Oleh :
Oleh:
AULIA HARIDHATUL HANIAH
2019B1B015
Pembimbing
Pembimbing 1 Pembimbing 2
Mengetahui,
Ketua Program Studi Ilmu Administrasi Publik
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT, yang
serta motivasi dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini, penulis
Mataram.
2. Bapak Dr.Muhammad Ali, M.Si, Selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan
sayang yang tiada hentinya agar penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
iii
7. Para Dosen yang tentunya tidak dapat saya sebutkan satu persatu, teman-
ini.
proposal ini, dan tentunyakritikan dan saran yang bersifat membangun itu yang
Penulis
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL..........................................................................................i
HALAMAN
PERSETUJUAN ii
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................v
BAB I. PENDAHULUAN
1.3.1 Tujuan.................................................................................11
v
3.1 Jenis Penelitian.............................................................................31
DAFTAR PUSTAKA
vi
BAB I
PENDAHULUAN
mobilitas warga yang tinggi tidak dapat diimbangi dengan ketepatan dan
sendiri sebagai standar utilitas publik, sehingga pada tanggal 18 Juli 2009
pelayanan bagi seluruh warga negara dan masyarakat baik berupa barang, jasa
hubungan yang dinamis antara pengguna maupun penyedia layanan, baik jasa,
ketepatan waktu, dan sarana yang tersedia. Jika layanan yang diberikan sudah
sesuai dengan yang diharapkan oleh pengguna layanan, maka dapat dikatakan
1
layanan yang diberikan tidak sesuai dengan harapan pengguna layanan, maka
sebagai segala bentuk jasa pelayana, baik dalam bentuk barang publik yang pada
pusat, di daerah dan di lingkungan Badan Usaha Milik Negara atau Badan Usaha
Milik Daerah dalam rangka upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat. Pada saat
ini masyarakat sangat menuntut pelayan yang baik yang bisa diberikan oleh
negara atau dalam hal ini pemerintah. Demikian pula dengan masyarakat
pelayanan jasa bandar udara baik dari segi keselamatan, keamanan dan
meningkat dan arus barang meningkat, begitu pula kebutuhan akan peluang
kritis, partisipatif, serta informatif akan hak dan kewajibannya sebagai warga
negara, mau tidak mau membuat pemerintah harus menyesuikan diri dalam
2
kebutuhan publik dan pelaksanaan peraturan-peraturan perundang-undangan.
dan memfasilitasi kepentingan serta kebutuhan masyarakat akan barang atau jasa
(Siagian, 2001).
“exit” dan “voice”. Mekanisme “exit” berarti bahwa jika pelayanan publik tidak
senada dengan teori “exit” dan “voice” yang lebih dahulu dikembangkan oleh
Albert Hirschman.
3
membutuhkan sarana transportasi untuk membantu mereka bertahan hidup
oleh seluruh masyarakat dan sudah menjadi kewajiban negara untuk memenuhi
umum.
yang sangat penting terutama bagi masyarakat perkotaan. Fungsi lalu lintas dalam
dengan efisiensi waktu karena kinerja yang lambat akan mempengaruhi kegiatan
perkotaan menjadi kunci penting bagi pergerakan barang dan/atau jasa di dalam
pelayanan publik yang baik. Untuk mencapai kinerja tersebut, bandara harus
4
masyarakat. Arahan tersebut tertuang dalam Surat Edaran Kementerian
tersebut, ada beberapa hal yang harus dilakukan pengelola bandara untuk
mendapatkan tiket dapat membeli tiket secara online atau melalui ticketing di agen
perjalanan terdekat. Soal hal ini, tentu akan sulit bagi sebagian orang, namun tidak
akan menjadi masalah serius di era teknologi dan online saat ini. Selain dapat
5
dengan memilih aspek mana yang perlu diprioritaskan untuk perbaikan.(Yuliana,
2015)
Dalam rangka memenuhi fungsi bandar udara, bandar udara perlu ditata
secara terpadu agar pelayanan yang diberikan kepada konsumen tepat dan sesuai
dengan harapan konsumen. Sistem pengelolaan bandar udara harus sesuai dengan
pelayana di bandar udara, termasuk jasa pelayanan dan informasi bagi masyarakat
yang berkualitas dari negara (birokrasi). Warga negara juga memiliki hak untuk
dihargai nilai dan preferensinya. Dengan demikian, warga negara memiliki hak
6
The New Public Service (NPS) yang dikembangkan oleh Janet V. Denhardt dan
tercermin dari kualitas pelayanan yang diberikan oleh instansi. Penyedia jasa
membutuhkan pelayanan yang baik dari penyedia jasa atau penyedia jasa
lainnya, dengan daya eksplorasi yang lebih besar, dengan teknologi yang modern
dan canggih. Jasa transportasi yang umum digunakan saat ini adalah pesawat yang
suatu wilayah atau bahkan suatu negara, dan juga telah menjadi simbol yang
menjadi pintu gerbang penumpang tetapi juga sebagai pusat informasi wisata,
7
Bandar Udara Sultan Muhammad Kaharuddin Sumbawa terletak
32, mampu melayani pesawat terbesar jenis ATR 72,Twin otter serta mampu
melayani helikopter.
beberapa masalah yang terjadi pada Bandar Udara Sultan Muhammad Kaharuddin
Manusianya (SDM) dan masih perlu pelatihan dikarenakan hampir pegawai yang
8
Tabel 1.1
kecilnya lahan parkirsehingga membuat mobil yang parkir harus berhati hati jika
runway yang panjang lintasannya 1.800 meter dan rencana perpanjangan lintasan
ATR bisa masuk dan mendarat untuk kedepannya harus ditunda karna pandemi
bermain layangan serta sepakbola dihalaman parkir dan didalam landasan. Selain
9
itu karena letak bandar udara dekat dengan pemukiman warga sehingga jika warga
tersebutkarena jika dibiarkan maka akan memicu dampak yang lebih serius
Dari latar belakang tersebut, sampai saat ini masih ada instansi pemerintah
berikut:
10
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.3.1 Tujuan
Muhammad Kaharuddin
pemikiran dan sebagai input serta informasi kepada Pimpinan dan aparatur
11
3. Secara Akademis,penelitian ini diharapkan nantinya mampu menjadi salah
gelar Pascasarjana (S-1) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Muhammadiyah Mataram.
12
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Gita (2019) dengan judul penelitian “Pelayanan Bandar Udara Radin Inten II
Aspek yang akan menjadi tujuan dari perubahan tersebut yaitu, keselamatan,
pelayanan Bandar Udara Radin Inten II Lampung cukup baik. Sejak dibawah
13
kendala fasilitas yang belum tersedia, salah satunya yaitu akses jalur bagi
jasa memperoleh respon yang cukup baik. Hal tersebut berdasarkan hasil
salah satu kota yang maju dalam hal perekonomian terutama dalam hal
efektif. Namun, hal tersebut perlu dikaji dalam hal kepuasan pelayanan
penelitian ini telah sesuai dengan teori habwa kualitas pelayanan akan sangat
14
(reliability), ketanggapan (responsiveness), jaminan (assurance) dan
kepuasan penumpang.
Bandar Udara Sultan Iskandar Muda”. PT. Angkasa Pura II adalah salah satu
yang bagus. Namun dewasa ini, kualitas pelayanan publik masih belum
memberikan kepuasan bagi masyarakat. Hal ini disebabkan salah satunya oleh
penilitian ini untuk melihat upaya yang dilakukan PT. Angkasa Pura II dalam
Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teori Birokrasi yang
8 (delapan) orang yang terdiri dari pihak PT. Angkasa Pura II yang merupakan
informan kunci dalam penelitian ini dan para penumpang di Bandara Sultan
15
Iskandar Muda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PT. Angkasa Pura II
kesimpulan dari penelitian ini adalah sistem birokrasi yang diterapkanoleh PT.
Angkasa Pura II belum sepenuhnya optimal. Hal ini dapat dilihat dari adanya
beberapa aturan prosedur yang belum dijalankan dengan baik, seperti masih
adanya sistem yang tidak menganut prinsip netral seperti masih melibatkan
16
Eksternal dan Matrik Swot. Hasil analisis pada Diagram Cartesius
Cengkareng pada posisi kompetitif pasar yang sangat kuat dalam bisnis
(SO, WO, ST, WT) yang dapat diterapkan dalam pengembangan pelayanan
atau mengurus apa yang diperlukan orang lain. Sedangkan menurut Moenir
oleh seseorang atau sekelompok orang dengan landasan faktor materi melalui
aktivitas atau serangkaian aktivitas yang bersifat tidak kasat mata (tidak dapat
diraba) yang terjadi sebagai akibat adanya interaksi antara konsumen dengan
17
pelayanan yang dimaksudkan untuk memecahkan permasalahan konsumen
atau pelanggan.
merupakan suatu kinerja penampilan, tidak terwujud dan cepat hilang, lebih
dapat dirasakan dari pada dimiliki, serta pelanggan lebih dapat berpartisipasi
aktif dalam proses mengonsumsi jasa tersebut. Menurut Philip Kotler dalam
sebagai berikut:
1. Intangible (tidak terwujud) Suatu jasa memiliki sifat tidak berwujud, tidak
dari siapa penyedia jasa, penerima jasa dan kondisi dimana jasa tersebut
diberikan.
4. Perishability (tidak tahan lama) Daya tahan suatu jasa tergantung suatu
kegiatan yang terjadi dalam interaksi langsung antar seseorang dengan orang
18
bahwa pelayanan adalah kegiatan yang dilakukan oleh seorang maupun
penyelenggara pelayanan.
19
1. Adaptabilitas layanan: derajat perubahan layanan sesuai dengan tuntutan
tinggi untuk dapat tetap eksis dan mampu bersaing. Ratminton dan Atik
(2006:247-249).
20
serta kecepatan kemudahan dan keterjangkauan. Dengan demikian, jelas
disabilitas sebagai salah satu kelompok rentan selain lanjut usia, wanita
terhadap publik.
21
informasi publik tersebut tersedia maupun dapat diakses oleh publik.
terjangkau, oleh semua lapisan masyarakat baik dari sisi strata sosial
teratur.(Rachmatullah, 2019)
22
1. Prosedur pelayanan: prosedur pelayanan yang dibakukan bagi
ditetapkan.
yang dibutuhkan.
2017):
1. Faktor kesadaran
23
pokok dan fungsi dapat memenuhi standar pelaksanaan pelayanan
2. Faktor Aturan
3. Faktor Organisasi
juga dari peraturan serta jalan kerjanya yang dimana harus bisa
24
aparaturdalam memberikanpelayanan adalah petugas pelayanan
yaitu(Satria, 2018) :
4. Sistem, prosedur dan metode kerja yang ada, tidak memadai sehingga
dibebankankepadannya.
25
6. Tidak tersedianya sarana pelayanan yang memadai.
nyaman
tempat pesawat udara mendarat dan lepas landas, naik turun penumpang,
pesawat udara, penumpang, kargo dan pos, tempat perpindahan intra dan/atau
26
Nasional berisi:Peran, Fungsi, Penggunaan, hirarki, klasifikasi bandar udara
wilayah di sekitamya;
27
4. Pembuka isolasi daerah, digambarkan dengan lokasi bandar udara
di daratan;
lain:
28
2. Kepabeanan
3. Keimigrasian
4. kekarantinaan
29
PelaksanaanP elayanan Publik KEMENPAN No. 63
Pada Bandar Udara Sultan Tahun 2017
Muhammad Kaharuddin
Sumbawa Besar
BAB III
METODE PENELITIAN
30
3.1 Jenis Penelitian
manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas
peristiwa pada masa sekarang yang bertujuan untuk membuat deskripsi, gambaran
atau lukisan secara sistematis, faktual dan aktual mengenai fakta-fakta, sifat-sifat
yang digunakan peneliti yaitu kurang lebih selama3 bulan terhitung dari bulan
Tindakan serta adanya dokumen-dokumen yang dianggap penting. Selain itu data-
data dalam penelitian ini juga berasal dari para informan yang dianggap paling
mengetahui secara rinci dan jelas mengenai fokus peneliitian. Sumber data dalam
penelitian kualitatif ialah kata-kata dan Tindakan, selebihnya seperti dokumen dan
lain-lain. Adapun sumber data dari penilitian ini dibagi menjadi dua
yaitu(Basrowi, 2008):
31
1. Data Primer, berupa informasi yang diterima langsung dari responden terpilih
baik lisan maupun tercatat dan belum diolah yang menyangkut tentang sesuatu
kenyataan atau fenomena, data primer dalam penelitian ini yaitu data yang
Sumber data dari penelitian ini adalah Kepala Bandar Udara Sultan
2. Data Sekunder, merupakan data yang diperoleh dari pihak kedua atau data
penelitian ini.
maka harus memiliki cara atau Teknik untuk mendapatkan data atau informasi
yang baik dan terstruktur serta akurat dari setiap apa yang diteliti, sehingga
dipertanggungjawabkan.
ialah suatu kegiatan mencari data yang dapat digunakan untuk memberikan
32
2. Wawancara adalah salah satu Teknik yang dapat digunakan untuk
peretemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab,
sehingga dapat dikontrusikan makna dalam suatu data tertentu. Penelitian ini
3. Dokumentasi adalah suatu cara yang digunakan untuk memperoleh data dan
akan diteliti dan dibahas mengenai pelaksanaan pelayanan publik pada bandar
a) Keadilan
b) Akuntabilitas
c) Transparansi
d) Berdayaguna
b. Standar Pelayanan:
33
a) Prosedur pelayanan
b) Waktu penyelesaian
c) Biaya pelayanan
1. Key Instrumen; peneliti sendirilah yang berperan sebagai alat utama dalam
penelitian.
2. Instrumen lainnya
a. Pedoman wawancara;
34
3.7 Tehnik Analisis Data
dan fakta-fakta yang tidak dapat diukur dan dihitung secara matematis karena
wujudnya adalah keterangan verbal (kalimat dan data) dengan teknik ini peneliti
keterangan yang bersifat kalimat dan data dari permasalahan yang peneliti anggap
penting dan mendukung dalam hal pengumpulan data instansi terkait yang sudah
Menurut Miles dan Huberman (2007: 16) analisis data kualitatif adalah
suatu proses analisis yang terdiri dari tiga alur kegiatan yang terjadi bersamaan
yaitu sebagai berikut: Reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan atau
verifikasi.
35
1. Proses Reduksi Data adalah merupakan suatu proses pemilihan pada
catatan-catatan dilapangan.
3. Menarik Kesimpulan adalah memulai mencari data dengan mencari arti benda,
36
DAFTAR PUSTAKA
Miles, Mattew B dan Amichael Huberman. 2007. Analisis Data Kualitatif Buku
Sumber tentang Metode-Metode Baru. Terjemahan Tjetjep Rohendi
Rohisi. Jakarta: Universitas Indonesia.
37
Politik, 4(1), 20-25. Di akses dari
https://ojs.uniska-bjm.ac.id/index.php/Asy/article/view/2338
Resti, G. A., & Hutagalung, S. (2019). Pelayanan Bandar Udara Radin Inten II
Pasca Transformasi Menjadi Badan Layanan Umum. Administrativa:
Jurnal Birokrasi, Kebijakan dan Pelayanan Publik, 1(1), 75-86. Di
akses dari http://repository.lppm.unila.ac.id/20858/23 Oktober 2022
jam 10.44 WITA.
Rorong, S. G., Sambiran, S., & Sumampow, I. (2022). Kualitas Pelayanan Publik
di Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado. JURNAL GOVERNANCE,
2(1).
38
Supranto. (2006). Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan. Jakarta: Rineka
Cipta.
Zuhrianti, M., & Bukhari, B. (2017). Strategi Manajemen Birokrasi Oleh PT.
Angkasa Pura II Dalam Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik Di
Bandar Udara Sultan Iskandar Muda. Jurnal Ilmiah Mahasiswa
Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik, 2(2), 1011-1037. Di akses dari
http://www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP/article/view/2648 23 Oktober
2022 jam 10.48 WITA.
39