Anda di halaman 1dari 19

PPG

L K P D UNIVERSITAS
NEGERI MEDAN
PEMELIHARAAN KELISTRIKAN
KENDARAAN RINGAN

ABDI MUSKARYA SARAGIH,


S.Pd

Abdi Muskarya Saragih, S.Pd | Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan


Ringan.
PERAWATAN SISTEM PENERANGAN & PANEL INSTRUMEN
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

Nama Sekolah : SMK Negeri 4 Medan


Mata Pelajaran : Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan
Kelas/ Semester XI/4
:
A. Petunjuk Belajar
1. Baca dengan cermat setiap petunjuk dalam LKPD ini
2. Utamakan Keselamatan Kerja
3. Lakukan kegiatan praktek sesuai SOP
4. Lakukan setiap langkah-langkah kegiatan dengan seksama dan seefisien mungkin dalam
memanfaatkan waktu yang ada
5. Lakukan kegiatan ini bersama teman dalam kelompok

B. Kompetensi Dasar

4.10 Merawat berkala sistem penerangan dan panel instrumen

C. Indikator Pencapaian Kompetensi

4.10.1 Memelihara sistem penerangan luar dan dalam


4.10.2 Merawat sistem panel instrument

D. Informasi Pendukung
1. Lampu Utama
Sistem lampu besar/kepala merupakan lampu penerangan yang berfungsi untuk
menerangi jalan dibagian depan kendaraan terutama pada malam hari. Pada umumnya lampu
besar/kepala ini dilengkapi dengan lampu jarak jauh dan lampu dekat (high beam dan low
beam) dan dapat dihidupkan dari salah satu switch oleh dimmer switch. Jarak jangkau sinar
yang dipancarkan oleh lampu kepala jarak jauh harus dapat melebih 100 m. Ada kalanya lampu
besar ini dimainkan (memberikan tanda) pada saat kendaraan kita mau mendahului kendaraan
yang berada di depanya.

Halaman:

2
Gambar 1 : Rangkaian sistem lampu kepala

A. Lampu Depan (Head Lamp)


Lampu Depan ( Head Lamp) berfungsi memberikan penerangan untuk bagian depan kendaraan
terutama bila berjalan di malam hari dan waktu-waktu tertentu seperti cuaca berkabut, hujan lebat
dan situasi lainnya yang memerlukan penerangan.

2. Relay
Relay berfungsi untuk menciptakan arus seperti yang dihasilkan langsung dari bateri, agar beban
kerja baterai berkurang.

3. Saklar Pembagi (Saklar Dim)


Saklar Pembagi (Saklar Dim) berfungsi untuk menyalakan lampu jarak jauh dan dekat.

4. Saklar Utama
Saklar Utama berfungsi untuk memudahkan penyalaan lampu baik lampu kota, lampu kepala atau
sebaliknya.

5. Sekring (Fuse)
Sekring berfungsi untuk pengaman terhadap kerusakan jaringan sistem penerangan dan hubungan
singkat.

6. Baterai
Batre Berfungsi Untuk Memberikan tenaga listrik pada putaran awal mesin (stater), menstabilkan
tegangan pada sistem kelistrikan, menyediakan tenaga listrik untuk aksesoris dan instrumen lainnya.

B. Lampu belakang

Halaman:

3
Lampu kecil untuk dalam kota ini berfungsi untuk memberi isyarat kepada pengendara
yang ada dibelakang ada serta lebarnya dari sebuah kendaraan pada malam hari bagi pengendara
yang di beakangnya, baik yang ada di depan maupun di belakang. Lampu-lampu tersebut untuk yang
bagian depan disebut dengan lampu jarak (clearence light) dan yang dibagian belakang disebut
dengan lampu belakang (tail light).

Gambar 2 : Rangkaian sistem lampu belakang

Lampu kota/jarrak

Gambar : rangkain lampu kota

Cara kerjanya : Apabila saklar kontrol lampu (head light) di putar satu kali, maka saklar yang semula
off kini terhubung ke terminal tail (lihat gambar). Sehingga arus dari baterai akan mengalir melewati
fusible link > fuse > saklar kontrol lampu > lampu kota > massa. Karena lampu teraliri arus maka,
lampu akan menyala. Semua lampu kota umumnya disambung secara palel.

Cara kerja lampu kota dengan relay:


Cara kerja lampu kota yang dengan relay maupun tanpa relay hampir sama cuma
perbedaannya kalau rangkaian lampu kota yang menggunakan relay. Pertama tama ketika saklar
kontrol lampu diputar satu kali ke arah lampu kota, maka arus dari baterai akan mengalir melalui
fusible link > fuse > relay > saklar kontrol lampu > massa. Lihat gambar, Karena relay teraliri arus,
maka pada relay akan terjadi kemagnetan sehingga kontak poin akan berhubungan. Hasilnya arus
dari baterai akan mengalir menuju relay dan lampupun akan menyala.

Halaman:

4
C. Lampu rem

Lampu rem atau brake lamp atau stop lamp merupakan salah satu bagian dari sistem
penerangan yang ada pada kendaraan. Sistem rem berfungsi untuk memberikan tanda isyarat ke pada
pengenra lain yang ada di belakang, bahwa kendaraan kita sedang melakukan pengereman. Lampu
rem terletak pada bagian belakang kendaraan dan pada umumnya bohlam lampu rem menjadi satu
dengan bohlam lampu belakang (kota). Satu bohlam lampu tersebut memiliki dua filament (kawat
pijar), satu filament untuk lampu belakang dan satu filament yang lain untuk lampu rem. Filament
yang menghasilkan nyala lampu yang lebih terang digunakan untuk lampu rem dan filament yang
menghasilkan nyala lampu lebih redup digunakan untuk lampu belakang (kota).

Komponen-komponen lampu rem antara lain :

1. Baterai
Baterai berfungsi sebagai penyedia tenaga listrik untuk menyalakan sistem penerangan pada
kendaraan, termasuk sebagai sumber tenaga listrik untuk lampu rem.

2. Fuse
Fuse atau sekering berfungsi sebagai pengaman arus pada sistem kelistrikan, sehingga bila
terjadi hubungan pendek (konsleting) maka tidak akan merusak komponen-komponen pada sistem
kelistrikan. Jika terjadi hubungan pendek atau arus yang lewat terlalu besar (melebihi spesifikasi arus
pada fuse) maka fuse akan putus.

3. Pedal rem
Pedal rem berfungsi sebagai pijakkan pengendara saat melakukan pengereman
(mengaktifkan rem). letak pedal rem pada kendaraan mobil manual terletak pada bagian tengah,
sedangkan untuk kendaraan otomatis letak pedal rem berada di sebelah kiri

4. Saklar rem (brake switch)


Saklar berfungsi untuk memutus dan menghubungkan aliran kelistrikan dari baterai menuju
ke beban. Pada sistem kelistrikan lampu rem, sakla rem berfungsi untuk memutuskan arus positif
(untuk pengendali positif) dari baterai yang menuju ke lampu rem. Saklar rem (brake switch) pada
kendaraan mobil dibagi menjadi dua tipe yaitu saklar mekanik dan saklar hidrolik, Saklar rem
mekanik dipasangkan pada pedal sehingga bila pedal ditekan maka saklar akan terhubung.

Halaman:

5
Sedangkan saklar rem hidrolik dipasangkan pada master silinder rem dan akan terhubung jika
tekanan minyak rem pada master silinder sudah mencapai sekitar 0,5 bar sampai 1,5 bar.

5. Lampu rem
Lampu rem merupakan komponen pada kelistrikan lampu rem sebagai penghasil cahaya saat
pengereman dilakukan. Bohlam lampu rem menjadi satu dengan bohlam lampu belakang. Nyala dari
bohlam lampu rem disebabkan oleh panasnya filament, sehingga filament menghasilkan nyala terang.

Halaman:

6
5. Kabel
Kabel pada sistem kelistrikan berfungsi sebagai penghantar (penghubung) antara komponen
kelistrikan satu sama lainnya.
Rangkaian kelistrikan lampu rem
Rangkaian sistem kelistrikan lampu rem pengendali positif tanpa relay dapat dilihat pada gambar di
bawah ini :

Arus positif baterai akan mengalir menuju fuse, kemudian dari fuse akan masuk
ke saklar. Ketika pedal rem diinjak maka saklar rem pada posisi tidak tertekan maka saklar akan
menghubungkan arus menuju ke lampu rem sehingga pada saat pedal rem diinjak lampu rem akan
menyala dan sebaliknya jika pedal rem tidak diinjak maka saklar rem pada posisi tertekan maka
saklar akan memutuskan arus yang menuju ke lampu rem sehingga pada posisi pedal rem tidak

Halaman:

7
diinjak maka lampu rem tidak akan menyala. Rangkaian sistem kelistrikan lampu rem pengendali
positif dengan relay dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

Arus positif baterai akan mengalir menuju fuse, kemudian dari fuse akan masuk ke saklar
rem dan terminal 30 relay. Ketika pedal rem diinjak maka saklar rem pada posisi tidak tertekan maka
saklar akan menghubungkan arus menuju ke relay terminal 85, sehingga kumparan pada relay akan
dialiri listrik dan menjadi elektromagnet dan akan meng on kan relay sehingga terminal 30 dan 87
terhubung. Arus dari baterai yang di relay terminal 30 akan diteruskan melalui terminal 87 menuju ke
lampu rem sehingga pada saat ini lampu rem akan menyala dan sebaliknya jika pedal rem tidak
diinjak maka saklar rem pada posisi tertekan maka saklar akan memutuskan arus yang menuju ke
relay terminal 85lampu rem sehingga pada posisi pedal rem tidak diinjak maka lampu rem tidak
sehingga relay akan menjadi off dan terminal 30 dan 87 pada relay tidak akan terhubung sehingga
tidak ada arus yang menuju ke lampu rem, dan akibatnya lampu rem tidak akan menyala.

D. Lampu mundur

Lampu mundur (back up light) dipasang pada bagian belakang kendaraan dan berwarna putih
berfungsi untuk member tanda kepada pengebdara lain atau orang yang berada dibelakang pada saat
kendaraan mundur, Karena lampu mundur switch (saklar) nya dipasang pada transmisi, Lampu
mundur akan menyala bila tuas transmisi diposisikan mundur dengan kunci kontak ON.

Halaman:

8
E. Lampu Tanda Belok (turn sighal light)
Lampu tanda belok atau yang lebh dikenal dengan istilah lampu sein yang dipasang di bagian
depan dan belakang ujung kendaraan yang berwarna kuning. Berfungsi untuk memberi isyarat pada
kendaraan yang ada di depan, belakang dan sisi kendaraan bahwa pengendara bermaksud untuk
membelok atau pindah jalur. Lampu tanda belok mengedip secara tetap antara 60 sampai 120 kaii
setiap menitnya. Lampu bisa berkedip karena dilengkapi dengan flasher, Flasher tanda belok adalah
suatu alat yang menyebabkan lampu belok mengedip secara interval. Flasher pada umumnya
menggunakan tipe semi - transistor yang kompak, ringan dan dapat diandalkan. Ada juga yang model
tabung dan divariasikan dengan suara. Dalam flasher tanda belok tipe semi-transistor, bila bola
lampunya putus, maka mengedipnya mulai cepat dari yang normal, dan ini merupakan tanda kepada
pengemudi untuk menggantinya

Halaman:

9
F. Lampu Hazard (hazard warning light)
Lampu hazard digunakan pada saat keadaan darurat untuk memberi isyarat keberadaan
kendaraan dari bagian depan, belakang dan kedua sisi selama berhenti atau parkir dalam keadaan
darurat. Lampu yang digunakan menyatu dengan lampu tanda belok, tapi pada saat dinyalakan
seluruh lampu mengedip serempak depan dan belakang kiri kanan.

G. Lampu kabut

Lampu kabut digunakan pada saat cuaca berkabut, jalanan berdebu atau hujan lebat.
Penggunaan lampu harus mengikuti aturan yang berlaku yakni :
Pemasangan kedua lampu harus berjarak sama baik yang kanan dari titik tengah kendaran. Lampu
kabut dihubungkan bersama-sama lampu jarak dekat (pada saklar dim). Lampu kabut.tidak
dihidupkan bersama-sama dengan lampu jarak dan hanya dihidupkan bersama lampu kota. Lampu
kabut boleh menggunakan lensa wama putih atau warna kuning.

Gambar : lampu kabut

Halaman:

10
2. SISTEM PENERANGAN DALAM

1. Lampu Ruangan (Dome Light)


Lampu ruangan atau lampu kabin berfungsi untuk menerangi interior ruangan penumpang
yang dirancang agar tidak menyilaukan pengemudi pada malam hari. Umumnya lampu ruangan
(interior) letaknya dibagian tengah ruang penumpang kendaraan untuk menerangi interior dengan
merata. Lampu ini disatukan dengan switchnya yang mempunyai 3 (tiga) posisi yaitu : ON, DOOR
dan OFF. (untuk memberi kemudahan keluar masuk pada malam hari, lampu ruangan dapat disetel
hanya menyala bila salah satu pintunya dibuka. Ini dapat dilakukan dengan menyetel switch pada
posisi DOOR.

2. Lampu Instrumen Panel (lampu meter).


Lampu instrumen panel terpasang pada bagian dashboard digunakan untuk menerangi meter-
meter pada instrumen panel pada malam hari dan memungkinkan pengemudi membaca meter-meter
dan gauge dengan mudah dan cepat pada saat mengemudi. Lampu instrumen panel akan menyala bila
lampu belakang (tail light) menyala. Ada beberapa model yang dilengkapi dengan lampu pengontrol
rheostat yang memungkinkan pengendara mengontrol terangnya lampu-lampu pada instrumen panel.

Halaman:

11
1. PANEL KONTROL (PANEL INSTRUMEN KENDARAAN)
Pembahas secara singkat tentang fungsi-fungsi Alat Instrument/Panel Control yang terdapat pada
dashboard kendaraan.

Halaman:

12
PENGONTROLAN PERLENGKAPAN LISTRIK
TUJUAN PEMBELAJARAN :
 Mengontrol fungsi sistem penerangan
 Mengganti bola lampu yang rusak

ALAT BAHAN WAKTU


 Kotak alat  Mobil  Instruksi : 1 ½ jam
 Sikat pembersih  Bola lampu  Latihan : 1 jam

KESELAMATAN KERJA
Bola lampu yang terbakar
kacanya mudah pecah : Untuk
mengganti, lindungi jari dengan
lap.

LANGKAH KERJA
Pengontrolan bagian depan dan belakang mobil harus dengan satu orang yang membantu
memeriksa :
 Lampu menyala atau tidak
 Terang cahaya lampu
 Kondisi kaca bias dan reflektor
 Frekuensi tanda belok

Kontrol sistem listrik menurut daftar kontrol dan lembar-lembar petunjuk !

Halaman:

13
Daftar kontrol sistem listrik

Perlengkapan standar Baik Rusak Keterangan

Lampu kota

Lampu dekat

Lampu jauh, blit

Lampu tanda belok

Lampu rem

Lampu mundur

Lampu nomor

Lampu ruang penumpang

Penerangan papan instrument

Lampu kontrol rem tangan

Lampu kontrol jauh

Lampu kontrol tanda belok

PERBAIKAN LAMPU

Halaman:

14
Bila lampu tidak hidup, kontrol pertama sekeringnya.
Melepas tutup lampu

Melepas dari luar

Melepas unit lampu


(kaca dan reflektor tidak
bisa dipisah)

Halaman:

15
Mengganti bola lampu

 Jika lampu tidak hidup walaupun filamennya tidak putus, kontrol rangkaian listrik dengan cara
menghubungkan lampu kontrol antara terminal plus dan tabung soket.
Perhatikan : Jangan sampai terjadi hubungan singkat !
 Bersihkan soket yang berkarat dengan sikat. Supaya tidak terjadi hubungan singkat, sakelarnya
harus “Off” terlebih dahulu !

Melepas Dan Memasang Macam-Macam Bola Lampu

Lampu pijar bayonet satu filamen

DORONG MASUK PUTAR TARIK KELUAR

Lampu pijar bayonet dua filamen


Perhatikan perbedaan posisi nok-nok !

Halaman:

16
Lampu tusuk

Dorong ke dalam/tarik keluar dengan lurus

Lampu sofite

Tempelkan salah satu ujung


Kemudian dorong atau tarik

Lampu halogen

Jangan memegang bola Pegang pada soket terminal


kuarsa

Halaman:

17
Petunjuk
Operasi sakelar-sakelar

Sakelar kombinasi (kanan & kiri roda kemudi)

Lampu kota tingkat I


Lampu jauh/dekat, tingkat 2

Lampu blit
Ganti posisi jauh/dekat

Lampu tanda belok

- Motor penghapus kaca


- Pembasuh

Lampu mundur Lampu ruangan penumpang

Kunci kotak “ON”

Halaman:

18
Macam-Macam Simbol Lampu Kontrol

Pengisian Tekanan oli

Rem tangan & kerusakan Pemanas mula (Diesel)


Rem kaki

Lampu jauh Tanda belok

Kontrol pintu

Halaman:

19

Anda mungkin juga menyukai