105610445612
2018
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, atas segala
limpahan rahmat dan karunia-Nya yang telah memberikan nikmat kesehatan dan
hikmat kepada penulis sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik
sesuai dengan waktu yang telah direncanakan. Penulisan skripsi dengan judul
salah satu syarat untuk menyelesaikan studi sarjana strata satu (S1) pada Program
Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas
Muhammadiyah Makassar.
beliau membawa panji risalah suci Islam dari zaman jahiliyah menuju zaman yang
Serta selalu doa yang teriring oleh kedua orang tua penulis sehingga
penulis bisa seperti ini sampai sekarang, teruntuk Ayahanda tercinta, Jamaluddin
yang telah mendidik serta membesarkan penulis dengan penuh kasih sayang. Dan
untuk ibunda tercinta Fatimang yang telah melahirkan dan membesarkan penulis
sampai saat ini. Penulis bukanlah apa-apa tanpa kalian. Semoga Allah senantiasa
masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran
Penulis telah banyak menerima masukan, bimbingan dan bantuan selama penulis
Muhammadiyah Makassar. Oleh sebab itu pada kesempatan ini penulis ingin
Muhammadiyah Makassar.
seluruh stafnya.
4. Ibu Hj. Andi Nuraeni Aksa, SH.,MH selaku pembimbing 1 dan bapak
5. Terima Kasih untuk segala pihak yang terlibat dalam hal ini
dan mendidik penulis selama ini, serta untuk adik Adam dan adik
Kebutuhan Penulis.
selama ini. Semoga Allah senantiasa membalas segala yang telah kau
tak bisa saya sebut namanya satu persatu yang telah menjadi teman
menjadi karunia yang tidak terhingga dalam hidupnya. Penulis telah berupaya
itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca
demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini bermanfaat dalam
memperkaya khasanah ilmu pendidikan dan juga dapat dijadikan sebagai salah
satu sumber referensi bagi peneliti selanjutnya yang berminat meneliti hal yang
sama.
Penulis
Abstrak
ABSTRACK.......................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah........................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ..... ........................................................................................... 9
C. Tujuan Penelitian ...... ........................................................................................... 9
D. Manfaat Penelitian .... ........................................................................................... 9
Nomor halaman
4.11 Peran Pemerintah Desa Batu Belerang Dalam Musyawarah Dusun .............66
4.13 Peran BPD Desa Batu Belerang Dalam Tahap Yuridis ................................ 85
DAFTAR BAGAN
Nomor halaman
1. Kerangka Pikir ...........................................................................................24
2. Struktur pemerintah Desa Batu Belerang ..................................................43
3. Struktur BPD Desa Batu Belerang ............................................................44
4. Alur Tahap Inisiasi ....................................................................................50
5. Alur Musyawarah Tingkat Dusun .............................................................63
6. Peran Pemerintah Desa Batu Belerang Dalam Musyawarah Tingkat Dusun 67
7. Peran Pemerintah Desa Batu Belerang Dan Alur Pengumpulan Aspirasi
Masyarakat ................................................................................................69
8. Alur Tahap Sosio-politis ........................................................................... 74
9. Alur Tahap Yuridis ...................................................................................80
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia atas daerah besar dan kecil dengan bentuk susunan pemerintahannya
lembaga baru. Dalam 15 tahun terakhir sejak era reformasi digulirkan tugas,
terlepas dari perubahan regulasi yang mengatur urusan desa. Istilah BPD
sebagai lembaga legislatif desa. Peran BPD sebagai lembaga legislatif yang
tahun 2004 tentang pemerintah daerah. BPD bergeser dari pemerintahan desa.
Sebagai unsur pemerintah desa, BPD berwenang dan ikut mengatur dan
diganti menjadi badan perwakilan desa pengaturan tetang BPD ini ada dalam
pasal 104 dan 105. Yang berbunyi “Badan permusyawaratan desa atau yang
1
2
pasal tersebut terlihat bahwasanya BPD memiliki empat fungsi yaitu pertama
Permusyawaratan Desa (BPD). Pemerintah desa terdiri dari Kepala Desa dan
Perangkat Desa. Kepala desa dipilih langsung oleh rakyat dan kepala desa yang
terpilih ditetapkan langsung oleh BPD serta disahkan langsung oleh Bupati.
Sedangkan BPD dipilih dari dan oleh penduduk desa bersangkutan. Titik tolak
kepemimpinan kepala desa dengan segenap potensi masyarakat yang ada, ini
3
desa.
pasal 1 ayat 1 Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama
memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan
masyarakat, hak asal usul dan atau hak tradisonal yang di akui dan di hormati
yang akan mengawasi kebijakan yang dilaksanakan oleh Kepala Desa dalam
yang harus dilakukan adalah berupaya menjadikan BPD sebagai institusi yang
profesional yakni suatu lembaga desa yang mampu bekerja secara professional
untuk mewujudkan visi dan misi yang telah diembankan atau dibebankan
menentukan diri mereka dan mengelola apa yang mereka miliki untuk
kesejahteraan mereka sendiri. Otonomi desa berarti juga memberi ruang yang
luas bagi inisiatif dari desa. Kebebasan untuk menentukan dirinya sendiri dan
sendiri.
tahun 2014 yang disebutkan bahwa BPD adalah lembaga yang merupakan
berasal dari ketua rukun warga, pemangku adat, golongan profesi, pemuka
Desa bukanlah lembaga legislasi yang pertama ditingkat desa karena ada
lembaga legislasi desa lainnya sebelum BPD yang merupakan cikal bakal
(LMD) dan Badan Perwakilan Desa. Lembaga ini pada hakikatnya adalah
masyarakat.
mengatur dan mengurus kepentingan masyarakatnya. Kepala desa dalam hal ini
hukum perdata, memiliki kekayaan, harta benda dan bangunan serta dapat
terbentuk. truktur sosial sejenis desa, masyarakat adat dan lain sebagainya telah
menjadi institusi sosial yang mempunyai posisi yang sangat penting. Desa
merupakan institusi yang otonom dengan tradisi, adat istiadat dan hukumnya
serta relatif mandiri. Hal ini ditunjukkan dengan tingkat keragaman yang tinggi
masyarakat desa mulai berkurang. Kondisi ini sangat kuat terlihat pada masa
pemerintahan desa. Pemerintahan desa terdiri atas kepala desa dan perangkat
desa.
desa, perangkat desa dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD). Kepala desa
dari dan oleh penduduk desa yang mempunyai fungsi mengayomi, adat istiadat,
Untuk itu BPD dan kepala desa menetakan peraturan desa. Dalam
masyarakat. Lembaga ini pada hakikatnya adalah mitra kerja Pemerintah Desa
legislatif desa, BPD bertugas membuat peraturan desa (PERDES) dimana BPD
ikut serta dalam merumuskan dan menetapkan peraturan desa yang akan
desa oleh kepala desa dan penyusunan peraturan desa oleh BPD, pembahasan,
peraturan di desa. Selain fungsi dalam legislasi dan refresentasi, BPD juga
Fungsi legislasi adalah salah satu tugas utama BPD dalam proses
kita mengarah pada adanya output yang dihasilkan dalam bentuk peraturan
pemerintah desa yakni kepala desa beserta jajarannya dalam merumuskan dan
menyetujui atau tidak terhadap peraturan desa yang dibuat oleh pemerintah
desa dalam hal ini kepala desa dan perangkat desa lainnya. Lembaga ini juga
Rancangan peraturan desa, dapat diajukan oleh pemerintah desa dan dapat juga
oleh BPD. Dalam menyusun rancangan peraturan desa, pemerintah desa dan
9
pemerintah desa disampaikan oleh kepala desa kepada BPD secara tertulis.
peraturan desa berasal dari BPD, maka BPD mengundang pemerintah desa
peraturan desa menjadi peraturan desa yang dituangkan dalam keputusan BPD.
peraturan desa, serta memerintahkan sekretaris desa atau kepala urusan yang
proses BPD dalam penyusunan dan penetapan peraturan desa di Desa Batu
Belerang, maka penyusun memandang penelitian ini harus dilakukan agar bisa
Kabupaten Sinjai”
B. Rumusan Masalah
Peraturan Desa
C. Tujuan Penelitian
Kabupaten Sinjai.
11
D. Manfaat Penelitian
seluruh badan permusyawaratan desa seluruh penjuru tanah air khususnya BPD
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Peranan
Peranan adalah berasal dari kata peran, yang menurut kamus besar
menjadi atau melakukan sesuatu yang khas, atau perangkat tingkah yang
12
13
tergantung pada yang lain dan sebaliknya. Tak ada peranan tanpa
Hal itu sekaligus berarti bahwa peranan menentukan apa yang diperbuatnya
bahwa “Peranan yang melekat pada diri seseorang harus dibedakan dengan
pada fungsi, penyesuaian diri dan sebagai suatu proses”. Jadi, seseorang
2. Peranan adalah suatu konsep tentang apa yang dapat dilakukan oleh
meliputi sikap, nilai, dan perilaku yang ditentukan masyarakat kepada setiap
Lebih lanjut dikatakan Suhardono yaitu: “Setiap Pelaku peran sadar akan
tekanan-tekanan yang datang dari sistem sosial dan belum tentu dapat
relevansi suatu peran itu akan bergantung pada penekanan peran tersebut
oleh para penilai dan pengamat (biasanya supervisior dan kepala sekolah)
peran sebagai suatu konsep perihal apa yang dapat dilakukan dalam suatu
perusahaan tentu tidak bisa lepas dari peranan seluruh elemen perusahaan
bahwa peranan dapat diartikan sebagai langkah yang diambil oleh seseorang
(kepala desa) dengan kata lain BPD dan Pemerintah Desa merupakan mitra
desa, maka disini terjadi mekanisme check and balance system dalam
antara BPD dengan Pemerintah Desa harus didasari pada filosofi antara lain:
yaitu:
b. Mengajukan pertanyaan;
18
e. Memperoleh tunjanga.
3. Peraturan Desa
ditetapkan oleh Kepala Desa setelah dibahas dan disepakati bersama Badan
Permusyawaratan Desa (UU RI No. 6 Tahun 2014 Bab I, pasal 1 ayat 7).
lebih tinggi. Secara teoritis, pembuatan produk hukum harus didasari oleh
paling tidak empat dasar pemikiran (Hamzah Halim, 2009:12) antara lain :
hukum ini juga lazim disebut sebagai dasar/alasan bagi lahirnya suatu
masyarakat.
73 ayat 3);
lainya yang sesuai dengan kondisi sosial budaya setempat, antara lain:
kepala desa.
desa.
Tahun 2014) dan Peraturan Desa disampaikan oleh Kepala Desa kepada
telah disetujui bersama sebelum ditetapkan oleh Kepala Desa paling lama 3
tahapan yakni:
22
peraturan desa dapat datang dari dua belah pihak baik dari pemerintah
desa maupun dari BPD. Apabila usulan tersebut datangnya dari BPD,
desa sesuai dengan usulan tersebut maka hasil rapat tersebut dijadikan
peraturan desa setelah itu dibuat rancangan peraturan desa. Sebuah ide
dalam rapat gabungan yang dihadiri oleh BPD, kepala desa dan
Pendapatan dan Belanja Desa, pungutan, dan penataan ruang yang telah
kepada kepala desa paling lama 20 (dua puluh) hari sejak rancangan
desa paling lama 20 (dua puluh) hari sejak rancangan peraturan desa
Camat.
BPD, kepala desa serta perangkat desa. Peranan perangkat desa tersebut
dibahas satu persatu, dibacakan oleh ketua BPD, dan yang menetapkan
pendapat atau satu pandangan dari pihak BPD, setelah dibahas bertemu
kepala desa dan BPD tersebut disampaikan oleh pimpinan BPD kepada
84 ayat 1).
lembaran desa. Peraturan desa berlaku sejak ada ketetapan dari kepala
desa.
26
B. Kerangka Pikir
tahapan yaitu tahap inisiasi, tahap sosio-politis dan tahap yuridis. Tahap-tahap
Bagan.1
kerangka pikir
Peraturan Desa
27
C. Fokus Penelitian
Belerang.
BPD.
mendapatkan masukan
a. Rancagan peraturan desa yang telah dibubuhi tanda tangan kepala desa
BAB III
METODE PENELITIAN
juni sampai tanggal 24 Agustus 2017, lokasi penelitian yaitu di Desa Batu
pertimbangan karena tidak sesuai dengan legislasi peraturan desa, hal ini dapat
yang berkenaan dengan masalah dan unit yang diteliti untuk memberikan
29
30
C. Sumber Data
1. Data Primer
2. Data sekunder
D. Informan Penelitian
Pemilihan informan sebagai slah satu bentuk sumber data yang paling
Tabel 1.
Jumlah 10 orang
1. Observasi
erat kaitannya dengan objek penelitian. Adapun yang menjadi objek dalam
2. Wawancara
untuk memperoleh data secara jelas dan konkret tentang proses legislasi
peraturan Desa.
3. Dokumentasi
data kualitatif. Dalam penelitian kualitatif tersebut pengolahan data tidak harus
dilakukan setelah data terkumpul, atau analisis data tidak mutlak dilakukan
data dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpresentasikan. Data
yang cukup panjang. Data dari hasil wawancara yang diperoleh kemudian
G. Keabsahan Data
Tekhnik keabsahan data atau biasa disebut validitas data didasarkan pada
kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui alat dan waktu yang
macam metode yang digunakan dalam penelitian ini. Berarti disini diperlukan
pengamatan (dalam metode observasi), serta data-data lain yang akurat yang
Triangulasi dengan sumber data dapat di tempuh dengan jalan sebagai berikut:
berkaitan.
dari hasil wawancara antar ketiga narasumber. Apakah ada kesesuaian satu
sama lainnya atau tidak. Selain itu perbandingan ini dilakukan agar hasil dari
BAB IV
Pada bab ini menyajikan gambaran umum lokasi penelitian yakni Desa
gambaran umum Desa Batu Belerang, gambaran umum Pemerintah Desa Batu
Gambaran umum Desa Batu Belerang mencakup kondisi fisik dan wilayah,
kependudukan, kondisi sosial, kondisi ekonomi, serta visi misi Desa Batu
Belerang. Gambaran umum Pemerintah Desa Batu Belerang dan BPD Desa
Batu Belerang terdiri dari kedudukan, tugas dan fungsi, serta struktur
organisasi.
Borong Kabupaten Sinjai. Desa Batu Belerang terdiri atas empat Dusun yakni
Dusun Bontoe, Dusun Jeppara, Dusun Kalimbu dan Dusun MattiroTasi yang
Bontoe , Empat (4) Rukun Tetangga (RT) di Dusun Jeppara dan tiga (3) rukun
penduduknya hidup dari hasil pertanian seperti Padi, Tembakau, Jagung, Kopi
dll.
Borong yang terbentuk pada tahun 1960 dan pada saat itu desa Batu Belerang
35
36
Belerang diambil dari kata “ERE” dan “BURU” yang artinya “air berbau”.
Pada tahun 1970-1972 dipimpin oleh Baso Burhan, Tahun 1972-1978 oleh
Muh.Djafar Sudja, Tahun 1978 Ambo Sakka sampai 1986. 1998 bapak Ambo
Tang, kemudian pada tahun 1998-2015 adalah bapak Muh. Ali Hasan dan
infrastruktur pedesaan.,
kehidupan.,
1. Keadaan Geografis
1.4 Iklim
Desa Batu Belerang terdiri atas empat (4) dusun yakni Dusun
jumlah rukun tetangga (RT) sebanyak tiga belas (13) dan masing dusun
Tabel 4.1
wilayah administrasi pemerintahan Desa Batu Belerang
Nama Dusun Jumlah RT
Dusun I Bontoe 4
Dusun II Jeppara 4
Dusun IV Mattirotasi 2
Penduduk Desa Batu Belerang terdiri atas 471 KK dengan total jumlah
dengan laki-laki.
39
Tabel 4.2
perbandingan jumlah penduduk perempuan dengan laki-laki
Laki-laki Perempuan Total
1.060 1.022 2.082
Sumber : laporan data profil Desa Batu Belerang 2016
3.2 Tingkat kesejahteraan
Desa Batu Belerang yang memiliki 2082 jiwa dari 560 KK terbagi atas 2
sejahtera.
Tabel 4.3
Perbandingan tingkat kesejahteraan penduduk Desa Batu Belerang
Prasejahtera Sejahtera Total
peternak dan juga berprofesi sebagai PNS (guru dan pegawai negeri
Tabel 4.4
Perbandingan Mata Pencaharian Penduduk Desa Batu Belerang
Mata pencaharian Jumlah
1. Petani 972
2. PNS 19
3. Pengraji 5
4. Pedagang Barang Kelontong 10
5. Peternak 241
6. Montir 2
Sumber : laporan data profil Desa Batu Belerang 2016
4. Sarana dan Prasarana Desa Batu Belerang
dari pusat kota Sinjai memiliki sarana dan prasarana yang dapat dikatakan
cukup memadai. Berikut gambaran sarana dan prasarana yang ada di Desa
Batu Belerang.
Tabel 4.5
Sarana Umum Desa Batu Belerang
Sarana Umum Jumlah
Masjid 4
Pasar 1
Lapangan 1
Poliklinik 1
Sumber : laporan data profil Desa Batu Belerang 2016
Tabel 4.6
Sarana pendidikan Desa Batu Belerang
Sarana Jumlah
PAUD 1
TK 1
SD 2
SMA 1
Tabel 4.7
Sarana keagamaan di Desa Batu Belerang
Sarana Jumlah
Masjid 4
Mushallah 1
Gereja -
Pura -
Belerang.
Tabel 4.8
Prasarana Transportasi Desa Batu Belerang
Prasarana Jumlah
Provinsi 200,00 KM
Kabupaten 45,00 KM
Kecamatan 5,00 KM
Sumber : laporan data profil Desa Batu Belerang 2016
43
jalan yang memiliki kualitas yang baik agar dapat digunakan oleh
Tabel 4.9
Kualitas Jalan di Desa Batu Belerang
Jalan Panjang
Aspal 7,00 KM
Pengerasan 10,00 KM
Tanah 0,50 KM
Beton -
Sumber : laporan data profil Desa Batu Belerang 2016
istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara
44
1. Urusan pemerintahan yang sudah ada berdasarkan hak asal usul desa;
Kabupaten/Kota; dan
melalui penetapan kebijakan, program dan kegiatan yang sesuai dengan esensi
pemerintahan di Desa Batu Belerang terdiri dari Kepala Desa, Sekretaris Desa,
Kaur Perencanaan, Kaur Keuangan, Kaur Tata Usaha dan Umum, Bendahara,
Ada pun struktur pemerintah Desa Batu Belerang dapat dilihat dalam bagan
berikut ini :
45
Bagan.2
Struktur pemerintah Desa Batu Belerang
Kepala Desa
Ahmad.P
Sekretaris Desa
Sulaeman
Bendahara
Muh. Said, A.Md.,Pus
Permusyawaratan Desa Batu Belerang disahkan pada tahun 2012 yang lalu,
1. Ketua : 1 orang
2. Sekretaris : 1 orang
3. Bendahara : 1 orang
4. Anggota : 6 orang
ini :
Bagan. 3
Struktur BPD Desa Batu Belerang
Ketua BPD
Muh. Yasir
Anggota BPD
1. Bohari
2. Muzakkir Tahir
3. Ahmar
4. Marlina
5. Saiful
6. Muh.Yahya
47
Table 4.10
Profil BPD Desa Batu Belerang
Nama Jabatan Keterangan
merupakan lembaga yang ada di desa yang memiliki tugas dan fungsi yang
Selain itu juga kehadiran BPD telah memberikan ruang gerak yang
lembaga legislasi dan sebagai parlemen desa membawa nuansa baru dalam
menggerakan partisipasi rakyat desa dalam kehidupan demokrasi. Hal ini akan
Desa.Adat istiadat mulai rujuk yang dulunya dianggap tidak penting kini
panggilan adat tentang budaya tudang sipulung. Budaya tudang sipulung dari
hasil pengamatan penulis sudah mulai diangkat kembali menjadi modal dalam
desa Panggilan adat istiadat seperti budaya tudang sipulung mulai terasa bagi
Sinjai Borong karena pada waktu yang lalu dengan adanya penebangan hutan
c) Bagi para pendatang agar supaya segera melapor selama 1 x 24 jam kepada
tugas BPD sudah baik. dalam menyusun dan membuat peraturan desa, maka
aspirasi.
pemerintahan desa dan tentang BPD, membawa angin segar bagi rakyat desa
dominan dimana BPD berfungsi sebagai lembaga legislasi, dan sebagai badan
yang memiliki kewajiban dalam mengawasi tugas Kepala Desa yang dulunya
data yang saya peroleh di lapangan tentang BPD, maka saya menyimpulkan
dengan proyek masuk desa, maka sampai saat ini Kepala Desa sudah
Jangka Panjang Menengah, sehingga terjadi hubungan yang sangat baik antara
Kepala Desa dengan Badan Permusyawaratan Desa. Kalau dulu setiap proyek
BPD juga memberi peran luas untuk partisipasi masyarakat desa dalam proses
53
dalam penyelenggaraan pemerintah desa karena peran dan fungsi BPD yang
sangat strategis.
Sampai dengan saat ini BPD telah dapat menjalankan tugas dan
Kepala Desa mampu bekerjasama dengan BPD dan kalaupun ada hal-hal yang
kurang berkenan maka kami lakukan dengan cara terbuka atau melakukan
Sinjai
beberapa peraturan desa yang wajib dibentuk atau dibuat oleh pemerintah desa
undangan tersebut Kepala Desa dan BPD Desa Batu Belerang secara bersama-
sama membuat Peraturan Desa Batu Belerang No. 3 tahun 2016 tentang
legislasi peraturan desa dapat dibagi menjadi 3 (tiga) tahap yakni tahap inisiasi,
Peraturan Desa Batu Belerang No. 3 tahun 2016 tentang Anggaran Pendapatan
dan Belanja Desa (APBDesa) tahun 2016. Dalam pembuatan peraturan desa
tersebut didominasi oleh BPD Desa Batu Belerang dan Pemerintah Desa Batu
Belerang. Dalam hal ini, BPD Desa Batu Belerang bertindak sebagai lembaga
legislasi di desa.
sangat erat kaitannya dalam proses legislasi peraturan desa khususnya dalam
pembuatan Peraturan Desa Batu Belerang No. 3 tahun 2016 Tentang APBDesa
55
Tahun 2016 di Desa Batu Belerang. BPD Desa Batu Belerang dituntut
peraturan desa tersebut. Oleh karena itu, dalam bab ini penulis akan mengulas
Peraturan Desa Batu Belerang No. 3 tahun 2016 Tentang APBDesa Tahun
2016.
mitra kerja pemerintah desa. Pengertian sejajar disini adalah bahwa kedudukan
BPD tidak lebih rendah dan tidak lebih tinggi dan bukan merupakan bagian
dari pemerintah desa. Seperti yang dinyatakan oleh sekertaris Desa Batu
Belerang bahwa
desa tersebut, tahapan ini adalah tahapan yang paling awal. Dalam Tahap
Inisiasi ini, BPD Desa Batu Belerang tidak memiliki hak untuk mengajukan
No.111 Tahun 2014 pasal 7 (2). Namun hak untuk mengajukan usulan
Desa Batu Belerang No. 3 tahun 2016 Tentang APBDesa Tahun 2016 antara
lain.
Belerang No. 3 tahun 2016 Tentang APBDesa Tahun 2016 diawali dengan
bersama dengan tokoh masyarakat yang berada Desa Batu Belerang, selain
tahun 2016 tentang APBDesa tahun 2016 dapat dibagi menjadi 3 subtahap,
Bagang. 4
Alur Tahap Inisiasi
desa oleh BPD dan pemerintah desa Batu Belerang ada proses yang
No. 3 tahun 2016 Tentang APBDesa Tahun 2016. Hal ini didukung
Salah seorang kepala dusun Kalimbu Desa Batu Belerang berikut ini :
didasarkan pada Peraturan Mentri Dalam Negri No. 111 tahun 2014
a. Musyawarah Tingkat RT
Bontoe , Empat (4) Rukun Tetangga (RT) di Dusun Jeppara, tiga (3)
61
Belerang;
musyawarah dusun.
Musyawarah Tingkat RT
perundang-undangan.
wadah dalam penyatuan gagasan dari dua belas RT yang ada. Selain
APBDesa tahun 2016. Hal ini sesuai dengan penjelasan dari tokoh
di dusun masing-masing;
menyampaikan aspirasinya.
Bagan.5
Alur Musyawarah Tingkat Dusun
Mufakat
66
ini tidak dilakukan secara serentak. Selain itu, musyawarah dusun ini
2 jam.
Tingkat Dusun
tidak terlibat langsung. BPD Desa Batu Belerang bahkan tidak ikut
adalah ide dari Pemerintah Desa Batu Belerang yang juga sebagai
fungsinya juga dapat dilihat ketika para Kepala Dusun diminta oleh
Borong(Perumusan).
Belerang;
Table 1.11
Peran Pemerintah Desa Batu Belerang Dalam Musyawarah Dusun
Musyawarah Dusun Peran Pemerintah Desa Batu Belerang
Bagan. 6
Peran Pemerintah Desa Batu Belerang Dalam Musyawarah Tingkat Dusun
Proses Selanjutya
Peranan
Bagan. 7
Peran Pemerintah Desa Batu Belerang Dan Alur Pengumpulan Aspirasi
Masyarakat
Musyawarah Musyawarah
Tingkat RT Tingkat Dusun
Keterangan :
Proses Selanjutnya
Menghasilkan
Peranan
b) Proses Perumusan Dalam Proses Legislasi Peraturan Desa Batu
Belerang
Dalam Tahap Inisiasi Proses Legislasi Peraturan Desa Batu
Peraturan Desa Batu Belerang No. 3 tahun 2016 tentang APBDesa tahun
ini dihadiri oleh Ahmad.P selaku kepala Desa Batu Belerang, Sulaeman
selaku sekretaris Desa Batu Belerang, Muh. Tahir, Lukman, S.Pd, Hartati,
Irmawati selaku sekertaris BPD, Hasma selaku wakil ketua BPD, Bohari,
BPD. Dalam rapat ini turut hadir bapak Camat Drs. H. Zaenal Kecamatan
Sinjai Borong, dalam rapat ini juga juga turut hadir para kepala dusun di
gabungan yang di lakukan Oleh Pemerintah desa dapat di lihat pada tabel
berikut :
Tabel 4.12
Absensi rapat gabungan desa batu belerang
Absensi Peranan Dalam Rapat
Ahmad.P Pimpinan Rapat
Sulaeman Notulis
Drs. H. Zaenal Peserta Rapat
Muh. Tahir Peserta Rapat
Lukman, S.Pd Peserta Rapat
Hartati Peserta Rapat
Nirmawati, SP Peserta Rapat
Kartini, S.Pd Peserta Rapat
Fitriani Peserta Rapat
Muh.Zaid,A.Md.Pus Peserta Rapat
Muh.Yasir Peserta Rapat
Irmawati Peserta Rapat
Hasma Peserta Rapat
Bohari Peserta Rapat
Muzakkir Tahir Peserta Rapat
Ahmar Peserta Rapat
Marlina Peserta Rapat
Saiful Peserta Rapat
Muh.Yahya Peserta Rapat
Aditya Saputra Tamu Undangan
A.Muh. Darwis Tamu Undangan
A.Baharuddin Tamu Undangan
Hamis Tamu Undangan
Sumber: data primer
74
dusun yang telah diterima Pemerintah Desa. Rapat ini dipimpin dan
tanggapan berupa kritik dan saran dari peserta rapat berkaitan dengan hasil
2016, peran BPD Desa Batu Belerang jelas terlihat pada proses Rapat
menjadi peraturan desa. peran BPD Desa Batu Belerang dalam proses
peraturan desa;
Belerang
karena berperan sebagai tahap kedua dalam proses pembuatan Peraturan Desa
Batu Belerang No. 3 Tahun 2016 Tentang APBDesa Tahun 2016 setelah
Tahap Inisiasi. Tahap Sosio-politis merupakan tahap lanjutan dari tahap inisiasi
sebelumnya. Tahap ini dapat dikatakan sebagai penentu kualitas dari Peraturan
Desa Batu Belerang No. 3 Tahun 2016 Tentang APBDesa Tahun 2016 yang
ketepatan dan kesesuaian antara aturan yang dihasilkan dengan apa yang
diusulkan oleh pemerintah Desa Batu Belerang diberikan kepada BPD Desa
langsung oleh M.Y. sendiri selaku Ketua BPD Desa Batu Belerang. Setelah
Belerang tersebut secara internal BPD Batu Belerang (Ketua BPD dan
gabungan.
Bagan 8
Alur Tahap Sosio-politis
Tahap Sosio-politis
Keterangan :
Proses Selanjutnya
Hadir Dalam Rapat
a) Rapat Internal BPD Desa Batu Belerang
77
BPD Desa Batu Belerang tersebut. Rapat ini diadakan pada akhir 8
Januari 2016, yang bertempat di rumah Muh. Yasir, Ketua BPD Batu
Belerang. Rapat ini dihadiri oleh Muh. Yasir. selaku Ketua BPD Batu
BPD Batu Belerang. Dalam rapat ini Ketua BPD Batu Belerang
dimulai sekitar pukul 15.00 Wita sampai pukul 17.00 Wita. Dalam rapat
dibawa ke dalam rapat gabungan yang dihadiri oleh BPD dan Kepala
Desa Batu Belerang serta berbagai unsur desa lainnya yang ada di Desa
pembahasan dalam rapat gabungan antara BPD Desa Batu Belerang dan
78
oleh BPD dan Pemerintah Desa Batu Belerang sebelumnya yakni pada
awal Februari 2016 tepatnya hari Senin tanggal 1 Februari 2016. Rapat
Belerang, Muh. Yasir selaku Ketua BPD Desa Batu Belerang, Irmawati
Desa Batu Belerang, Hasma selaku Wakil Ketua BPD, Bohari, Muzakkir
Tahir, Ahmar, Marlina, saiful, Muh. Yahya selaku anggota BPD, Muh.
selaku kaur tata usaha dan Umum Desa Batu Belerang, Fitriani selaku
Dusun III saenal, Amring, Baco Ruma, RT Dusun IV Umar, Neni. tokoh
pemuda Desa Batu Belerang, Cahing dan Hukma selaku perwakilan dari
tujuan dari ranperdes tentang APBDesa tahun 2016 Desa Batu Belerang
Peraturan Desa tentang APBDesa tahun 2016 Desa Batu Belerang. Salah
pernyataannya :
pembahasan.
sebagai berikut.
pembahasan tersebut;
dan disahkan oleh Pemerintah Desa (Pengesahan), dalam hal ini adalah
Kepala Desa Batu Belerang. Sebelum itu, dalam Tahap ini juga dilakukan
Bagan.9
Alur Tahap Yuridis
Tahap
Yuridis
Peraturan Desa
Keterangan :
Proses Selanjutnya
a. Penyusunan Ranperdes
peraturan desa yang menjadi pedoman bagi BPD Desa Batu Belerang
A. JUDUL
B. PEMBUKAAN
1. Ketentuan Umum
2. Materi Pokok yang diatur
3. Ketentuan Pidana (jika diperlukan)
4. Ketentuan Peralihan (jika diperlukan)
5. Ketentuan Penutup
D. PENUTUP
perangkat desa, berbagai unsur Desa Batu Belerang dan Masyarakat Desa
tahun 2016 yang telah disetujui kemudian diberikan oleh Muh. Yasir
selaku Ketua BPD Desa Batu Belerang kepada Ahmad.P Selaku Kepala
APBDesa tahun 2016 Desa Batu Belerang menjadi Peraturan Desa Batu
Kepala Desa Batu Belerang bersama BPD Desa Batu Belerang di rumah
Lembaran Desa No.3 Tahun 2016 maka selesai sudah proses pembuatan
No. 3 tahun 2016 tentang APBDesa tahun 2016, BPD Desa Batu
Desa Batu Belerang. Peranan tersebut dapat kita lihat mulai dari
Batu Belerang.
Tabel 4.13
Peran BPD Desa Batu Belerang Dalam Tahap Yuridis
Tahap Yuridis Peran BPD Desa Batu Belerang
1. Komunikasi
gagasan) dari satu pihak kepihak lain. Pada umumnya, komunikasi dilakukan
secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua bela pihak. Apabila
tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi
topik yang amat sering diperbincangkan sehingga kata komunikasi itu sendiri
yang tidak terhingga seperti: saling berbicara satu sama lain, televise,
penyebaran informasi, gaya rambut kita, kritik sastra, dan masih banyak lagi.
Hal ini salah satu permasalahan yang dihadapi oleh para akademisi terkait
subjek kajian ilmu” atas sesuatu yang sangat beragam dan memiliki banyak
multidisipliner.
2. Disposisi
Disposisi merupakan salah satu kendala dalam anggota BPD Desa Batu
dalam BPD itu sendiri sehingga tidak bisa bertahan lama dalam menjalankan
“Hal ini senada yang disampaikan oleh anggota BPD Desa Batu
belerang yang menyampaikan bahwa BPD selalu duduk dan
membicarakan segala program dan kepentingan Desa, bahkan sudah
pada tingkatan pembicaraan terkait pembentukan peraturan Desa.
Untuk sejauh ini belum dilaksanakan dengan baik”(wawancara
dengan BH tanggal 31 Juli 2017).
semua pihak dan keputusan yang diambil tersebut dapat bersinergi dan
c. Melahirkan dan memelihara iklim kerjasama yang sehat dalam setiap lini
baik.
kordinasi antara BPD dengan Pemerintah Desa dapat dilihat pada saat jalannya
rapat yang diadakan oleh pemerintah desa namun BPD tidak di undang dalam
APBDesa, hal tersebut juga diungkapkan oleh Anggota BPD yang mengatakan
bahwa :
Sinjai Borong sebelum disahkan, hal tersebut yang menjadikan lamanya aturan
Kabuapten Sinjai Borong dalam hal evaluasi sebelum disahkan, hal tersebut di
Dari hasil wawancara yang ada di atas penulis melihat bahwa salah satu
Peraturan Desa tentang APBDesa baru disahkan pada tanggal 14 Juli 2016.
92
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
kesimpulan yaitu :
Belerang yaitu rekruitmen anggota BPD yang dipilih langsung dari tokoh
peraturan desa dan Keadaan sosial budaya yang masih kental akan
92
93
penyebarluasan.
B. SARAN
Peraturan Desa yang ada di desa Batu Belerang dapat di tingkatka. serta
Batu Belerang.
95
DAFTAR PUSTAKA.
Desa”, Jakarta.
Jakarta.
Jakarta.
96
Negara.
Bandung.
Yogyakarta.
Administrasi Publik.
Malang.
Tim Visi Yustisia. 2015. “Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa
Semarang.
Grafindo Persada.
LAMPIRAN