Anda di halaman 1dari 5

JONATAN HUTAPEA

Xll TKR 1, 6 MARET 2021

SISTEM KELISTRIKAN BODY


Apa itu pengertian sistem kelistrikan body? Dan apa saja fungsi-fungsi dari sistem kelistrikan
body tersebut?
Sistem kelistrikan body adalah komponen vital pada sebuah kendaraan bermotor khususnya
adalah mobil. Sistem kelistrikan body pada kendaraan jenis mobil ini meliputi sistem penerangan
lampu kepala, lampu kota, lampu tanda belok, lampu hazzard (tanda bahaya), lampu plat nomor,
lampu rem dan lampu mundur. Fungsi sistem rem bagi kendaraan yaitu untuk memperlambat
kecepatan atau menghentikan gerakan roda kendaraan, mengatur kecepatan selama berkendara
dan untuk menahan kendaraan saat parkir dan berhenti pada jalan yang menurun atau menanjak.
Fungsi sistem kelistrikan body adalah sebagai penerangan pada kendaraan untuk memberikan
tanda-tanda kepada pengendara lain pada saat akan membelok maupun akan berhenti sehingga
pengendara akan aman dari kecelakaan. selain itu, juga untuk memberikan indikator pada
pengendara contoh lampu tanda belok ke kanan ataupun kiri sudah menyala, kondisi bahan bakar
masih banyak atau sudah habis dan lain-lain.
Dan untuk pemeriksaan kelistrikan body tersebut sebaiknya gunakan alat-alat yang memang
dibutuhkan dan alat-alat tersebut ialah, AVO meter, test pen, test lamp jikalau memang sudah
rusak sebaiknya ganti agar komponen-konponen lainnya tidak rusak juga.

1. Baterai
Baterai mobil adalah tipe baterai yang dapat diisi kembali berfungsi untuk menyimpan
energi listrik dari alternator. Seluruh kebutuhan energi listrik pada kendaraan bermotor
disuplai oleh altenator, meskipun sebagian dari baterai tetapi sumber energi listriknya tetap
dari alternator.
Berikut adalah langkah pemeriksaan baterai, langkah pertama yang harus dilakukan
adalah memeriksa fisik kotak baterai. Pemeriksaan dilakukan secara visual. Kotak baterai
adalah bagian paling luar dari baterai dan langsung dapat diperiksa dengan mata telanjang
sekalipun. Kotak baterai seringkali menyiratkan kondisi baterai. Baterai dalam kondisi bagus
akan meiliki kotak yang rata dan lurus, tidak menggelembung, tidak mengalami keretakan,
dan apalagi kebocoran cairan elektrolit yang tampak pada kotak baterai. Jika Anda menemui
baterai dalam kondisi baterai yang tidak sesuai dengan kondisi tersebut sebagai contoh
menggelembung maka hal yang perlu dilakukan adalah melakukan penggantian baterai
mobil.
Langkah kedua dalam memeriksa baterai mobil adalah memeriksa kondisi terminal
baterai. Pada langkah ini pemeriksaan juga dilakukan secara visual. Pemeriksaan dilakukan
untuk kerusakan terminal atau pun kotoran yang terdapat pada kedua terminal. Kotoran pada
terminal baterai terutama akibat adanya karbon yang menempel karena adanya proses
oksidasi. Kotoran lain seperti debu yang bertumpuk juga merupakan bagian yang harus
diperhatikan. Baik karbon maupun debu yang menempel pada terminal, keduanya dapat
meningkatkan daya hambat arus yang mengalir ke kabel utama. Kotoran debu dapat
dibersihkan menggunakan lap kain. Sementara itu, kotoran akibat oksidasi dapat dengan
mudah diatasi dengan menyiramkan air panas pada terminal dan juga dibersihkan
menggunakan lap kain sampai bersih. Kerusakan terminal bateri yang parah (cacat) juga akan
mengakibatkan terpasangnya terminal (+) maupun (-) tidak kencang. Ini dapat
mengakibatkan masalah pada sistem kelistrikan otomotif secara keseluruhan. Jika memang
kerusakan terminal cukup parah maka jalan satu-satunya adalah mengganti baterai.
JONATAN HUTAPEA
Xll TKR 1, 6 MARET 2021

Pemeriksaan selanjutnya dilakukan dengan memeriksa jumlah cairan elektrolit baterai.


Jumlah cairan elektrolit baterai dapat diketahui dengan melihat tinggi cairan yang ada di
samping kotak baterai. Biasanya ditandai dengan “batas atas” dan “batas bawah”. Jumlah
cairan elektrolit tidak boleh melewati kedua batas tersebut. Dalam arti kata bahwa cairan
tidak boleh di bawah batas bawah dan cairan pun tidak boleh di atas batas atas. Atau secara
sederhana cairan elektrolit hanya boleh berada di antara kedua batas ini saja.
Pemeriksanaan selanjutnya adalah untuk memeriksa tutup baterai mobil dan melihat
saluran ventilasi. Pemeriksaan pun dilakukan secara visual dari kerusakan fisik keduanya.
Tutup baterai dan lubang ventilasi memiliki peran untuk menjadi tempat penutup sekaligus
saluran gas hasil reaski kimia saat terjadinya proses pengisian baterai dan pengosongan
baterai. Masalah akan terjadi jika lubang ventilasi pada baterai tidak terbuka. Gas hasil reaksi
kimia tidak dapat keluar dari kotak baterai. Akibatnya adalah kotak baterai akan menjadi
menggembung akibat menahan tekanan yang diberikan oleh gas tersebut. Oleh sebab itu
pastikan lubang ventilasi yang ada di setiap tutup baterai tidak tersumbang. Selain itu, tutup
baterai harus juga terpasang dengan kencang. Cairan elektrolit baterai akan tumpah jika tutup
baterai tidak kencang. Tumpahnya cairan elektrolit akan mengakibatkan kerusakan pada cat
di sekitar baterai dan tentu akan membuat korosi pada bodi lebih cepat.
Pemeriksaan selanjutnya adalah memeriksa tegangan baterai mobil. Pemeriksaan
dilakukan dengan menggunakan alat ukur yakni AVO meter. Cara mengukur tegangan
baterai cukup mudah. 1) Setting AVO meter ke skala 0 dengan posisi selektor pada DC Volt
di atas 12 volt. 2) Pasang probe merah (+) ke terminal (+) baterai dan probe (-) ke terminal
(-) baterai. 3) Baca hasil pengukuran. Hasil pengukuran harusnya di atas 12 volt. Jika berada
di bawah nilai tersebut maka baterai mobil perlu di-charger. Kemungkinan lain jika di bawah
nilai tersebut adalah baterai mobil rusak dan harus diganti.
Pemeriksaan terakhir yang perlu dilakukan adalah memeriksa berat jenis cairan elektrolit
baterai. Pemeriksaan berat jenis ini dilakukan dengan menggunakan alat khusus yakni
hydrometer. Nilai berat jenis cairan elektrolit baterai diperiksa untuk setiap sel baterai. Jika
nilai pengukuran berat jenis berkisar antara 1,25 hingga 1,27 maka cairan elektrolit dalam
kondisi baik.

2. Kabel
Untuk pemeriksaan kabel-kabel gunakan test pen, AVO meter dan test lamp. Jikalau
kabel terkupas atau putus silahkan untuk menyambungnya dan jangan lupa untuk
mengisolasi atau mengganti baru kabel tersebut.

3. Komponen Pelindung Dan Komponen Penghubung Serta Pengaman Sirkuit


Komponen pelindung terdiri dari:
a) Junction block
Junction Block (J/B) dan Relay Block (R/B) adalah suatu kotak (block) tempat
pengelompokan konektor untuk sirkuit kelistrikan. Perbedaanya adalah pada junction
block terdapat (Printed Circuit Board) atau papan cetakan sirkuit. Pada relay block,
terdapat, relay, sekring / fuse dan fusible link
b) Konektor
Konektor berfungsi untuk menghubungkan dua jaringan kabel / jaringan kebel dengan
komponen. Konektor dibagi menjadi : Male dan female.
c) Baut massa
JONATAN HUTAPEA
Xll TKR 1, 6 MARET 2021

d) Baut Massa berfungsi untuk menghubungkan jaringan kabel ke body kendaraan


(massa).
Komponen penghubung terdiri dari:
a) Saklar
Saklar (switch) berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan arus listrik pada
sirkuit kelistrikan. Ada beberapa tipe switch, yaitu :
i. Saklar putar
Pengoperasian ini dengan cara diputar. Switch putar digunakan pada kunci
kontak, wiper, dan head lamp.
ii. Saklar tekan
Pengoperasian Switch ini dengan cara ditekan. Switch tekan digunakan pada
lampu hazard, washer.
iii. Saklar ungkit
Switch ini digunakan pada lampu hazard, dan kabut.
iv. Saklar tuas
Pengoperasiannya Switch ini dengan cara digerakan ke atas, kebawah, kekiri,
kekanan. Switch ini digunakan pada lampu sein.
v. Reed switch
Switch ini akan “ON” saat ferrite magnet bertemu dengan reed switch. Dan
digunakan pada water sedimeter dan indikator permukaan minyak rem.
vi. Temperature switch
Switch ini bekerja berdasarkan perubahan suhu. Dan digunakan pada sistem
kelistrikan Water Temperature Gauge.
Komponen pengaman sirkuit berfungsi untuk mencegah rusaknya komponen-
komponen kelistrikan akibat arus yang berlebihan. Ada tiga jenis pelindung sirkuit :
a) Sekring atau Fuse
Fuse dibagi 2 tipe, Blade dan Cartridge (tabung)
b) Fusible link
Fusible link dibagi 2 tipe, Cartridge dan link (kabel)
c) Circuit breaker
Circuit breaker adalah komponen pelindung yang didesain untuk membuka saat arus
yang berlebihan melewatinya.

4. Lampu-Lampu dan Kelistrikan Tambahan


a) Sistem penerangan
Setiap kendaraan wajib memiliki sistem penerangan. Penerangan merupakan faktor
utama yang dapat menjaga keselamatan saat berkendara. Sistem penerangan
merupakan instalasi dari berbagai rangkaian penerangan pada kendaraan atau semua
sistem kelistrikan bodi kendaraan yang bertujuan untuk menjamin keamanan dan
kenyamanan saat berkendara. Fungsi sistem penerangan adalah sebagai penerangan
pada kendaraan dan memberikan tanda atau indikator pada pengendara lain. Apa-apa
saja itu?
i. Lampu dekat
Jenis lampu ini adalah lampu yang paling mudah dijumpai dan paling simpel.
Lampu dekat atau low beam memiliki jangkauan sinar yang sangat pendek,
makanya disebut sebagai lampu dekat. Biasanya, ketika mobil memasuki
JONATAN HUTAPEA
Xll TKR 1, 6 MARET 2021

daerah pemukiman warga, lampu ini bakal sangat dibutuhkan supaya tak
mengganggu orang-orang di sekitar jalan.
ii. Lampu jauh
Sebaliknya, ada lampu jauh yang berguna untuk menerangi jalanan saat
berkendara. Jangkauan sinar yang dihasilkan lampu ini lebih jauh daripada
lampu dekat. Makanya,lampu ini juga disebut sebagai High Beam. Lampu ini
adalah lampu wajib digunakan saat sedang berkendara di jalan-jalan besar,
khususnya ketika hari sudah mulai gelap.
iii. Lampu kabut
Lampu ini sifatnya mengikuti kondisi tempat dan cuaca. Ketika sedang berada
di daerah yang berkabut, lampu ini sebaiknya digunakan. Lampu yang disebut
juga sebagai Fog Lamp ini, biasanya terletak di depan dan belakang mobil.
Fungsi Fog Lamp di belakang mobil adalah untuk memberi tanda kepada
mobil lainnya, supaya mereka bisa menjaga jarak.
iv. Lampu senja
Lampu ini mesti akan dinyalakan ketika sore telah tiba, sesuai dengan
namanya. Lampu senja disebut juga sebagai lampu kota, fungsinya, untuk
memberi tanda kepada kendaraan lainnya, jika mobil kita berada di suatu
lintasan yang sama.
v. Lampu tail
Lampu tail atau stop lampu yang terletak di belakang mobil. Biasanya, lampu
senja dan lampu tail terhubung melalui saklar yang sama. Jadi, ketika lampu
senja dinyalakan, lampu stail pun akan ikut menyala. Kalau lampu senja
berfungsi untuk memberi tanda kepada kendaraan lainnya, khususnya mobil
yang berada di depan, lampu tail berguna untuk memberi tanda kepada mobil
di belakang.
vi. Lampu rem
Tentu untuk memberi sinyal kepada mobil di belakang supaya mengurangi
kecepatannya.
vii. Lampu sein
Lampu ini berfungsi untuk memberikan tanda bahwa kendaraan akan
berbelok. Pengemudi wajib menyalakan lampu sein sesuai dengan arah yang
bakal dituju. Lampu sein bakal menyala di bagian depan dan belakang mobil
sebagai peringatan kendaraan lain, bahkan orang lain.
viii. Lampu hazard
Lampu hazard bisa menyalakan keempat lampu sein secara bersamaan.
Lampu ini adalah sinyal bahaya atau darurat. Biasanya, lampu hazard akan
digunakan ketika mobil sedang dalam iring-iringan mengantar jenazah. Tak
jarang juga, lampu hazard dinyalakan ketika mobil tengah dilanda hujan deras,
dilengkapi dengan kabut tebal.
ix. Lampu mundur
Lampu yang berada di bagian belakang mobil ini akan menyala saat mobil
sedang melaju mundur. Lampu ini berfungsi memberikan tanda kepada mobil
lain di belakang, supaya mereka tahu bahwa ada mobil yang hendak mundur.
b) Power mirror dan power window
JONATAN HUTAPEA
Xll TKR 1, 6 MARET 2021

Electric mirror atau spion elektrik adalah sepasang spion yang memiliki fungsi sama
dengan spion pada umumnya, namun sudut pandang pada elektrik mirror dapat
disesuaikan oleh pengguna untuk menjamah area yang lebih luas dan jelas. Hal ini
akan mengatasi permasalah yang terjadi pada spion biasa. Pada spion biasa, kita perlu
menyesuaikan sudut spion secara manual sebelum berkendara untuk memperoleh
sudut pandang yang sesuai. Tentunya hal ini lebih rumit dan tidak efektif. Untuk itu,
elektrik mirror hadir sebagai fitur penyesuaian kaca spion melalui sentuhan tombol.
Sehingga, kapanpun kita dapat mengubah sudut pandang mirror atau spion dengan
mudah dan efektif. Sesuai namanya, elektrik mirror memiliki berbagai komponen
elektronika yang saling terintegrasi untuk memposisikan mirror dengan ketepatan
tinggi.
Komponen elektrik mirror yaitu ; 4 way mirror switch, L/R Switch Button, Mirror
Motor, Mirror Housing, Mirrors, Fuse, relay dan kabel. Cara kerja elektrik mirror
dimulai saat kunci kontak berada pada posisi ON yang dipicu oleh sentuhan pengguna
ke mirror switch. Arus dari baterai masuk relay elektrik mirror dan keluar menuju
saklar atau switch mirror.
Didalam switch mirror terdapat rangkaian saklar kombinasi yang memiliki 4 tombol
dengan kontrol yang berbeda. Kemudian ada tiga output dari saklar mirror switch ke
tiap mirror. Tiga output tersebut terkait power L/H motor, power Up/Down motor,
dan ground. Arus akan keluar dari ketiga output ini sesuai pengolahan didalam saklar
elektrik mirror. Arus yang keluar dari switch masuk ke motor dan tersambung dengan
ground. Sehingga motor mirror berputar. Putaran tersebut diubah menjadi gerakan
Up/Down atau Left/Right melalui tuas didalam mirror housing. Hal itu menyebabkan
mirror bergerak sesuai keinginan pengguna.
Sedangkan power window adalah sistem mekanik yang tetap perlu digunakan untuk
menjaganya tetap bekerja normal, sehingga kamu perlu untuk membuka dan menutup
jendela pintu mobil yang jarang kamu gunakan secara rutin untuk membuatnya lebih
awet.  Sistem power window sendiri memiliki rangkaian khusus yang terdapat
didalam pintu mobil. Dimana rangkaian tersebut tersusun dari begitu banyak
komponen power window yang saling terhubung. Dan berikut ini adalah beberapa
daftar komponen yang ada pada sistem power window mobil diantaranya, baterai
(accu/aki), fuse (sekring), kunci kontak, relay, saklar power window, saklar tunggal,
motor power window, regulator power window, transfer gear, kawat penghubung,
glass holder, glass holder track.
Untuk menaikan kaca tentu saja kita harus menaikan saklar kearah atas. Yang dimana
pada saat bersamaan, arus listrik dari bateri akan dialirkan ke fuse > kunci kontak >
circuit breaker > terminal up > saklar > motor penggerak > terminal salkar E > massa.
Putaran motor listrik tersebut akan difungsikan untuk menggerakan transfer gear pada
power window mekanisme kabel atau regulator. Sampai disini, gerakan tersebut akan
di ubah menjadi gerakan naik sehingga kaca akan bisa bergerak.
Untuk menurunkan kaca tentu kita harus menurunkan salkar kearah bawah. Yang
dimana disaat bersamaan, motor listrik akan berputar berlawanan arah jarum jam
melalui fuse > kunci kontak > circuit breaker > terminal down > saklar > motor
penggerak > terminal salkar E > massa. Pada saat tersebut, putaran motor akan
diteruskan melalui regulator atau transfer gear untuk menggerakan kabel penghubung
yang membuat posisi kaca bergerak ke arah bawah atau turun.

Anda mungkin juga menyukai