Anda di halaman 1dari 46

PROPOSAL PENELITIAN

ANALISIS KINERJA PEGAWAI TATA USAHA


DI SMP NEGERI 5 ABIANSEMAL
KECAMATAN ABIANSEMAL KABUPATEN BADUNG

I LUH GEDE SOPYA NIRMALA DEWI


NIM : 20193120042

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI PUBLIK


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU HUMANIORA
UNIVERSITAS NGURAH RAI
DENPASAR
2022
PROPOSAL SKRIPSI DIUJI OLEH PENGUJI
PADA PROGRAM STUDI ILMU
ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU
SOSIAL HUMANIORA UNIVERSITAS
NGURAH RAI
DENPASAR
Pada Tanggal :

Berdasarkan Surat Tugas Dekan Fakultas Ilmu Sosial Humaniora Universitas


Ngurah Rai

Nomor :
Tanggal :
Panitia Penguji Proposal penelitian skripsi adalah :
1. Pembahas 1 :
2. Pembahas 2 :
3. Pembahas 3 :

Mengetahui
Fakultas ilmu sosial da humaniora Program studi ilmu administrasi publik
Universitas ngurah rai Denpasar Universitas ngurah rai Denpasar
Dekan Ketua

Dr. Drs. I Wayan Astawa,SH.,MAP Ibu Sri Sulandari, S.Sos, MAP

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Ida Sang Hyang Widi Wasa atau
Yang Maha Esa, berkat Rahmat dan Karuniah-Nya, sehingga proposal dengan
judul “Analisis Kinerja Pegawai Tata Usaha di SMP N 5 Abiansemal” dapat
diselesaikan.
Penulis menyadari bahwa proposal ini jauh dari kata sempurna, semua itu
tidak terlepas dari adanya kesalahan dan kekurangan akibat keterbatasan
pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki. Ada banyak pihak yang memberikan
bantuan moril dan materiil baik secara langsung maupun tidak langsung dalam
menyelesaian proposal ini. Melalui kesempatan ini, penulisan menyampaian
ucapan terimakasi kepada :
1. Ibu DR. Ni Putu Tirta widanti SS, MM, M.hum., Selaku Rektor Universitas
Ngurah Rai Denpasar yang telah memberi kesempatan dalam mengikuti
perkuliahan.
2. Bapak DR. Drs. I Wayan Astawa SH., MAP. Selaku Dekan Fakultas Ilmu
Sosial dan Humaniora Universitas Ngurah Rai Denpasar.
3Ni Luh Putu Suastini,SE,M.Si, selaku wakil Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan
Homaniora .
4. Ibu Sri Sulandari, S.Sos, MAP, selaku Ketua Program Studi Ilmu Administrasi
Publik pada Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora Universitas Ngurah Rai
Denpasar.

Penulis, Juli 2022

I Luh Gede Sopya Nirmala Dewi

iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…...……………………………………………….…………i

LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................... ii

KATA PENGANTAR ........................................................................................... iii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... iv

BAB 1 PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................ 6

1.3 Tujuan Penelitian .......................................................................................... 6

1.3.1 Tujuan Umum ......................................................................................... 6

1.3.2 Tujuan Khusus ....................................................................................... 7

1.4 Manfaat Penelitian ......................................................................................... 7

1.4.1 Manfaat Teoritas ..................................................................................... 7

1.4.2 Manfaat Praktis ....................................................................................... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI DAN


MODEL PENELITIAN .......................................................................................... 9

2.1 Tinjauan Pustaka ........................................................................................... 9

2.1.1 Penelitian Terdahuluan ........................................................................... 9

2.2 Konsep ......................................................................................................... 14

2.2.1 Konsep Analisis .................................................................................... 14

2.2.2 Konsep Kinerja ..................................................................................... 16

2.2.3 Konsep Analisis Kinerja ....................................................................... 18

2.2.3 Konsep Pegawai Tata Usaha................................................................. 19

iv
2.3 Landasan Teori ............................................................................................ 21

2.3.1 Teori Kinerja Pegawai .......................................................................... 21

2.4 Model Penelitian.......................................................................................... 23

BAB III METODE PENELITIAN........................................................................ 25

3.1 Pendekatan Penelitian.................................................................................. 25

3.2 Lokasi Penelitian ......................................................................................... 26

3.3 Jenis dan Sumber Data ................................................................................ 28

3.3.1 Jenis Data .............................................................................................. 28

3.3.2 Sumber Data ......................................................................................... 28

3.4 Instrumen Penelitian .................................................................................... 29

3.5 Teknik Menentukan Informan ..................................................................... 30

3.6 Teknik Pengumpulan Data .......................................................................... 31

3.6.1 Teknik Observasi .................................................................................. 31

3.6.2 Teknik Wawancara ............................................................................... 32

3.6.3 Teknik Dokumentasi ............................................................................. 32

3.6.4 Teknik Online ....................................................................................... 33

3.6 Teknik Analisis Data ................................................................................... 34

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 38

v
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan merupakan proses budaya untuk meningkatkan harkat dan martabat


manusia dan berlangsung sepanjang hayat. Dilaksanakan di lingkungan keluarga,
sekolah dan masyarakat oleh karna itu pendidikan yang didialamnya harus terlihat
secara bersama antara keluarga, sekolah dan pemerintah.
Dalam arti sederhana pendidikan sering diartikan sebagai usaha manusia untuk
membina kepribadianya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan
kebudayaan. Dalam perkembanganya, istilah pendidikan atau peda gogik berarti
bimbingan dan pertolongan yang diberikan dengan sengaja oleh orang dewasa agar
ia menjadi dewasa. Selanjutnya pendidikan diartikan sebagai usaha yang dijalankan
seseorang atau kelompok orang lain agar menjadi dewasa atau mencapai tingkat
hidup atau kehidupan yang lebih tinggi dalam arti mental.
Pendidikan sekarang lebih berorientasi kepada bagaimana meningkatkan
kecerdasan, prestasi keterampilan dan bagaimana menghadapi persaingan.
Begitupun pendidikan moral dan berkarakter merupakan faktor utama seorang anak
dalam pendidikan. Penyelenggaraan pendidikan di sekolah merupakan sebuah
sistem yang melibatkan banyak komponem, termasuk diantaranya adalah kinerja
pegawai Tata Usaha. Peran pegawai Tata Usaha sangat trategis untuk membantu
kelancaran. Pekerjaan dari kepala sekolah. Tanpa dibantu oleh pegawai tata usaha,
kepala sekolah melaksanakan tugasnya yang begitu banyak dan berat, disamping
itu kepala sekolah juga harus berfikir keras tentang bagaimana mengembangkan
organisasi lembaga pendidikan yang dipimpinya juga disibukkan dengan pekerjaan
ketik-mengetik, simpan menyimpan dokumen sekolah dan sebagainya. Hal seperti
ini akan menghambat lanjutnya perkembangan organisasi yang dipimpinya.
1
2

Semuanya sangat penting untuk perkembangan dan kemajuan sekolah,


khusunya dalam peroses pendidikan dan pengajaran. Sekolah efektif akan terwujud
apabila didukung oleh sumber daya manusia sekolah yang terdiri dari kepala
sekolah, guru-guru dan staf tata usaha yang berkinerja tinggi dalam melaksanakan
tugasnya. Banyak hal yang mempengaruhi kinerja pegawai tata usaha di sekolah
termasuk diantaranya adalah lingkungan kerja yang kondusif, pengatahuan
penggunaan alat, sikap, pebaikan dan disiplin, bertanggung jawab, motifasi kerja,
kemampuan, keterampilan serta teknik-teknik manajerial. Sumber daya manusia
kini makin berperan besar bagi kesuksesan suatu organisasi, banyak organisasi yang
menyadari bahwa unsur manusia dalam suatu organisasi dapat memberikan
keunggulan bersaing. Mereka membuat sasaran, strategi, inovasi dan mencapai
tujuan organisasi, oleh karena itu tujuan sumber daya manusia merupakan salah
satu unsur yang paling vital bagi organisasi. Kedudukan pegawai tata usaha
ditingkat satuan pendididkan adalah sangat penting, sebab hal ini diatur dalam
Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 Tentang Pendidikan
Sistem Nasional (SISDIKNAS) pada bab XI pendidikan dan tenaga pendidikan
pasal 39 ayat 1 tenaga pendidikan bertugas melaksanakan administarasi,
pengelolaan, pengawasan dan pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan
pada satuan pendidikan. Tenaga kependikan adalah tenaga/pegawai yang bekerja
pada satuan pendidikan selain tenaga pendidik. Tenaga kependidikan bertugas
melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan dan
pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan pada satuan penddikan.
pendidikan dan tenaga kependidikan berkewajiban: (1). untuk menciptakan suasana
pendidikan yang bermakna, menyenagkan, kreatif, dinamis dan dialogis. (2).
Mempunyai komitmen yang profesional untuk meningkatkan mutu pendidikan. (3).
memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi dan kedudukan sesuai
dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya. Kinerja pegawai tata usaha juga
ditentukan oleh lingkungan kerja yang harmonis antara semua pihak, yaitu kepala
3

sekolah, guru dan para pegawai tata usaha. banyak hal yang mempengaruhi kinerja
pegawai tata usaha di sekolah, yang antara lain adalah lingkungan kerja yang
kondusif, pengetahuan, penggunaan alat, sikap perbaikan dan disiplin, tanggung
jawab, motivasi, kemampuan, keterampilan, serta teknik-teknik manajerial.
Lembaga harus berusaha menjamin agar faktor yang berkaitan dengan
produktivitas atau motivasi kerja dapat dipenuhi secara maksimal, salah satu faktor
diantaranya adalah kinerja pegawai. Kenyamanan kinerja pegawai dapat memicu
pegawai untuk bekerja lebih baik. Pada dasarnya setiap lembaga akan menghadapi
perubahan lingkungan yang yang bersifat teknis fenomatik. Untuk mendukung
motivasi kerja pegawai dapat dilakukan dengan menciptakan kinerja pegawai yang
menyenangkan, kinerja pegawai merupakan suatu hasil kerja pegawai yang
diberikan oleh atasanya dan bertanggung jawab atasa apa yang telah di berikan
lingkungan kerja yang kondusif, pengetahuan, penggunaan alat, sikap perbaikan
dan disiplin, tanggung jawab, motivasi, kemampuan, keterampilan, serta teknik-
teknik manajerial mempunyai pengaruh terhadap kinerja pegawai dalam usaha
untuk menyelesaikan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya dan akhirnya
berpengaruh terhadap produktivitas kinerja pegawai, lingkungan yang baik akan
meningkatakan hasil kerja yang baik, begitu pula sebaliknya apabila lingkungan
kerja yang kurang tenang, akan mempertinggi tingkat kesalahan yang mereka
lakukan. Besar pengaruhnya kinerja pegawai terhadap peningkatan
produktivitasnya setiap lembaga tentu akan berbeda-beda, tetapi lembaga yang
dapa6t berkembang dengan baik, pada umumnya adalah lembaga yang selalu
melakukan inovasi yang tiada henti-hentinya. Lembaga yang inovatif adalah
lembaga yang dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan yang dihadapi untuk
menunjang produktivitasnya agar kecil kemungkinan mengalami penurunan. oleh
karna itu faktor-faktor kerja harus menjadi perhatian dalam meningkatkan motivasi
pegawai. Sementara motifasi kerja juga memberikan kontribusi yang besar bagi
kinerja pegawai tata usaha. Motivasi kerja merupakan dorongan, semangat dan
4

inspirasi kerja yang ada dalam seseorang pegawai untuk bekerja lebih giat dan lebih
baik. Menurut Robins dalam blog Ucihaitchi menyatakan bahwa mendefinisikan
motivasi kerja sebagai proses yang berperang pada intensitas, arah dan lamanya
berlangsung supaya kearah pencapaian sasaran. Motifasi kinerja pegawai tata usaha
metupakan salah satu faktor yang menentukan kinerja pegawai tata usaha dalam
memberikan layanan terhadap guru, peserta didik, orang tua siswa, dan masyarakat.
Ini merupakan upaya untuk mewujudkan sekolah efektif, karna sekolah efektif
menurut Beare dkk dalam blog Ucihaitachi menyatakan bahwa sekolah efektif
harus memperhatikan kontek pelayanan pelanggan, sumber daya manajemen,
pembinaan program, gaya manajemen sekolah, pemasaran, akuntanbilitas terhadap
stakeholders, memasukkan tenaga ahli, kontribusi pendidikan terhadap ekonomi,
dan respon terhadap kekuatan pasar.
Setelah melakukan observasi awal dan mewawancarai dengan Kepala sekolah
dan beberapa Pegawai di sekolah SMP N 5 Abiansemal, pada tanggal 1 Juli tahun
2020/2021 di antaranya yaitu Kepala Sekolah SMP N 5 Abiansemal, I Gusti Gede
Agung Karyawan,S.Pd dan Wakil Kepala Sekolah, Tri Juni Pertiwi,S.Pd. Beliau
mengatakan bahwa kinerja pegawai tata usaha di sekolah tersebut sangat baik, dari
pernyataan itulah sehingga peneliti tertarik ingin mengkaji dan melihat seberapa
besar kinerja pegawai tata usaha dalam mencapai tujuan sekolah tersebut. Dengan
kita mengetahui bahwa kinerja tata usaha sangat menunjang keberhasilan dalam
suatu lembaga pendidikan, Bedasarkan penjelasan di atas maka penulis merasa
tertarik untuk mengadakan peneliti dengan judul “ Analisis Kinerja Pegawai Tata
Usaha di SMP Negeri 5 Abiansemal ” dipimpin oleh 1 Orang Kepala Sekolah
berstatus PNS dengan Jumlah tenaga kependidikan yaitu 12 orang berstatus Non
PNS, hal ini juga yang menjadi kendala karna pegawai Tata Usaha di SMP Negeri
5 Abiansemal tidak ada yang memiliki status Senior/ PNS hal layaknya SMP di
Abiansmal lainnya karna semua berstatus tenaga Honor/ Kontrak menjadi
lemahnya tingkat Kinerja pegawai di SMP N 5 Abiansemal, hal ini perlu ada
5

perhatian atau dorongan dari Kepala Sekolah Untuk Mencari Pegawai Tata Usaha
berstatus PNS yang bisa dijadikan sebagai Kepala Pegawai Tata Usaha, Agar
kedepannya Kinerja Pegawai tata usaha di SMP N 5 Abiansemal Lebih maksimal
lagi dalam melaksanakan tugasnya masing-masing selain itu penulis juga melihat
keadaan sarana prasarana yang kurang menjadikan kinerja pegawai terhambat oleh
karena itu perlu untuk menambahkan sarana dan prasarana seperti Kompoter,
Laptop dan Printer serta sebagainya agar bisa menunjang kinerja pegawai tata usaha
di SMP N 5 Abiansemal menjadikan lebih Maksimal didalam pelayanannya
menjadi Tenaga kependidikan. Adapun Nama Kepala Sekolah yang berstatus PNS
dan 12 pegawai tata usaha atau Tenaga Kependidikan berstatus Honor/ Kontrak
bisa dilihat pada tabel 1.1 berikut dibawah :

Tabel 1.1 Data Tenaga Kependidikan berdasarkan Jabatan di SMP N 5 Abiansemal


No Nama Pegawai/NIP Pangkat/Go Jabatan Keterangan
l
1 I Gede Agung Karyawan,S.Pd Pembina Kepala Pimpinan di
19621231 198601 1 082 /Tk. IVb Sekolah Sekolah
2 Ni Made Arshanti Utami,S.H - Kepala TU. Kordinator
3 I Made Bini Saputra - Pegawai Kurikulum
TU
4 Ni Luh Putu Rina Kemala Dewi - Pegawai Dana BOS
TU
5 Ni Putu Putri Widyawati - Pegawai Surat Menyurat
TU
6 Ni Komang Ayu Sukadani - Pegawai Bendahara Rutin
TU
7 I Luh Gede Sopya Nirmala - Pegawai Kepegawaian
Dewi TU
6

8 I Gusti Md. Karang - Pegawai Kesiswaan


Ariyana,S.E TU
9 Ni Made Sukresniwati, S.E - Pegawai Kepegawaian
TU
10 Ni Made Suseni - Pegawai Arsip Data
TU
11 I Nyoman Tri Santosa,S.Pd - Pegawai Sarpras
TU
12 Ni Kadek Ova Dwijayanti,S.Pd - Pegawai Dapodik
TU
13 I Gusti Agung Ayu Ratih - Pegawai Kesiswaan
Cahyani,S.E TU
Sumber : Laporan Bulanan SMP Negeri 5 Abiansemal Tahun 2020/2021

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, kita bisa ketahui bahwa


permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan kedalam beberapa pertanyaan
sebagai berikut :
1. Bagaimana Analisis Kinerja Pegawai Tata Usaha di SMP N 5 Abiansemal,
Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung.
2. Apa Kendala Analisis Kinerja Pegawai Tata Usaha di SMP N 5 Abiansemal,
Kecamatan Abiansemal, Kababupaten Badung.

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum


Untuk Mengetahui dan lebih memahami apakah analisis kinerja pegawai tata
usaha di SMP Negeri 5 Abiansemal, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung,
7

sudah melakukan kinerja dengan baik sesuai dengan pembagian tugasnya masing-
masing serta sebagai berikut :
1. Sebagai syarat untuk meraih gelar Sarjana Sosial Pada Fakultas Ilmu Sosial dan
Humaniora Universitas Ngurah Rai Denpasar.
2. Untuk Melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi Khususnya pada bidang
penelitian yang dilakukan oleh Mahasiswa.
3. Untuk dapat mengembangkan ilmu pengetahuan yang diperoleh selama dibangku
kuliah khususnya ilmu pengetahuan hukum.
4. Untuk dapat melatih diri dalam usaha menyatakan pikiran ilmiah secara tertulis.
5. Untuk dapat gambaran mengenai pelaksanaan administrasi negara antara teori
dan praktek di masyarakat.

1.3.2 Tujuan Khusus


1. Untuk mengetahui upaya serta tingkat keberhasilan pegawai tata usaha dalam
melakukan analisis kinerjanya selama proses pelayanan administrasi di SMP Negeri
5 Abiansemal, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung.
2. Untuk mengetahui apa faktor penghambat dan kendala yang di hadapi dalam
melakukan proses kinerja pegawai tata usaha di SMP Negeri 5 Abiansemal,
Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritas


1. Untuk memberikan wawasan dan keilmuan dalam bidang pendidikan bagi
penulis khususnya dan bagi pembaca.
2. untuk memberikan wacana mengenai kompetensi pegawai tata usaha untuk
meningkatkan kualitas kinerja administrasi di sekolah
8

1.4.2 Manfaat Praktis


Hasil penelitian ini diharapkan kelak akan bermanfaat bagi :
a. Bagi sekolah
Bermanfaat sebagai bahan koreksi atau evaluasi bagi pegawai tata usaha di

sekolah dan sebagai umpan balik untuk perbaikan peningkatan kemampuan kualitas

kinerja pegawai tata usaha di sekolah.

b. Bagi Penulis

Menambah pengetahuan dan pengalaman bagi penulis sehingga dapat

mengaplikasikannya kelak jika menduduki jabatan tertentu di sebuah lembaga

pendidikan. Seperti menjadi seorang pegawai Tata Usaha. Memberikan informasi

kepada dunia pendidikan akan pentingnya pegawai Tata Usaha dalam lembaga

pendididkan sehingga dapat mencapai tujuan pendidikan yang baik. Memberikan

motivasi dan hubungan yang baik antara kepala sekolah dan para pegawai Tata

Usaha dalam menyelesaikan pemasalahan-permasalahan yang ada dalam lembaga

pendidikan. Dapat di jadikan sebagai acuan untuk memposisikan pegawai tata

usaha untuk mengembangkan profesinya.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI DAN
MODEL PENELITIAN

2.1 Tinjauan Pustaka

2.1.1 Penelitian Terdahuluan


Berdasarkan pada hasil dari penelitian mengenai kinerja atau prestasi seseorang
pegawai pada dasarnya adalah hasil kerja seseorang pegawai selama priode tertentu
dibandingkan dengan kemungkinan, misalnya, standar target/sasaran atau kinerja
yang telah ditentukan terlebih dahulu disepakati bersama. Menurut pandangan ini,
kinerja dilihat sebagai hasil kerja dan menghubungkanya dengan standar-stardar
yang berlaku. Jadi sebagai tolak ukur kinerja adalah stantar kinerja sehingga kinerja
dikatakan baik apabila hasil kerja yang dihasilakn minimal sama atau lebih besar
dari standar kinerja yang ditetapkan. Pengertian kinerja terbagi menjadi dua, yaitu
pengertian yang melihat kinerja dari sudut pandang hasil dan prosesnya. Oleh
karena itu, dapat dapat disimpulkan bahwa kinerja adalah suatu proses bagaimana
seseorang dalam melaksanakan pekerjaanya dan hasil yang dicapai seseorang
dalam melaksanakan tugas sesuai dengan tanggung jawabnya. Untuk mengetahui
kinerja pegawai harus di tetapkan standar kinerjanya, standar kerja di bentuk sebuah
target, dan setiap akhir periode (minggu, bulan, tahun) setiap menejer dan
pemimpin dapat dibandingkan antara apa yang telah dlakukan dan apa yang telah
diharapkan/ditargetkan sesuai dengan pekerjaan atau jabatan yang telah
dipercayakan kepada seeorang. Standar kinerja dapat dijadikan bagian
tanggungjawab terhadap apa yang telah dilakukan. Indiktor-indikator yang dapat
dijadikan standar kinerja oleh standar charteret sebagaimana dikutip amstrong
antara lain: 1. Pengetahuan kinerja, 2. Kesadaran terhadap siswa, 3. Keterampilan
interpersonal, 4. komunikasi, 5. Kerja sama, 6. Inisiatif, 7. Kemampuan beradaptasi,
8. Pengambilan keputusan. Maka kesimpulan dari Kinerja pegawai Tata Usaha

9
10

adalah kesediaan seseorang atau kelompok orang untuk melakukan sesuatu


kegiatan dan menyempurnakannya sesuai dengan tanggung jawabnya dengan hasil
seperti yang diharapkan. Pengertian performance atau kinerja adalah hasil kerja
yang dapat dicapai oleh seseorang dalam suatu perusahaan sesuai dengan
wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam upaya pencapaian tujuan
perusahaan secara legal, tidak melanggar hukum dan tidak bertentangan dengan
moral atau etika. Kinerja pegawai tata usaha merupakan hasil kerja secara kualitas
dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya
yang berkaitan dengan urusan pencatatan, pengumpulan, penyimpanan,
pengolahan, mengirim, mengandakan data dan dokumen yang dapat dipergunakan
untuk membantu pemimpin dalam laporan-laporan yang mengenai kegiatan subuah
lembaga pendidikan secara terperinci sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan
kepada pegawai. Berikut penelitian yang dilakukan oleh para peneliti terdahulu
yang terkait dengan analisis kinerja pegawai tata usaha sebagai berikut ;
1. Penelitian yang dilakukan oleh Wenni Fitria Azizah Jurusan Kependidikan
administrasi “Analisis Kompetensi Tenaga Tata Usaha Untuk Meningkatkan
Kualitas Aministrasi Sekolah di SMP Negeri 4 Yogyakarta”. Yang dilakukan
penelitian ini di tahun 2016. Perbedaannya pada penelitian yang akan dilakukan
oleh penulis yaitu terletak pada variabel kinerja tenaga tata usaha sedangkan judul
dari tulisan ini sendiri variabel analisis kinerja pegawai tata usaha. Persamaannya
yaitu terletak pada variabel pertama dan penggunaan metode kualitatif. Adapun
hasil penelitian menunjukan bahwa: 1) kompotensi yang ada dalam tenaga Tata
Usaha di SMP N 4 Yogyakarta sudah sesuai dengan standar kompotensi tenaga Tata
Usaha yang sudah ada dalam peraturan pemerintah pendidikan nasional No. 24
Tahun 2008 yang berisi tentang kompotensi kepribadian sosial, teknis dan
manejerial. 2) upaya tenaga Tata Usaha untuk meningkatkan kualitas administrasi
sekolah di SMP N 4 Yogyakarta adalah dengan a. Tidak menunda pekerjaan yang
sudah diberikan kepada masing-masing bagian, b.memaksimalkan dalam
11

memberikan pelayanan yang baik terhadap guru, pegawai dan peserta didik, c.
menjalani hubungan kerjasama dengan pemerintah dan lembaga-lembaga
masyarakat, d. menjaga dan memelihara barang-barang atau alat-alat inventaris
sekolah, e. melakukan studi 11 banding di sekolah lain yang lebih maju,
f. melengkapi sarana dan prasarana.
Metode penelitian ini menggunakan tipe penelitian hukum normatif (Legal
research) dan penelitian ini bersifat deskritif analisti, dimana Analisisa data
dilakukan dengan cara menggunakan metode analisis kualitatis. Dimaksud dengan
Analisis kualitatif adalah suatu analisis yang dilakukan logis dan mendalam yang
akan menghasilkan data diskriptif analisis. Berdasarkan atas hasil penelitian berikut
uraian serta pembahasan dari penelitian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa,
penelitian tesebut diatas adalah, menekankan pada analisis kinerja pegawai tata
usaha didalam melakukan pelayanan administrasi di sekolah, yang selanjutnya data
tersebut dianalisis, sehingga hasil dari analisis tersebut adalah baru sebatas pada
pemecahan masalah (problem solving) yang bersifat sementara dan antisipatif
semata.
Dari hasil penelitian yang didasarkan atas interaksi sosial penulis dengan
pegawai tata usaha di SMP Negeri 5 Abiansemal dapat diambil kesimpulan, masih
ditemukan rendahnya kinerja pegawai tata usaha karna adanya kendala yaitu tidak
adanya sarana dan prasarana yang lengkap dan memadai, sehingga kinerja pegawai
menjadi serba terbatas dan tidak bisa melakukan proses pelayanan dengan Baik,
karna semua itu menunjang bentuk analisis kinerja pegawai di sekolah,
Berikut dibawah ini dapat dijabarkan persamaan serta perbedaan hasil
penelitian diantara penelitian yang peneliti lakukan dengan penelitian yang
dilakukan oleh peneliti Wenni Fitria Azizah adalah sebagai berikut :
12

A. Persamaan
a. Sama-sama melaksanakan penelitian terhadap Analisis Kinerja Pegawai Tata
Usaha pada jenjang Sekolah Menengah Pertama yang bertujuan untuk
memperoleh bentuk yang tepat efektif dalam rangka pelaksanaan proses
kinerja pegawai tata usaha yang kedepannya agar lebih optimal.

b. Sama- sama menggunakan metode analisis kualitatif .Analisis kualitatif


dimaksud adalah suatu analisisyang dilakukan secara logis dan mendalam
yang akan menghasilkan data diskritif analisis.

B. Perbedaan
a. Peneliti yang dilakukan oleh peneliti Wenni Fitria Azizah diatas adalah
Lokasi penelitian dan waktu penelitian, dimana peneliti tersebut diatas penelitian
dilakukan di Sekolah menengah Pertama Negeri 4 Yogyakarta pada tahun 2016,
sementara peneliti sendiri sendiri melakukan penelitian mengenai di Sekolah
Menengah Pertama Negeri 5 Abiansemal Kecamatan Abiansemal, Kabupaten
Badung 2020.
b. Penelitian yang di lakukan oleh Wenni Fitria Azizah tersebut diatas adalah lokasi
penelitian dan waktu penelitian, dimana peneliti tersebut diatas penelitian dilakukan
di Sekolah Menengah Pertama 4 Yogyakarta, pada tahun 2016, sementara peneliti
sendiri melakukan mengenai di Sekolah Menengah Pertama 5 Abiansemal
Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung Tahun 2020.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Linda berjudul “Analisis Pegawai SMP Negeri 4
Lappariaja Kabupaten Bone”.
Hasil Penelitian Berikut uraian serta pembahasan dari penelitian tersebut diatas
dapat disimpulkan bahwa, penelitian tersebut diatas adalah. Menekankan pada
pembentukan kinerja pegawai tata usaha dalam proses pelayanan di sekolah, hasil
13

kinerja pegawai dalam pelayanan di bidang administrasi di sekolah. Hasil penelitian


selanjutnya disimpulkan masih rendahnya pelayanan administrasi di sekolah oleh
pegawai tata usaha dan juga tingkat kedipsiplinan pegawai yang masih belum
optimal, atau dapat dikatakan masih rendah. Metode penelitian ini bersifat
deskriptif analistis, dimana analisa data dilakukan dengan cara menggunakan
metode ini bersifat deskritif analistis, dimana analisa data dilakukan dengan cara
menggunakan metode analisis kualitatif. analisis kualitatif adalah suatu analisis
yang dilakukan secara logis dan mendalam yang akan menghasilkan data diskritif
analisis. Berikut persamaan dan perbedaan penelitian antara yang peneliti lakukan
dengan yang dilakukan oleh peneliti tersebut diatas adalah ;
A. Persamaan
a. Sama- sama melaksanakan penelitian terhadap analisis kinerja pegawai tata usaha
di sekolah Menengah Pertama yang bertujuan untuk memperoleh pola yang tepat
dalam rangka pelaksanaan proses kinerja pegawai khususnya dalam pelayanan
administrasi secara optimal kepada sekolah.
B. Perbedaan
Sementara perbedaan antara peneliti tersebut diatas dengan peneliti sendiri
adalah sebagai berikut; Peneliti oleh peneliti Linda dimana yang bersangkutan
adalah lokasi atau tempat dan waktu penelitian.Penelitian oleh bersangkutan adalah
lokasi atau tempat dan waktu penelitian. Penelitian oleh yang bersangkutan adalah,
Analisis Pegawai SMP Negeri 4 Lappariaja Kabupaten Bone, sedangkan peneliti
melakukan penelitian terhadap, Analisis Kinerja Pegawai Tata Usaha di SMP
Negeri 5 Abiansemal,Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Ayu Agustina (2017) dengan judul “Kinerja
Pegawai Tata Usaha Dalam Layanan Pendidikan di SMP Negeri 1 Aceh,
Kecamatan Aceh Kabupaten Aceh Besar.
14

Hasil dari penelitian ini dapat diketahui dapat diketahui bahwa, pelaksanaan
kinerja pegawai secara umum telah sesuai dengan strategi yang telah direncanakan
dalam persiapan pelaksanaan proses pelayanan administrasi di sekolah. Selanjutnya
peneliti tersebut diatas didalam penelitiannya memberikan penegasan bahwa, dalam
strategi pelayanan kinerja maupun dibidang melakukan tugas berdasarkan
pembagiannya masing-masing.
Berikut persamaan dan perbedaan penelitian antara yang peneliti lakukan dengan
yang dilakukan oleh peneliti tersebut diatas adalah ;
A. Persamaan dengan penelitian saat ini terdapat pada jenis penelitian, teknik
pengumpulan data dan tujuan penelitian yaitu meningkatkan kinerja pegawai tata
usaha
B. Perbedaan dengan penelitian saat ini adalah pada subyek, obyek, lokasi dan
tahun penyususnan Skripsi.

2.2 Konsep

2.2.1 Konsep Analisis


Menurut kamus besar bahasa Indonesia “ Analisis adalah penguraian suatu
pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri serta hubungan
antara bagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti
keseluruhan “. Menurut Nana Sudjana (2016:27) “ Analisis adalah usaha memilah
suatu integritas menjadi unsur-unsur atau bagian-bagian sehingga jelas hirarkinya
dan atau susunannya “. Menurut Abdul Majid (2013:54) “ Analisis adalah
(kemampuan menguraikan) adalah menguraikan satuan menjadi unit-unit terpisah,
membagi satuan menjadi sub-sub atau bagian, membedakan antara dua yang sama,
memilih dan mengenai perbedaan ( diantara beberapa yang dalam satu kesatuan)”.
Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa analisis adalah suatu
kegiatan untuk menemukan temuan baru terhadap objek yg akan diteliti ataupun
diamati oleh peneliti dengan menemukan bukti-bukti yg akurat pada objek tersebut.
15

Menurut Peter Salim dan Yenni Salim (2002), pengertian analisis antara lain
adalah sebagai berikut; Analisis adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa
(perbuatan, karangan dan sebagainya) untuk mendapatkan fakta yang tepat (asal
usul, sebab, penyebab sebenarnya, dan sebagainya). Analisis adalah penguraian
pokok persoalan atas bagian-bagian, penelaahan bagian-bagian tersebut dan
hubungan antar bagian untuk mendapatkan pengertian yang tepat dengan
pemahaman secara keseluruhan. Analisis adalah penjabaran (pembentangan)
sesuatu hal, dan sebagainya setelah ditelaah secara seksama. Analisis adalah proses
pemecahan masalah yang dimulai dengan hipotesis (dugaan, dan sebagainya)
sampai terbukti kebenarannya melalui beberapa kepastian (pengamatan, percobaan,
dan sebagainya). Analisis adalah proses pemecahan masalah (melalui akal) ke
dalam bagian-bagiannya berdasarkan metode yang konsisten untuk mencapai
pengertian tentang prinsip-prinsip dasarnya.

Menurut Dwi Prastowo dan Wiradi analisis diartikan sebagai penguraian suatu
pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri, serta hubungan
antar bagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti
keseluruhan. dan sebuah aktivitas yang memuat kegiatan memilah, mengurai,
membedakan sesuatu untuk digolongkan dan dikelompokkan menurut kriteria
tertentu lalu dicari taksiran makna dan kaitannya. Pengertian analisis yang
dikemukakan di atas, dapat disimpulkan bahwa analisis adalah bukan hanya sekedar
penelusuran atau penyelelidikan, tetapi suatu kegiatan yang terencana dan
dilakukan secara sungguh-sunggguh dengan menggunakan pemikiran yang kritis
untuk memperoleh kesimpulan dari apa yang ditaksir.
16

2.2.2 Konsep Kinerja


Konsep Kinerja pada dasarnya adalah apa yang dilakukan atau tidak dilakukan

pegawai. 1 Kinerja pegawai mempengaruhi seberapa banyak kontribusi pegawai

kepada organisasi yang antara lain termasuk Output, kualitas Output, jangka waktu

Output, kehadiran ditempat kerja dan sikap kooperatif. Kinerja pegawai adalah

tingkatan dimana para pegawai mencapai persyaratan-persyaratan pekerjaan.

Sedangkan Suprihanto mengemukakan bahwa kinerja seorang pegawai pada

dasarnya adalah hasil kerja seseorang pegawai selama periode tertentu di

bandingkan dengan kemungkinan, misalnya stantar, target atau sasaran atau kinerja

yang telah ditentukan telebih dahulu dan telah disepakati bersama. 2 Kinerja

seseorang merupakan kombinasi dari kemampuan, usaha dan kesempatan yang

dapat dinilai dari hasil kerjanya. Kinerja (performance) adalah hasil kerja yang

dapat dicapai seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai

dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam rangka mencapai

tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai

dengan moral maupun etika.

Istilah kinerja berasal dari Job Performance atau Actual Performance (prestasi
kerja tau prestasi sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang). Pengertian kinerja
adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai seorang pegawai dalam
melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.3
Adapun faktor-faktor mempengaruhi kinerja yaitu: 1. Kwalitas dan kemampuan
pegawai. Yaitu hal-hal yang berhubungan dengan pendidikan/pelatihan, etos kerja,
motivasi kerja, sikap mental dan kondisi fisik pegawai. 2. Sarana pendukung, yaitu
hal yang berhubungan dengan lingkungan kerja (keselamatan kerja, kesehatan
17

kerja,sarana produksi, teknologi) dan hal-hal yang berhubungan dengan kesejatraan


pegawai (upah/gaji, jamina sosial, keamanan kerja). 3. Supra sarana, yaitu hal-hal
yang berhubungan dengan kebijaksanaan pemerinta dan hubungan industri
manajemen.
Penelitian juga dilakukan oleh Abdul Rasyid et.al (2003) yang menunjukan
bahwa adanya pengaruh positif budaya organisasi terhadap kinerja karyawan. Di
sisi lain, budaya organisasi juga memiliki hubungan erat dengan motivasi kerja
terhadap kinerja karyawan. Menurut Sadili (2005) memberikan pengertian motivasi
sebagai proses mempengaruhi atau mendorong dari luar terhadap seseorang atau
kelompok kerja agar mereka mau melaksanakan sesuatu yang telah ditetapkan.
Motivasi juga dapat diartikan sebagai dorongan (driving force) dimaksudkan
sebagai desakan yang alami untuk memuaskan dan memperahankan kehidupan.
Motivasi kerja karyawan memegang peranan penting dalam keberhasilan
organisasi, baik organisasi komersial maupun organisasi publik, karena motivasi
dapat mempengaruhi tingkat produktivitas, kualitas kerja, komitmen pegawai pada
organisasi dan budaya kerja. Keharmonisan tujuan yang tercapai antara karyawan
dan organisasi melalui budaya akan membangun suatu motivasi tersendiri dalam
diri karyawan.
Menurut Robbins (2003) dan (Gibson, 1997) bahwa kinerja pegawai adalah
sebagai fungsi dari interaksi antara kemampuan dan motivasi. Dalam studi
manajemen kinerja pekerja atau pegawai ada hal yang memerlukan pertimbangan
yang penting sebab kinerja individual seorang pegawai dalam organisasi
merupakan bagian dari kinerja organisasi, dan dapat menentukan kinerja dari
organisasi tersebut. Berhasil tidaknya kinerja pegawai yang telah dicapai organisasi
tersebut akan dipengaruhi oleh tingkat kinerja dari pegawai secara individu maupun
kelompok. Kinerja (ferformance) merupakan perilaku organisasional yang secara
langsung berhubungan dengan produksi barang atau penyampaian jasa. Kinerja
18

seringkali difikirkan sebagai pencapaian tugas, dimana istilah tugas sendiri berasal
dari pemikiran aktivitas yang dibutuhkan oleh pekerja.
Yukl (1998) memberikan pernyataan sebagai berikut, memakai istilah
proficiency yang mengandung arti yang lebih luas. Kinerja mencakup segi usaha,
loyalitas, potensi, kepemimpinan, dan moral kerja. Profisiensi dilihat dari tiga segi,
yaitu: perilaku-perilaku yang ditunjukan seseorang dalam bekerja, hasil nyata atau
outcomes yang dicapai pekerja, dan penilaian-penilaian pada faktor-faktor seperti
motivasi, komitmen, inisiatif, potensi kepemimpinan dan moral kerja. Gibson
(1997) mendefinisikan kinerja sebagai hasil dari pekerjaan yang terkait dengan
tujuan organisasi seperti, kualitas, efesiensi, dan kriteria efektifitas lainya. Kinerja
merefleksikan seberapa baik dan seberapa tepat seorang individu memenuhi
permintaan pekerjaan.

2.2.3 Konsep Analisis Kinerja


Analisis kinerja adalah sebuah proses penilaian secara sistematis mengenai
kinerja atau job performance dari seseorang maupun suatu organisasi. Tujuan dari
diadakannya analisis kinerja adalah untuk mengukur keberhasilan atau kegagalan
pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program untuk kemudian diperbaiki atau
ditingkatkan demi tercapainya visi atau misi tertentu.
Macam-Macam Proses dari Analisis Kinerja ;

1. Proses Produksi: Proses Produksi adalah serangkaian langkah kegiatan yang


dilakukan secara teratur untuk menghasilkan suatu produk yang bersifat nyata.
Untuk menghasilkan suatu produk (barang/jasa) pasti membutuhkan suatu proses
produksi.
2. Proses Administrasi/Manajemen: Proses administrasi/ manajemen adalah
serangkaian kegiatan yang dilakukan secara teratur dan berakhir pada suatu produk
yang tidak nyata seperti keputusan atau kebijakan.
19

Unsur-Unsur yang Diperhatikan dalam Analisis Kinerja

1. Penilaian kinerja karyawan harus diukur dan dikomparasikan sesuai dengan target
dan standar yang telah ditetapkan.
2. Pemberian reward bagi karyawan yang memberikan kontribusi lebih.
3. Menganalisa dan mengidentifikasi kebutuhan karyawan akan training
pengembangan baik di waktu sekarang maupun di masa datang.
4. Penentuan target dan standar untuk waktu yang akan datang. Pada umumnya unsur
penilaian kinerja tersebut tidak hanya berlaku untuk karyawan. Contoh penilaian
kinerja yang lain adalah penilaian kinerja Pegawai Tata Usaha pada lembaga
pendidikan untuk meningkatkan kualitas pelayanan Administrasi di Sekolah.
Sehingga unsur-unsur tersebut dalam arti luas dapat diterapkan pada lembaga
apapun selain perusahaan nirlaba maupun organisasi pemerintah.

2.2.3 Konsep Pegawai Tata Usaha


Kinerja adalah kesuksesan seseorang dalam melaksanakan tugas, hasil kerja
yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi
sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing atau tentang
bagaimana seseorang diharapkan dapat berfungsi dan berperilaku sesuai dengan
tugas yang telah dibebankan kepadanya serta kuantitas, kualitas dan waktu yang
digunakan dalam menjalankan tugas (Sutrisno, 2011). Kemudian Robbins (2007)
mendefinisikan kinerja yaitu suatu hasil yang dicapai oleh pegawai dalam
pekerjaanya menurut kriteria tertentu yang berlaku untuk suatu pekerjaan.
Mangkunegara (2011) menyebutkan jika kinerja pegawai adalah hasil kerja secara
kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan
tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Simamora
(2002) menjelaskan jika kinerja merupakan hasil kerja yang dapat dicapai oleh
seorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang
20

dan tanggung jawab masing-masing, dalam rangka upaya mencapai tujuan


organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan
moral maupun etika. Berdasarkan uraian di atas dapat dijelaskan jika kinerja
pegawai adalah hasil kerja baik kualitas maupun kuantitas yang dicapai pegawai
dalam melaksanakan 11 tugasnya sesuai dengan tanggung jawab masing-masing
dalam sebuah pekerjaan untuk mencapai tujuan instansi.
Manajemen tata usaha berkaitan dengan urusan pencatatan, pengumpulan,
penyimpanan data dan dokumen yang dapat digunakan untuk membantu pemimpin
dalam pengambilan keputusan, urusan surat-menyurat serta laporan-laporan
mengenai kegiatan lembaga pendidikan (sekolah maupun perguruan tinggi). Secara
terperinci, kegiatan pegawai tata usaha meliputi beberapa aktivitas yang
diberlakukan dalam organisasi, yaitu:
1. Menerima (menghimpun), Yaitu kegiatan-kegiatan mencari data mengusahakan
tersedianya segala keterangan yang tadinya belum ada atau berseraka diaman-mana
sehingga siap untuk dipergunakan bilamana diperlukan.
2. mencatat, Yaitu kegiatan yang membubuhkan dengan berbagai peralatan tulis
keterangan yang diperlukan sehingga terwujud tulisan yang dapat dibaca, dikirim
dan disimpan. Dalam perkembangan teknologi modern maka dapat termasuk alat-
alat perekam suara.
3. Mengelola, Yaitu bermacam kegiatan mengerjakan keterangan-keterangan
dengan maksud mennyajiakan dalam bentuk yang lebih berguna.
4. Menggandakan, Yaitu kegiatan memperbanyak dengan berbagai cara dan alat
sebanyak jumlah yang diperlukan.
5. Mengirim, Yaitu kegiatan menyampaikan dengan berbagai cara dan alat dari
berbagai satu pihak kepada pihak yang lain.
6. Menyimpan, Yaitu kegiatan menaruh dengan berbagai cara dan alat di tempat
yang aman dan tertentu. Sedangkan pengertian tata usaha menurut pedoman
pelayanan tata usaha untuk perguruan tinggi adalah: Tata Usaha adalah segenap
21

kegiatan mengelolah surat menyurat dari ke enam bahan keterangan semua yang di
perlukan oleh pemimpin organisasi untuk menopang proses pengambilan
keputusan.
Adapun peran pegawai tata usaha pegawai tata usaha mempunyai tiga peran
pokok yaitu:
1. Melayani pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan operatif untuk mencapai tujuan dari
suatu organisasi,
2. Menyediakan keterangan-keterangan bagi pucuk pimpinan organisasi itu untuk
membuat keputusan atau melakukan tindakan yang tepat
3. Membantu kelancaran pengembangan organisasi sebagai suatu keseluruhan.
Tata Usaha melayani pelaksanaan sesuatu pekerjaan operatif dengan menyediakan
berbagai keterangan yang diperlukan.
Keterangan itu memudahkan tercapainya tujuan yang diinginkan atau
memungkinkan penyelesaian pekerjaan operatif yang bersangkutan secara baik.
Tata Usaha juga dapat membantu pihak pemimpinan sesuatu organisasi dalam
mengambil keputusan dan melakukan tindakan yang tepat, pencatatan keterangan-
keterangan itu selain untuk keperluan informasi tetapi juga berhubungn dengan
fungsi pertanggungjawaban dan fungsi control.

2.3 Landasan Teori

2.3.1 Teori Kinerja Pegawai


Pendapat dari Afandi (2018:83) Kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai
oleh seseorang atau kelompok orang dalam suatu perusahaan sesuai dengan
wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam upaya pencapaian tujuan
organisasi secara illegal, tidak melanggar hukum dan tidak bertentangan dengan
moral dan etika.
22

Menurut Mangkunegara (2009:67) pengertian kinerja (prestasi kerja) adalah


hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai dalam
melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggungjawab yang diberikan kepadanya.
Menurut Wibowo (2010:4) Kinerja adalah implementasi dari rencana yang
telah disusun tersebut. Implementasi kinerja dilakukan oleh sumber daya manusia
yang memiliki kemampuan, kompetensi, motivasi, dan kepentingan. Bagaimana
organisasi menghargai dan memperlakukan sumber daya manusianya akan
memengaruhi sikap dan perilakunya dalam menjalankan kinerja.
Menurut Rivai (2012:309), kinerja merupakan perilaku nyata yang ditampilkan
setiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh pegawai sesuai dengan
perannya dalam perusahaan.
Sementara menurut Simanjuntak (2010:1), kinerja adalah tingkat pencapaian
hasil atas pelaksanaan tugas tertuntu.Kinerja perusahaan adalah tingkat pencapaian
hasil dalam rangka mewujudkan tujuan perusahaan. Manajemen kinerja adalah
keseluruhan kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan kinerja perusahaan atau
organisasi, termasuk kinerja masingmasing individu dan kelompok kerja
perusahaan tersebut. Konsep kinerja merupakan singkatan dari kinetika energi kerja
yang padanannya dalam bahasa inggris performance. Istilah performance sering di
Indonesiakan sebagai performa. Kinerja adalah keluaran yang dihasilkan oleh
fungsi-fungsi atau indikator-indikator suatu profesi dalam waktu tertentu.
Dari beberapa pendapat diatas maka dapat diketahui bahwa kinerja merupakan
hasil kerja yang dicapai oleh seseorang pegawai sesuai dengan pekerjaan yang
diberikan kepadanya dalam waktu tertentu. Kinerja juga merupakan perwujudan
kerja yang dilakukan oleh pegawai yang biasanya digunakan sebagai dasar
penilaian terhadap pegawai atau organisasi.Kinerja yang baik merupakan suatu
langkah utama untuk menuju tercapainya suatu tujuan organisasi.
23

2.4 Model Penelitian

Analisis Kinerja Pegawai khususnya yang menyangkut bagian tata usaha

administrasi di SMP Negeri 5 Abiansemal, Kec. Abiansemal, Kab. Badung, adalah

merupakan model penelitian untuk menjawab pertanyaan; Bagaimanakah pegawai

tata usaha mampu melakukanan kinerjanya dengan Baik dalam proses pelayanan

administrasi di sekolah terhadap Guru dan Siswa serta apakah didalam melakukan

kinerja sudah sesuai dengan pembagian penugasan masing-masing bagian tata

usaha di Sekolah Menengah Pertama Negeri 5 Abiansemal.

Pertanyaan selanjutnya, adalah apakah ada kendala disaat melakukan analisis

kinerja oleh pegawai tata usaha.

Berikut dibawah ini peneliti dapat menggambarkan bentuk atau model dari
pada penelitian yang peneliti lakukan beserta penjelasannya.
24

Gambar 2.1 Model Penelitian

Analisis Kinerja Pegawai Tata Usaha di SMP Negeri 5


Abiansemal, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten
Badung.

Kinerja adalah hasil kerja yang


dapat dicapai oleh seseorang atau
kelompok orang dalam suatu 1. Bagaimana analisis
perusahaan sesuai dengan kinerja pegawai tata usaha di Meningkatkan
wewenang dan tanggung jawab SMP N 5 Abiansemal Kinerja Pegawai
masing- masing dalam upaya
2. Apa Kendala Analisis Tata Usaha di SMP
mencapai tujuan organisasi
Kinerja di SMP N 5 N 5 Abiansemal
secara ilegal,tidak melanggar
hukum dan tidak bertentangan Abiansemal
dengan moral dan etik. Afandi
(2018:83)

1. Analisis Kinerja Pegawai Tata Usaha di SMP N 5 Abiansemal dapat di


tingkatkan.

BAB III
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan penelitian

kualitatif. Pendekatan kualitatif dimaksud adalah suatu proses penelitian serta

pemahaman yang berdasarkan pada metodelogi yang menyelidiki suatu fenomena

sosial dan masalah manusia. Pada pendekatan ini penulis membuat suatu gambaran

kompleks, meneliti kata-kata, laporan terinci dan pandangan dari responden, dan

melakukan studi pada situasi yang alami (creswell,1088:15),

Sementara Bogdan dan taylor (Moleong,2007:3) mengemukakan bahwa


metodelogi kualitatif adalah merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan
data deskriptis kualitatif adalah merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan
data deskriptis berupa kata-kata tertulis maupun lisan dari orang-orang dengan
prilaku yang diamati. Untuk mendapatkan data, keterangan dan dokumen secara
ilmiah yang sesuai dengan materi yang menjadi tujuan penelitian maka sangat
diperlukan adanya penggunaan metode tertentu dalam suatu penelitian. Pada
prinsipnya semua metode itu sesuai dengan permasalahan, situasi dan kondisi
dalam penelitian tersebut.
Penelitian kualitatif pada hakekatnya adalah mengamati orang- orang dalam
lingkungan hidupnya, berinteraksi dengan mereka serta berusaha memahami
bahasa dan tafsiran mereka tentang dunia sekitar (Nasution,1988:5). Hal ini senada
dengan yang dikemukakan oleh Nasir (1999:63) yaitu,”Metode deskriptif adalah
suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu
kondisi,suatu kondisi, suatu pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa
sekarang”
25
26

Pada penelitian ini, peneliti hanya berusaha menggunakan suatu keadaan atau
peristiwa/ keadaan subyek/ obyek penelitian saat sekarang berdasarkan pada fakta-
fakta yang tampak atau sebagaimana adanya. Seperti pendapat Suart A. Schlegel
(dalam Sugiono,2008:87) yang mengatakan bahwa; Penelitian deskriptif bertujuan
untuk mengadakan dan menyampaikan fakta-fakta dengan jelas dan teliti. Studi
deskriptif harus lengkap, tanpa banyak detail yang tidak penting dalam
penunjukkan apa yang penting atau tidak. Jadi penelitian deskriptif memandu
peneliti untuk mengesplorasi dan atau memotret situasi sosial yang akan diteliti
secara menyeluruh, luas dan mendalam.
Berdasarkan pada pengertian-pengertian sebagaimana dijelaskan diatas maka,
dapat dilihat ciri-ciri penelitian kualitatif (Sugiyono,2011:12-22) yaitu :
1. Dilakukan pada kondisi yang ilmiah, (Sebagai lawannya adalah eksperimen)
langsung ke sumber data data penelitian adalah instrument kunci.
2. Penelitian kualitatif lebih bersifat deskriptif yaitu data yang terkumpul
berbentuk kata-kata atau gambar, sehingga tidak menekankan pada angka.
3. Penelitian kuantitatif lebih menekankan pada proses dari pada produk atau
outcome
4.Penelitian Kuantitatif melakukan analisis data secara induktif, artinya analisis
dilakukan secara logis dan mendalam.
5. Penelitian kuantitatif lebih menekankan pada makna.

3.2 Lokasi Penelitian

Penentuan lokasi penelitian yang terbaik adalah dengan mempertimbangkan

teori Sustantive yang artinya adalah, teori yang dipertimbangkan untuk keperluan

subtantive atau emperis dalam satu lingkup ilmu pengetahuan dan mejajaki

lapangan untuk mencari kesesuaian dengan kenyataan yang ada di lapangan.


27

Sementara itu adanya keterbatasan geografis dan praktis seperti waktu, biaya dan

tenaga perlu dijadikan pertimbangan dalam menentukan penelitian (Moleong,2004)

Dipilihnya lokasi di SMP Negeri 5 Abiansemal, Kecamatan Abiansemal,


Kabupaten Badung memiliki alasan sebagai berikut :
1. Secara Subyektif
Alasan secara subyektif dimaksudkan adalah berdasarkan pada pertimbangan
tempat yang dekat, kemudahan memasuki lokasi, tidak banyak biaya, praktis.
Berdasarkan hal tersebut maka lokasi penelitian dipilih di Sekolah Menengah
Pertama Negeri 5 Abiansemal, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung.
Dipilih Lokasi penelitian sebagaimana tersebut diatas yaitu Sekolah Menengah
Pertama Negeri 5 Abiansemal, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung.
a. Sederhana; dimaksudkan adalah ruang lingkup tidak terlalu luas.
b. Mudah memasuki lokasi; dimaksudkan adalah penelitian memiliki akses untuk
memudahkan lokasi; dimaksudkan adalah penelitian memiliki akses untuk
memudahkan area atau lokasi sekolah.
c. Efisiensi; dimaksud adalah dari segi waktu sangat efisien dan sangat efektif
karena peneliti bertempat tinggal satu wilayah sekolah Menengah Pertama yang
akan di teliti.
d. mudah memperoleh izin, artinya terdapat kemudahan bagi peneliti bila dalam
penelitian ini diharuskan memperoleh izin terkait menggali sumber data.

2. Secara Obyektif
Alasan secara obyektif dimaksudkan adalah, peneliti adalah berstatus sebagai
pegawai kontrak di Sekolah Menengah Pertama Negeri 5 Abiansemal, Kecamatan
Abiansemal, Kabupaten Badung dan melaksanakan penelitian dengan obyek atau
sasaran penelitian adalah proses kinerja pelayanan administrasi terkait dengan
analisis kinerja pegawai tata usaha di sekolah dalam proses pelayanan di bagian
administrasi kepada Guru dan Siswa di sekolah Menengah Pertama Negeri 5
28

Abiansemal. Kedua obyek ini dipilih oleh karena keduanya memiliki keterkaitan
sangat erat terhadap proses penelitian yang diteliti yaitu; Analisis Kinerja Pegawai
Tata Usaha di SMP N 5 Abiansemal, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung

3.3 Jenis dan Sumber Data

3.3.1 Jenis Data


Berdasarkan jenisnya, data dapat dibedakan menjadi 2 (dua), Yaitu :
1. Data Kualitatif adalah data yang diartikan sebagai data yang berbentuk kata-kata,
gambar dan sedikit angka yang dianalisis (Nurul Suriah, 2007). Data Kualitatif
dapat diperoleh melalui berbagai macam teknik pengumpulan data seperti,
wawancara, menganalisis dokumen yang ada dan terkait dengan penelitian. Bentuk
lain dari pada data kualitatif adalah gambar yang diperoleh melalui pemotretan atau
merekam video.

2. Data kualitatif adalah data yang dinyatakan dalam bentuk angka-angka (Sugiono,
2001) sesuai dengan bentuknya data kuantitatif dapat dipilih atau dianalisis dengan
menggunakan teknik perhitungan matematika atau statistik. Untuk memenuhi
kebutuhan akan data terhadapat penelitian yang dilakukan yaitu, Analisis Kinerja
Pegawai Tata Usaha di SMP N 5 Abianasemal, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten
Badung, maka, peneliti dalam mencari menjaring data dan informasi adalah dengan
menggunakan jenis kualitatif dengan Teknik observasi, wawancara serta dokumen.

3.3.2 Sumber Data


Pada Penelitian ini penulis mengumpulkan data melalui berbagai sumber dan
berbagai cara. Data menurut sumbernya dapat dibedakan menjadi dua yaitu :
1. Data Primer;
Data Primer yaitu data yang diperoleh langsung dari obyek atau subjek yang
diteliti. Dalam penelitian ini, data primer didapatkan secara langsung dari obyek
29

atau subjek yang diteliti. Dalam penelitian ini, data primer didapatkan secara
langsung oleh peneliti berdasarkan hasil wawancara antara peneliti dan kepala
sekolah dan Salah satu pegawai tata usaha SMP N 5 Abiansemal yang telah dipilih
menjadi Informan. Selain itu data primer dalam penelitian ini didapat dari
pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki oleh penelitian mengenai kinerja
pegawai tata usaha di SMP N 5 Abiansemal.
2. Sekunder adalah data yang diperoleh melalui pengumpulan atau pengolahan data
yang bersifat pribadi , resmi kelembagaan referensi-referensi atau peraturan yang
memiliki relevansi dengan fokus permasalahan penelitian. Iskandar (2009:76-77).
Data sekunder juga merupakan data yang telah diolah sebelumnya yang diperoleh
dari studi perpustakaan, maupun studi dokumentasi. Adapun data sekunder
diperoleh melalui :
a) Studi pustaka yaitu bersumber dari hasil bacaan literatur atau buku-buku atau
data terkait dengan topik penelitian. Ditambah penelusuran data online, dengan
pencarian data melalui fasilitas internet.
b) Dokumentasi yaitu arsip-arsip, laporan tertulis atau daftar inventaris yang
diperoleh terkait dengan penelitian yang dilakukan. Menurut Arikunto,dokumentasi
adalah mencari data mengenai hal-hal atau variable yang berupa catatan,transkrip,
buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda, dan sebagainya.

3.4 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian dalam penelitian kualitatif adalah “Human intrument”

atau peneliti sendiri. Menurut Djam’an satori & Aan Komariah (2011:61) human

instrument dipahami sebagai alat yang dapat menggungkap fakta-fakta lapangan

dan tidak ada alat yang paling elastic dan tepat untuk mengungkapkan data kualitatif

kecuali peneliti sendiri. Menurut Suharsimi Arikunto (2010 : 203) instrument


30

penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam

mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik,

dalamarti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah.

Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah pedoman wawancara,

pedoman pengamatan (observasi) dan pedoman dokumentasi. Adapun kisi-kisi

instrument terlampir.

3.5 Teknik Menentukan Informan

Informan adalah orang yang diharapkan dapat memberikan informasi tentang


situasi dan kondisi latar penelitian. Menurut Faisal (1999:20), agar diperoleh
informasi yang lebih terbukti, terdapat beberapa kriteria yang perlu
dipertimbangkan antara lain :
1. Subjek yang lama intensif dengan suatu kegiatan atau aktifitas yang menjadi
sasaran atau perhatian penelitian.
2. Subjek yang masih terkait secara penuh dan aktif pada lingkungan atau kegiatan
yang menjadi sasaran atau perhatian penelitian.
3. Subjek yang mempunyai cukup banyak informasi, banyak waktu, dan
kesempatan untuk dimintai keterangan.
4. Subjek yang berada atau tinggal pada sasaran yang mendapat perlakuan yang
mengetahui kejadian tersebut.
Pada penelitian ini, penelitian melakukan observasi dan wawancara kepada
orang-orang yang dipandang tahu tentang Analisis kinerja pegawai tata usaha di
SMP N 5 Abiansemal, dengan berbagai pertimbangan dalam memilih narasumber
sebagai sumber data penelitian nantinya. Adapun cara dalam penentuan informan,
peneliti peneliti menggunakan cara purposive sampling .Hal ini dilakukan dengan
cara mengambil subjek bukan didasari atas strata, random atau daerah, tetapi atas
31

adanya tujuan tertentu. Menurut sugiyono (2012:126) menjelaskan bahwa


purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.

3.6 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam

penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa

mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data

yang memenuhi standar data yang ditetapkan. Untuk itu, pengumpulan data yang

akan dilakukan, yaitu dengan melaksanakan tahapan-tahapan sebagai berikut ;

3.6.1 Teknik Observasi


Teknik Observasi adalah kegiatan pengamatan di lapangan yang digunakan
sebagai sumber data penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti mengamati
pengamatan langsung objek penelitian yang berkaitan dengan strategi yang telah
dilakukan Pegawai Tata Usaha dalam meningkatkan kinerja administrasi di SMP N
5 Abiansemal. Alasan mengapa penulis melakukan kegiatan observasi adalah :
1. Untuk mendapatkan gambaran secara realistik atau keadaan nyata terhadap
prilaku atas individu-individu terhadap berbagai kejadian-kejadian yang terkait
dengan penelitian sehingga nantinya dapat pergunakan untuk menjawab
permasalahan pada penelitian ini.
2. Untuk mengukuran dan evaluasi terhadap aspek tertentu terkait dengan tujuan
penelitian. Bungin (2007:155) mengemukakan, ada beberapa bentuk observasi
yang dapat dipergunakan didalam penelitian kualitiatif yaitu,
Observasi partisivasi, observasi tidak terstruktur dan observasi kelompok tidak
terstruktur.
32

3.6.2 Teknik Wawancara


Teknik wawancara adalah pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan
ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikontruksikan maka dalam suatu topik.
Dalam penelitian ini, pertama, peneliti melakukan wawancara dengan model
pembiraraan informal dimana hal itu bergantung pada spontanitas dalam
mengajukan pertanyaan kepada yang diwawancarai, sehinggga tercipta suasana
biasanya dan wajar seperti pembicaraan biasa dalam sehari-hari. Kedua, peneliti
akan menggunakan petunjuk umum wawancara dengan membuat kerangka dan
garis besar pokok-pokok yang akan ditanyakan nantinya dalam proses wawancara,
tujuannya untuk menjaga agar pokok-pokok yang direncanakan dapat tercakup
seluruhnya.
Model teknik wawancara yang digunakan dalam penelitian kualitatif adalah
teknik wawancara mendalam (indepth interview). Teknik wawancara mendalan
adlah suatu proses didalam memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan
melalui tanya jawab dan bertatap muka secara langsung dengan resssponden atau
orang yang diwawancarai dengan atau tanpa menggunakan pedoman wawancara.
Pelaksanaan wawacara dilaksanakan dengan menyasar kepada orang-orang
yang memiliki hubungan erat dengan obyek penelitian seperti pegawai tata usaha
yang terlibat secara langsung didalam analisis kinerja pegawai tata usaha. Berikut
penentuan responden atau informan sebagai berikut: Kepala Sekolah, Kepala
Pegawai tata usaha, Pegawai tata usaha dibidang masing-masing.

3.6.3 Teknik Dokumentasi


Teknik dokumentasi adalah setiap bahan tertulis ataupun film yang berguna
sebagai bukti untuk suatu pengujian. Studi dokumen merupakan pelengkap dari
penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif.
dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini ialah dari berbagai arsip yang
dimiliki oleh SMP N 5 Abiansemal tentang startegi dan kinerja, dari surat kabar,
maupun buku-buku atau literature yang sesuai dengan bahasan penelitian.
33

Berdasarkan kamus lengkap Bahasa Indonesia terbaru karangan Drs.M.


Kasir Ibrahim tahun 1994, penerbit Pustaka Tinta Mas., halaman 86 menerangkan
bahwa, kata “ Dokumen” memiliki pengertian, sesuatu yang tertulis dan tercatat
yang dipakai sebagai bukti atau keterangan. Sementara “Dokumentasi”
mengandung pengertian pemberian atau pengumpulan bukti-bukti.
Berdasarkan pada penjelasan tersebut diatas maka, dapat diartikan bahwa,
metode dokumentasi pada penelitian ini adalah, mengumpulkan berbagai data
informasi dari sumber informasi yang berbentuk tulisan/catatan, tergambar/foto,
kliping, memorial dan sejenisnya maupun berbentuk flashdisk atau eletronik dan
sebagian besar data dokumen tersimpan dalam bentuk surat-surat, catatan
harian,dan sebagainya. Namun pada prinsipnya apabila kita kelompokkan ada
beberapa jenis atau bentuk dokumen yaitu, berbentuk tekstual,berbentuk elektronik.

3.6.4 Teknik Online


Teknik Online adalah perkembangan teknologi internet,google menjadi
setiap orang mempunyai akses seluas-luasnya untuk melakukan berbagai aktifitas
ataupun transaksi dengan mengakses melalui online dalam memenuhi berbagai
pemenuhan terhadap kebutuhan hidupnya mulai dari kebutuhan yang bersifat
primer maupun yang bersifat sekunder dengan cepat,efektif serta efisien.
Transaksi lewat online berupa informasi aataupun data yang diperlukan
pada jaman sekarang dapat dilakukan dengan mudah dan cepat serta memiliki
tingkat akurasi sangat tinggi. Data atau informasi berbagai bidang keilmuan.
Berbagai kalangan masyarakat telah memanfaatkan kemajuan teknologi
untuk mengakses data atau informasi yang dibutuhkannya oleh masyarakat dari
semua lapisan. Data bisa dikelola oleh sejumlah perusahaan bergerak dibidang
teknologi modern dan dibutuhkan pula oleh berbagai kalangan masyarakat untuk
mengakses berbagai informasi yang diperlukannya sebagai bahan atau referensi
didalam aktifitas kehidupan termasuk didalamnya yang diperlukan oleh para
peneliti.
34

Pencarian berbagai informasi berupa data dengan teknik online bagi peneliti
memiliki banyak keuntungan, diantaranya sebagai berikut :
1. Hemat waktu: artinya tidak diperlukan waktu yang lama dalam menemukan atau
mengakses data atau informasi yang diperlukan tanpa batasan waktu.
2. Ketuntasan: artinya dengan melalui media internet dan portal tertentu maka
setiap orang dapat dengan mudah dan cepat untuk mengakses secara tuntas berbagai
informasi atau data yang tersedia dan diperlukan.
3. Kesesuaian: artinya setiap peneliti dapat dengan dengan mudah untuk mencari
dan menemukan sumber-sumber data atau informasi yang sesuai, benar dan akurat
secara mudah dan cepat.
4. Hemat Biaya: artinya penelitian akan sangat mudah, cepat didalam memperoleh
atau mendapatkan berbagai jenis informasi atau data yang diperlukan untuk
menyelesaikan penelitiannya dengan tanpa harus mengeluarkan dana bessar.

3.7 Teknik Analisis Data

Analis data adalah suatu proses mencari dan menyusun secara sistimatis data
yang diperoleh atau didapatkan dari hasil wawancara, obsevasi dan dokumentasi
dengan cara mengorganisasikan data kedalam katagori-katagori kemudian
menjabarkan kedalam unit-unit, melakukan sintesa, menyususn kedalam pola,
memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari dan membuat simpulan
sehingga mudah dipahami.
Menurut Miles dan Huberman (1992:16) Bahwa, analisis terdiri dari tiga
alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan yaitu :
Kegiatan yang secara bersamaan yaitu :
1. Alur Reduksi Data
Reduksi data dimaksud adalah sebagai suatu proses pemilihan, pemusatan
perhataian perhatian penyederhanaan, Pengabstrakan dan transformasi data “kasar”
35

yang muncul dari catatan – catatan tertulis dilapangan, yakni melalui seleksi yang
ketat, membuat ringkasan atau uraian singkat, menajamkan, menggolongkan dalam
suatu pol yang lebih luas, mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan
selanjutnya adalah mengorganisasikan data sedemikian rupa hingga penarikan
kesimpulan.

2. Alur Penyajian Data.


Penyajian data diartikan sebagai sekumpulan informasi tersusun yang
memberi kemungkinan adanya penarikan suatu simpulan maupun pengambilan
tindakan. Dalam penelitian ini data yang relevan disusun sehingga menjadi
informasi yang dapat disimpulkan dan memiliki makna tertentu dengan cara
menampilkannya kedalam bentuk uraian singkat, bagan, dengan teks yang bersifat
naratif dan membuat hubungan antar katagori sehingga dapat memberikan
gambaran tentang apa yang telah terjadi dan merencanakan kerja selanjutnya
berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut dan melakukan apa yang perlu untuk
ditindak lanjuti.

3. Alur Penarikan Kesimpulan/Verifikasi


Penarikan Simpulan/ verifikasi adalah dilakukan selama penelitian masih
berlangsung. Simpulan-simpulan juga masih terus dilaksanakan verifikasi selama
penelitian karrena, simpulan tersebut sifatnya terbuka, artinya penulis masih
melakukan peninjauan ulang pada catatan-catatan lapangan, tukar menukar pikiran
diantaranya teman ataupun upaya-upaya yang luas untuk menempatkan salinan
suatu temuan dalam seperangkat data yang lain yang kemudian harus diuji terlebih
dahulu kebenarannya atau dengan melakukan pemeriksaan terhadap keabsahan dari
pada data untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembandingan terhadap data
tersebut, guna untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembandingan tehadap
36

data tersebut, guna membangun kepercayaan informasi sehingga, memberikan


suatu jawaban yang tepat atas permasalahan yang diteliti.
Sementara disisi lain Miles dan huberman (1999) memberikan penjelasan dan
penegasan terhadap tahapan-tahapan dari proses analisis data. Ditegaskannya
bahwa, dalam proses analisis data dipergunakan dua model pokok proses analisis
data, yaitu :

1. Model Analisis Mengalir


Model analisis mengalir, terdapat tiga komponen analisis yaitu berupa
reduksi data, berupa sajian data dan penarikan kesimpulan. Verifikasi data yang
dikumpulkan melalui teknik observasi maupun teknik wawancara dan teknik
dokumentasi dilakukan oleh karena ketiga sumber data tersebut saling berhubungan
satu sama laiinya. Dengan Analisis data pada penelitian yang bersifat kualitatif
dapat dilakukan bersamaan atau beririrngan dengan proses pengumpulan data.

2. Model Analis Interksi adalah, merupakan komponen reduksi data dan sajian data
yang dilakukan secara bersamaan dengan pengumpulan data, setelah data
terkumpul maka, ketiga komponen analisis tersebut berinteraksi.
Berdasarkan pada uraian sebagaimana dipaparkan diatas maka, pendekatan yang
penulis gunakan didalam penelitian ini adalah pendekatan yang bersifat deskriptif
oleh karena, deskriptif adalah merupakan suatu proses dari penggambaran daerah
atau tempat dilaksanakannya penelitian ini.
37

2. Model Analisis Interaktif


Model Analisis Interaktif adalah, merupakan komponen reduksi data dan
sajian data yang dilakukan secara bersamaaan dengan pengumpulan data, setelah
data terkumpul maka, ketiga komponen analisis tersebut berinteraksi.

Berdasarkan pada Uraian sebagaimana dipaparkan diatas maka, pendekatan


yang penulis gunakan didalam penelitian ini adalah pendekatan yang bersifat
deskriptif oleh karena, deskriptif adalah merupakan suatu proses dari
penggambaran daerah atau tempat dilaksanakannya penelitian ini.
38

DAFTAR PUSTAKA

Robbins (2003) & Gibson (1997) kinerja pegawai interaksiantara kemampuan dan
motivasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo persada.

Yukl (1998) Konsep kinerja memakai istilah profisiensi yang mengandung arti
lebih luastentang kinerja. Prenhallindo,1998

Mangkunegara A.A. Evaluasi Kinerja SDM. Bandung: PT Rafika Aditama, 2005


Rivai (2012:309), prestasi kerja setiap orang yang dihasilkan oleh pegawai sesuai
dalan perannya. Jakarta: PT. Raja Grafindo.

Simanjuntak (2010:1) Kinerja tingkat pencapaian hasil pelaksanaan tugas


mewujudkan tujuan lembaga. AKPRIND:Yogyakarta.

Abdul Rasyid et.al (2003) budaya organisasi terhadap kinerja karyawan. Jurnal
of management development,22(8),708-728

Afandi (2018:83) kinerja yang dapat dicapai tujuan organisasi secara ilegal
Pekanbaru: Zanafa Publishing.

Moleong, L. J. 2007 Metode Penelitian kualitatif. (Alih bajasa : Hasan Basari).


Badung: PT Remaja Rosdakarya.

Sugiyono. 2005.Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung:Alfabeta.


Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Badung:PT
Remaja Rosdakarya
39

Sumber Dokumen :
Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 Tentang Pendidikan
Sistem Nasional (SISDIKNAS)
Peraturan perundang-undangan .

Sumber Online
https://raharja.ac.id/2020/11/14/analisis/
https://prokomsetda.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/teori-kinerja-
pegawai.
http://eprints.mercubuana-yogya.ac.id/5193/3/BAB%20II.pdf
http://teori+kinerja+pegawai+menurut+afandi.pdf

LAMPIRAN : Pedoman Wawancara


DAFTAR RESPONDEN
40

Pedoman Wawancara
ANALISIS KINERJA PEGAWAI TATA USAHA
DI SMP NEGERI 5 ABIANSEMAL
KECAMATAN ABIANSEMAL KABUPATEN BADUNG

1). Apakah semua pegawai tata usaha sudah menjalankan analisis kinerjanya
masing-masing?
2). Strategi apa yang Bapak Kepala Sekolah dan Ibu Kepala Pegawai Tata Usaha
terapkan untuk meningkatkan kinerja pegawai tata usaha disekolah SMP N 5
Abiansemal?
3). Apakah Bapak Kepala Sekolah dan Ibu KTU mampu atau berhasil dalam
menerapkan strategi tersebut?
4). Apakah Bapak Kepala Sekolah dan Ibu KTU mendapatkan kendala-kendala
dalam menerapkan strategi untuk meningkatkan kinerja pegawai tata usaha?
5). Apakah dari Tahun ke tahun kinerja pegawai tata usaha dapat ditingkatkan?
41

DAFTAR INFORMAN

1. Nama : I Gusti Gede Karyawan,S.Pd


Jabatan : Kepala Sekolah
Tempat Tugas : SMP N 5 Abiansemal

2. Nama : Ni Made Arshanti Utami,S.H


Jabatan : Kepala Tata Usaha
Tempat Tugas : SMP N 5 Abiansemal

3. Nama : Ni Komang Ayu Sukadani


Jabatan : Pegawai TU. bagian Bendahara
Tempat Tugas : SMP N 5 Abiansemal

4. Nama : Ni Kadek Ova Dwijayanti,S.Pd


Jabatan :Pegawai TU. bagian Dapodik
Tempat Tugas : SMP N 5 Abiansemal

5. Nama : I Gusti Md. Karang Ariyana,S.E

Jabatan : Pegawai TU bagian Kesiswaan


Tempat Tugas : SMP N 5 Abiansemal

Anda mungkin juga menyukai