USULAN PENELITIAN
Oleh:
Nurul Farazila
NIM: 2030711046
Oleh:
Nurul Farazila
NIM: 2030711046
Dr. Ike Rachmawati,. Dra., M.Si Dr. Ike Rachmawti,. Dra,. M.Si
NIDN. 0401066903 NIDN. 04061066903
Mengetahui,
Ketua
Program Studi Ilmu Administrasi Publik
i
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmaanirrahiim
ii
Humaniora.
6. Yuyun Sri Wahyuni, S.Ag., M.Hum selaku wakil dekan Fakultas Ilmu
Administrasi dan Humaniora.
7. M. Rijal Amirulloh, M.KP, selaku Ketua Program Studi Ilmu Administrasi dan
Humaniora Universitas Muhammadiyah Sukabumi.
8. Andi Mulyadi, M.Si selaku Sekretaris Program Studi Ilmu Administrasidan
Humaniora Universitas Muhammadiyah Sukabumi.
9. Ibu dan Bapak Dosen Program Studi Ilmu Administrasi Publik Fakultas Ilmu
Administrasi dan Humaniora Universitas Muhammadiyah Sukabumi yang telah
memberikan bekal ilmu yang sangat bermanfaat bagi peneliti.
10. Jajaran Dinas Instansi Pemerintah Daerah Kabupaten Sukabumi yang telah
memberikan informasi dalam pengambilan data.
11. Orangtua peneliti yang selalu memberikan dukungan, motivasi, doa, cinta dan
kasih sayangnya yang tulus kepada peneliti. Sehingga menjadi alasan peneliti
untuk terus berjuang dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
12. Teman-teman seperjuangan Administrasi Publik 2020 yang telah bersama-
sama berjuang untuk menyelesaikan studi dengan penuh suka dan cita. Semoga
Allah membukakan pintu kemudahan kepada kita semua untuk menyelesaikan
studi.
Peneliti menyadari bahwa dalam penelitian dan penyusunan usulan
penelitian ini masih banyak kekurangan yang disebabkan oleh keterbatasannya
kemampuan peneliti, meskipun peneliti sudah berusaha dengan maksimalmungkin
dalam menyelesaikan usulan penelitian ini. Oleh karena itu, peneliti sangat
mengharapkan saran dan masukan yang membangun peneliti kedepannya.
Peneliti
iii
DAFTAR ISI
iv
DAFTAR TABEL
Tabel
1.2…………………………………………………………………………..Error!
Bookmark not defined.
v
BAB I
PENDAHULUAN
1
memiliki kemampuan (2) mereka yang memiliki kemampuan akan tetapi tidak
memiliki kemauan (3) mereka yang memiliki kemampuan akan tetapi tidak
memiliki kemauan dalam arti kata malas, dan (4) mereka yang memiliki
kemampuan dan kemauan akan tetapi tidak memiliki peluang pekerjaan (Mulyono,
2017).
Selain itu, berbicara terkait dengan masalah kemiskinan untuk keberhasilan
pengentasan kemiskinan sendiri dapat dilihat melalui penurunan persentase
penduduk miskin di Indonesia pada sepuluh tahun terakhir. Keberhasilan
penurunan tingkat kemiskinan juga memberikan juga memberikan dampak
perluasan pada kelas penduduk menengah. Namun pada kenyataannya,
keberhasilan peningkatan pertumbuhan ekonomi serta pengentasan kemiskinan
tidak sejalan dengan penurunan ketimpangan distribusi pendapatan. Dalam lansiran
(World Bank:2015), pertumbuhan ekonomi yang dikatakan telah berhasil tersebut
ternyata hanya dinikmati oleh 20% dari penduduk terkaya dan sisanya 80%
penduduk atau kurang lebih 205 juta orang rawan merasa tertinggal.
Namun, saat ini masalah pengangguran di Indonesia hampir disebabkan oleh
pandemi Covid-19 secara global. Dampak Covid-19 untuk perekonomian di
Indonesia sendiri dapat terlihat dari pertumbuhan ekonomi pada triwulan II 2020
yang turun 5,32%. Pertumbuhan ekonomi menunjukkan perubahan aktivitas
perekonomian dalam menghasilkan tambahan pendapatan masyarakat suatu negara
secara berkesinambungan selama periode tertentu. Pada tahun 2019, Pulau Jawa
masih menjadi terbesar kedua sebelum Pulau Sumatera dengan jumlah 21,32%
terhadap PDB. Dengan demikian, ketika dilihat dari lapangan bahwa Jawa Barat
memiliki dampak tertinggi pada penurunan tingkat ekonomi dengan beberapa Kota
terdampak zona merah. Sebab, pertama kali kota terdampak yakni Bogor-
Sukabumi, dengan data yang didapat mencapai 3% pada hari pertama saat pandemi
mulai dirasakan.
2
Kota Sukabumi merupakan salah satu kota pertama yang terdampak pada
penurunan ekonomi sebelum akhirnya merambah ke Kabupaten Sukabumi, seperti
daerah Cibadak, Cicurug, Warudoyong, Lembursitu, Baros dan sekitarnya. Tingkat
pengangguran yang terjadi di beberapa wilayah Kabupaten Sukabumi setelah dikaji
oleh penyusun relatif tinggi, dimana pada penyebab terjadinya didominasi oleh
Covid-19, kurangnya lapangan kerja, kesempatan untuk meningkatkan skill dalam
bekerja dan sisanya pada sisi psikologis pasca pandemi. Adapun terjadinya
kemiskinan yang disebabkan oleh pengangguran di beberapa wilayah Kabupaten
Sukabumi salah satunya ialah dari tingkat pendidikan dan sumber daya alam.
Pengelolaan sumber daya manusia harusnya memadai dari pemerintah daerah
dengan membuka Balai Latihan Kerja (BLK) atau bekerjasama dengan perusahaan
yang ada di Kabupaten Sukabumi.
Keterampilan atau skill sumber daya manusianya memang menjadi urgensi
guna memberikan kontribusi kepada perusahaan maupun bagi individu. Apalagi di
zaman digital ini memerlukan tenaga kerja dan ahli untuk bersinergi dalam
memajukan perekonomian daerah, yakni dimulai dengan peningkatan ekonomi tiap
masyarakat serta memaksimalkan sumber daya alam yang melimpah di beberapa
wilayah Kabupaten Sukabumi.
Berdasarkan fenomena tingkat pengangguran yang berdampak pada
kemiskinan di Kabupaten Sukabumi dan umumnya pada nasional, bahwa perlu
adanya solusi aktif serta komprehensif yang menjadikan penyusun membahas
perihal implementasi kebijakan pemerintah daerah dalam mengatasi pengangguran
yang berdampak pada kemiskinan di Kabupaten Sukabumi. Berikut tabel
kemiskinan yang terjadi di Sukabumi diperoleh berdasarkan dilihat dari data Badan
Pusat Statistik Provinsi Jawa Barat.
3
Tabel 1.1
Tabel 1.2
4
Berdasarkan dari tabel diatas, dapat kita lihat bahwa kemiskinan di
Kabupaten Sukabumi dari tahun ke tahun kian meningkat disebabkan oleh pandemi
Covid-19. Jumlah angka penduduk kemiskinan di 2019 sebanyak 153.30 penduduk
miskin, 2020 sebanyak 175.10 penduduk miskin, dan di tahun 2021 sebanyak
194.35 penduduk miskin. Pada tahun 2021 kemiskinan semakin kian bertambah,
hal ini menunjukkan bahwa pandemi Covid-19 membuat banyak masyarakat di
Kabupaten Sukabumi terdampak pengangguran yang sehingga menyebabkan
meningkatnya jumlah angka kemiskinan.
Meski demikian, namun ternyata telah terdapat pelaksanaan program yang
dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Sukabumi dalam menanggulangi
kemiskinan di masa pandemi Covid-19 yakni pelaksanaan Program Keluarga
Harapan (PKH). Program Keluarga Harapan (PKH) adalah program yang
dikeluarkan oleh pemerintah Indonesia melalui Kementerian Sosial dalam rangka
meminimalisir permasalahan-permasalahan kemiskinan dan kesejahteraan sosial.
PKH bukan kelanjutan program subsidi bantuan langsung tunai (BLT) yang
diberikan dalam rangka membantu rumah tangga miskin saat pemerintah
melakukan penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM), melainkan PKH ialah
dimaksudkan sebagai upaya membangun sistem perlindungan sosial kepada
masyarakat yang miskin bukan membuat masyarakat miskin yang nantinya malas
bekerja tetapi untuk membantu masyarakat lebih produktif yang agar kedepannya
tidak bergantung pada bantuan pemerintah lagi.
Adapun tujuan umum dari PKH ini adalah untuk mengurangi beban RTSM,
mengurangi jumalah masyarakat miskin, memutus rantai kemiskinan serta
meningkatkan sumber daya manusia. Namun, secara khusus tujuan dari PKH ialah
ditujukan untuk meningkatkan stastus social RTSM (Rumah Tangga Sangat
Miskin). Dengan adanya percepatan pelaksanaan Program PKH yang dijalankan
oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Sukabumi, memungkinkan dapat terbantunya
akan kebutuhan masyarakat selama berlangsungnya masa pandemi Covid-19.
Berdasarkan dari permasalahan diatas, maka penulis memandang perlunya
untuk melakukan penelitian yang lebih rinci terhadap evaluasi pengimplementasian
5
program yang telah dijalankan oleh Pemerintah di Kabupaten Sukabumi dengan
mengangkat judul “Evaluasi terhadap Implementasi Program Keluarga
Harapan (PKH) dalam Menanggulangi Kemiskinan di Kabupaten
Sukabumi”.
6
1.4.2 Aspek Praktis
Dari aspek praktis ini, diharapkan hasil penelitian yang telah dilakukan nanti
setidaknya dapat berguna bagi beberapa pihak, yaitu:
1. Bagi Instansi
Hasil daripada penelitian ini diharapkan nantinya mampu menjadi masukan
positif bagi instansi terkait yaitu Dinas Sosial Kabupaten Sukabumi agar
nantinya dapat memaksimalkan lagi dalam Implementasi Program Keluarga
Harapan (PKH) di Kabupaten Sukabumi.
2. Bagi Masyarakat
Hasil daripada penelitian ini diharapkan nantinya dapat menjadikan saluran
informasi bagi masyarakat Kabupaten Sukabumi terkait dengan Implementasi
Program Keluarga Harapan yang sekiranya dapat bermanfaat dan memudahkan
masyarakat Kabupaten Sukabumi dalam menyampaikan aspirasi kepada
Pemerintah Kabupaten Sukabumi.
3. Bagi Mahasiswa
Hasil dari pada penelitian ini diharapkan nantinya berguna bagi mahasiwa
terkait penelitian yang diangkat yang sekiranya nanti mahasiswa mampu
mengetetahui, memahami, mendalami, meningkatkan, dan mengembangkan
pengetahuan yang berkaitan dengan penelitian ini serta dapat dijadikan sebagai
bahan dalam memperoeh informasi yang berkaitan dengan Implementasi
Program Keluarga Harapan di Kabupaten Sukabumi yang dikelola oleh Dinas
Sosial Kabupaten Sukabumi.