Anda di halaman 1dari 38

ANALISIS PELAYANAN PUBLIK DI KECAMATAN

SURADE KABUPATEN SUKABUMI

USULAN PENELITIAN

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat


Untuk Memenuhi Mata Kuliah Skripsi

Oleh
ALDI APRIANA SISWANDI
30711069

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK


FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI
DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUKABUMI
2022
ANALISIS PELAYANAN PUBLIK DI KECAMATAN
SURADE KABUPATEN SUKABUMI

Oleh

ALDI APRIANA SISWANDI

30711069

Mengesahkan,

Tim Penguji

Sukabumi, April 2022

Penguji 1 Penguji 1

Mengetahui
Ketua Program Studi

M. Rijal Amirulloh, S.IP, M.KP

ii
ANALISIS PELAYANAN PUBLIK DI KECAMATAN
SURADE KABUPATEN SUKABUMI

Oleh

ALDI APRIANA SISWANDI

30711069

Mengesahkan,

Tim Pembimbing

Sukabumi, April 2022

Pembimbing 1 Pembimbing 1

Mengetahui
Ketua Program Studi

M. Rijal Amirulloh, S.IP, M.KP

iii
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim, Assalamualaikum Wr. Wb

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas

kelimpahan rahmat dan karunia-Nya, Shalawat serta salam tidak lupa penulis

curahkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW. Penulis bersyukur bahwa karya

tulis berupa usulan penelitian yang berjudul “ANALISIS PELAYANAN

PUBLIK DI KECAMATAN SURADE KABUPATEN SUKABUMI” ini telah

selesai.

Penulis mengucapkan terimakasih kepada bapak Gatot Wahyu Nugroho,

M.Ak, C.A selaku Pembimbing I dan bapak Idang Nurodin, S.Ip, M.M selaku

pembimbing II atas segala saran, bimbingan dan nasehatnya selama penyusunan

usulan penelitian ini berlangsung. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada :

1. Dr. Sakti Alamsyah, M.Pd. selaku Rektor Universitas Muhammadiyah

Sukabumi

2. Rizki Hegia Sampurna, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas

Muhammadiyah Sukabumi

3. M. Rijal Amirulloh,S.IP, M.KP. selaku Ketua Program Studi Akuntansi

Universitas Muhammadiyah Sukabumi

4. Kedua Orang tua yang berjasa serta keluarga yang telah memberikan

dukungan baik dalam segi moral dan materil yang tiada hentinya dalam

proses pembuatan proposal ini.

5. Seluruh teman-teman seperjuangan Akuntansi 2018 terutama Akuntansi C

yang selalu memberikan warna dalam setiap pertemuan, memberikan

dukungan dan semangat, serta motivasi dan juga kebersamaan yang tidak

akan terlupakan.

iv
6. Kakak tingkat yang selalu membagikan pengalamannya serta motivasi dan

masukan yang sangat bermanfaat.

7. Last but not least, I wanna thank me, for believing in me, for doing all this

hard work, for having no days off, for never quitting, for just being me at

all times.

Penulis menyadari bahwa penulisan usulan penelitian ini jauh dari kata

sempurna karena terbatasnya pengalaman dan pengetahuan penulis. Penulis

mengharapkan segala bentuk saran dan kritik yang dapat membangun. Akhir

kata semoga usulan penelitian ini dapat bermanfaat dan berguna serta kita

semua selalu dalam lindungan Allah SWT.

Sukabumi, Maret 2022

Penulis

v
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN..............................................................................................iii
KATA PENGANTAR...........................................................................................iv
DAFTAR ISI........................................................................................................vii
Rencana Judul.......................................................................................................... 1
I. Latar Belakang Penelitian.................................................................................1
II. Identifikasi dan Rumusan Masalah................................................................ 7
2.1 Identifikasi Masalah....................................................................................... 7
2.2 Rumusan Masalah..........................................................................................8
III. Tujuan dan Kegunaan Penelitian..................................................................8
3.1 Tujuan Penelitian............................................................................................8
3.2 Kegunaan Penelitian.......................................................................................9
IV. Kerangka Pemikiran.....................................................................................10
4.1 Kerangka Pemikiran.....................................................................................10
4.2 Hipotesis Penelitian......................................................................................15
4.3 Lokasi dan Jadwal Penelitian....................................................................... 16

vi
Rencana Judul : ANALISIS PELAYANAN PUBLIK DI KECAMATAN SURADE
KABUPATEN SURADE

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Negara merupakan sekumpulan orang yang menempati wilayah tertentu

dan diorganisasi oleh pemerintah negara yang sah, yang umumnya memiliki

kedaulatan. Negara juga merupakan suatu wilayah yang memiliki suatu sistem

atau aturan yang berlaku bagi semua individu di wilayah tersebut, dan berdiri

secara indenpenden. Syarat primer sebuah negara adalah memiliki rakyat,

memiliki wilayah, dan memiliki pemerintahan yang berdaulat, sedangkan

syarat sekundernya adalah mendapat pengakuan dari negra lain. Pemerintah

mewirausaha meletakkan publik pada barisan terdepan, sehingga harus lebih

responsif terhadap apa yang merupakan inovasi dalam memenuhi kebutuhan

dan keinginan publik.

Pelayanan publik dan keterbukaan informasi tak dapat dipisahkan dari

kehidupan masyarakat, negara punya kewajiban melayani setiap warga negara

untuk memenuhi hak dan kebutuhan dasarnya dalam rangka pelayanan publik

prinsip keterbukaan harus jadi salah satu landasan utama dalam praktik

penyelenggaraan pemerintah dan kita sadari bersama bahwa tugas pelayanan

publik ialah salah satu tugas pokok dari pemerintah tujuan keterbukaan

informasi disetiap negara ialah memastikan bahwa lembaga publik akan jadi
akuntabel dan kredibel dengan menyediakan informsi/dokumen

sesuaipermintaan publik membuka akses informasi ialah kewajiban

pemerintah/badan publik secara fundamental informasi ialah milik publik

bukan milik pemerintah akan tetapi pemerintah harus juga keseimbangan

antara menutup informasi dengan kepentingan publik.

Pelayanan publik ialah problem matika yang sangat menarik untuk

dianalisa karena pelayanan publik tidak hanya untuk mengembangkan

intelegensi kesempurnaan dalam pembangunan tapi juga mengembangkan

spektrum intlelegensi dalam menyelenggarakan dalam bidang intansi pada

sebuah kantor pemerintah. Proses pelayanan publik ialah hubungan intraksi

anatar dua unsur ialah pemerintah dengan publik disebut pelayanan

publik(public service) dimana pemerintah sebagai sarana dalam

keadministrasian lalu publik sebagai peminta pelayanan, hendaknya birokrasi

pemerintah sebagai tumpuan yang berwibawa dalam melayani publik harus

dengan baik dan dapat bantu menciptakan kondisi yg kondusif agar dapat

membangkitkan pelayanan publik yg efektif/efisien.

Sehubungan dengan sikap dan pelayanan yang sangat penting dalam

menentukan kualitas jasa suatu lembaga/instansi pemerintah untuk

menentukan pelayanan yang unggul/prima sikap unggul/prima ialah sikap/cara

pegawai dalam melayani masyarakat dengan baik hingga masyarakat jadi puas

intuk mendapat tingkat layanan prima/unggul setiap pegawai harus punya

keterampilan tertentu diantaranya berpenampilan menarik, rapi, tenang dalam

bekerja, bersikap ramah, tidak tinggi hati, karena adanya ketergantungan antar
masyarakat dan pihak pegawai itu sendiri menguasai pekerjaan baik tugas

yang berkaitan pada bagian/departemen dan bagian lain untuk mampu

berkomunikasi dengan baik, bisa pahami bahasa pelanggan dan punya

kemampuan lain tentang keluhan pelanggan/masyarakat secara profesional

yang mana teknik dalam penuhi, menanggapi, kepentingan kebutuhan keluhan

orang lain. Agar pelayanan yang dapat diberikan berhasil dengan baik maka

perilaku seseorang dalam layani ini sangat menentukan perilaku tersebut dapat

berbentuk badan/organisasi yang bertanggung jawab atas penyelenggaraan

dan manusianya agar berjalan baik paradigma pemerintah daerah yang

dikembangkan menurut UU No 32 tahun 2004 yang tertumpu pada nilai

demokratis, pemberdayaan/pelayanan hal ini berarti daerah punya wewenang

dalam pengambilan keputusan yang meyangkut dengan pengembangan

potensi yang dimiliki dan sebagai sarana untuk menunjang proses pelayanan

publik dan tugas kecamatan ini salah satunya ialah melakasanakan pelayanan

masyarakat untuk melaksanakan itu semua kecamatan dalam hal ini camat dan

pegawainya dituntut untuk mempunya loyalitas yang tinggi agar pencapaian

tujuan yang ditetapkan sebelumnya agar berupaya meningkatkan

pelayanannya pada masyarakat, untuk itu diperlukan adanya pemerintah yang

harus benar-benar berfungsi sebagai pelayanan masyarakat bukan sekedar alat

pemerintahan.

Sebagaimana yang diuraikan diatas dapat diketahui bahwa pelayanaan

merupakan masalah pokok bagi instansi pemerintah dan tidak terkecuali

pemerintah kecamatan Surade yang berhadapan langsung dengan masyarakat


dalam memberikan pelayanan. Bentuk-bentuk pelayanan yang ada di Kantor

Kecamatan Surade secara umum dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 1.1 : Jenis dan Bentuk-Bentuk Pelayanan


di Kantor Kecamatan Surade
Nama Orang Alamat
Jenis
No Bentuk Pelayanan Desa Desa Desa Desa
Pelayanan
Buniwangi Pasiripis Buniwangi Pasiripis
1 Administrasi
Kependuduk
- Pembuatan Kartu - Uu - Dodi HS - Warungtilu - Warungtilu
an
Tanda Penduduk
(KTP)
- Nunung - Supriyati - Warungtilu - Warungtilu
- Ripal - Okeu Silviani - Warungtilu - Warungtilu
- Galih - Aldi Siswandi - Warungtilu - Warungtilu
- Pembuatan
KartuKeluarga - Manta - Imas Masitoh - Warungtilu - Warungtilu
- Akin Sujana - Nia - Warungtilu - Warungtilu
- Suwandanata - Warungtilu
2 Surat
Pengantar
- Surat Izin - Gino - Unang - Badakputih - Warungtilu
Perizinan
Mendirikan
Bangunan (IMB)
- Ade - Ade - Warungtilu - Warungtilu
- Holil - Warungloa
- Eli Nurlaeli - Warungloa
3 Surat
Pengantar
- Surat Keterangan - Uu - Holil - Warungtilu - Warungloa
Keterangan
Tanah (SKT),
Surat Keterangan
- Ade - Eli Nurlaeli - Warungtilu - Warungloa
- Ganti Rugi) - Ade - Enang - Warungtilu - Warungtilu
(SKGR
- Acep - Heri - Warungtilu - Warungtilu
- Yanti - Jumbo - Warungtilu - Warungtilu
Sumber: Kecamatan Surade 2022

Survey Kepuasan Masyarakat Pada Sekretariat Daerah Tahun2022

Tabel 1.2
IKM Pada Kantor Kecamatan Surade
NRR (Nilai Nama Orang Alamat
Rata-Rata)
Tertimbang
ialah Nilai
Rata-Rata
yang
NRR
Dihitung
IKM (Nilai
No Unsur Pelayanan dengan Desa Desa Desa Desa
UNSUR Rata-
Memperhit Buniwangi Pasiripis Buniwangi Pasiripis
Rata)
ungkan
Timbangan
atau Bobot
untuk
Setiap
Datanya
1 Persyaratan 85,5 3,42 0,38 - Galih - Okeu - Warungtilu - Warungtilu
Silviani
2 Sistem, 87,5 3,5 0,39
Mekanisme
Prosedur
dan - Desti - Indri Dwi - Warungtilu - Warungtilu
Waktu - Ripal - Dimas - Warungtilu - Warungloa
3 86,5 3,46 0,38
Penyelasaian - Ari Saputra - Warungtilu - Warungtilu
4 Biaya / Tarif 84,5 3,38 0,38 - Aji Saputra - Warungtilu
Produk Spesifikasi
5
Jenis Pelayanan
91,25 3,65 0,41 - Panji Akbar - Warungtilu
Kompetensi
6 88,5 3,54 0,39
Pelaksana
7 Perilaku Pelaksana 90,5 3,62 0,4
Penanganan
8 90,5 3,62 0,4
Pengaduan
9 Sarana 78,75 3,15 0,35

10 Unsur Lainnya - - -

Jumlah NRR Tertimbang 3,48

Jumlah IKM Unsur 87

Sumber :
Laporan Survey Kepuasan Masyarakat (SKM) Terhadap Pelayanan Publik
di kecamatan Surade Tahun 2022

Berdasarkan data diatas pelaksanaan pelayanan publik dikantor

kecamatan surade kabupaten Sukabumi dapat dideskripsikan sebagai berikut

sarana dan prasarana pelayanan masih kurang hal ini memicu rasa tidak puas

bagi masyarakat(nilai yang diproleh 3,15) jangka waktu pelayanan publik

relatif lama berimbas pada waktu penyelesaian jadi bertele-tele (nilai yang

diperoleh 3,46) sumber daya manusia yang masih kurang kompeten pelaksana

pelayanan harusnya sinergi dengan kompetensi yang dimilikinya agar bisa

menjalankan tugas dengan maksimal(nilai yang diperoleh 3,54) petugas tidak

selalu ada diloket pelayanan(nilai yang diperoleh 3,62) kurang ramahnya

pegawai dalam melayani masyarakat sebab melayani harus dengan santun dan

beretika secara baik hal ini berkaitan

dengan perilaku pelaksana yang belum melaksanakan pelayanan prima dalam

melaksanakan tugas(nilai yang diperoleh 3,62) masih adanya keluhan

masyarakat pada kualitas pelayanan publik yang relatif rendah hal ini
berkaitan dengan sistem, mekanisme, prosedur yang belum memuaskan serta

belum cepat tanggap dalam penanganan pengaduan dari berbagai pihak(nilai

diperoleh 3,45)(dari data diatas) selain itu permasalahan yang ada bisa ditinjau

dari permasalahan substantif dan permasalahan administratif permasalahan

substantif sesuai pasal 6 permendagri no 4 tahun 2010 tentang pedoman

pelayanan administrasi terpadu kecamatan persyaratan substantif dalam

pelaksanaan pelayanan publik ialah pelimpahan kewenangan dengan demikian

kecamatan tidak dapat memberikan kepastian pelayanan pada masyarakat

hasil ini menunjukan pelimpahan sebagian kewenangan bupati pada

kecamatan belum sepenuhnya didukung dangan peraturan yang bersipat teknis

operasional hingga terdapat kewenangan perizinan yang belum terlaksana

dikecamatan hal itu menyebabkan upaya untuk menjadikan kecamatan sebagai

simpul playanan(Front Office) PTSP/BPMP2T belum terwujud. Permasalahan

administratif namun untuk proses perizinan harus melaui SKPD sehingga

waktu pelayanan tidak dapat dipastikan hal itu terungkap permasalahan

pelayanan administrasi kecamatan berdasar observasi awal dangan pejabat

pelayanan publik kecamatan “...kami hanya memberikan prosedur pelayanan

pada kecamatan Surade terkait prosedur pada dinas IMB dan Dinas

Kependudukan pencatatan sipil tidak dapat kami pastikan” hal itu menunjukan

meskipun tidak ada kepastian/kejelasan prosedur dan waktu prlayanan pada

kecamatan namun karena bertanggungjawab pelaksanaan kebijakan pelayanan

publik terfragmentasi pelaksanaan kebijakan tersebit tidak berjalan efektif

karena kurangnya koordinasi. Berdasarakan observasi awal drngan kasubag

pembinaan wilayah bagian pemerintahan setda kabupaten Sukabumi


terungkap bahwa SKPD yang melimpahkan kewenangan pada kecamatan

Surade terkesan setengah hati karena tidakdiikuti dengan peraturan, prosedur,

dan pelatihan bagi SDM yang melaksanakan kewenangan tersebut. Hal ini

terlihat pada proses pengurusan IMB pembuatan Keterangan Rencana

Kabuptaen( KRK)

dan Peruntukan Rencana Kabupaten(PRK) sebagai syarat pengurusan izin

masih melalui Dinas Tata Ruang Tata Bangunan dan Permukiman sehingga

membutuhkan waktu yang lama akibatnya masyarakat masih mengurusi

langsung ke SKPD terkait perizinannya.

Kualitas belum optimal ketika petugas mengimput nama dalam

pembuatan KTP dan KK banyak terjadi kesalahan sehingga hasilnya tidak

sesuai dengan nama asli. Kesalahan tersebut dapat dilihat dari tabel sebagai

berikut :

Tabel 1.3
Kesalahan Penulisan Identitas dalam Pembuatan KTP dan KK

Bulan (2020)
No Keterangan
Maret April Mei

Kesalahan penulisan nama


1 89 99 79
dalam KTP

Kesalahan penulisan nama


2 23 12 20
dalam KK

Kesalahan penulisan tanggal


3 5 - 5
lahir dalam KTP

Kesalahan penulisan bulan


4 2 - 2
dalam KTP

5 Kesalahan penulisan tahun 1 - 1


dalam KTP

Kesalahan penulisan bulan


6 - 1 1
dan tahun dalam KTP

Jumlah 120 112 108

Sumber : Data Kearsipan Kantor Kecamatan Surade Tahun 2020

Berdasarkan fenomen-fenomena yang terjadi penulis tertarik untuk

melakukan penelitian dalam bentuk karya ilmiah mengenai pelayanan umum

tersebut dengan judul, “Analisis Pelaksanaan Pelayanan Publik di

Kecamatan Surade Kabupaten Sukabumi”.

1.2 RumusanMasalah

Berdasarkan dari latar belakang maslah diatas, dapatlah dirumuskan

suatu rumusan

masalah sebagai berikut :

Mengapa pelaksanaan pelayanan publik pada kantor Kecamatan Surade

kabupaten Sukabumi tidak sesuai dengansemestinya?

1.3 Maksud dan TujuanPenelitian

Penelitian ini bertujuan :

Untuk mengetahui pelaksanaan pelayanan publik pada Kantor Kecamatan

Surade KabupatenSukabumi.

1.4 KegunaanPenelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai

berikut:
1. Secara Teoritis

Sebagai sumbangsih bagi perkembangan ilmu-ilmu sosial khususnya

perkembangan ilmu pemerintahan.

2. Secara Praktis

Sebagai bahan masukan bagi aparatur pemerintah Kantor Kecamatan

Surade Kabupaten Sukabumi dalam memberikan pelayanan publik kepada

masyarakat dengan baik serta membandingkan antara teori yang telah

didapat selama duduk di bangkuperkuliaha

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP PENELITIAN

DAN PREMIS

2.1 Tinjauan Pustaka

2.1.1 Pengertian Pelayanan

Pelayanan bersal dari kata “layan” yang artinya menolong menyediakan

segala apa yang diperlukan oleh orang lain untuk perbuatan melayani. Pada

dasarnya setiap manusia membutuhkan pelayanan, bahkan secara ekstrim dapat

dikatakan bahwa pelayanan tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan manusia

(Sinambela, 2010:3).

Menurut Harbani Pasolong (2011:128) pelayanan pada dasarnya dapat

didefinisikan sebagai aktivitas seseorang, sekelompok dan atau organisasi baik

langsung maupun tidak langsung untuk memenuhi kebutuhan. Moneir dalam

(Harbani Pasalong, 2011:128) mengatakan pelayanan adalah proses pemenuhan

kebutuhan melalui aktivitas orang lain yang langsung. Hasibuan mendefinisikan

pelayanan sebagai kegiatan pemberian jasa dari suatu pihak ke pihak lain, dimana

pelayanan yang baik adalah pelayanan yang dilakukan secara ramah dan dengan

etika yang baik sehingga memenuhi kebutuhan dan kepuasan bagi yang

menerima. Menurut Kepmenpen No. 63 Tahun 2003 pelayanan adalah suatu

bentuk kegiatan pelayanan yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah baik di

pusat, di daerah, BUMN, dan BUMD dalam bentuk barang maupun jasa dalam

rangka pemenuhan kebutuhan masyarakat sesuai peraturan perundang-undangan

yang berlaku. Pelayanan pada dasarnya adalah kegiatan yang ditawarkan oleh
organisasi atau perorangan kepada konsumen (custumer atau yang dilayani) yang

bersifat tidak terwujud dan tidak dapat dimiliki.

Dari uraian di atas dapat diartikan bahwa pelayanan adalah suatu usaha

membantu masyarakat yang disengaja dan bertanggung jawab dalam memenuhi

kebutuhan akan barang atau jasa dalam rangka mencapai tujuan negara guna

mencapai kepuasan masyarakat.

2.1.2 Pengertian Publik

Publik berasal dari bahasa inggris public yang berarti umum, masyarakat,

negara. Kata public sebenarnya sudah diterima menjadi bahasa Indonesia

(Badudu, 2001:781-782) berarti umum, orang banyak, ramai. Yang kemudian

pengertian pelayanan publik dapat diartikan sebagai pempebri layanan (melayani)

keperluan orang atau masyarakat yang mempunyai kepentingan pada organisasi

itu sendiri dengan aturan pokok dan tata cara yang telah ditetapkan.

2.1.3 Pengertian Pelayanan Publik

Pelayanan publik atau pelayanan umum dapat didefinisikan sebagai segala

bentuk jasa pelayanan, baik dalam bentuk barang publik maupun jasa publik yang

pada prinsipnya menjadi tanggung jawab dan dilaksanakan oleh instansi

pemerintah di pusat, di daerah dan di lingkungan BUMN dan BUMD, dalam

rangka upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat maupun dalam rangka

pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan (Ratminto. 2005:5).

Menurut Batinggi (2001:12), pelayanan publik dapat diartikan sebagai

perbuatan atau kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah untuk mengurus hal-hal

yang diperlukan masyarakat atau khalayak umum. Dengan demikian, kewajiban


pemerintah adalah memberikan pelayanan publik yang menjadi hak setiap warga

negara. Sedangkan menurut Agung Kurniawan (Harbani, 2011:128) pelayanan

publik adalah pemberian pelayanan (melayani) keperluan orang lain atau

masyarakat yang mempunyai kepentingan pada organisasi itu sesuai dengan

aturan pokok dan tara cara yang telah ditetapkan. Sedangkan menurut Sadu

Wasistino dalam Handayaningrat (1994), pelayanan umum adalah pemberian jasa

baik oleh pemerintah ataupun pihak swasta kepada masyarakat dengan atau tanpa

pembayaran guna memenuhi kebutuhan dan atau

kepentingan masyarakat.

Dalam undang-undang nomor 25 tahun 2009 telah dijelaskan bahwa

pengertian pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam

rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-

undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau

pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik.

Sedangkan penyelenggara pelayanan publik dalam undang-undang nomor 25

tahun 2009 diuraikan bahwa adalah setiap institusi penyelenggara negara,

korporasi, lembaga indenpenden yang dibentuk berdasarkan undang-undang untuk

kegiatan publik, dan badan hukum lain yang dibentuk semata-mata untuk kegiatan

pelayanan publik. Sedangkan pengguna jasa pelayanan publik adalah orang,

mayarakat, instansi pemerintah dan badan hukum yang menerima layanan dari

instansi pemerintah.

2.1.4 Kualitas Pelayanan Publik

Menurut Fandy Tjiptono ( 1995 : 13 ) Kualitas pelayanan merupakan suatu


hal yang dinamis.yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses dan

lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan. Kata kualitas sendiri

mengandung banyak pengertian, beberapa contoh pengertian kualitas adalah:

1. Kesesuaian dengan persyaratan;

2. Kecocokan untuk pemakaian;

3. Perbaikan berkelanjutan;

4. Bebas dari kerusakan/cacat;

5. Pemenuhan kebutuhan pelanggan sejak awal dan setiap saat;

6. Melakukan segala sesuatu secara benar;

7. Sesuatu yang bisa membahagiakan pelanggan.

Pada prinsipnya pengertian-pengertian diatas dapat diterima, yang menjadi

pertanyaan adalah cirri-ciri apakah yang ikut menentukan kualitas pelayanan

publik tersebut, ciri-ciri tersebut yaitu antara lain:

1. Ketepatan waktu pelayanan, yang meliputi waktu tunggu atau proses;

2. Akurasi pelayanan, yang meliputi bebas dari kesalahan;

3. Kesopanan dan keramahan dalam memberikan pelayanan;

4. Kemudahan mendapatkan pelayanan, misalnya banyaknya petugas yang

melayani banyaknya fasilitas pendukung seperti computer;

5. Kenyamanan dalam memperoleh pelayanan, berkaitan dengan lokasi,

ruang tempat pelayanan, tempat parker, ketersedian informasi dan lain-

lain;

6. Atribut pendukung pelayanan lainnya seperti ruang tunggu ber-AC.

7. Kebersihan dan lain-lain.


Peningkatan dalam pelayanan publik ditandai oleh peningkatan karya

(peformance improvement) yang berdasarkan konsepsional’ dilakukan dengan

berbagai cara yakni melalui perbaikan :

1. Efisiensi

2. Evektivitas

3. Kualitas

4. Kreativitas

Jadi bila keempat hal ini berhasil diupayakan perbaikannya maka akan

didapatkan peningkatan produktivitas yang akan memberikan manfaat bagi

banyak pihak Berdasarkan pengalaman dalam mengembangkan budaya

produktivitas yang akan memberikan manfaat bagi banyak pihak.

Dalam menilai kualitas pelayanan pablik terdapat beberapa indikator yang

dapat digunakan sebagai berikut :

1. Responsiveness ialah daya tanggap penyedia layanan terhadap harapan,

keinginan, aspirasi maupun tuntutan pengguna layanan.

2. Responsibility ialah suatu ukuran yang menunjukan seberapa jauh proses

pemberian pelayanan publik itu dilakukan sesuai dengan ketentuan yang

telah ditetapkan

3. Accountability ialah ukuran yang menunjukan seberapa besar proses

penyelenggaraan pelayanan sesuai dengan norma-norma yang berkembang

dalam masyarakat.

Beberapa peneliti pernah melakukan penelitian bahwa ada 7 ( Tujuh ) hal

yang harus dihindari oleh pemerintah dalam melakukan pelayanan publik,


ketidaktahuan pemerintah akan hal ini menyebabkan timbulnya jurang pemisah

antara masyarakat dengan pemerintahannya, yaitu:

1. Apatis;

2. Menolak berurusan;

3. Bersikap dingin;

4. Memandang rendah;

5. Bekerja bagaikan robot;

6. Terlalu ketat pada prosedur;

7. Seringnya melempar urusan kepada pihak lain.

Sementara itu, indikasi faktor buruknya kualitas pelayanan publik pada

birokrasi pemerintah, yang lebih banyak disebabkan :

1. Gaji rendah;

2. Sikap mental aparatur pemerintah;

3. Kondisi ekonomi buruk pada umumnya;

Pada hakekatnya, kualitas pelayanan publik dapat diketahui dengan cara

membandingkan persepsi para pelanggan (masyarakat) atas pelayanan yang

sesungguhnya mereka inginkan. Apabila pelayanan dalam prakteknya yang

diterima oleh masyarakat sama dengan harapan atau keinginan mereka, maka

pelanggan tersebut dikatakan sudah memuaskan.

Terciptanya kepuasan pelanggan dapat memberikan berbagai manfaat,

diantaranya hubungan antara masyarakat dan pemberi layanan menjadi harmonis,

sehingga memberikan dasar yang baik terciptanya loyalitas masyarakat.

Dari uraian diatas jelas menunjukkan bahwa pelayanan yang diberikan oleh

aparatur
Negara sesungguhnya tidak dapat lepas dari birokrasi dan tidak dapat lepas dari

etika pelayanan birokrat itu sendiri.

Kualitas Layanan Diukur dengan

1. Bukti fisik/tangible

2. Keandalan/reliability

3. Daya tanggap/responsibility

4. Jaminan/asuransi

5. Empati

Serta memenuhi syarat PATEN yaitu : substantif, administratif dan teknis

(Menurut Zeithhaml, Parasurama & Barry (dalam Hadiansyah 2011:46) untuk

mengetahui kualitas pelayanan yang dirasakan secara nyata oleh masyarakat.

2.1.5 Hakekat Pelayanan Publik

Menurut Sudarmayanti ( 2004 : 83 ) yang dimaksud dengan hakekat

pelayanan Publik adalah:

1. Meningkatkan mutu dan produktifitas pelaksanaan tugas dan fungsi ini

instansi pemerintah dibidang pelayanan umum.

2. Mendorong supaya mengefektifkan sistem dan tata laksana pelayanan,

sehingga pelayanan umum dapat diselenggarakan secara lebih berdaya

gunadan berhasil guna.

3. Mendorong tumbuhnya kreatifitas, prakarsa dan peran serta masyarakat

dalam pembangunan serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Sedangkan menurut AS. Moenir ( 2000 : 27 ) yang dimaksud dengan

hakekat pelayanan adalah serangkaian kegiatan, karena itu dikatakan sebagai


suatu proses, Artinya pelayanan tersebut berlangsung secara rutin dan

berkesinambungan.

2.1.6 Azas Pelayanan Publik

Untuk dapat memberikan pelayanan yang memuaskan bagi pengguuna jasa,

penyelenggaraan pelayanan harus memenuhi azas pelayanan sebagai berikut

(Keputusan

MENPAN Nomor 63 Tahun 2003).

1. Trasnsparansi

Bersifat terbuka mudah dan dapat diakses oleh semua pihak yang

membutuhkan dan disediakan secara memadai serta mudah dimengerti.

2. Akuntabilitas

Dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan.

3. Kondisional

Sesuai dengan kondisi dan kemampuan pemberi dan penerima pelayanan

dengan tetap berpegang pada prinsip efisien dan efektif.

4. Partisipasi

Mendorong peran sertamasyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan

publik dengan memperhatikan aspirasi, kebutuhan dan harapan

masyarakat.

5. Kesamaan Hak

Tidak diskriminatif dalam arti tidak membedakan suku, ras, agama,

golongan, gender dan status ekonomi.


6. Keseimbangan Hak Kewajiban.

7. Pemberi dan penerima pelayanan publik harus memenuhi hak dan

kewajiban masing-masing pihak.

2.1.7 Pengertian Kecamatan

Kecamatan adalah pembagian wilayah administratif di Indonesia di bawah

Kabupaten/ Kotamadya yang terdiri atas Desa dan Kelurahan. Dalam hal Otonomi

Daerah, Kecamatan merupakan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)

Kabupaten/ Kotamadya yang mempunyai wilayah kerja tertentu dibawah

pimpinan Camat.

Menurut Nurcholis, ( 2005 : 133) yang dimaksud dengan Kecamatan adalah

wilayah kerja camat sebagai perangkat daerah kabupaten/kota. Camat adalah

perangkat kabupaten /kota bukan sebagai kepala wilayah. Pembentukan

kecamatan ditetapkan dengan peraturan daerah. Dalam

Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang pemerintahan daerah pada pasal

126 ayat (1) disebutkan :

Kecamatan dipimpin oleh Camat yang dalam pelaksanaan tugasnya

memperoleh pelimpahan sebagian wewenang bupati atau walikota untuk

menangani sebagian urusan otonomi daerah.

Pendelegasian sebagian kewenangan bupati/walikota kepada Camat dapat

menggunakan dua pola yaitu:

1. Seragam untuk semua Kecamatan

2. Seragam untuk kewenangan tertentu yang bersifat umum ditambah dengan

kewenangan spesifik ( khusus ) yang sesuai dengan karakteristik wilayah


dan penduduknya. (wasistiono, 2003 : 86).

Melalui pendelegasian kewenangan yang bervariasi sesuai dengan kondisi

objektif Kecamatan, dapat disusun langkah-langkah strategi lanjutan sebagai

berikut :

1. Menyusun organisasi Kecamatan

2. Menyusun perkiraan kebutuhan personil dilihat dari jumlah dan kualitas

3. Mempekirakan kebutuhan anggaran untuk setiap Kecamatan

4. Mempekirakan kebutuhan sarana dan prasarana mendukung minimal.

2.1.8 Penelitian Terdahulu

Dalam penelitian ini penulis menuliskan tiga (3) penelitian terdahulu

sebagai bahan pembanding terkait dengan permasalahan yang akan diteliti

penulis, yaitu :

1. Ali Jhonhendri Tahun (2015) dengan judul “ Analisis Pelayanan Publik

Pada Kantor Camat Bandar Petalangan Kabupaten Pelalawan”.

Hasil penelitian : Disimpulkan bahwa pelayanan publik pada kantor camat

Bandar petalangan, salah satu faktor yang turut mempengaruhi

pelaksanaan tugas pelayanan tugas pelayanan pemerintah di wilayah

Kecamatan Bandar Petalangan adalah faktor kesadaran masyarakat,

memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat sangat

dibutuhkan aparatur pemerintah yang memadai. Melaksanakan tugasnya

sebagai pelayanan umum, Kecamatan Bandar Petalangan menghadapi

beberapa permasalahan dalam proses penyelenggaraan pelayanan

publiknya, yang antara lain sebagai berikut : Sumber Daya Aparatur,


Kesadaran Masyarakat, Sarana dan prasarana.

2. Lola Sugiono Putri (2016) dengan judul “ Analisis Kualitas Pelayanan

Pada Kantor Urusan Agama (KUA) camat Mandau”. Berdasarkan hasl

penelitian mendapatkan fakta bahwa analisis kualitas pelayanan pada

kantor urusan agama camat Mandau, secara umum masuk dalam kategori

“Cukup Baik Kualitasnya”. Hal ini sesuai dengan hasil rekapitulasi

jawaban responden secara keseluruhan sebesar 60,30% yang berada pada

interval 41-60%. Pelayanan public adalah pemberian pelayanan (melayani)

keperluan orang lain atau masyarakat yang mempunyai kepentingan pada

organisasi itu sesuai dengan aturan pokok dan tata yang telah ditetapkan.

3. Iis Susilawati (2017) dengan judul “ Analisis Kualitas Pelayanan Publik di

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP)

kota Pekanbaru”. Berdasarkan hasil penelitian menemukan bahwa (1)

kualitas pelayanan publik di dinas penanaman modal dan pelayanan

terpadu satu pintu kota pekanbaru sangat baik. Seluruh indikator yang ada

diterapkan dengan baik sehingga masyarkat merasakan hal tersebut. (2)

factor yang menyebabkan dinas penanaman modal dan pelayanan terpadu

satu pintu kota pekanbaru dalam memberikan pelayanan publik yang baik

pada factor yang mempengaruhi kinerja karyawan.

2.2 Kajian Teoritis

Guna menghindari dari salahnya penafsiran mengenai konsep secara teoritis

yang terdapat dalam penelitian ini, maka akan dijelaskan pula batasan terhadap

konsep yang akan dioperasionalkan yang kemudian akan diuji melalui teknik

pengukuran. Adapun konsep-konsep yang digunakan dalam peneliitiain adalah


sebagai berikut:

2.2.1 Keterbukaan menunjukkan pada tindakan berbagai kebijakan, dalam suatu

persoalaan

2.2.2 dengan tujuan memberikan informasi faktual. Misalnya, keterbukaaan

dalam penyelenggaraan pemerintah untuk memberikan informasi faktual

mengenai berbagai hal yang berkaitan dengan proses penyelenggaraan

pemerintahan (Sharno, dkk. 2006: h. 16).

2.2.3 Pelayanan adalah proses seseorang, sekelompok dan/atauorganisasi baik

langsung maupun tidak langsung untuk memenuhi kebutuhan.

2.2.4 Pelayanan publik adalah pemenuhan keinginan dan kebutuhan masyarakat

oleh penyelenggara negara didirikan oleh publik (masyarakat) tentu saja

dengan tujuan agar dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

2.2.5 Kecamatan adalah pembagian wilayah administratif di Indonesia dibawah

kabupaten atau kotamadya yang terdiri atas desa dan kelurahan.

2.2.6 Good governance adalah suatu mekanisme interaksi para pihak terkait

yang berada dilembaga legislatif dan masyarakat, baik secara pribadi atau

kelompok untuk bersama-sama merumuskan berbagai kesepakatan yang

berkaitan dengan manajemen pembangunan dalam suatu hukum dan

administrasi tertentu.

Konsep Operasional :

Variabel Indikator Sub Indikator


UU No 25 1. Kesederhanaan Tata cara pelayanan diselenggarakan secara mudah,
Tahun 2009 cepat, tepat, tidak berbelit-belit dan mudah dipahami.
tentang 2. Kejelasan Prosedur atau tata cara, persyaratan pelayanan, rincian
pedoman Kepastian biaya, jadwal waktu penyelesaian dan transparansi.
Penyusunan
standar 3. Keamanan Proses serta hasil pelayanan umum dapat memberikan
pelayanan keamanan dan kenyamanan serta dapat memberikan
kepastian hukum.
publik. 4. Keterbukaan Penanggung jawab pemberi pelayanan, rincian
waktu wajib diinformasikan secara terbuka agar mudah
diketahui dan dipahami oleh masyarakat.
5. Efesien Pelayanan dengan persyaratan administrasi yang sesuai
dengan kebutuhan dan tidak mengada-ada.
6. Ekonomis Pengenaan biaya pelayanan umum harus ditetapkan
secara wajar dan sesuai dengan perundang-undangan
yang berlaku.
7. Keadilan yang Jangkauan pelayanan umum harus diusahakan seluas
merata mungkin dengan distribusi yang merata diperlukan secara
adil.
8. Sarana dan Tersedianya sarana dan prasarana kerja, peralatan kerja
prasarana yang memadai termasuk penyediaansarana teknologi
telekomunikasi dan informatika.
9. Ketepatan waktu Pelaksanaan pelayanan umum dapat diselesaikan dalam
waktu yang telah ditentukan.
Sumber : UU No 25 Tahun 2009

2.3 Konsep Penelitian

Kantor Dinas Kecamatan Surade Kabupaten Sukabumi

MASALAH YANG DIHADAPI


1. Sarana dan prasarana penunjang pelayanan di Kantor Kecamatan
Surade Kabupaten Sukabumi
2. Belum memuaskannya kualitas pelayanan di Kantor Kecamatan
Surade Kabupaten Sukabumi dilihat dari adanya keluhan
masyarakat tentang proses pembuatan produk layanan.
3. Tidak optimalnya informasi yang diberikan oleh Satuan Kerja
Kantor Kecamatan Surade Kabupaten Sukabumi kepada
masyarakat tentang produk syarat dan lama bantuan
pembuatannya.
4. Pegawai Satuan kerja Kantor Kecamatan Surade Kabupaten
Sukabumi kurang cepat tanggap menjawab pertanyaan dan
keluhan yang diajukan oleh masyarakat Kecamatan Surade
Kabupaten Sukabumi melalui website yang disediakan.
5. Ketiadaan jaminan pemrosesan produk yang salah ditunjukkan
dengan ketidakpastian waktu yang diperlukan untuk membenarkan
produk tersebut.
Kualitas Layanan Diukur dengan
6. Bukti fisik/tangible
7. Keandalan/reliability
8. Daya tanggap/responsibility
9. Jaminan/asuransi
10. Empati
Serta memenuhi syarat PATEN yaitu : substantif, administratif dan teknis
(Menurut Zeithhaml, Parasurama & Barry (dalam Hadiansyah 2011:46)
untuk mengetahui kualitas pelayanan yang dirasakan secara nyata oleh
masyarakat.

Layanan yang Diharapkan Masyarakat

Layanan yang Diterima Masyarakat

Kualitas Pelayanan Publik Kantor Dinas Kecamatan


Puas atau Tidak Puasnya

Output yang diharapkan adalah pelayanan publik yang profesional.

2.4 Premis

Premis merupakan istilah yang digunakan dalam landasan berpikir untuk

menarik kesimpulan. Premis merupakan kata yang berasal dari bahasa

Latin preamissus yang memiliki arti maju. Premis tersebut berupa

rangkaian kalimat yang digunakan dalam logika untuk membuat kesimpulan.


Variabel Indikator Sub Indikator
UU No 25 1. Kesederha Tata cara pelayanan diselenggarakan secara
Tahun 2009 naan mudah, cepat, tepat,
tentang tidak berbelit-belit dan mudah dipahami.
pedoman 2. Kejelasan Prosedur atau tata cara, persyaratan pelayanan,
Penyusunan dan rincian biaya, jadwal
standar Kepastian waktu penyelesaian dan transparansi.
pelayanan
publik. 3. Keamanan Proses serta hasil pelayanan umum dapat
memberikan keamanan dan kenyamanan serta
dapat memberikan
kepastian hukum.
4. Keterbuka Penanggung jawab pemberi pelayanan,
an rincian waktu wajib diinformasikan secara
terbuka agar mudah diketahui dan dipahami
oleh masyarakat.
5. Efesien Pelayanan dengan persyaratan administrasi
yang sesuai dengan kebutuhan dan tidak
mengada-ada.
6. Ekonomis Pengenaan biaya pelayanan umum harus
ditetapkan secara wajar
dan sesuai dengan
7. Keadilan yang Jangkauan pelayanan umum harus diusahakan seluas
merata mungkin dengan distribusi yang merata diperlukan secara
adil.
8. Sarana dan Tersedianya sarana dan prasarana kerja, peralatan kerja
prasarana yang memadai termasuk penyediaansarana teknologi
telekomunikasi dan informatika.
9. Ketepatan Pelaksanaan pelayanan umum dapat diselesaikan dalam
waktu waktu yang telah ditentukan.
BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 ObjekPenelitian

Dalam penelitian ini penulis melakukan penelitian di Kantor Camat

Surade Kabupaten Sukabumi yang terletak di Jl. Raya Surade No. 26 Tlp/Fak

(0266) 490001 Kabupaten Sukabumi.

3.2 Metode Penelitian

Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang dilakukan peneliti

adalah :

a. Observasi

Menurut Sugiono (2009 :166) Observasi adalah pengamatan dan

pencatatan terhadap gejala-gejala yang diteliti. Observasi yang dilakukan

adalah observasi langsung. Untuk melihat bagaimana pelaksanaan pelayanan

publik di Kecamatan Surade Kabupaten Sukabumi.

b. Wawancara

Menurut Sugiono (2009 :72) Wawancara adalah pertemuan dua orang

untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat

dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Penulis melakukan

wawancara tanya jawab langsung kepada pegawai kecamatan Surade. Dalam


penelitian ini penulis melakukan wawancara terstruktur terhadap narasumber

(key informan) yaitu menggunakan panduan berupa pertanyaan-pertanyaan

yang akan dilontarkan kepada informan terkait dengan judul penelitian. Alat
yang digunakan dalam penelitian ini adalah Hp buku dan pena.

c. Dokumentasi

Dokumentasi yaitu pengumpulan data melalui buku-buku ataupun literatur-

literatur ataaupun bukti-bukti dan dokumen-dokumen yang berkaitan dengan

penelitian yang dilakukan. Dokumentasi dalam penelitian ini diperoleh dari kantor

Kecamatan Surade Kabupaten Sukabumi ataupun buku-buku serta literatur-

literatur lainnya yang berkaitan dengan judul penelitian ini.

3.2.1 Oprasional Variabel

Jenis dan SumberData

Jenis

Jenis penelitian yang dilakukan yaitu penelitian kualitatif.

Penelitian kualitatif merupakan metode penelitian dengan cara

mendeskripsikan secara langsung fenomena yang terjadi pada objek penelitian.

Sumber Data

Dalam setiap penelitian untuk dapat mendukung proses dan hasil penelitian

tersebut, maka dibutuhkan data-data yang pasti dan nyata dari objek penelitian.

Dalam hal ini sumber data yang dipakai adalah:

a. DataPrimer

Data primer adalah data yang dikumpulkan langsung oleh peneliti dari

objeknya. Yang mana data primer disini diperoleh melalui pengamatan langsung

di lapangan dari hasilwawancara.

b. DataSekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh untuk melengkapi data primer

yang didapat dari instansi yang bersangkutan. Yang mana data sekunder disini
diperoleh melalui catatan yang dimiliki oleh instansi terkait yang dibutuhkan

untuk penelitian ini mencangkup:

a. Jenis pelayanan yang diberikan Kantor Camat Surade Kabupaten Sukabumi.

b. Jumlah aparatur Kantor Camat Surade Kabupaten Sukabumi.

c. Sejarah singkat berdirinya Kantor Camat Surade Kabupaten Sukabumi.

d. Struktur organisasi Kantor Camat Surade Kabupaten Sukabumi.

e. Keadaan penduduk Kecamatan Surade Kabupaten Sukabumi.

f. Sarana dan prasarana pendidikan serta sarana peribadatan di Kecamatan Surade

Kabupaten Sukabumi.

3.2.2 Populasi danSampel

Menurut Sugiono,(2003 : 90) yang dimaksud dengan populasi adalah

wilayah generalisasi yang terjadi dari objek atau subjek yang menjadi kuaitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti dan kemudian ditarik

kesimpulannya.

1. Masyarakat

Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah masyarakat Kecamatan

Surade yang pernah meminta pelayanan kepada aparatur kantor Camat Kecamatan

Surade.

Mengingat waktu dan biaya yang cukup besar dalam mengambil

data penulis menentukan sampel dengan menggunakan teori slovin

(Umar,2004 :146).

Keterangan :

N : JumlahSampel

N : Besar Populasi Asumsi Pengunjung sebesar11834


e : Nilai Keritis atau batas ketelitian yang diinginkan presentasi

kelonggaran ketidaktelitian karena kesalah penarikan sampel sebesar10 %

n = 100 orang

Jadi jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini sebanyak 100 orang dari

masyarakat Kecamatan Surade yang pernah meminta pelayanan kepada

Aparatur Kantor CamatSurade.

Sedangkan metode pengambilan sampel yang digunakan adalah Aksidental

Sampling adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu

siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan penelitian dapat

dipergunakan sebagai sampel, bila dipandang orang tersebut cocok sebagai

sumber data.

2. Pegawai

Adapun jumlah pegawai di Kantor Camat Surade berjumlah 24 orang, sedangkan

yang menjadi sampel penelitian ini ialah pegawai yang melakukan

pelayanan terdiri dari :


Tabel 3.1 keadaan sampel penelitian berdasarkan jabatan

No Jabatan Jumlah

1 Camat Surade 1 orang

2 Sekretaris Camat 1 orang

3 Kepala Bagian Umum dan Kepegawaian 6 orang

4 Staf-staf Bagian Umum dan Kepegawaian 4 orang

5 Kasi Pemerintahan 5 orang

6 Kasi Pelayanan Publik 5 orang

Jumlah 22 orang
Sumber : Kantor Kecamatan Surade 2022

3.2.3 InstrumenPenelitian

Informan adalah sebagian dari seluruh individu yang menjadi objek penelitian,

yang bertujuan untuk memperoleh keterangan mengenai objek penelitian dengan cara

mengamati hanya sebagian dari populasi, suatu reduksi terhadap jumlah obejek

penelitian (Mardalis, 2003:h 56). Dalam pengambilan teknik pengambilan informan

penulis menggunakan metode non probabilitysampling di mana dalam teknik ini

jumlah atau ukuran informan disesuaikan dengan masalah dan tujuan dari penelitian.

Spesifikasi metode non probabolity sampling yang dipakai penulis adalah

purposive sampling, yakni teknik penentuan sampel informan secara sengaja dengan

pertimbangan tertentu (Sugiono, 2006: h.96). Maksudnya, peneliti menentukan

sendiri instrumen yang akan di ambil karena ada pertimbangan tertentu. Jadi,

instrumen yang di ambil tidak secara acak, tetapi ditentukan sendiri oleh peneliti.

Adapun yang menjadi instrumen dalam penelitian ini penulis bagi ke dalam 2 (dua),

yaitu dari pihak Kecamatan Surade (sebagai informan sekunder) serta dari pihak

masyarakat Kecamatan Surade (sebagai informan primer).

3.2.4 Teknik AnalisaData dan Uji Hipotesis


Untuk mengetahui pelayanan publik pada kantor Camat Surade Kabupaten

Sukabumi, dalam menganalisis penulis akan menuangkan dengan teknik kuantitatif

yaitu dengan presentase rata-rata (Arikunto 2006 : 79), untuk mencari presentase rata-

rata dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

x 100 : 3

P= Presentase,F= Frekuensi, N= Total Jumlah

Dengan terlebih dahulu memberikan bobot untuk masing-masing pilihan, yaitu:

Pilihan A dengan bobot 3 Pilihan B dengan bobot 2 Pilihan C dengan bobot 1

Untuk memahami baik atau tidaknya pelayanan yang dilakukan maka akan diberi

ukuran (Arikunto 2006:77) :

0% - 39% = Tidak Baik

40% - 55% = Kurang Baik

56% - 75% = Cukup Baik

76% - 100% = Sangat Baik

3.3 Lokasi dan Jadwal Penelitian

3.3.1 Lokasi Penelitian

Dalam penelitian ini penulis melakukan penelitian di Kantor CamatSurade

Kabupaten Sukabumi yang terletak di Jl. Raya Surade No. 26 Tlp/Fak (0266) 490001

Kabupaten Sukabumi.

3.3.2 Jadwal Penelitian

Jadwal penelitian dilaksanakan mulai Januari sampai Juni 2022. Target tersebut

bersifat kondisional.
4.3.2 Jadwal Penelitian

Tabel 3.Jadwal Penelitian


Sumber : Olahan Penulis
Bulan
No. Rencana Kegiatan Februari Maret April Mei
3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3
1 Persiapan
2 Pengajuan Judul
3 ACC Judul
4 Bimbungan Proposal
5 ACC Proposal
6 Sidang Proposal
7 Revisi Proposal
8 Pengolahan Data
9 Penyusunan Skripsi
10 Usulan Skripsi
11 Sidang Skripsi
12 Revisi Skripsi
13 Pengumpulan Laporan Akhir

Anda mungkin juga menyukai