Anda di halaman 1dari 13

1

TOTAL QUALITY MANAGEMENT

OLEH:

KELOMPOK 12

KETUA : WAWAN SAPUTRA B1C117210

ANGGOTA : BESSE NURFAIQAH B1C117158

INDAH RAMADHANI B1C117168

TRY EDI SUWARNO B1C117207

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS HALU OLEO

2019

i
2

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT. atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Total Quality
Management” tanpa hambatan yang berarti.

Makalah ini kami susun dengan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak
sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu, kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi
dalam pembuatan makalah ini. Kami berharap semoga makalah ini bermanfaat
dan dapat memberikan inspirasi bagi pembaca.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari masih banyak kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasa. Oleh karena itu, kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar kami dapat memperbaiki
makalah ini.

Kendari, 16 April 2019

Penulis

i
3

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................2

DAFTAR ISI......................................................................................................3

PENDAHULUAN..............................................................................................4

1.1 Latar Belakang.........................................................................................4


1.2 Rumusan Masalah...................................................................................5
1.3 Tujuan .....................................................................................................5

KAJIAN TEORI................................................................................................6

2.1 Definisi TQM.........................................................................................6


2.2 Unsur-Unsur TQM.................................................................................6
2.3 Prinsip-Prinsip TQM..............................................................................7
2.4 Manfaat Program TQM.........................................................................8
2.5 Metode TQM..........................................................................................9

PEMBAHASAN...............................................................................................11

3.1 Memperbaiki Kualitas Produksi dengan TQM......................................11

PENUTUP........................................................................................................12

4.1 Kesimpulan...........................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................13

i
4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Mutu terpadu atau disebut juga Total Quality Management (TQM) dapat
didefinisikan dari tiga kata yang yang dimilikinya, yaitu Total (Keseluruhan),
Quality (kualitas), dan Management (tindakan/pengendalian). Dari ketiga kata
yang dimilikinya, definisi TQM adalah, “sistem manajemen yang berorientasi
pada kepuasan pelanggan dengan kegiatan yang diupayakan benar sekali
melalui perbaikan berkesinambungan dan memotivasi karyawan” (Kid
Sadgrove, 1995).
TQM juga menekankan pentingnya bagi perusahaan untuk mengukur
kualitas dari sudut pandang konsumen. Di masa lalu, perusahaan menilai
kualitas hanya dari sudut pandang mereka sendiri. Sebagai contoh, komputer
berteknologi tinggi mungkin dapat memuaskan perusahaan, tetapi komputer
itu hanya dapat memuaskan seorang konsumen kalau mudah dipergunakan.
Saat ini, perusahaan-perusahaan semakin sadar bahwa penilaian mereka
terhadap kualitas harus terfokus pada pendapat konsumen dan bukan pendapat
mereka sendiri. Kini perusahaan semakin memperhatikan pada kualitas.

i
5

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana cara memperbaiki kualitas produksi dengan TQM ?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui cara memperbaiki kualitas produksi dengan TQM.

i
6

BAB II

KAJIAN TEORI

2.1 Defini TQM


Mutu terpadu atau disebut juga Total Quality Management (TQM) dapat
didefinisikan dari tiga kata yang yang dimilikinya, yaitu Total (Keseluruhan),
Quality (kualitas), dan Management (tindakan/pengendalian). Dari ketiga kata
yang dimilikinya, definisi TQM adalah, “sistem manajemen yang berorientasi
pada kepuasan pelanggan dengan kegiatan yang diupayakan benar sekali
melalui perbaikan berkesinambungan dan memotivasi karyawan” (Kid
Sadgrove, 1995).
Pengertian lain dikemukakan oleh Drs. M. N. Nasution, M.S.c., A.P.U.
mengatakan bahwa TQM merupakan suatu pendekatan dalam menjalankan
usaha yang mencoba untuk memaksimumkan daya saing organisasi melalui
perbaikan terus-menerus atas produk, jasa, tenaga kerja, proses, dan
lingkungannya.

2.2 Unsur-Unsur TQM


a. Fokus pada pelanggan
b. Obsesi terhadap kualitas
c. Pendekatan ilmiah
d. Komitmen jangka panjang
e. Kerja sama tim
f. Perbaikan sistem secara berkesinambungan
g. Pendidikan dan pelatihan
h. Kebebasan yang terkendali
i. Kesatuan tujuan
j. Adanya keterlibatan dan pemberdayaan karyawan

i
7

2.3 Prinsip-Prinsip TQM


Ada beberapa tokoh yang mengemukakan prinsip-prinsip TQM. Salah
satunya adalah Bill Crash, 1995, mengatakan bahwa program TQM harus
mempunyai empat prinsip bila ingin sukses dalam penerapannya. Keempat
prinsip tersebut adalah sebagai berikut.
a. Program TQM harus didasarkan pada kesadaran akan kualitas dan
berorientasi pada kualitas dalam semua kegiatannya sepanjang
program, termasuk dalam setiap proses dan produk.
b. Program TQM harus mempunyai sifat kemanusiaan yang kuat dalam
memperlakukan karyawan, mengikutsertakannya, dan memberinya
inspirasi.
c. Program TQM harus didasarkan pada pendekatan desentralisasi yang
memberikan wewenang di semua tingkat, terutama di garis depan,
sehingga antusiasme keterlibatan dan tujuan bersama menjadi
kenyataan.
d. Program TQM harus diterapkan secara menyeluruh sehingga semua
prinsip, kebijaksanaan, dan kebiasaan mencapai setiap sudut dan celah
organisasi.

Bill Creech, 1996, menyatakan bahwa prinsip-prinsip dalam sistem TQM


harus dibangun atas dasar 5 pilar sistem yaitu,

a. Produk
b. Proses
c. Organisasi
d. Pemimpin
e. Komitmen

Produk adalah titik pusat untuk tujuan dan pencapaian organisasi. Mutu
dalam produk tidak mungkin ada tanpa mutu di dalam proses. Mutu di dalam
proses tidak mungkin ada tanpa organisasi yang tepat. Organisasi yang tepat
tidak ada artinya tanpa pemimpin yang memadai. Komitmen yang kuat dari

i
8

bawah ke atas merupakan pilar pendukung bagi semua yang lain. setiap pilar
tergantung pada keempat pilar lainnya, dan kalau salah satu lemah dengan
sendirinya yang lain juga lemah.

2.4 Manfaat Program TQM


a. Manfaat TQM bagi pelanggan adalah.
 Sedikit atua bahkan tidak memiliki masalah dengan produk atua
pelayanan.
 Kepedulian terhadap pelanggan lebih baik atau pelanggan lebih
diperhatikan.
 Kepuasan pelanggan terjamin
b. Manfaat TQM bagi institusi adalah.
 Pemberdayaan
 Lebih terlatih dan berkemampuan
 Lebih dihargai dan diakui
 Membuat institusi sebagai pemimpin dan bukan hanya sekedar
pengikut
 Membantu terciptanya team work
 Membuat institusi lebih sensitif terhadap kebutuhan pelanggan
 Membuat institusi lebih siap dan lebih mudah beradaptasi terhadap
perubahan
 Hubungan antara staf departemen yang berbeda lebih mudah

Agar implementasi program TQM berjalan sesuai dengan yang diharapkan


diperlukan persyaratan sebagai berikut.

a. Komitmen yang tinggi dari manajemen puncak


b. Mengalokasikan waktu secara penuh untuk program TQM
c. Menyiapkan dana dan mempersiapkan sumber daya manusia yang
berkualitas
d. Memilih koordinator program TQM

i
9

e. Melakukan banchmarking pada perusahaan lain yang menerapkan


TQM
f. Merumuskan nilai, visi, dan misi
g. Mempersiapkan mental untuk menghadapi berbagai bentuk hambatan
h. Merencanakan mutasi program TQM

2.5 Metode TQM


a. Metode W. Edwards Deming
Deming mencatat kesuksesan dalam memimpin revolusi di Jepang,
yaitu dengan memperkenalkan penggunaan teknik pemecahan masalah dan
pengendalian proses statistik. Salah satu metode Deming yang terkenal
adalah siklus deming.
Siklus deming adalah model perbaikan berkesinambungan yang
dikembangkan oleh W. Edward Deming yang terdiri atas empat komponen
utama secara berurutan yang dikenal dengan siklus PDAC.
 Mengembangkan rencana perbaikan (plan)
 Melaksanakan rencana (do)
 Memeriksa atau meneliti hasil yang dicapai (check)
 Melakukan tindakan penyesuaian bila diperlukan (action)

b. Metode Joseph M. Juran


Juran mendefisinikan kualitas sebagai cocok atau sesuai untuk
digunakan yang mengandung pengertian bahwa suatu barang atau jasa
harus dapat memenuhi apa yang diharapkan oleh para pemakainya.
Juran juga yakin bahwa ada titik admishing return dalam hubungan
antara kualitas dan daya saing. Ketiga langkah tersebut terdiri atas berikut
ini.
 Mencapai perbaikan terstruktur atas dasar kesinambungan
yang dikombinasikan dengan dedikasi dan keadaan yang
mendesak
 Mengadakan program pelatihan secara luas

i
10

 Membantu komitmen dan kepemimpinan pada tingkat


manajemen yang lebih tinggi

c. Metode Philip B. Crosby


Crosby terkenal denagn anjuran manajemen zero defect dan
pencegahan, yang menentang tingkat kualitas yang dapat diterima secara
statistik. Pandangan-pandangan Crosby dirangkum dalam ringkasan yang
ia sebut sebagai dalil-dalil manajemen kualitas, yaitu.
 Definisi kualitas adalah sama dengan persyaratan
 Sistem kualitas adalah pencegahan
 Kerusakan nol (zero effect) merupakan standar kinerja yang
harus digunakan.
 Ukuran kualitas adalah price of nonconformance

i
11

BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Memperbaiki Kualitas Produksi dengan TQM


Menurut W. Edward Deming, beberapa panduan kunci dalam
memperbaiki kualitas adalah.
a. Memberi pendidikan dan pelatihan pada para manajer dan karyawan
agar mereka unggul dalam bidang tugas mereka.
b. Memberanikan karyawan mengambil tanggung jawab dan
melaksanakan kepemimpinan
c. Memberanikan semua karyawan mencari cara untuk memperbaiki
proses produksi.

Panduan ini konsisten dengan kiat memberi keahlian dan kebebasan pada
karyawan agar menjadi kreatif, dan bukan membuat banyak pembiasan yang
akan memaksa fokus karyawan hanya pada cara memproduksi lebih banyak
unit sekedar untuk memenuhi kuota produksi. Deming tidak menganjurkan
fokus pada kuota produksi agar karyawan dapat mengalokasikan lebih banyak
waktu untuk hal-hal kepemimpinan dan perbaikan proses produksi.

TQM juga menekankan pentingnya bagi perusahaan untuk mengukur


kualitas dari sudut pandang konsumen. Di masa lalu, perusahaan menilai
kualitas hanya dari sudut pandang mereka sendiri. Sebagai contoh, komputer
berteknologi tinggi mungkin dapat memuaskan perusahaan, tetapi komputer
itu hanya dapat memuaskan seorang konsumen kalau mudah dipergunakan.
Saat ini, perusahaan-perusahaan semakin sadar bahwa penilaian mereka
terhadap kualitas harus terfokus pada pendapat konsumen dan bukan pendapat
mereka sendiri. Kini perusahaan semakin memperhatikan pada kualitas.

i
12

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan
TQM atau Total Quality Management adalah strategi manajemen
yang ditujukan untuk menanamkan kesadaran pada semua proses dalam
organisasi.

4.2

i
13

DAFTAR PUSTAKA

Hansen, Don R dan M. Mowen. 2006. Akuntansi Manajemen Edisi 7. Salemba


Empat, Jakarta.

Mulyadi. 2014. Akuntansi Biaya Edisi 5. UPP STIM YKPN, Yogyakarta .

Anda mungkin juga menyukai