Oleh:
CECEP SUHENDAR
NPM. 170230187506
Untuk memperoleh gelar Doktor dalam Ilmu-Ilmu Sosial
bidang kajian utama llmu Administrasi Pada Universitas Padjadjaran
Dengan Wibawa Rektor Universitas Padjadjaran
Prof. Dr. Rina Indiastuti, S.E., M.SIE.
Sesuai dengan Keputusan Senat Komisi I/Guru Besar Universitas
Dipertahankan pada tanggal .......................
di Universitas Padjadjaran
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS PADJADJARAN
BANDUNG
2023
i
ii
ABSTRAK
ABSTRACT
DALIL-DALIL
v
KATA PENGANTAR
Cecep Suhendar
viii
DAFTAR ISI
ABSTRAK …………………………………………………………..... ii
ABSTRACT …………………………………………………………..... iii
DALIL-DALIL …………………………………….…………………. iv
KATA PENGANTAR ………………………………………………… v
DAFTAR ISI ………………………………………………………….. viii
DAFTAR TABEL …………………………………………………….. x
DAFTAR GAMBAR ………………………………………………..... xi
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang Penelitian ………………………… 1
1.2 Rumusan Masalah…………………………………. 5
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian …………………… 6
1.4 Kegunaan Penelitian ……………………………… 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kajian Pustaka
2.1.1. Partisipasi Masyarakat …………………….. 7
2.1.1.1. Pengertian Partisipasi Masyarakat … 7
2.1.1.2. Bentuk dan Jenis Partisipasi
Masyarakat ……………................... 9
2.1.1.3. Fase atau Tahap Partisipasi ……….. 9
2.1.2. Implementasi Program .................................. 13
2.1.3. Desa ……………………………………….. 14
2.1.4. Alokasi Dana Desa ………………………… 16
2.2 Kerangka Pemikiran ……………………………… 17
2.3 Hipotesis Kerja …………………………………… 21
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
1
2
2.1.3. Desa
Istilah Desa bukanlah istilah yang baru lagi bagi kita, karena
di pelosok negeri ini tersebar ribuan desa, desa merupakan suatu
wilayah dalam skala kecil tempat dimana manusia hidup
berkelompok dan berinteraksi dengan sesamanya serta memiliki
seorang pemimpin yang disebut kepala desa yang bertugas
menjalankan pemerintahan di desa yang dipimpinnya.
Kata “desa” sendiri berasal dari bahasa India yakni “swadesi”
yang berarti tempat asal, tempat tinggal, negeri asal, atau tanah
leluhur yang merujuk pada satu kesatuan hidup, dengan satu
kesatuan norma, serta memiliki batas yang jelas. Padanan kata
“desa” dalam bahasa asing antara lain seperti dorp, dorpsgemeente,
village, village community, rural area, rural society, dan sebagainya
(Ndraha, 2010:154).
Eko, dkk (2014: 34) berpendapat bahwa desa merupakan
organisasi pemerintahan yang paling kecil, paling bawah, paling
depan dan paling dekat dengan masyarakat. Paling kecil berarti
bahwa wilayah maupun tugas-tugas pemerintahan yang diemban
desa mempunyai cakupan atau ukuran terkecil dibandingkan dengan
organisasi pemerintahan kabupaten/kota, provinsi maupun pusat.
Paling bawah berarti desa menempati susunan atau lapiran
pemerintahan yang terbawah dalam tata pemerintahan Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Namun bawah bukan berarti
desa merupakan bawahan kabupaten/kota, atau kepala desa bukan
bawahan bupati/walikota. Desa berkedudukan sebagai pemerintahan
yang berada dalam sistem pemerintahan kabupaten/kota
sebagaimana ditegaskan dalam pasa 200 UU No. 32 Tahun 2004.
Menurut UU No.6 Tahun 2014 desa berkedudukan dalam wilayah
kabupaten/kota. Hal ini sama sebangun dengan keberadaan
kabupaten/kota dalam wilayah provinsi.
Istilah depan berarti bahwa desa berhubungan langsung
dengan warga masyarakat baik dalam bidang pemerintahan,
pelayanan, pembangunan, pemberdayaan maupun kemasyarakatan.
Sedangkan istilah dekat berarti bahwa secara administrative dan
17
Partisipasi Masyarakat:
(1) participation in decision-making
(2) participation in implementation
(3) participation in benefits
(4) participation in evaluation
(Cohen dan Uphoff, 1977)
Tabel 3.1.
Desa Lokasi Penelitian Berdasarkan Indeks tertinggi dan
terendah Berdasarkan Tipologi Di Kabupaten Bandung
No
Kecamatan Desa/Kelurahan Indeks Klasifikasi Tipologi
1 MARGAHAYU
Margahayu 0 SWADAYA Perindustrian/Jasa
TENGAH
2 Margahayu SAYATI 0,86 SWASEMBADA Perindustrian/Jasa
3 Rancabali CIPELAH 0 SWADAYA Perladangan
4 Rancabali INDRAGIRI 0,84 SWASEMBADA Perladangan
5 Solokanjeruk PADAMUKTI 0 SWADAYA Persawahan
6 Rancaekek BOJONGSALAM 0,87 SWASEMBADA Persawahan
7 Cileunyi CINUNUK 0,75 SWAKARYA Perindustrian/Jasa
8 Nagreg GANJAR SABAR 0,12 SWADAYA Peternakan
9 Pasirjambu MEKARSARI 0,82 SWASEMBADA Peternakan
Sumber: Olahan data dokumen Data Prodeskel Kabupaten Bandung
Tahun 2019, BPMPD Kabupaten Bandung)
BAB IV
GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
27
28
Tabel 4.1
Presentase Penduduk Miskin di Kabupaten Bandung
BAB V
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PELAKSANAAN
PROGRAM ALOKASI DANA DESA DI KABUPATEN
BANDUNG
28
31
Jumlah
No Kecamatan Desa/Kelurahan
(orang)
1 Margahayu Margahayu Tengah 87
2 Margahayu Sayati 65
3 Rancabali Cipelah 116
4 Rancabali Indragiri 47
5 Solokanjeruk Padamukti 85
6 Rancaekek Bojongsalam 56
7 Cileunyi Cinunuk 58
8 Nagreg Ganjar Sabar 60
9 Pasirjambu Mekarsari 70
34
dana desa yang kurang tidak dapat diabaikan begitu saja. ADD
menjadi salah satu aspek vital dalam penyelenggaraan
pembangunan di desa. oleh karena itu diperlukan evaluasi ulang
terkait pelaksanaan program ADD. Sehingga semua pihak
diharapkan dapat mengelola dengan baik berapapun dana yang
diperoleh serta tepat sasaran.
3. Intensitas sosialisasi ADD yang kurang kepada masyarakat
Sebagaimana disampaikan oleh beberapa warga Desa,
terungkap bahwa mereka tidak mengetahui mengenai program
ADD. Hal tersebut terlihat bahwa proses sosialisasi kepada
masyarakat tentang ADD dirasa masih sangat minim.
Ketidaktahuan masyarakat mengenai program ADD tentu dapat
berakibat pada kesulitan untuk mengajak warga ikut
berpartisipasi pada pelaksanaan program ADD. Selain itu,
pengawasan yang dilakukan oleh warga selama masa
pelaksanaan program menjadi berkurang. Pemahaman warga
yang kurang terkait Alokasi Dana Desa (ADD) membuat warga
sulit untuk memahami peran dan tugasnya dalam pelaksanaan
program Alokasi dana desa.
Masyarakat dengan sedemikian rupa berupaya untuk turut
serta dalam pelaksanaan monev dari program ADD di Kabupaten
Bandung. Tugas pokok dari bendahara adalah melaksanakan proses
administrasi secara rutin. Setiap kegiatan yang tertib administrasi
didalamnya mencakup pencatatan setiap transaksi yang disertai
dengan bukti. Hal tersebut menjadi indicator bahwa partisipasi
masyarakat dalam pelaksanaan program ADD penting setiap proses
pelaporan. Secara berkala pelaksana kegiatan program ADD
melakukan pencetakan laporan kegiatan program ADD beserta
laporan keuangannya untuk ditempel di papan pengumuman baik
yang tersedia di balai desa, maupun papan pengumuman yang ada di
beberapa titik desa yang dapat dilihat oleh masyarakat. Pelaporan
tersebut bermaksud agar masyarakat ikut mencermati setiap dana
yang telah digunakan dalam pelaksanaan program ADD. Hal
54
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
Berdasarkan analisis data atas pertanyaan penelitian
dan rumusan masalah, maka dapat dikemukan kesimpulan,
sebagai berikut:
1. Partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan pada
pelaksanaan program ADD belum cukup efektif. Terlihat dari
desa dengan tipologi perindustrian/jasa dikarenakan banyaknya
penduduk pendatang yang hanya untuk bekerja, partisipasi dari
masyarakat menjadi berkurang.
2. Partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan program Alokasi
Dana Desa belum efektif, masyrakat masih banyak yang hanya
menonton bahkan apriori karna dianggap sudah ada anggarnya
dari ADD dalam pelaksanaan program tersebut. Hal ini terjadi
terutama desa yang bertifologi swasembada terutama desa
berkatagori jasa dan industri.
3. Partisipasi masyarakat dalam pemanfaatan hasil program
alokasi dana desa belum efektif. Hal tersebut terlihat dari
minimnya kesadaran partisipasi masyarakat terutama dalam
perawatan dari pemanfaatan hasil program Alokasi Dana Desa
yang masih rendah. Banyak kerusakan - kerusakan fasilitas yang
dibangun tidak diperbaiki sehingga kurang termanfaatkan
dengan baik
4. Partisipasi masyarakat dalam tahapan evaluasi mengacu pada
jumlah kehadiran masyarakat tidak signifikan sehingga menjadi
tidak efektif, terutama dalam musyawarah/ rapat tentang
pembahasan evaluasi program kegiatan. Selain itu, pada
beberapa desa rapat evaluasi program ADD tidak melibatkan
masyarakat seakan hanya milik pemerintahan desa dan
pemerintah diatasnya.
5. Adapun konsep baru yang dapat diangkat dari hasil penelitian
ini adalah desa yang semakin maju, maka partisipasi masyarakat
54
58
5.5. Saran
5.5.1. Saran Akademik
Saran akademik yaitu diperlukan kajian lebih lanjut
mengenai partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan Alokasi
Dana Desa berdasarkan tipologi desa swadaya, swakarya dan
swasembada. Hal ini betujuan untuk memberikan tambahan
wawasan pengetahuan terhadap perkembangan ilmu administrasi
mengenai partisipasi masyarakat.
http://elkanagoro.blogspot.co.
I. Data Diri
Nama : H, Cecep Suhendar, M.Si
Tempat/Tgl Lahir : Bandung, 20 Maret 1972
Nama Istri : Hj. Iim Nurhayati, S.Ip
Nama Anak : 1. H. Ilham Bintang, SH
2. Ilham Purnama
II. Pendidikan
63
64
V. Pengalaman Pekerjaan
a) Manajer KUD Wahana Karya Rancaekek Tahun 1997 - 2000