Anda di halaman 1dari 3

Tugas 5

Mapel Kelistrikan Alat Berat

KD Mendiagnosis gangguan Sistem Penerangan

BACALAH MATERI INI

Definisi Sistem Penerangan


Sistem Penerangan adalah instalasi dari berbagai rangkaian penerangan pada kendaraan atau semua
sistem kelistrikan pada bodi kendaraan yang bertujuan untuk menjamin keamanan dan kenikmatan
saat berkendara.

2. Komponen-komponen Sistem Penerangan -


Pada kendaraan sistem penerangan dapat diklasifikasikan berdasarkan tujuannya: apakah untuk
penerangan, untuk tanda atau informasi. Contoh, lampu depan (lampu kepala) digunakan untuk
penerangan di malam hari, lampu tanda belok untuk mengisyaratkan kepada pengguna lain atau
pejalan kaki bahwa kendaraan akan membelok dan lampu belakang (tail light = lampu kota bagian
belakang) untuk informasi posisi keberadaan mobil.
Berikut ini merupakan komponen sistem penerangan yang lengkap termasuk sistem utama yaitu
lampu kepala, lampu kota, lampu tanda belok dan tanda bahaya.

Komponen-komponen Sistem Penerangan

Komponen-Komponen Sistem Penerangan dan Fungsi

Komponen-Komponen Pendukung Rangkaian Sistem Kelistrikan Body


 Baterai
  Baterai berfungsi sebagai sumber arus searah DC (Dirrect Current) pada sistem kelistrikan
otomotif. Umumnya baterai yang digunakan sebagai sumber tenaga pada sistem kelistrikan
otomotif mempunyai tegangan 12 Volt dan kapasitasnya berkisar 40–70 AH (Ampere Hour).

Baterai mempunyai 2 kutub, yaitu kutub (+) dan kutub (-). Kutub (+) diberi kode 30 dan kutub (-) atau
minus diberi kode 31.

 Kunci Kontak (Switch)


Kelistrikan otomotif pada mobil menggunakan kunci kontak (Ignition Swtch) sebagai saklar
utama yang menghubungkan semua sistem kelistrikan dengan sumber tenaga (baterai).

 
Kunci kontak mempunyai beberapa posisi, yaitu ;
Off : terputus dari sumber tegangan (baterai)
ACC : terhubung dengan arus baterai , tetapi hanya untuk kebutuhan accecoris
ON / IG : terhubung ke sistem pengapian (Ignition )
START : untuk start

 Saklar

Gambar 11. Wirring saklar lampu kota (a) dan saklar lampu kepala (b)

Saklar di atas dapat dioperasikan dengan cara menekan dan melepas atau menarik dan melepas
sehingga kontak gerak akan berpindah dari 56a ke 56b atau sebaliknya. Bila saklar tersebut
mempunyai 3 posisi berhenti, pada posisi tidak ditarik (posisi 0), tidak ada kontak yang berhubungan
dengan 30 (+ baterai). Bila ditarik 2 kali (posisi 2), kontak 30 (+ Baterai) akan berhubungan dengan 56
(ke saklar dim).

 Sekring (fuse)
Sekring adalah suatu komponen kelistrikan yang berfungsi untuk membatasi beban arus
yang berlebihan. Selain itu, untuk menghindari terjadinya kerusakan pada rangkaian saat
terjadi konsleting atau hubungan singkat. Dengan adanya sekring (fuse) rangkaian
kelistrikan, bola lampu, kabel-kabel,  relay, fleser, dan yang lainnya tidak akan rusak bila
terjadi kelebihan arus atau terjadi hubungan singkat karena sekring akan putus terlebih
dahulu. Jenis sekring ada bermacam-macam, baik bentuk (konstruksi) maupun jenis
filamennya.

Penggunaan bola lampu dan sekring


Dalam satu unit kendaraan bermotor (mobil), pada saat lampu kota atau posisi dinyalakan, jumlah
daya lampu yang diperlukan adalah:

Nama Komponen Daya Lampu

. .4 buah bola lampu kota . .4 X 8 Watt = 32 Watt


. .2 buah bola lampu plat Nomor . .2 X 3 Watt = 6 Watt
. .2 buah bola lampu instrumen . .2 X 3 Watt = 6 Watt

Sekring yang terpasang untuk lampu kota (Tail Fuse) adalah 1,5 X daya lampu (1,5 X 44 Watt = 66
Watt). Kebutuhan sekring yang ada di pasaran adalah 10 Amper, maka pemilihan sekring yang tepat
adalah 10 Amper.

Gambar 13. Sekring jenis good (a) dan sekring jenis cartridge (b)

 Pengedip (Flase)
Pengedip (flaser) digunakan untuk memutus dan menghubungkan arus secara otomatis pada
rangkaian lampu tanda belok sehingga lampu akan berkedip. Jenis pengedip (flaser) ada dua,
yaitu jenis bimetal dan magnet.

Relay
Relay adalah saklar elektrik yang digunakan untuk memutus dan menghubungkan arus secara
elektrik. Cara kerjanya, bila dialiri arus listrik, kumparan akan menjadi magnet sehingga kontak poin
tertarik dan terhubung. Ada dua jenis relay, yaitu relay bila dialiri arus listrik kontak poin akan
terhubung dan relay bila dialiri arus listrik akan terputus.

Gambar 15. Detail relay jenis terbuka (a), relay jenis tertutup (b) dan foto relay (c)

 Kabel Penghubung
Kabel adalah suatu komponen yang digunakan untuk menghubungkan komponen satu
dengan komponen yang lainnya yang terbuat dari tembaga dan diberi isolasi supaya tidak
terjadi konseleting. Diameter kabel terdiri atas berbagai ukuran. Penggunaan kabel berbeda-
beda ukurannya, bergantung pada berapa besar arus yang mengalir. Bila arus yang mengalir
besar, berarti harus menggunakan kabel yang berdiameter besar, tetapi bila arus yang
mengalir kecil, cukup menggunakan kabel yang berdiameter kecil.

TUGAS

JAWABLAH SOAL DI BAWAH INI

1. Tunjukkan dengan foto apakah yang dimaksud dengan


A. Baterei
B. Kunci kontak
C. Fuse
D. Saklar
E. Kabel penghubung
 Foto boleh diambil dari webb akan tetapi lebih baik dari foto sendiri

Anda mungkin juga menyukai