Sistem kelistrikan body adalah instalasi dari berbagai rangkaian penerangan pada
kendaraan.Rangkaian sistem kelistrikan body tersebut, antara lain sistem penerangan lampu
kepala, lampu kota, lampu tanda belok, lampu hazzard, lampu plat nomor, lampu rem, dan
lampu mundur.
2.1.1 Fungsi Sytem Penerangan
Fungsi sistem kelistrikan body adalah sebagai penerangan pada kendaraan untuk memberikan
tanda-tanda kepada pengendara lain pada saat akan membelok maupun akan berhenti
sehingga pengendara akan aman dari kecelakaan. selain itu, juga untuk memberikan indikator
pada pengendara contoh lampu tanda belok ke kanan ataupun kiri sudah menyala, kondisi
bahan bakar masih banyak atau sudah habis dan lain-lain.
2.2. Komponen-Komponen Sistem Penerangan
2.2.1. Baterai
Baterai berfungsi sebagai sumber arus searah DC (Dirrect Current) pada sistem kelistrikan
otomotif. Umumnya baterai yang digunakan sebagai sumber tenaga pada sistem kelistrikan
otomotif mempunyai tegangan 12 Volt dan kapasitasnya berkisar 4070 AH (Ampere Hour).
Antara pelat-pelat positif dan pelat-pelat negatif masing-masing dihubungkan oleh plate
strap (pengikat pelat) terpisah. Ikatan pelat-pelat positif dan negatif ini dipasangkan secara
berselang-seling, yang dibatasi oleh separator dan fiberglass. Jadi satu kesatuan dari pelat,
separator dan fiberglass disebut elemen baterai. Penyusunan pelat-pelat seperti ini tujuannya
memperbesar luas singgungan antara bahan aktif dan elektrolit, agar listrik yang dihasilkan
besar. Dengan kata lain kapasitas baterai menjadi besar.
Elektrolit baterai ialah larutan asam sulfat dengan air sulingan. Berat jenis elektrolit pada
baterai saat ini dalam keadaan terisi penuh ialah 1, 260 atau 1, 280 (pada temperatur 20 C).
Perbedaan ini disebabkan perbandingan antara air sulingan dengan asam sulfat pada masingmasing tipe berbeda. Elektrolit yang berat jenisnya 1,260 mengandung 65% air sulingan dan
35% asam sulfat,sedangkan elektrolit yang berat jenisnya 1,280 mengandung 63% air
sulingan dan 37% asam sulfat.
Wadah yang menampung elektrolit dan elemen baterai disebut kotak baterai. Ruangan
dalamnya dibagi menjad 6 ruangan atau sel. Pada kotak baterai terdapat garis tanda
permukaan atas dan bawah (upper danlower). Pelat-pelat posisinya ditinggikan dari dasar dan
diberi penyekat, tujuannya agar tidak terjadi hubungan singkat apabila ada bahan aktif (timah
dan lain-lain) terjatuh dari pelat.
Sumbat ventilasi ialah tutup untuk lubang pengisian elektrolit. Disamping itu untuk
memisahkan gas hidrogen (yang terbentuk saat pengisian) dan uap asam sulfat di dalam
baterai dengan cara membiarkan gas hidrogen keluar melalui lubang ventilasi sedangkan uap
asam sulfat mengembun pada tepian ventilasi dan menetes kembali ke bawah.
2.4. Saklar
Gambar 2.8. Sekring jenis blade (a) dan sekring jenis cartridge (b)
IDENTIFIKASI SEKRING
KAPASITAS SEKERING
IDENTIFIKASI WARNA
COKLAT KEKUNING-KUNINGAN
7,5
COKLAT
10
MERAH
15
BIRU
20
KUNING
25
MERAH
15
HIJAU
Tabel 2.21 . identifikasi sikrig
Gambar 2.10. Detail relay jenis terbuka (a), relay jenis tertutup (b)
2.8. Kabel Penghubung
Kabel adalah suatu komponen yang digunakan untuk menghubungkan komponen satu dengan
komponen yang lainnya yang terbuat dari tembaga dan diberi isolasi supaya tidak terjadi
konseleting. Diameter kabel terdiri atas berbagai ukuran. Penggunaan kabel berbeda-beda
ukurannya, bergantung pada berapa besar arus yang mengalir. Bila arus yang mengalir besar,
berarti harus menggunakan kabel yang berdiameter besar, tetapi bila arus yang mengalir
kecil, cukup menggunakan kabel yang berdiameter kecil.
Didalam lampu besar tipe sealed beam, penggunaan bola lampu tidak terpisah,
keseluruhannya terpasang menjadi satu seperti bola lampu, element dipasang di depan kaca
pemantul untuk menerangi kaca lensa.
memasang
pada
seat
mengganti
bole
lampu
Quartz
Halogen
Bola lampu quartz halogen lebih panas dibandingkan dengan bola lampu biasa saat
digunakan, umur lampu ini akan lebih pendek bila oli atau gemuk menempel pada
permukaannnya. Lagi pula garam dalam keringat manusia dapat menodai kacanya (quartz).
Untuk mencegah ini peganglah bagian flange bila mengganti bola lampu untuk mencegah
jari-jari menyentuh quartz.
Gambar2.16. conector
2.12.Macam-Macam Sistem Penerangan
2.11.1. Lampu kepala
Sistem lampu besar merupakan lampu penerangan untuk menerangi jalan dibagian depan
kendaraan. Pada umumnya lampu besar ini dilengkapi dengan lampu jauh dan lampu dekat
(high beam dan low beam) dan dapat dihidupkan dari salah satu switch oleh dimmer switch.
Gambar 2.18. Letak lampu jarak dan lampu belakang beserta saklarnya
2.11.3. Lampu Rem
Lampu rem (brake light) dilengkapi pada bagian belakang kendaraan sebagai isyarat untuk
mencegah terjadinya benturan dengan kendaman d! bedakang yang mengikuti seat kendaraan
mengerem.
lampu
harus
mengikuti
aturan
yang
berlaku
yakni
Pemasangan kedua lampu harus berjarak sama baik yang kanan dari titik tengah kendaran.
Lampu kabut dihubungkan bersama-sama lampu jarak dekat (pada saklar dim). Lampu
kabut.tidak dihidupkan bersama-sama dengan lampu jarak dan hanya dihidupkan bersama
lampu kota. Lampu kabut boleh menggunakan lensa wama putih atau warna kuning.
Lampu ini disatukan dengan switchnya yang mempunyai 3 (tiga) posisi yaitu : ON, DOOR
dan OFF. (untuk memberi kemudahan keluar masuk pada malam hari, lampu ruangan dapat
disetel hanya menyala bila salah satu pintunya dibuka. Ini dapat dilakukan dengan menyetel
switch pada posisi DOOR.
light)
menyala.
Ada beberapa model yang dilengkapi dengan lampu pengontrol rheostat yang memungkinkan
pengendara mengontrol terangnya lampu-lampu pada instrumen panel.
g) Pengontrol lampu sein dan hazard (Turn signal dan hazard warning light)
Menunjukkan bahwa sein (turn signal) atau lampu peringatan hazard keadaannya kerja.