LANDASAN TEORI
3.1
Listrik Prabayar
Listrik Prabayar adalah layanan terbaru dari PLN dengan berbagai
kelebihan dalam mengatur penggunaan energy listrik melalui meter elektronik
prabayar.
Inovasi
termutakhir
yang
berorientasi
pada
kenyamanan
token listrik isi ulang) yang terdiri dari 20 digit nomor yang bisa diperoleh
melalui gerai ATM sejumlah bank atau melalui loket loket pembayaran
tagihan listrik online. Lalu , 20 digit nomor token yang diperoleh dari
pembelian token listrik tadi dimasukkan (diinout) dalam kWh Meter khusus
yang disebut dengan Meter Prabayar atau (MPB) dengan bantuan keypad
yang sudah tersedia di Meter Prabayar.
Nantinya, pada layar yang ada di Meter Prabayar akan
tersajikan sejumlah informasi penting yang langsung bisa diketahui dan
dibaca oleh pelanggan terkait dengan penggunaan listriknya, seperti :
1.
2.
3.
4.
maka Meter Prabayar akan memberikan sinyal awal agar segera dilakukan
pengisian ulang. Dengan demikian pelanggan, pelanggan secara real time,
setiap saat kapan saja dapat mengetahui secara persis penggunaan listrik di
rumah.
3.1.1.
3. Tidak akan terkena biaya keterlambatan, tidak ada biaya tambahan bayar
listrik dikarenakan terbebani biaya keterlambatan akibat lupa bayar
tagihan listrik
4. Jaringan luas pembelian listrik isi ulang. Pembelian pulsa listrik
prabayar (voucher) sudah bisa didapatkan di lebih dari 30.000 ATM di
seluruh Indonesia. Selain itu bisa juga didapatkan di loket pembayaran
listrik.
3.1.2.
3.1.3.
Jika pembelian pulsa listrik (token/ voucher isi ulang) dilakukan lewat loketloket pembayaran listrik Online, berikut caranya:
1. Dating ketempat layanan pemebelian token (voucher isi ulang) di loket
pembayaran listrik online.
2. Tunjukan nomor id meter atau nomor seri meter kepada operator/
petugas yang melayani.
3. Beritahukan nilai nominal yang ingin dibeli kepada operator.
Misal: Rp. 100.000,4. Anda akan menerima 20 digit angka/ kode listrik isi ulang yang akan
tercetak pada tanda terima.
Perlindungan
Instalasi
Listrik
3.2.2.
permohonan
pemeriksaan :
3.1 KTP calon Pelanggan.
3.2 Gambar dan diagram Instalasi Listrik.
3.3 Sketsa denah lokasi pemeriksaan.
Dengan adanya Sertifikat Layak Operasi (SLO) berarti pelanggan
dapat merasa aman kerena instalasi listrik yang dipasang sudah memenuhi
standard an peraturan yang ada, sehingga bisa meminimalkan resiko yang
dapat terjadi akibat pemasangan listrik yang tidak sesuai prosedur. PPILN
menggunakan Standar Nasional Insonesia dan PUIL 2000 dalam melakukan
pemeriksaan.
3.3
untuk token. Fungsi token dapat merupakan dispenser specific yaitu hanya
mendukung transfer token dari pengelola token. Selain itu fungsi token dapat
juga berupa non-dispenser specific dimana token dibuat untuk dapat
digunakan oleh semua klien.
Standard kedua adalah format token. Panjang token harus 66 bit. Dua
bit digunakan sebagai sekelas token. Kelas dan subkelas ini menentukan
kegunaan dari token, misalnya kelas 0 dan subkelas 0 digunakan untuk
transfer kuota listrik, kelas 1 subkelas 0 untuk aktivasi, kelas 2 dan subkelas 0
digunakan untuk mengatur maksimum daya. Empat bit digunakan untuk
nomor random agar kemungkinan adanya token yang sama semakin kecil.
Selain itu 24 bit digunakan untuk timestamp berupa jumlah menit. Kemudian
16 bit mendefinisikan jumlah kuota listrik yang dibeli.
Standar yang berikutnya adalah Mekanisme transfer dan encoding
token. Cara pertama yaitu menggunakan magnetic card yang hanya dapat
digunakan sekali. Cara kedua adalah menggunakan Numeric Token
Technology. Metode ini mengubah token menjadi string angka sejumlah 20
digit. Cara transfer dari pengelola token ke klien hanya memerlukan kertas
tanda bukti ppembelian atau bahkan dapat diingat oleh penggguna. Cara inilah
yang digunakan ileh PLN.
Standard tersebut menjamin bahwa token yang dihasilkan hanya dapat
diterima oleh meter yang dituju, hanya dapat dibuat oleh pihak yang
berwenang, hanya dapat digunakan sekali, dan tidak bisa dimodifikasi selama
transfer antara pengelola listrik dan pengguna
3.4 Mekanisme Pasang Baru dan Perubahan Daya
Persyaratan Perubahan Baru (Offline maupun Online) :
KTP asli dan Fotocopy Calon Pelanggan
Surat Kuasa dari Calon pelanggan dilampirkan Fotocopy (bila
dikuasakan)
Wajib mencamtumkan Nomor Telepon/HP
Mencamtumkan alamat Email (jika memiliki)
3.4.1.
ID pelanggan
Melunasi kewajiban rekening /tagihan lainnya yang belum lunas
Wajib mencamtumkan nomor telepon/HP
mencamtumkan alamat email (jika memiliki)
3.4.
Penangguhan Penyambungan
Bila Karena alasan operasional pelanggan belum dapat segera dilayani,
maka akan diterbitkan surat pemberitahuan kedapada pelanggan yang
KELOMPOK SAMBUNG
PENYAMBUNGAN
MAKSIMUM
Rp. 750,00/VA
Rp. 775,00/VA
Rp. 505,00/VA
Tegangan
Tinggi
dengan
daya
Rp. 395,00/VA
Rp. 60.000,00/sambungan
Bebas Biaya
Penyambungan
pelanggan.
Penandatanganan SPJBTL tidak dapt dikuasakan atau diwakilkan.
Surat kuasa hanya berlaku untuk pengurusan permohonan Perubahan
Baru atau Perubahan Daya dan apablia Calon Pelanggan / Pelanggan
belum melakukan penandatanganan maka proses Perubahan Baru atau
3.5.
3.5.1
dan
Pengukur
(APP).
Pelanggan
(melalui
BTL)
3.5.
menghitung daya aktif pada suatu perumahan atau industry sehingga apabila
ada daya reaktif yang ditimbulkan oleh kapasitor atau inductor, maka
seharusnya kWh meter ini tidak dapat menghitung daya tersebut dan putaran
alumunium pada kWh meter tidak dapat bergerak. Apabila alumunium kWh
meter bergerak namun tidak ada daya daya aktif, maka kemungkinan besar
terdapat kerusakan pada kWh meter tersebut.
3.6.
3.6.1.
(Pascabayar)
beban kosong
S : Kumparan Penyesuaian Beda Fase Arus dan Tegangan
Pada saat arus beban mengalir pada kumparan, arus akan menimbulkan flux
magnet fl. Sedangkan pada kumparan tegangan terjadi perbedaan fase antara
arus dan tegangan sebesar 900, hal ini karena kumparan tegangan bersifat
inductor arus yang melalui kumparan tegangan akan menimbulkan flux
magnet f2 yang berbeda fase 900 dengan fl.
3.6.2.
dengan
kemajuan
teknologi
mikroelektronika
serta
semakin