Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

KOMPONEN-KOMPONEN RANGKAIAN KELISTRIKAN SEPEDA MOTOR

OLEH
NAMA : AGUNG ALVIAN
KELAS : XII TBSM

SMK NEGERI 2 PEKANBARU


2020
Komponen sistem penerangan

1. Baterai

Baterai adalah komponen elektrokimia yang menghasilkan tenaga listrik melalui adanya
reaksi kimia yang terjadi antara elektrolit baterai dengan pelat baterai. Elektrolit baterai
merupakan campuran antara 36% asam sulfat dan 64% air dengan berat jenis sekitar 1.270
pada suhu 20°C saat baterai penuh. Elektrolit baterai yang dijual ada dua macam, yaitu air
accu dan air zuur.

Berdasarkan kondisi kendaraan baterai memiliki tiga fungsi, diantaranya:

Pada saat mesin belum hidup dan kunci kontak on, baterai memberikan energi listrik untuk
sistem penerangan dan aksesoris.
Pada saat start, baterai memberikan energi listrik untuk memutar motor stater dan sistem
pengapian selama start.
Pada saat mesin hidup, baterai berfungsi menyimpan energi listrik yang diberikan oleh
sistem pengisian baterai.

2. Fusible link

Fusible link digunakan untuk melindungi rangkaian listrik berarus besar dan biasanya
dipakai pada rangkaian yang membutuhkan arus sampai 30A atau lebih. Prinsip kerja fusible
link sama dengan sekring. Fusible link akan rusak jika dilewati arus yang lebih besar dari
kemampuannya.

3. Sekring

Sekring berfungsi untuk mencegah kerusakan rangkaian akibat kelebihan arus. Kapasitas
sekring yang ada adalah 0,5A sampai 35A. Sekring yang dipakai pada kendaraan ada dua
macam, yaitu sekring tabung kaca ( cartridge ) dan sekring tipe bilah ( blade ).

4. Kunci kontak

Kunci kontak berfungsi sebagai saklar utama untuk memutus dan menghubungkan semua
sistem kelistrikan dengan sumber tenaga dari baterai. Kunci kontak memiliki tiga terminal,
yaitu:
Terminal B dihubungkan dengan (+) baterai.
Terminal IG dihubungkan dengan (+) koil pengapian dan terminal IG regulator serta beban
lain yang membutuhkan.
Terminal ST dihubungkan dengan terminal 50 solenoide starter.
5. Kabel penghantar

Kabel penghantar berfungsi untuk menghubungkan komponen pada sistem penerangan dan
menghantarkan arus listrik ke rangkaian sistem penerangan. Kabel penghantar terbuat dari
tembaga yang diberi isolator.

6. Konektor

Konektor berfungsi sebagai tempat penyambungan kabel, melindungi sambungan dari


kotoran, dan memungkinkan sambungan dapat dipisah dengan mudah. Konektor terdiri dari
konektor laki-laki ( male ) dan konektor permpuper ( female ). Pada konektor juga terdapat
nok agar dalam penyambungan lebih mudah. Untuk menjamin agar sambungan lebih kuat
maka konektor dipasang pengunci.

7. Sakelar

saklar kombinasi

Sakelar berfungsi sebagai penghubung dan pemutus arus pada suatu rangkaian. Terdapat
beberapa jenis saklar yang digunakan pada kendaraan, yaitu:
sakelar putar
sakelar tekan
sakelar tuas
sakelar kombinasi

8. Flasher

Flasher berfungsi sebagai penghubung dan pemutus arus secara periodik. Terdapat
beberapa tipe flasher, yaitu:
Flasher tipe kapasitor
Flasher tipe bimetal
Flasher tipe transistor

9. Relai

Relai berfungsi sebagai penghubung dan pemutus arus secara elektromagnetik. Relai dapat
bekerja karena adanya medan magnet yang digunakan untuk menggerakkan saklar.

10. Lampu

Lampu berfungsi sebagai sumber cahaya yang merupakan hasil dari arus listrik yang
mengalir melalui kawat halus yang memiliki tahanan serta titik lebur tinggi sehingga
menimbulkan panas dan cahaya.
Komponen sistem lampu sein

1. Aki

Aki atau baterai adalah sumber arus listrik. Karena merupakan sumber arus, maka semua
kebutuhan kelistrikan akan di suplai oleh aki termasuk lampu sein.

Fungsi aki pada lampu tanda belok adalah sebagai sumber tenaga yang bisa membuat
lampu sein menyala.

2. Saklar

Saklar adalah komponen untuk mengaktifkan sebuah sistem kelistrikan. Pada lampu sein,
Fungsi saklar adalah untuk mengaktifkan lampu sein sebelah kiri atau kanan secara
bergantian.

Saklar pada lampu sein ini, memang terlihat beda dengan saklar lain. Karena bukan
berbentuk tombol melainkan berbentuk tuas.

Saklar ini disebut saklar kombinasi karena selain saklar lampu sein, disini juga terletak
saklar lampu kepala.

3. Fuse

Fungsi fuse atau sekering adalah sebagai pengaman rangkaian kelistrikan dari korsleting.
Korsleting arus listrik sangat berpotensi membuat lampu terbakar.

Dengan adanga sekering, maka hal itu bisa dihindari. Cara kerja fuse adalah dengan
menggunakan kawat tipis. Kawat tipis ini, memiliki batas aliran arus.

Batas ini tertera pada fuse itu sendiri, apabila arus listrik yang mengalir melebihi batas yang
tertera pada fuse, maka kawat tersebut akan terputus dan rangkaian akan aman dari arus
besar.

4. Relay

Relay adalah sebuah komponen yang dijadikan jembatan arus utama. Fungsinya untuk
membuat aliran listrik lebih efektif, sehingga tidak menemui banyak tahanan juga lebih
aman.
Cara kerja relay adalah dengan mengalirkan arus listrik dari baterai langsung ke lampu sein
melalui sebuah kontak. Kontak ini, akan dikontrol oleh sebuah solenoid coil yang terhubung
ke saklar lampu.

Artinya, ada dua rangkaian yang terpisah, yakni rangkaian utama lampu dan rangkaian
pengontrol arus.

5. Flasher

Flasher adalah komponen untuk membuat efek kedipan pada lampu sein. Komponen inilah
yang membuat lampu sein bisa berkedap-kedip.

Ada dua jenis flasher yang banyak digunakan pada. Yakni ;

Flasher bimetal, menggunakan plat yang mampu memuai saat terkena panas induksi listrik.
Saat plat ini memuai arus listrik akan terputus yang membuat plat kembali menyusut. Saat
menyusut arus listrik kembali terhubung sehingga akan menimbulkan efek on/off.
Flasher elektrik, menggunakan rangkaian flip flop untuk membuat efek On/Off secara
periodik.

6. Bolam lampu

Bolam lampu sein adalah aktuator yang mengubah energi listrik menjadi cahaya. Cahaya
yang dikeluarkan pada lampu ini berwarna kuning.

Ini sesuai dengan simbol lalu lintas, dimana lampu kuning menunjukan bahwa pengguna
jalan harus lebih waspada atau berhati-hati.

Efek kedipan pada lampu juga ditujukan untuk menangkap fokus pengguna jalan lain.
Karena secara psikis kita akan tertarik dengan sesuatu yang dinamis.

7. Wiring

Wiring adalah rangkaian kabel yang menghubungkan semua komponen kelistrikan secara
aman dan rapi. Fungsi wiring adalah untuk menghubungkan arus listrik dari baterai hingga
ke empat lampu sein mobil.
Dengan adanya wiring maka kabel kelistrikan akan tertata rapi dan mudah untuk dilakukan
pemeriksaan.

Demikian artikel lengkap dan jelas mengenai rangkaian dan komponen lampu sein. Semoga
bisa menambah wawasan kita semua.

Komponen sistem Lampu rem

1. Baterai

Baterai berfungsi sebagai penyedia tenaga listrik untuk menyalakan sistem penerangan
pada kendaraan, termasuk sebagai sumber tenaga listrik untuk lampu rem.

2. Fuse

Fuse atau sekering berfungsi sebagai pengaman arus pada sistem kelistrikan, sehingga bila
terjadi hubungan pendek (konsleting) maka tidak akan merusak komponen-komponen pada
sistem kelistrikan. Jika terjadi hubungan pendek atau arus yang lewat terlalu besar (melebihi
spesifikasi arus pada fuse) maka fuse akan putus.

3. Pedal rem

Pedal rem berfungsi sebagai pijakkan pengendara saat melakukan pengereman


(mengaktifkan rem).

4. Saklar rem (brake switch)


Saklar berfungsi untuk memutus dan menghubungkan aliran kelistrikan dari baterai menuju
ke beban. Pada sistem kelistrikan lampu rem, sakla rem berfungsi untuk memutuskan arus
positif (untuk pengendali positif) dari baterai yang menuju ke lampu rem.

5. Lampu rem

Lampu rem merupakan komponen pada kelistrikan lampu rem sebagai penghasil cahaya
saat pengereman dilakukan. Bohlam lampu rem menjadi satu dengan bohlam lampu
belakang. Nyala dari bohlam lampu rem disebabkan oleh panasnya filament, sehingga
filament menghasilkan nyala terang.

6. Kabel

Kabel pada sistem kelistrikan berfungsi sebagai penghantar (penghubung) antara komponen
kelistrikan satu sama lainnya.

Komponen sistem klakson

1.Baterai

Baterai pada sistem kelistrikan klakson berfungsi sebagai sumber listrik utama dengan arus
DC (Direct Current) atau arus searah. Baterai ini memiliki tegangan sebesar 12 volt dan
memiliki dua kutub yaitu positif dan negatif. Bila arus yang ada dibaterai mulai kosong maka
akan berdampak pada bunyi klakson yang juga semakin melemah.

2. Fuse

Fuse atau sering disebut sekering merupakan komponen pengaman pada jaringan
kelistrikan, termasuk juga pada jaringan kelistrikan klakson. Fuse berfungsi untuk mencegah
terjadinya kerusakan pada komponen lainnya bila terjadi hubungan singkat atau kelebihan
tegangan. Fuse akan putus jika terjadi hubungan singkat atau beban arus berlebihan
sehingga arus tersebut tidak akan mengalir ke komponen kelistrikan lainnya sehingga
komponen kelistrikan lainnya akan aman dari kerusakan.

3. Relay
Relay pada sistem kelistrikan klakson berfungsi untuk mengalirkan arus yang besar ke
klakson dengan menggunakan arus pengendali yang kecil, sehingga komponen saklar akan
lebih aman dari kerusakan dan juga arus yang ke klakson dapat besar sehingga suara
klakson akan keras.

Relay yang dipakai pada rangkaian kelistrikan klakson ini pada umumnya digunakan relay
tipe NO (Normarly Open) dengan jumlah terminal kaki ada 4 buah. Terminal-terminal pada
relay tersebut terdiri dari terminal 30 yang mendapatkan positif baterai, terminal 85 yang
mendapat positif baterai, terminal 87 yang mendapat klakson dan terminal 86 yang
mendapat saklar arus negatif (pengendali negatif).

4. Saklar Klakson

Pada dasarnya, sistem klakson menggunakan tipe saklar tekan, yaitu ketika saklar ditekan
pada terjadi hubungan antara terminal klakson satu dengan yang lainnya. Pada sistem
kelistrikan klakson dengan menggunakan pengendali negatif, saklar diletakkan dibagian
jaringan negatif yaitu digunakan untuk memutus kan arus terminal negatif baterai.

5. Klakson

Klakson atau horn yang banyak digunakan pada kendaraan mobil adalah klakson tipe
elektromagnetik yaitu klakson yang menggunakan tenaga listrik untuk membunyikan klakson
tersebut. Cara kerja klakson tipe ini adalah ketika klakson dialiri listrik maka akan terjadi
gaya magnet pada kumparan yang dialiri listrik tersebut sehingga baja spiral yang ada pada
klakson ini akan bergerak ke arah magnet, ketika baja spiral ini bergerak kearah magnet dan
menyentuh magnet pada titik maksimal maka akan melepaskan hubungan arus yang
menuju ke kumparan sehingga akan menghilangkan gaya elektromagnet pada kumparan
tersebut. Dengan demikian akan membuat baja spiral kembali ketempat semula (mundur),
pada saat ini arus akan kembali lagi terhubung sehingga akan terjadi gaya elektromahnet
kembali. Hal tersebut terjadi secara berulang kali dan akan membuat bunyi pada klakson.

6. Kabel
Kabel pada rangkaian kelistrikan merupakan komponen yang sangat penting karena
memiliki fungsi untuk menghubungkan arus listrik dari komponen satu ke komponen lainnya.
Pada sistem kelistrikan klakson, kabel merupakan komponen yang penting yang digunakan
sebagai penghubung arus listrik antara komponen satu dengan yang lainnya.

Komponen sistem kelistrikan instrumen sepeda motor

1. Speedometer

Berfungsi untuk mengukur kecepatan laju sepeda motor dalam satuan kilometre per jam
(km/h). Terdapat dua jenis speedometer sepeda motor yaitu mekanis dan elektrik.

2. Takometer

Berfungsi untuk mengetahui kecepatan putaran mesin sepeda motor dalam satuan rotasi
per menit (rpm). Namun tidak semua sepeda motor menggunakan takometer, hanya pada
motor tertentu saja terutama sepeda motor tipe sport.

3. Odometer

Odometer adalah komponen sistem instrument yang berfungsi untuk mengukur jarak
tempuh sepeda motor dalam stuan kilometer (km), terdapat dua jenis odometer digital dan
mekanis. Angka pada odometer sifatnya permanen tidak dapat direset menunjukkan jarak
tempuh sepeda motor sejak keluar pabrik hingga sekarang, sedangkan angka odometer
yang dapat direset dinamakan tripmeter dapat digunakan sebagai pengukur jarak tempat A
ke tempat B, dapat juga digunakan sebagai pencatat jarak tempuh sebagai patokan kapan
harus melakukan servis sepeda motor

4. Indicator lampu signal

a.Indicator lampu jauh, indicator lampu berwarna biru pertanda lampu kepala sedang dalam
posisi high beam (lampu jauh)
b.Indicator tanda belok, indicator lampu tanda belok berwarna kuning
c.Indicator posisi gigi persneling, indicator lampu tanda posisi gigi persneling yang sedang
digunakan. Hanya sepeda motor transmisi manual yang menggunakan indicator posisi gigi
persneling
d. Mil (malfunction indicator lamp), lampu indicator yang hanya terdapat pada sepeda motor
sistem injeksi berguna sebagai tanda kondisi sistem injeksi pada suatu sepeda motor.
Apabila terjadi kegagalan fungsi pada sistem injeksi maka lampu mil akan menyampaikan
informasi kepada pengendara/mekanik berupa kedipan beberapa kali, dengan melihat buku
panduan servis, kedipan tersebut dapat diartikan sebagai kode kerusakan komponen pada
sistem injeksi sepeda motor tersebut.

5. Fuel meter

Berfungsi untuk memberikan informasi tentang kapasitas bahan bakar di dalam tangki
bahan bakar

6. Indicator suhu mesin

Tidak semua sepeda motor menggunakan indicator suhu mesin, biasanya indicator suhu
mesin digunakan pada sepeda motor berpendingin air. Lampu indicator akan menyala jika
suhu mesin berlebih biasanya ini terjadi jika terjadi gangguan pada sistem pendinginan.

7. Volt meter

Berfungsi untuk mengetahui tegangan baterai sepeda motor, biasanya hanya terdapat pada
instrument tipe digital
8. Jam

Sama saja seperti jam yang biasa kita pakai ditangan maupun jam di hp. Berfungsi untuk
mengetahui waktu atau jam dan ini juga hanya terdapat pada instrument tipe digital

Anda mungkin juga menyukai