Nomor :
Tanggal :
Panitia Penguji Proposal penelitian skripsi adalah :
1. Pembahas 1 :
2. Pembahas 2 :
3. Pembahas 3 :
Mengetahui
Fakultas ilmu sosial da humaniora Program studi ilmu administrasi publik
Universitas ngurah rai Denpasar Universitas ngurah rai Denpasar
Dekan Ketua
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Ida Sang Hyang Widi Wasa atau
Yang Maha Esa, berkat Rahmat dan Karuniah-Nya, sehingga proposal dengan
judul “Analisis Kinerja Pegawai Tata Usaha di SMP N 5 Abiansemal” dapat
diselesaikan.
Penulis menyadari bahwa proposal ini jauh dari kata sempurna, semua itu
tidak terlepas dari adanya kesalahan dan kekurangan akibat keterbatasan
pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki. Ada banyak pihak yang memberikan
bantuan moril dan materiil baik secara langsung maupun tidak langsung dalam
menyelesaian proposal ini. Melalui kesempatan ini, penulisan menyampaian
ucapan terimakasi kepada :
1. Ibu DR. Ni Putu Tirta widanti SS, MM, M.hum., Selaku Rektor Universitas
Ngurah Rai Denpasar yang telah memberi kesempatan dalam mengikuti
perkuliahan.
2. Bapak DR. Drs. I Wayan Astawa SH., MAP. Selaku Dekan Fakultas Ilmu
Sosial dan Humaniora Universitas Ngurah Rai Denpasar.
3Ni Luh Putu Suastini,SE,M.Si, selaku wakil Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan
Homaniora .
4. Ibu Sri Sulandari, S.Sos, MAP, selaku Ketua Program Studi Ilmu Administrasi
Publik pada Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora Universitas Ngurah Rai
Denpasar.
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…...……………………………………………….…………i
iv
2.3 Landasan Teori ............................................................................................ 21
v
BAB 1
PENDAHULUAN
sekolah, guru dan para pegawai tata usaha. banyak hal yang mempengaruhi kinerja
pegawai tata usaha di sekolah, yang antara lain adalah lingkungan kerja yang
kondusif, pengetahuan, penggunaan alat, sikap perbaikan dan disiplin, tanggung
jawab, motivasi, kemampuan, keterampilan, serta teknik-teknik manajerial.
Lembaga harus berusaha menjamin agar faktor yang berkaitan dengan
produktivitas atau motivasi kerja dapat dipenuhi secara maksimal, salah satu faktor
diantaranya adalah kinerja pegawai. Kenyamanan kinerja pegawai dapat memicu
pegawai untuk bekerja lebih baik. Pada dasarnya setiap lembaga akan menghadapi
perubahan lingkungan yang yang bersifat teknis fenomatik. Untuk mendukung
motivasi kerja pegawai dapat dilakukan dengan menciptakan kinerja pegawai yang
menyenangkan, kinerja pegawai merupakan suatu hasil kerja pegawai yang
diberikan oleh atasanya dan bertanggung jawab atasa apa yang telah di berikan
lingkungan kerja yang kondusif, pengetahuan, penggunaan alat, sikap perbaikan
dan disiplin, tanggung jawab, motivasi, kemampuan, keterampilan, serta teknik-
teknik manajerial mempunyai pengaruh terhadap kinerja pegawai dalam usaha
untuk menyelesaikan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya dan akhirnya
berpengaruh terhadap produktivitas kinerja pegawai, lingkungan yang baik akan
meningkatakan hasil kerja yang baik, begitu pula sebaliknya apabila lingkungan
kerja yang kurang tenang, akan mempertinggi tingkat kesalahan yang mereka
lakukan. Besar pengaruhnya kinerja pegawai terhadap peningkatan
produktivitasnya setiap lembaga tentu akan berbeda-beda, tetapi lembaga yang
dapa6t berkembang dengan baik, pada umumnya adalah lembaga yang selalu
melakukan inovasi yang tiada henti-hentinya. Lembaga yang inovatif adalah
lembaga yang dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan yang dihadapi untuk
menunjang produktivitasnya agar kecil kemungkinan mengalami penurunan. oleh
karna itu faktor-faktor kerja harus menjadi perhatian dalam meningkatkan motivasi
pegawai. Sementara motifasi kerja juga memberikan kontribusi yang besar bagi
kinerja pegawai tata usaha. Motivasi kerja merupakan dorongan, semangat dan
4
inspirasi kerja yang ada dalam seseorang pegawai untuk bekerja lebih giat dan lebih
baik. Menurut Robins dalam blog Ucihaitchi menyatakan bahwa mendefinisikan
motivasi kerja sebagai proses yang berperang pada intensitas, arah dan lamanya
berlangsung supaya kearah pencapaian sasaran. Motifasi kinerja pegawai tata usaha
metupakan salah satu faktor yang menentukan kinerja pegawai tata usaha dalam
memberikan layanan terhadap guru, peserta didik, orang tua siswa, dan masyarakat.
Ini merupakan upaya untuk mewujudkan sekolah efektif, karna sekolah efektif
menurut Beare dkk dalam blog Ucihaitachi menyatakan bahwa sekolah efektif
harus memperhatikan kontek pelayanan pelanggan, sumber daya manajemen,
pembinaan program, gaya manajemen sekolah, pemasaran, akuntanbilitas terhadap
stakeholders, memasukkan tenaga ahli, kontribusi pendidikan terhadap ekonomi,
dan respon terhadap kekuatan pasar.
Setelah melakukan observasi awal dan mewawancarai dengan Kepala sekolah
dan beberapa Pegawai di sekolah SMP N 5 Abiansemal, pada tanggal 1 Juli tahun
2020/2021 di antaranya yaitu Kepala Sekolah SMP N 5 Abiansemal, I Gusti Gede
Agung Karyawan,S.Pd dan Wakil Kepala Sekolah, Tri Juni Pertiwi,S.Pd. Beliau
mengatakan bahwa kinerja pegawai tata usaha di sekolah tersebut sangat baik, dari
pernyataan itulah sehingga peneliti tertarik ingin mengkaji dan melihat seberapa
besar kinerja pegawai tata usaha dalam mencapai tujuan sekolah tersebut. Dengan
kita mengetahui bahwa kinerja tata usaha sangat menunjang keberhasilan dalam
suatu lembaga pendidikan, Bedasarkan penjelasan di atas maka penulis merasa
tertarik untuk mengadakan peneliti dengan judul “ Analisis Kinerja Pegawai Tata
Usaha di SMP Negeri 5 Abiansemal ” dipimpin oleh 1 Orang Kepala Sekolah
berstatus PNS dengan Jumlah tenaga kependidikan yaitu 12 orang berstatus Non
PNS, hal ini juga yang menjadi kendala karna pegawai Tata Usaha di SMP Negeri
5 Abiansemal tidak ada yang memiliki status Senior/ PNS hal layaknya SMP di
Abiansmal lainnya karna semua berstatus tenaga Honor/ Kontrak menjadi
lemahnya tingkat Kinerja pegawai di SMP N 5 Abiansemal, hal ini perlu ada
5
perhatian atau dorongan dari Kepala Sekolah Untuk Mencari Pegawai Tata Usaha
berstatus PNS yang bisa dijadikan sebagai Kepala Pegawai Tata Usaha, Agar
kedepannya Kinerja Pegawai tata usaha di SMP N 5 Abiansemal Lebih maksimal
lagi dalam melaksanakan tugasnya masing-masing selain itu penulis juga melihat
keadaan sarana prasarana yang kurang menjadikan kinerja pegawai terhambat oleh
karena itu perlu untuk menambahkan sarana dan prasarana seperti Kompoter,
Laptop dan Printer serta sebagainya agar bisa menunjang kinerja pegawai tata usaha
di SMP N 5 Abiansemal menjadikan lebih Maksimal didalam pelayanannya
menjadi Tenaga kependidikan. Adapun Nama Kepala Sekolah yang berstatus PNS
dan 12 pegawai tata usaha atau Tenaga Kependidikan berstatus Honor/ Kontrak
bisa dilihat pada tabel 1.1 berikut dibawah :
sudah melakukan kinerja dengan baik sesuai dengan pembagian tugasnya masing-
masing serta sebagai berikut :
1. Sebagai syarat untuk meraih gelar Sarjana Sosial Pada Fakultas Ilmu Sosial dan
Humaniora Universitas Ngurah Rai Denpasar.
2. Untuk Melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi Khususnya pada bidang
penelitian yang dilakukan oleh Mahasiswa.
3. Untuk dapat mengembangkan ilmu pengetahuan yang diperoleh selama dibangku
kuliah khususnya ilmu pengetahuan hukum.
4. Untuk dapat melatih diri dalam usaha menyatakan pikiran ilmiah secara tertulis.
5. Untuk dapat gambaran mengenai pelaksanaan administrasi negara antara teori
dan praktek di masyarakat.
sekolah dan sebagai umpan balik untuk perbaikan peningkatan kemampuan kualitas
b. Bagi Penulis
kepada dunia pendidikan akan pentingnya pegawai Tata Usaha dalam lembaga
motivasi dan hubungan yang baik antara kepala sekolah dan para pegawai Tata
9
10
memberikan pelayanan yang baik terhadap guru, pegawai dan peserta didik, c.
menjalani hubungan kerjasama dengan pemerintah dan lembaga-lembaga
masyarakat, d. menjaga dan memelihara barang-barang atau alat-alat inventaris
sekolah, e. melakukan studi 11 banding di sekolah lain yang lebih maju,
f. melengkapi sarana dan prasarana.
Metode penelitian ini menggunakan tipe penelitian hukum normatif (Legal
research) dan penelitian ini bersifat deskritif analisti, dimana Analisisa data
dilakukan dengan cara menggunakan metode analisis kualitatis. Dimaksud dengan
Analisis kualitatif adalah suatu analisis yang dilakukan logis dan mendalam yang
akan menghasilkan data diskriptif analisis. Berdasarkan atas hasil penelitian berikut
uraian serta pembahasan dari penelitian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa,
penelitian tesebut diatas adalah, menekankan pada analisis kinerja pegawai tata
usaha didalam melakukan pelayanan administrasi di sekolah, yang selanjutnya data
tersebut dianalisis, sehingga hasil dari analisis tersebut adalah baru sebatas pada
pemecahan masalah (problem solving) yang bersifat sementara dan antisipatif
semata.
Dari hasil penelitian yang didasarkan atas interaksi sosial penulis dengan
pegawai tata usaha di SMP Negeri 5 Abiansemal dapat diambil kesimpulan, masih
ditemukan rendahnya kinerja pegawai tata usaha karna adanya kendala yaitu tidak
adanya sarana dan prasarana yang lengkap dan memadai, sehingga kinerja pegawai
menjadi serba terbatas dan tidak bisa melakukan proses pelayanan dengan Baik,
karna semua itu menunjang bentuk analisis kinerja pegawai di sekolah,
Berikut dibawah ini dapat dijabarkan persamaan serta perbedaan hasil
penelitian diantara penelitian yang peneliti lakukan dengan penelitian yang
dilakukan oleh peneliti Wenni Fitria Azizah adalah sebagai berikut :
12
A. Persamaan
a. Sama-sama melaksanakan penelitian terhadap Analisis Kinerja Pegawai Tata
Usaha pada jenjang Sekolah Menengah Pertama yang bertujuan untuk
memperoleh bentuk yang tepat efektif dalam rangka pelaksanaan proses
kinerja pegawai tata usaha yang kedepannya agar lebih optimal.
B. Perbedaan
a. Peneliti yang dilakukan oleh peneliti Wenni Fitria Azizah diatas adalah
Lokasi penelitian dan waktu penelitian, dimana peneliti tersebut diatas penelitian
dilakukan di Sekolah menengah Pertama Negeri 4 Yogyakarta pada tahun 2016,
sementara peneliti sendiri sendiri melakukan penelitian mengenai di Sekolah
Menengah Pertama Negeri 5 Abiansemal Kecamatan Abiansemal, Kabupaten
Badung 2020.
b. Penelitian yang di lakukan oleh Wenni Fitria Azizah tersebut diatas adalah lokasi
penelitian dan waktu penelitian, dimana peneliti tersebut diatas penelitian dilakukan
di Sekolah Menengah Pertama 4 Yogyakarta, pada tahun 2016, sementara peneliti
sendiri melakukan mengenai di Sekolah Menengah Pertama 5 Abiansemal
Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung Tahun 2020.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Linda berjudul “Analisis Pegawai SMP Negeri 4
Lappariaja Kabupaten Bone”.
Hasil Penelitian Berikut uraian serta pembahasan dari penelitian tersebut diatas
dapat disimpulkan bahwa, penelitian tersebut diatas adalah. Menekankan pada
pembentukan kinerja pegawai tata usaha dalam proses pelayanan di sekolah, hasil
13
3. Penelitian yang dilakukan oleh Ayu Agustina (2017) dengan judul “Kinerja
Pegawai Tata Usaha Dalam Layanan Pendidikan di SMP Negeri 1 Aceh,
Kecamatan Aceh Kabupaten Aceh Besar.
14
Hasil dari penelitian ini dapat diketahui dapat diketahui bahwa, pelaksanaan
kinerja pegawai secara umum telah sesuai dengan strategi yang telah direncanakan
dalam persiapan pelaksanaan proses pelayanan administrasi di sekolah. Selanjutnya
peneliti tersebut diatas didalam penelitiannya memberikan penegasan bahwa, dalam
strategi pelayanan kinerja maupun dibidang melakukan tugas berdasarkan
pembagiannya masing-masing.
Berikut persamaan dan perbedaan penelitian antara yang peneliti lakukan dengan
yang dilakukan oleh peneliti tersebut diatas adalah ;
A. Persamaan dengan penelitian saat ini terdapat pada jenis penelitian, teknik
pengumpulan data dan tujuan penelitian yaitu meningkatkan kinerja pegawai tata
usaha
B. Perbedaan dengan penelitian saat ini adalah pada subyek, obyek, lokasi dan
tahun penyususnan Skripsi.
2.2 Konsep
Menurut Peter Salim dan Yenni Salim (2002), pengertian analisis antara lain
adalah sebagai berikut; Analisis adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa
(perbuatan, karangan dan sebagainya) untuk mendapatkan fakta yang tepat (asal
usul, sebab, penyebab sebenarnya, dan sebagainya). Analisis adalah penguraian
pokok persoalan atas bagian-bagian, penelaahan bagian-bagian tersebut dan
hubungan antar bagian untuk mendapatkan pengertian yang tepat dengan
pemahaman secara keseluruhan. Analisis adalah penjabaran (pembentangan)
sesuatu hal, dan sebagainya setelah ditelaah secara seksama. Analisis adalah proses
pemecahan masalah yang dimulai dengan hipotesis (dugaan, dan sebagainya)
sampai terbukti kebenarannya melalui beberapa kepastian (pengamatan, percobaan,
dan sebagainya). Analisis adalah proses pemecahan masalah (melalui akal) ke
dalam bagian-bagiannya berdasarkan metode yang konsisten untuk mencapai
pengertian tentang prinsip-prinsip dasarnya.
Menurut Dwi Prastowo dan Wiradi analisis diartikan sebagai penguraian suatu
pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri, serta hubungan
antar bagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti
keseluruhan. dan sebuah aktivitas yang memuat kegiatan memilah, mengurai,
membedakan sesuatu untuk digolongkan dan dikelompokkan menurut kriteria
tertentu lalu dicari taksiran makna dan kaitannya. Pengertian analisis yang
dikemukakan di atas, dapat disimpulkan bahwa analisis adalah bukan hanya sekedar
penelusuran atau penyelelidikan, tetapi suatu kegiatan yang terencana dan
dilakukan secara sungguh-sunggguh dengan menggunakan pemikiran yang kritis
untuk memperoleh kesimpulan dari apa yang ditaksir.
16
kepada organisasi yang antara lain termasuk Output, kualitas Output, jangka waktu
Output, kehadiran ditempat kerja dan sikap kooperatif. Kinerja pegawai adalah
bandingkan dengan kemungkinan, misalnya stantar, target atau sasaran atau kinerja
yang telah ditentukan telebih dahulu dan telah disepakati bersama. 2 Kinerja
dapat dinilai dari hasil kerjanya. Kinerja (performance) adalah hasil kerja yang
dapat dicapai seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai
tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai
Istilah kinerja berasal dari Job Performance atau Actual Performance (prestasi
kerja tau prestasi sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang). Pengertian kinerja
adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai seorang pegawai dalam
melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.3
Adapun faktor-faktor mempengaruhi kinerja yaitu: 1. Kwalitas dan kemampuan
pegawai. Yaitu hal-hal yang berhubungan dengan pendidikan/pelatihan, etos kerja,
motivasi kerja, sikap mental dan kondisi fisik pegawai. 2. Sarana pendukung, yaitu
hal yang berhubungan dengan lingkungan kerja (keselamatan kerja, kesehatan
17
seringkali difikirkan sebagai pencapaian tugas, dimana istilah tugas sendiri berasal
dari pemikiran aktivitas yang dibutuhkan oleh pekerja.
Yukl (1998) memberikan pernyataan sebagai berikut, memakai istilah
proficiency yang mengandung arti yang lebih luas. Kinerja mencakup segi usaha,
loyalitas, potensi, kepemimpinan, dan moral kerja. Profisiensi dilihat dari tiga segi,
yaitu: perilaku-perilaku yang ditunjukan seseorang dalam bekerja, hasil nyata atau
outcomes yang dicapai pekerja, dan penilaian-penilaian pada faktor-faktor seperti
motivasi, komitmen, inisiatif, potensi kepemimpinan dan moral kerja. Gibson
(1997) mendefinisikan kinerja sebagai hasil dari pekerjaan yang terkait dengan
tujuan organisasi seperti, kualitas, efesiensi, dan kriteria efektifitas lainya. Kinerja
merefleksikan seberapa baik dan seberapa tepat seorang individu memenuhi
permintaan pekerjaan.
1. Penilaian kinerja karyawan harus diukur dan dikomparasikan sesuai dengan target
dan standar yang telah ditetapkan.
2. Pemberian reward bagi karyawan yang memberikan kontribusi lebih.
3. Menganalisa dan mengidentifikasi kebutuhan karyawan akan training
pengembangan baik di waktu sekarang maupun di masa datang.
4. Penentuan target dan standar untuk waktu yang akan datang. Pada umumnya unsur
penilaian kinerja tersebut tidak hanya berlaku untuk karyawan. Contoh penilaian
kinerja yang lain adalah penilaian kinerja Pegawai Tata Usaha pada lembaga
pendidikan untuk meningkatkan kualitas pelayanan Administrasi di Sekolah.
Sehingga unsur-unsur tersebut dalam arti luas dapat diterapkan pada lembaga
apapun selain perusahaan nirlaba maupun organisasi pemerintah.
kegiatan mengelolah surat menyurat dari ke enam bahan keterangan semua yang di
perlukan oleh pemimpin organisasi untuk menopang proses pengambilan
keputusan.
Adapun peran pegawai tata usaha pegawai tata usaha mempunyai tiga peran
pokok yaitu:
1. Melayani pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan operatif untuk mencapai tujuan dari
suatu organisasi,
2. Menyediakan keterangan-keterangan bagi pucuk pimpinan organisasi itu untuk
membuat keputusan atau melakukan tindakan yang tepat
3. Membantu kelancaran pengembangan organisasi sebagai suatu keseluruhan.
Tata Usaha melayani pelaksanaan sesuatu pekerjaan operatif dengan menyediakan
berbagai keterangan yang diperlukan.
Keterangan itu memudahkan tercapainya tujuan yang diinginkan atau
memungkinkan penyelesaian pekerjaan operatif yang bersangkutan secara baik.
Tata Usaha juga dapat membantu pihak pemimpinan sesuatu organisasi dalam
mengambil keputusan dan melakukan tindakan yang tepat, pencatatan keterangan-
keterangan itu selain untuk keperluan informasi tetapi juga berhubungn dengan
fungsi pertanggungjawaban dan fungsi control.
tata usaha mampu melakukanan kinerjanya dengan Baik dalam proses pelayanan
administrasi di sekolah terhadap Guru dan Siswa serta apakah didalam melakukan
Berikut dibawah ini peneliti dapat menggambarkan bentuk atau model dari
pada penelitian yang peneliti lakukan beserta penjelasannya.
24
BAB III
BAB III
METODE PENELITIAN
sosial dan masalah manusia. Pada pendekatan ini penulis membuat suatu gambaran
kompleks, meneliti kata-kata, laporan terinci dan pandangan dari responden, dan
Pada penelitian ini, peneliti hanya berusaha menggunakan suatu keadaan atau
peristiwa/ keadaan subyek/ obyek penelitian saat sekarang berdasarkan pada fakta-
fakta yang tampak atau sebagaimana adanya. Seperti pendapat Suart A. Schlegel
(dalam Sugiono,2008:87) yang mengatakan bahwa; Penelitian deskriptif bertujuan
untuk mengadakan dan menyampaikan fakta-fakta dengan jelas dan teliti. Studi
deskriptif harus lengkap, tanpa banyak detail yang tidak penting dalam
penunjukkan apa yang penting atau tidak. Jadi penelitian deskriptif memandu
peneliti untuk mengesplorasi dan atau memotret situasi sosial yang akan diteliti
secara menyeluruh, luas dan mendalam.
Berdasarkan pada pengertian-pengertian sebagaimana dijelaskan diatas maka,
dapat dilihat ciri-ciri penelitian kualitatif (Sugiyono,2011:12-22) yaitu :
1. Dilakukan pada kondisi yang ilmiah, (Sebagai lawannya adalah eksperimen)
langsung ke sumber data data penelitian adalah instrument kunci.
2. Penelitian kualitatif lebih bersifat deskriptif yaitu data yang terkumpul
berbentuk kata-kata atau gambar, sehingga tidak menekankan pada angka.
3. Penelitian kuantitatif lebih menekankan pada proses dari pada produk atau
outcome
4.Penelitian Kuantitatif melakukan analisis data secara induktif, artinya analisis
dilakukan secara logis dan mendalam.
5. Penelitian kuantitatif lebih menekankan pada makna.
teori Sustantive yang artinya adalah, teori yang dipertimbangkan untuk keperluan
subtantive atau emperis dalam satu lingkup ilmu pengetahuan dan mejajaki
Sementara itu adanya keterbatasan geografis dan praktis seperti waktu, biaya dan
2. Secara Obyektif
Alasan secara obyektif dimaksudkan adalah, peneliti adalah berstatus sebagai
pegawai kontrak di Sekolah Menengah Pertama Negeri 5 Abiansemal, Kecamatan
Abiansemal, Kabupaten Badung dan melaksanakan penelitian dengan obyek atau
sasaran penelitian adalah proses kinerja pelayanan administrasi terkait dengan
analisis kinerja pegawai tata usaha di sekolah dalam proses pelayanan di bagian
administrasi kepada Guru dan Siswa di sekolah Menengah Pertama Negeri 5
28
Abiansemal. Kedua obyek ini dipilih oleh karena keduanya memiliki keterkaitan
sangat erat terhadap proses penelitian yang diteliti yaitu; Analisis Kinerja Pegawai
Tata Usaha di SMP N 5 Abiansemal, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung
2. Data kualitatif adalah data yang dinyatakan dalam bentuk angka-angka (Sugiono,
2001) sesuai dengan bentuknya data kuantitatif dapat dipilih atau dianalisis dengan
menggunakan teknik perhitungan matematika atau statistik. Untuk memenuhi
kebutuhan akan data terhadapat penelitian yang dilakukan yaitu, Analisis Kinerja
Pegawai Tata Usaha di SMP N 5 Abianasemal, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten
Badung, maka, peneliti dalam mencari menjaring data dan informasi adalah dengan
menggunakan jenis kualitatif dengan Teknik observasi, wawancara serta dokumen.
atau subjek yang diteliti. Dalam penelitian ini, data primer didapatkan secara
langsung oleh peneliti berdasarkan hasil wawancara antara peneliti dan kepala
sekolah dan Salah satu pegawai tata usaha SMP N 5 Abiansemal yang telah dipilih
menjadi Informan. Selain itu data primer dalam penelitian ini didapat dari
pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki oleh penelitian mengenai kinerja
pegawai tata usaha di SMP N 5 Abiansemal.
2. Sekunder adalah data yang diperoleh melalui pengumpulan atau pengolahan data
yang bersifat pribadi , resmi kelembagaan referensi-referensi atau peraturan yang
memiliki relevansi dengan fokus permasalahan penelitian. Iskandar (2009:76-77).
Data sekunder juga merupakan data yang telah diolah sebelumnya yang diperoleh
dari studi perpustakaan, maupun studi dokumentasi. Adapun data sekunder
diperoleh melalui :
a) Studi pustaka yaitu bersumber dari hasil bacaan literatur atau buku-buku atau
data terkait dengan topik penelitian. Ditambah penelusuran data online, dengan
pencarian data melalui fasilitas internet.
b) Dokumentasi yaitu arsip-arsip, laporan tertulis atau daftar inventaris yang
diperoleh terkait dengan penelitian yang dilakukan. Menurut Arikunto,dokumentasi
adalah mencari data mengenai hal-hal atau variable yang berupa catatan,transkrip,
buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda, dan sebagainya.
atau peneliti sendiri. Menurut Djam’an satori & Aan Komariah (2011:61) human
dan tidak ada alat yang paling elastic dan tepat untuk mengungkapkan data kualitatif
penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam
mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik,
dalamarti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah.
instrument terlampir.
penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa
mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data
yang memenuhi standar data yang ditetapkan. Untuk itu, pengumpulan data yang
Pencarian berbagai informasi berupa data dengan teknik online bagi peneliti
memiliki banyak keuntungan, diantaranya sebagai berikut :
1. Hemat waktu: artinya tidak diperlukan waktu yang lama dalam menemukan atau
mengakses data atau informasi yang diperlukan tanpa batasan waktu.
2. Ketuntasan: artinya dengan melalui media internet dan portal tertentu maka
setiap orang dapat dengan mudah dan cepat untuk mengakses secara tuntas berbagai
informasi atau data yang tersedia dan diperlukan.
3. Kesesuaian: artinya setiap peneliti dapat dengan dengan mudah untuk mencari
dan menemukan sumber-sumber data atau informasi yang sesuai, benar dan akurat
secara mudah dan cepat.
4. Hemat Biaya: artinya penelitian akan sangat mudah, cepat didalam memperoleh
atau mendapatkan berbagai jenis informasi atau data yang diperlukan untuk
menyelesaikan penelitiannya dengan tanpa harus mengeluarkan dana bessar.
Analis data adalah suatu proses mencari dan menyusun secara sistimatis data
yang diperoleh atau didapatkan dari hasil wawancara, obsevasi dan dokumentasi
dengan cara mengorganisasikan data kedalam katagori-katagori kemudian
menjabarkan kedalam unit-unit, melakukan sintesa, menyususn kedalam pola,
memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari dan membuat simpulan
sehingga mudah dipahami.
Menurut Miles dan Huberman (1992:16) Bahwa, analisis terdiri dari tiga
alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan yaitu :
Kegiatan yang secara bersamaan yaitu :
1. Alur Reduksi Data
Reduksi data dimaksud adalah sebagai suatu proses pemilihan, pemusatan
perhataian perhatian penyederhanaan, Pengabstrakan dan transformasi data “kasar”
35
yang muncul dari catatan – catatan tertulis dilapangan, yakni melalui seleksi yang
ketat, membuat ringkasan atau uraian singkat, menajamkan, menggolongkan dalam
suatu pol yang lebih luas, mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan
selanjutnya adalah mengorganisasikan data sedemikian rupa hingga penarikan
kesimpulan.
2. Model Analis Interksi adalah, merupakan komponen reduksi data dan sajian data
yang dilakukan secara bersamaan dengan pengumpulan data, setelah data
terkumpul maka, ketiga komponen analisis tersebut berinteraksi.
Berdasarkan pada uraian sebagaimana dipaparkan diatas maka, pendekatan yang
penulis gunakan didalam penelitian ini adalah pendekatan yang bersifat deskriptif
oleh karena, deskriptif adalah merupakan suatu proses dari penggambaran daerah
atau tempat dilaksanakannya penelitian ini.
37
DAFTAR PUSTAKA
Robbins (2003) & Gibson (1997) kinerja pegawai interaksiantara kemampuan dan
motivasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo persada.
Yukl (1998) Konsep kinerja memakai istilah profisiensi yang mengandung arti
lebih luastentang kinerja. Prenhallindo,1998
Abdul Rasyid et.al (2003) budaya organisasi terhadap kinerja karyawan. Jurnal
of management development,22(8),708-728
Afandi (2018:83) kinerja yang dapat dicapai tujuan organisasi secara ilegal
Pekanbaru: Zanafa Publishing.
Sumber Dokumen :
Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 Tentang Pendidikan
Sistem Nasional (SISDIKNAS)
Peraturan perundang-undangan .
Sumber Online
https://raharja.ac.id/2020/11/14/analisis/
https://prokomsetda.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/teori-kinerja-
pegawai.
http://eprints.mercubuana-yogya.ac.id/5193/3/BAB%20II.pdf
http://teori+kinerja+pegawai+menurut+afandi.pdf
Pedoman Wawancara
ANALISIS KINERJA PEGAWAI TATA USAHA
DI SMP NEGERI 5 ABIANSEMAL
KECAMATAN ABIANSEMAL KABUPATEN BADUNG
1). Apakah semua pegawai tata usaha sudah menjalankan analisis kinerjanya
masing-masing?
2). Strategi apa yang Bapak Kepala Sekolah dan Ibu Kepala Pegawai Tata Usaha
terapkan untuk meningkatkan kinerja pegawai tata usaha disekolah SMP N 5
Abiansemal?
3). Apakah Bapak Kepala Sekolah dan Ibu KTU mampu atau berhasil dalam
menerapkan strategi tersebut?
4). Apakah Bapak Kepala Sekolah dan Ibu KTU mendapatkan kendala-kendala
dalam menerapkan strategi untuk meningkatkan kinerja pegawai tata usaha?
5). Apakah dari Tahun ke tahun kinerja pegawai tata usaha dapat ditingkatkan?
41
DAFTAR INFORMAN