SKRIPSI
OLEH :
RIZKY SULASTRI
16100822
KOLAKA
2021
ABSTRAK
اﻟﺮ ِﺣﯿﻢ
اﻟﺮ ْﺣ َﻤ ِﻦ ﱠ
ﺴ ِﻢ ﱠ ِ ﱠ
ْ ِﺑ
Syukur alhamdulillah kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas Rahmat
dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah ini dengan
judul : Efektivitas Program Pendampingan Dalam Pengembangan Usaha Kecil
Menengah Kabupaten Kolaka Timur. Karya Ilmiah ini disusun sebagai salah satu
syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Administrasi Publik (S.AP) di Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sembilanbelas November Kolaka.
Penulis menyadari baha dalam penyusunan karya ilmiah ini masih banyak
mengalami keterbatasan dan hambatan namun berkat bantuan dari berbagai pihak
keterbatasan dan hambatan ini dapat diatasi.
Sehubungan dengan ini penulis melalui kesempatan ini mengucapkan
terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Kedua Orang Tua saya yang Tercinta
yaitu Bapak Anton dan Ibu Berliani dan juga kepada saudara saya Bella
Frizka, Boby Bachtiar, S.KM yang telah banyak memberikan dukungan dan
semangat pantang menyerah kepada penulis sehingga penyusunan karya ilmiah ini
dapat selesai sebagaimana mestinya, semoga Allah SWT memberikan ganjaran
pahalanya atas doa-doa mereka. Untuk Bapak Nursamsir. SE., M.Si Selaku
pembimbing I dan Bapak Puji Prio Utomo, S.Sos, M.P.A selaku pembimbing II
yang telah banyak meluangkan waktunya dalam memberikan bimbingan dan
arahan sehingga penulis karya ilmiah ini dapat selesai. Selanjutnya ucapan
terimakasih penulis sampaikan khususnya kepada yang terhormat :
1. Bapak Dr. Azhari, S.STP.,M.Si Selaku Rektor Universitas Sembilanbelas
November Kolaka.
2. Bapak Nursamsir, SE.,Msi, selaku Dekan fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sembilanbelas November Kolaka.
3. Bapak Dr. Abdul Sabarruddin, M.Si, selaku Wakil dekan I Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sembilanbelas November Kolaka.
4. Ibu Isra Djabbar, S.Sos.,M.Si selaku Wakil Dekan II Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik Universitas Sembilanbelas November Kolaka.
5. Ucapan terimahkasih kepada Bapak Arafat, S.pdi.,M.Si, selaku pelaksana
Ketua Program Studi Administrasi Publik.
6. Bapak dan ibu dosen serta staf administrasi FISIP yang tidak dapat saya
sebutkan satu persatu yang telah memberikan bimbingan kepada penulis
sehingga dapat menyelesaikan studi dengan baik.
7. Ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Pemerintah Daerah
Khususnya pada pemerintah Kabupaten Kolaka Timur dan juga pemerintah
Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja Kabupaten Kolaka Timur yang telah
memberikan izin penelitian dan memberikan arahan kepada penulis selama
proses pengambilan data berlangsung.
8. Rekan-rekan Mahasiswa Administrasi Publik yang tidak dapat saya sebutkan
satu persatu namanya yang telah memberikan dorongan dan motivasi kepada
penulis.
9. Khusus teman-teman saya Rika Astuti, Kasnidar, Nurhayati, Putu Sunarti,
Nurul Atika, Nirmayana, Reski Helmiati, dan teman-teman kelas saya A3
Angkatan 2016 Yang telah memberikan dukungan dan motivasi kepada penulis
dalam penyusunan skripsi ini semoga persahabatan ini akan berlangsung
selamanya.
Kolaka, 2021
Rizky Sulastri
Penulis
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
Usaha Kecil Menengah (UKM) adalah salah satu sektor ekonomi yang
yang stratgis dalam pembangunan ekonomi nasional. Hal ini terlihat dari
setiap tahunnya. Dalam skris ekonomi yang terjadi di Indonesia sejak beberapa
waktu yang lalu, dimana banyak usaha yang berskala besar mengalami stagnasi
lapangan pekerjaan dan hampir sekitar 40 persen Gross Domestik Produk (GDP).
Tetapi UKM menjadi hal lebih penting dalam suatu lingkungan dalam negara
Selain itu, UKM juga memainkan peran sangat penting dalam menstabilkan
tahuan 2013 jumlah angkatan kerja Indonesia sebanyak 133,56 juta orang. Angka
ini terdiri dari 126,41 juta pekerja dan 7,05 juta pengangguran. Namun dari total
yang tercatat sesuai dengan data yang dikeluarkan oleh Dinas Transmigrasi Dan
Tenaga Kerja kabupaten kolaka timur pada tahun 2017 berjumlah 300juta dan
disalurkan dalam bentuk peralatan usaha kepada 30 kelompok usaha. Mulai dari
pembuatan kue, keripik dan gula merah. Namun sangat disayangkan bahwa
belum optimal karena dari jumlah Usaha, Kecil dan Menengah yang ada hanya
dunia usaha. Namun jika melihat kondisi di lapangan banyak diantaranya yang
tidak mampu bersaing dan tidak berkembang atau bahkan gulung tikar.
Berdasarkan hasil wawancara (September, 2019) dengan beberapa UKM
bahwa kesulitan yang dihadapi UKM adalah pendapatan UKM yang tidak
menentu atau cenderung tidak ada peningkatan, hal ini juga dipengaruhi oleh
kebiasaan UKM yang tidak dapat memisahkan keuangan pribadi dan keuangan
bisnis sehingga usaha yang di jalankan tidak berkembang akibat tidak adanya
investasi dari hasil pendapatan. UKM seringkali kekurangan modal usaha karena
sehingga sulit melihat omzet maupun laba yang diperoleh.Selain itu, UKM belum
sepenuhnya konsisten dengan usahanya, mereka tidak berjualan secara rutin dan
pengelolaan bisnis masih sangat sederhana, itulah mengapa UKM perlu mendapat
program pendampingan.
oleh pemerintah baik pusat maupun daerah berupa berbagai kebijakan yang
mendukung pengembangan Usaha, Kecil dan Menengah karena Usaha, Kecil dan
Indonesia.
2. Masih besarnya pangsa pasar dalam negeri bagi pelaku Usaha, Kecil
dan Menengah.
harus segera diselesaikan sehingga terbentuk Usaha, Kecil dan Menengah yang
pangsa pasar.
kewirausahaan.
1995)
dan Menengah seharusnya tidak hanya fokus pada sektor pembiayaan atau
permodalan sebagai salah satu komponen pengembangan Usaha, Kecil dan
Menengah, tetapi juga harus fokus pada berbagai sektor yang mendukung
manajemen, pemasaran dan teknologi. Selain itu, pemerintah juga harus bersinergi
dengan pihak swasta dalam proses pendampingan dan pengembangan ini sehingga
Negara Tahun Anggaran 2015 Peraturan Pemerintah No. 33 Tahun 2013 Tentang
perkembangan Usaha, Kecil dan Menengah, maka semua faktor yang dapat
konsisten dari semua pihak. Baik itu pemerintah, para pelaku Usaha, Kecil dan
Atas kondisi yang ada maka penulis tertarik melakukan sebuah penelitian
Timur”?
1.3 Tujuan penelitian
menjadi bahan kajian dalam pengembangan ilmu Adm publik. Selain itu
pengembangan UKM.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
yang berbeda-beda yang tentunya sesuai dengan pandangan setiap para ahli
mendefinisikannya.
pilih oleh pemerintah untuk di lakukan ataupun untuk tidak dilakukan. Walaupun
batasan yang diberikan Dye dianggap agak tepat namun batasan ini tidak cukup
memberikan perbedaan yang jelas antara apa yang di putuskan oleh pemerintah
alokasi nilai yang otoritatif untuk seluruh masyarakat akan tetapi hanya
pemerintah lah yang dapat berbuat secara otoratif untuk seluruh masyarakat, dan
semuanya yang dipilih oleh pemerintah untuk dikerjakan atau untuk tidak
kebijakan publik sebagai kebijakan yang ditetapkan oleh badan-badan dan aparat
pemerintah. Walaupun disadari bahwa kebijakan publik dapat dipengaruhi oleh
tindakan yang mengarah pada tujuan yang diusulkan oleh seseorang, kelompok
putuskan oleh pemerintah untuk dilakukan atau tidak dilakukan secara otoritatif
oleh pemerintah dapat pula di pengaruhi oleh para aktor dan faktor dari luar
masyarakat karna setiap yang dilakukan pemerintah harus memiliki tujuan dan
kesatuan susunan yang terdiri dari sekelompok orang yang mempunyai tujuan
yang sama, yang dapat dicapai secara bersama, dimana dalam melakukan tindakan
itu ada pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab bagi tiap-tiap personal
haruslah efektif.
Untuk menilai apakah organisasi itu efektif atau tidak, ada banyak
pendapat antara lain mengatakan bahwa suatu organisasi efektif atau tidak, secara
keseluruhan ditentukan oleh apakah tujuan organisasi itu tercapai dengan baik
atau sebaliknya. Teori yang paling sederhana ialah yang berpendapat bahwa
pandangan yang juga penting adalah teori yang menghubungkan tingkat kepuasan
para anggotanya. Menurut teori ini sesuatu organisasi dikatakan efektif bila para
anggotanya merasa puas. Akhir-akhir ini berkembang suatu teori atau pandangan
satisfaction.
dengan tingkat keberhasilan dalam pencapaian tujuan. Hal ini disebabkan selain
karna selalu ada penyesuaian dalam target yang akan dicapai, juga dalam proses
pencapaiannya sering kali ada tekanan dari keadaan sekeliling. Kenyataan tersebut
teoritis atau praktis, tidak ada persetujuan yang universal mengenai apa yang
pendekatan umum. Bila ditelusuri efektivitas berasal dari kata dasar efektif yang
artinya:
mempan
berhasil guna (tindakan) serta dapat pula berarti mulai berlaku (tentang undang-
adalah penilaian yang dibuat sehubungan dengan prestasi individu, kelompok, dan
didentifikasikan tiga tingkatan analisis yaitu: (1) individu, (2) kelompok, (3)
tanggung jawab manajerial yaitu bahwa para manajer bertanggung jawab atas
menurut Jones (1993) terdiri dari tiga tahap, yakni input, conversion, dan output
atau masukan, perubahan dan hasil. Input meliputi semua sumber daya yang
tahap input, tingkat efesiensi sumber daya yang dimiliki sangat menentukan
agar dapat berhasil nilai. Dalam tahap ini, tingkat keahlian SDM dan daya tanggap
merupakan hasil dari penggunaan teknologi dan keahlian SDM. Organisasi yang
pelayanan yang lebih baik. Keahlian yang dimiliki oleh SDM, penggunaan
pendapat strees (1985:1), batu uji yang sebenarnya untuk manajemen yang baik
dalam tugas untuk mencapai dan memelihara suatu tingkat operasi yang efektif.
Kata kunci pengertian ini adalah pada kata efektif karena akhirnya keberhasilan
daya yang dimiliki untuk mencapai hasil (value creation). Semakin efektif dan
dimilikinya maka semakin tinggi volue creation yang dicapainya. Jones juga
eksternal merupakan suatu hal yang dinamis, yakni selalu mengalami perubahan
dimana organisasi harus menanggapi dan menyesuaikan diri dengan perubahan-
organisasi untuk menemukan cara-cara dan hasil baru dalam proses pelayanan.
Innovation juga berarti penerimaan atau pembentukan nilai-nilai baru yang lebih
Effeciency merupakan rasio antara output dan input, yakni penerapan cara-cara
yakni tingkat produktivitas dan efesiensi (rasio output dan input) dari sumber daya
yang dimiliki. Baik mutu SDM, teknologi yang dimilikinya dan manajemen yang
organisasi sumber daya manusia dan perilaku manusia muncul sebagai pusat
yaitu optimisasi tujuan, sistematika dan tekanan pada segi perilaku manusia dalam
mungkin dalam usahanya mengejar tujuan operasi dan kegiatannya. Dalam hal ini,
tercapainya tujuan dan mencari alternatif terbaik guna mencapai tujuan organisasi
secara optimal. Kedua , dalam perspektif sistem, organisasi terdiri dari berbagai
para ahli organisasi dan manajemen memiliki makna yang berbeda, tergantung
1. Efektivitas Organisasi
organisasi yaitu yang menyangkut faktor internal organisasi dan faktor lingkungan
maka organisasi tersebut telah berjalan dengan efektif. Hal terpenting yang perlu
dicatat adalah bahwa efektivtas tidak menyatakan apa-apa temtang berapa besar
Tolak ukur yang dapat menilai tingkat efektivitas suatu organisasi sangat
sistem model, mencakup empat criteria, yaitu adaptasi, integrasi, motivasi, dan
antara pelaku usaha organisasi dengan organisasinya dan kelengkapan sarana bagi
jumlah dan mutu keluaran organisasi serta intensitas kegiatan suatu organisasi.
Pendapat lain juga penting untuk diperhatikan ialah teori yang menghubungkan
Menurut pandangan teori ini, suatu organisasi dikatakan efektif bila para
dalam usahanya untuk mencapai apa yang menjadi tujuan organisasi tersebut.
jauh suatu sistem sosial mencapai tujuannya. Efektivitas harus dibedakan dengan
antara biaya dan hasil, sedangkan efektifitas secara langsung dihubungkan dengan
sumber daya (resources) dari suatu organisasi disusun. Dari berbagai pendapat
diatas ternyata semua hanya menujukkan pada pencapaian organisasi, sedangkan
tenaga manusia.
bahwa efektivitas organisasi adalah tingkat sejauh mana suatu organisasi yang
merupakan sistem sosial, dengan segala sumber daya dan sarana tertentu yang
is primary criterian for judging organization” Interplan (1969:15). Dalam hal ini
sebagaiamna yang diajukan oleh para peneliti, adalah suatu cara pengukuran
steers (dibuktikan dengan tingkat ketegangan dan konflik), dan fleksibilitas (atau
yang telah ditetapkan dapat tercapai dengan menggunakan secara optimal alat-alat
organisasi ada dua aspek didalamnya yaitu : 1). Tujuan organisasi dan
yaitu yang menyangkut faktor intern organisasi dan faktor lingkungan organisasi
yang mana organisasi itu berada (faktor eksternal). Kriteria tersebut adalah :
dihadap dan banyaknya sumber daya yang tersedia yang dapat dipergunakan
secara leluasa dan kelopok-kelompok atau organisasi. Kekuasaan (power),
yang berlaku dalam mengelola organisasi untuk mengontrol diskripsi dan cirri
perilaku baik dari dalam maupun dari luar organisasi disebut struktur-struktur
factors), sedangkan factor intern dari organisasi lain dan macro sistem yang
organisasi dalam arti luas (internal dan eksternal) memiliki diskriptif (descriptive)
yakni cirri organisasi, cirri lingkungan, ciri pekerjaan serta kebijakan dan praktek
manajemen.
1. Ciri Organisasi
produktivitas organisasi.
desentalisasi, faktor ini akan mengatur atau menentukan sampai seberapa jauh
para anggota organisasi dapat mengambil keputusan atau diikut sertakan dalam
membuka peluang bagi para pekerja untuk mengembangkan diri dalam bidang
selalu berubah.
2. Ciri Lingkungan
ekonomi dan pasar dimana organisasi berusaha mendapatkan sumber daya dan
3. Ciri Pekerja
organisasi harus memenuhi tiga persyaratan tingkah laku yaitu: Pertama, setiap
organisasi harus mampu membina dan mempertahankan suatu armada kerja yang
mantap yang terdiri dari pekerja baik pria maupun wanita yang terampil. Hal ini
juga harus mampu memelihara para pekerja dengan imbalan yang pantas dan
memadai sesuai dengan konstribusi individu dan yang relavan bagi pemuasan
meningkat. Di lain pihak, apabila para pekerja dihadapkan pada situasi dimana
kerja akan berkurang. Dalam hal ini, seorang manajer atau direktur sangat
berperan dalam memahami perbedaan-perbedaan yang exist di dalam suatu
2. Efektivitas Program
terdapat pengukuran efektivitas secara umum dan yang paling menonjol adalah
sebagai berikut :
1. Keberhasilan Program
2. Keberhasilan Sasaran
terhadap aspek output, artinya efektivitas dapat diukur dengan seberapa jauh
tingkat output dalam kebijakan dan prosedur dari organisasi untuk mencapai
bagi lembaga.
Pada efektivitas tingkat output dan input dapat dilihat dari perbandingan
masukan (input) dengan keluaran (output). Jika output lebih besar dari input
maka dapat dikatakan efisien dan sebaiknya jika lebih besar dari output maka
diartikan sebagai tingkat kemampuan suatu lembaga untuk mencapai sasaran atau
a. Ketetapan sasaran program, yaitu sejauh mana pesera program tepat yang
lebih berorientasi kepada jangka pendek dan lebih bersifat operasional, penentu
sasaran yang baik ditetapkan secara individu maupun sasaran yang ditetapkan
informasi tersebut.
c. Tujuan program, yaitu sejauh mana kesesuaian antara hasil program dengan
upaya pencapaian tujuan harus dipandang sebagai suatu proses. Oleh karena
itu, agar pencapaian tujuan akhir semakin terjamin, diperlukan pentahapan baik
dalam arti periodesasinya. Pencapaian tujuan terdiri dari beberapa faktor yaitu :
menjamin agar supaya pekerjaan yang sedang dilakukan berjalan sesuai dengan
2.3. Pendampingan
kata dari Mentor dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) memiliki makna
seseorang yang sudah sangat menguasai hal-hal tertentu dan membagikan ilmunya
antara lain:
yang lebih baik. Selain kemudian akan diarahkan untuk memfasilitasi proses
memiliki tujuan dan sasaran yang jelas dan dapat dilihat dari hasilnya. Menurut
Juni Thamrin (1996: 89), yaitu banyak cara melakukan pendampingan dan salah
dimasyarakat
perubahan karakter agar memiliki pola piker yang maju sehingga mandiri serta
pijakan hidup.Dan etos kerja harus ditanamkan kepada mereka, karena bekerja
merupakan ibadah yang harus dilakukan oleh setiap orang yang beriman.
Semantara hidup menggantungkan diri kepada orang lain tanpa berusah dicela
tentang manajemen usaha dan kerjasama dengan pihak lain (sistem kelompok
3. Pelaksanaan
mediasir untuk bertukar pikiran antar peserta progam merupakan hal yang
peserta progam menjadi pelaku utama yang memberikan arah bagi peningkatan
progam, melainkan memberi masukan dan solusi bagi para peserta sejak awal
mutu progam agar bermanfaat dan tepat sasaran.Jika terjadi kegagalan dalam
yaitu:
1. Fasilitator
dukungan bagi masyarakat. Beberapa tugas yang berkaitan dengan peran ini
antara lain menjadi model, melakukan mediasi dan negosiasi, memberi dukungan,
pemanfaatan sumber.
2. Pendidik
Pendamping berperan aktif sebagai agen yang memberi masukan positif dan
3. Perwakilan masyarakat
Peran ini dilakukan dalam kaitannya dengan interaksi antara pendamping dengan
4. Peran-peran teknis
indikator pendampingan yakni berpusat pada empat bidang tugas atau fungsi,
yaitu:
bagi masyarakat, beberapaa tugas yang berkaitan dengan fungsi ini antara lain
2. Penguatan (Empowering)
3. Perlindungan (Protecting)
anggota.
4.Pendukungan (Supporting)
misyarakat dapat berjalan dengan baik dan dapat berkembang dengan baik.
dijalankan agar dapat berkembang menjadi lebih baik dan agar mencapai pada
oleh usaha yang sudah mulai terproses dan terlihat ada kemungkinan untuk lebih
maju lagi. Perkembangan adalah wujud kesuksesan dalam berusaha yang dapat
dalam meraih peluang usaha yang ada dan berinovasi, luasnya pasar yang
lembaga keuangan baik bank dan non bank sehingga dapat meningkatkan
pembiayaan usaha.
2.4.2 Faktor Internal dan Ekternal dalam Pengembangan Usaha Kecil
Menengah
Alokasi anggaran untuk usaha ini cukup besar. Banyak program yang telah
dicarikan format baru yang berbeda dengan yang sebelumnya agar UKM memiliki
Indonesia masih terhambat sejumlah persoalan seperti dari segi internal dan
pemasaran.
ekonomi rakyat yang berskala kecil, memenuhi kekayaan bersih atau hasil
undang.Usaha kecil adalah bisnis yang dimiliki sendiri oleh seseorang, tidak
tergantung pada pemilik lain, dan melakukan operasional bisnisnya pada daerah
tertentu dengan bersaing secara adil dan tidak mendominasi bisnis yang ada. Pada
kecil dan ada beberapa yang terjun langsung dalam industri besar. Yang
input perusahaan, dan melakukan inovasi atas produk yang dihasilkan perusahaan
tersebut.Usaha kecil adalah industri kerajinan dan industri rumahan yang dibina
komponen baik untuk keperluan pasar dalam negeri maupun luar negeri.Menurut
UU No 20 Tahun 2008 ini, yang disebut dengan Usaha Kecil adalah entitas
(sebuah kesatuan usaha) yang memiliki kriteria sebagai berikut : (1) kekayaan
bersih lebih dari Rp 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) sampai dengan paling
banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan
bangunan tempat usaha; dan (2) memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp
2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah). Sementara itu, yang disebut
dengan Usaha Menengah adalah entitas usaha yang memiliki kriteria sebagai
berikut : (1) kekayaan bersih lebih dari Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah)
termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; dan (2) memiliki hasil penjualan
tahunan lebihdari Rp2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah) sampai
dalam mengkaji penelitian yang dilakukan. Dari penelitian yang relavan terdahulu
yang dipakai sebagai pertimbangan untuk menentukan arah dan fokus penelitian,
serta hubungan teori untuk menjawab fokus pertanyaan penelitian. Namun penulis
beberapa jurnal terkait dengan penelitian yang dilakukan penulis. Dalam hal ini,
fokus penelitian terdahulu yang dijadikan acuan adalah terkait dengan acuan
Menengah Pada Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja Kab. Kolaka Timur.
yang dapat dijadikan referensi untuk penelitian ini adalah sebagai berikut :
Dani Danur Tri U (2013), tentang Pengembangan Usaha Kecil Menengah
untuk menggali berbagai informasi yang berkaitan dengan usaha kecil dan
kecil dan menengah (UKM) kreatif dikota semarang belum dapat dijadikan
dikarenakan industri besar lebih mendominan di kota ini. Usaha kecil dan
Edy dan Susilo (2011), tentang Strategi Pengembangan Usaha Kecil dan
menyusun strategi yang operasional dan tepat untuk mengembangkan usaha kecil
ini menggunakan data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dari survey
Metode analisis yang digunakan adalah pendekatan deskriptif. Hasil penelitian ini
menunjukan bahwa pengembangan usaha kecil dan menengah (UKM) tidak hanya
oleh UKM saja, tetapi juga harus didukung semua stakeholder. Dukungan
diharapkan dating dari asosiasi bisnis, perguruan tinggi, dan instansi terkait di
kabupaten atau kota di DIY. Kebijakan pemerintah juga diperlukan untuk
Kecil dan Menengah (UKM) di Kota Tanggerang penelitian ini masalah yang
perlu pembenahan dalam berbagai aspek. Hal ini disebebkan oleh beberapa factor,
wadah promosi, kurangnya sumber daya manusia yang ada di Dinas Perindustrian
Perdagangan dan Koperasi, belum adanya data base UKM di Kota Tanggerang.
perencanaan strategis sektor usaha mikro, dan merumuskan strategis dalam upaya
diarahakan pada strategi agresif yaitu ekspansi pasar dan penguatan daya saing
Ade muhamad (2015) tentang Peranan Usaha Kecil Menengah (UKM) Dalam
usaha kecil menengah (UKM), sedangkan, perbedaan pada skripsi ini adalah
terletak pada lokasi penelitian. Dimana lokasi penelitian skripsi ini dilaksanakan
pada Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja Kab. Kolaka Timur. Sedangkan lokasi
Kabupaten Kuningan.
Teori yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teori dari Cambel J.P
(1999 : 47) , bahwa terdapat pengukuran efektivitas secara umum dan yang paling
menyeluruh).
2.7 Kerangka Pikir
Pada penelitian ini peneliti menggunakan Model Cambel J.P (1999 : 47) ,
(Natoadmojo, 2002).
Pengembangan Usaha Kecil Menengah (UKM) Kab. Kolaka Timur (Studi Dinas
Transmigrasi dan Tenaga Kerja Kabupaten Kolaka Timur). Alur pikir penelitian
beserta peranan untuk pemecahan masalah dalam penelitian ini pada gambar
berikut ini.
1. Keberhasilan program
METODE PENELITIAN
fokus penelitian sesuai dengan fakta di lapangan. Selain itu landasan teori ini juga
kecil dan menengah di kabupaten kolaka timur (studi dinas transmigrasi dan
tenaga kerja kabupaten kolaka timur) berdasarkan data yang diperoleh dari hasil
tenaga kerja kabupaten kolaka timur, dengan alasan bahwa ada sebagian pelaku
dibandingkan dengan bentuk penelitian lainnya. Unit analisis dalam penelitian ini
(Sugiyono, 2017:85), yaitu mengambil informan secara tidak acak, tetapi dengan
kegiatan atau medan aktivitas yang menjadi sasaran atau perhatian peneliti
b. Informan merupakan subjek yang masih terkait secara penuh aktif pada
Kesempatan Kerja
sumber data primer dan sumber data sekunder menurut Sugiyono (2017:225)
a. Data primer
b. Data sekunder
memberikan data kepada pengumpul data, sumber data sekunder ini dapat
berupa hasil pengelolaan lebih lanjut dari data primer yang disajikan dalam
bentuk lain atau dari orang lain. Data sekunder dalam penelitian ini dapat
yaitu:
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengamati objek yang akan
peneliti ikut melakukan apa yang dikerjakan oleh sumber data, dan ikut
merasakan suka dukanya, maka data yang diperoleh akan lebih lengkap, tajam,
dan sampai mengetahui pada tingkat makna dari pelaku yang Nampak
(Sugiyono, 2017:227).
(Sugiyono,2017:231).
misalnya, foto, gambar hidup, sketsa, dan lain-lain. Dokumen yang berbentuk
karya seni misalnya, karya seni yang dapat berupa gambar, patung, film, dan
Analisis data merupakan cara seorang peneliti dalam mengelola data yang
telah terkumpul sehingga mendapat suatu kesimpulan dari penelitiannya, Data dan
informasi yang diperoleh dari penelitian ini akan diolah dan analisis secara
dalam penelitian. Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan model
Pengumpulan
Data
Penyajian
Data
Reduksi
Data
Penarikan Kesimpulan
Penarikan
Gambar 3.1 Teknik Analisis Data Kualitas menurut Miles dan Huberman
untuk mencapai tujuan penelitian, tahap analisis atau pengumpulan data ini
2. Reduksi data. Data dari lokasi penelitian dituangkan dalam uraian laporan
secara lengkap dan terperinci data dan laporan tersebut kemudian di reduksi,
dirangkum, dan dipilih sebagai hal yang pokok dan difokuskan untuk dipilih
kelihatan lebih utuh dan disortir menurut kelompoknya sesuai dengan kategori
makna dari data yang dikumpulkan yaitu mencari pola tema, hubungan
kepastian (confirmability).
1. Kepercayaan (credibility)
sejawat, analisis kasus negatif, dan member check. Menurut Sutopo (dalam
2. Keteralihan (transferability)
masing-masing. Agar mereka itu memperoleh gambaran yang jelas, peneliti perlu
menjelaskan latar dan adegan mengenai lapangan tempat gejala itu berlangsung
3. Kebergantungan/reliabilitas (dependability)
dalam audit trail (Harsono, 2008:176). Audit trail merupakan langkah diskusi
analitik terhadap semua berkas data hasil penelitian, mulai berkas data penelitian
dikatakan obyektif apabila hasil penelitian disepakati oleh banyak orang. Dalam
penelitian kualitatif, uji confirmability mirip dengan uji dependability, sehingga
Agar penelitian ini lebih berfokus dan sesuai dengan masalah yang ada, maka
tercapainya suatu hasil dan tujuan yang sudah direncanakan dan tolak ukur sejauh
1. Keberhasilan Program
2. Keberhasilan Sasaran
terhadap aspek output, artinya efektivitas dapat diukur dengan seberapa jauh
tingkat output dalam kebijakan dan prosedur dari organisasi untuk mencapai
bagi lembaga.
Pada efektivitas tingkat output dan input dapat dilihat dari perbandingan
masukan (input) dengan keluaran (output). Jika output lebih besar dari input
maka dapat dikatakan efisien dan sebaiknya jika lebih besar dari output maka
KolakaTimur
Timur, dimana salah satu Organisasi Perangkat Daerah (ODP) yang dibentuk
dalam Peraturan Bupati Kolaka Timur Nomor 62 Tahun 2016 menjadi Dinas
daerah kolaka timur yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada
yang diberikan kepada daerah di bidang transmigrasi dan tenaga kerja. Dalam
ketransmigrasian;
e. Pelaksaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan
fungsi Dinas.
4.1.2. Visi dan Misi Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja Kab. Kolaka
Timur
VISI :
MISI :
masyarakat.
secara jelas oleh masing-masing bagian atau orang yang terlihat dalam organisasi
tersebut. Dengan adanya struktur organisasi yang baik, maka pembagian kerja
1. Kepala Dinas
Dinas.
Kesempatan Kerja
kerja;
kerja asing;
pasar kerja dan bimbingan jabatan, pengantar kerja dan bursa kerja,
kerja asing;
kerja asing;
Kepala Dinas.
kesehatan kerja;
7) Pelaksanaan administrasi bidang hubungan industrial dan
atas:
Kerja;
Industrial;
Transmigrasi
perundang-undangan.
Transmigrasi
penduduk;
penduduk;
Dinas.
kawasan transmigrasi;
pertanahan transmigrasi;
pertanahan transmigrasi;
pertanahan transmigrasi;
pertanahan transmigrasi;
transmigrasi;
dan fungsi Unit Pelaksana Teknis Dinas diatur lebih lanjut dengan
Kepala Dinas.
Bidang Penempatan Pelatihan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja dan
orang uraian masing-masing informan meliputi umur, jenis kelamin dan tingkat
rentang usia antara 27 tahun sampai dengan 51 tahun. Kemudian informan dengan
rentan usia antara 27-31 tahun adalah berjumlah 2 orang sedangkan informan
Program pendidikan secara umum, baik dalam formal maupun non formal.
Hal ini penting agar Sumber Daya Manusia dapat diandalkan dalam rangka
usaha, Sekolah Menengah Atas (SMA) sebanyak 2 orang sebagai pelaku usaha,
dan informan yang mempunyai tingkat pendidikan Strata Satu (S-1) sebanyak 4
effective yang berarti berhasil atau sesuatu yang dilakukan berhasil dengan
lebih pasti apakah usaha yang mereka jalan masih tetap berjalan atau tidak berikut
berikut:
Lebih lanjut dibenarkan oleh salah seorang pendamping wirausaha Ibu IY juga
menyatakan bahwa:
“Memang kami sebagai pendamping mengupayakan hadir di tengah
masyarakat, hidup bersama mereka, belajar dari apa yang mereka miliki,
dan mengajar dari apa yang mereka ketahui, dengan kata lain bekerja
sambil belajar.” (Wawancara 04 Januari 2021)
Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan diatas maka dapat
disimpulkan Pendampingan usaha mikro dan kecil atau disebut usaha mandiri
yang telah menggerakkan ekonomi sebagian besar masyarakat kab. kolaka timur
terbukti mampu menyerap tenaga kerja serta mampu bertahan dan dapat
terhadap aspek output, artinya efektivitas dapat diukur dengan seberapa jauh
tingkat output dalam kebijakan dan prosedur dari organisasi untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan oleh Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja dan
bahwa:
“sasaranya pasti masyarakat pelaku usaha yang telah menerima bantuan
namun karena pada saat proses pendampingan dilakukan para pelaku
usaha memang benar memakai alat bantuan yang diberikan tetapi kami
tidak selamanya memberikan pendampingan sehingga kami tidak
mengetahui apakah usaha mereka berjalan hingga sekarang atau tidak.”
(Wawancara 04 Januari 2021)
usaha yang telah diberikan bantuan karena pada dasar pemberian adalah untuk
pengembangan usaha terhadap pelaku usaha yang telah diberi bantuan alat usaha.
mengatakan bahwa:
“banyak sekali yang mengatakan bahwa hanya sebagian pelaku usaha yang
mendapat pendampingan secara komprensif alasannya adalah tidak semua
kebutuhan pelaku usaha di berikan hanya kebutuhan paling banyak yang
akan diberikan tidak dibenarkan untuk setiap individu, jika ditanya tepat
sasaran atau tidak maka dapat dikatakan tepat sasaran karena pihak
penyelenggara sangat selektif dalam melakukan pendampingan karena dari
sebagian besar pelaku usaha yang berhasil mengembangkan usahanya
namun masih ada juga usaha tidak berkembang karena bangkut.”
(Wawancara 25 Januari 2021)
Ditambahkan juga oleh salah satu pemberian Pendampingan Bapak AN
“Sasaran dari Pendampingan ini memang untuk pelaku usaha yang telah
menerima bantuan tujuan pendampingan memang untuk mengembangkan
usaha dan jika setelah adanya pendampingan tidak juga mengalami
perkembangan usaha maka berikutnya tidak diberikan lagi bantuan contoh
seperti saya dinyatakan tidak berkembang karena alat usaha saya tidak
pergunakan karena keuntungan tidak bertambah.”
(Wawancara 25 Januari 2021)
penyelenggara bantuan atau dalam hal ini Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja
telah melakukan tugas dengan baik dan mampu membawa perubahan pola
pengusaha lewat bantuan alat usaha yang diberikan dengan sasarannya adalah
masyarakat atau pelaku usaha yang telah memiliki usaha minimal 6 bulan dan
proposal terlebih dahulu kemudian memiliki usaha yang membutuhkan alat usaha
sebagai berikut:
Kemudian hal senada dijelaskan lebih rinci oleh Ibu RM Kepala Bidang
mengatakan bahwa:
kepuasan terhadap program maka masyarakat puas dengan program yang berikan
tetapi yang menjadi kendala adalah pemberian pendampingan yang tidak sesuai
dengan kebutuhan pelaku usaha sehingga masih ada terdapat pelaku usaha yang
Pada efektifitas tingkat output dan input dapat dilihat dari perbandingan
antara masukan (input) dengan keluaran (output). Jika output lebih besar dari
input maka sapat dikatakan efisien dan sebaliknya jika lebih besar dari output
maka dapat dikatakan tidak efisen hal ini dimaksud adalah masukan yang diterima
pemerintah dari program yang dijalankan dan partisipasi yang dilakukan oleh
masyarakat serta output atau hasil yang diterima dari program yang dijalankan
Hal ini didukung oleh salah seorang pegawai kantor yaitu Bapak IR
menyatakan bahwa:
menyatakan bahwa:
usaha.
terhadap pelaku usaha yang diberikan bantuan alat usaha yang ada di kabupaten
kolaka timur. Hal ini menyangkut Tujuan dari Program Pendampingan itu sendiri
diberikan berupa alat usaha kepada siapa saja pelaku usaha yang ada dikabupaten
serta bantuan yang diberikan bukan untuk pemula tetapi pengusaha yang telah
memiliki usaha yang sedang berjalan dan membutuhkan tambahan alat usaha.
Pendampingan berikut:
“Sebelumnya perlu diketahui bahwa program ini yaitu program
pendampingan adalah program pemerintah pusat yaitu Direktur/ Kepala
BBPPK dan PKK (Eleson II) kemudian pemerintah daerah yang
membidangi Ketenagakerjaan yaitu Kepala Dinas yang membidangi
ketenagakerjaan sebagai penyalur dan penyelenggara Program
pendampingan serta bantuan yang diberikan juga telah diberikan peraturan
dari pemerintah tujuan dari pendampingan adalah untuk menurunkan
tingkat pengangguran dan menyerap tenaga kerja seiring dengan
pertumbuhan wirausaha serta untuk pengembangan usaha dan dapat
meningkatkan taraf hidup menjadi sejahtera itu merupakan tujuan
pencapaian program pendampingan tersebut”.
(Wawancara 17 Januari 2021)
menyatakan bahwa:
“yang sebenarnya kami juga inginkan bahwa dari program ini tidak ada
lagi pelaku usaha yang mengalami tutup usaha tetapi kami hanya
melakukan tugas mendampingi hanya sampai 6 bulan saja tidak untuk
mendampingi selama menjalani usaha jika tujuan pencapaian menyeluruh
tentu saja tidak tercapai karena dari seluruh pelaku usaha yangtelah
menrima bantuan alat usaha serta pendampingan yang diberikan hanya ada
sebagian besar pelaku usaha yang masih tetap berjualan hingga sekarang
dan sebagian kecil diantaranya mengalami tutup usaha atau tidak lagi
berjualan”. (Wawacara 17 Januari 2021)
program yang diberikan kepada pengusaha kecil untuk pengembangan usaha kecil
program ini menjadi tidak efektif bagi pelaku usaha karena masih terdapat
beberapa usaha yang mengalami tutup usaha atau tidak lagi berjualan secara rutin.
bantuan peralatan usaha, dengan tata cara pemberian bantuan peralatan usaha
yaitu:
a. Pengajuan Proposal
bentuk:
a. Diskusi/Pertemuan Berkala
b. Kunjungan Lapangan
kegiatan perluasan kesempatan kerja yang telah dilakukan dari waktu kewaktu
selama ini dan telah menjangkau keseluruh Indonesia termasuk kabupaten kolaka
demikian, dengan jumlah angkatan kerja begitu besar, dan pertumbuhan ekonomi
yang besar.
besar masyarakat Indonesia dan terbukti mampu menyerap tenaga kerja dalam
jumlah besar serta mampu bertahan sebagai katup pengaman perekonomian
telah ditetapkan sebelumnya. Keberhasilan program dapat ditinjau dari proses dan
pendampingan terhadap pelaku usaha yang telah menerima bantuan dalam bentuk
peralatan usaha kepada pelaku usaha yang ada dikabupaten kolaka timur
pembuatan kue, keripik, las karbit dari seluruh informan yang diteliti hanya ada
kesejahteraan.
Lalolae, Mowewe, Uluiwoi, Ueesi dengan pemberian bantuan berjumlah 300 juta
rupiah dan disalurkan dalam bentuk peralatan usaha dari 30 kelompok usaha
hanya terdapat sebagian besar usaha yang berkembang sisanya tidak berkembang
dan untuk keberhasilan program dilihat dari jumlah usaha yang tutup. Berdasarkan
yang dilakukan kepada seluruh kelompok usaha yang tujuan utamanya adalah
terhadap aspek output, artinya efektivitas dapat diukur dengan seberapa jauh
tingkat output dalam kebijakan dan prosedur dari organisasi untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan oleh Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja Kab.
kolaka timur.
masih ada usaha yang gagal atau tidak lagi berjualan secara rutin sebagian kecil
dan Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja telah melakukan tugas dengan baik dan
usaha yang diberikan dengan sasaranya adalah pelaku usaha atau masyarakat yang
telah memiliki usaha minimal 6 bulan dan telah berumur 21 tahun dan maksimal
setelah alat bantuan usaha diterima serta dilakukan pendampingan dan dalam
atau tidak dan jika tidak maka berikutnya tidak akan diproses.
Namun dari hasil penelitian dilakukan oleh penulis dilokasi penelitian ternyata
terdapat pelaku usaha yang meski telah mendampat pendampingan masih tetap
keuntungan bagi lembaga. Namun sulitnya menilai pelaku usaha dari segi
sejauh mana pelanggan dari program tersebut tepat dengan sasaran yang sudah
mengembangkan usahanya.
Kesimpulan dari data yang diperoleh melalui wawancara diatas adalah
yang ada tetapi yang menjadi kendala adalah banyak pelaku usaha yang tutup
usaha sehingga masih ada terdapat pelaku usaha yang kurang puas dengan
Pada efektivitas tingkat output dan input dapat dilihat dari perbandingan
antara masukan (input) dengan keluaran (output). Jika output lebih besar dari
input maka dapat dikatakan efisien dan sebaliknya jika lebih besar dari output
maka dapat dikatakan tidak efisien. Hal ini dimaksud adalah masukan yang
diterima Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja dari program yang dijalankan dan
partisipasi yang dilakukan oleh para pelaku usaha serta output atau hasil yang
diterima dari program yang dijalankan oleh Pemerintah Pusat melalui Dinas
terhadap pelaku usaha 30 kelompok usaha yang telah menerima bantuan berupa
alat usaha yang sesuai dengan kebutuhan. Hal ini menyangkut Tujuan dari
adalah program yang diberikan kepada pelaku usaha yang telah menerima bantuan
berupa alat usaha namun program ini menjadi tidak efektif bagi
masyarakat/pelaku usaha yang tidak mendapat solusi dari masalah yang dihadapi
dalam menjalani usaha akibatnya usaha tutup. Maka untuk mengukur tingkat
usaha kecil menengah dapat diukur menggunakan aspek tertentu, yaitu aspek
ketepatan sasaran, aspek ketepatan waktu, aspek jumlah usaha yang berkembang
dan aspek ketepatan prosedur yang tidak mencapai target yang ditetapkan karena
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
1. Keberhasilan program
tidak berkembang.
2. Keberhasilan sasaran
sehingga ada beberapa pelaku usaha tidak mendapat solusi dari masalah
yang dihadapi.
Untuk program masyarakat atau pelaku usaha sebagian besar puas dengan
namun juga yang menjadi polemik karena hanya sebagian yang mendapat
6.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan yang ada, seta penelitian yang telah diperhitungkan maka
banyak diminati.
DAFTAR PUSTAKA
AriefRahwana,Usahakecilmenengahhttps://infoukm.wordpress.com/20
08/08/11/keragaman definisi-ukm-di-indonesia/ di akses 1 februari
2015.
BBPPKS
Makassar,PendampinganSosialdalamPemberdayaan,diaksespada
19 April 2018.
Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja Kabupaten Kolaka Timur
Green Blue Phinisi,PendampingandalamPemberdayaan,diaksespada
19 April 2018.
Handayaningrat,Soewarno. 2006. PengantarStudiIlmuAdministrasidan
Manajemen. Jakarta: TokoGunungAgung.
Hafsah, M.J. 2004, Upaya Pengembangan Usaha Kecil dan Menengah
(UKM).
Hardani, dkk 2020
MetodepenelitianKualitatifdankuantitatifMataram,CVpustakailmu
Lubis, S.M. Hari&Huseini, Martani. 1987. TeoriOrganisasi:
SuatuPendekatan
Makro. Jakarta :PusatAntarUniversitasIlmu-IlmuSosial.
PresentasideputiBidangPembiayaanKementerianKoperasidan UKM
pada Indonesia Microfinance Conference II, Jakarta, 2
Desember 2009.
Suharto, MembangunMasyarakatMembangun Rakyat: KajianStrategs
Pembangunan KesejahteraanSosial Dan
PekerjaanSosial,,Bandung : RefikaAditama, 2005,
Suharno, 2008. Dasar-DasarKebijakanPublik. Jakarta: OmbakDua.
Strees, Richard M. 1985. EfektifitasOrganisasi. Jakarta: PPm.
Erlangga.
Sugiyono. 201. Metode Penelitian Kuantitatif KualitatifR&D.
Bandung: Alfabeta.
Tangkilisan, NogiHessel. 2005. ManajemenPublik. Jakarta : PT.
GramediaWidiasarana.
Sumber-sumber lain
https://id.wikipedia.org/wiki/Pendampingan
PANDUAN WAWANCARA
JUDUL PENELITIAN : efektivitas program pendampingan dalam
pengembangan usaha kecil, dan menengah di
kab.kolaka timur (studi dinas Transmigrasi dan
Tenaga Kerja Kabupaten Kolaka Timur)
1. Keberhasilan Program
Pegawai/ Masyarakat/
1. Tujuan pendampingan dibuat? ASN pelaku
usaha
2. Bagaimana kondisi usaha yang dijalankan
pendampingan?
2. Keberhasilan sasaran
pendampingan?
2. Penyebab usaha dijalankan tidak
berkembang?
pendampingan?
pendampingan?
setelah implementasi?
DAFTAR NAMA-NAMA INFORAMAN
4. Irmayana, IY 27 Pendamping S1
S.Pd tahun