesar
belanja modal peralatan dan mesin dianggaran sebesar Rp. 492.586.289 dengan
anggaran belanja modal pada tahun 2017 tersebut dapat dikatakan baik karena
persentasenya di atas 95%. Sedangkan pada tahun 2018 belanja modal gedung dan
bangunan tidak dianggarkan. Tetapi pada tahun 2018 ada anggaran yang
dianggarkan untuk belanja modal aset tetap lainnya sebesar Rp. 110.870.407, akan
B. Fokus Masalah
C. Rumusan Masalah
sebagai berikut:
D. Tujuan Penelitian
E. Kegunaan Penelitian
1. Kegunaan Teoretis
Bappelitbang Kota Bandung ini untuk dijadikan sebagai media untuk peneliti agar
2. Kegunaan Praktis
a. Bagi Peneliti
pada Bappelitbang Kota Bandung ini sebagai salah satu tugas akhir yang
merupakan salah satu syarat peneliti untuk dapat memperoleh gelar Sarjana
Administrasi Publik.
b. Bagi Instansi
anggarannya. Sehingga hasil dari penelitian ini bisa dijadikan bahan untuk
datang.
Kegunaan penelitian ini bagi peneliti lain diharapkan hasil dari penelitian
ini dapat dijadikan sebagai bahan rujukan untuk dapat melakukan penelitian yang
F. Kerangka Pemikiran
bahwa:
penyerapan anggaran dapat dilihat dari beberapa faktor, yaitu sebagai berikut:
Administrasi Publik
Keuangan Daerah
Penyerapan Anggaran
1. Faktor Sumber Daya Manusia
2. Sumber Administrasi
3. Faktor Kebijakan
Gambar 1. 1
G. Proposisi
2017-2018 dalam pelaksanaannya akan baik jika memperhatikan ketiga faktor ini
baik.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Penelitian Terdahulu
bahan acuan dalam penyusunan penelitian ini untuk dijadikan tolak ukur serta
penelitian yang akan penulis lakukan ini, sebagai upaya untuk menghindari
anggapan bahwa terdapat kesamaan penelitian yang akan dilakukan. Berikut ini
Penelitian yang pertama adalah penelitian yang dilakukan oleh Abdul Azis
administrasi dan sumber daya manusia, (2) perencanaan dan (3) pengadaan barang
dan jasa. Hasil penelitian ini adalah bahwa penyerapan anggaran di Kota
harga satuan yang terdapat dalam DIPA dan dalam pengadaan barang dan jasanya
14
15
terdapat empat dimensi, (1) lemahnya perencanaan anggaran, (2) lamanya proses
pembahasan anggaran, (3) lambannya proses tender dan (4) ketakutan dalam
penggunaan anggaran. Hasil dari penelitian ini adalah walaupun penyerapan yang
dilakukan tidak mencapai 100% dan terdapat fluktuatif yang cukup signifikan
dalam hal tersebut tetapi penyerapan anggarannya masih dikatakan baik karena
anggaran dari Abdul Halim (2014) dimana terdapat empat dimensi, (1) lemahnya
proses tender dan (4) ketakutan dalam penggunaan anggaran. Hasil dari penelitian
sarana dan prasarana yang memadai. Ketiga, adanya sumber daya manusia yang
dan mengalokasikan anggaran yang lebih matang dan melakukan disiplin kepada
Tabel 2. 1
Penelitian Terdahulu
Dilanjutkan
17
Pindahan
Pemerintahan Kota
di Bappelitbang Kota
Bandung.
Dilanjutkan
18
Pindahan
(1) (2) (3) (4)
dilakukan di Bappelitbang
Kota Bandung.
Dilanjutkan
19
Pindahan
penelitian Muhammad
Pemerintah Kabupaten
di Bappelitbang Kota
Bandung.
B. Administrasi Publik
definisi administrasi yang paling sederhana adalah suatu kegiatan yang dilakukan
oleh dua orang atau lebih yang bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
20
Sedangkan dalam arti publik adalah lawan kata dari kata privat atau pribadi.
Istilah publik ini sering kali berhampiran maknanya dengan kata umum.
publik adalah suatu keseluruhan dari proses kerja sama secara rasional yang
dilakukan oleh aparatur negara atau pemerintahan di mana sumber daya dan
berkerjasama, baik kerja sama yang dilakukan oleh aparatur pemerintah atau pun
kerja sama antara aparatur pemerintah dengan masyarakat untuk mencapai suatu
publik yang bisa dilihat dari topik-topik yang dibahas selain dari perkembangan
Menurut Gray yang dikutip oleh Pasolong, (2017; 20) “Teori Administrasi
C. Keuangan Daerah
didalamnya termasuk dalan segala wujud kekayaan yang berhubungan dengan hak
keuangan daerah adalah keseluruhan hak serta kewajiban yang dimiliki oleh
pemerintah daerah tersebut yang di dalamnya juga terdapat proses yang dimulai
daerahnya sendiri.
laporan keuangan daerah adalah suatu bentuk dari laporan penggunaan anggaran
yang dibuat secara terstruktur mengenai posisi serta transaksi yang dilakukan oleh
keuangan daerah ini bertujuan untuk memberikan suatu informasi yang dapat
wujud dari akuntanbilitas dari entitas pelaporan terhadap sumberdaya yang telah
diamanahkan kepadanya.
Pada dasarnya pembuatan laporan dari keuangan daerah ini dilakukan oleh
setiap intansi yang termasuk dalam pemerintahan daerah, yaitu oleh setiap SKPD
yang merupakan entitas akuntansi. Laporan keuangan yang dibuat oleh setiap
Berpedoman SAP Berbasis Akrual”, SKPD membuat lima jenis laporan keuangan
D. Penyerapan Anggaran
1. Pengertian Anggaran
yang akan dicapai selama periode waktu yang telah ditentukan dalam ukuran
finansialnya.
boros dalam penggunaan anggarannya dan tidak boleh juga kikir dalam
3. Fungsi Anggaran
4. Jenis-Jenis Anggaran
Mardiasmo (2009; 66) “Akuntansi Sektor Publik”, anggaran dibagi
a. Anggaran Operasional
Anggaran operasional ini digunakan sebagai anggaran yang ditujukan
untuk pemenuhnan kebutuhan sehari-hari yang digunakann untuk
menjalankan pemerintahan. Pengeluaran yang dilakukan oleh
pemerintah yang nantinya masuk kedalam kategori anggaran
opersional adalah belanja rutin. Belanja rutin adalah suatu pengeluaran
yang dapat memberikan manfaat selama satu tahun anggaran dan tidak
berpengaruh terhadap penembahan aset atau kekayaan bagi pemerintah
daerah. Belanja administrasi umum, belanja operasi dan
pemeriliharaan merupakan bagian dari anggaran operasional.
b. Anggaran Modal/Investasi
Anggaran modal ini akan menunjukkan kepada rencana jangka panjang
serta pembelanjaan atas aktiva tetap seperti gedung, peralatan dan yang
lainnya. Untuk pengeluaran modal yang cukup besar biasanya
dilakukan dengan cara menggunakan pinjaman. Anggaran modal atau
investasi ini biasanya dikategorikan sebagai belanja modal. Belanja
modal/investasi adalah suatu pengeluaran masa pemanfaatanya dapat
dirasakan melebihi satu anggaran dan kemudian akan berpengaruh
terhadap penambahan aset atau kekayaan yang dimiliki oleh
pemerintah.
5. Prinsip-prinsip Anggaran
b. Komprehensif
Anggaran harus menunjukan semua penerimaan dan pengeluaran
pemerintah. Oleh karena itu adanya dana non budgetair pada dasarnya
menyalahi prinsip anggaran yang bersifat komprehensif.
c. Keutuhan anggaran
d. Semua pendapatan dan belanja pemerintah harus terhimpun dalam dana
umum (general fund).
e. Nondiscretionary appropriation
Jumlah yang disetujui oleh dewan legislative harus termanfaatkan secara
ekonomis, efisien dan efektif.
f. Periodik
Anggaran merupakan suatu proses yang periodik, bisa bersifat tahunan
atau multi tahunan.
g. Akurat
h. Estimasi anggaran hendaknya tidak memasukan cadangan yang
tersembunyi (hidden reserve) yang dapat dijadikan sebagai kantong-
kantong pemborosan dan inefisiensi anggaran serta dapat mengakibatkan
munculnya underestimate pendapatan dan overestimate pengeluaran.
i. Jelas
Anggaran sebaiknya sederhana, dapat dipahami oleh seluruh masyarakat
dan tidak membingungkan .
j. Di ketahui publik
Anggaran harus dipublikasikan sagar supaya seluruh masyarakat luas
mengetahuinya.
6. Sistem Anggaran
Rachmat (2010) sistem penganggaran , antara lain sebagai berikut:
8. Penyerapan Anggaran
bahwa:
Perdana Kusuma Negara, Lilik Handajati & Lukman Effendy (2018 ; 82),
penyerapan anggaran dapat dilihat dari beberapa faktor, yaitu sebagai berikut:
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
fakta yang ditemukan dalam peneltian ini mengenai penyerapan anggaran pada
penelitian ini.
32
B. Jenis dan Sumber Data
1. Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif yang
karena meneliti mengenai penyerapan anggaran yang dapat dilihat pada realisasi
anggarannya yang tercantum dalam LRA pada satu periode anggaran serta
2. Sumber Data
a. Data Primer
Data primer menurut Silalahi (2010; 289) “Metode Penelitian Sosial” yaitu
suatu dokumen yang bersifat asli yang didapatkan secara langsung dari
Dalam penelitian ini data primer yang didapat oleh peneliti berupa LRA
Tahun 2017- 2018 yang peneliti peroleh secara langsung dari Ibu Iis Diana
hasil wawancara yang peneliti lakukan dengan PPTK yang ada disetiap
b. Data Sekunder
Data sekunder menurut Silalahi (2010; 291) adalah suatu data yang didapat
C. Operasional Variabel
Tabel 3. 1
Operasional Variabel
Teknik
Data
mencapai target
dihadapi
pelaksanaan
Dilanjutkan
Pindahan
2. Penyusunan Wawancara
aanggaran
4. Penerbitan SK Wawancara
persentase penyerapan
anggaran
pengumpulan data sebagai suatu cara yang bisa digunakan untuk dapat
pengumpulan data yang digunukan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Observasi
sebagai berikut:
Tabel Tabel 3. 2
Kegiatan Observasi
Pelaksanaan
Dilanjutkan
Pindahan
2017-2018.
Bandung
Si., MT
Dilanjutkan
Pindahan
Sumardi
Indranegara, ST, M. AP
2. Wawancara
tertentu yang sesuai dan relevan pada permasalahan yang diteliti yaitu
Informan Penelitian
ME
Pembangunan Daerah,
Perencanaan Program,
Pelaporan
Perencanaan Sosial
Budaya dan
Pemerintahan
Perencanaan Ekonomi,
Perencanaan
Infrastruktur dan
Pengembangan Wilayah
Dilanjutkan
Pindahan
dan Pengembangan
3. Dokumen
Dalam penelitian ini dokumen yang gunakan oleh peneliti adalah dengan
Teknik analisis data menurut Silalahi (2010; 332) adalah suatu proses
1. Tempat Penelitian
Jln. Aceh No. 36 Babakan Ciamis, Kecamatan Sumur Bandung, Kota Bandung,
Jawa Barat.
2. Jadwal Penelitian
Tabel 3. 4
Jadwal Penelitian
Bulan/Tahun
No Tahap Penelitian 10/ 11/ 12/ 01/ 02/ 03/ 04/ 05/ 06/ 07/ 08/
19 19 19 20 20 20 20 20 20 20 20
1 Perijinan Pra
Penelitian
2 Penerimaan Data
Pra Penelitian
3 Pengajuan Judul
4 Penyusunan
Rancangan
Usulan Penelitian
5 Seminar
Rancangan
Usulan Penelitian
6 Penyusunan
Usulan Penelitian
7 Bimbingan
Usulan Penelitian
8 Sidang Usulan
Penelitian
9 Penyusunan
Skripsi
10 Sidang Skripsi
Kota Bandung
Daerah Nomor 8 Tahun 2016 yang membahas tentang Pembentukan dan Susunan
Perangkat Daerah Kota Bandung. Bappeda Kota Bandung merupakan bagian dari
pada tahun 1972, dimana pada saat itu Pemerintah Provinsi Jawa Barat melakukan
regional dan lokal yang ditetapkan dengan SK Gubernur Provinsi Jawa Barat
Nomor 43 Tahun 1972. Namun pada tahun awal tahun 2017 Bappeda Kota
Walikota Nomor 1402 Tahun 2016 dan Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2016.
43
2. Visi dan Misi Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan
a. Visi
b. Misi
dan
e. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
1) Kepala Badan;
Perencanaan Program;
membawahi:
I;
II;
III.
yang membawahi:
Wilayah I;
Wilayah II;
Wilayah III.
Pembahasan hasil penelitian merupakan isi dari hasil analisis data dan
fakta yang peneliti dapatkan dilapangan yang telah disesuaikan dengan teori yang
Kusuma Negara, Lilik Handajati & Lukman Effendy (2018; 82) yang
menyebutkan ada tiga faktor yang berperan penting dalam penyerapan anggaran
yaitu faktor sumber daya manusia, faktor administrasi dan faktor kebijakan.
Keberhasilan dari suatu organisasi sangat ditentukan oleh kualitas dari sumber
daya manusia yang bekerja di dalamnya. Di sini sumber daya manusia sangat
berperan penting untuk dapat mencapai tujuan dari organisasi. Sumber daya
manusia yang ada dalam suatu organisasi dapat dikatakan sebagai yang bisa
menentukan baik buruknya kinerja dari sebuah organisasi. Setiap persoalan yang
dihadapi oleh suatu organisasi selalu terkait dengan sumber daya manusia yang
ada di dalam organisasi tersebut. Jadi sumber daya manusia dalam suatu
organisasi sangat berperan penting, hal tersebut tidak hanya berlaku pada
organisasi secara umum namun berlaku juga untuk organisasi yang ada dalam
jawab PPTK yang ada disetiap bidang yang menjadi bagian dari sumber daya
manusia yang dimiliki oleh Bappelitbang Kota Bandung. PPTK yang ada disetiap
untuk setiap program dan kegiatan yang akan dilakukan oleh setiap bidang mulai
tanggung jawab yang dimiliki oleh PPTK dalam melakukan penyerapan anggaran
Kemudian hal tersebut juga diperkuat dengan pernyataan dari Bapak Drs.
Hal ini juga diperkuat dari penyataan Ibu Ratna Rahayu Pitriyati, S. STP.,
menyatakan bahwa:
“Tanggung jawab yang dimiliki pleh PPTK sendiri ada dipengawasan dan
pengendalian anggaran.”
(Wawancara, pada tanggal 24 April 2020, di Bappelitbang Kota Bandung)
Kemudia hal ini diperkuat dengan pernyataan dari Ibu Freska Fitriyani, S.
bahwa:
Dari pernyataan setiap PPTK yang ada pada setiap bidang di Bappelitbang
Hal tersebut dimulai dari pembuatan RKA sampai menjadi DPA dan setiap PPTK
harus dapat melaksanakan tanggung jawabnya sesuai dengan yang tercantum
anggaran untuk program dan kegiatan yang akan dilakukan. Sebagaimana hasil
menyatakan bahwa:
“Kalau ketakutan sih sebenarnya tidak ada, karena kita program dan
kegiatannya dilaksanakan dan disusun pun itu berdasarkan ketentuan yang
berlaku dan juga kita yakin bahwa PPTK yang dipercaya SDMnya bisa
melaksanakan tanggung jawab kegiatannya masing-masing.”
(Wawancara, pada tanggal 20 Maret 2020, di Bappelitbang Kota Bandung)
Hal tersebut juga diperkuat dengan pernyataan dari Ibu Freska Fitriyani, S.
“Tidak ada ketakutan, kalau kita sudah sesuai dengan aturan tidak akan
ada ketakutan, karena sudah ada standar pelaksanaanya di Bappelitbang
karena kitakan tidak terjun langsung ke masyarakat kita lebih ke
backoffice, lebih banyaknya ke koordinasi, melakukan pengkajian jadi
tidak ada hal yang berhubungan dengan masyarakat secara langsung”.
(Wawancara, pada tanggal 19 Maret 2020, di Bappelitbang Kota Bandung)
Namun selain tidak perlu takut karena penggunaan anggaran sudah sesuai
dengan aturan yang berlaku, hal tersebut juga didukung karena PPTK
Bappelitbang Kota Bandung dalam penggunaan anggarannya sesuai dengan apa
yang telah direncanakan. Sebagaimana hasil wawancara dengan Bapak Drs. Dudi
keuangan terkait dengan penyerapan anggaran untuk setiap program dan kegiatan
yang akan dilakukan. Hal tersebut sangat perlu untuk diperhatikan, karena tugas
dan fungsi PPTK di Bappelitbang Kota Bandung ini berkaitan langsung dengan
penggunaan anggaran untuk setiap program dan kegiatan yang akan dilakukan,
“Secara garis besar PPTK yang ada di Bappelitbang mengerti dan memang
harus mengerti, terkadang ada diklat mengenai pengelolaan keuangan,
karena PPTK yang bertanggung jawab dalam penyerapan anggaran”.
(Wawancara, pada tanggal 19 Maret 2020, di Bappelitbang Kota Bandung)
dengan baik dalam pelaksanaan penyerapan anggaran untuk program dan kegiatan
telah dilaksanakan. Sebagaimana hasil wawancara dengan Ibu Iis Diana.,S.E yang
menyatakan bahwa:
“Secari garis besar sudah melaksanakan tugasnya dengan baik, karena hal
tersebut juga didorong oleh Kepala Bappelitbang Kota Bandung juga agar
penyerapnnya tercapai sesuai dengan anggaran bulanannya, jadi itu
membuat PPTK terpacu untuk menyelesaikan setiap program dan kegiatan
sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan”.
(Wawancara, pada tanggal 19 Maret 2020, di Bappelitbang Kota Bandung)
program dan kegiatan yang akan dilakukan disetiap bidang sesuai dengan target
yang telah ditentukan. PPTK yang ada disetiap bidang di Bappelitbang Kota
untuk program dan kegiatan yang akan dilakukannya sesuai dengan target yang
telah ditentukan. Sebagaimana hasil wawancara dengan Bapak Muhammad Bayu
Kemudian hal tersebut juga diperkuat oleh penyataan dari Bapak Drs.
“Intinya harus, kalau pun tidak mencapai itu pasti ada alasannya. Akan
tetapi intinya itu harus dan bisa dikatakan wajib setiap PPTK untuk
menyelesaikan apa yang menjadi target atau capaian”.
(Wawancara, pada tanggal 19 Maret 2020, di Bappelitbang Kota Bandung)
setiap program dan kegaitan yang akan dilakukan oleh setiap bidang terkadang
tidak mencapai target atau pun bisa melebihi target yang telah ditentukan. Hal
tersebut terjadi karena sering ada beberapa kendala atau hambatan yang muncul
dalam pelaksanaan penyerapan anggaran untuk setiap program dan kegiatan yang
akan dilakukan. Sebagaiman hasil wawancara dengan Ibu Ratna Rahayu Pitriyati,
“Belum tentu sesuai dengan target, artinya kalau untuk target dalam
perencanaan pasti inginnya 100% tetapi pasti akan ada kendala, akan ada
hambatan jadi tidak harus sama dengan rencana, karena pasti akan ada
tidak sama persis dengan target yang direncanakan dalam DPA”.
(Wawancara, pada tanggal 20 Maret 2020, di Bappelitbang Kota Bandung)
menyatakan bahwa:
“Secara garis besar memang sudah sesuai dengan target yang telah
ditetapkan, hanya saja yang tidak sesuai itu ada dalam penyerapan
anggarannya. Kalau untuk target program dan kegiatan itu sudah
memenuhi target, hanya saja terkadang dalam penyerapan anggarannya
tidak sesuai target”.
(Wawancara, pada tanggal 24 April 2020, di Bappelitbang Kota Bandung)
yang telah ditentukan, akan tetapi target dari program dan kegiatan yang
dilakukannya selalu mencapai target yang telah ditentukan. PPTK yang ada
disetiap bidang tersebut selalu mengusahakan agar tidak hanya target dari
program dan kegiatannya saja yang selalu tercapai, akan tetapi target dari
penyarapan anggaran untuk program dan kegiatannya pun dapat mencapai target
dan kegiatan yang akan dilakukanpun harus diupayakan untuk sesuai dengan
waktu yang telah ditentukan dalam pelaksanannya. Hal tersebut sangat penting
untuk setiap program dan kegiatan yang akan dilakukan akan mempengaruhi
terhadap kinerja dari PPTK yang ada disetiap bidang di Bappelitbang Kota
kegiatan yang akan dilakukan pun tidak sesuai dengan waktu yang telah
“Untuk pelaksanaan penyerapan anggaran ada yang tepat waktu ada yang
tidak, misalkan anggaran ini sudah direncanakan di triwulan dua di bulan
April, apabila pencairan angaran seharusnya pada bulan April, akan tetapi
karena harus mengurus pencairannya beres pada bulan Mei”.
(Wawancara, pada tanggal 24 April 2020, di Bappelitbang Kota Bandung)
Bandung ada yang pelaksanaannya tepat waktu sesuai dengan yang telah
direncanakan, namun ada juga yang tidak sesuai dengan waktu yang
dan kegiatan yang ada di setiap bidangnya untuk selalu tepat waktu sesuai dengan
kegiatan yang akan dilakukan oleh PPTK yang ada di Bappelitbang Kota
Bandung terkadang tidak berjalan sesuai dengan yang telah direncanakan. PPTK
dalam pelaksanaan penyerapan anggaran untuk setiap program dan kegiatan yang
akan dilakukan. Adapun kendala atau hambatan tersebut biasanya berasal dari
pihak eksternal atau pihak ketiga sehingga akan menghampat pada pelaksanaan
penyerapan anggarannya. Sebagaimana hasil wawancara dengan Ibu Freska
“Kalau untuk kendala sih yang berhubungan dengan pihak luar, kalau
misalkan untuk internal sih kita selalu diupayakan tetap waktu. Namum
jika dengan eksternal kadang kita tidak bisa mengatur, misalnya kita
mengundang Narasumber itukan ada biaya untuk honor Narasumber, tetapi
tiba-tiba Narasumbernya tidak bisa hadir karena itukan pasti
mempengaruhi. Jadi lebih ke pihak eksternal”.
(Wawancara, pada tanggal 19 Maret 2020, di Bappelitbang Kota Bandung)
Hal tersebut juga diperkuat dengan pernyataan dari Bapak Drs. Dudi
Jadi kendala atau hambatan yang sering dihadapi oleh PPTK Bappelitbang
Kota Bandung dalam penyerapan anggaran untuk program dan kegiatan yang
akan dilakukan berasal dari pihak eksternal atau pihak ketiga, yang terkadang
penyerapan anggaran untuk program dan kegiatan yang akan dilakukan oleh
PPTK yang ada disetiap bidang pada Bappelitbang Kota Bandung sehingga
menyatakan bahwa:
Kota Bandung yang relatif lengkap, dan adanya aplikasi e-catalog yang
memudahkan PPTK dalam melakukan survei barang dan harganya tanpa perlu
2. Faktor Administrasi
SKPD pada awal tahun anggarannya biasanya disibukkan dengan
Surat Keputusan (SK) sebagai payung hukum untuk pelaksanaan kegiatan selama
satu tahun kedepan pada SKPD. Namun faktor administrasi ini juga berhubungan
tidak memiliki sistem administrasi secara khusus yang digunakan, akan tetapi
sistem administrasi yang digunakan saat ini merupakan sistem administrasi yang
dipakai oleh seluruh SKPD Kota Bandung yaitu berupa sistem administrasi dalam
bentuk aplikasi yang dikenal dengan Sistem Informasi Rencana Anggaran (SIRA)
“Kalau secara parsial se-Kota Bandung itu tidak ada karena kita sudah
punya aplikasi SIRA itu bisa diakses oleh seluruh PPTK se-Kota Bandung
dan itu sudah lengkap”.
(Wawancara, pada tanggal 19 Maret 2020, di Bappelitbang Kota Bandung)
Kemudian hal tersebut juga sama dengan pernyataan yang diberikan oleh
setiap program dan kegiatan yang akan dilakukan hal tersebut berhubungan
Pemerintah Kota Bandung untuk jangka waktu lima tahun. Kemudian dari
jangka waktu satu tahun. Dari RKPD kemudian dibuat Rencara Strategis Satuan
Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD). Kemudian dari Renstra SKPD tersebut
dibuat Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja). Sebagaimana hasil
“Tidak lama, jadi kita kan sudah ada panduannya dari RENSTA
Bappelitbang itu sudah ada anggaran-anggarannya, RENSTA itukan untuk
lima tahun, kemudian diturunkan ke yang tahunan. Jadi sebenarnya kita
sudah ada panduan untuk tahun depan untuk berapa pekerjaan, jadi kita
tinggal breakdown saja dengan mendetailkan apa yang akan dilakukan”.
(Wawancara, pada tanggal 19 Maret 2020, di Bappelitbang Kota Bandung)
Kemudian sama halnya dengan pernyataan Bapak M. Tegar Indranegara,
“ Bisa satu minggu, jadi kan kita itu sebetulnya sudah memiliki Renstra
dan didalamnya sudah ada program-program yang akan dilakukan setiap
tahunnya, jadi kita tinggal hanya merinci kegiatan yang akan dilakukan
dari Renstra tersebut”.
(Wawancara, pada tanggal 24 April 2020, di Bappelitbang Kota Bandung)
Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD) yang dijadikan
sebagai patokan dalam penyusunan anggaran untuk setiap program dan kegiatan
dilakukan perlu untuk dilakukan karena akan menyangkut pada kinerja setiap
Bappelitbang Kota Bandung biasanya dilakukan dari unit yang terkecil, yaitu
yang ada di bidang tersebut, kemudian pembahasan anggaran pun akan dilakukan
dengan kepala dinas dan bidang-bidang yang ada di Bappelitang Kota Bandung.
Kota Bandung yang dilakukan oleh PPTK yang harus didukung dengan dokumen
Dalam pencairan anggaran pun dikenal dengan UP, LS dan GU. UP adalah
tidak dapat dilakukan dengan pembayaran langsung. UP ini merukapan uang yang
pihak eksternal atau biasa disebut dengan pihak ketiga. Pihak ketiga akan
pekerjaan, berita acara serah terima pekerjaan, dan berita acara pembayaran.
menyatakan bahwa:
“LS ini berhubungan dengan pihak ketiga, kalau persyaratannya itu dari
pihak ketiga mengajukan pemeriksaan pekerjaan, kemudian ditindak
lanjuti dengan dikeluarkannya berita acara dari mulai berita acara
pemeriksaan, kemudian berita acara penyelesaian laporan pekerjaan dan
sampai terakhir pada berita acara serah terima pekerjaan sampai ke berita
acara pembayaran”.
(Wawancara, pada tanggal 24 April 2020, di Bappelitbang Kota Bandung)
Kemudian sama halnya dengan pernyataan dari Ibu Freska Fitriyani, S. Si.,
“Kalau untuk pencairan itu tergantung anggarannya untuk apa, kalau kita
itu ada anggaran yang LS misalnya untuk belanja jasa konsultasi itu ada
aturannya untuk apa saja, yang pasti hasil pekerjaannya harus sudah ada
terus nanti secara administrasi ada surat menyurat sampai ada surat
perintah pelaksanaan kerja, kemudian melaporkan surat berita acara
penyelesaian pekerjaan sampai akhirnya sudah ditanda tangani semua
berkasnya baru bisa dicairkan”.
(Wawancara, pada tanggal 19 Maret 2020, di Bappelitbang Kota Bandung)
setelah iti penerbitan SPP (Surat Permintaan Pembayaran) dan SPM (Surat
menyatakan bahwa:
penyerapan anggaran untuk program dan kegiatan yang akan dilakukanpun sering
program dan kegiatan yang akan dilakukan. Sebagaimana pernyataan dari Bapak
menyatakan bahwa:
“Kalau yang dihadapi untuk saya sendiri mengenai pencairan anggaran itu
lebih ke sumber daya manusia sih, karena untuk mengurus administrasi itu
susah karena keterbatasan jumlah staff.”
(Wawancara, pada tanggal 19 Maret 2020, di Bappelitbang Kota Bandung)
dengan penyataan dari Ibu Iis Diana S.E selaku Kasubag Keuangan yang
menyatakan bahwa:
berkas yang tidak ditanda tangan oleh Kepala Bidang sehingga dapat
pelaksaan program dan kegiatan yang akan dilakukan yang berkaitan langsung
kegiatan tersebut dibuat oleh Subbag Keuangan berdasarkan usulan dari bidang,
dari Ibu Iis Diana S.E selaku Kasubag Keuangan yang menyatakan bahwa:
“SK tuh ada yg turun dari walikota ada juga SK intern, SK yg diterbitkan
walikota terdiri dari SK PA, KPA, BP dan BPP serta SK Pengelola
Barang. Kalau SK intern dalam arti yg menandatangan kepala
bappelitbang terdiri dr sk pelimpahan PA ke KPA, PPTK, PPK, PPHP,
PPK SKPD dan SK Pembantu PPK SKPD. Proses untuk SK Walikota,
Bappelitbang mengusulkan calon pengelola keuangan ya seperti tadi SK
PA, dan lain-lain. Kalau SK intern dibuat oleh Subbag Keuangan
berdasarkan usulan dari bidang, usulan untuk SK PA dan lain-lain
dimasukan ke BPKA. Berdasarkan usulan dari Kepala Bidang dengan
melampirkan Nota Dinas, sebagai bukti pegangan untuk yang membuat
SK.” (Wawancara, pada tanggal 19 Maret 2020, di Bappelitbang Kota
Bandung)
dapat terhitung cepat karena pembuatan SK bisa kurang dari satu minggu.
menyatakan bahwa:
“Tidak lebih dari satu minggu untuk SK dari Kepala Bappelitbang Kota
Bandung”.
(Wawancara, pada tanggal 24 April 2020, di Bappelitbang Kota Bandung)
“Untuk SK sendiri paling lama dua sampai tiga hari itu sudah keluar.
Tetapi tergantung pada tingkatannya, kalau untuk tiga hari itu tingkatan
Kepala Dinas”.
(Wawancara, pada tanggal 19 Maret 2020, di Bappelitbang Kota Bandung)
Sama halnya dengan pernyataan dari Bapak Muhammad Bayu Permana R,
Bappelitbang Kota Bandung terhitung cepat, hanya membutuhkan dua atau tiga
hari bahkan bisa kurang dari satu minggu SK untuk melaksanakan penyerapan
anggaran untuk setiap program dan kegiatan yang akan dilakukan sudah
3. Faktor Kebijakan
kekuasaan yang memiliki wewenang dan tanggung jawab yang besar dalam
dilakukan oleh PPTK yang ada disetiap bidang dan tidak ada kebijakan apapun
penyerapan anggaran sesuai dengan apa yang direncanakan dan sesuai dengan
“Serap sesuai dengan apa yang direncanakan dan SPJkan dengan baik dan
benar, sehingga sesuai dengan rencana dan juga sesuai dengan aturan”.
(Wawancara, pada tanggal 20 Maret 2020, di Bappelitbang Kota Bandung)
program dan kegiatannya tercapai sesuai dengan target yang ditentukan, karena
mereka lebih terfokus kepada output dari setiap program dan kegiatan yang
“Kalau aturan yang mengatur itu tidak ada, kita lebih ke outcome, bukan
berarti kita harus menghabiskan anggaran jadi intinya ketika output atau
outcomenya sudah tercapai itu sebenarnya sudah cukup. Jadi intinya bukan
fokus pada anggaran tapi pada output dan outcome yang akan dicapai”.
(Wawancara, pada tanggal 19 Maret 2020, di Bappelitbang Kota Bandung)
Bappelitbang Kota Bandung juga tidak memiliki aturan khusus untuk
mengatur persentasi yang harus diserap setiap bulannya atau setiap triwulannya,
menyatakan bahwa:
“Tidak ada, karena kita lebih mementingkan kepada output dari setiap
program dan kegiatannya, apabila output dari program dan kegiatannya
sudah tercapai dan anggarannya masih utuh itu tidak apa-apa, yang
terpenting outpunnya sudah tercapai sesuai target”.
(Wawancara, pada tanggal 24 April 2020, di Bappelitbang Kota Bandung)
sehingga anggarannya dapat diserap dengan baik dan sesuai dengan target yang
menyatakan bahwa:
“Kalau untuk target itu pasti 100% untuk semuanya, cuman biasanya kalau
penyerapannya dibawah 80% itu biasanya akan ditanyakan kenapa
penyerapannya dibawah 80% akan ditanya apa kendalanya. Dilakukan
juga monev setiap triwulan, akan tetapi monev triwulan itu belum tentu
mencerminkan penyerapan anggaran yang sebenarnya karena bisa saja
kegiatannya memang dilakukan diakhir, jadi biasanya yang lebih valid itu
yang dilakukan setiap tahun. Setiap bidang pun melakukan monev yang
pelaksanaanya disesuaikan dengan kebutuhan, tergantung pada atasan”.
(Wawancara, pada tanggal 19 Maret 2020, di Bappelitbang Kota Bandung)
pemotongan tunjangan atau bahkan tunjangan sebagai PPTK tidak akan diberikan.
Sebagaimana pernyataan dari Bapak Drs. Dudi Sumardi yang menyatakan bahwa:
“Ada, akan berpengaruh pada tunjangan kinerja kami sebagai PPTK akan
dipotong. Rewardnya itukan PPTK diberikan tunjangan, akan tetapi jika
tidak mencapai target akan dipotong tunjangan tersebut”.
(Wawancara, pada tanggal 19 Maret 2020, di Bappelitbang Kota Bandung)
“Jika setiap kegiatan sesuai dengan target yang telah rencanakan sesuai
dengan output yang diharapkan maka tunjangan kita sebagai PPTK akan
diberikan, akan tetapi jika tidak mencapai maka tunjangan kita sebagai
PPTK akan dipotong”.
(Wawancara, pada tanggal 20 Maret 2020, di Bappelitbang Kota Bandung)
“Ada berupa pemotongan tunjangan kepada kita sebagai PPTK, jadi jika
penyerapan anggarannya rendah itu akan mempengaruhi ke tunjangan dari
PPTKnya. Kalau untuk pemotongan anggaran untuk program dan kegiatan
yang akan dilakukan selanjutnya itu tergantung bagaimana keputusan
pimpinan. Pemotongan tunjangan PPTK itu langsung diberikan, karena
kita kan ada target triwulanan, kalau misalkan target tidak tercapai
pertriwulan itu langsung dilakukan pemotongan”.
(Wawancara, pada tanggal 19 Maret 2020, di Bappelitbang Kota Bandung)
Namun untuk reward atau punishment yang diberikan kepada PPTK yang
ada di Bappelitbang Kota Bandung bagian keuangan tidak terlibat dalam hal
konsilidasi dari beberapa bidang yang ada terkait pencairan anggaran dan
Jadi untuk reward atau punishemnt yang di berikan kepada PPTK yang
anggaran, kasubag keuangan tidak terlibat sama sekali dalam pemberian reward
Kota Bandung hanya melakukan konsolidasi dari beberapa bidang saja terkait
oleh setiap bidang yang kemudian hasilnya dilaporkan kepada Kepala Dinas
penyerapan anggaran yang dibuat oleh bagian keuangan tersebut untuk dijadikan
sebagai bahan monitoring dan evaluasi yang dilakukan oleh Kepala Dinas dan
PENUTUP
A. Simpulan
Kota Bandung Tahun 2017-2018 berdasarkan pada data yang sudah diolah dan
dianalisis oleh peneliti, dalam penelitian ini mengacu pada tiga faktor yaitu
sebagai berikut:
1. Sumber daya manusia, memiliki peranan yang sangat penting dalam sebuah
dan tanggung jawabnya dengan baik. PPTK Bappelitbang Kota Bandung juga
tidak terlepas dari kendala yang dihadapi, biasanya kendala yang mereka
75
76
yaitu anggaran yang tersedia dengan baik, sumber daya manusia yang
memiliki penyedia barang dan pekerjaan yang relatif lengkap, dan adanya
melakukan pekerjaan.
digunakan saat ini merupakan sistem administrasi yang dipakai oleh seluruh
SKPD Kota Bandung yaitu berupa sistem administrasi dalam bentuk aplikasi
yang dikenal dengan Sistem Informasi Rencana Anggaran (SIRA) dan Sistem
yang akan dilakukan, tidak membutuhkan waktu yang lama sebab semuanya
di buat Renja. Setiap penyusunan anggaran untuk program dan kegiatan yang
terhitung cepat, karena dalam waktu kurang dari satu minggu SK sudah bisa
diterbikan.
77
B. Saran
yang harus dicapai setiap triwulannya, hal tersebut perlu dilakukan agar anggaran
yang sudah direncanakan dapat terserap dengan baik sesuai dengan target yang
telah ditentukannya, jadi tidak hanya target dari program dan kegiatannya saja
yang tercapai akan tetapi target dari penyerapan anggaranya pun harus dapat
tercapai.
DAFTAR PUSTAKA
Bandung.
Salemba Empat.
UNPAS PRESS.
Rosdakarya.
78
79
BPFE.
Aditama.
Alfabeta.
80
Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor 258/ PMK.02 Tahun 2015 tentang Tata
Desember 2015.
2006.
19.27 WIB.
LAMPIRAN
PEDOMAN OBSERVASI
A. Tujuan:
5. Menjelaskan tugas dan tanggub jawab yang dimiliki oleh PPTK terkait
penyerapan anggaran untuk program dan kegiatan yang akan dilakukan.
6. Adanya pengecekan kepada setiap bidang dalam setiap bulannya atau setiap
triwulannya terhadap program dan kegiatan yang sedang berjalan pada tahun
anggaran.
10. Menjelaskan capaian yang diperoleh dari hasil pelaksaan program dan
kegiatan yang dilakukan terkait dengan penyerapan anggaran pada tahun anggaran
2017-2018.
PEDOMAN WAWANCARA
BIDANG SEKRETARIAT
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KOTA BANDUNG
Profil Informan
Nama/ Inisial : Muhammad Bayu Permana R, S.Pi., ME
Jabatan : PPTK Bidang Sekretariat
Hari/ Tanggal : Jum’at, 20 Maret 2020
Waktu : 08.00 WIB
Tempat Penelitian : Di Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Kota Bandung.
2 Administrasi 1. Sistem administrasi Apakah Bappelitbang Kota Bandung Kalau di Bappelitbang ini tidak memiliki sistem
yang digunakan memiliki sistem administrasi sendiri dalam administrasi sendiri. Sistem administrasi sendiri
penyusunan anggaran untuk program dan sama sih sistemnya, tidak memiliki sistem
kegiatan yang akan dilakukan agar dapat sendiri-sendiri. Kalau untuk sistem administrasi
memaksimalkan penyerapan anggarannya? kita masih pakai SIMDA dan SIRA.
2. Penyusunan anggaran 1.Berapa lama waktu yang dibutuhkan Kalau untuk waktu sih setahun H-1 , jadi bulan
dalam penyusunan rencana anggaran untuk Januari sampai April itu kita sudah menyusun
program dan kegiatan yang akan dilakukan? RENJA untuk tahun depan.
2. Berapa lama proses pencairan anggaran Proses pengajuan berkas untuk pencairan LS
di Bappelitbang Kota Bandung? melewati beberapa tahap, verifikasi, input SIMDA
dan penerbitan SPP dan SPM. Kalo tidak ada kendala
dalam hal pemberkasan dari bidang dan yang
menandatangan SPP SPM ada di tempat biasanya ga
memerlukan waktu lama, paling lama 2 hari kerja,
tapi kalo banyak kendala biasanya sampe 3 hari atau
lebih, setelah itu dikirim ke BPKA untuk proses
pencairan, batas waktu spm 2 hari kerja. Untuk
berkas GU biasanya agak lama karena SPJ GU lebih
banyak, prosesnya sama diverifikasi, masuk SIMDA
dan penerbitan SPP SPM
3. Kendala atau hambatan apa saja yang Kadang karena banyaknya berkas yang tidak ditanda
biasanya muncul dalam proses pencairan tangan oleh kepala bidangnya, dengan alasan karena
anggaran? (kesalahan-kesalahan dalam kepala bidang tidak ada di kantor, dan sebagainya
administrasi pencairan anggaran yang
dilakukan oleh setiap bidang yang ada di
Bappelitbang)
Penerbitan SK Bagaimana proses adminitrasi untuk SK tuh ada yg turun dari walikota ada juga SK intern,
penerbitan SK (Surat Keputusan) di SK yg diterbitkan walikota terdiri dari SK PA, KPA,
Bappelitbang Kota Bandung yang terkait BP dan BPP serta SK Pengelola Barang. Kalau SK
dengan penyerapan anggarannya? intern dalam arti yg menandatangan kepala
bappelitbang terdiri dr sk pelumpahan PA ke KPA,
PPTK,PPK, PPHP, PPK SKPD dan SK Pembantu
PPK SKPD. Proses untuk SK Walikota,
Bappelitbang mengusulkan calon pengelola
keuangan ya seperti tadi SK PA, dan lain-lain. Kalau
SK intern dibuat oleh Subbag Keuangan berdasarkan
usulan dari bidang, usulan untuk SK PA dan lain-lain
dimasukan ke BPKA. Berdasarkan usulan dari
Kepala Bidang dengan melampirkan Nota Dinas,
sebagai bukti pegangan untuk yang membuat SK.
3 Kebijakan Kebijakan dalam Kebijakan seperti apa yang digunakan oleh Di setiap bidang itukan sudah ada AKB-nya masing-
penyerapan anggaran Bappelitbang Kota Bandung untuk masing dan PPTK harus melaksananya sesuai dengan
mengatur penyerapan anggarannya? itu. Perlunya pengawasan juga untuk KPA dan
PPTK, saya juga membuat laporan setiap minggu
pada hari Jumat, yang kemudian nanti saya laporkan
ke kepala dinas mengenai penyerapan anggaran yang
dilakukan oleh setiap bidang. Jadi setiap hari Jumat
saya membuat laporan realisasi anggaran setiap
bidang, jadi jika nanti ada suatu bidang yang
penyerapan anggarannya rendah, nanti akan ditegur
oleh kepala dinasnya langsung, kemudian dievaluasi
melalui KPAnya, nanti dari KPA teguran dan
evaluasi itu disampaikan ke PPTK di bidang tersebut,
ditanyakan apa yang menjadi hambatannya
Kebijakan dalam Apakah Bappelitbang Kota Bandung Kebijakan tersebut sejauh ini berjalan lancar, karena
persentase penyerapan memiliki kebijakan khusus dalam pengawasannya juga dilakukan secara baik oleh
anggaran melakukan penyerapan anggaran? kepala dinasnya. Jadi dilakukan pemantauan secara
terus-menerus, apalagi jika akhir tahun selalu
dipantau dan harus dipacu setiap PPTK, dilakukan
rapat dan sebagainya
Kebijakan mengenai Apakah ada reward atau punishment yang Untuk reward atau punishment terkait penyerapan
reward atau punishment diberikan jika daya serap anggaran atau anggaran, bidang keuangan sendiri tidak ikut campur
realisasi dari anggaranya sesuai dengan dalam hal tersebut karena bidang keuangan di
target atau tidak sesuai dengan target yang Bappelitbang sendiri hanya melakukan konsolidasi
telah ditentukan yang telah ditentukan? dari beberapa bidang di Bappelitbang mengenai
pencairan anggaran dan membuat laporan
pengawasan setiap minggu terhadap penyerapan
anggaran setiap bidang yang kemudian di laporkan
kepada kepala dinas
Foto Pelaksanaan Wawancara
4.Wawancara dengan Ibu Ratna Rahayu Pitriyati, S. STP., M.Si selaku PPTK
Bidang I Perencanaan Sosial Budaya dan Pemerintahan Bappelitbang Kota
Bandung
5. Wawancara dengan Bapak Andriya Marindya Putra , S. SiT., MM selaku PPTK
Bidang II Perencanaan Ekonomi, Sumber Daya Keuangan dan Sumber Daya
Alam Bappelitbang Kota Bandung