Anda di halaman 1dari 6

Nama : Hengki Am Syaifudin

NIM : 180513626523

MATERI PEMBELAJARAN
KELISTRIKAN BODI KENDARAAN

A. Dasar Kelistrikan
Sistem kelistrikan merupakan suatu sistem yang di dalamnya terdapat
banyak komponen yang mengatur serta mengolah aliran kelistrikan sesuai dengan
rangkaian yang telah ditentukan. Di dalam sistem kelistrikan terdapat tiga konsep
dasar yaitu arus, tegangan, dan hambatan.
1. Arus
Arus listrik merupakan salah satu unsur yang ada dalam sistem kelistrikan
yang di simbolkan dengan huruf I dengan satuan ukuran ampere. Arus listrik
sendiri adalah suatu aliran dimana elektron akan mengalir melalui suatu
konduktor. Elektron akan mengalir dari terminal negatif ke rangkaian listrik
dan kembali lagi ke terminal positif baterai.
2. Tegangan
Tegangan listrik merupakan salah satu unsur yang yang ada dalam sistem
kelistrikan yang disimbolkan dengan huruf V dengan satuan ukuran volt. Di
dalam kelistrikan tegangan dibedakan menjadi 2 yaitu tegangan DC (searah)
dan AC (bolak-balik).
3. Hambatan
Hambatan atau resistansi merupakan salah satu unsur yang ada dalam sistem
kelistrikan yang disimbolkan dengan huruf R dengan satuan ukuran ohm.

B. Pengertian Kelistrikan Bodi


Sistem kelistrikan bodi merupakan suatu rangkaian yang yang terdapat
pada mobil khususnya pada bodi termasuk pada sistem penerangan interior dan
eksterior, sistem peringatan dan berbagai komponen aksesoris lainnya.
Sistem penerangan sendiri terbagi ke dalam beberapa bagaian yakni sistem
peerangan lampu depan, sistem penerangan lampu belakang, lampu peringatan,
dan lampu interior. Lampu penerangan depan terdiri atas lampu kepala dan lampu
kota.

C. Komponen Utama dan Fungsi Sistem Kelistrikan Bodi


1. Baterai / Aki
Baterai atau aki merupakan komponen yang berfungsi sebagai penyimpan
tenaga listrik dan sebagai sumber energi listrik yang ada di dalam rangkaian
kelistrikan.
2. Kunci kontak
Kunci kontak merupakan komponen yang berfungsi sebagai pemutus dan
penghubung aliran listrik utama yang ada di dalam rangkaian kelistrikan.
3. Fuse / Sekering
Fuse atau sekering merupakan salah satu komponen kelistrikan yang
berfungsi sebagai sirkuit pengaman agar aliran listrik yang melewati suatu
rangkaian tidak kelebihan yang dapat merusak komponen atau jika terjadi
konsleting maka fuse akan terputus sehingga kerusakan dapat di minimalisir.
4. Lampu / bohlam
Lampu atau bohlam merupakan bagian yang berfungsi sebagai indikator. jika
di sistem penerangan lampu atau bohlam terdapat pada lampu kepala, lampu
kota, lampu sein dan hazard.
5. Klakson
Klakson merupakan komponen yang berfungsi sebagai tanda peringatan
ketika suatu kendaran berada di jalan. Klakson juga dipakai sebagai salah satu
fitur keselamatan yang dipergunakan untuk meminimlisir potensi kecelakaan
dan dijadikan sebagai sarana kominikasi antar pegendara.
6. Relay
Relay berfungsi sebagai pemutus dan penghubung aliran listrik yang
memanfaatkan medan magnet dengan kendali listrik arus kecil. Relay juga
berfungsi untuk melindungi saklar agar tidak meleleh karena panas dengan
mempersingkat aliran arus listrik yang masuk ke dalam suatu rangkaian.

7. Flasher
Flasher berfungsi mengedipkan lampu sein dengan cara memutus dan
menghubungkan aliran listrik secara periodik.
8. Regulator
Regulator berfungsi mengatur output pengisian ke baterai dan sebagai
penyuplai kebutuhan arus listrik ke seluruh bagian kendaraan.
9. Alternator
Alternator merupakan sebuah komponen kelistrikan yang berfungsi sebagai
penghasil arus listrik yang nantinya akan digunakan oleh sistem kelistrikan
kendaraan.
10. Saklar
Saklar merupakan komponen yang berfungsi memutus dan menghubungkan
aliran listrik pada salah satu bagian rangakaian kelistrikan.

D. Alat Ukur Kelistrikan


1. Ampere Meter
Ampere Meter merupakan alat ukur kelistrikan yang berfungsi mengukur kuat
arus yang mengalir pada suatu rangkaian tertutup.
2. Volt Meter
Volt Meter merupakan alat ukur kelistrikan yang berfungsi mengukur besar
tegangan listrik dalam suatu rangkaian. Cara penggunaaanya dengan
memasang secara parallel terhadap komponen atau rangkaian.
3. Ohm Meter
Ohm Meter merupakan alat ukur kelistrikan yang berfungsi mengukur
hambatan atau resistansi dari suatu komponen atau rangkaian.

E. Rangkaian dan Alur Kerja Sistem Kelistrikan Bodi


1. Rangkaian Kelistrikan Lampu Kepala
(sumber: https://teknisimobil.com/smk-otomotif/rangkaian-kelistrikan-lampu-kepala-11119/)
Alur Kerja:
Rangkaian lampu kepala disebut dengan rangkain negatif karena fuse dan
saklar utamanya dihubungkan dengan negative baterai.
a. Baterai – Fuse – Saklar Pembagi (dim) – Saklar Kombinasi 56 – Saklar
Kombinasi 56a (Dekat) atau 56b (Jauh) – Relay 85 – Relay 86 – Ground
(terjadi kemagnetan di relay).
b. Baterai – Fuse – Relay 30 – Relay 87 – Lampu Kepala Kanan atau Kiri –
Ground.
2. Rangkaian Kelistrikan Klakson

(sumber: https://teknisimobil.com/smk-otomotif/rangkaian-kelistrikan-klakson-atau-horn-
11235/)
Alur Kerja:
a. Baterai – Fuse Relay – Relay 30 – Relay 87 – Klakson – Ground.
b. Baterai – Ampere Meter – Fuse – Relay 85 – Relay 86 – Tombol
Klakson – Ground.
3. Rangkaian Kelistrikan Lampu Sein dan Hazard

(sumber: https://saenalabidin.wordpress.com/mata-kuliah/sistem-kelistrikan/)
Alur Kerja:
a. Lampu sein
Baterai – Kunci Kontak – Fuse – Flasher – Saklar Lampu Sein Kanan
atau Kiri – Lampu Sein Kanan atau Kiri dan Lampu Indikator –
Ground.
b. Lampu Hazard
Baterai – Kunci Kontak – Fuse – Flasher – Saklar Lampu Hazard –
Lampu sein Kanan dan Kiri – Ground.
4. Rangkaian Kelistrikan Lampu Rem

(sumber: https://teknisimobil.com/smk-otomotif/rangkaian-kelistrikan-lampu-rem-
11373/)
Alur Kerja:
Baterai – Fuse - Saklar Lampu Rem – Lampu Rem – Ground.
Pada saat pedal rem di tekan maka saklar terhubung, begitupula
sebaliknya.
5. Rangkaian keistrikan lampu kabut

(sumber: http://empatlawang84.blogspot.com/2013/12/20131207-rangkaian-lampu-
kabut.html)
Alur kerja:
Ketika lampu kabut hendak dinyalakan maka posisi saklar lampu kepala
harus pada saklar jarak dekat.
Baterai – Kunci Kontak – Fusiblelink – Saklar Lampu Kepala – Relay –
Saklar Lampu Kabut – ground.

Anda mungkin juga menyukai