Anda di halaman 1dari 16

PEMELIHARAAN

KELISTRIKAN
KENDARAAN RINGAN
KOPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK KENDARAAN RINGAN OTOMOTIF SMK/MK
KELAS : XI A dan XI B
GURU MATA PELAJARAN : JUNARTO BATALENGGA
Perhatian :
1. Pada pertemuan pertama ini hanya di berikan materi tanpa tugas.
2. Baca dan pahami materi yang diberikan
3. Untuk setiap materi yang diberikan tolong di simpan di HP masing-masing karena akan digunakan saat belajar tatap muka.
4. Untuk absensi kelas silahkan mengisi absen melalui web sekolah.
5. Untuk pertanyaan mengenai materi silahkan menghubungi bapak lewat aplikasi Whatsapp di no 085754300757.

6. Silahkan bertanya dengan format nama lengkap dan kelasnya .

SELAMAT BELAJAR DAN TERUS BERUSAHA

TEKNIK MESIN OTOMOTIF


BAB 1
PERAWATAN BERKALA SISTEM
KELISTRIKAN
A. Konsep Dasar Sistem Kelistrikan
• Kendaraan terdiri dari tiga system utama yaitu mesin, sasis dan pemindah tenaga,
serta system kelistrikan.
• System kelistrikan pada kendaraan juga di bagi dua bagian yaitu :
1. Sistem kelistrikan mesin adalah semua rangkaian kelistrikan yang terdapat pada
mesin mobil, yang berfungsi untuk membantu kinerja mesin agar lebih efesien.
Contohnya system pengapian, system starter, dan system pengisian.
2. Sistem kelistrikan bodi adalah rangkaian kelistrikan yang terdapat pada bodi
kendaraan, yang berfungsi untuk membantu penerangan, asesoris, pengaman dan
audio. Contohnya system penerangan,system pengaman, system asesoris, system
AC, dan system audio.
Adapun komponen-komponen kelistrikan tersebut antara lain :
1. Baterai
Merupakan alat elektro kimia yang berfungsi untuk menyimpan energi listrik dalam bentuk energi kimia, yang di
gunakan untuk mensuplai (menyediakan) listrik ke system starter, pengapian, lampu-lampu dan komponen
kelistrikan lainnya. Baterai berfungsi sebagai sumber arus searah DC ( Dirrect current), mempunyai tegangan 12 volt
berkapasitas sekitar 40-70 AH (ampere hour). Baterai mempunyai dua kutub yaitu kutub positif (30) dan kutub
negative (31).
2. Sistem Pengaman Rangkaian
Digunakan untuk mencegah kerusakan pada kabel-kabel, socket-socket, dan jaringan kelistrikan lainnya
akibat kelebihan arus yang mengalir pada rangkaian yang disebabkan oleh hubungan singkat dan kelebihan
beban. Komponen yang termasuk ke dalam system pengaman antara lain :
a) Sekring ( Fuse ) adalah komponen yang berfungsi sebagai pembatas arus yang berlebihan masuk ke
dalam rangkaian. Kapasitas sekring yang paling banyak di gunakan adalah 7,5 A – 20 A. Besar arus
dalam rangkaian dapat di hitung berdasarkan hukum Ohm. Dengan rumus I=V/R atau dapat juga di
hitung dengan perhitungan daya dengan rumus I=P/V.
b. Fusible Link merupakan salah satu komponen pengaman yang digunakan pada rangkaian yang
dialiri arus listrik lebih besar daripada sekring. Fusible link biasanya dipasang berdekatan
dengan baterai atau tergabung dengan sekring dan relay pada kotak sekring ( fuse box ).
c. Circuit breaker merupakan komponen pengaman yang berfungsi untuk mengamankan
rangkaian kelistrikan yang rumit serta dialiri arus besar dan terlalu lama. Contoh penggunaan
circuit breaker pada rangkaian antara lain rangkaian kelistrikan power window, sunroof, AC,
heater, dan lain-lain. Adapun jenis-jenis circuit breaker antara lain :
• circuit breaker tipe manual yang bimetalnya harus dikembalikan secara manual dengan
menggunakan kawat kecil setelah pemutusan arus terjadi.
• Circuit breaker tipe otomatis yang dapat memutus dan menghubungkan aliran arus listrik ke
dalam rangkaian secara otomatis.
• Circuit breaker tipe otomatis PTC (positife temperature coefficient) merupakan resistor yang
peka terhadap suhu. Jika suhu yang mengenai komponen ini naik, maka tahanannya akan
makin besar sehingga arus yang mengalir akan turun.
3. Kabel kelistrikan.
adalah komponen kelistrikan yang digunakan untuk menghubungkan listrik dari komponen satu
ke komponen kelistrikan lainnya. Kabel terbuat dari tembaga dan dilapisi isolator supaya tidak
konselting.
4. Relay
komponen kelistrikan yang berfungsi memutuskan dan menghubungkan aliran arus listrik pada
rangkaian secara otomatis berdasarkan signal tegangan. Penggunaan relay pada rangkaian kelistrikan
disebabkan oleh beberapa alas an antara lain :
a. Rangkaian tanpa relay akan menjadi lebih Panjang dan menyebabkan turunnya tegangan dan
menyebabkan salah satunya lampu menjadi redup.
b. Rangkaian tanpa relay membutuhkan jaringan kabel yang lebih besar karena arus listriknya besar.
c. Arus listrik yang besar menyebabkan bunga api pada sakelar sehingga memperpendek umur sakelar
dan membahayakan pengemudi saat berkendara.
Relay terdiri dari sebuah magnet listrik dan kontak pemutus, dengan cara kerja apabila arus listrik
mengalir ke terminal 86, magnet listrik dan massa, maka magnet listrik menarik kontak. Ada beberapa
jenis relay yang digunakan pada rangkaian kelistrikan kendaraan, antara lain :
d. Relay menutup sering juga disebut normally open, yaitu relay yang bekerja saat kontak relay
membuka. Relay menutup merupakan relay yang bekerja saat kontak pemutus relay dalam posisi
menutup.
e. Relay membuka sering juga di sebut normally close yaitu relay yang tidak bekerja saat kontak relay
menutup. Relay membuka merupakan relay yang bekerja saat kontak pemutus relay dalam posisi
membuka.
c. Relay kombinasi merupakan kombinasi antara relay menutup dan mambuka. Pada relay
kombinasi terdapat terminal arus utama yang di hubungkan ke pemakai (terminal 87 dan 87a).
Dengan dua terminal ini relay dapat dijadikan relay membuka atau relay menutup serta
kombinasi keduanya.
5. Sakelar
sakelar adalah komponen pada system kelistrikan yang digunakan untuk memutuskan dan
menghubungkan aliran listrik. Sakelar pada kendaraan biasanya menggunakan satu atau dua jenis
sakelar yaitu sakelar yang digerakkan langsung menggunakan tangan dan sakelar yang digerakan
dengan tekanan, baik tekanan hidraulis maupun tekanan temperature.
6. Beban kelistrikan
adalah peralatan yang menggunakan daya listrik agar dapat digunakan pada system kelistrikan
kendaraan. contohnya lampu-lampu pada kendaraan, klakson, wiper washer, system aksesoris dan
lain-lain.
LAMPIRAN GAMBAR

Gambar 1.1 Jenis jenis batrei mobil


Gambar 1.2 Berbagai jenis sekring (fuse) pada kendaraan
Gambar 1.3 Berbagai jenis fusible link pada kendaraan
Gambar 1.4 Tipe-tipe circuit Breaker
Gambar 1.5 Tipe-tipe kabel pada kendaraan ringan
Gambar 1.6 Bentuk relay pada mobil
Gambar 1.7 Contoh saklar kombinasi pada kendaraan
Gambar 1.8 jenis-jenis Lampu pada kendaraan.

Anda mungkin juga menyukai