Anda di halaman 1dari 10

Kebijakan dan Manajemen Publik ISSN 2303 - 341X

Volume 4, Nomor 1, Januari-April 2016

PENGARUH TINGKAT KUALITAS PELAYANAN TERHADAP TINGKAT


KEPUASAN PELANGGAN LISTRIK PINTAR PRABAYAR DI PT. PLN
(PERSERO) AREA PELAYANAN SURABAYA

Pisciesha Qudsi Auliya1


Mahasiswa Program Studi Ilmu Administrasi Negara, FISIP, Universitas Airlangga

Abstract
The purpose of this study was to know the effect of the level of service quality on customer satisfaction levels
Listrik Pintar Prabayar (Token) at PT. PLN (Persero) Surabaya service area. The underlying problem is the
phenomenon of customers who complained about the metering and billing amount of uncertainty every month. Based on
the analysis of data obtained showed the independent variable is the quality of service (X) has a positive effect on the
dependent variable is customer satisfaction (Y), this is evidenced by the Standardized Beta Coefficients of 0,972.
Directions positive influence shows that the relationship of service quality and customer satisfaction is a linear or
unidirectional. The R2 of the study amounted to 94.4% means that customer satisfaction is influenced by the quality of
service. The results of the Kruskal Wallis test on the quality of service equal to 0.519 and customer satisfaction at
0.662, meaning that there are no significant differences among the three areas of service PT. PLN (Persero) in
Surabaya. West Surabaya service area has a level of service quality and lowest satisfaction of the entire service area in
Surabaya.

Keywords: Quality of Service, Customer Satisfaction, PT. PLN (Persero) Surabaya

Pendahuluan Pelayanan publik dalam bidang kelistrikan


Fungsi suatu negara sendiri adalah memberikan
pelayanan yang maksimal dan sesuai dengan standar dinaungi oleh perusahaan BUMN yaitu PT.PLN
kepada masyarakat melalui pelayanan pemerintahan
baik di Pusat, Daerah, dan di lingkungan Badan Usaha (Persero) yang merupakan perusahaan satu-satunya di
Milik Negara atau Badan Usaha Milik Daerah, dan
organisasi masyarakat. Oleh karena itu pelayanan yang Indonesia yang mengontrol, menyediakan, dan
diberikan kepada masyarakat haruslah sesuai dengan
standarkualitaspelayanan yang melayani kebutuhan listrik masyarakat dengan
telahditetapkanolehpihakperusahaan, yang
diorientasikanuntukmenciptakankepuasanmasyarakat. kapasitas voltage yang berbeda-beda di setiap
Di suatu negara atau pemerintahan pelayanan disebut
sebagai pelayanan publik atau pelayanan pemerintahan. rumahnya tergantung dengan kebutuhan di rumah
Pelayanan publik di Indonesia masih belum dapat
dikatakan baik karena masih banyak keluhan dari tersebut. Semakin banyak peralatan rumah dengan
masyarakat mengenai jeleknya pelayanan yang
diberikan. Keluhan yang ditujukan kepada aparat tingatvoltagenya, maka semakin tinggi pula kebutuhan
pelayanan sifatnya hanya ditampung, dijanjikan untuk
diselesaikan, dan yang paling sering adalah petugas voltage di rumah tersebut sehingga diharuskan untuk
melempar tanggung jawab kepada petugas lain.
Di Indonesia pelayanan publik tidak hanya dari menambah daya pada rumah tersebut.
instansi pemerintah saja, melainkan juga ada badan
usaha yangdimiliki oleh negara yang memberikan Sebagai penyelenggara jasa layanan kelistrikan
pelayanan kepada masyarakat. Badan usaha tersebut PT. PLN (Persero) melayani sekitar 786.631 pelanggan
dikelola atas nama Indonesia yang didasarkan dengan di seluruh Kota Surabaya yang meliputi sektor sosial,
UUD Negara 1945 dengan modal yang dimiliki rumah tangga, bisnis, pemerintahan, industri, dan
Indonesia. BUMN atau Badan Usaha Milik Negara keperluan multiguna lainnya.
merupakan badan yang dimiliki oleh negara. Wilayah usaha yang berada di Surabaya melayani
area pelayanan yaitu sebagai berikut :

1
1. Korespondensi Pisciesha Qudsi Auliya, Mahasiswa Program Studi Ilmu Administrasi Negara, FISIP, Universitas Airlangga,
Jl Airlangga 4-6 Surabaya
Kebijakan dan Manajemen Publik ISSN 2303 - 341X
Volume 4, Nomor 1, Januari-April 2016

1.Area Surabaya Selatan. keluhan yang lainnya. Dari beberapa jenis keluhan
2.Area Surabaya Utara. tersebut, jenis keluhan tagihan listrik yang melonjak
3.Area Surabaya Barat. dan perbedaan catat meter juga masih terbilang besar
Menurut data PLN tahun 2014 menunjukkan daripada jenis keluhan lain.
bahwa area pelayanan Surabaya masih tergolong Sesuai dengan komitmen PT. PLN (Persero) yang
rendah, hal ini didukung dengan data IKM PT. PLN akan terus meningkatkan pelayanan untuk memberi
(Persero) Distribusi Jawa Timur pada gambar di bawah kepuasan para pelanggan, maka PT. PLN (Persero)
ini : menciptakan suatu inovasi untuk memberikan
rekomendasi dan solusi dari keluhan pelanggan
mengenai tagihan listrik yang melonjak dan perbedaan
catat meter. Inovasi yang diberikan adalah dengan
membuat program Listrik Pintar Prabayar (Token),
yaitu pelanggan mengeluarkan uang/biaya terlebih
dahulu untuk membeli energi listrik yang akan
dikonsumsinya. Besar energi listrik yang telah dibeli
oleh pelanggan dimasukkan ke dalam Meter Prabayar
(MPB) yang terpasang dilokasi pelanggan melalui
sistem “Token” (pulsa) atau stroom. MPB
Gambar 1.1 Grafik Nilai IKM PT. PLN menyediakan informasi jumlah energi listrik (kWh)
(Persero) Distribusi Jawa Timur yang masih bisa dikonsumsi. Persediaan kWh tersebut
(Sumber : Data Distribusi Jawa Timur 2014) bisa ditambah berapa saja dan kapan saja sesuai dengan
Berdasarkan nilai IKM di area pelayanan kebutuhan dan keinginan pelanggan. Latar belakang
Surabaya ini masih belum dikatakan maksimal, karena diluncurkannya program ini sebagai wujud komitmen
masih banyak keluhan-keluhan masyarakat mengenai PT. PLN (Persero) untuk terus meningkatkan
pelayanan yang diberikan. Keluhan yang ada pada pelayanannya kepada pelanggan dengan berbagai
pelayanan di bidang kelistrikan antara lain sebagai bentuk inovasi. Selama ini banyak pelanggan
berikut : mengeluhkan mengenai pencatatan meter dan jumlah
tagihan yang tidak menentu setiap bulan. Dengan
adanya Listrik Pra Bayar pelanggan bisa lebih mudah
mengoptimalkan konsumsi listrik dengan mengatur
sendiri jadwal dan jumlah pembelian listrik. Dengan
menggunakan Listrik Pintar Prabayar, pelanggan tidak
perlu berurusan dengan pencatatan meter yang biasa
dilakukan setiap bulan dan tidak perlu terikat dengan
jadwal pembayaran listrik bulanan.
Penelitian ini akan memfokuskan pada
pemasangan APP Token, mengingat interaksi
pelayanan terjadi pada saat pengajuan dan pemasangan
Token yang melibatkan customer service, call center,
Gambar 1.2 Jenis Keluhan Pelanggan PT.PLN dan petugas lapangan. Ketika APP Token sudah
(Persero) terpasang di rumah pelanggan, maka sudah tidak
(Sumber :Data PLN Distribusi Jawa Timur 2014) terdapat lagi aktivitas pelayanan sehingga tidak dapat
diukur bagaimana tingkat kualitas pelayanan
Berdasarkan jenis keluhan Pelanggan PT. PLN mempengaruhi tingkat kepuasan pelanggan. Aktivitas
(Persero) diatas, menunjukkan bahwa keluhan yang pelayanan akan terjadi kembali pada saat APP Token
paling banyak disampaikan oleh pelanggan adalah mengalami permasalahan, namun tidak semua
listrik padam yang mencapai 51% dan yang paling masyarakat mengalami permasalahan pada Token
sedikit adalah tegangan listrik yang tidak stabil hanya sehingga penelitian ini difokuskan pada permasalahan
sebesar 3%. Jenis keluhan lainnya yang dimaksud pada APP Token.
gambar diatas yaitu : Berdasarkan latar belakang diatas, maka
a. Jaringan instalasi tidak rapi. permasalahan dalam penelitian ini adalah, apakah
b. Korsleting listrik. terdapat pengaruh tingkat kualitas pelayanan terhadap
c. Terbatasnya tempat untuk membeli Token. tingkat kepuasan pelanggan Listrik Pintar Prabayar
d. Pulsa Token yang cepat habis. (Token) di PT. PLN (Persero) area pelayanan
Dapat diketahui bahwa jenis keluhan yang Surabaya?
diterima oleh pihak PT. PLN (Persero) tidak hanya Berdasarkan rumusan yang telah disebutkan
listrik padam, namun adanya jenis keluhan lain yang diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah, untuk
diterima antara lain yaitu tagihan listrik yang melonjak, mengetahui pengaruh tingkat kualitas pelayanan
kerusakan kWh meter, prosedur pengisian Token, terhadap tingkat kepuasan pelanggan Listrik Pintar
perbedaan catat meter, tegangan tidak stabil, dan

2
Kebijakan dan Manajemen Publik ISSN 2303 - 341X
Volume 4, Nomor 1, Januari-April 2016

Prabayar (Token) di PT. PLN (Persero) area pelayanan mencari, membeli, menggunakan dan mengevaluasi
Surabaya. suatu produk pelayanan yang diharapkan mampu
Manfaat penelitian ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhannya.(Harbani Pasolong
memberikan masukan, baik teoritis maupun praktis 2007:135). Keputusan konsumen untuk mengkonsumsi
terhadap permasalahan yang bekaitan dengan atau tidak mengkonsumsi suatu barang atau jasa
penelitian. Adapun manfaat yang ingin dicapai antara dipengaru berbagai faktor, antara lain persepsinya
lain: terhadap kualitas pelayanan. Hal ini menunjukan
1.Manfaat Akademis adanya interaksi yang kuat antara kepuasan konsumen
Penelitian ini melatih peneliti untuk berpikir dengan kualitas pelayanan. (Harbani Pasolong
kritis, sistematis, serta lebih peka terhadap 2007:135) Menurut Dwiyanto pelayanan publik harus
masalah publik. Selain itu penelitian ini akan mengarah pada hal yang lebih baik. Sehingga apa yang
menambah literatur keilmuan mengenai diberikan oleh pelayanan publik itu akan mencapai hal
tingkat kualitas pelayanan dan tingkat yang ideal. Untuk mencapai hal tersebut terdapat
kepuasan pelanggan, serta penelitian ini komponen-komponen tertentu yang harus diperhatikan
memberikan informasi bagi penelitian serupa oleh para penyedia pelayanan. Komponen tersebut
di masa akan datang. adalah :
2.Manfaat Praktis 1. Tangible (bukti fisik) meliputi fasilitas fisik,
Bagi Intansi Penelitian: Sebagai bahan perlengkapan, pegawai, dan sarana komunikasi. Hal ini
masukan, pertimbangan dan bahan evaluasi bisa berarti penampilan fasilitas fisik, seperti gedung
dalam kajian tingkat kualitas pelayanan dan ruangan front office, tersedianya tempat parkir,
terhadap tingkat kepuasan pelanggan di PT. keberhasilan, kerapian dan kenyamanan ruangan,
PLN (Persero) area pelayanan Surabaya. kelengkapan peralatan komunikasi, dan penampilan
Landasan Teori karyawan. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan
Pelayanan Publik untuk memberikan impresi yang positif terhadap
kualitas layanan yang diberikan tetapi tidak
Menurut Gronroos dalam Winarti pelayanan menyebabkan harapan pelanggan yang terlalu tinggi.
adalah suatu aktivitas atau serangkaian aktivitas yang Hal ini meliputi lingkungan fisik seperti exterior dan
bersifat tidak kasat mata (tidak dapat diraba) yang interior bangunan, penampilan personil yang rapi dan
terjadi sebagai akibat adanya interaksi antara menarik saat memberikan jasa. Adapun indikator dari
konsumen dengan karyawan atau hal-hal lain yang tangible yaitu :
disediakan oleh perusahaan pemberi pelayanan yang a. Kemudahan akses dalam proses pelayanan.
dimaksudkan untuk memecahkan permasalahan b. Kenyamanan dalam proses pelayanan.
konsumen/pelanggan. (Atik Septi Winarti&Ratminto c. Kemudahan dalam bertransaksi.
2005:2). Menurut Albercht dalam Ibrahim bahwa d. Kedisiplinan petugas dalam melakukan
pelayanan itu pendekatan yang lengkap yang pelayanan.
membuahkan kualitas pelayanan, kualitas pelayanan itu 2.Reliability (keandalan) merupakan
adalah persepsi pelanggan/masyarakat bukannya kemampuan memberikan layanan yang
persepsi dari memberi pelayanan, pelayanan itu dijanjikan dengan segera, akurat dan
merupakan penggerak utama bagi operasional kegiatan memuaskan. Hal ini berarti perusahaan
bisnis (atau organisasi pemberi pelayanan apapun nama memberikan jasanya secara tepat semenjak
dan jenisnya). Dari rumusan ini terlihat sekali lagi saat pertama (right the first time). Selain itu
bahwa pelayanan mempunyai fungsi yang penting juga berarti bahwa perusahaan yang
dalam kegiatan bisnis/organisasi. (H.M.Amin Ibrahim bersangkutan memenuhi janjinya, misalnya
2008:2). Menurut UU No. 25 Tahun 2009 Tentang menyampaikan jasanya sesuai dengan jadwal
Pelayanan Publik, pelayanan publik adalah kegiatan yang disepakati. Dalam unsur ini, pemasar
atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan dituntut untuk menyediakan produk/jasa yang
kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan handal. Produk/jasa jangan sampai mengalami
perundang-undangan bagi setiap warga negara dan kerusakan/kegagalan. Dengan kata lain,
penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan produk/jasa tersebut harus selalu baik. Para
administratif yang disediakan oleh penyelenggara anggota perusahaan juga harus jujur dalam
publik. menyelesaikan masalah sehingga pelanggan
tidak merasa ditipu. Selain itu, pemasar harus
Kualitas Pelayanan tepat janji bila menjanjikan sesuatu kepada
Menurut Kasmir dalam buku Pasolong bahwa pelanggan. Sekali lagi perlu diperhatikan
pelayanan yang baik adalah kemampuan seseorang bahwa janji bukan sekedar janji, namun janji
dalam memberikan kepuasan kepada pelanggan dengan harus ditepati. Indikator dalam reliability yaitu
standar yang di tentukan. Menurut Pasolong konsep :
kualitas pelayanan dapat pula dipahami melalui a. Kecermatan petugas untuk melayani
“consumer behavior” (perilaku konsumen) yaitu pelanggan.
perilaku yang dimainkan oleh konsumen dalam

3
Kebijakan dan Manajemen Publik ISSN 2303 - 341X
Volume 4, Nomor 1, Januari-April 2016

b. Kemampuan petugas atau aparatur e. Jaminan legalitas dalam pelayanan.


dalam menggunakan alatbantu dalam 5.Empathy (empati) merupakan kemudahan
proses pelayanan. dalam melakukan hubungan, komunikasi yang
c. Memiliki standar pelayanan yang jelas. baik, perhatian pribadi, dan memahami
d. Keahlian petugas dalam menggunakan kebutuhan para konsumen. Setiap anggota
alat bantu. perusahaan hendaknya dapat mengelola waktu
3.Responsiveness (daya tanggap) merupakan agar mudah dihubungi, baik melalui telepon
kemampuan untuk memberikan jasa dengan ataupun bertemu langsung. Inti dari dimensi
kesadaran dan keinginan para staf untuk empati adalah menunjukkan kepada pelanggan
membantu para konsumen dan memberikan melalui layanan yang diberikan bahwa
layanan dengan tanggap. Daya tanggap dapat pelanggan itu special, dan kebutuhan mereka
berarti tingkat respon, inisiatif, dan kesigapan dapat dipahami. Perusahaan juga harus
karyawan dalam membantu pelanggan dan berusaha untuk melakukan komunikasi
memberikan layanan yang cepat, yang individu agar hubungan dengan pelanggan
meliputi kecepatan karyawan dalam terasa lebih akrab. Indikator yang terdapat
menangani transaksi dan kesigapan serta dalam empathy yaitu :
kesabaran penanganan dalam proses konsumsi a. Mendahulukan kepentingan nasabah.
jasa. Para anggota perusahaan harus b. Petugas melayani dengan sikap ramah.
memperhatikan janji spesifik kepada (Agus Dwiyanto 2008:145)
pelanggan. Unsur lain yang juga penting
dalam elemen cepat tanggap ini adalah
anggota perusahaan selalu siap membantu Kepuasan Pelanggan
pelanggan. Apa pun posisi seseorang di
perusahaan hendaknya selalu memperhatikan Dalam memberikan pelayanan kepada publik,
pelanggan yang menghubungi perusahaan. instansi atau perusahaan harus mengutamakan
Terdapat indikator dalam responsiveness yaitu kepuasan dari pelanggan atau masyarakat. Pemberi
: pelayanan harus banyak mendengar apa kebutuhan,
a.Respon petugas dalam melayani keinginan masyarakat sebagai pelanggan dan apa pula
pelanggan. yang tidak disukai masyarakat. Hal ini dapat didukung
b. Melakukan pelayanan dengan cepat. dengan komunikasi yang sehat, kebebasan pers yang
c.Melakukan pelayanan dengan tepat. bertanggung jawab kepada kepentingan umum.
d. Melakukan pelayanan dengan (Surjadi 2009:46). Willkie dalam Surjadi menyatakan
cermat. bahwa kepuasan pelanggan merupakan suatu
4.Assurance (jaminan) merupakan pengetahuan, tanggapan emosional pada evaluasi terhadap
kemampuan, kesopanan, dan sifat dapat pengalaman konsumsi produk atau jasa. (Surjadi
dipercaya yang dimiliki para staf; bebas dari 2009:49).
bahaya, risiko atau keragu-raguan. Pada saat
persaingan sangat kompetitif, anggota
perusahaan harus tampil lebih kompeten,
artinya memiliki pengetahuan dan keahlian di
bidang masing-masing. IBM (International
Business Machine)sangat menekankan faktor-
faktor tersebut kepada para teknisi yang
menangani pemasangan dan layanan purna
jual. Faktor security, yaitu memberikan rasa
aman dan terjamin kepada pelanggan
merupakan hal yang juga penting. Dalam
situasi banyak pesaing, sangatlah beresiko bila
Gambar 1.4 Konsep Kepuasan Pelanggan Menurut
menipu pelanggan. Selain itu anggota
Tjiptono.
perusahaan harus bersikap ramah dengan
(Sumber : Surjadi,Pengembangan
menyapa pelanggan yang datang. Ada
Kinerja Pelayanan Publik,(Bandung :
indikator dalam assurance yaitu :
2009),Hlm. 49)
a. Karyawan memberi tahu konsumen, apa
pelayanan yang dibutuhkan konsumen
Faktor terpenting yang harus diperhatikan dari
dan akan dikerjakan.
penyedia layanan adalah kepuasan pelanggan jika
b. Perilaku karyawan yang memberikan
pelanggan tidak puas, dia akan memutuskan hubungan
ketenangan bagi konsumen bahwa
dengan penyedia layanan atau bahkan akan bersikap
transaksi yang dilakukannya terjamin.
skeptis. Semua upaya yang akan dilakukan oleh
c. Adanya kepastian waktu (tepat waktu).
penyedia layanan untuk mencapai mutu dan
d. Jaminan biaya.

4
Kebijakan dan Manajemen Publik ISSN 2303 - 341X
Volume 4, Nomor 1, Januari-April 2016

memberikan pelayanan yang unguul tidak ada artinya responden sesuai hasil perhitungan berdasarkan rumus
sama sekali jika penyedia layanan tidak berusaha untuk sampel.
memuaskan pelanggan. Seorang pelanggan akan
merasa puas jika kebutuhannya, secara nyata atau TeknikPengumpulanData
hanya anggapan, terpenuhi atau melebihi harapannya. Data primer dilakukan dengan penyebaran
(Richard F. Gerson 2004:3). kuesioner kepada 98 responden yang merupakan
Menurut Keputusan Menpan no. pelanggan Listrik Pintar Prabayar (Token) di PT. PLN
KEP/25/M.PAN/2/2004 Tentang Pedoman Umum (Persero) area pelayanan Surabaya.
Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat Unit Data sekunder diperoleh dari data dokumen yang
Pelayanan Instansi Pemerintah menetapkan 14 unsur berasal dari PT. PLN (Persero) dan literatur buku serta
minimal yang harus ada untuk dasar pengukuran, yaitu jurnal.
:
1. Prosedur pelayanan. Teknik Pengolahan dan Analisis Data
2. Persyaratan pelayanan. Dalam penelitian ini jumlah masyarakat Surabaya
3. Kejelasan petugas pelayanan. yang menggunakan Token sebagai populasi penelitian
4. Kedisiplinan petugas pelayanan. tidak diketahui jumlahnya, sehingga jumlah sampel
5. Tanggung jawab petugas pelayanan. ditentukan menggunakan formula Lemeshow dengan
6. Kemampuan petugas pelayanan. rumusan berikut ini :
7. Kecepatan pelayanan.
8. Keadilan mendapat pelayanan.
9. Kesopanan dan keramahan pelayanan.
10. Kepastian jadwal pelayanan.
11. Kenyamanan lingkungan. Keterangan :
12. Keamanan pelayanan. n = jumlah sampel
Dari pengukuran indeks kepuasan pelanggan ini Z = harga standar normal (1,967)
dilakukan dengan pengisian kuesioner yang telah P = estimator populasi
disiapkan oleh unit pelayanan instansi pemerintah d = interval/penyimpangan (0,10)
tentang 14 unsur pelayanan tersebut, terdapat dua unsur q =1-p
kepuasan pelanggan yang tidak diukur dalam penelitian Jadi besar sampel dapat dihitung
ini yakni kepastian biaya dan kewajaran biaya dengan sebagai berikut :
pertimbangan bahwa program Listrik Pintar Prabayar
(Token) merupakan produk PT. PLN (Persero) yang = 97,5
tidakberbayar. Pelanggan PLN yang mengajukan
pemasangan Token tidak dibebankan biaya apapun dibulatkan menjadi 98. Langkah selanjutnya
dalam proses pemasangannya, dengan demikian tidak dimulai pada tingkat area pelayanan. PT. PLN
terdapat unsur kepastian dan kewajaran biaya yang Persero Surabaya memiliki 3 area layanan
dapat diukur.(Surjadi 2009:50). yaitu Surabaya Utara, Selatan dan Barat.
Metode Penelitian Setiap area layanan memiliki unit pelayanan
Tipepenelitian dimana area Utara memiliki enam unit
Tipepenelitianiniadalahkuantitatif pelayanan, area Barat memiliki tiga unit
eksplanatif. Penelitian eksplanatif merupakan tipe pelayanan sedangkan area Selatan memiliki
penelitian yang bertujuan untuk menguji hipotesis- lima unit pelayanan. Peneliti memilih
hipotesis tentang ada tidaknya hubungan sebab akibat sejumlah unit pelayanan di setiap area layanan
antara variabel yang diteliti. Dengan demikian secara acak sehingga terpilih empat unit
penelitian ini baru dapat dilakukan apabila informasi- pelayanan dari area Utara, dua unit pelayanan
informasi tentang masalah yang diteliti sudah cukup dari area Barat dan tiga unit pelayanan dari
banyak, artinya telah ada teori sebelumnya dan telah area Selatan. Langkah selanjutnya adalah
ada penelitian empiris yang menguji berbagai hipotesis. peneliti memilih sejumlah unit rumah tangga
yang menggunakan Token yang terpilih
sejumlah 98 responden sesuai hasil
Populasidansampel perhitungan berdasarkan rumus sampel.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Kemudian dibagi berdasarkan unit rumah
pelanggan PT. PLN (Persero) di Surabaya. Penelitian tangga di setiap area pelayanan yang unit
ini menggunakan teknik pengumpulan sampel cluster pelayanannya telah dipilih, pada area
sampling (area sampling). Pemilihan anggota sampel pelayanan Surabaya Utara responden di
menggunakan teknik cluster sampling di tiga area sekitar unit pelayanan Embong Wungu dipilih
pelayanan yaitu Surabaya Utara, Surabaya Selatan dan sebanyak 12 responden, Perak, Indrapura, dan
Surabaya Baratsejumlah unit rumah tangga yang Kenjeran dipilih masing-masing sebanyak 11
menggunakan Token yang terpilih sejumlah 98 orang. Pada area pelayanan Surabaya Selatan
di sekitar unit pelayanan Karang Pilang dan

5
Kebijakan dan Manajemen Publik ISSN 2303 - 341X
Volume 4, Nomor 1, Januari-April 2016

Taman dipilih masing-masing sebesar 10 residual mengikuti distribusi normal. Kalau


responden. Pada area pelayanan Surabaya asumsi ini dilanggar maka uji statistik
Barat di sekitar unit pelayanan Rungkut, menjadi tidak valid untuk jumlah sampel
Ngagel, dan Dukuh Kupang masing-masing kecil. (Imam Ghozali 2012:160). Pada
dipilih sebesar 11 responden, jadi total penelitian ini menggunakan pendekatan one-
keseluruhan dari responden yang tersebar di sample kolmogorov-smirnov test dengan
tiga area pelayanan di Surabaya sebesar 98 dasar pengambilan keputusan sebagai
responden. berikut :
Pengukuran reliabilitas penelitian ini
menggunakan cara One Shot atau pengukuran sekali Nilai Probabilitas ≥ 0,05, dengan α =
saja yang dibantu oleh SPSS versi 20 dengan 5%maka hal ini berarti bahwa data tersebut
membandingkan nilai Cronbach Alpha. Suatu variabel berdistribusi normal.
dinyatakan reliabel jika nilai Cronbach Alpha>0.60, Nilai Probabilitas < 0,05, dengan α =
sebaliknya variabel dinyatakan tidak reliabel jika nilai 5%maka hal ini berarti bahwa data tersebut
Cronbach Alpha<0.60.(Imam Ghozali 2006:45). tidak berdistribusi normal.
B. Uji Heteroskedastisitas bertujuan
Lebih detail proses yang dilakukan peneliti untuk menguji apakah dalam model regresi
setelah data terkumpul melalui kuesioner, yaitu dengan terjadi ketidaksamaan variance dari residual
melakukan proses editing, coding dan tabulasi data. satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika
Setelah melakukan serangkaian proses diatas variance dari residual satu pengamatan ke
selanjutnya maka peneliti mulai menganalisa data pengamatan lain tetap, maka dapat disebut
dengan menggunakan analisis kuantitatif, yaitu analisis Homoskedastisitas dan jika berbeda disebtu
yang menitikberatkan pada pengujian hipotesa yang Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik
ada, yaitu khususnya menguji hipotesa nol. Pengujian adalah yang Homoskedastisitas atau tidak
hipotesa penelitian ini menggunakan program SPSS terjadi Heteroskedastisitas. Kebanyakan data
versi 20. Dalam penelitian ini, analisis kuantitatif yang crossection mengandung situasi
digunakan adalah sebagai berikut : heteroskedastisitas karena data ini
1. Uji validitas penelitian ini dibantu dengan menghimpun data yang mewakili berbagai
program SPSS (Statistical Product and Service ukuran (kecil, sedang, dan besar). Dasar
Solutions) versi 20 yaitu dengan melakukan analisis dari uji heteroskedastisitas adalah
korelasi biverate antar masing-masing skor sebagai berikut :
indikator dengan total skor variabel. Kemudian a. Jika ada pola tertentu, seperti titik-
hasil korelasi total atau “r” hitung dibandingkan titik yang ada membentuk pola
dengan nilai “r” tabel Product Moment. Jika “r” tertentu yang teratur (bergelombang,
hitung > “r” tabel maka pertanyaan dinyatakan melebar, menyempit), maka
valid, begitu juga sebaliknya jika “r” hitung < “r” mengindikasikan telah terjadi
tabel maka pertanyaan dinyatakan tidak valid, heteroskedastisitas.
item pertanyaan yang tidak valid b. Jika tidak ada pola yang jelas, serta
dibuang.(Suharsimi Arikunto 2006:168). titik-titik menyebar di atas dan di
2. Pengukuran reliabilitas penelitian ini bawah angka 0 pada sumbu Y, maka
menggunakan cara One Shot atau pengukuran tidak terjadi
sekali saja yang dibantu oleh SPSS versi 20 heteroskedastisitas.(Imam Ghozali
dengan membandingkan nilai Cronbach Alpha. 2012:139).
Suatu variabel dinyatakan reliabel jika nilai 4. Uji Regresi Linier Sederhana. Metode ini
Cronbach Alpha>0.60, sebaliknya variabel bertujuan untuk mengukur kekuatan asosiasi
dinyatakan tidak reliabel jika nilai Cronbach linear antara dua variabel. Dalam regresi, selain
Alpha<0.60.(Imam Ghozali 2006:45). mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel
atau lebih juga menunjukkan arah hubungan
3. Uji Asumsi Klasik terdiri atas : normalitas, antara variabel dependen dengan variabel
heteroskedastisitas, multikoleniaritas, dan independen. (Imam Ghozali 2012:139). Uji
autokolerasi. Namun peneliti hanya menggunakan Regresi Linier Sederhana dipilih sebagai teknik
uji normalitas dan heteroskedastisitas karena analisis data dalam penelitian inidengan
penelitian ini tidak memenuhi asumsi pada uji pertimbangan uji regresi linier sederhana
multikoleniaritas dan autokolerasi. memungkinkan peneliti untuk mengetahui
kekuatan asosiasi linear tingkat kualitas layanan
A. Uji Normalitas bertujuan untuk terhadap kepuasan pelanggan Listrik Pintar
menguji apakah dalam model regresi Prabayar (Token) PT. PLN (Persero) di
variabel pengganggu atau residual memiliki Surabaya.Metode regresi dan korelasi biasa
distribusi normal. Seperti diketahui bahwa digunakan untuk analisis dua variabel, khususnya
uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai

6
Kebijakan dan Manajemen Publik ISSN 2303 - 341X
Volume 4, Nomor 1, Januari-April 2016

untuk mengetahui hubungan antara kedua variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel
tersebut. Dalam uji regresi linier terdiri atas: dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati
a. Signifikansi. Signifikansi harus diikuti satu berarti variabel-variabel independen
dengan arah pengaruh, dimana jika arah memberikan hampir semua informasi yang
pengaruh positif maka signifikansi juga dibutuhkan untuk memprediksi variasi varianel
positif, sebaliknya jika arah pengaruh dependen.(Imam Ghozali 2012:97).
negatif maka signifikansi juga negatif.
b. Arah Pengaruh. Setiap variabel Hasil Penelitian
independen memiliki arah pengaruh yang Responden dalam penelitian ini yaitu seluruh
berbeda terhadap variabel dependen pelanggan Listrik Pintar Prabayar (Token) skala rumah
dalam model regresi. Terdapat dua jenis tangga di area pelayanan Surabaya yang
arah pengaruh yakni positif dan negatif. diklasifikasikan berdasarkan jenis kelamin, area
Arah pengaruh positif menunjukkan layanan, pekerjaan, penghasilan, pendidikan terakhir,
bahwa perubahan variasi nilai pada dan usia.
variabel independen akan searah dengan Hasil pengelompokkan responden menurut jenis
perubahan variasi nilai pada variabel kelamin dapat dilihat bahwa umumnya responden
dependen. Sedangkan arah pengaruh adalah perempuan sebanyak 50 orang (51,0%) dan
negatif menunjukkan bahwa perubahan laki-laki sebanyak 48 orang (49,0%).
variasi nilai pada variabel independen Klasifikasi menurut area layanan diketahui bahwa
akan berlawanan arah dengan perubahan sebanyak 35 orang (35,7%) berasal dari area pelayanan
variasi niai pada variabel dependen. Surabaya Utara, kemudian sebanyak 29 orang (29,6%)
Evaluasi terhadap arah pengaruh dapat berasal dari area pelayanan Surabaya Selatan, dan yang
dilihat pada nilai Standardized terakhir sebanyak 34 orang (34,7%) berasal dari area
Coefficients Beta. Jika variabel pelayanan Surabaya Barat.
independen memiliki Standardized Klasifikasi responden berdasarkan pekerjaan
Coefficients Beta yang bernilai positif, menunjukkan bahwa sebanyak 30 orang (30,6%)
maka variabel tersebut memiliki pekerjaannya swasta, sebanyak 31 orang (31,6) bekerja
pengaruh positif terhadap variabel terikat sebagai angkatan, pensiunan, ibu rumah tangga dan
dalam model regresi. masih berstatus mahasiswa.
5. Konsep Dasar Pengujian Hipotesis. Terdapat Klasifikasi responden menurut penghasilan
tiga macam bentuk pengujian hipotesis, yaitu uji menunjukkan bahwa responden mayoritas berasal dari
dua pihak (Two Tail), uji pihak kanan, dan uji golongan pendapatan 2-<5juta sebanyak 65 orang
pihak kiri (One Tail). (Sugiyono 2012:159). (66,3%). Kemudian responden dengan penghasilan 5-
Dalam penelitian ini menggunakan uji dua pihak 10 juta sebanyak 11 orang (11,2%) dan responden
(Two Tail) karena hipotesis dari penelitian ini dengan penghasilan <2juta sebanyak 22 orang (22,4%).
adalah tingkat kualitas pelayanan PT. PLN Klasifikasi responden menurut pendidikan
(Persero) berpengaruh terhadap tingkat kepuasan terakhir yaitu menunjukkan bahwa tidak ada satupun
pelanggan Listrik Pintar Prabayar (Token) di area responden yang tidak lulus SD, minimal orang lulus
pelayanan Surabaya. Uji Two Tail dapat SMP sebanyak 4 responden (4,1%), lulusan SMA
digambarkan sebagai berikut : sebanyak 48 orang (49,0%), D3 sebanyak 10 orang
(10,2%), S1 sebanyak 30 orang (30,6%), S2 sebanyak
6 orang (6,1%).
Untuk klasifikasi responden menurut kelompok
umur memperlihatkan bahwa modus usia responden
yaitu 40 dengan frekuensi 4 dan prosentase 4,1%. Usia
rata-rata responden adalah 43,16 tahun. Median sebesar
43 tahun menunjukkan bahwa 50% responden berusia
>43tahun dan 50% lainnya responden berusia <43
tahun. Usia minimum responden adalah 17 tahun dan
Gambar 1.5 Daerah Penerimaan dan Penolakan
usia maksimum responden adalah 72 tahun maka range
Hipotesis Dalam Uji Two Tailed.
dari usia responden 55 tahun.
(Sumber : Sugiyono,Memahami Penelitian Kuantitatif
Hasil pengolahan data pada penelitian pengaruh
Kualitatif dan R&D,(Bandung : Alfa Beta,2011). Hlm.
tingkat kualitas pelayanan terhadap tingkt kepuasan
159)
pelanggan Listrik Pintar Prabayar (Token) di PT. PLN
6. Koefisien Determinasi (R2) pada intinya (Persero) area pelayanan Surabaya sebagai berikut.
mengukur seberapa jauh kemampuan model Uji validitas pada penelitian ini menunjukkan
dalam menerangkan variasi variabel dependen. bahwa total skor dari koefisien Pearson Product
Nilai koefisien determinasi adalah antara nol Moment yang diinginkan adalah >0,3. (Imam Ghozali
hingga satu atau 0% hingga 100%. Nilai R2 yang 2012:52). Dalam penelitian ini total skor meliputi total
kecil berarti kemampuan variabel-variabel

7
Kebijakan dan Manajemen Publik ISSN 2303 - 341X
Volume 4, Nomor 1, Januari-April 2016

dari seluruh dimensi kualitas pelayanan dan kepuasan Gambar 1.3 Pola Scatterplot Rata-Rata
pelanggan. Kepuasan Pelanggan
Pada Coefision Pearson Product Moment >0,3 Berdasarkan gambar diatas, menunjukkan bahwa
dan nilai signifikansinya <0,05 dengan kesalahan pola titik-titik rata-rata kepuasan pelanggan atau
sebesar 5%, maka total skor dari variabel kualitas variabel Y tidak beraturan dan tidak menunjukkan pola
pelayanan sejumlah 0,686 dapat disimpulkan bahwa tertentu, maka dapat disimpulkan bahwa data pada
seluruh indikator pada variabel kualitas pelayanan penelitian ini memenuhi asumsi homokedastisitas.
hasilnya valid karena total skor >0,3. Begitu juga Uji regresi linier terdiri dari signifikansi, arah
indikator pada variabel kepuasan pelanggan total skor pengaruh, koefisien determinasi (R2), dan persamaan
yang dihasilkan hasilnya valid, namun pada indikator regresi.
kepuasan pelanggan terdapat salah satu pernyataan Signifikansi ini harus diikuti dengan arah
yang tidak valid yaitu pada dimensi kenyamanan pengaruh. Dalam penelitian ini diharapkan kualitas
lingkungan karena total skor <0,3 yaitu 0,294. pelayanan akan berpengaruh signifikan positif terhadap
Uji reliabilitas pada penelitian ini menunjukkan kepuasan pelanggan, jika kualitas pelayanan bagus
bahwa Cronbach Alpha untuk menunjukkan suatu data akan meningkatkan kepuasan pelanggan.
reliabel atau tidak harus memenuhi syarat yang H0 : Kualitas pelayanan tidak berpengaruh
angkanya >0,60. Pada tabel diatas cronbach alpha pada signifikan terhadap kepuasan pelanggan.
kualitas pelayanan menunjukkan angka 0,968 yang H1 : Kualitas pelayanan berpengaruh
artinya data tersebut sudah reliabel. signifikan terhadap kepuasan pelanggan.
Cronbach Alpha pada kepuasan pelanggan juga Kriteria penerimaan hipotesis adalah sebagai
menunjukkan bahwa data pada penelitian ini berikut :
valid>0,060 yaitu 0,980. Hal ini dibuktikan pada tabel Jika nilai Sig >0,05, α = 5%, maka H0
yang ada dibawah ini. diterima.
Uji asumsi klasi yang terdiri dari uji normalitas Jika nilai Sig <0,05, α = 5%, maka H 0 ditolak.
dan uji heteroskedastisitas menunjukkan hasil sebagai Pada tabel yang ada di arah pengaruh, nilainya
berikut. adalah <0,05 yaitu 0,000, maka H0 ditolak dimana
Pada uji normalitas, untuk dapat menghasilkan kualitas pelayanan berpengaruh signifikan terhadap
model analisis data yang bebas residual atau memenuhi kepuasan pelanggan.
uji normalitas sebagai asumsi klasik, peneliti Arah pengaruh pada penelitian ini menunjukkan
melakukan penghapusan atau eliminasi terhadap bahwa standardized coefficients Beta menunjukkan
beberapa data-data outlier tersebut. angka 0,972 maka arah pengaruh kualitas pelayanan
H0 : Residual data dalam model regresi terhadap kepuasan pelanggan adalah positif. Hal ini
berdistribusi normal. menunjukkan bahwa meningkatnya kualitas pelayanan
H1 : Residual data dalam model regresi tidak PT. PLN (Persero) akan berdampak pada
berdistribusi normal. meningkatnya kepuasan pelanggan di Surabaya Utara,
Kriteria penerimaan hipotesis dari uji Selatan, dan Barat. Sebaliknya, jika kualitas pelayanan
normalitas adalah sebagai berikut : menurun akan berdampak pada menurunnya kepuasan
Jika Asymp. Sig >0,05 dengan α = 5%, pelanggan.
maka H0 diterima. Koefisien determinasi (R2) dalam penelitian ini
Jika Asymp. Sig <0,05 dengan α = 5% maka sebesar 94,4%, nilai ini didapat dari tabel di bawah ini
H0 ditolak. dengan menggunakan rumus berikut :
Dari tabel diatas, dapat diketahui bahwa nilai
Asymp. Sig. (2-tailed) yaitu sebesar 0,073 yang artinya
H0 diterima, maka data dari penelitian ini berdistribusi
normal. Dari hasil diatas, maka dapat disimpulkan bahwa
Pada uji heteroskedastisitas dalam penelitian ini 94,4% variasi kepuasan pelanggan dipengaruhi oleh
digambarkan sebagai kualitas pelayanan. Sedangkan 5,6% lainnya
dipengaruhi oleh variabel diluar model analisis.
Menurut Gujarati dalam Ghozali menyatakan
asumsi utama yang mendasari model regresi linear
klasik dengan menggunakan model OLS adalah salah
satunya sebagai berikut (Imam Ghozali 2012:96) :

Keterangan :
Y = Nilai kepuasan
a = Konstanta
berikut: b = Koefisien kualitas pelayanan
e = Eror persamaan regresi

8
Kebijakan dan Manajemen Publik ISSN 2303 - 341X
Volume 4, Nomor 1, Januari-April 2016

Konstanta sebesar 0,520 menyatakan bahwa jika pemerintahan baik di Pusat, Daerah, dan di lingkungan
variabel independen dianggap konstan, maka tingkat Badan Usaha Milik Negara atau Badan Usaha Milik
kepuasan pelanggan adalah sebesar 0,520 satuan Daerah, dan organisasi masyarakat. PT. PLN (Persero)
Koefisien regresi kualitas pelayanan adalah juga berusaha memberikan pelayanan yang maksimal
sebesar 0,872. Nilai ini menyatakan bahwa dan sesuai dengan standar untuk meningkatkan
meningkatnya kualitas pelayanan sebesar satu satuan kepuasan pelanggan, ditunjukkan dengan adanya
akan berdampak pada meningkatnya tingkat kepuasan program Token yang diharapkan dapat memberikan
pelanggan sebesar 1,392 satuan. kemudahan pelanggan dan meningkatkan kepuasan
pelanggan.
Pembahasan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan
Dalam penelitian ini dapat dijelaskan bahwa menunjukkan arah pengaruh positif dan signifikan
Koefisien determinasi (R2) yang diperoleh dari antara variabel X (kualitas pelayanan) dengan variabel
penelitian ini adalah sejumlah 94,4% yang artinya Y (kepuasan pelanggan) PT. PLN (Persero) di area
tingkat kepuasan pelanggan dipengaruhi 94,4% oleh pelayanan Surabaya.
kualitas pelayanan dari petugas pelayanan. Hal ini
sesuai dengan fungsi negara sebagai pihak yang Kesimpulan
berkewajiban untuk memberikan pelayanan yang Berdasarkan hasil penyajian data dan analisis data
maksimal dan sesuai dengan standar kepada yang telah dijelaskan, maka kesimpulan dari penelitian
masyarakat melalui pelayanan pemerintahan baik di ini adalah hipotesis yang menyatakan bahwa tingkat
Pusat, Daerah, dan di lingkungan Badan Usaha Milik kualitas pelayanan PT. PLN (Persero) berpengaruh
Negara atau Badan Usaha Milik Daerah, dan organisasi terhadap kepuasan pelanggan di area pelayanan
masyarakat. Surabaya dapat diterima.
PT. PLN (Persero) memiliki standar-standar Saran
tertentu untuk meningkatkan kualitas pelayanan demi Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
meningkatkan kepuasan pelanggan. Hal ini sesuai kontribusi praktis PT. PLN (Persero) dan kontribusi
dengan visi dan misi PT. PLN (Persero) yang akademis penelitian selanjutnya
mengutamakan kepuasan pelanggan serta 1.Bagi PT. PLN (Persero) area pelayanan
mengedepankan budaya integritas melalui pelayanan Surabaya
yang transparan dengan cepat, tuntas dan berintegritas a. PT. PLN (Persero) area pelayanan
serta selalu memperbaiki kualitas pelayanan untuk Surabaya perlu mempertahankan kualitas
meningkatkan kepuasan pelanggan. pelayanan untuk dapat mempertahankan
Berdasarkan nilai koefisien determinasi dengan tingkat kepuasan pelanggan khususnya di
prosentase 94,4%, membuktikan bahwa kualitas Kota Surabaya. Upaya untuk
pelayanan memegang peran sentral untuk menentukan mempertahankan kualitas pelayanan
tingkat kepuasan pelanggan. Nilai 94,4% juga dapat ditempuh dengan menjalankan
menunjukkan bahwa faktor diluar kualitas pelayanan kontrol evaluasi secara berkala untuk
menjadi faktor minoritas dalam mendeterminasi memastikan tidak ada penurunan kualitas
kepuasan pelanggan. Kebijakan PT. PLN (Persero) pelayanan di setiap area pelayanan di
untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas Kota Surabaya. Selain itu, PT. PLN
pelayanan merupakan kebijakan yang tepat untuk (Persero) dapat menjalankan survei
memastikan tercapainya kepuasan bagi pelanggan secara berkala untuk mengukur
khususnya di area pelayanan Kota Surabaya. konsistensi kepuasan pelanggan.
Berdasarkan analisis data dan pengujian hipotesis b. PT. PLN (Persero) perlu meningkatkan
diketahui bahwa variabel independen yaitu kualitas kualitas pelayanan, khususnya pada
pelayanan (X) mempunyai pengaruh yang positif dimensi assurance di area pelayanan
terhadap variabel dependen yaitu kepuasan pelanggan Surabaya Barat. Peningkatan dimensi
(Y), hal ini dibuktikan dengan Standardized assurance dapat ditempuh dengan
Coefficients Beta sebesar 0,972. memberikan kepastian jadwal
Arah pengaruh positif menunjukkan bahwa pemasangan Token untuk setiap
hubungan kualitas pelayanan dan kepuasan pelanggan pelanggan yang membutuhkan,
adalah linier atau searah. Meningkatnya rerata nilai menjamin setiap tugas untuk tepat waktu
kualitas pelayanan akan diikuti dengan tingginya rerata dalam memulai dan mengakhiri tugas
nilai kepuasan pelanggan, demikian sebaliknya. Hal ini pemasangan Token untuk setiap
penting dijadikan sebagai pedoman pelayanan bagi PT. permintaan dan memberikan tanda bukti
PLN (Persero) pada khususnya dan seluruh BUMN bahwa pelanggan yang bersangkutan
pada umumnya dalam mewujudkan fungsi pelayanan telah memasang APP Token secara
publik yang optimal. resmi.
Hal ini juga sesuai dengan fungsi negara sendiri 2.Bagi penelitian selanjutnya
yaitu memberikan pelayanan yang maksimal dan sesuai a. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat
dengan standar kepada masyarakat melalui pelayanan melibatkan lebih banyak sampel

9
Kebijakan dan Manajemen Publik ISSN 2303 - 341X
Volume 4, Nomor 1, Januari-April 2016

representatif, dengan demikian dapat Tjiptono, Fandy. 1996.Manajemen Jasa. Yogyakarta :


meningkatkan akurasi dalam Penerbit Andi.
mengeneralisir hasil kesimpulan _____________.2008.Mewujudkan Layanan
penelitian. Prima:Service Management. Yogyakarta:
b. Penelitian selanjutnya dapat Penerbit Andi.
menambahkan variabel independen _____________.1997.Prinsip-Prinsip Total Quality
selain tingkat kualitas pelayanandalam Service.Yogyakarta: Penerbit Andi.
menjelaskan tingkat kepuasan pelanggan _____________.2005.Pemasaran Jasa.Malang :
PT. PLN Persero di Kota Surabaya. Bayumedia Publishing.
UU No. 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik
Daftar Pustaka
Arikunto,Suharsimi.2006.Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Pragmatik. Jakarta : Rineka Cipta.
Barnes, James G.2001.Secrets of Custromer
Relationship Management. Yogyakarta :
Penerbit Andi.
Fredericksion, H.George.1984.Administrasi Negara
Baru. Jakarta : LP3ES.
Dwiyanto, Agus.2008.Mewujudkan Good Governance
Melalui Pelayanan Publik. Yogyakarta :
Gadjah Mada Press.
Gerson, Richard F.2004.Mengukur Kepuasan
Pelanggan. Jakarta : PPM.
Ghozali, Imam.2006.Aplikasi Analisis Multivariat
dengan Program SPSS. Semarang : Badan
penerbit Universitas Diponegoro.
___________ .2012.Aplikasi Analisis Multivariate
Dengan Program IBM SPSS20.Semarang :
Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Ibrahim, H.M.Amin.2008.Teori dan Konsep Pelayanan
Publik Serta Implementasi.Bandung: Penerbit
Mandar Maju.
Majid, Suharto Abdul. 2009.Customer Service Dalam
Bisnis Jasa Transportasi.Jakarta : PT
Rajagrafindo Persada.
Murdoko, E. Widijo Hari.2007.Great Customer
Service. Jakarta : PT. Elex Media
Komputindo.
Pasolong, Harbani.2007.Teori Administrasi
Publik.Bandung : CV. Alfabeta.
Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral
Nomor 33 Tahun 2014
Saleh,Akhmad Mumafik.2010.Public Service
Communication.Malang : UMM Press.
Sinambela, LijanPoltak. 2007.Reformasi Pelayanan
Publik:Teori, Kebijakan, dan Implementasi.
Jakarta: Bumi Aksara.
Subana, Sudrajat.2001.Dasar-Dasar Penelitian
Ilmiah.Bandung : Pustaka Setia.
Sugiyono.2009.Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif
dan R&D.Bandung : Alfa Beta.
Surjadi.2009.Pengembangan Kinerja Pelayanan
Publik.Bandung : RefikaAditama.
Suryokusumo, R. Ferry Anggoro.2008.Pelayanan
Publik dan Pengelolaan Infrastruktur
Perkotaan. Yogyakarta : Sinergi Publishing.
Suyanto, Bangong dan Sutinah.2007.Metode Penelitian
Sosial Berbagai Alternatif Pendekatan,Jakarta
: Kencana Prenada Media.

10

Anda mungkin juga menyukai