Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN AKTIFITAS OJT

MEMPELAJARI CARA KERJA DAN FUNGSI APP SESUAI STANDAR


PERUSAHAAN

Disusun Oleh :

Ariangga Bagas Wibisono


1901/JKT/66/S1-ELE/02489

UP3 CIMAHI
2019
ACTION PLAN

Nama : Ariangga Bagas Wibisono


No. Test : 1901/JKT/66/S1-ELE/02489
Udiklat Regional : UPDL Bogor
Profesi Jabatan : Assistant Engineer Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik
Unit OJT : PT PLN (Persero) UP3 Cimahi

Nama Mentor 1 : Ansats Pram Andreas Simamora


NIP : 8007076Z
Jabatan : Manager UP3 Cimahi
Nama Mentor 2 : Mukhlis
NIP : 7393111P
Jabatan : Manager Bagian Transaksi Energi Listrik

Kode Unit : DIS 1313.02.010


Judul Unit : Memahami perencanaan pemasangan, pengoperasian dan pemeliharaan
APP sesuai dengan Standing Operation Procedure (SOP), serta
mengidentifikasi permasalahan operasional
KUK : Cara kerja dan fungsi APP dipelajari sesuai standar perusahaan
Aktivitas : Mempelajari cara kerja dan fungsi APP sesuai standar perusahaan
ACTION PLAN

Berdasarkan jenis dan system kerjanya, APP dapat dibedakan menjadi 2, yaitu :

a. APP Elektromekanik atau adapula yang menyebut dengan meter Elektromagnetik.


b. APP Elektronik.
Fungsi dari kedua jenis APP secara umum adalah sama, namun pada APP Elektronik ada
beberapa kelebihan fitur, seperti fitur anti tampering, fitur remote, ketelitian dsb. Pada saat ini
PLN lebih mengutamakan pemakaian kWh meter Elektronik untuk pelanggan baru namun
demikian, pelanggan existing / lama masih banyak yang memakai meter Elektromekanik kWh
meter elektromekanik adalah alat pengukur energi listrik yang mengukur secara langsung hasil
kali tegangan, arus, factor daya, pada periode waktu yang tertentu (V × I × Cos φ × t) dengan
satuan kWh (kilo watt hour).

A. kWh meter mekanik :


kWh ini memiliki ciri utama adanya piringan yang berputar. Prinsip kerja alat jenis
ini adalah electromechanical dimana memanfaatkan prinsip elektrik dan mekanik di
dalamnya. Seperti dapat dilihat pada gambar dibawah, komponen kWh meter analog
terdiri dari: terminal input, coil arus (current coil), coil voltase (voltage coil), disc
(piringan), braking magnet, dan register yang akan ditampilkan Gambar 1.

Gambar 1 Ilustrasi konstruksi kWh meter mekanik


Terminal input adalah tempat koneksi ke meter listrik ini. Kemudian coil arus adalah coil
yang dikoneksi secara seri dengan beban (misal komponen listrik rumah). Pada coil arus akan
terbentuk electromagnet yang besarnya sebanding dengan arus beban. Elektromagnet ini akan
menimbulkan eddy current yang pada intinya menimbulkan gaya gerak pada piringan. Begitu
juga dengan coil voltase yang dihubungkan secara parelel dengan beban. Coil ini juga
menghasilkan gaya gerak pada piringan yang besarnya sebanding dengan voltase. Gaya gerak
yang dihasilkan coil arus dan coil voltage pada piringan sebanding dengan daya listrik yang
dikonsumsi beban dengan rumus P = V I Cos φ. Dimana teta adalah beda sudut/ fasa antara
voltase dan arus.

Braking magnet yang merupakan magnet permanen berfungsi untuk menyeimbangkan


dan mensetting putaran piringan, selian juga fungsi utamanya untuk mengerem piringan ketika
beban di-diskoneksi. Pada tengan piringan terdapat poros yang terkoneksi ke register melalui
roda gigi. Putaran piringan akan sekaligus memutar poros dan roda gigi sehingga nilai register
berubah. Register yang dipakai disini mirip seperti odometer (alat pengukur jarak tempuh) pada
motor ataupun mobil.

B. kWh meter elektronik :


Meter elektronik adalah alat ukur besaran listrik yang bekerja secara integrasi
berdasarkan prinsip elektronik yang merubah sinyal analog dari arus dan tegangan ke
sinyal prosesor modul digital. Konfigurasi Meter Elektronik adalah sebagai berikut :

Gambar 2 Skema kerja kWh meter elektronik


Cara kerja meter elektronik adalah sebagai berikut:

 Arus beban masing-masing fasa diubah ke level sinyal elektronik melalui “Current
Sensor”.
 Tegangan beban masing-masing fasa diubah ke level sinyal elektronik melalui
“Voltage Sensor”.
 Sinyal arus dan sinyal tegangan masing-masing fasa (analog) dilakukan “sampling”
oleh ADC
 Output sinyal-sinyal digital arus dan tegangan dari ADC dilakukan multiplikasi di
DSP (Digital Signal Processing) untuk mendapatkan besaran yang diinginkan (Daya,
energi dll).
 Besaran-besaran diatas disimpan dalam memori untuk aplikasi lebih lanjut.
(Analog to Digital Converter) menjadi sinyal digital.

Latar Belakang Pemasangan Meter Elektronik

 Pembacaan lebih akurat dan tepat waktu.


 Pengukuran lebih akurat
 Mempermudah analisa jika ada masalah, karena dapat merekam / memory.
 Dapat dibaca melalui remote (jarak jauh) dengan aplikasi baca meter melalui media

Gambar 3 Meter Elektronik tipe AMR (Automatic Meter Reading)

Anda mungkin juga menyukai