Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH MANAJEMEN MUTU TERPADU

“PENDAHULUAN”

DISUSUN OLEH KELOMPOK 2 :

Evangeline Sadukh 1903020203


Maria V. E Eluama 1903020205
Tirsa A. Nafi 1903020212

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

KUPANG

2022

i
KATA PEENGATAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala nikmatnya sehingga penulis dapat
menyusun makalah tentang "Pendahuluan” dengan sebaik-baiknya. Adapun tujuan dari
penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi penilaian Mata Kuliah Manajemen Mutu
Terpadu.
Penulis ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu, memberi
informasi, memberi masukan, dan mendukung penulisan makalah ini sehingga selesai tepat
pada waktunya.
Dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari masih ada banyak kekurangan baik dari
segi penulisan, maupun isi materinya. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan saran
dan kritikan yang membangun guna melengkapi dan memperbaiki pembuatan makalah
dimasa yang akan datang.
Akhir kata, penulis berharap makalah ini dapat diterima dan bermanfaat bagi para
pembaca.

Kupang, Febuary 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..................................................................................................... i
KATA PENGANTAR................................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................. 1
A. Latar Belakang.................................................................................................... 1
B. Tujuan ................................................................................................................ 2
C. Rumusan Masalah............................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................... 3
A. Manfaat Mutu Terpadu....................................................................................... 3
B. Prinsip-Prinsip Mutu Terpadu............................................................................. 4
C. Karakteristik Mutu Terpadu................................................................................ 6
BAB III PENUTUP....................................................................................................... 9
A. Kesimpulan......................................................................................................... 9
B. Saran................................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTKA....................................................................................................... 10

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam sebuah perusahaan sangat di perlukan kualitas suatu produk, kualitas manajemen,
dan kualitas karyawan agar suatu perusahaan bisa lebih maju. Karna dari kulitas manajemen
dapat memberikan landasan dalam melakukan aktifitas-aktifitas di perusahaan sehingga
memberikan kepuasan bagi pelanggan dan memberikan keuntungan bagi perusahaan.
Total Quality Mangement (TQM) atau Manajemen Mutu Terpadu (MMT). berasal dari
dunia bisnis dan khususnya dalam dunia perusahaan. Oleh karena itu, untuk memahami TQM
harus merujuk pada dunia asalnya. Hal ini bukan berarti bahwa metode bisnis lebih unggul
dari pada praktek pendidikan, atau bahwa pendidikan akan bisa ditingkatkan hanya dengan
mengadopsi bahasa komersial. Lebih dari itu, justru dunia bisnis dapat belajar dari metode
yang diterapkan di beberapa sekolah.
Di era kontemporer, dunia pendidikan dikejutkan dengan adanya model pengelolaan
pendidikan berbasis industri. Pengelolaan model ini menuntut adanya upaya pihak pengelola
institusi pendidikan untuk meningkatkan mutu pendidikan berdasarkan manajemen
perusahaan. Penerapan manajemen mutu dalam pendidikan ini lebih populer dengan sebutan
istilah "Total Quality Education (TQE)", dan di dunia pendidikan nasional dikenal dengan
istilah Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS).
Dasar dari manajemen ini dikembangkan dari konsep TQM, yang pada mulanya
diterapkan pada dunia bisnis. Secara filosofis, konsep ini menekankan pada pencarian secara
konsisten terhadap perbaikan yang berkelanjutan untuk mencapai kebutuhan dan kepuasan
pelanggan. Total Quality Management (TQM) dalam pendidikan ini mendapatkan perhatian
serius dalam National Quality Servey. Hal ini menunjukkan bahwa TQM dan isu-isu mutu
secara umum mengundang perhatian publik. Dalam beberupa tahun terakhir, isu tersebut
semakin meningkat. Masyarakat dari semua sektor pendidikan sckarang telah menunjukkan
minatnya. Beberapa institusi mulai mewujudkan filosofi TQM ke dalam praktek.
Perkembangan minat ini telah memberikan stimulan pada tuntutan publikasi isu-isu TQM
dalam dunia pendidikan.
Di Indonesia yang pendidikannya belum banyak menerapkan strategi TQM (Total Qualty
Managemant), kualitas pendidikannya jauh lebih rendah dibanding dengan negara lain. Hal
ini dapat dilihat dari banyaknya sekolah – sekolah yang hampir rubuh dan ditinggalkan oleh
para muridnya. Mewujudkan mutu yang lebih baik maka pelaksanaan TQM juga harus
dilakukan dengan lebih baik. Untuk itu di dalam TQM terdapat unsur-unsur utama yang ada
1
di setiap pelaksanaan TQM. Unsur-unsur TQM yang apabila tidak ada atau kurang dalam
pelaksanaannya maka akan menimbulkan kendala-kendala yang akan muncul sehingga
mungkin akan mengakibatkan penurunan mutu dan tidak sesuai dengan yang diharapkan. Oleh
karena itu unsur-unsur dalam TQM merupakan sesuatu yang wajib ada dan dilaksanakan
secara maksimal.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah yang akan dibahas adalah:
1. Apa saja Manfaat Manajemen Mutu Terpadu ?
2. Apa saja Prinsip- Prinsip Manajemen Mutu Terpadu ?
3. Bagaimana Karakteristik Manajemen Mutu Terpadu ?

C. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
a. Untuk mengetahui manfaat Manajemen Mutu Terpadu
b. Untuk mengetahui prinsip-prinsip Manajemen Mutu Terpadu
c. Untuk mengetahui karakteristik Manajemen Mutu Terpadu

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Manfaat Manajemen Mutu Terpadu


TQM sangat bermanfaat baik bagi pelanggan, institusi, maupun bagi staf organisasi.
Sehingga dapat di kategorikan sebagai berikut:

 Manfaat TQM bagi pelanggan adalah:


1) Sedikit atau bahkan tidak memiliki masalah dengan produk atau pelayanan.
2) Kepedulian terhadap pelanggan lebih baik atau pelanggan lebih diperhatikan.
3) Kepuasan pelanggan terjamin.

 Manfaat TQM bagi institusi adalah:


1) Terdapat perubahan kualitas produk dan pelayanan
2) Staf lebih termotivas.
3) Produktifitas meningkat
4) Biaya turun
5) Produk cacat berkurang
6) Permasalahan dapat diselesaikan dengan cepat.

 Manfaat TQM bagi staf Organisasi adalah:


1) Pemberdayaan
2) Lebih terlatih dan berkemampuan
3) Lebih dihargai dan diakui

Manfaat lain dari implementasi TQM yang mungkin dapat dirasakan oleh institusi di masa
yang akan datang adalah:
1) Membuat institusi sebagai pemimpin (leader) dan bukan hanya sekedar pengikut
(follower)
2) Membantu terciptanya tim work
3) Membuat institusi lebih sensitif terhadap kebutuhan pelanggan
4) Membuat institusi siap dan lebih mudah beradaptasi terhadap perubahan.
5) Hubungan antara staf departemen yang berbeda lebih mudah.

3
Menurut Hessel, manfaat penerapan Total Quality Management (TQM)
bagi perusahaan/organisasi adalah (Nasution, 2005:366):
1. Proses desain produk menjadi lebih efektif, yang akan berpengaruh pada kinerja
kualitas, yaitu keandalan produk, product features, dan serviceability.
2. Penyimpangan yang dapat dihindari pada proses produksi mengakibatkan produk
yang dihasilkan sesuai dengan standar, meniadakan pengerjaan ulang, mengurangi
waktu kerja, mengurangi kerja mesin, dan menghemat penggunaan material.
3. Hubungan jangka panjang dengan pelanggan akan berpengaruh positif bagi kinerja
organisasi, antara lain dapat merespon kebutuhan pelanggan dengan lebih cepat,
serta mengantisipasi perubahan kebutuhan dan keinginan pelanggan.
4. Sikap pekerja yang baik akan menimbulkan partisipasi dan komitmen pekerja pada
kualitas, rasa bangga bekerja sehingga akan bekerja secara optimal, perasaan
tanggung jawab untuk meningkatkan kinerja organisasi.

B. Prinsip-Prinsip Manajemen Mutu Terpadu


Ada beberapa tokoh yang mengemukakan prinsip-prinsip TQM. Salah satunya adalah
Bill Crash, 1995, mengatakan bahwa program TQM harus mempunyai empat prinsip bila
ingin sukses dalam penerapannya. Keempat prinsip tersebut adalah sebagai berikut:
1. Program TQM harus didasarkan pada kesadaran akan kualitas dan berorientasi pada
kualitas dalam semua kegiatannya sepanjang program, termasuk dalam setiap
proses dan produk.
2. Program TQM harus mempunyai sifat kemanusiaan yang kuat dalam
memberlakukan karyawan, mengikutsertakannya, dan memberinya inspirasi.
3. Progran TQM harus didasarkan pada pendekatan desentralisasi yang memberikan
wewenang disemua tingkat, terutama di garis depan, sehingga antusiasme
keterlibatan dan tujuan bersama menjadi kenyataan.
4. Program TQM harus diterapkan secara menyeluruh sehingga semua prinsip,
kebijaksanaan, dan kebiasaan mencapai setiap sudut dan celah organisasi.

4
Lebih lanjut Bill Creech, 1996, menyatakan bahwa prinsip-prinsip dalam sistem TQM harus
dibangun atas dasar 5 pilar sistem yaitu;
1. Produk
2. Proses
3. Organisasi
4. Kepemimpinan dan
5. Komitmen
Produk adalah titik pusat untuk tujuan dan pencapaian organisasi. Mutu dalam produk
tidak mungkin ada tanpa mutu di dalam proses. Mutu di dalam proses tidak mungkin ada
tanpa organisasi yang tepat. Organisasi yang tepat tidak ada artinya tanpa pemimpin yang
memadai. Komitmen yang kuat dari bawah ke atas merupakan pilar pendukung bagi semua
yang lain. Setiap pilar tergantung pada keempat pilar yang lain, dan kalau salah satu lemah
dengan sendirinya yang lain juga lemah.
Pendapat lain dikemukakan oleh Hensler dan Brunnell (dalam Scheuing dan
Christopher, 1993: 165-166) yang dikutip oleh Drs. M.N. Nasution, M.S.c., A.P.U. dalam
bukkunya yang berjudul Manjemen Mutu Terpadu, mengatakan bahwa TQM merupakan
suatu konsep yang berupaya, melaksanakan sistem manajemen kualitas kelas dunia. Untuk
itu, diperlukan perubahan besar dalam budaya dan sistem nilai suatu organisasi. ada empat
prinsip utama dalam TQM, yaitu :
1. Kepuasan Pelanggan
Dalam TQM, konsep mengenai kualitas dan pelanggan diperluas. Kualitas tidak lagi
hanya bermakna kesesuaian dengan spesifikasi-spesifikasi tertentu, tetapi kualitas
tersebut ditentukan oleh pelanggan. Pelanggan itu sendiri meliputi pelanggan internal
dan pelanggan ekseternal. Kebutuhan pelanggan diusahakan untuk dipuaskan dalam
segala aspek, termasuk didalamnya harga, keamanan, dan ketepatan waktu. Oleh karena
itu segala aktivitas perusahaan harus dikoordinasikan untuk memuaskan para pelanggan.
Kualitas yang dihasilkan suatu perusahaa sama dengan nilai (Value) yang diberikan
dalam rangka meningkatkan kualitas hidup para pelanggan. Semakin tinggi nilai yang
diberikan, maka semakin besar pula kepuasan pelanggan.

2. Respek Terhadap Setiap Orang


Dalam perusahaan yang kualitasnya kelas dunia, setiap karyawan dipandang sebagai

5
individu yangmemiliki talenta dan kreativitas tersendiri yang unik. Dengan demikian
karyawan merupakan sumber daya organisasi yang paling bernilai. Oleh karenaiitu
setiap orang dalam organisasi diperlakukan dengan bak dan diberi kesempatan untuk
terlibat dan berpartisipasi dalam tim pengambil keputusan.
3. Manajemen Berdasarkan Fakta
Perusahaan kelas dunia berorientasi pada fakta. Maksudnya bahwa setiap keputusan
sealu didasarkan pada data, bukan sekedar pada perasaan (feeling). Ada dua konsep
pokok berkaitan dengan hal ini. Pertama, Priortisasi yakni suatu konsep bahwa
perbaikan tidak dapat dilakukan pada semua aspek pada saat yang bersamaan,
mengingat keterbatasan sumber daya yang ada. Oleh karena itu dengan menggunakan
maka manajemen dan tim dalam organisasi dapat memfokuskan usahanya pada situasi
tertentu yang vital.
Konseo kedua, variasi atau variabilitas kinerja manusia. Data statistic dapat
memberikan gambaran menegenai variabilitas yang merupakan bagian yang wajar dari
setiap sistem oorganisasi. Dengan demikian manajemen dapat memprediksi hasil dari
setiap keputusan dan tindakan yang dilakukan.
4. Perbaikan Berkesinambungan
Agar dapat sukses, setiap perusahaan perlu melakukan proses secara sistematis dalam
melaksanakan perbaikan berkesinambungan. Konsep yang berlaku disini adalah siklus
PDCA (plan-do-check-act), yang terdri dari langkah-langkah perencanaan, pelaksanaan
rencana, pemeriksaan hasil pelaksanaan rencana, dan tindakan korektif terhdap hasil
yang diperoleh.
C. Karakteristik Mutu Terpadu
Menurut Goetsch dan Davis, ada sepuluh karakteristik Total Qality Management, yaitu
sebagai berikut (Tjiptono, 2003:15):
1. Fokus pada pelanggan. Dalam TQM, baik pelanggan internal maupun pelanggan
eksternal merupakan driver. Pelanggan eksternal menentukan kualitas produk atau
jasa yang disampaikan kepada mereka, sedangkan pelanggan internal berperan besar
dalam menentukan kualitas tenaga kerja, proses, dan lingkungan yang berhubungan
dengan produk atau jasa.
2. Obsesi terhadap kualitas. Dalam organisasi yang menerapkan TQM, pelanggan
internal dan eksternal menentukan kualitas. Dengan kualitas yang ditetapkan tersebut,
organisasi harus terobsesi untuk memenuhi atau melebihi apa yang ditentukan
mereka. Hal ini berarti bahwa semua karyawan pada setiap level berusaha

6
melaksanakan setiap aspek pekerjaannya berdasarkan perspektif.
3. Pendekatan ilmiah. Pendekatan ilmiah sangat diperlukan dalam penerapan TQM,
terutama untuk mendesain pekerjaan dan dalam proses pengambilan keputusan dan
pemecahan masalah yang berkaitan dengan pekerjaan yang didesain tersebut. Dengan
demikian, data diperlukan dan dipergunakan dalam menyusun patok duga
(benchmark), memantau prestasi, dan melaksanakan perbaikan.
4. Komitmen jangka panjang. TQM merupakan suatu paradigma baru dalam
melaksanakan bisnis. Untuk itu, dibutuhkan budaya perusahaan yang baru pula. Oleh
karena itu, komitmen jangka panjang sangat penting guna mengadakan perubahan
budaya agar penerapan TQM dapat berjalan dengan sukses.
5. Kerjasama tim. Dalam organisasi yang dikelola secara tradisional seringkali
diciptakan persaingan antar departemen yang ada dalam organisasi tersebut agar daya
saingnya terdongkrak. Sementara itu, dalam organisasi yang menerapkan TQM,
kerjasama tim, kemitraan, dan hubungan dijalin dan dibina, baik antar karyawan
perusahaan maupun dengan pemasok, lembaga-lembaga pemerintah, dan masyarakat
sekitarnya.
6. Perbaikan secara berkesinambungan. Setiap produk dan atau jasa dihasilkan
dengan memanfaatkan proses-proses tertentu di dalam suatu sistem/ lingkungan. Oleh
karena itu, sistem yang ada perlu diperbaiki secara terus-menerus agar kualitas yang
dihasilkannya dapat makin meningkat.
7. Pendidikan dan pelatihan. Dewasa ini masih terdapat perusahaan yang menutup
mata terhadap pentingnya pendidikan dan pelatihan karyawan. Kondisi seperti itu
menyebabkan perusahaan yang bersangkutan tidak berkembang dan sulit bersaing
dengan perusahaan lainnya, apalagi dalam era persaingan global. Sedangkan dalam
organisasi yang menerapkan TQM, pendidikan dan pelatihan merupakan faktor yang
fundamental. Setiap orang diharapkan dan didorong untuk terus belajar. Dengan
belajar, setiap orang dalam perusahaan dapat meningkatkan keterampilan teknis dan
keahlian profesionalnya.

8. Kebebasan yang terkendali. Dalam TQM, keterlibatan dan pemberdayaan karyawan


dalam pengambilan keputusan dan pemecahan masalah merupakan unsur yang sangat
penting. Hal ini dikarenakan unsur tersebut dapat meningkatkan rasa memiliki dan
tanggung jawab karyawan terhadap keputusan yang telah dibuat. Meskipun demikian,

7
kebebasan yang timbul karena keterlibatan dan pemberdayaan tersebut merupakan
hasil dari pengendalian yang terencana dan terlaksana dengan baik.
9. Kesatuan tujuan. Supaya TQM dapat diterapkan dengan baik, maka perusahaan
harus memiliki kesatuan tujuan. Dengan demikian, setiap usaha dapat diarahkan pada
tujuan yang sama. Akan tetapi, kesatuan tujuan ini tidak berarti bahwa harus selalu
ada persetujuan/ kesepakatan antara pihak manajemen dan karyawan, misalnya
mengenai upah dan kondisi kerja.
10. Adanya keterlibatan dan pemberdayaan karyawan. Keterlibatan dan
pemberdayaan karyawan dapat meningkatkan kemungkinan dihasilkannya keputusan
yang baik, rencana yang baik, atau perbaikan yang lebih efektif, karena juga
mencakup pandangan dan pemikiran dari pihak-pihak yang langsung berhubungan
dengan situasi kerja serta meningkatkan rasa memiliki dan tanggung jawab atas
keputusan dengan melibatkan orang-orang yang harus melaksanakannya

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Total Quality Management merupakan sebuah pendekatan dalam pengelolaan organisasi

8
yang menitik beratkan pada kualitas untuk kepuasan pelanggan, dengan melakukan
perbaikan secara bertahap dan melibatkan seluruh komponen oraganisasi serta
memanfaatkan seluruh sumber daya yang tersedia. Konsep yang terkandung di dalamnya
antara lain, kepuasan pelanggan, respek terhadap setiap orang, manajemen berdasarkan
fakta, dan perbaikan produksi.
Total Quality Management dalam bidang pendidikan tujuan adalah meningkatkan
kualitas pembelajaran, daya yang sama dengan lulusan dengan indikator adanya
kompetensi, baik intelektual maupun keterampilan serta kompetensi sosial. Implementasi
Total Quality Management dalam organisasi pendidikan dilakukan dengan sebenarnya. Hal
tersebut dapat dilakukan dengan cara memanfaatkan semua etentitas kualitas yang ada
dalam organisasi pendidikan, Dengan begitu, kualitas pendidikan saat ini mampu bersaing
dengan negara lain.
Total Quality Management memperkenalkan pengembangan proses, produk, dan layanan
sebuah organisasi secara sistematik dan meluncurkan. Pendekatan ini berusaha untuk
melibatkan semua pihak terkait dan memastikan bahwa ide-ide mereka memiliki
pengembangan mutu.

B. Saran

1. Kepada berbagai lembaga perusahaan pada umumnya, untuk mengimplementasikan


manajemen Total Quality, dalam upaya untuk meningkatkan kualitas diperusahaan.
2. Diharapkan kepada perusahaan maupun para karyawan agar kiranya menggunakan
otoritasnya untuk meminimalisir kendala atau hambatan yang menyebabkan kualitas
mutu turun.

DAFTAR PUSTAKA
https://ipqi.org/definisi-unsur-prinsip-manfaat-program-total-quality-management-tqm/
https://www.kajianpustaka.com/2017/11/pengertian-karakteristik-metode-manfaat-
total- quality-management.html

9
10

Anda mungkin juga menyukai