Anda di halaman 1dari 26

BAHAN AJAR

PEMELIHARAAN KELISTRIKAN KENDARAAN RINGAN (PKKR)

MENDIAGNOSIS KERUSAKAN SISTEM AUDIO

KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN


DESKRIPSI MATA PELAJARAN

A. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar


Kompetensi Inti *)
1. Pengetahuan : Menerapkan, menerapkan, menganalisis, dan
mengevaluasitentang pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar,
dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik Kendaraan
Ringan Otomotifpada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan
dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam
konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah
dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
2. Keterampilan : Melaksanakan Merawat berkala sistem audio dengan
menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta
memecahkan masalah sesuai dengan bidang kerja Teknik Kendaraan
Ringan Otomotif. Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu
dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi
kerja.Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara
efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif
dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya
di sekolah, serta mampu melaksanakan Merawat berkala sistem audio di
bawah pengawasan langsung.Menunjukkan keterampilan mempersepsi,
kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami
dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya
di sekolah, serta mampu melaksanakan Merawat berkala sistem audio di
bawah pengawasan langsung.

Kompetensi Dasar *)
1. KD pada KI pengetahuan:
3.19 Mendiagnosis kerusakan sistem audio
4 KD pada KI keterampilan:
4.19 Memperbaiki sistem audio

ii
B. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Indikator KD pada KI pengetahuan
a. Menentukan cara pemeriksaan kerusakan sistem audio
b. Mendeteksi letak kerusakan komponen sistem audio
2. Indikator KD pada KI keterampilan
a. Memperbaiki kerusakan sistem audio
b. Menangani hasil perbaikan sistem audio

C. Tujuan Pembelajaran
Setelah berdiskusi, menggali informasi dan disediakan alat dan bahan praktek,
peserta didik dapat :
a. Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik akan dapat :
Menentukan cara melakukan pemeriksaan pada sistem pelumas sesuai
literatur dengan bekerja sama, rasa percaya diri dan teliti.
b. Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat
mendiagnosis kerusakan yang terjadi serta menunjukkan letak
kerusakan komponen sistem audio dengan percaya diri, santun, teliti
serta saling bekerja sama.
c. Melalui praktik dan studi literatur siswa dapat memperbaiki kerusakan
pada sistem audio sesuai Service manual dengan konsisten, rasa
percaya diri dan teliti.
d. Melalui praktik dan studi literatur siswa dapat mengoreksi hasil
perbaikan kerusakan pada sistem audio.

iii
BAB I
DIAGNOSIS KERUSAKAN SISTEM AUDIO

A. Deskripsi Singkat
Modul Diagnosis Sistem Audio digunakan sebagai panduan kegiatan belajar untuk
membentuk salah satu kompetensi, yaitu : Memelihara Kelistrikan Kendaraan Ringan.
Modul ini dapat digunakan untuk peserta didik pada Kompetensi Keahlian Teknik
Kendaraan Ringan Otomotif.
Modul ini terdiri atas empat kegiatan belajar. Kegiatan belajar 1. Membahas tentang
Komponen dan rangkaian sistem audio. Kegiatan belajar 2. Membahas tentang
perawatan berkala sistem audio. Kegiatan belajar 3. Membahas tentang diagnosa
kerusakan sistem audio.

B. Tujuan Pembelajaran
Setelah berdiskusi, menggali informasi dan disediakan alat dan bahan praktek, peserta
didik dapat :
a. mengidentifikasi komponen dan fungsi komponen audio dengan benar
b. menentukan cara perawatan sistem audio sesuai buku literatur
c. melakukan perawatan berkala sistem audio sesuai dengan SOP
d. memeriksa hasil perawatan berkala sistem audio sesuai SOP
C. Uraian Materi

Kegiatan pembelajaran 1 : Komponen dan rangkaian sistem audio

Car audio video system yang ada pada kendaraan adalah merupakan suatu sistem car
entertaiment yang berfungsi untuk memberikan hiburan pada pengendara agar tidak
mengalami kebosanan dijalan.
Dalam sejarah perkembangan sistem hiburan pada kendaraan bermotor yang pada
awalnya hanya dipasang sebuah radio, disamping sebagai hiburan juga sebagai infor-masi
melalui siaran radio. Akan tetapi muncul kendala manakala posisi kendaraan jauh dari pusat
pemancar radio, gelombang radio yang dipancarkan tidak dapat diterima dengan baik bahkan
sama sekali tidak dapat diterima, sehingga radio tidak dapat difungsikan.
Dari pemikiran tersebut dicipta-kanlah kombinasi antara radio dan player kaset tape
untuk dipasang pada kendaraan bermotor, yang pada akhirnya terus berkembang kominasi-
kombinasi yang baru, yang mengu-sung CD, VCD, DVD, MP3 dan MP4 kedalam perangkat
head unit pada sistem audio di kendaraan.Tidak ketinggalan pula mulai diusungnya layar

1
monitor maupun TV kedalam kendaraan, sehingga lengkaplah kalau kita namakan Car Audio
Vidio System.
Pada sistim car audio dikenal dengan dua istilah yang sangat populer yaitu SPL (Sound
Pressure Level) dan SQ (Sound Quality).Pada car audio dengan kategori SPL lebih
menekankan kekuatan dan kekencangan suara yang dihasilkan, sedangkan pada kategori
SQ lebih menekankan kehalusan atau kualitas suara yang di hasilkan.

Gambar 1.1 Car audio sistem

1. Komponen Car Audio Video

Car Audio Video bukanlah suatu sistem dengan komponen tunggal, akan tetapi terdiri
dari perpaduan antara beberapa komponen antara lain:

Gambar 1.2 Contoh komponen car audio

2
Gambar 1.3. Perpaduan komponen

1.1. Head Unit


Head unit adalah perangkat utama dari car audio video, karena pada head
unit inilah diolah dan dikeluarkan sinyal audio maupun video yang selanjutnya
dikirimkan ke komponen-komponen yang lain seperti amplifier, speaker dan lain-
lain.
Pada awalnya head unit hanya terdiri dari radio, akan tetapi sesuai
perkembangan teknologi head unit dikembangkan tidak lagi hanya sebagai
radio, akan tetapi dikombinasikan dengan cassette player, CD/VCD/DVD player
bahkan yang terbaru sudah merupakan produk kombinasi dari semua sistem
yang disebut multi media. Head unit pada sistem ini tidak hanya sebagai
penyedia layanan audio vidio, akan tetapi juga digunakan sebagai sistem
navigasi dan net on car.

Gambar 1.4 Head unit radio kaset

3
Gambar 1.5. Head multimedia

1.2. Speaker

Gambar 1.6 Prinsip speaker


Speaker pada car audio video system berfungsi untuk merubah getaran
sinyal audio yang berupa sinyal listrik menjadi suara melalui membran sehingga
suara dapat didengarkan.Speaker yang umum digunakan ada beberapa macam:

1.2.1. Tweeter

Tweeter adalah jenis speaker yang digunakan untuk


mengeluarkan suara audio denga frekwensi tinggi atau sering disebut
treeble.

Gambar 1.7 Speaker tweeter

1.2.2. Midle
Midle adalah jenis speaker yang digunakan untuk
mengeluarkan sinyal audio pada frekwensi menengah, biasanya pada
area suara vokal.

Gambar 1.8 Speaker midle

1.2.3. Woofer

4
Woofer adalah jenis speaker yang digunakan untuk
mengeluarkan sinyal-sinyal audio pada frekwensi rendah, atau sering
dikenal dengan istilah bass. Sepeaker ini biasanya mempunyai dimensi
lebih besar dibandingkan tweeter dan midle.

Gambar 1.9 Speaker woofer

1.2.4. Sub Woofer


Sub woofer pada dasarnya hampir sama dengan woofer, akan
tetapi dapat mengeluarkan suara dengan frekwensi yang lebih rendah.
Ini digunakan untuk membantu woofer supaya sinyal audio dengan
frekwensi nada rendah dapat didengarkan dengan baik.

Gambar 1.10 Speaker sub woofer + box

1.2.5. Full-Range
Speaker full-range mempunyai daerah frekwensi kerja yang
lebih lebar, dapat mengeluarkan sinyal suara mulai dari frekwensi yang
rendah sampai frekwensi tinggi, akan tetapi biasanya mempunyai
keterbatasan frekwensi yaitu tidak dapat mnghasilkan suara dengan
frekwensi yang terlalu rendah dan suara dengan frekwensi yang tinggi.

5
Speaker full-range ini sekarang sudah jarang dipergunakan lagi pada
sistim car audio.

Gambar 1.11 Speaker 3 way


1.3. Amplifier
Sesuai namanya amplifier berfungsi untuk menguatkan sinyal audio dari
head unit yang menuju speaker, hal ini dibutuhkan manakala pada head unit
tidak memiliki penguat audio sendiri atau pada sistem yang ingin mengeluarkan
sinyal suara yang kuat.
Amplifier dibedakan dari daya amplifier dan jumlah chanel output yang ada
pada amplifier, yang paling umum digunakan adalah amplifier dengan 2 chanel
output atau 4 chanel output.
Pemilihan daya amplifier disesuaikan dengan kebutuhan instalasi yang
ada, pada sistem audio yang menekankan aliran SPL, biasanya digunakan
amplifier dengan daya yang besar, karena pada sistem ini menekankan
kekuatan suara yang dihasilkan.

Gambar 1.12 Power amplifier


1.4. TV atau Monitor

6
TV atau monitor komponen car audio video system yang berfungsi untuk
menampilkan tayangan visual, tayangan visual tersebut dapat berupa siaran dari
stasiun televisi maupun tayangan video dari head unit. Pada sistem terbaru
monitor juga dimanfaatkan sebagai tampilan dari sistem navigasi.

Gambar 1.13 TV/Monitor

Sesuai penempatannya TV atau monitor dibedakan menjadi beberapa


yaitu: in dash TV atau Monitor, dach TV atau Monitor, Sun protector TV atau
Monitor serta head seat TV atau monitor.

1.4.1. Dash In TV/Monitor


In dash TV/Monitor adalah TV/Monitor yang dikonstruksi untuk
dapat dipasang pada dash-board kendaraan.

Gambar 1.14 Dash In TV/Monitor

1.4.2. Roof TV/Monitor


Dach TV/Monitor adalah TV/Monitor yang dikonstruksi untuk dapat
dipasan di bawah plafon atau langit-langit kendaraan, karena konstruksi
pemasangan diletakan di bawah plafon atau langit-langit maka
kebanyakan TV/Monitor jenis ini bisa lebih besar.

7
Gambar 1.15 Roof TV/Monitor

1.4.3. Sun Visor TV/Monitor


Sun protektor TV/Monitor adalah TV/Monitor yang dipasang pada
pelindung matahari yang berada diatas kepala pengemudi atau diatas
penumpang samping pengemudi.

Gambar 1.16 Sun Visor TV/Monitor


1.4.4. Back Cushion TV/Monitor
Head seat TV/Monitor adalah TV/Monitor yang dipasang pada head
seat kursi bagian depan, hal ini dimaksudkan agar penumpang di kursi
belakang dapat menonton tayangan visual dengan baik tanpa terhalang
sesuatu.

8
Gambar 1.17 Back cushion TV/Monitor

1.4.5. Rear-View Mirror TV/Monitor


Rear-View Mirror TV/Monitor adalah TV/Monitor yang terpasang
pada kaca spion bagian tengah. Biasanya Monitor yang terpasang disini
lebih banyak difungsikan untuk kontrol parking, terhubung dengan
kamera dan aktif pada saat transmisi diposisikan pada gigi mundur. Akan
tetapi juga bisa untuk melihat tayangan video manakala dihubungkan
dengan video player atau DVD player.

Gambar 1.18 Rear-View TV/Monitor


1.5. Capasitor Bank
Berfungsi untuk menstabilkan sistem kelistrikan dalam mobil agar tidak
drop..Kelistrikan dalam dunia car audio memang memiliki peran yang sangat
penting. Kurang pasokan listrik sedikit saja, suara yang dihasilkan pasti tidak
akan maksimal. Untuk itulah diperlukan kapasitor yang berfungsi sebagai
penyimpanan arus listrik. Untuk audio ICE, penggunaan kapasitor bank cukup
yang berkapasitas 1–2,5 Farad. Tetapi besarnya kapasitor bank ini tergantung
daya power audio.
Teorinya seperti ini, aki sebagai sumber listrik mobil terletak di depan.
Sedangkan perangkat audio seperti power amplifier berada di bagasi belakang,
sehingga arus listrik pasti akan terlambat masuk karena listrik harus melalui
kabel yang panjang. Untuk mengakalinya diperlukan kapasitor yang bersifat
menyimpan arus. Sehingga ketika power amplifier membutuhkan arus yang
besar, daya listrik dapat diambil dari kapasitor.
2. Rangkaian Car Audio Video
Rangkaian car audio video system yang dimaksud disini adalah penyambungan
atau instalasi sistem yaitu penyambungan masing-masing komponen sistem dengan
sumber arus sebagai jalur suplai arus listrik dan penyambungan antar komponen sistem
sebagai jalur sinyal audio maupun sinyal video.

9
Penyambungan jalur sumber arus listrik menggunakan kabel untuk arus listrik,
sedangkan jalur sinyal audio video menggunakan kabel audio video dan untuk speaker
menggunakan kabel speaker.

Gambar 1.19 Contoh alternatif rangkaian

2.1. Rangkaian Car Audio


Rangkaian car audio terdiri dari komponen head unit dan speaker. Head unit
sebagai pengolah sinyal audio sekaligus sebagai penguat sinyal audio. Rangkaian
ini biasanya digunakan pada sistem-sistem yang sederhana.
Head unit dihubungkan dengan sumber arus listrik dari baterai melalui kunci
kontak, sedangkan sinyal output audio langsung disambungkan dengan speaker,
serta antena radio langsung dihubungkan pada konektor antena pada head unit,
agar dapat menangkap siaran radio, disamping sebagai pemutar kaset dan CD.

Gambar 1.20 Rangkaian car audio sederhana

10
2.2. Rangkaian Car Audio Dengan Amplifier
Rangkaian car audio dengan amplifier dibutuhkan manakala pada head unit
tidak memiliki penguat audio sendiri atau untuk menambah sistem sub-woofer dan
juga digunakan pada sistem yang menginginkan mendapat sinyal suara yang keras.
Amplifier mendapatkan sumber arus dari baterai, akan tetapi terkendalikan
oleh head unit, sehingga amplifier dapat di on dan off kan melaluai on/offnya head
unit, dengan kata lain amplifier akan on jika head unit di on kan dan amplifier akan
off jika head unit di off kan. Dengan demikian arus listrik tidak mengalir ke amplifier
manakala head unit tidak diaktifkan.
Penyambungan jalur audio dari head unit menuju amplifier harus
menggunakan kabel audio, hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan kualitas audio
yang bagus.

Gambar 1.21 Rangkaian car audio dengan power amplifier dan sub woofer

2.3. Rangkaian Car Audio Video


Rangkaian car audio video pada dasarnya adalah instalasi rangkaian audio
yang ditambah dengan instalasi rangkaian video.
Head unit, amplifier, dan TV atau Monitor mandapatkan arus listrik dari
baterai, akan tetapi arus listrik untuk amplifier dan monitor dikendalikan oleh head
unit, sedangkan untuk arus listrik sebagai sumber untuk TV tidak dikendalikan oleh
head unit, hal ini dimungkinkan agar supaya TV dapat dinyalakan tanpa tergantung

11
dari head unit. Manakala ingin melihat siaran televisi tidak perlu menyalakan head
unit.
Penyambungan jalur video dari head unit ke monitor ataupun ke TV harus
menggunakan kabel Video atau dapat pula menggunakan kabel data. Dan juga
perlu dipasang antena untuk TV agar dapat menangkap siaran televisi.

Gambar 1.22 Rangkaian car audio dengan sub woofer dan TV/Monitor

3. Memasang dan setting system car audio video


Dalam pemasangan dan setting car audio video banyak hal-hal penting yang
harus diperhatikan antara lain:
 Pemilihan komponen harus disesuaikan dengan rencana sistem yang akan dipasang,
baik sesuai dengan ruangan yang tersedia, sesuai dengan hasil suara yang diinginkan,
dan yang tidak kalah penting disesuaikan dengan anggaran yang ada.
 Tata letak atau lay-out komponen juga sangat mempengaruhi baik dari sisi suara yang
dihasilkan maupun dari sisi keindahan tampilan.

12
Gambar 1.23 Tata letak komponen dan penggunaan kabel serta sikring

 Usahakan semua jok dan karpet diangkat dahulu untuk memudahkan pemasangan
kabel dan komponen. Demikian pula dootrim pada pintu-pintu.
 Tentukan desain penataan sebelum pemasangan komponen, penggunaan box speaker
dapat memanfaatkan box yang dapat dengan mudah dibongkar pasang dari kendaraan,
dapat pula menggunakan box yang didesain memanfaatkan ruang kendaraan. Pilihan
kedua ini banyak diminati karena lebih bagus dan indah dari sisi tampilan visualnya
meskipun lebih rumit dalam pembuatannya.

Gambar 1.24 Persiapan pemasangan

13
Gambar 1.25 Box non permanen

Gambar 1.26 Box permanen

 Kabel Yang digunakan hendaknya dipilih kabel yang sesuai kegunaan, contoh untuk
kabel power suply gunakan kabel dengan penampang kabel yang sesuai dengan arus
yang mengalir, dan pilihlah dari kualitas kabel yang baik serta dipasang dengan koneksi
yang baik, gunakan sepatu kabel atau skun yang berkualitas baik agar arus listrik yang
mengailr tidak mengalami hambatan yang berakibat menurunnya kualitas suara yang
dihasilkan terutama untuk suara bass yang kuat. Kabel untuk jalur sinyal audio harus
menggunakan kabel untuk sinyal audio, demikian pula untuk kabel jalur sinyal video
harus menggunakan kabel untuk sinyal video, biasanya kabel ini menggunakan steker
RCA. Kabel speaker hendaknya juga mengunakan kabel speaker yang berkualitas baik
agar suara yang dihasilkan sesuai dengan yang diinginkan.

14
Gambar 1.27 Contoh kabel

Gambar 1.28 Kabel power suply

 Penataan kabel harus juga mendapatkan perhatian yang serius, penataan kabel yang
kurang baik akan merusak kualitas suara yang dihasilkan. Oleh karena itu dalam
pemasangan kabel harusnya terpisah antara kabel untuk power suply dan kabel jalur
audio, hal ini bertujuan untuk menghindari interferensi yang terjadi dari kabel power
suply ke kabel jalur audio yang berakibat merusak kualitas suara yang dihasilkan
 Penambahan assesoris hendaknya juga disesuaikan dengan kondisi yang ingin
ditampilkan, jangan sampai mengganggu kualitas suara.

Gambar 1.29 Setting dengan penuh assesoris tambahan

15
 Setelah semua terpasang dengan baik, barulah dilakukan penyetelan. Untuk
mendapatkan kualitas suara yang bagus harus dilakukan penyetelan sehingga suara
audio terdengar jelas dimasing-masing frekwensi suara.

Kegiatan pembelajaran 2 : Perawatan berkala sistem audio

LANGKAH KERJA
1. Perawatan dalam pemakaian
a. Kecilkan volume audio mobil begitu menghidupkan & mematikan audio mobil.

Gambar 1.30 Mengatur volume

b. Jika masih memakai optik, bersihkan optik sesecara berkala dengan cairan
pembersih optik.
c. Gunakan CD/MP3 original
d. Pengaturan equalizer harus sesuai ritme yang baik

Gambar 1.3 Mengatur equalizer

e. Sesuaikan pengaturan bass, treble dan middle

2. Perawatan Komponen
a. Perhatiakan sistem listrik atau batrey.
1. Bersihkan baterai dan teminal baterai dari kerak
2. Periksa sambungan terminal dengan kabel
3. Bersihkan terminalpada alternator
4. Periksa sambungan terminal alternator

16
5. Cek sistem pengisian, sebab arus listrik yang tidak stabil dapat merusak
komponen audio.

Gambar 1.32 Membersihkan dan mengecek kondisi terminal baterai

b. Merawat Signal dan Power ampifier unit


1. Memeriksa kondisi tempat / dudukan head unit (kering dan tidak berdebu)
2. Bersihkan head unit

Gambar 1.33 membersihkan dan menata head unit

3. Memeriksa power ampliefier (tetap kering)


4. Bersihkan amplifier

Gambar 1.34 Power amplifier

5. Periksa hubungan kabel dari korosi


6. Bersihkan kotoran / korosi

17
Gambar 1.35. membersihkan hubungan kabel

c. Memeriksa unit speaker


1. Nyalakan secara periodik loudspeaker agar membran, cone dan karet2,
serta Spider tetap elastis
2. Bersihkan speaker dari debu dan kotoran

Gambar 1.36 Speaker yang bersih

d. Merawat unit kabel


1. Periksa kondisi kabel-kabel dari jamur pada permukaanya
2. Tempatkan kabel pada kondisi yang tidak lembab

Gambar 1.37 membersihkan dan menata rangkaian kabel


Kegiatan pembelajaran 3 : Diagnosa dan perbaikan car audio video

Kerusakan yang terjadi pada car audio video system pada umumnya sering terjadi hal
hal sebagai berikut.
 Tidak keluar suara

18
 Keluar suara di beberapa speaker
 Keluar suara tapi dengan kualitas jelek
 Keluar suara bass yang pecah
 TV tidak keluar gambar
 Radio tidak dapat menerima siaran
 Monitor tidak keluar gambar
 dll
Hal-hal tersebut dapat terjadi karena beberapa penyebab antara lain:
 Tegangan power suply tidak ada
 Head unit rusak
 Speaker rusak
 Amplifier rusak
 Kabel putus
 Penyetelan yang kurang pas
 Antena kurang bagus
 Kabel jalur sinyal audio/video ada masalah
 dll
Dapat dilakukan pengecekan dibeberapa bagian seperti terlihat pada gambar
1.25. yang intinya kerusakan dapat terjadi dari 4 sumber dan penyetelan. 4 sumber
potensi kerusakan atau gangguan adalah.
 Arus Power Suply
 Komponen sistem
 Kabel penghubung
 Antena

Ditambah lagi permasalahan muncul akibat dari penyetelan yang salah.

19
Gambar 1.30 Potensi kerusakan

Keterangan:
1. Periksa tegangan power suply
2. Periksa komponen system
3. Periksa kabel penghubung
4. Periksa antena

D. Rangkuman
1. Komponen utama sistem audio yaitu: unit head, power amplifier, speaker, tv monitor.
2. Prosedur perawatan sistem audio meliputi perawatan dalam pemakaian dan
perawatan komponen. Dalam melaksanakan prosedur perawatan jangan sampai
menyebabkan kerusakan pada komponen.

E. Latihan Soal
Soal :
1. Apa yang dimaksud dengan Head Unit ?
Jawab : Head Unit adalah perangkat audio yang bertugas sebagai media pemutar
berbagai sumber audio yang ada seperti : radio, CD, data digital seperti MP3, WMA,

20
DivX sampai DVD. Semua data digital tersebut di konversi menjadi sinyal suara analog
menuju speaker.
2. Bagaimana mekanisme power amplifier ?
Jawab : Sinyal yang datang dari head unit, diperkuat guna mendapatkan suara lebih
baik. Pada umumnya, sebuah amplifier, tidak mengubah suara melainkan
memperkuat dan meneruskan suara menuju speaker.
3. Apa fungsi speaker tweeter ?
Jawab : Tweeter adalah speaker yang berfungsi untuk menghasilkan nada nada tinggi
yang umumnya berada di frekuensi 2 kHz keatas.
4. Apa yang dimaksud dengan speaker mid bass ?
Jawab : Mid Bass adalah speaker yang berfungsi untuk menghasilkan suara
dentuman bass di kisaran frekuensi 80-400 Hz. Rentang frekuensi ini, bisa berubah
tergantung konfigurasi speaker yang digunakan setiap instalatur.
5. Apa yang dimaksud speaker Mid ?
Jawab : Speaker Mid adalah speaker yang berfungsi menghasilkan suara transisi
antara tweeter dan mid bass yang berada dikisaran 400 Hz - 2 kHz. Speaker ini hanya
digunakan untuk membangun sistem audio dengan sistem "3 way". Rentang frekuensi
bisa berubah, tergantung dengan konfigurasi speaker yang digunakan oleh
instalatur...
6. Apa dan bagaimana subwoofer berfungsi ?
Jawab : Untuk mendapatkan suara bass yang solid dibutuhkan subwoofer yang
beroperasi di kisaran 80 Hz kebawah. Tidak seperti speaker yang lain, subwoofer
membutuhkan perhitungan ruang boks yang matang saat instalasi.
7. Apa yang dimaksud dengan kabel RCA ?
Jawab : Kabel RCA adalah kabel yang menjadi jalur utama suara analog baik dari
head unit menuju power amplifier, maupun dari sumber lain menuju jalur input pada
head unit.
8. Bagaimana mekanisme kabel speaker ?
Jawab : Inilah kabel utama yang menghubungkan power amplifier dengan speaker.
Bagi head unit, standar yang tidak menggunakan amplifier eksternal, kabel ini
terpasang dari head unit langsung menuju speaker.
9. Apa yang dimaksud dengan prosesor ?
Jawab : Prosesor adalah pusat pengaturan serta pengolahan sistem suara yang bisa
dimodifiksi sesuai kebutuhan.
10. Apakah yang dimaksud dengan staging ?

21
Jawab : Staging adalah ketinggian arah datang suara yang biasanya diukur diatas
ketinggian dasbor. Dengan meletakkan tweeter, diatas dasbor, otomatis akan
meningkatkan staging pada mobil...
11. Apa pengertian balance dalam audio ?
Jawab : Balance adalah keseimbangan suara mulai dari tweeter, mid, hingga bass,
yang dihasilkan oleh sistem audio mobil...
12. Kapan dan bagaimana time alignment dibutuhkan ?
Jawab : Biasanya digunakan saat mendengar kualitas suara sistem audio.
Pengaturan waktu datangnya suara yang diasosiasikan dengan pengukuran jarak
antara posisi speaker dan posisi pendengar.
13. Apa fungsi equalizer ?
Jawab : Equalizer berfungsi untuk mengurangi frekuensi suara yang terlalu dominan.
Kalau sampai terpaksa, sebuah equalizer juga dapat digunakan untuk menambah
level frekuensi yang kurang dominan.
14. Apa yang dimaksud dengan Crossover Pasif ?
Jawab : Crossover Pasif adalah perangkat audio yang berfungsi untuk memotong
range kerja speaker agar bekerja optimal di rentang yang dibuat oleh crossover
tersebut. Bentuk crossover ini adalah rangkaian elektronik, yang hanya bisa diatur
dengan mengganti komponen di dalamnya.
15. Bagaimana dengan Crossover Aktif ?
Jawab : Fungsinya sama dengan Crossover Pasif, hanya bedanya : range kerja
speaker bisa diatur secara leluasa melalui head unit maupun processor.
16. Apa yang dibutuhkan untuk memasang power amplifier ?
Jawab : Tergantung dari jenis head unit yang digunakan. Saat menggunakan head
unit standar tanpa RCA out, dibutuhkan "high to low converter" yang berfungsi untuk
menurunkan "power output head unit" menjadi "low level signal" yang bisa dialirkan
melalui kabel RCA. Selanjutnya, kabel power menuju aki dan kabel speaker.
17. Seberapa besar tenaga yang dibutuhkan untuk menghasilkan suara bass berkualitas
?
Jawab : Untuk menghasilkan suara bass yang berkualitas, tidak bergantung dari
besarnya daya power amplifier. Namun, lebih pada kualitas subwoofer itu sendiri yang
dikombinasi dengan kualitas power amplifier dalam memperkuat sinyal berfrekuensi
rendah tersebut.
18. Bagaimana caranya, meningkatkan sistem audio pabrikan mobil dengan biaya minim
?

22
Jawab : Efek yang pasti terasa adalah dengan mengganti speaker standar dengan
sepasang tweeter dan mid bass yang dilengkapi crossover pasif. Dengan
penggantian ini, peningkatan kualitas suara akan langsung terdengar, dan biayanya
pun tidak besar.
19. Speaker seperti apa yang bisa digunakan dengan mengandalkan power amplifier
pada head unit ?
Jawab : Speaker efisien dengan ciri khas magnet yang tidak terlalu besar. Speaker
ini tentunya bisa memiliki kualitas suara yang baik pula.
20. Berapa besar power amplifier head unit standar ?
Jawab : Hal ini biasanya bervariasi, tergantung dari jenis mobilnya. Untuk power
amplifier pada head unit, memiliki kapasitas sampai 50 watt x 4. Sayangnya, saat
digunakan sampai kekuatan 70%, kualitas suaranya jauh memudar...

Daftar Pustaka

http://kangwahyudi.blogspot.com/2013/05/tips-merawat-audio-mobil.html
diunduh : 2 Oktober 2017 jam 10.18
http://thofayox.blogspot.co.id/2010/10/20-pertanyaan-seputar-audio-mobil.html. diunduh : 2
Oktober 2017 jam 10.18
Saiful Rokim, M. dkk. 2009. Modul Teknik Ototronik. Jakarta: Direktorat Pendidikan
Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Dan Menengah
Departemen Pendidikan Nasional.

23

Anda mungkin juga menyukai