Anda di halaman 1dari 13

DIPONEGORO LAW JOURNAL

Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016


Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI KONSUMEN TERHADAP


PENGGUNAAN JASA LISTRIK PASCABAYAR DAN JASA LISTRIK
PRABAYAR PADA PT. PLN (PERSERO) DI KOTA SEMARANG

Ndaru Noveliasari*, Rinitami Njatrijani, Herni Widanarti


Program Studi S1 Ilmu Hukum, Fakultas Hukum, Universitas Diponegoro
E-mail : ndarunovelia@yahoo.co.id

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan program listrik pascabayar dan
program listrik prabayar serta bentuk perlindungan hukum bagi konsumen pengguna listrik
pascabayar dan listrik prabayar pada PT. PLN (Persero). Hasil penelitian menunjukan bahwa
dalam penerapan listrik pascabayar dan listrik prabayar terdapat perbedaan mulai dari alat ukur
pemakaian listrik atau kWh meter, siklus kerja, jumlah pelanggan sampai pada kelebihan dan
kelemahan dari masing-masing layanan listrik tersebut. PT. PLN (Persero) sebagai pemegang izin
usaha penyediaan tenaga listrik memberikan perlindungan hukum bagi konsumen berupa
pengurangan tagihan listrik kepada konsumen sebesar 20% (dua puluh persen) pada bulan
berikutnya apabila realisasi tingkat mutu pelayanan tenaga listrik melebihi 10% (sepuluh persen)
diatas besaran tingkat mutu pelayanan tenaga listrik yang telah ditetapkan, khususnya yang
berkaitan dengan lama gangguan, jumlah gangguan, kecepatan pelayanan perubahan daya
tegangan rendah, kesalahan pembacaan kWh meter dan/atau waktu koreksi kesalahan rekening
sebagaimana terdapat dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 33 Tahun 2014 tentang Tingkat
Mutu Pelayanan dan Biaya.

Kata Kunci: Perlindungan Hukum, PLN, Listrik Pascabayar, Listrik Prabayar

Abstract
This research aims to know the application of electricity program postpaid and prepaid
as well as form of legal protection for consumers of electricity program postpaid and prepaid at
PT. PLN (Persero). The research results showed that in the implementation of electricity postpaid
and prepaid is there discrepancies ranging from a measuring instrument of electricity
consumption or kWh meter, work cycle, the number of subscribers until the strengths and
weaknesses of each of the electrical service. PT. PLN (Persero) as the holder of the business
license of supplying electric power provides protection for consumers in the form of a reduction in
electricity bills to consumers by 20% (twenty percent) of the following month if the realization of
the quality of services electric power more than 10 % ( ten percent ) above the amount of level
quality of service of electricity that has been established, in particular with regard to the long
disturbance, the amount of disturbance, speed of service changes low voltage power, error reading
the kWh meter, and/or time error correction account as contained in Permen ESDM No. 33 of
2014 on the level of service quality and cost.

Keywords: Legal Protection, PLN, Postpaid Electricity, Prepaid Electricity

1
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

I. PENDAHULUAN
Banyaknya permasalahan yang kejadian salah baca meteran,
terjadi mengenai perlindungan tunggakan rekening yang
terhadap konsumen, menyadarkan mengakibatkan dikenakannya denda
konsumen bahwa hanya mereka bahkan sampai pada pemutusan, dan
sendiri yang dapat memperjuangkan rentan terhadap pencurian listrik.
nasibnya dalam menghadapi para Bahkan pelanggan sangat sulit
produsen atau pelaku usaha. Salah mengetahui sampai dengan hari ini
satu hal yang berkaitan dengan sudah berapa banyak listrik yang
perlindungan terhadap konsumen telah dipakai, dan sampai dengan
yaitu mengenai penggunaan jasa akhir bulan harus membayar berapa.
layanan listrik.
Di samping pelayanan listrik
Listrik adalah suatu bentuk pascabayar, PT. PLN (Persero)
energi yang dihasilkan dari menciptakan inovasi baru dalam
pergerakan elektron dan dapat memberikan pelayanannya yaitu
dikonversi menjadi energi lain yang program listrik prabayar. Listrik
bermanfaat. Listrik mempunyai prabayar di Indonesia ada sejak
peranan yang sangat penting bagi tahun 2006 dan pada tahun 2005
kehidupan masyarakat. Mengingat dilakukan diuji coba untuk pertama
pentingnya listrik bagi kehidupan kali.
masyarakat, sebagai penyedia jasa
kelistrikan yang pelaksanaannya Program listrik prabayar ini
dilakukan oleh PT. PLN (Persero), berbeda dengan program pascabayar.
telah banyak memberikan pelayanan Program listrik prabayar merupakan
dalam memasok kebutuhan listrik cara pembelian listrik di mana
bagi masyarakat. kosumen listrik terlebih dahulu
membayar atau mengeluarkan
PT. PLN (Persero) merupakan uang/biaya dimuka untuk membeli
perusahaan Badan Usaha Milik energi listrik sesuai dengan yang
Negara (BUMN) yang dikuasai oleh dibutuhkan atau dikehendaki baru
negara. PT. PLN (Persero) selama ini kemudian pelanggan dapat
telah memberikan layanan listrik menikmati aliran listrik tersebut.
pascabayar (reguler) bagi Dalam hal menjelang pulsa habis,
konsumennya. Siklus penggunaan terdapat alarm atau lampu yang
listrik pascabayar yaitu terlebih menyala pada meteran tersebut.
dahulu menggunakan energi listrik
baru kemudian melakukan Pada penerapannya, listrik
pembayaran tagihan bulanan pada prabayar juga mendapat keluhan dari
periode waktu yang sudah ditetapkan konsumen. Konsumen mengeluhkan
PLN. Pelanggan tidak memiliki terhadap potongan biaya disetiap
pilihan lain selain memakai dahulu melakukan pembelian pulsa listrik,
listrik, baru kemudian melakukan serta informasi menjelang pulsa
pembayaran dibelakang. Layanan habis. Informasi menjelang pulsa
listrik pascabayar ini mendapat habis, berupa tombol dan alarm atau
keluhan dari masyarakat mulai dari lampu yang menyala yang terkadang
tidak terdengar oleh pelanggan

2
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

sehingga apabila pelanggan tidak Dari uraian di atas maka


memonitoring kondisi sisa pulsa permasalahan yang dapat disusun
yang menipis maka akan terjadi antara lain:
pemadaman mendadak. 1. Bagaimanakah penerapan
program Listrik Pascabayar dan
Sebagai seorang konsumen, ia program Listrik Prabayar?
mempunyai hak untuk didengar 2. Bagaimana bentuk perlindungan
pendapatnya dan keluhannya atas hukum bagi konsumen pengguna
barang dan/atau jasa yang digunakan jasa Listrik Pascabayar dan jasa
sebagaimana diatur di dalam Pasal 4 Listrik Prabayar pada PT. PLN
huruf d Undang-Undang Nomor 8 (Persero)?
Tahun 1999 tentang Perlindungan
Konsumen (UUPK). Selain itu II. METODE
mengenai pelayanan yang diberikan A. Metode Pendekatan
oleh PT. PLN sering kali tidak
memuaskan masyarakat dan Metode pendekatan yang
masyarakat berhak untuk menuntut digunakan dalam penelitian ini
apabila hak mereka tidak dipenuhi. adalah pendekatan yuridis empiris.
Hal ini sudah diatur di dalam Pasal Penelitian hukum sosiologis atau
45 Undang-Undang Nomor 8 Tahun empiris terutama meneliti data
1999 tentang Perlindungan primer.1 Perolehan data primer dari
Konsumen (UUPK), menjelaskan penelitian lapangan dapat dilakukan
bahwa setiap konsumen yang baik melalui pengamatan (observasi),
dirugikan dapat menggugat pelaku wawancara ataupun penyebaran
usaha melalui lembaga yang bertugas kuesioner.2
menyelesaikan sengketa antara
konsumen dan pelaku usaha, atau B. Spesifikasi Penelitian
melakukan peradilan yang berada di
lingkungan peradilan umum. Untuk Spesifikasi yang dipergunakan
itu perlu adanya perlindungan dalam penelitian ini adalah deskriptif
terhadap konsumen pengguna jasa analitis. Penelitian deskriptif
listrik pascabayar dan jasa listrik bertujuan menggambarkan secara
prabayar mengenai keluhan-keluhan tepat sifat-sifat suatu individu,
yang dirasakannya. keadaan, gejala atau kelompok
tertentu, atau untuk menentukan
Oleh karena itu, dengan penyebaran suatu gejala, atau untuk
mendasarkan pada uraian latar menentukan ada tidaknya hubungan
belakang di atas, maka penulis ingin antara suatu gejala dengan gejala lain
melakukan penelitian mengenai dalam masyarakat.3 Deskriptif
perlindungan hukum terhadap
konsumen PT. PLN yang berjudul 1
“Perlindungan Hukum Bagi Ronny Hanitijo Soemitro, 1990, Metode
Penelitian Hukum dan Jurimetri, Jakarta:
Kosumen Terhadap Penggunaan Jasa Galia Indonesia, halaman 9.
Listrik Pascabayar dan Jasa Listrik 2
Bambang Waluyo, 1991, Penelitian
Prabayar pada PT. PLN (Persero) di Hukum Dalam Praktek, Jakata: Sinar
Kota Semarang” Grafika, halaman 16.
3
Amiruddin dan Zainal Asikin, Op.Cit.,
halaman 25.

3
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

analitis adalah bahwa hasil penelitian data kualitatif sesungguhnya sudah


ini akan berusaha memberikan dimulai saat peneliti mulai
gambaran secara menyeluruh, mengumpulkan data, dengan cara
sistematis dan mendalam tentang memilah mana data yang
suatu keadaan yang diteliti. sesungguhnya penting atau tidak.
Setelah data terkumpul kemudian
disajikan dalam bentuk laporan
C. Pengambilan Sampel tertulis yang logis dan sistematis,
Metode penarikan sampel yang lengkap dengan pengambilan
digunakan dalam penelitian ini kesimpulan atas penelitian yang
adalah Purposive Sampling atau dilakukan.
penarikan sampel. Penarikan sampel
merupakan suatu proses dalam
memilih suatu bagian yang III. HASIL DAN PEMBAHASAN
representatif dari sebuah populasi.4
Purposive Sampling atau penarikan A. Penerapan Program Listrik
sampel bertujuan dilakukan dengan Pascabayar dan Program
cara mengambil subyek didasarkan Listrik Prabayar
pada tujuan tertentu. Teknik ini
biasanya dipilih karena alasan Pada penerapannya, listrik
keterbatan waktu, tenaga, dan biaya, pascabayar dan listrik prabayar
sehingga tidak dapat mengambil mempunyai perbedaan. Perbedaan
sampel yang besar jumlahnya dan tersebut mulai dari alat ukur
jauh letaknya. pemakaian listrik atau kWh meter,
siklus kerja, jumlah pelanggan
sampai pada kelebihan dan
D. Teknik Pengumpulan Data kelemahan dari masing-masing
layanan listrik.
Data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah data primer dan 1. Alat Ukur Pemakaian Listrik
data sekunder. Data primer/data Alat ukur pemakaian listrik atau
dasar adalah data yang didapat kWh meter pada listrik pascabayar
langsung dari masyarakat sebagai menggunakan meter yang berbasis
sumber pertama dengan melalui mekanik. Berikut ini merupakan
penelitian lapangan. Sedangkan data gambar alat ukur pemakaian listrik
sekunder terdiri dari bahan hukum atau kWh meter pada listrik
primer, bahan hukum sekunder dan pascabayar.
bahan hukum tersier

E. Metode Analisis Data


Metode analisis data yang
digunakan dalam penelitian ini
adalah metode kualitatif. Analisis

4
Ronny Hanitijo Soemitro, Op.Cit., halaman
46.

4
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

tanggal 25 (dua puluh lima) petugas


membaca meteran, setelah itu data
yang didapat oleh petugas diserahkan
kepada pengolah data untuk diproses,
namun apabila terjadi keganjalan
petugas harus datang ke lokasi
pelanggan untuk membaca ulang dan
setelah data didapat, data diserahkan
kembali kepada pengolah data untuk
diproses menjadi rekening.
Selanjutnya pada tanggal 5 (lima)
sampai 20 (dua puluh), pelanggan
Gambar 1 datang ke loket pembayaran untuk
kWh Meter pascabayar membayar rekening tagihan listrik
dan pada tanggal 21 (dua puluh satu)
Sedangkan pada listrik prabayar, Bank mentransfer pembayaran
alat ukur pemakaian listrik atau kWh tersebut kepada PLN. Jika terjadi
meter pada listrik prabayar tunggakan maka terjadi pemutusan
menggunakan meter yang berbasis sementara, untuk itu pelanggan harus
elektronik dengan teknologi canggih. melunasi rekening tagihan listriknya
Berikut ini merupakan gambar alat ditambah dengan biaya
ukur pemakaian listrik atau kWh keterlambatan untuk setiap bulannya.
meter pada listrik prabayar. Apabila pelanggan sudah
melunasinya maka listrik dapat
disambung kembali dan pelanggan
dapat menikmati listrik kembali.
Sedangkan siklus kerja dari
listrik prabayar. Siklus kerja listrik
prabayar diawali dengan terlebih
dahulu pelanggan membeli pulsa
listrik kemudian data pembelian
dikirim dan diproses oleh vending
system/meter prabayar, selanjutnya
PLN mengalirkan listrik ke lokasi
Gambar 2 pelanggan sehingga pelanggan dapat
kWh Meter prabayar menikmati listrik. Jika pulsa listrik
habis maka pelanggan harus membeli
pulsa listrik kembali, agar listrik di
2. Siklus Kerja Listrik Pascabayar
rumahnya tetap menyala.
dan Listrik Prabayar
Siklus kerja dari listrik
3. Jumlah Pelanggan
pascabayar, yang diawali dari
dialirkannya listrik oleh PLN kepada Konsumen dalam Undang-
pelanggan sehingga pelanggan dapat Undang Ketenagalistrikan
menikmati listrik. Kemudian pada mempunyai pengertian yaitu setiap

5
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

orang atau badan yang membeli Jumlah Pelanggan Listrik Prabayar


tenaga listrik dari pemegang izin
Tabel 2
usaha penyediaan tenaga listrik. Jumlah Pelanggan Prabayar
Dalam perkembangannya, penerapan Tahun 2012-2015
listrik prabayar dari tahun ke tahun Sumber: Data dari PT. PLN
mengalami peningkatan jumlah (Persero) Distribusi Jateng dan DIY
pelanggan sedangkan listrik
pascabayar mengalami penurunan Total
jumlah pelanggan. Peningkatan
jumlah pelanggan pada listrik Tahun Jumlah Daya
prabayar dan penurunan jumlah Pelanggan Tersambung
pelanggan pada listrik pascabayar ini
disebabkan karena banyak pelanggan 2012 979.584 869.307.900
listrik yang memutuskan untuk
pindah menggunakan listrik 2013 1.640.938 1.487.782.000
prabayar. Berikut ini jumlah 2014 2.157.355 1.984.690.850
pelanggan listrik pascabayar dan
listrik prabayar dari tahun ke tahun: 2015 2.671.158 2.483.082.350
Jumlah Pelanggan Listrik Pascabayar
Tabel 1
Jumlah Pelanggan Pascabayar
Tahun 2012-2015 4. Kelebihan dan Kelemahan
Sumber: Data dari PT. PLN
(Persero) Distribusi Jateng dan DIY Adapun penerapan dari masing-
masing listrik pascabayar dan listrik
prabayar mempunyai kelebihan dan
Total
kelemahan. Berikut ini berbagai
Tahun kelebihan yang didapat dari
Jumlah Daya
penerapan listrik pascabayar yaitu:
Pelanggan Tersambung
a. Konsumen dapat terlebih dahulu
2012 7.533.721 8.683.507.408 menggunakan tenaga listrik
setelah itu baru melakukan
2013 7.387.847 8.959.170.923 pembayaran diakhir (secara
bulanan)
2014 7.271.202 9.172.253.382
b. Tagihan listrik dibayar setelah
2015 7.271.202 9.172.253.382 konsumen menggunakan tenaga
listrik
Kelemahan yang didapat dari
penerapan listrik pascabayar yaitu:
a. Kejadian salah baca meteran
b. Tunggakan rekening yang
mengakibatkan dikenakannya
denda bahkan sampai pada
pemutusan
c. Pelanggan sangat sulit mengetahui

6
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

sampai dengan hari ini sudah ada gangguan tenaga listrik. Tetapi
berapa banyak listrik telah dalam hal pelayanan penambahan
dipakai, dan sampai dengan akhir daya listrik masih kurang
bulan harus membayar berapa memuaskan karena apabila
d. Rentan terhadap pencurian listrik. pelanggan listrik pascabayar ingin
menambah daya listrik tetapi masih
tetap ingin menggunakan listrik
Sedangkan kelebihan yang pascabayar maka pelanggan harus
didapat dari penerapan listrik menambah daya sesuai degan batas
prabayar yaitu: yang telah ditentukan tetapi jika di
a. Pemakaian listrik lebih terkendali bawah batas yang telah ditentukan
b. Tidak ada pencatatan meter harus menggunakan listrik prabayar.
c. Tidak dikenakan denda Hal ini berarti tidak sesuai dengan
keterlambatan hak konsumen dalam Pasal 4 huruf b
d. Tidak ada sanksi pemutusan Undang-Undang Perlindungan
e. Pembelian disesuaikan dengan Kosumen. Pada Pasal tersebut
kemampuan konsumen berhak untuk memilih
f. Privasi tidak terganggu. barang dan/atau jasa namun ternyata
konsumen tidak mempunyai pilihan
Kelemahan yang didapat dari apabila ingin menambah daya tetapi
penerapan listrik prabayar yaitu: daya tersebut tidak lebih dari batas
a. Saat pulsa listrik habis (kWh yang ditentukan.
habis) berarti stroom habis,
tentunya listrik akan mati atau
padam. Sebagai pelanggan listrik B. Bentuk Perlindungan Hukum
prabayar terdapat 2 (dua) bagi Konsumen Pengguna
kemungkinan terjadinya listrik Jasa Listrik Pascabayar dan
padam di rumahnya yakni Jasa Listrik Prabayar pada
pemadaman dari PLN dan pulsa PT. PLN (Persero)
listrik habis. 1. Keluhan Pelanggan
b. Pembelian pulsa listrik tidak
periodik. Bagi yang pemakaian Layanan listrik pascabayar dan
listriknya banyak mungkin akan listrik prabayar dalam penerapannya
membeli pulsa listrik lebih dari 1 masih banyak mendapat keluhan dari
(satu) kali dalam sebulan. masyarakat atau pelanggan listrik.
Terhadap keluhan yang dirasakan
konsumen, ia sebagai konsumen
Pada penerapan listrik pascabayar mempunyai hak untuk didengar
dan listrik prabayar, dalam hal pendapat dan keluhannya atas barang
mendapat pelayanan untuk perbaikan dan/atau jasa yang digunakan
apabila ada gangguan tenaga listrik, sebagaimana terdapat dalam Pasal 4
sudah dirasakan baik oleh pelanggan. huruf d Undang-Undang Nomor 8
Hal ini sudah sesuai dengan hak Tahun 1999 tentang Perlindungan
konsumen yang terdapat dalam Pasal Konsumen. Berikut ini beberapa
29 ayat (1) huruf d Undang-Undang keluhan yang dirasakan konsumen/
Ketenagalistrikan yaitu mendapat
pelayanan untuk perbaikan apabila

7
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

pelanggan listrik pascabayar dan b. Pelanggan tidak dapat melakukan


listrik prabayar. transaksi pembelian token.
Keluhan disampaikan atas nama
Keluhan yang dirasakan pelanggan Bapak Agus.
listrik pascabayar, adalah sebagai c. Pelanggan bermaksud
berikut: mengajukan rubah tarif PD
a. Pelanggan mengeluhkan besaran (53/17600VA-52/33000VA)
tagihan listrik pada rumahnya, karena lokasi digunakan untuk
padahal kWh meter tidak ada di Gereja. Penyelesaian yang
lokasi rumah. Keluhan dilakukan yaitu tetap dengan
disampaikan pada tanggal 1 Maret menggunakan pascabayar karena
2016. daya yang dipakai besar, dari
b. kWh terbakar, karena arus 17600VA menjadi 33000VA.
pendek.
c. Pelanggan bermaksud Keluhan-keluhan tersebut
mengajukan rubah tarif PD disampaikan pelanggan kepada PLN
(53/17600VA-52/33000VA) melalui contact center 123. Sebagai
karena lokasi digunakan untuk Pemegang izin usaha penyediaan
Gereja. Keluhan disampaikan tenaga listrik, PLN wajib
pada tanggal 24 Februari 2016 memberikan pelayanan yang sebaik-
atas nama Bapak Anton baiknya kepada konsumen dan
Sedangkan keluhan yang masyarakat sebagaimana terdapat
dirasakan pelanggan listrik prabayar, dalam Pasal 28 huruf b Undang-
adalah sebagai berikut: Undang Nomor 30 Tahun 2009
a. Pelanggan melakukan pembelian tentang Ketenagalistrikan.
token sejumlah 4 (empat) Penyelesaian atas keluhan yang
transaksi masing-masing senilai dirasakan pelanggan tersebut
Rp.20.000 (daya pada P2PST dilakukan di PLN Area Semarang.
sudah R1T/900 VA). Saat Berikut ini bentuk pelayanan yang
dimasukan ke kWh meter gagal diberikan PLN dalam menyelesaikan
karena saat dimasukkan masih keluhan-keluhan seperti yang
dalam proses permohonan turun disampaikan pelanggan listrik di
daya (R1T/1.300VA- atas.
R1T/900VA). Ketika sudah
terealisasi token tetap tidak dapat Penyelesaian terhadap keluhan
dimasukkan. Lalu sesuai di atas yang disampaikan oleh
informasi pelanggan, petugas pelanggan listrik pascabayar yaitu:
mengganti kWh meter lama a. Mengenai keluhan pelanggan
dengan kWh meter yang baru. terhadap besaran tagihan listrik
Pelanggan mengeluhkan nomor pada rumahnya, padahal kWh
token dengan nomor meter lama meter tidak ada di lokasi rumah.
yang belum dimasukkan agar bisa Penyelesaian yang dilakukan PLN
dikonversikan ke kWh meter yang yaitu PLN menembak stand meter
baru. Keluhan disampaikan pada pelanggan, supaya diprediksikan
tanggal 20 Februari 2016 atas pelanggan datang ke kantor PLN.
nama Bapak Johanes. Apabila benar kWh tersebut

8
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

hilang maka dapat dibuktikan Penyelesaian yang dilakukan


dengan Surat Keterangan Polisi yaitu setelah diteliti ternyata
sehingga diketahui apakah ada alamatnya berbeda, dalam hal
oknum yang memindahkan kWh ini ada indikasi meter lari.
meter tersebut atau memang Nantinya pelanggan tersebut
dicuri orang. diminta pasang baru.
b. Mengenai kWh meter yang 2) Selain itu bekas migrasi dari
terbakar karena arus pendek. pascabayar ke prabayar dan masih
Penyelesaian yang dilakukan yaitu terdapat tunggakan yang belum
apabila sudah hangus maka dibayar, maka secara otomasi
dilakukan dengan melakukan token tersebut terblokir sehingga
penggantian. harus diselesaikan dulu tunggakan
tersebut.
Sedangkan penyelesaian 3) Sistem perbankan sedang eror.
terhadap keluhan yang disampaikan
oleh pelanggan listrik prabayar yaitu: Selain konsumen melakukan
a. Mengenai kasus turun daya dari pengaduan atas keluhan yang
1300VA menjadi 900VA, karena dirasakannya langsung kepada pihak
rupiah per kWh 1300VA dan PLN, terdapat juga konsumen yang
900VA berbeda namun pelanggan melakukan pengaduan kepada
sudah membeli token dengan daya Lembaga Pembinaan dan
1300VA pada waktu memasukan Perlindungan Konsumen (LP2K).
permohonan, dan ketika Berikut ini pengaduan yang diajukan
dimasukan tidak bisa karena konsumen/pelanggan listrik kepada
begitu diganti turun daya, daya Lembaga Pembinaan dan
tersebut sudah berganti menjadi Perlindungan Konsumen (LP2K),
900VA. Penyelesaian yang dapat yaitu: Konsumen merasa keberatan
dilakukan yaitu dengan dengan pemasangan 2(dua) buah
melakukan klaim ke PLN, tetapi travo milik PLN yang dipasang pada
nanti pelanggan tersebut salah satu tiang listrik yang berada
mendapatkan konversi. Misal tepat di atas rumahnya, ia merasa
pelanggan beli Rp.100.000 untuk ketakutan sewaktu-waktu ada
daya 1300VA nantinya yang masalah dengan travo tersebut,
masuk ke daya 900VA tidak misalnya: meledak, terbakar, dsb
sebesar itu karena dikonversikan akan berdampak langsung pada
kedaya baru. rumahnya. Oleh karena itu memohon
b. Pelanggan tidak bisa beli token. agar travo tersebut bisa dipindahkan
Kemungkinan yang terjadi yaitu: dari lokasi yang persis berada di atas
1) Nomor kWh meter yang rumahnya. Pengaduan disampaikan
dipasang di lokasi dengan pada tanggal 17 November 2015 atas
databasenya berbeda, karena nama Ahmad Soleh.
bisa jadi pelanggan tersebut Menindaklanjuti pengaduan di
membeli secara illegal (dalam atas yang diajukan oleh konsumen
arti pelanggan tersebut minta listrik kepada LP2K. LP2K
tolong orang dan orang tesebut menanggapi pengaduan tersebut
mencuri punya orang lain). dengan membantu menyelesaikan

9
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

permasalahan yang terjadi antara pelayanan tenaga listrik yang telah


konsumen dengan pihak PLN. ditetapkan, khususnya yang berkaitan
Penyelesaian tersebut dilakukan dengan lama gangguan, jumlah
dengan menghadirkan pihak gangguan, kecepatan pelayanan
konsumen dan pihak PLN. Selain itu perubahan daya tegangan rendah,
LP2K membuat surat perihal kesalahan pembacaan kWh meter
pengaduan konsumen yang mana dan/atau waktu koreksi kesalahan
ditujukan kepada pihak PLN dan rekening.
nantinya pihak PLN akan
memberikan surat balasan perihal
jawaban pengaduan konsumen IV. KESIMPULAN
tersebut. A. Penerapan Program Listrik
Pascabayar dan Program
Listrik Prabayar
2. Bentuk Perlindungan Hukum
Listrik pascabayar merupakan
bagi Konsumen
layanan listrik sebelum adanya listrik
Pengertian Perlindungan prabayar, sedangkan listrik prabayar
Konsumen sebagaimana tertulis merupakan inovasi baru yang
dalam Pasal 1 angka 1 Undang- diberikan PLN bagi pelanggan
Undang Nomor 8 Tahun 1999 listrik. Listrik pascabayar dan listrik
tentang Perlindungan Konsumen prabayar dalam penerapannya
(UUPK), berbunyi: Perlindungan terdapat perbedaan mulai dari alat
Konsumen adalah segala upaya yang ukur pemakaian listrik atau kWh
menjamin adanya kepastian hukum meter, siklus kerja, jumlah pelanggan
untuk memberi perlindungan kepada sampai pada kelebihan dan
konsumen. kelemahan dari masing-masing
layanan listrik tersebut. Pada
PT. PLN (Persero) sebagai penerapannya, dalam hal mendapat
pemegang izin usaha penyediaan pelayanan untuk perbaikan apabila
tenaga listrik memberikan ada gangguan tenaga listrik, sudah
perlindungan hukum bagi konsumen dirasakan baik oleh pelanggan. Hal
sebagaimana terdapat dalam ini sudah sesuai dengan hak
Peraturan Menteri ESDM Nomor 33 konsumen yang terdapat dalam Pasal
Tahun 2014 Tanggal 17 November 29 ayat (1) huruf d Undang-Undang
2014 tentang Tingkat Mutu Ketenagalistrikan yaitu mendapat
Pelayanan dan Biaya yaitu berupa pelayanan untuk perbaikan apabila
pengurangan tagihan listrik kepada ada gangguan tenaga listrik. Tetapi
konsumen sebesar 20% (dua puluh dalam hal pelayanan penambahan
persen) dari biaya beban atau daya listrik masih kurang
rekening minimum dan memuaskan karena apabila
diperhitungkan dalam tagihan listrik pelanggan listrik pascabayar ingin
atau pembelian token listrik prabayar menambah daya listrik tetapi masih
pada bulan berikutnya apabila tetap ingin menggunakan listrik
realisasi tingkat mutu pelayanan pascabayar maka pelanggan harus
tenaga listrik melebihi 10% (sepuluh menambah daya sesuai degan batas
persen) di atas besaran tingkat mutu

10
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

yang telah ditentukan tetapi jika di praktiknya konsumen tidak


bawah batas yang telah ditentukan mengetahui bahwa PT. PLN
harus menggunakan listrik prabayar. (Persero) memberikan perlindungan
Hal ini berarti tidak sesuai dengan hukum seperti yang terdapat dalam
hak konsumen dalam Pasal 4 huruf b Peraturan Menteri ESDM Nomor 33
Undang-Undang Perlindungan Tahun 2014 tentang Tingkat Mutu
Kosumen. Pada Pasal tersebut Pelayanan dan Biaya, selain itu
konsumen berhak untuk memilih konsumen belum merasakan
barang dan/atau jasa namun ternyata perlindungan yang diberikan oleh
konsumen tidak mempunyai pilihan PT. PLN (Persero) yang berupa
apabila ingin menambah daya tetapi kompensasi pengurangan tagihan
daya tersebut tidak lebih dari batas listrik saat konsumen merasakan
yang ditentukan. gangguan yang terjadi pada listrik di
rumahnya.
B. Bentuk Perlindungan Hukum
bagi Konsumen Pengguna C. Saran
Jasa Listrik Pascabayar dan 1. Perlu adanya sosialisasi yang
Jasa Listrik Prabayar pada lebih atau strategi promosi yang
PT. PLN (Persero) lebih baik kepada masyarakat
mengenai listrik pascabayar dan
Terkait perlindungan hukum listrik prabayar sehingga dapat
bagi konsumen, PT. PLN (Persero) menjadi pilihan bagi pelanggan
sebagai pemegang izin usaha listrik yang belum menggunakan
penyediaan tenaga listrik listrik pascabayar atau listrik
memberikan perlindungan hukum prabayar dan dapat menambah
bagi konsumen berupa pengurangan pengetahuan bagi pelanggan listrik
tagihan listrik kepada konsumen yang sudah menggunakan listrik
sebesar 20% (dua puluh persen) dari pascabayar atau listrik prabayar,
biaya beban atau rekening minimum supaya tidak ada lagi keluhan yang
dan diperhitungkan dalam tagihan terjadi dipihak konsumen.
listrik atau pembelian token listrik 2. Sebaiknya konsumen lebih
prabayar pada bulan berikutnya berani memperjuangkan hak-hak
apabila realisasi tingkat mutu mereka yang dirasa dilanggar oleh
pelayanan tenaga listrik melebihi PT. PLN (Persero) dan pihak PT.
10% (sepuluh persen) di atas besaran PLN (Persero) sebaiknya memenuhi
tingkat mutu pelayanan tenaga listrik apa yang menjadi hak konsumen.
yang telah ditetapkan, khususnya Selain itu petugas PLN harus lebih
yang berkaitan dengan lama memperhatikan keluhan yang
gangguan, jumlah gangguan, dirasakan pelanggan listrik dan harus
kecepatan pelayanan perubahan daya menanggapinya dengan serius,
tegangan rendah, kesalahan sehingga keluhan dari pelanggan
pembacaan kWh meter dan/atau dapat diselesaikan dengan cepat.
waktu koreksi kesalahan rekening,
sebagaimana terdapat dalam
Peraturan Menteri ESDM Nomor 33
Tahun 2014 tentang Tingkat Mutu
Pelayanan dan Biaya. Namun dalam

11
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

V. DAFTAR PUSTAKA PT Gramedia Widiasarana


Indonesia.
Buku Literatur
Sidabalok, Janus, 2010, Hukum
Amiruddin dan Zanial Asikin, 2013, Perlindungan Konsumen di
Pengantar Metode Penelitian Indonesia, Bandung: PT.Citra
Hukum, Jakarta: Rajawali Pers. Aditya Bakti.
Ashshofa, Burhan, 2004, Metode Soekanto, Soerjono, 1986, Pengantar
Penelitian Hukum, Jakarta: PT Penelitian Hukum, Jakarta:
Asdi Mahasatya. Universitas Indonesia (UI-
Press).
Kartono, Kartini, 1996, Pengantar
Metodologi Riset Sosial, Soemitro, Ronny Hanitijo, 1990,
Bandung: Mandar Maju. Metode Penelitian Hukum dan
Jurimetri, Jakarta: Galia
Kristiyanti, Celina Tri Siwi, 2009, Indonesia.
Hukum Perlindungan
Konsumen, Jakarta: Sinar Sutedi, Adrian, 2008, Tanggung
Grafika. Jawab Produk Dalam Hukum
Miru, Ahmadi dan Sutarman Yodo, Perlindungan Konsumen, Bogor:
2004, Hukum Perlindungan Ghalia Indonesia.
Konsumen, Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada. Syamsudin, M, 2007,
Operasionalisasi Penelitian
Nasution, Az, 2006, Hukum Hukum, Jakarta: PT
Perlindungan Konsumen Suatu RajaGrafindo Persada.
Pengantar, Jakarta: Diadit
Media. Tobing, Rudyanti Dorotea, 2015,
Hukum, Konsumen dan
_______, 1995, Konsumen dan Masyarakat (Sebuah Bunga
Hukum, Jakarta: Pustaka Sinar Rampai), Yogyakarta: LaksBang
Harapan. Mediatama.

_______, 2005, Konsumen dan Waluyo, Bambang, 1991, Penelitian


Hukum, Jakarta: Pustaka Sinar Hukum Dalam Praktek, Jakarta:
Harapan. Sinar Grafika.

S, Burhanuddin, 2011, Pemikiran YLKI, 2000, Siapa “Raja”


Hukum Perlindungan Konsumen Konsumen atau Produsen,
dan Sertifikasi Halal, Malang: Jakarta: Kompas.
UIN-Maliki Press.

Shidarta, 2004, Hukum Perlindungan


Konsumen Indonesia, Jakarta:

12
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

Karya Ilmiah Internet


Rhamadani, Prima, 2012, SKRIPSI: Hendrighifari. Pencatat Meter dan
Penggunaan Meter Prabayar Kamera Digital. 5 Februari
oleh PT. Perusahaan Listrik 2009.
Negara (PLN) (Persero) https://hendrighifari.wordpress.c
Sebagai Teknik Pencegahan om/2009/02/05/pencatat-meter-
Pencurian Listrik Secara dan-kamera-digital/
Situasional, Depok: Departemen
Kriminologi – FISIP UI www.pln.co.id

www.pln.co.id/disjateng
Peraturan Perundang-undangan
Keputusan Direksi PT. PLN
(Persero) Nomor:
1486.K/DIR/2011 tentang
Penertiban Pemakaian Tenaga
Listrik (P2TL).
Undang-Undang Nomor 8 Tahun
1999 tentang Perlindungan
Konsumen.
Undang-Undang Nomor 30 Tahun
2009 tentang Ketenagalistrikan.
Peraturan Pemerintah Nomor 10
Tahun 1989 tentang Penyediaan
dan Pemanfaatan Tenaga Listrik.
Peraturan Menteri ESDM Nomor 31
Tahun 2014 tentang Tarif
Tenaga Listrik Yang Disediakan
Oleh Perusahaan Perseroan
(Persero) PT Perusahaan Listrik
Negara.
Peraturan Menteri ESDM Nomor 33
Tahun 2014 tentang Tingkat
Mutu Pelayanan dan Biaya yang
terkait dengan Penyaluran
Tenaga Listrik oleh Perusahaan
Perseroan (Persero) PT
Perusahaan Listrik Negara.

13

Anda mungkin juga menyukai