Anda di halaman 1dari 16

Jurnal Lex Suprema

ISSN: 2656-6141 (online)


Volume 2 Nomor I Maret 2020
Artikel

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN PT. PLN


(PERSERO) BALIKPAPAN TERKAIT ADANYA PEMADAMAN
LISTRIK

LEGAL PROTECTION AGAINST CONSUMERS PT. PLN (PERSERO)


BALIKPAPAN RELATED POWER OUTAGE

Sayyid Muhammad Zein Alydrus1, Suhadi2, & Ratna Lutfitasari3


Fakultas Hukum Universitas Balikpapan
Jl. Pupuk Raya, Gn Bahagia, Balikpapan Selatan, Kalimantan Timur
Sayyidmzeina@gmail.com, suhadi@uniba-bpn.ac.id, ratna.luhfitasari@uniba-bpn.ac.id

ABSTRAK
Pemadaman listrik yang di lakukanPT. PLN (Persero) Balikpapan yang mengganggu aktivitas
konsumen Kota Balikpapan, melindungi hak-hak konsumen merupakan kewajiban pelaku usaha.
Rumusan masalah dalam penulisan ini adalah bagaimanakah perlindungan hukum terhadap
konsumen yang mengalami kerugian atas terjadinya pemadaman listrik oleh PT.PLN (Persero)
Balikpapan. Metode yang dipergunakan adalah pendekatan yuridis empiris yang ditunjang dengan
data wawancara serta peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan penelitian ini yaitu
pendekatan dengan konsep memandang hukum identik dengan norma-norma tertulis yang dibuat
oleh lembaga atau pejabat negara yang berwenang yang ditunjang data primer dan data sekunder,
yang terdiri dari bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder dengan prosedur pengumpulan
data dengan cara studi pustaka. Hasil dari penelitian adalah pertama Perlindungan Hukum yang
dilakukan PT. PLN terkait pemadaman listrik di Kota Balikpapan, berupa perlindungan hukum
preventif yaitu melakukan sosialisasi terkait pemadaman listrik, kemudian perlindungan hukum
represif berupa kompensasi pengurangan biaya tarif listrik berdasarkan Pasca prabayar dan token
20% untuk pelanggan bersubsidi dan 35% untuk non-subsidi berdasarkan Peraturan Menteri ESDM
No.27 Tahun 2017 yaitu apabila pemadaman listrik tidak sesuai dengan SOP dan menimbulkan
kerugian, maka masyarakat Kota Balikpapan berhak menyampaikan keluhan pelanggan. Darihasil
penelitian dapat disimpulkan bahwa mekanisme perlindungan hukum kepada konsumenkurang
berjalan maksimal.

Kata Kunci: Listrik, Perlindungan Konsumen, Konsumen PT. PLN (Persero)

ABSTRACT
Power outages by PT. PLN (Persero) Balikpapan, which disrupts the activities of the consumers of
Balikpapan City, protecting consumer rights is an obligation of business actors.. The formulation of
the problem is how legal protection for consumers who suffer losses due to power outages by PT PLN
(Persero) Balikpapan. The method used is to support empirical juridical supported by interview data
and requests for assistance related to this research in question. the concept of looking at law is
identical to written norms made by state institutions or officials who request primary data and
secondary data, consisting of primary legal material and secondary legal material with data
collection procedures by means of literature study. The results of the study are the first Legal
Protection conducted by PT. PLN related to power outages in Balikpapan City, consisting of
preventive legal protection that is conducting socialization related to power outages, then
representing legal protection consisting of negotiations related to licensing fees based on postpaid
postpaid and tokens of 20% for subsidized and 35% for non-licensing in accordance with regulations

1
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Balikpapan
2
Dosen Fakultas Hukum Universitas Balikpapan
3
Dosen Fakultas Hukum Universitas Balikpapan
362
Jurnal Lex Suprema
ISSN: 2656-6141 (online)
Volume 2 Nomor I Maret 2020
Artikel

Minister of Energy and Mineral Resources No.27 of 2017 stating that power outages are not in
accordance with the SOP and cause losses, then the people of Balikpapan City are entitled to receive
customer complaints. From the results of the study it can be concluded that the protection of
consumers is less than the maximum

Keywords: Electricity, Consumen Protection, Consumers of PT. PLN (Persero)

memperlakukan dan melayani konsumen


I. PENDAHULUAN secara benar, jujur dan tidak diskriminatif.
A. Latar Belakang Selain itu, PT. PLN (Persero) juga wajib
Listrik merupakan kebutuhan manusia memperhatikan hak konsumen agar dapat
yang sangat penting, sejak adanya listrik tercipta kerjasama yang baik antara
manusia mengalami kemajuan yang sangat konsumen dan pelaku usaha, mengingat
pesat dalam berbagai bidang, yang konsumen tidak secara langsung memiliki
menonjol adalah dalam bidang teknologi hubungan hukum dengan pelaku usaha.
elektronik. Sebelum adanya listrik hampir Dengan terbentuknya Undang-undang
semua benda dan alat bantu manusia dalam Nomor 8 Tahun 1999 Tentang
kehidupan sehari-hari digerakkan dengan Perlindungan Konsumen (UUPK)
tenaga manusia ataupun alam. dimaksudkan untuk menjadi landasan
Ketenagalistrikan di Indonesia dimulai hukum yang kuat bagi pemerintah dan
pada akhir abad ke-19, penyediaan energi lembaga perlindungan konsumen swadaya
listrik di Indonesia sampai dengan saat ini masyarakat untuk melakukan upaya
masih dikelola oleh Badan Usaha Milik pemberdayaan konsumen melalui
Negara (BUMN) yaitu PT. PLN (Persero). pembinaan dan pendidikan konsumen.
Suatu perusahaan listrik milik negara ini Ketentuan Pasal 29 ayat 1 (E) Undang-
telah banyak memberikan kontribusi yang Undang Nomor 30 Tahun 2009 Tentang
besar dalam memasok kebutuhan listrik Ketenagalistrikan dijelaskan bahwa
untuk masyarakat demi meningkatkan konsumen berhak mendapat ganti rugi
kualitas mutupelayanan dan memperbaiki apabila terjadi pemadaman yang
kinerja, maka PT. PLN (Persero) diakibatkan kesalahan dan/atau kelalaian
menerapkan program Good Corporate pengoperasian oleh pemegang izin usaha
Governance (GCG) sebagaimana penyediaan tenaga listrik sesuai syarat
diamanatkan didalam Peraturan Menteri yang diatur dalam perjanjian jual beli
Negara BUMN Nomor Per-01/MBU/2011 tenaga listrik.
tentang penerapan Good Corporate Adanya keluhan pemadaman listrik
Governance (GCG) pada BUMN. 4 tersebut, menurut lembaga non-
Perusahaan listrik PT. PLN (Persero) pemerintah yang terdaftar dan diakui oleh
sudah lama ada dan berkembang untuk pemerintah yang mempunyai kegiatan
memenuhi kebutuhan rakyat akan energi menangani perlindungan konsumen di
listrik. Perusahaan tersebut mempunyai wilayah Kalimantan yaitu Yayasan
program unggulan yaitu program listrik Lembaga Perlindungan Konsumen
pasca bayar dan listrik prabayar (listrik Kalimantan (YLPKK) area Kalimantan,
pintar) dan dapat dinikmati masyarakat di masyarakat masih sering menganggap
seluruh Indonesia. Sebagai pelaku usaha di bahwa pemadaman yang dilakukan PT.
bidang jasa penyedia listrik, maka PT. PLN (Persero) Area Kota Balikpapan
PLN (Persero) berkewajiban

4
http://www.pln.co.id/?p=6498, diakses pada
tanggal 5 Mei 2017 pukul 11.40 wita
363
Jurnal Lex Suprema
ISSN: 2656-6141 (online)
Volume 2 Nomor I Maret 2020
Artikel

sebagai sebuah kewajaran sehingga penulis hanya membahas bentuk


cenderung menerimanya begitu saja. 5 perlindungan preventif dan represif akibat
Kerugian dari pihak konsumen adanya pemadaman listrik
mengakibatkan adanya wanprestasi karena
tidak terpenuhinya isi hak dan kewajiban B. Rumusan Masalah
masing-masing yang telah mengikat Bagaimanakah perlindungan hukum
konsumen dan pelaku usaha Apabila ada terhadap konsumen yang mengalami
tuntutan dan mempunyai bukti kuat bahwa kerugian atas terjadinya pemadaman listrik
pelaku usaha melakukan wanprestasi atas oleh PT.PLN (PERSERO) Balikpapan?
konsumen maka pihak pelaku usaha
bertanggung jawab memberikan ganti rugi C. Metode Penelitian
atas penggunaan tenaga listrik. Dalam pelaksanaan penelitian
Pemberian ganti rugi atau kompensasi mengunakan pendekatan hukum yuridis
adalah hak dari masyarakat yang menjadi empiris yang dimaksud dengan yuridis
pelanggan sehingga dapat diperhitungkan. empiris adalah yakni suatu metode
begitu pula sebaliknya konsumen penelitian hukum. Metode penelitian
berkewajiban bertanggung jawab atas hak- hukum empiris adalah suatu prosedur
hak nya. Namun selama ini, keluhan- penelitian dengan cara pendekatan
keluhan yang disampaikan oleh dilakukan dilapangan untuk menemukan
masyarakat kepada lembaga konsumen kebenaran berdasarkan fakta keilmuan
hanya sebatas lisan saja. Selain hukum. Tipe penelitian hukum yang
mendapatkan ganti rugi, masyarakat juga Digunakan yakni melalui pendekatan-
berhak mendapatkan informasi terkait pendekatan yang digunakan di dalam
rencana PT. PLN (Persero) dalam penelitian ini adalah hasil wawancara dari
pelaksanaan pemadaman listrik. 6 Hal beberapa responden terkait dengan
tersebut menggambarkan kondisi dari perlindungan konsumen terhadap para
kualitas pelayanan yang diberikan oleh PT. pelaku usaha penyediaan tenaga listrik dan
PLN (Persero) sebagai pelaku usaha dalam peraturan-peraturan yang bernashab pada
bisnis pelayanan listrik kepada pelayanan serta perlindungan konsumen.
konsumennya
Terdapat jurnal berisi isu pembahasan D. Tinjauan Pustaka
yang serupa dalam jurnal ius quia iustum 1. Pengertian Perlidungan Hukum
vol. 10 tentang Pelayanan Konsumen Perlindungan hukum adalah
Ketenagalistrikan menurut undang-undang perlindungan akan harkat dan martabat,
no. 8 tahun 1999 (program studi magister serta pengakuan terhadap hak-hak asasi
ilmu hukum) oleh penulis Muhammad manusia yang dimiliki oleh subyek
April tahun 2010 Universitas Islam hukum berdasarkan ketentuan hukum
Indonesia. Namun pembahasan yang dari kesewenangan atau sebagai
diangkat yakni mengkaji tentang pelayanan kumpulan peraturan atau kaidah yang
ketenagalistrikan yang menghubungkan akan dapat melindungi suatu hal dari hal
konsumen dan PLN dari segala aspek yang lainnya. Berkaitan dengan konsumen,
disediakan oleh PLN, sedangkan penelitian berarti hukum memberikan
perlindungan terhadap hak-hak
5
“Proaktif bila Dirugikan,” PROKAL.co, 2017, pelanggan dari sesuatu yang
https://kaltim.prokal.co/read/news/298969-
proaktif-bila-dirugikanl.
6
Kunto Wibisono, “PLN, Mana Kompensasi
Pemadaman Listrik?,” ANTARA News, 2010,
https://www.antaranews.com/berita/217844/pln-
mana-kompensasi-pemadaman-listrik.
364
Jurnal Lex Suprema
ISSN: 2656-6141 (online)
Volume 2 Nomor I Maret 2020
Artikel

mengakibatkan tidak terpenuhinya hak- melindungi subyek-subyek hukum


hak tersebut.7 melalui peraturan Perundang-undangan
Perlindungan hukum adalah yang berlaku dan dipaksakan
penyempitan arti dari perlindungan, pelaksanaannya dengan suatu sanksi.
dalam hal ini hanya perlindungan oleh Perlindungan hukum dapat dibedakan
hukum saja. Perlindungan yang menjadi dua, yaitu:
diberikan oleh hukum, terkait pula a) Perlindungan Hukum Preventif
demgam adanya hak dan kewajiban, Perlindungan yang diberikan oleh
dalam hal ini yang dimiliki oleh pemerintah dengan tujuan untuk
manusia sebagai isu subyek hukum mencegah sebelum terjadinya
dalam interaksinya dengan sesama pelanggaran. Hal ini terdapat
manusia serta lingkungannya. Sebagai dalam peraturan perundang-
subyek hukum manusia memiliki hak undangan dengan maksud untuk
dan kewajiban untuk melakukan suatu mencegah suatu pelanggaran serta
tindakan hukum. 8 Menurut Setiono, memberikan rambu-rambu atau
perlindungan hukum adalah tindakan batasan-batasan dalam melakukan
atau upaya untuk melindungi sutu kewajiban.
masyarakat dari perbuatan sewenang- b) Perlindungan Hukum Represif
wenang oleh penguasa yang tidak sesuai Perlindungan hukum represif
dengan aturan hukum, untuk merupakan perlindungan akhir
mewujudkan ketertiban dan berupa sanksi seperti denda,
ketentraman sehingga memungkinkan penjara, dan hukuman tambahan
manusia untuk menikmati martabatnya yang diberikan apabila sudah
sebagai manusia.9 Menurut Muchsin, terjadi sengketa atau telah
perlindungan hukum merupakan dilakukan suatu pelanggaran.11
kegiatan untuk melindungi individu Menurut Philipus M. Hadjon, bahwa
dengan menyerasikan hubungan nilai- sarana perlindungan Hukum ada dua
nilai atau kaidah-kaidah yang menjelma macam, yaitu:
dalam sikap dan tindakan dalam a) Sarana Perlindungan Hukum
menciptakan adanya ketertiban dalam Preventif
pergaulan hidup antar sesama Pada perlindungan hukum
10
manusia. preventif ini, subyek hukum
Menurut Muchsin, perlindungan diberikan kesempatan untuk
hukum merupakan suatu hal yang mengajukan keberatan atau
pendapatnya sebelum suatu
keputusan pemerintah mendapat
7
M. Hadjon Philipus, Perlindungan Hukum Bagi bentuk yang definitif. Tujuannya
Rakyat di Indonesia (Surabaya: Bina Ilmu, 1987),
hlm.25.
adalah mencegah terjadinya
8
Christine ST Kansil dan Christine ST Kansil, sengketa. Perlindungan hukum
Pengantar Ilmu Hukum (Jakarta: Balai Pustaka, preventif sangat besar artinya bagi
2002), hlm.102. tindak pemerintahan yang
9
Arif Kurniawan, “Perliindungan Hukum Terhadap didasarkan pada kebebasan
Warga Tanah Air” (Thesis, MIH UMY, 2018),
http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/210
bertindak karena dengan adanya
08. perlindungan hukum yang
10
H. Muchsin dan Fadillah Putra, Hukum dan preventif pemerintah terdorong
kebijakan publik: analisis atas praktek hukum dan untuk bersifa hati-hati dalam
kebijakan publik dalam pembangunan sektor mengambil keputusan yang
perekonomian di Indonesia (Universitas Sunan
Giri Surabaya bekerjasama dengan Averoes Press,
11
2002), hlm.14. Ibid. hlm. 20
365
Jurnal Lex Suprema
ISSN: 2656-6141 (online)
Volume 2 Nomor I Maret 2020
Artikel

didasarkan pada diskresi. Di LPSK atau lembaga lainnya sesuai


Indonesia belum ada pengaturan dengan ketentuan Undang-Undang
khusus mengenai perlindungan ini.Keadilan dibentuk oleh pemikiran
hukum preventif. yang benar, dilakukan secara adil dan
b) Sarana Perlindungan Hukum jujur serta bertanggung jawab atas
Represif tindakan yang dilakukan. Rasa keadilan
Perlindungan hukum yang represif dan hukum harus ditegakkan
bertujuan untuk menyelesaikan berdasarkan Hukum Positif untuk
sengketa. Penanganan menegakkan keadilan dalam hukum
perlindungan hukum oleh sesuai dengan realitas masyarakat yang
Pengadilan Umum dan menghendaki tercapainya masyarakat
Pengadilan Administrasi di yang aman dan damai. Keadilan harus
Indonesia termasuk kategori dibangun sesuai dengan cita hukum
perlindungan hukum ini.Prinsip (Rechtidee) dalam negara hukum
perlindungan hukum terhadap (Rechtsstaat), bukan negara kekuasaan
tindakan pemerintah bertumpu (Machtsstaat). Hukum berfungsi
dan bersumber dari konsep sebagai perlindungan kepentingan
tentang pengakuan dan manusia, penegakkan hukum harus
perlindungan terhadap hak-hak memperhatikan 4 unsur :
asasi manusia karena menurut a) Kepastian hukum
sejarah dari barat, lahirnya (Rechtssicherkeit);
konsep-konsep tentang pengakuan b) Kemanfaat hukum
dan perlindungan terhadap hak- (Zeweckmassigkeit);
hak asasi manusia diarahkan c) Keadilan hukum (Gerechtigkeit);
kepada pembatasan-pembatasan dan
dan peletakan kewajiban d) Jaminan hukum (Doelmatigkeit).13
masyarakat dan pemerintah. Aturan hukum baik berupa undang-
Prinsip kedua yang mendasari undang maupun hukum tidak tertulis,
perlindungan hukum terhadap dengan demikian, berisi aturan-aturan
tindak pemerintahan adalah yang bersifat umum yang menjadi
prinsip negara hukum. Dikaitkan pedoman bagi individu bertingkah laku
dengan pengakuan dan dalam hidup bermasyarakat, baik dalam
perlindungan terhadap hak- hubungan dengan sesama maupun
hakasasi manusia, pengakuan dan dalam hubungannya dengan
perlindungan terhadap hak-hak masyarakat. Aturan-aturan itu menjadi
asasi manusia mendapat tempat batasan bagi masyarakat dalam
utama dan dapat dikaitkan dengan membebani atau melakukan tindakan
tujuan dari negara hukum. 12 terhadap individu. Adanya aturan
Pengertian perlindungan menurut semacam itu dan pelaksanaan aturan
ketentuan Pasal 1 butir 6 Undang- tersebut menimbulkan kepastian hukum.
Undang Nomor 13 Tahun 2006 tentang Dengan demikian, kepastian hukum
Perlindungan Saksi dan Korban mengandung dua pengertian, yaitu
menentukan bahwa perlindungan adalah pertama, adanya aturan yang bersifat
segala upaya pemenuhan hak dan umum membuat individu mengetahui
pemberian bantuan untuk memberikan perbuatan apa yang boleh atau tidak
rasa aman kepada Saksi dan/atau boleh dilakukan dan dua, berupa
Korban yang wajib dilaksanakan oleh
13
Haji Ishaq, Dasar-Dasar Ilmu Hukum (Jakarta:
12
Philipus M. Hadjon.Op.Cit. hlm. 30 Sinar Grafika, 2016), hlm.43.
366
Jurnal Lex Suprema
ISSN: 2656-6141 (online)
Volume 2 Nomor I Maret 2020
Artikel

keamanan hukum bagi individu dari dari saluran lain, yaitu dengan
kesewenangan pemerintah karena mengonstruksikan faktafakta pada
dengan adanya aturan yang bersifat peristiwa itu ke dalam suatu perbuatan
umum itu individu dapat mengetahui melawan hukum. Dalam kaitannya
apa saja yang boleh dibebankan atau dengan perlindungan konsumen
dilakukan oleh Negara terhadap khususnya menentukan tanggung jawab
individu. Kepastian hukum bukan hanya pelaku usaha dengan konsumen yang
berupa pasal dalam undang-undang, menderita kerugian karena produk
melainkan juga adanya konsistensi cacat, maka fakta-fakta sekitar peristiwa
dalam putusan Hakim antaraputusan yang menimbulkan kerugian itu terlebih
hakim yang satu dengan putusan hakim dahulu dikualifisir menjadi suatu
yang lainnya untuk kasus serupa yang perbuatan melawan hukum. Artinya
telah diputuskan. 14 dapat ditunjukkan bahwa perbuatan
pelaku usaha adalah perbuatan yang
2. Pengertian Pertanggungjawaban melanggar hukum, baik itu berupa
Hukum pelanggaran terhadap hak-hak
konsumen, atau pelaku usaha
Tanggung jawab juga berarti berbuat
melakukan perbuatan yang bertentangan
sebagai perwujudan kesadaran akan
dengan kewajiban hukumnya sendiri,
kewajibannya. Ridwan Halim
melanggar kesusilaan, ataupun telah
mendefinisikan tanggung jawab hukum
melakukan sesuatu yang bertentangan
sebagai sesuatu akibat lebih lanjut dari
dengan kepatutan dan pergaulan hidup
pelaksanaan peranan, baik peranan itu
masyarakat dalam menjalankan
merupakan hak dan kewajiban ataupun
usahanya, khususnya kepatutan dalam
kekuasaan. Secara umum tanggung
hal berproduksi dan mengedarkan
jawab hukum diartikan sebagai
produknya.16
kewajiban untuk melakukan sesuatu
Bentuk bentuk Pertanggungjawaban
atau berperilaku menurut cara tertentu
Hukum meliputi:
tidak menyimpang dari pertaturannya 15
a) Pertanggungjawaban Pidana
Apabila ternyata kerugian ini dapat
Suatu konsep yang terkait dengan
dibuktikan karena ada hubungan
teori kewajiban hukum adalah
perjanjian antara pelaku usaha dengan
konsep tanggung jawab hukum
konsumen, tahap selanjutnya adalah
(liability). Seseorang secara hukum
mencari dari bagian-bagian perjanjian
dikatakan bertanggung jawab untuk
yang tidak dipenuhi oleh pelaku usaha
suatu perbuatan tertentu adalah
sehingga mengakibatkan
bahwa dia dapat dikenakan suatu
kerugianterhadap konsumen. Jika
sanksi dalam suatu perbuatan yang
kerugian ini diakibatkan oleh peristiwa
berlawanan. Normalnya dalam kasus
ini maka seorang pelaku usaha dapat
sanksi dikenakan karena
dikategorikan sebagai pihak yang
perbuatannya sendiri yang membuat
wanprestasi. Apabila kerugian itu tidak
orang tersebut harus bertanggung
ada hubungan hukum yang berupa
jawab. Menurut teori tradisional
perjanjian antara pelaku usaha dan
terdapat 2 (Dua) bentuk pertanggung
konsumen maka harus dicari kesalahan
jawaban hukum, yaitu berdasarkan
kesalahan (based on faulth) dan
14
Peter Mahmud Marzuki, Pengantar ilmu hukum pertanggung jawaban mutlak
(Jakarta: Kencana, 2008), hlm 157-158. (absolute responsibility).
15
A. Ridwan Halim, Hukum administrasi negara
dalam tanya jawab (Ghalia Indonesia, 1988), hlm
16
73. Ibid,hlm 89
367
Jurnal Lex Suprema
ISSN: 2656-6141 (online)
Volume 2 Nomor I Maret 2020
Artikel

b) Pertanggungjawaban Perdata 3) Kerugian yang diderita


Apabila sesorang dirugikan Unsur yang esensial dari
karena perbuatan sesorang, sedang kesalahan perdata pada
diantara mereka itu tidak terdapat umumnya adalah kerugian
suatu perjanjian, maka berdasarkan yang diderita akibat suatu
Undang-Undang juga timbul atau perbuatan meskipun kesalahan
terjadi hubungan hukum antara orang dan kerugian perdata tidak
tersebut yang menimbulkan kerugian selalu jalan berbarengan karena
itu.17 Dengan meninjau perumusan masih ada kesalahan perdata,
luas dari perbuatan melawan hukum dimana apabila perbuatan dari
(Onrechmatige daad), maka yang salah seorang digugat maka
termasuk perbuatan melawan hukum tergugat sendiri yang harus
adalah setiap tindakan: membuktikan kerugian yang
1) Bertentangan dengan hak dideritanya.
orang lain; c) Pertanggungjawaban Administrasi
2) Bertentangan dengan Seperti halnya hukum pidana,
kewajiban hukumnya sendiri; hukum administrasi Negara adalah
3) Bertentangan dengan instrument hukum public yang
kesusilaan baik; penting dalam perlindungan
4) Bertentangan dengan konsumen. Sanksi-sanksi hukum
keharusan yang harus secara perdata dan pidana seringkali
diindahkan dalam pergaulan kurang efektif jika tidak disertai
masyarakat mengenai orang sanksi admininistratif. Secara
lain atau benda. administratif ditujukan kepada
Menurut Abdul Kadir Muhammad pelaku usaha, baik produsen
ada beberapa unsur kesalahan (principal) maupun pelaku usaha
perdata, yaitu:18 lainnya yang mendistribusikan
1) Pelanggaran Hak produknya. Semula sanksi
Hukum mengakui hak-hak administrative hanya dikonotasikan
tertentu baik mengenai hak sebagai pencabutan sepihak ijin yang
pribadi maupun hal kebendaan diberikan oleh pemerintah kepada
dan akan melindunginya pelaku usaha. Dalam pasal 60
dengan memaksa pihak yang Undang-Undang Perlindungan
melanggar untuk membayar Konsumen, bentuk sanksi
ganti rugi kepada pihak yang administrative telah diperluas, yaitu
dilanggar haknya. dapat berbentuk penetapan ganti
2) Unsur Kesalahan rugi.19 Penerapan sanksi
Pertanggung jawaban dalam administratif berupa penetapan ganti
kesalahan perdata biasanya rugi tampaknya cenderung menonjol
memerlukan unsur kesalahan dalam Undang-Undang Perlindungan
atau kesengajaan pada pihak Konsumen, mengingat Pasal 60
yang melakukan pelanggaran, adalah aturan tentang kewenangan
walaupun tingkat kesengajaan Badan Penyelesaian Sengketa
yang diperlukan biasanya kecil. Konsumen (BPSK), yang notabene
17
Az Nasution, Hukum perlindungan konsumen:
Suatu pengantar (Jakarta: Diadit Media, 2002),
19
hlm.14. Shidarta, Hukum Perlindungan Konsumen
18
Abdulkadir Muhammad, Hukum Perjanjian Indonesia (Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana
(Bandung: Alumni, 1986), hlm.197. Indonesia, 2004), hlm 117.
368
Jurnal Lex Suprema
ISSN: 2656-6141 (online)
Volume 2 Nomor I Maret 2020
Artikel

bukan pemerintah yang menerbitkan Ketenagalistrikan dan Pemegang Izin


ijin tersebut. Usaha
Ketenagalistrikan Untuk Kepentingan
II. PEMBAHASAN Umum dalam menyediakan
A. Hak dan Kewajiban PT. PLN tenaga listrik diberi hak untuk :
(Persero) 1. memeriksa instalasi ketenagalistrikan
Didalam Undang-undang perlindungan yang diperlukan olehmasyarakat,
konsumen diatur mengenai hak-hak dan baik sebelum maupun sesudah
kewajiban konsumen serta PT. PLN selaku mendapatsambungan tenaga listrik;
pelaku usaha. Berdasarkan kesembilan 2. mengambil tindakan atas
butir hak yang diberikan kepada konsumen pelanggaran perjanjian
yang diatur Undang-undang Perlindungan penyambungan listrik oleh pemakai;
Konsumen Pasal 4, terlihat bahwa 3. mengambil tindakan penertiban atas
persoalan kenyamanan, keamanan, serta pemakaian tenaga listrik secara tidak
keselamatan merupakan suatu hal yang sah.
utama dalam keberlangsungan (2) Pemegang Kuasa Usaha
perlindungan konsumen. Jasa yang Ketenagalistrikan dan Pemegang Izin
penggunaanya tidak memberikan Usaha Ketenagalistrikan Untuk
kenyamanan terlebih lagi yang tidak Kepentingan Umum tidak bertanggung
amanataupun membahayakan konsumen jawab atas bahaya terhadap kesehatan,
jelas tidak layak untuk diedarkan dalam nyawa, dan barang yang timbul karena
masyarakat. Selanjutnya, untuk menjamin penggunaan tenaga listrik yang tidak
bahwa suatu jasa dalam penggunaanya sesuai denganperuntukannya atau salah
akan nyaman, aman maupun tidak dalam pemanfaatannya.
membahayakan konsumen penggunaanya (3) Pemegang Kuasa Usaha
maka konsumen diberikan hak untuk Ketenagalistrikan dan Pemegang Izin
memilih jasa yang dikehendakinya Usaha
berdasarkan atas keterbukaan informasi Ketenagaan listrikan Untuk Kepentingan
yang benar, jelas, dan jujur. Jika terdapat Umum dalam menyediakan
penyimpangan yang merugikan, konsumen tenaga listrik wajib :
berhak untuk didengar, memperoleh 1. Memberikan pelayanan yang baik;
advokasi, pembinaan, perlakuan yang adil, 2. Menyediakan tenaga listrik secara
kompensasi sampai kepada ganti rugi. terus menerus dengan mutudan
Dilansir oleh media cetak tribun kaltim keandalan yang baik;
tanggal 28 juli 2016 pada Fakta tentang 3. Memberikan perbaikan, apabila ada
pemadaman listrik dikota balikpapan gangguan tenaga listrik;
sedikitnya dalam seminggu terdapat 4. Bertanggung jawab atas segala
pemadaman 3 kali di daerah Balikpapan kerugian atau bahaya
barat,wilayah kampung baru tengah terhadapnyawa, kesehatan, dan
Hubungan antara PT. (PLN) Persero barang yang timbul karena
dengan pelanggan atau konsumen dapat kelalaiannya.
terjadi dengan adanya kontrak yang telah Sedangkan hak dan kewajiban masyarakat
disepakati oleh kedua belah pihak. Pola sebagai konsumen listrik diatur dalam
hubungan tersebut diatur dalam pasal 25 pasal 26 Peraturan Pemerintah 10 tahun
Peraturan Pemerintah No 10 Tahun 1989 1989 sebagai berikut:
Tentang Penyediaan dan Pemanfaatan 1. Masyarakat di daerah usaha
tenaga listrik, yaitu : Pemegang Kuasa Usaha
Pasal 25 (Hak Pelaku Usaha) Ketenagalistrikan atau Pemegang
(1) Pemegang Kuasa Usaha Izin Usaha Ketenagalistrikan Untuk
369
Jurnal Lex Suprema
ISSN: 2656-6141 (online)
Volume 2 Nomor I Maret 2020
Artikel

Kepentingan Umum berhak Ada tiga asas yang berkembang


mendapat tenaga listrik yang sejalan dengan perkembangan
disediakan oleh Pemegang Kuasa hukum Perlindungan Konsumen
Usaha Ketenagalistrikan atau tentang kedudukan konsumen. Asas
Pemegang Izin tersebut antara lain:
UsahaKetenagalistrikan Untuk a) Let The Buyer Beware
Kepentingan Umum yang Asas ini berasumsi bahwa pelaku
bersangkutan. usaha dan konsumen adalah pihak
2. Masyarakat yang telah mendapat yang sama atau memiliki
tenaga listrik mempunyai hak untuk : kedudukan yang sejajar sehingga
a) Mendapat layanan yang baik; tidak diperlukan proteksi apapun.
b) Mendapat tenaga listrik secara b) The Due Care Theory
terus menerus dengan mutu dan Asas ini menyebutkan bahwa
keandalan yang baik pelaku usaha punya kewajiban
c) Mendapat pelayanan untuk untuk berhati-hati dalam
perbaikan apabila ada gangguan mengedarkan produknya, dengan
tenaga listrik untuk kepentingan asumsi bahwa pelaku usaha lebih
umum. tahu apa yang ada dalam
produknya dibandingkan dengan
B. Hak dan Kewajiban Konsumen PT. konsumen.
PLN (Persero) c) The Privity of Contract
Hubungan hukum antarapelaku usaha Asas ini berasumsi bahwa pelaku
dan konsumen sangat sering terjadi hanya usaha punya kewajiban untuk
sebatas kesepakatan lisan mengenai melindungi konsumen sepanjang
“harga, barang dan jasa” tanpa diikuti dan ada perjanjian.
ditindak lanjuti dengan suatu bentuk 2. Masyarakat yang telah mendapat
perjanjian tertulis yang ditanda tangani tenaga listrik mempunyai hak
oleh para pihak yang bersangkutan. Agar terhadap pelaku usaha untuk:
suatu perjanjian tersebut sah maka a) Mendapat pelayanan yang baik;
perjanjian tersebut harus memenuhi empat b) Mendapat tenaga listrik secara
unsur yang telah ditetapkan dalam Pasal terus menerus dengan mutu dan
1320 KUHP Perdata, yaitu: keandalan yang baik;
1. Sepakat mereka yang mengikatkan c) Mendapat pelayanan untuk
dirinya; perbaikan apabila ada gangguan
2. Kecakapan untuk membuat suatu tenaga listrik;
perikesepakatan antau sutu hal 3. Masyarakat yang telah mendapat
tertantu tenaga listrik mempunyai kewajiban
3. Suatu sebab yang halal kepala pelaku usaha :
Selanjutnya dalam pasal 1338 KUH a) Melakanakan pengamanan
Perdata ditegaskan bahwa semua terhadap bahaya yang mungkin
perjanjian yang dibuat secara sah berlaku timbul akibat pemanfaatan tenaga
sebagai undang-undang bagi mereka yang listrik;
membuatnya. Artinya selama ada b) Menjaga dan memelihara
kesepakatan anatra pihak mengenai harga keamanan instalasi
atas barnag dan jasa antara konsumen dan ketenagalistrikan;
pelaku usaha maka perjanjian tersebut c) Menggunakan tenaga listrik
mengikat, kecuali terdapat kekhilafan atau sesuai dengan peruntukannya.
penipuan atas diri konsumen 4. Masyarakat yang telah mendapat
1. Kedudukan Konsumen tenaga listrik bertanggungjawab
370
Jurnal Lex Suprema
ISSN: 2656-6141 (online)
Volume 2 Nomor I Maret 2020
Artikel

karena kesalahannya mengakibatkan c) Hak atas informasi yang benar,


kerugian bagi Pemegang Kuasa jelas dan jujur mengenai kondisi
Usaha Ketenagalistrikan atau dan jaminan barang atau jasa;
Pemegang Izin Usaha d) Hak untuk didengar pendapat dan
Ketenagalistrikan Untuk keluhannya atas barang atau jasa
Kepentingan Umum. yang digunakan;
Resolusi PBB No 39/248 tanggal e) Hak untuk mendapatkan advokasi,
16 April 1985 tentang Perlindungan perlindungan dan upaya
Konsumen (Giudelines for Consumer penyelesaian sengketa
Protection) juga merumuskan perlindungan konsumen secara
berbagai kepentingan konsumen patut;
yang perlu dilindungi, meliputi : f) Hak untuk mendapat pembinaan
a) Perlindungan konsumen dari dan pendidikan konsumen;
bahaya - bahaya terhadap g) Hak untuk diperlukan atau
kesehatan dan keamanannya. dilayani secara benar dan jujur
b) Promosi dan perlindungan serta tidak diskriminatif;
kepentingan ekonomi, sosial h) Hak untuk mendapatkan
konsumen Tersedianya informasi kompensasi, ganti rugi atau
yang memadai bagi konsumen penggantian, apabila barang atau
untuk memberikan kemampuan jasa yang diterima tidak sesuai
mereka melakukan pilihan yang dengan perjanjian atau
tepat sesuai kehendak dan sebagaimana mestinya;
kebutuhan pribadi. i) Hak-hak yang diatur dalam
c) Pendidikan Konsumen ketentuan peraturan perundang-
d) Tersedianya upaya ganti rugi undangan lainnya.
efektif. Dari Sembilan butir hak
e) Kebebasan untuk membentuk konsumen yang termuat dalam
organisasi konsumen atau orang Undang-undang Perlindungan
lainnya yang relevan dan Konsumen, terlihat bahwa masalah
memberkan kesempatan kepada kenyamanan, keamanan, dan
orang tersebut untuk keselamatan konsumen merupakan
menyuarakan pendapatnya dalam hal yang paling pokok dan utama
proses pengambilan keputusan dalam perlindungan konsumen
yang menyangkut kepentingan
mereka. C. Perlindungan Hukum Terhadap
Sedangkan dalam Pasal 4 Konsumen Yang Mengalami
Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 Kerugian Atas Terjadinya
Tentang Pelindungan Konsumen Pemadaman Listrik Oleh PT.PLN
mengatur tentang hak konsumen, (Persero)
antara lain : Menyangkut persoalan keadilan
a) Hak atas kenyamanan, keamanan bukanlah barang haram dinegara hukum.
dan keselamatan dalam Penyelesaian diluar pengadilan biasa jadi
mengkonsumsi barang atau jasa; lebih baik. Itulah sebabnya mengapa
b) sebelum proses peradilan perkara (perdata)H
ak untuk memilih barang atau jasa hakim meminta para pihak untuk berdamai
serta mendapatkan barang dan (menyelesaikan atas dasar kesepakatan
atau jasa tersebut sesuai dengan para pihak) atas dasar wewenang diskresi,
nilai tukar dan kondisi serta PT.PLN dapat memberikan kompensasi
jaminan yang dijanjikan; dalam bentuk reduksi kepala rumah tangga
371
Jurnal Lex Suprema
ISSN: 2656-6141 (online)
Volume 2 Nomor I Maret 2020
Artikel

misalnya dengan memperhatikan angka untuk memberikan rasa aman, baik secara
rata-rata pemakaian per hari tiga bulan pikiran maupun fisik dari gangguan dan
terakhir serta lama nya padamnya listrik, berbagai ancaman dari pihak manapun
tanpa harus terpaku pada regulasi Komoditas listrik menyangkut
kelistrikan. Penyelesaian seperti ini kehidupan orang banyak sehingga dimensi
dirasakan lebih mempertimbangkan keadilan akan mudah dirasakan bila
kemaslahatan bersama. 20 terlampau sering dikorbankan dengan
Penegakan hukum dan keadilan harus meminjam roscoe pound, dimensi keadilan
menggunakan jalur pemikiran yang tepat dapat dilaksanakan maupun tanpa hukum.
dengan alat bukti dan barang bukti untuk Terlampau terpaku pada regulasi pun, itu
merealisasikan keadilan hukum dan isi bearti anarki. Yang penting, Bagaimana
hukum harus ditentukan oleh keyakinan mengharmonikan antara diskresi yang luas
etis, adil tidaknya suatu perkara. Persoalan dengan regulasi yang tegas serta terperinci.
hukum menjadi nyata jika para perangkat Hal ini sepenuhnya pilihan mana yang
hukum melaksanakan dengan baik serta akan dilakukan PT.PLN maupun
memenuhi, menepati aturan yang telah konsumen.
dibakukan sehingga tidak terjadi Piranti hukum yang melindungi
penyelewengan aturan dan hukum yang konsumen tidak dimaksudkan untuk
telah dilakukan secara sistematis, artinya mematikan usaha para pelaku usaha, tetapi
menggunakan kodifikasi dan unifikasi justru sebaliknya perlindungan konsumen
hukum demi terwujudnya kepastian hukum dapat mendorong iklim berusaha yang
Dan keadilan hukum. Hukum berfungsi sehat yang mendorong lahirnya perusahaan
sebagai pelindungan kepentingan manusia, yang tangguh dalam menghadapi
agar kepentingan manusia terlindungi, persaingan melalui penyediaan barang
hukum harus dilaksanakan secara dan/atau jasa yang berkualitas
profesional. Pelaksanaan hukum dapat Eksisitensi hukum dalam masyarakat
berlangsung normal, damai, dan tertib. adalah untuk mengintegrasikan dan
Hukum yang telah dilanggar harus mengkoordinasikan kepentingan-
ditegakkan melalui penegakkan hukum. kepentingan seluruh anggota masyakat.
Penegakkan hukum menghendaki Pengaturan kepentingan-kepentingan ini
kepastian hukum, kepastian hukum seharusnya didasarkan pada keseimbangan
merupakan perlindungan yustisible antara memberi kebebasan kepada individu
terhadap tindakan sewenang-wenang. 21 dan melindungi kepentingan masyarakat.
Perlindungan hukum adalah memberikan Tatanan yang diciptakan hukum baru
pengayoman kepada hak asasi manusia menjadi kenyataan manakala subyek
yang dirugikan orang lain dan hukum diberi hak dan kewajiban. Sudikno
perlindungan tersebut diberikan kepada Mertokusumo menyatakan bahwa hak dan
masyarakat agar mereka dapat menikmati kewajiban bukanlah merupakan kumpulan
semua hak-hak yang diberikan oleh hukum kaidah atau peraturan, melainkan
atau dengan kata lain perlindungan hukum perimbangan kekuasaan dalam bentuk hak
adalah berbagai upaya hukum yang harus individual disatu pihak yang tercerminkan
diberikan oleh aparat penegak hukum dalam kewajiban pada pihak lawan, hak
dan kewajiban inilah yang diberikan oleh
20
Abdy Busthan, “Hukum Bukan Keadilan dan hukum. Kepastian hukum secara normatif
Keadilan Bukan Hukum!,” Kompasiana, 2018, adalah ketika suatu peraturan dibuat dan
https://www.kompasiana.com/abdyvanbusthan/5a diundangkan secara pasti karena mengatur
559332cf01b45d374dbaa2/hukum-bukan- secara jelas dan logis. Jelas dalam arti
keadilan-dan-keadilan-bukan-hukum?page=all.
21
H.M Agus Santoso, Hukum, Moral & Keadilan
tidak menimbulkan keraguan-raguan
(Jakarta: Prenada Media, 2015), hlm 13. (multi tafsir) dan logis dalam arti ia
372
Jurnal Lex Suprema
ISSN: 2656-6141 (online)
Volume 2 Nomor I Maret 2020
Artikel

menjadi suatu sistem norma dengan norma mengajukan pendapatnya sebelum


lain sehingga tidak berbenturan atau keputusan pemerintahan mendapat bentuk
menimbulkan konflik norma. Konflik yang definitif yang bertujuan untuk
norma yang ditimbulkan dari mencegah terjadinya sengketa. Kedua
ketidakpastian aturan dapat berbentuk perlindungan hukum represif yang
kontestasi norma, reduksi norma, atau bertujuan menyelesaikan sengketa. Konsep
distorsi norma. Peran pemerintah dan awal perlindungan hukum sangat terkait
pengadilan dalam menjaga kepastian dengan pemerintah dan tindakan pemerintah
hukum sangat penting. Pemerintah tidak sebagai titk sentralnya, sehingga lahirnya
boleh menerbitkan aturan pelaksanaan konsep ini dari perkembangan hukum
yang tidak diatur oleh undang-undang atau administrasi negara-negara barat.
bertentangan dengan undang-undang. Dengan tindakan pemerintah sebagai
Apabila hal itu terjadi, pengadilan harus titik sentral, dibedakan dua macam
menyatakan bahwa peraturan demikian perlindungan hukum, yaitu
batal demi hukum, artinya dianggap tidak 1. Perlindungan Hukum Preventif
pernah ada sehingga akibat yang terjadi Upaya pertama yang harus dilakukan
karena adanya peraturan itu harus dalam menanggulangi pelanggaran
dipulihkan seperti sediakala. adalah melalui cara preventif atau
Akan tetapi, apabila pemerintah tetap melakukan tindakan-tindakan
tidak mau mencabut aturan yang telah pencegahan berdasarkan hasil
dinyatakan batal itu, hal itu akan berubah wawancara dengan ibu rositah selaku
menjadi masalah politik antara pemerintah bagian pelayanan PT.PLN perlindungan
dan pembentuk undang-undang. Yang hukum preventif ini. Konsumen
lebih parah lagi apabila lembaga diberikan kesempatan untuk
perwakilan rakyat sebagai pembentuk mengajukan keberatan atau komplein
undang-undang tidak mempersoalkan kepada pihak PT.PLN. Tujuannya
keengganan pemerintah mencabut aturan adalah mencegah terjadinya sengketa. 23
yang dinyatakan batal oleh pengadilan Perlindungan hukum preventif sangat
tersebut.Sudah barang tentu hal semacam besar artinya bagi tindakan
itu tidak memberikan kepastian hukum dan pemerintahan yang didasarkan pada
akibatnya hukum tidak mempunyai daya kebebasan bertindak karena dengan
prediktibilitas.22 Berdasarkan uraian adanya perlindungan hukum yang
tersebut di atas dapat diketahui bahwa preventif pemerintahan terdorong untuk
perlindungan hukum adalah segala bentuk bersifat hati-hati dalam mengambil
upaya pengayoman terhadap harkat dan keputusan yang didasarkan pada dikresi.
martabat manusia serta pengakuan Bentuk perlindungan hukum
terhadap asasi manusia di bidang preventif bagi konsumen PT. PLN
hukum.Prinsip perlindungan hukumbagi Balikpapan berupa kompensasi
rakyat Indonesia bersumber pada Pancasila pengurangan biaya tarif listrik
dan konsep Negara Hukum, kedua sumber berdasarkan Pasca prabayar dan token
tersebut mengutamakan pengakuan serta 20% untuk pelanggan bersubsidi dan
penghormatan terhadap harkat dan 35% untuk non-subsidi berdasarkan
martabat manusia.Sarana perlindungan Peraturan Menteri ESDM No.27 Tahun
hukum ada dua bentuk, yaitu sarana 2017
perlindungan hukum preventif dan Peraturan oleh pelaku usaha
represif. Perlindungan hukum preventif (PT.PLN) sendiri secara sukarela
artinya rakyat diberi kesempatan 23
Hasil Wawancara Dengan Ibu Rositah Bagian
Pelayanan Regional Pltu Kaltimtara rabu 10 juni
22
Ibid. hlm. 159-160 2019
373
Jurnal Lex Suprema
ISSN: 2656-6141 (online)
Volume 2 Nomor I Maret 2020
Artikel

(voluntary). Perlindungan hukum ini sengketa. Penanganan dalam


bertujuan untuk mencegah sebelum menyelesaikan sengketa tersebut
terjadinya pelanggaran. Cara legislation dilakukan oleh badan peradilan yang
dapat dilakukan dengan ditetapkannya berwenang baik secara absolut maupun
Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 relatif. Penyelesaian sengketa dengan
tentangan Perlindungan Konsumen litigasi diselesaikan melalui Pengadilan
dengan maksud untuk mencegah suatu dan penyelesaian sengketa non litigasi
pelanggaran serta memberikan rambu- dengan dibentuk Badan Perlindungan
rambu atau batasan batasan dalam Konsumen Nasional25. Lembaga
melakukan suatu hak dan kewajiban. Perlindungan Konsumen Swadaya
Berdasarkan pasal 6 Ayat (1) Peraturan Masyarakat, dan Badan Penyelesaian
Menteri Energi Dan Sumber Daya Sengketa Konsumen.
mineral Menyebutkan Bahwa PT.PLN Perlindungan hukum Perlindungan
(Persero) wajib memberikan hukum yang represif bertujuan untuk
pengurangan tagihan listrik kepada menyelesaikan sengketa. Penanganan
konsumen apabila realisasi tingkat mutu perlindungan hukum oleh Pengadilan
pelayanan tenaga listrik yang Negeri dan Pengadilan Administrasi di
ditetapkan. Namun pada fakta nya pihak Indonesia termasuk kategori
PT.PLN tidak mengimplementasikan perlindungan hukum ini. Prinsip
aturan yang diatur dalam pasal tersebut. perlindungan hukum terhadap tindakan
Sedangkan cara Voluntary self- pemerintah bertumpu dan bersumber
regulation dilakukan dengan ditetapkan dari konsep tentang pengakuan dan
oleh PT.PLN yang berpedoman pula perlindungan terhadap hak-hak asasi
pada Undang-Undang Perlindungan manusia karena menurut sejarah dari
Konsumen. Bentuk perlindungan yang barat, lahirnya konsep-konsep tentang
diberikan oleh PT.PLN(Persero) pengakuan dan perlindungan terhadap
Balikpapan kepada konsumennya secara hak-hak asasi manusia diarahkan
preventif juga berupa diberikannya kepada pembatasan-pembatasan dan
penjelasan sosialisasi kepada Konsumen peletakan kewajiban masyarakat dan
yang tertuang di undang undang yang pemerintah.Prinsip kedua yang
mengatur segala sesuatu yang mendasari perlindungan hukum
menghubungkan PT.PLN dengan terhadap tindak pemerintahan adalah
konsumen dimana tunduk dan patuh prinsip negara hukum.Dikaitkan dengan
menjadi pelanggan, konsumen pengakuan dan perlindungan terhadap
diharapkan mengetahui hak dan hak-hakasasi manusia, pengakuan dan
kewajiban serta resiko yang perlindungan terhadap hak-hak asasi
kemungkinan akan terjadi kedepannya manusia mendapat tempat utama dan
dapat dikaitkan dengan tujuan dari
2. Perlindungan Hukum Represif negara hukum. 26
Perlindungan hukum adalah Pengertian perlindungan menurut
“Memberikan pengayoman terhadap ketentuan Pasal 1 butir 6 Undang-
Hak Asasi Manusia (HAM) yang Undang Nomor 13 Tahun 2006 tentang
dirugikan orang lain dan perlindungan Perlindungan Saksi dan Korban
itu diberikan oleh hukum”. 24 Tujuan
hukum dari perlindungan hukum
25
represif adalah untuk menyelesaikan “Perlindungan Hukum – suduthukum.com,”
diakses 25 Juli 2019,
https://suduthukum.com/2017/05/perlindungan-
24
Satjipto Rahardjo, Ilmu Hukum, PT (Bandung: hukum.html.
26
Citra Aditya Bakti, 2000), hlm.54. Loc.cit,Philipus M. Hadjon. hlm. 30
374
Jurnal Lex Suprema
ISSN: 2656-6141 (online)
Volume 2 Nomor I Maret 2020
Artikel

menentukan bahwa perlindungan adalah terhadap hak-hak asasi manusia,


segala upaya pemenuhan hak dan pengakuan dan perlindungan terhadap
pemberian bantuan untuk memberikan hak-hak asasi manusia mendapat tempat
rasa aman kepada Saksi dan/atau utama dan dapat dikaitkan dengan
Korban yang wajib dilaksanakan oleh tujuan dari negara hukum. 27
LPSK atau lembaga lainnya sesuai Perlindungan Hukum secara represif
dengan ketentuan Undang-Undang ini. yang diberikan PT.PLN kepada konsumen
Keadilan dibentuk oleh pemikiran adalah:
yang benar, dilakukan secara adil dan Melalui pendekatan represif persuasif
jujur serta bertanggung jawab atas (musyawarah)
tindakan yang dilakukan. Rasa keadilan Tindakan persuasif adalah bentuk
dan hukum harus ditegakkan pengadilan sosial dimana melalui
berdasarkan hukum positif untuk pendekatan ini, pihak PT.PLN
menegakkan keadilan dalam hukum Balikpapan bersedia menerima masukan
sesuai dengan realitas masyarakat yang serta keluhan yang disampaikan
menghendaki tercapainya masyarakat masyarakat maupun lembaga yang
yang aman dan damai. Keadilan harus terkait dengan perlindungan konsumen
dibangun sesuai dengan cita hukum dengan cara masuk dalam website
(Rechtidee) dalam negara hukum www.pln.co.id atau
(Rechtsstaat), bukan negara kekuasaan www.pln.co.id/kaltimtara ,atau dengan
(Machtsstaat). Hukum berfungsi media massa seperti tribun kaltim
sebagai perlindungan kepentingan atapun via facebook pln wilayah
manusia represif bertujuan untuk Kalimantan timur dan utara serta
menyelesaikan sengketa. Penanganan mendatangi kantor unit terdekat.28
perlindungan hukum oleh Peradilan Berdasarkan keluhan yang disampaikan
Umum dan Peradilan Administrasi di Badan Lembaga Perlindungan
Indonesia termasuk perlindungan Konsumen Balikpapan bahwa peristiwa
hukum ini. pemadaman yang terjadi dibalikpapan
Perlindungan hukum yang represif mempertanyakan itikad baik dari pihak
bertujuan untuk menyelesaikan PT.PLN dan berharap kedepannya
sengketa. Penanganan perlindungan mendapat kejelasan dan informasi yang
hukum oleh Pengadilan Negeri dan cepat tentang pemadaman terancana
Pengadilan Administrasi di Indonesia serta tidak terencana.29
termasuk kategori perlindungan hukum
ini. Prinsip perlindungan hukum III. PENUTUP
terhadap tindakan pemerintah bertumpu A. Kesimpulan
dan bersumber dari konsep tentang Perlindungan Hukum PT. PLN
pengakuan dan perlindungan terhadap (Persero) area Kota Balikpapan kepada
hak-hak asasi manusia karena menurut konsumen dalam pemadaman listrik sesuai
sejarah dari barat, lahirnya konsep- dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun
konsep tentang pengakuan dan 1999 Tentang Perlindungan Konsumen dan
perlindungan terhadap hak-hak asasi Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009
manusia diarahkan kepada pembatasan- Tentang Ketenagalistrikan, dilakukan
pembatasan dan peletakan kewajiban
masyarakat dan pemerintah. Prinsip 27
Ibid,Philipus M. Hadjon. hlm. 30
28
kedua yang mendasari perlindungan Hasil wawancara dengan ibu rositah selaku
hukum terhadap tindak pemerintahan bagian pelayanan regional pltu kaltimtara rabu,10
juni 2019
adalah prinsip negara hukum.Dikaitkan 29
Wawancara Humas Lembaga Perlindungan
dengan pengakuan dan perlindungan Konsumen Balikpapan
375
Jurnal Lex Suprema
ISSN: 2656-6141 (online)
Volume 2 Nomor I Maret 2020
Artikel

dengan dua perlindungan hukum, pertama http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/


upaya perlindungan hukum preventif 21008.
dengan cara merancang dan
mengimplementasikan berbagai peraturan Marzuki, Peter Mahmud. Pengantar ilmu
perundang-undangan serta regulasi hukum. Jakarta: Kencana, 2008.
perusahaan PT.PLN (Persero) Balikpapan Muchsin, H., dan Fadillah Putra. Hukum dan
Berlakukan. Dimana pada saat kebijakan publik: analisis atas praktek hukum
perencanaan pemadaman PT. PLN area dan kebijakan publik dalam pembangunan
Kota Balikpapan terhadap pemdaman sektor perekonomian di Indonesia. Universitas
belum sepenuhnya tersampaikan informasi Sunan Giri Surabaya bekerjasama dengan
kepada konsumen. Bentuk Perlindungan Averoes Press, 2002.
hukum represif yang diberikan PT.PLN
area kota Balikpapanberupa kompensasi Muhammad, Abdulkadir. Hukum Perjanjian.
pengurangan biaya tarif listrik berdasarkan Bandung: Alumni, 1986.
Pasca prabayar dan token 20% untuk
pelanggan bersubsidi dan 35% untuk non- Nasution, Az. Hukum perlindungan konsumen:
Suatu pengantar. Jakarta: Diadit Media, 2002.
subsidi berdasarkan Peraturan Menteri
ESDM “Perlindungan Hukum – suduthukum.com.”
No.27 Tahun 2017 Diakses 25 Juli 2019.
https://suduthukum.com/2017/05/perlindungan
B. Saran -hukum.html.
Lebih mensosialisasikan peningkatan
mekanisme perlindungan hukum preventif Philipus, M. Hadjon. Perlindungan Hukum
dan refresif kepada konsumen serta Bagi Rakyat di Indonesia. Surabaya: Bina
meningkatkan sistem pelayanan kepada Ilmu, 1987.
konsumen serta menanggapi dengan
cepatapabila terjadi pemadaman listrik di “Proaktif bila Dirugikan.” PROKAL.co. 2017.
https://kaltim.prokal.co/read/news/298969-
area kota balikpapan. proaktif-bila-dirugikanl.
DAFTAR PUSTAKA Rahardjo, Satjipto. Ilmu Hukum, PT. Bandung:
Citra Aditya Bakti, 2000.
Busthan, Abdy. “Hukum Bukan Keadilan dan
Keadilan Bukan Hukum!” Kompasiana, 2018. Santoso, H.M Agus. Hukum, Moral &
https://www.kompasiana.com/abdyvanbusthan Keadilan. Jakarta: Prenada Media, 2015.
/5a559332cf01b45d374dbaa2/hukum-bukan-
keadilan-dan-keadilan-bukan-hukum?page=all. Shidarta. Hukum Perlindungan Konsumen
Indonesia. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana
Halim, A. Ridwan. Hukum administrasi Indonesia, 2004.
negara dalam tanya jawab. Ghalia Indonesia,
1988. Wibisono, Kunto. “PLN, Mana Kompensasi
Pemadaman Listrik?” ANTARA News. 2010.
Ishaq, Haji. Dasar-Dasar Ilmu Hukum. https://www.antaranews.com/berita/217844/pl
Jakarta: Sinar Grafika, 2016. n-mana-kompensasi-pemadaman-listrik.
Kansil, Christine ST, dan Christine ST Kansil. A. Peraturan Perundang-Undangan
Pengantar Ilmu Hukum. Jakarta: Balai
Pustaka, 2002. Keputusan menteri pendayagunaan aparatur
negara Nomor 63
Kurniawan, Arif. “Perliindungan Hukum
Terhadap Warga Tanah Air.” Thesis, MIH Kitab Undang-Undang Hukum Perdata
UMY, 2018.
376
Jurnal Lex Suprema
ISSN: 2656-6141 (online)
Volume 2 Nomor I Maret 2020
Artikel

Kitab Undang-Undang Hukum Pidana

Peraturan Mentri Negara BUMN Nomor Per-


01/MBU/2011 tentang penerapan Good
Corporate Governance (GCG)

Undang- Undang Nomor 30 Tahun 2009


Tentang Ketenagalistrikan

Undang-Undang Dasar Republik Indonesia


1945

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999


Tentang Perlindungan Konsumen

Peraturan Menteri Energi Dan Sumber Daya


mineral Nomor 33 Tahun 2014

B. Lain-Lain

http://www.pln.co.id/?p=6498, diakses pada


tanggal 5 Mei 2017 pukul 11.40 wita

Hasil Wawancara Dengan Ibu Rositah Bagian


Pelayanan Regional Pltu Kaltimtara rabu 10
juni 2019

Wawancara Humas Lembaga Perlindungan


Konsumen Balikpapan

377

Anda mungkin juga menyukai