PROPOSAL
OLEH:
2019110168
FAKULTAS EKONOMI
MALANG
2022
PERAN PERANGKAT DESA DALAM AKUNTABILITAS
PENGELOLAAN DANA DESA DI DESA KALISONGO KECAMATAN
DAU KABUPATEN MALANG
Magdalena Fidensi Bili 1), Hendrik Suhendri 2), Luh Dina Ekasari 3)
Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Tribhuwana Tunggadewi
Malang 2023
E-mail : magdalenafidensibili@gmail.com
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui peran perangkat desa dalam akuntabilitas
pengelolaan Dana desa di Desa Kalisongo Kecamatan Dau Kabupaten Malang.
Penelitian yang dilakukan mengunakan metode kualitatif. Data yang digunakan
yaitu wawancara dengan 3 informan yaitu kepala desa, sekretaris dan bendahara
Desa Kalisongo Kecamatan Dau Kabupaten Malang, serta mengambil
dokumentasi berupa laporan anggaran keuangan Kantor Desa Landungsari
periode 2023. Metode analisa data yang di gunakan yaitu deskriptif dengan cara
redukasi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian
membuktikan bahwa perangkat desa berperan penting dalam pengeolaan Dana
desa yang akuntanbilitas, proses penerapan akuntabilitas pengelolaan Dana desa
terdiri dari pengorganisasian, perencanaan, penyajian dan pertanggungjawaban.
i
THE ROLE OF VILLAGE APPARATUS IN ACCOUNTABILITY OF
VILLAGE FUND MANAGEMENT IN KALISONGO VILLAGE, DAU
DISTRICT, MALANG REGENCY
Magdalena Fidensi Bili 1), Hendrik Suhendri 2), Luh Dina Ekasari 3)
Accounting Study Program, Faculty of Economics, Tribhuwana Tunggadewi
University Malang 2023
E-mail : magdalenafidensibili@gmail.com
ABSTRACT
ii
KATA PENGANTAR
Puji Syukur Kepada Tuhan Yang Maha Esa berkat Rahmat, Hidayah, dan
Karuniannya kepada kita semua sehingga penelitian dapat menyelesaikan
proposal skripsi dengan judul “PERAN PERNAGKAT DESA DALAM
AKUNTBALITAS PENGELOLAAN DANA DESA”
Proposal skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk menyusun skripsi
dalam menyelesaikan program Sarjana (S1) dengan Program Studi Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak- pihak
yang telah membantu dan memberikan dukungan sehingga penyusunan
proposal skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik:
1. Bapak Prof. Dr. Ir. Eko Handayanto, M.Sc, P.hd, selaku Rektor
Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang yang telah
memberikan kesempatan pada peneliti untuk menuntut ilmu di
Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang sehingga dapat
menyelesaikan pendidikan strata satu (S1).
2. Bapak Dr. Willy Try Hardianto, S.Sos, MM, MAP, selaku Dekan
Fakultas Ekonomi Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang
yang telah memberikan kesempatan pada peneliti untuk menempuh
studi pada Fakultas Ekonomi.
3. Bapak Dr. Ahmad Mukoffi, SE., M.SA, selaku Wakil Dekan
Fakultas Ekonomi Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang
yang telah memberikan kesempatan pada peneliti untuk menempuh
studi pada Fakultas Ekonomi.
4. Dr. Hendrik Suhendrik SE, MSA, CSRA selaku ketua Program
Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Tribhuwana
Tunggadewi Malang yang memberikan kesempatan pada peneliti
untuk melaksanakan penelitian dan penyusunan proposal skripsi
5. Ibu luh Dina Ekasari, SE. MM. AK dan Ibu Dra. Poppy Indri
Hastuti, MM, sebagai Dosen Pembimbing Utama dan Dosen
iii
Pembimbing Pendamping yang telah membimbing saya sehingga
dapat menyelesaikan penyusunan laporan proposal Skripsi.
6. Seluruh Dosen Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang yang
telah memberikan ilmu pengetahuan, pengalaman dan inspirasi
kepada peneliti.
7. Buat kedua orang tua yang selalu memberikan do’a semangat dan
dorongan serta mendukung anaknya dalam menyelesaikan tugas
akhir ini.
8. Teman-teman satu bimbingan penelitian proposal skripsi yang
telah berjuang bersama-sama penulis dalam menyelesaikan proposal
skripsi ini. Penulis menyadari ada banyak kekurangan dalam
proposal skripsi ini, sehingga penyusun dengan senang hati
menerima masukan dan saran dari para pembaca demi memperbaiki
proposal skripsi ini.
iv
BAB I
PENDAHULUAN
No.6 Tahun 2014 tentang desa (selanjutnya disebut Undang - Undang Desa)
masyarakat, hak asal - usul dan/atau hak tradisional yang di akui dan di hormati
dapat berkembang menjadi suatu wilayah yang maju, mandiri dan demokritas.
Desa adalah suatu wilayah yang dihuni oleh sekelompok masyarakat yang
1
2
PP No.72 Tahun 2005 Tentang Desa. Pada tahun 2014 Pemerintah meresmikan
peraturan tentang Desa yang tertuang dalam UU No.32 Tahun 2004 tentang
Kepala Desa dan perangkat desa merupakan orang yang memiliki peran
masyarakat desa maka dari itu kepemimpinan dan peran Perangkat Desa sangat
secara terbuka, cepat, dan tepat kepada masyarakat, mampu menjelaskan dan
pembangunan, dan pemerintahan serta adanya sarana bagi publik untuk menilai
luas kepada Pemerintah Desa dalam mengurus rumah tangganya sendiri, desa
pun mendapatkan kucuran Dana dari Pemerintah Pusat berupa Dana desa.
Dana Desa adalah dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja
desa.
jawabnya kepada pihak pemberi amanah (principal) yang memiliki hak dan
Berdasarkan hasil penelitian yang ada dan fakta yang terjadi dapat
Dana desa di Indonesia kurang baik. Banyak yang harus diperbaiki dan
sedikit mengurangi kemiskinan yang ada di Negara ini. Semua berawal dari
desa yang memperoleh anggaran Dana desa dari pemerintah pusat. Anggaran
Malang.
maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Peran Perangkat Desa
a. Untuk Peneliti
b. Untuk Akademik
c. Untuk Umum
rakyat.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
diantaranya yaitu Penelitian Sevtia N. Rindorindo, Linda A.O Tanor, Roy I.J.
adalah peran perangkat desa dalam akuntabilitas pengelolaan Dana desa dikatakan
sudah sangat berperan aktif, perangkat desa yang ada terlibat. Pada perencanaan
Dana desa perangkat desa telah ikut berperan dalam menyusun perencanaan
pembangunan desa sesuai hasil kesepakatan yang ada sehingga perangkat desa
yaitu perangkat desa sudah berperan dengan baik secara keseluruhan dalam
yang banyak berperan hanya sekretaris desa dengan kepala desa karena masih
7
8
Perangkat desa dalam akuntabilitas untuk mengelola Dana desa sangat berperan
Hasil dari penelitian ini yaitu perangkat desa cukup berperan dalam pengelolaan
peran perangkat desa dalam pengelolaan Dana desa sebagai fokus penelitian
Desa adalah satuan pemerintahan yang diberi hak otonomi adat sehingga
masyarakat hukum (adat) yang berhak mengatur dan mengurus urusan masyarakat
setempat berdasarkan asal usulnya. Kedudukan desa sangat penting sebagai alat
pemerintah terdepan yang dapat menjangkau kelompok sasaran rill yang hendak
negara Indonesia karena sebagai kesatuan masyarakat hukum adat desa telah
terbukti memiliki daya tahan luar biasa sepanjang keberadaannya, desa juga telah
memiliki struktur kelembagaan yang mapan dan dihormati serta dilestarikan oleh
masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur
berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang
adalah suatu kesatuan masyarakat berdasarkan adat dan hukum adat yang menetap
dalam suatu wilayah yang tertentu batas-batasnya, memiliki ikatan lahir dan batin
atau yang disebut dengan Nama lain yang di Bantu oleh perangkat desa sebagai
kepala desa atau yang disebut Nama lain merupakan kepala pemerintahan desa
masyarakat desa dan sebagai pemimpin masyarakat desa, pemerintah desa terdiri
dari kepala desa dan perangkat desa yang meliputi sekretaris desa dan perangkat
Pada pasal 1 ayat 3 dirumuskan bahwa: Pemerintahan Desa adalah Kepala Desa
atau yang disebut dengan Nama lain dibantu perangkat Desa sebagai unsur
mengatakan bahwa peranan lebih banyak menunjuk pada fungsi, penyesuaian diri
dan sebagai suatu proses. Perangkat desa ialah yang terdiri dari sekretariat desa,
pelaksana kewilayahan dan pelaksana teknis yang bertugas membantu kepala desa
disingkat PTPKD adalah unsur perangkat desa yang membantu Kepala Desa
Desa, Kepala Seksi, dan Bendahara. PTPKD sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
adalah:
c) Administrasi kependudukan;
d) Administrasi umum;
tugasnya.
di wilayahnya.
kerjanya.
kemasyarakatan.
bahasa inggris disebut dengan accountability yang artinya sebagai hal yang dapat
kepada pihak yang telah memberikan amanah dan hak kewenangan untuk
kehidupan bernegara. Salah satu hal yang disyaratkan dalam pemerintahan yang
seorang/ badan hukum/ pimpinan kolektif suatu organisasi kepada pihak yang
pertanggungjawaban.
bahwa segala perilaku, kebijakan, dan kegiatan institusi publik selalu dapta
masyarakat atas pengelolaan Dana Desa yang telah digunakan pemerintah Desa
harus dilakukan oleh organisasi sektor publik terdiri atas beberapa aspek. Dimensi
akuntabilitas yang harus dipenuhi oleh lembaga - lembaga publik tersebut antara
lain:
publik untuk berperilaku jujur dalam bekerja dan menaati peraturan hukum
yang berlaku. Penggunaan Dana publik harus dilakukan secara benar dan telah
mendapatkan otorisasi.
2. Akuntabilitas Manajerial
3. Akuntabilitas Program
yang mendukung strategi dan pencapaian, visi, misi dan tujuan organisasi.
4. Akuntabilitas Kebijakan
kebijakan tersebut.
5. Akuntasi Finansial
efisien, dan efektif, tidak ada pemborosan dan kebocoran Dana serta korupsi.
tindakan korupsi yang mungkin bisa dimulai dari tindakan kecil seperti
dari pihak pelaksana tentang Pengelolaan Alokasi Dana Desa (ADD) kepada
dikatakan baik jika telah memenuhi syarat yang ditentukan yaitu adanya dan
pertanggungjawaban.
bidang administrasi keuangan kepada pihak yang lebih tinggi. Dalam hal ini maka
semua kegiatan yang berkaitan dengan pengelolaan Alokasi Dana Desa (ADD)
harus dapat diakses oleh semua unsur yang berkepentingan terutama masyarakat
(2020) ada tiga prinsip utama yang mendasari pengelolaan keuangan daerah.
anggota masyarakat memiliki hak dan akses yang sama untuk mengetahui
2. Prinsip akuntabilitas
memiliki hak untuk mengetahui anggaran tersebut tetapi juga berhak untuk
tersebut.
memiliki daya guna. Dengan kata lain efektif diartikan sebagai anggaran
yang digunakan harus sesuai dengan target dan tujuan yang ingin dicapai
yang merupakan salah satu dasar dari kriteria untuk mengetahui secara
paradigma pengelolaan keuangan itu sendiri, hal ini akan dilakukan untuk
b. Anggaran daerah harus dikelola dengan hasil yang baik dan biaya
rendah.
setiap kegiatan fisik ADD biasanya dipasang papan informasi kegiatan di lokasi
prinsip transparansi dan akuntabilitas maka dari itu diperlukan adanya kepatuhan
bagi desa yang ditransfer melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
melalui PP No. 22 Tahun 2015. Substansi yang dirubah dalam PP No. 60 Tahun
2014 ke PP No. 22 Tahun 2015 adalah pada formula alokasi atau pembagian dana
pemerintah didanai oleh anggaran pendapatan dan belanja negara. Dimana seluruh
pendapatan desa diterima dan disalurkan melalui rekening kas desa dan
desa ditandatangani oleh kepala desa dan bendahara desa, dimana pengelolaan
(Sujarweni, 2015).
24
melalui rekening kas desa, jika yang belum memiliki pelayanan perBankan
Kota. Semua penerimaan dan pengeluaran desa harus didukung oleh bukti yang
Bendahara adalah perangkat desa yang ditunjuk oleh kepala desa untuk menerima,
kepada Bupati/walikota.
25
4. Laporan semester akhir tahun disampaikan paling lambat pada akhir bulan
1. Transparan
2. Akuntabel
masyarakat yang harus dipenuhi. Salah sastu pilar tata kelola tersebut adalah
Akuntabilitas dapat dilihat melalui laporan yang tertulis yang informatif dan
transparan.
26
3. Partisipatif
dan unsur masyarakat desa baik secara langsung maupun tidak langsung melalui
2.2.9 Akuntansi
akhirnya akan menghasilkan suatu informasi keuangan yang akan dibutuhkan oleh
kepada pihak-pihak yang memiliki kepentingan terhadap hasil kinerja dan kondisi
rangka mengelola Dana yang sumbernya berasal dari publik yang pada akhirnya
2. Akuntansi Desa
dari proses transaksi yang terjadi di desa, dibuktikan dengan nota-nota kemudian
keuangan desa.
Menurut David Wijaya (2018), Dana desa adalah dana yang bersumber
dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang diperuntukan bagi desa yang
anggaran keuangan yang diberikan pemerintah kepala desa, yang mana sumber
dari Dana tersebut berasal dari bagi Hasil Pajak Daerah serta dari Dana
28
perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah yang diterima oleh Kabupaten. Secara
1. Paling sedikit 70% (Tujuh puluh perseratus) dari jumlah anggaran belanja
2. Paling banyak 30% dari jumlah anggaran belanja desa yang digunakan
untuk penghasilan tetap dan tunjangan kepala desa dan perangkat desa,
permusyawaratan desa, dan insentif rukun tetangga (RT) dan rukun warga
(RW).
dan pembinaan dan pengawasan ADD berpedoman pada peraturan menteri dalam
negeri Republik Indonesia nomor 113 Tahun 2014 pasal 20, 24, 35, 36, 37, 38,
1. Perencanaan ADD
(Sujarweni, 2015).
29
sebagai berikut:
ayat (2) disampaikan oleh kepala desa kepala badan permusyawaratan desa
sebagimana dimaksud pada ayat (3) paling lambat bulan oktober tahun
berjalan.
2. Pelaksanaan ADD
melalui rekening kas desa. Jika yang belum memiliki pelayanan perbankan di
Semua penerimaan dan pengeluaran desa harus didukung oleh bukti yang lengkap
Kabupaten/Kota.
ayat (1) harus didukung oleh bukti yang lengkap dan sah.
3. Penatausahaan ADD
oleh bendahara desa. Media penatausahaan berupa buku kas umum, buku pajak,
Bendahara adalah perangkat desa yang di tunjuk oleh kepala desa untuk
mempertanggungjawabkan.
kepada Kepala Desa dan paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya. Menurut
31
menyangkut penerimaan dan pengeluaran kas, baik secara tunai maupun kredit,
pembukuan. Buku kas umum dapat dikatakan sebagai sumber dokumen transaksi.
Buku pajak digunakan untuk membantu buku kas umum, dalam rangka
3) Buku Bank
Buku bank digunakan untuk membantu buku kas umum, dalam rangka
pengeluaran serta melakukan tutup buku setiap akhir bulan secara tertib.
pertanggungjawaban.
4. Pelaporan ADD
ayat (1) huruf a disampaikan paling lambat pada akhir bulan juli tahun
berjalan.
4. Laporan semester akhir tahun sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf
5. Pertanggungjawaban ADD
anggaran.
33
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), terdiri dari pendapatan, belanja, dan
pembiayaan.
berkenaan;
penyaluran Dana desa. Alokasi Dana Desa, dan bagi hasil pajak dan
Desa adalah untuk pembangunan desa, dimana tujuan pembangunan desa adalah
potensi ekonomi lokal. Maka dengan adanya anggaran Dana desa, Dana desa ini
untuk mengembangkan potensi yang dimiliki masyarakat maupun dari desa itu
pemerintah
Gambar 2.1
Kerangka Berpikir
Analisis Deskriptif
Kesimpulan
METODE PENELITIAN
lainnya. Penelitian ini bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang
dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan
lain-lain. Secara holistik dengan cara deskriptif dalam bentuk kata-kata dan
bahasa.
Malang.
1. Data Primer
langsung dari objek penelitian. Dalam penelitian ini yang mejadi data
36
37
ini.
2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang berupa data-data yang telah tesedia
yang dapat diperoleh peneliti. Dalam penelitian ini yang menjadi data
sekunder yaitu data yang diperoleh melalui jurnal dan informasi yang
yang diteliti.
tertentu.
1. Reduksi data
memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Data yang
diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu maka perlu dicatat
secara teliti dan rinci. Semakin lama peneliti ke lapangan, maka jumlah data
akan semakin banyak, kompleks dan rumit. Untuk itu perlu segera dilakukan
analisis data melalui reduksi data. Reduksi data diartikan sebagai proses
2. Penyajian Data
Data Pada penelitian ini penyajian data dilakukan dalam bentuk uraian,
bagan, hubungan antar kategori dan sejenisnya, dan menyajikan data dalam
3. Penarikan Kesimpulan
derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat
Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur dengan kode pos yaitu
65151. Letak Kantor Desa Kalisongo dapat dilihat pada gambar peta berikut.
Candi Kota Malang, sebelah selatan berbatasan dengan Kelurahan Bandulan Kota
40
41
Malang, sebelah utara berbatasan dengan Kelurahan Karang Besuki Kota Malang,
sedangkan sebelah barat berbatasan dengan Desa Karang Tengah/ Karang Widoro
Jam operasional Kantor Desa Kalisongo dari hari Senin sampai Kamis
mulai dari jam 08:00 – 16:00 WIB, hari Jumat mulai dari jam 08:00 – 11:00 WIB,
untuk hari Sabtu dan Minggu tutup. Visi dan misi pembangunan Kantor Desa
Kalisongo sesuai dengan masa jabatan Kepala Desa berlaku mulai tahun 2013
1. Visi
2. Misi
maksimal
kerohanian.
Kepala Desa
BPD
Sekretaris Desa
Kuwowo
Nurman Abdilah
Kaur Keuangan
Modin
Amar
Bono
Kepetengan /Jogoboyo
Dwi Novitasari
Keterangan:
Garis Komando:
43
1. Kepala Desa
memiliki wewenang:
2. Sekretaris Desa
mempunyai fungsi:
44
dan kemasyarakatan,
sebagainya.
Perangkat Desa,
5. Kebayan
monografi Desa
6. Kuwowo
pembangunan Desa.
7. Modin
Dana social untuk penderita cacat, panti asuhan, badan-badan sosial lain
bersejarah,
47
8. Kepetengan/Jogoboyo
9. Kamituwo
di Dusun.
“Menurut saya perangkat desa berperan penting dalam pengeolaan Dana desa
yang akuntanbilitas, proses penerapan akuntabilitas pengelolaan Dana desa
mulai dari pengorganisasian, perencanaan, penyajian dan
pertanggungjawaban. Saya juga rasa pembuatan laporan keuangan sudah
akuntanbilitas karena menggunakan sistem (Wawancara, 4 April 2023).
48
akuntabilitas pengelolaan Dana Desa sangat berperan penting, adapun tahap yang
pemerintahan Desa pada tahun anggaran yang dianggarkan dalam APB Desa.
Kabupaten Malang yaitu bapak Muarip menjelaskan tentang peran perangkat desa
desa.
Kabupaten Malang yaitu bapak Amar menjelaskan tentang peran perangkat desa
(Kemenkeu, 2022):
Baik = 90 - 100%
Perhitungan:
tidak baik, karena persentase pengelolaan keuangan melalui belanja desa antara <
90% atau > 100%, dimana jumlah belanja desa lebih tinggi dari pendapatan desa.
4.2 Pembahasan
pemerintahan Desa pada tahun anggaran yang dianggarkan dalam APB Desa.
keuangan desa adalah kegiatan yang dilakukan untuk menyampaikan hal-hal yang
berhubungan dengan hasil pekerjaan yang telah dilakukan selama satu periode
kepada pihak yang telah memberikan amanah dan hak kewenangan untuk
kebijakan publik secara propersional, dan adanya sarana bagi publik untuk menilai
kinerja pemerintah.
dalam pengelolaan Dana desa, semua lapisan mulai dari aparat berwenang hingga
53
agar tidak adanya sikap apatis dalam proses pengelolaan Dana desa.
54
BAB V
5.1. Kesimpulan
tahun anggaran yang dianggarkan dalam APB Desa. Penyajian sebagai suatu
berhubungan dengan hasil pekerjaan yang telah dilakukan selama satu periode
5.2 Saran
LAMPIRAN
Lampiran 1. Dokumentasi
DAFTAR PUSTAKA
Andriani, U., & Zulaika, T. (2019). Peran Perangkat Desa Dalam Akuntabilitas
Pengelolaan Dana Desa. Jurnal Akademi Akuntansi, 2(2), 119-144.
Hamzah, Ardi. 2015. Tata Kelola Pemerintahan Desa Menuju Desa Mandiri,
Sejahtera, dan Partisipatoris. Penerbit Pustaka Jawa Timur.
Harahap, Nurlaila. “Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa Studi Kasus Pada Desa
Siundol Julu Kecamatan Sosopam Kabupaten Padang Lawas Tahun 2015”
(Skripsi, UIN Sumatera Utara, 2016).
Hizazi, A., Mansur, F., & Fakultas Ekonomi dan Bisnis, M. (n. d.). Akuntablitas
dan transparansi dalam pengelolaan alokasi Dana desa (studi kasus pada
aparat desa dikecamatan Tabir Barat Kabupaten Merangin). In Jambi
Accounting Review (JAR) JAR (Issue 1).
Sujarweni, V. Wiratna. 2015. Akuntansi Desa; Dan Tata Kelola Keuangan Desa.
Yogyakarta: Pustaka Baru.