Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM

LISTRIK DAN ELEKTRONIKA OTOMOTIF


“ SISTEM PENERANGAN”

Disusun Oleh :

Fajar Ardian Ikhwansyah 18504244012


Tri Bagus Satriyo 18504244013
M. Faizul Ikhsan 18504244014

PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF


FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA


2019

A. Kompetensi :
Memperbaiki sistem penerangan
B. Sub Kompetensi
Setelah melaksanakan praktek, mahasiswa diharapkan dapat:
A. mengidentifikasi kondisi komponen-komponen sistem penerangan.
B. Merangkai sistem penerangan

C. Dasar Teori
Sistem Penerangan adalah instalasi dari berbagai rangkaian penerangan pada
kendaraan atau semua sistem kelistrikan pada bodi kendaraan yang bertujuan untuk
menjamin keamanan dan kenikmatan saat berkendara pada saat malam hari atau gelap.
Pada kendaraan sistem penerangan dapat diklasifikasikan berdasarkan tujuannya:
apakah untuk penerangan, untuk tanda atau informasi. Contoh, lampu depan (lampu
kepala) digunakan untuk penerangan di malam hari, lampu tanda belok untuk
mengisyaratkan kepada pengguna
lain atau pejalan kaki bahwa
kendaraan akan membelok dan
lampu belakang (tail light = lampu
kota bagian belakang) untuk
informasi posisi keberadaan mobil.
Berikut merupakan komponen-
komponen sistem penerangan dan
fungsi dari komponen system penerangan:
A. Baterai
Baterai berfungsi sebagai sumber arus searah DC
(Dirrect Current) pada sistem kelistrikan otomotif.
Umumnya baterai yang digunakan sebagai sumber
tenaga pada sistem kelistrikan otomotif mempunyai
tegangan 12 Volt dan kapasitasnya berkisar 40–70 AH
(Ampere Hour).
B. Kunci Kontak (Switch)
Kelistrikan otomotif pada mobil menggunakan kunci kontak (Ignition Swtch)
sebagai saklar utama yang menghubungkan semua sistem kelistrikan dengan
sumber tenaga (baterai).
Kunci kontak mempunyai beberapa posisi, yaitu ;
Off : terputus dari sumber tegangan (baterai)
ACC : terhubung dengan arus baterai , tetapi hanya untuk kebutuhan accecoris
ON / IG : terhubung ke sistem pengapian (Ignition )
START : untuk start

C. Saklar
Saklar berikut ini dapat dioperasikan
dengan cara menekan dan melepas atau
menarik dan melepas sehingga kontak
gerak akan berpindah dari 56a ke 56b atau
sebaliknya. Bila saklar tersebut
mempunyai 3 posisi berhenti, pada posisi
tidak ditarik (posisi 0), tidak ada kontak
yang berhubungan dengan 30 (+ baterai).
Bila ditarik 2 kali (posisi 2), kontak 30 (+ Baterai) akan berhubungan dengan 56
(ke saklar dim).
D. Sekring (fuse)
Sekring adalah suatu komponen
kelistrikan yang berfungsi untuk
membatasi beban arus yang berlebihan.
Selain itu, untuk menghindari terjadinya
kerusakan pada rangkaian saat terjadi
konsleting atau hubungan singkat.
Dengan adanya sekring (fuse) rangkaian
kelistrikan, bola lampu, kabel-kabel, relay, fleser, dan yang lainnya tidak akan
rusak bila terjadi kelebihan arus atau terjadi hubungan singkat karena sekring akan
putus terlebih dahulu. Jenis sekring
E. Flasher
Pengedip (flaser) digunakan untuk memutus dan menghubungkan arus secara
otomatis pada rangkaian lampu tanda belok sehingga lampu akan berkedip. Jenis
pengedip (flaser) ada dua, yaitu jenis bimetal dan magnet.
F. Relay
Relay adalah saklar elektrik yang digunakan untuk memutus dan
menghubungkan arus secara elektrik. Cara kerjanya, bila dialiri arus listrik,
kumparan akan menjadi magnet sehingga kontak poin tertarik dan terhubung. Ada
dua jenis relay, yaitu relay bila dialiri arus listrik kontak poin akan terhubung dan
relay bila dialiri arus listrik akan terputus.
G. Kabel Penghubung
Kabel adalah suatu komponen yang digunakan untuk menghubungkan
komponen satu dengan komponen yang lainnya yang terbuat dari tembaga dan
diberi isolasi supaya tidak terjadi konseleting. Diameter kabel terdiri atas berbagai
ukuran. Penggunaan kabel berbeda-beda ukurannya, bergantung pada berapa besar
arus yang mengalir. Bila arus yang mengalir besar, berarti harus menggunakan
kabel yang berdiameter besar, tetapi bila arus yang mengalir kecil, cukup
menggunakan kabel yang berdiameter kecil.

D. Alat dan Bahan:


A. Stand panel sistem kelistrikan bodi
B. Multimeter dan amperemeter
C. Obeng (+), (-) dan tang long nose
D. Kabel visto
E. Manual book kendaraan bagian kelistrikan body

E. Keselamatan Kerja
A. Menggunakan stand panel sesuai dengan fungsinya
B. Berhati-hati dalam mengerjakan praktikum
C. Melaksanakan praktikum sesuai dengan prosedur kerja
D. Menanyakan pada instruktur apabila mengalami permasalahan praktikum
E. Hati-hati dalam merangkai rangkaian penerangan

F. Langkah Kerja
1. Mersiapkan alat dan bahan, belajar rangkaian sistem penerangan.
2. Merangkai sistem penerangan
3. Membuat gambar skema rangkaian untuk sistem penerangan tanpa relay, terdiri
dari 2 lampu, 2 filamen sesuai buku manual
4. Merangkai sistem penerangan tanpa relay dan periksa kerja dari sistem tersebut.
5. Memasang relay pada sistem lampu penerangan dan periksa kerja dari sistem
tersebut
6. Mengukur kebutuhan arus untuk lampu kepala dan lampu ekor, serta ukur total
arus yang bekerja pada sistem penerangan.
7. Mengukur tegangan kerja pada lampu serta tegangan baterai dan membersihkan
alat dan training obyek yang digunakan.
8. Melaporkan pada instruktur atau teknisi untuk pemeriksaan kondisi training obyek.

G. Hasil Praktikum
A. Pemeriksaan kebutuhan arus system penerangan

No. Komponen Hasil


1. Lampu Kepala 3,66 A
2. Lampu Ekor 1,50 A
3. Total Arus 10,36 A

B. Pengukuran Tegangan Lampu


1. Tegangan Baterai : 12,5 V
2. Tegangan Lampu Kanan : 7,0 V
3. Tegangan Lampu kiri : 6,5 V
C. Wiring diagram system penerangan dengan relay

H. Kesimpulan
System penerangan menurut saya adalah system yang digunakan untuk membantu
pengendara/pengemudi mengendarai ketika malam hari atau temapt yang
membutuhkan cahaya yang lebih.
Dimana system ini terdiri dari lampu kepala, lampu kota, lampu rem, dan lampu tanda
belok. Yang harus dirangkai harus sesuai dengan jalur atau wiring yang sesuai agar
ketika saklar diputar dapat bekerja dengan baik dan tidak merusak saklar, karena saklar
mudah rusak apabila saklar tersebut dialir arus yang besar atau pada rangkaian sebuah
saklar bertemu dengan ujung ground sehingga arus yang mengali akan sangat besar.
I. Daftar pustaka
http://yusufsutrisnoumpurworejo.blogspot.com/2015/12/handbook-sistem-
penerangan_9.html

http://imam-budi-alamsyah.blogspot.com/2016/11/sistem-penerangan-pendidikan-
teknik.html

Anda mungkin juga menyukai