Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan program listrik pascabayar dan
program listrik prabayar serta bentuk perlindungan hukum bagi konsumen pengguna listrik
pascabayar dan listrik prabayar pada PT. PLN (Persero). Hasil penelitian menunjukan bahwa
dalam penerapan listrik pascabayar dan listrik prabayar terdapat perbedaan mulai dari alat ukur
pemakaian listrik atau kWh meter, siklus kerja, jumlah pelanggan sampai pada kelebihan dan
kelemahan dari masing-masing layanan listrik tersebut. PT. PLN (Persero) sebagai pemegang izin
usaha penyediaan tenaga listrik memberikan perlindungan hukum bagi konsumen berupa
pengurangan tagihan listrik kepada konsumen sebesar 20% (dua puluh persen) pada bulan
berikutnya apabila realisasi tingkat mutu pelayanan tenaga listrik melebihi 10% (sepuluh persen)
diatas besaran tingkat mutu pelayanan tenaga listrik yang telah ditetapkan, khususnya yang
berkaitan dengan lama gangguan, jumlah gangguan, kecepatan pelayanan perubahan daya
tegangan rendah, kesalahan pembacaan kWh meter dan/atau waktu koreksi kesalahan rekening
sebagaimana terdapat dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 33 Tahun 2014 tentang Tingkat
Mutu Pelayanan dan Biaya.
Abstract
This research aims to know the application of electricity program postpaid and prepaid
as well as form of legal protection for consumers of electricity program postpaid and prepaid at
PT. PLN (Persero). The research results showed that in the implementation of electricity postpaid
and prepaid is there discrepancies ranging from a measuring instrument of electricity
consumption or kWh meter, work cycle, the number of subscribers until the strengths and
weaknesses of each of the electrical service. PT. PLN (Persero) as the holder of the business
license of supplying electric power provides protection for consumers in the form of a reduction in
electricity bills to consumers by 20% (twenty percent) of the following month if the realization of
the quality of services electric power more than 10 % ( ten percent ) above the amount of level
quality of service of electricity that has been established, in particular with regard to the long
disturbance, the amount of disturbance, speed of service changes low voltage power, error reading
the kWh meter, and/or time error correction account as contained in Permen ESDM No. 33 of
2014 on the level of service quality and cost.
1
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/
I. PENDAHULUAN
Banyaknya permasalahan yang kejadian salah baca meteran,
terjadi mengenai perlindungan tunggakan rekening yang
terhadap konsumen, menyadarkan mengakibatkan dikenakannya denda
konsumen bahwa hanya mereka bahkan sampai pada pemutusan, dan
sendiri yang dapat memperjuangkan rentan terhadap pencurian listrik.
nasibnya dalam menghadapi para Bahkan pelanggan sangat sulit
produsen atau pelaku usaha. Salah mengetahui sampai dengan hari ini
satu hal yang berkaitan dengan sudah berapa banyak listrik yang
perlindungan terhadap konsumen telah dipakai, dan sampai dengan
yaitu mengenai penggunaan jasa akhir bulan harus membayar berapa.
layanan listrik.
Di samping pelayanan listrik
Listrik adalah suatu bentuk pascabayar, PT. PLN (Persero)
energi yang dihasilkan dari menciptakan inovasi baru dalam
pergerakan elektron dan dapat memberikan pelayanannya yaitu
dikonversi menjadi energi lain yang program listrik prabayar. Listrik
bermanfaat. Listrik mempunyai prabayar di Indonesia ada sejak
peranan yang sangat penting bagi tahun 2006 dan pada tahun 2005
kehidupan masyarakat. Mengingat dilakukan diuji coba untuk pertama
pentingnya listrik bagi kehidupan kali.
masyarakat, sebagai penyedia jasa
kelistrikan yang pelaksanaannya Program listrik prabayar ini
dilakukan oleh PT. PLN (Persero), berbeda dengan program pascabayar.
telah banyak memberikan pelayanan Program listrik prabayar merupakan
dalam memasok kebutuhan listrik cara pembelian listrik di mana
bagi masyarakat. kosumen listrik terlebih dahulu
membayar atau mengeluarkan
PT. PLN (Persero) merupakan uang/biaya dimuka untuk membeli
perusahaan Badan Usaha Milik energi listrik sesuai dengan yang
Negara (BUMN) yang dikuasai oleh dibutuhkan atau dikehendaki baru
negara. PT. PLN (Persero) selama ini kemudian pelanggan dapat
telah memberikan layanan listrik menikmati aliran listrik tersebut.
pascabayar (reguler) bagi Dalam hal menjelang pulsa habis,
konsumennya. Siklus penggunaan terdapat alarm atau lampu yang
listrik pascabayar yaitu terlebih menyala pada meteran tersebut.
dahulu menggunakan energi listrik
baru kemudian melakukan Pada penerapannya, listrik
pembayaran tagihan bulanan pada prabayar juga mendapat keluhan dari
periode waktu yang sudah ditetapkan konsumen. Konsumen mengeluhkan
PLN. Pelanggan tidak memiliki terhadap potongan biaya disetiap
pilihan lain selain memakai dahulu melakukan pembelian pulsa listrik,
listrik, baru kemudian melakukan serta informasi menjelang pulsa
pembayaran dibelakang. Layanan habis. Informasi menjelang pulsa
listrik pascabayar ini mendapat habis, berupa tombol dan alarm atau
keluhan dari masyarakat mulai dari lampu yang menyala yang terkadang
tidak terdengar oleh pelanggan
2
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/
3
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/
4
Ronny Hanitijo Soemitro, Op.Cit., halaman
46.
4
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/
5
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/
6
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/
sampai dengan hari ini sudah ada gangguan tenaga listrik. Tetapi
berapa banyak listrik telah dalam hal pelayanan penambahan
dipakai, dan sampai dengan akhir daya listrik masih kurang
bulan harus membayar berapa memuaskan karena apabila
d. Rentan terhadap pencurian listrik. pelanggan listrik pascabayar ingin
menambah daya listrik tetapi masih
tetap ingin menggunakan listrik
Sedangkan kelebihan yang pascabayar maka pelanggan harus
didapat dari penerapan listrik menambah daya sesuai degan batas
prabayar yaitu: yang telah ditentukan tetapi jika di
a. Pemakaian listrik lebih terkendali bawah batas yang telah ditentukan
b. Tidak ada pencatatan meter harus menggunakan listrik prabayar.
c. Tidak dikenakan denda Hal ini berarti tidak sesuai dengan
keterlambatan hak konsumen dalam Pasal 4 huruf b
d. Tidak ada sanksi pemutusan Undang-Undang Perlindungan
e. Pembelian disesuaikan dengan Kosumen. Pada Pasal tersebut
kemampuan konsumen berhak untuk memilih
f. Privasi tidak terganggu. barang dan/atau jasa namun ternyata
konsumen tidak mempunyai pilihan
Kelemahan yang didapat dari apabila ingin menambah daya tetapi
penerapan listrik prabayar yaitu: daya tersebut tidak lebih dari batas
a. Saat pulsa listrik habis (kWh yang ditentukan.
habis) berarti stroom habis,
tentunya listrik akan mati atau
padam. Sebagai pelanggan listrik B. Bentuk Perlindungan Hukum
prabayar terdapat 2 (dua) bagi Konsumen Pengguna
kemungkinan terjadinya listrik Jasa Listrik Pascabayar dan
padam di rumahnya yakni Jasa Listrik Prabayar pada
pemadaman dari PLN dan pulsa PT. PLN (Persero)
listrik habis. 1. Keluhan Pelanggan
b. Pembelian pulsa listrik tidak
periodik. Bagi yang pemakaian Layanan listrik pascabayar dan
listriknya banyak mungkin akan listrik prabayar dalam penerapannya
membeli pulsa listrik lebih dari 1 masih banyak mendapat keluhan dari
(satu) kali dalam sebulan. masyarakat atau pelanggan listrik.
Terhadap keluhan yang dirasakan
konsumen, ia sebagai konsumen
Pada penerapan listrik pascabayar mempunyai hak untuk didengar
dan listrik prabayar, dalam hal pendapat dan keluhannya atas barang
mendapat pelayanan untuk perbaikan dan/atau jasa yang digunakan
apabila ada gangguan tenaga listrik, sebagaimana terdapat dalam Pasal 4
sudah dirasakan baik oleh pelanggan. huruf d Undang-Undang Nomor 8
Hal ini sudah sesuai dengan hak Tahun 1999 tentang Perlindungan
konsumen yang terdapat dalam Pasal Konsumen. Berikut ini beberapa
29 ayat (1) huruf d Undang-Undang keluhan yang dirasakan konsumen/
Ketenagalistrikan yaitu mendapat
pelayanan untuk perbaikan apabila
7
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/
8
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/
9
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/
10
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/
11
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/
12
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/
www.pln.co.id/disjateng
Peraturan Perundang-undangan
Keputusan Direksi PT. PLN
(Persero) Nomor:
1486.K/DIR/2011 tentang
Penertiban Pemakaian Tenaga
Listrik (P2TL).
Undang-Undang Nomor 8 Tahun
1999 tentang Perlindungan
Konsumen.
Undang-Undang Nomor 30 Tahun
2009 tentang Ketenagalistrikan.
Peraturan Pemerintah Nomor 10
Tahun 1989 tentang Penyediaan
dan Pemanfaatan Tenaga Listrik.
Peraturan Menteri ESDM Nomor 31
Tahun 2014 tentang Tarif
Tenaga Listrik Yang Disediakan
Oleh Perusahaan Perseroan
(Persero) PT Perusahaan Listrik
Negara.
Peraturan Menteri ESDM Nomor 33
Tahun 2014 tentang Tingkat
Mutu Pelayanan dan Biaya yang
terkait dengan Penyaluran
Tenaga Listrik oleh Perusahaan
Perseroan (Persero) PT
Perusahaan Listrik Negara.
13