Abstrak
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui seperti apa
prosedur bertransaksi jual beli dalam penyelenggaraan sistem
elektronik melalui aplikasi online dan bertujuan juga untuk
mengetahui seperti apa analisis perlindungan hukum saat
penyelenggaraan transaksi jual beli dari internet. Metode
penelitian yang digunakan adalah yuridis normative dengan
pendekatan perundang-undangan yang sumber datanya dari
data sekunder terdiri dari bahan hukum primer, sekunder dan
tersier dengan metode pengumpulan data dengan cara studi
kepustakaan. Analisis data dilakukan mulai dari hirarkhi
peraturan perundangan-undangan dan pendapat para ahli.
Hasil penelitian memuat bagaimana prosedur transaksi elektronik
melalui aplikasi lazada, shopee dan tokopedia, sumber hukum
kontrak elektronik, hak dan kewajiban pelaku usaha dan pembeli,
perkembangan transaksi elektronik serta penyelesaian sengketa
elektronik.
Alamat Korespondensi :
Jalan Raya Mataram – Labuhan Lombok KM. 50, ©2021Universitas Gunung Rinjani
Selong 83612, Lombok Timur – NTB, Indonesia, open access at : https://juridica.ugr.ac.id/index.php/juridica
Telefax. (0376) 631621, e-Mail : juridica@ugr.ac.id DOI: https://doi.org/10.46601/juridica.v2i2.190
JURIDICA - Volume 3, Nom0r 1, November 2021
A. PENDAHULUAN Namun sangat jarang kita temukan dari
konsumen yang mengalami kerugian
Konsumen merupakan setiap orang
melaporkan hal-hal tersebut kepada pihak
pemakai barang atau jasa yang tersedia
yang berwajib. Kasus seperti inilah yang
dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri
harus segera kita temukan jalan keluar atau
sendiri, keluarga, orang lain maupun makhluk
solusinya, sehingga hak-hak konsumen dapat
hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan.
terpenuhi secara hukum.
Sedangkan Perlindungan Konsumen adalah
Perlindungan konsumen sudah cukup
perangkat hukum yang diciptakan untuk
terkenal pada negara bagian barat. Negara
melindungi dan terpenuhinya hak konsumen.
yang berada di Eropa dan Amerika pun sudah
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Pasal
lama mempunyai aturan mengenai
4 ayat (8) mengenai perlindungan konsumen
perlindungan terhadap konsumen. Organisasi
mengatakan:
internasional seperti PBB tidak mengurangi
“Hak untuk mendapatkan kompensasi,
pada kasus ini. Di buktikan PBB menerbitkan
ganti rugi dan/atau penggantian apabila
resolusi No.39/248 Tahun 1985. Pada resolusi
barang dan/jasa yang diterima tidak
ini kepentingan yang hendak terlindungi
sesuai dengan perjanjian atau tidak
adalah:
sebagaimana mestinya”.
1) Melindungi konsumen dari dampak
Hal ini juga dipayungi oleh Undang-
bahaya bagi kesehatan serta
Undang Dasar NRI 1945 tepatnya pada pasal
keamanan;
27 ayat (1) yang berbunyi “Segala warga
2) Promosi serta perlindungan terhadap
negara bersamaan kedudukannya di dalam
pentingnya sosial ekonomi
hukum dan pemerintahan itu tidak ada
konsumen;
kecualinya” pasal tersebut menjelaskan
3) Tersedianya informasi yang
bahwa setiap warga negara memiliki
memadai kepada konsumen guna
kedudukan yang sama. Namun dalam jual
memberikan kemampuan mereka
beli online posisi konsumen lebih lemah
dalam memilih pilihan yang pas dan
dibandingkan pelaku usaha, Sekaligus tujuan
sesuai dengan keinginan dan
hukum untuk melindungi masyarakatnya,
kebutuhannya;
selain itu lemahnya posisi konsumen juga
4) Edukasi konsumen;
dikarenakan sistem yang harus di ikuti
5) Mengganti kerugian dengan efektif;
konsumen, seperti konsumen tidak bisa
6) Bebas dalam membentuk
mengecek secara langsung produk tersebut
perkumpulan konsumen. 1
sehingga konsumen tidak dapat memastikan
Perlindungan kepada konsumen dilihat
apakah produk tersebut sudah sesuai dengan
baik dari material ataupun formal dipandang
deskripsi yang dicantumkan pelaku usaha
sangat penting, melihat semakin pesatnya
pada gambar produk. Selain itu juga,
ilmu pengetahuan serta teknologi yang
konsumen tidak bisa melakukan penawaran
berfungsi menggerakkan daya produksi serta
terhadap produk sehingga konsumen harus
kemampuan pengusaha atas barang atau
membayar sesuai dengan harga yang telah
jasa yang dihasilkannya pada tujuan
ditentukan. Dengan sistem yang seperti itu,
pencapaian target usaha. Rencana
memicu timbulnya beberapa permasalahan
mengupayakan serta pencapaian dua hal itu,
atau kerugian yang dialami konsumen,
alhasil mau dengan cara langsung ataupun
diantaranya yakni pebisnis tersebut memiliki
tidak langsung, pemakai pada kebanyakan
toko dimana toko tersebut merupakan toko
dampaknya akan dirasakan. Maka, rencana
fiktif, selain itu juga barang pesanan
untuk memenuhi perlindungan yang lengkap
seringkali tidak sesuai dengan yang
kepada kepentingan konsumen adalah suatu
digambarkan atau yang dicantumkan dalam
foto yang disediakan.
Permasalahan tersebut sering kita * First Author
temukan terutama pada proses jual beli alat
** Second Author
1 Erman Rajagukguk, Pentingnya Hukum
elektronik maupun barang lainnya melalui Perlindungan Konsumen Dalam Era Perdagangan
aplikasi online yang tersedia seperti, shopee, Bebas, (Makalah) Dalam Erman Rajagukguk, dkk,
Lazada, marketplace dan lain sebagainya. Hukum Perlindungan Konsumen, Cetakan l. Mandar
Maju Bandung, 2000.,
| 54 |
JURIDICA - Volume 3, Nom0r 1, November 2021
hal penting yang harus segara ditemukan yang saling berkaitan, melakukan perbuatan
solusinya, khususnya di Indonesia, hukum yang diciptakan dari sebuah
mengingat bagaimana runtunnya perjanjian atau kontrak yang juga buat
permasalahan mengenai perlindungan dengan cara elektronik. Sebagaimana
konsumen, terlebih menyambut era ketentuan Undang-Undang Nomor 19 Tahun
perdagangan bebas yang segera datang. 2016 pasal 1 angka 17 tentang Informasi dan
Wujud dari salah satu asas kebebasan Transaksi Elektronik, menyebutkan “kontrak
berkontrak, sekarang ini angka perjanjian elektronik adalah perjanjian yang termuat
yang memiliki bentuk beragam bermunculan, dalam dokumen elektronik atau media
salah satunya perjanjian elektronik, elektronik lainnya”.3 Transaksi jual beli tak
disebabkan oleh berkembangnya teknologi bisa dilepas dari perjanjian, dikarenakan
yang sangat pesat. Teknologi menjadi salah tahap jual beli harus berawal dari
satu penyebab lahirnya kontak elektronik. kesepakatan, dimana kesepakatan ini sudah
Kemudahan yang diberikan dari adanya dicantumkan dalam sebuah perjanjian. Dalam
kemajuan teknologi menyebabkan setiap ketentuan Kitab Undang-Undang Hukum
subjek hukum dapat dengan mudah Perdata pasal 1313, menyebutkan “suatu
membuat perjanjian satu sama lain perjanjian adalah suatu perbuatan dimana
menggunakan bantuan teknologi internet satu orang atau lebih mengikatkan dirinya
meskipun para pihak tidak dapat bertemu dengan satu orang lain atau lebih”.4
langsung. Perkembangan teknologi juga Perjanjian atau kontrak yang dibuat oleh
menyebabkan peningkatan transaksi masing-masing pihak sesuai keinginan
perdagangan secara online dan dimasa masing-masing baik dari segi bentuk, macam
ataupun isi, hal ini adalah salah satu bentuk
pandemi Covid-19 saat ini, transaksi
kebebasan berkontrak sesuai yang telah
perdagangan online semakin meningkat,
dituangkan dalam BW ayat 1 pasal 1338
sebagai solusi tidak dapat melakukan
menjelaskan ”semua kontrak perjanjian yang
perdagangan secara bebas akibat dibuat secara sah berlaku sebagai Undang-
2
pembatasan aktivitas social. Perjanjian jual Undang bagi mereka yang membuatnya”.5
beli merupakan suatu perjanjian atau Walaupun begitu sebebas apapun
persetujuan dimana satu pihak mengikat diri seseorang membuat kontrak tetap wajib
untuk menyerahkan suatu benda sedangkan diperhatikan syarat sah perjanjian sesuai
satu pihak lain mengikat dirinya untuk dengan yang tercantum pada pasal 1320
membayar harga yang telah dijanjikan. KUHPerdata, tidak menentang peraturan
Di Indonesia sendiri sudah mulai hukum positif, kesusilaan serta ketertiban
menggunakan sistem jual beli, yaitu e- umum. “Perjanjian antara dua pihak atau
commerce. Undang-Undang Nomor 19 tahun lebih melahirkan hak dan kewajiban pada
2016, dalam ketentuan pasal 1 angka 2 masing-masing pihak sehingga jika salah satu
tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, pihak tidak memenuhi kewajibannya dengan
menyebutkan “Transaksi elektronik sukarela, pihak yang lain dapat
merupakan perbuatan hukum yang dilakukan menuntutnya”. Untuk dijadikan sebuah
dengan menggunakan komputer atau media pembelajaran terhadap masyarakat mengenai
elektronik lainnya”. Transaksi jual beli dengan suatu perjanjian atau kontrak.
elektronik adalah salah satu wujud ketentuan Akan tetapi, yang perlu kita ingat bahwa
di atas dan proses transaksi elektronik ini pun asas kebebasan berkontrak tersebut tetap
memiliki resiko yang tinggi salah satunya tidak boleh melanggar syarat-syarat sahnya
adalah terjadinya penipuan. Maka dalam hal perjanjian dalam KUHPer. Syarat sahnya
ini penulis akan membahas aspek-aspek
hukum elektronik dan perlindungannya.
Dalam Transaksi Jual beli online, kedua pihak
| 55 |
JURIDICA - Volume 3, Nom0r 1, November 2021
perjanjian diatur dalam pasal 1320 – pasal Jadi dalam hal ini kita harus
1337 KUHPer, yaitu:6 membedakan antara ketentuan subyektif dan
Pertama, Kesepakatan para ketentuan obyektif. Pada syarat hal objektif,
pihak. Kesepakatan berarti ada persesuaian kalau ketentuan tersebut tak dilengkapi,
kehendak yang bebas antara para pihak maka perjanjian tersebut akan batal demi
mengenai hal-hal pokok yang diinginkan hukum. Maksudnya yaitu: Dari pertama tidak
dalam perjanjian. Dalam hal ini, antara para pernah membuat sebuah perjanjian dan tidak
pihak harus mempunyai kemauan yang bebas ada pula suatu perikatan. Dalam syarat hal
(sukarela) untuk mengikatkan diri, di mana subjektif ini, kalau ketentuan tersebut tak
kesepakatan itu dapat dinyatakan secara dilengkapi, perjanjian tersebut tidak batal
tegas maupun diam-diam. Bebas di sini demi hukum, namun sebelah pihak memiliki
artinya adalah bebas dari kekhilafan hak melakukan permohonan agar perjanjian
(dwaling, mistake), paksaan (dwang, dures), tersebut dibatalkan. Pihak yang bisa
dan penipuan (bedrog, fraud). Secara a memohon dibatalkan yakni pihak yang tidak
contrario, berdasarkan pasal 1321 KUHPer, memberikan sepakat dengan bebas atau
perjanjian menjadi tidak sah, apabila tidak cakap.7
kesepakatan terjadi karena adanya unsur- Proses transaksi atau perjanjian jual beli
unsur kekhilafan, paksaan, atau penipuan. media online tak jauh beda dengan proses
Kedua, kecakapan para jual beli secara langsung yang kita lakukan
pihak. Menurut pasal 1329 KUHPer, pada pada transaksi konvensional. Prosedur
dasarnya semua orang cakap dalam transaksi jual beli online ini dapat
membuat perjanjian, kecuali ditentukan tidak dilaksanakan dengan beberapa tahap
cakap menurut undang-undang. dibawah ini, begini skemanya:
Ketiga, mengenai suatu hal tertentu. Hal
tertentu artinya adalah apa yang Tahap Pertama adalah Jika sudah menyetujui
diperjanjikan hak-hak dan kewajiban kedua penawaran, proses ini dengan cara menekan
apabila mengakses
belah pihak, yang paling tidak barang yang aplikasi online yang
klik di kolom yang sudah
disediakan, maka
dimaksudkan dalam perjanjian ditentukan sudah tersedia, pembeli/konsumen
jenisnya. Menurut pasal 1333 KUHPer, objek contohnya shopee, harus melakukan
lazada, marketplace dan pembayaran, baik via
perjanjian tersebut harus mencakup pokok lain sebagainya. Serta bank, ATM maupun
barang tertentu yang sekurang-kurangnya langsung dapat memilih membayar saat barang
dapat ditentukan jenisnya. Pasal 1332 barang yang diinginkan. sudah ditempat.
| 70 |
JURIDICA - Volume 3, Nom0r 1, November 2021
tertentu serta member jaminan menyiapkan tempat berdagang
dan/atau garansi atas barang yang (outlet), staf operasional,
dibuat dan/atau yang gudang yang besar dan lain
diperdagangklan; sebagainya;
- Memberi kompensasi, ganti rugi 3) Memperpendek product cycle
dan/atau penggantian atas kerugian dan management supplier,
akibat penggunaan, pemakaian dan perusahaan bisa memesan
pemanfaatan barang dan/atau jasa bahan baku maupun produk
yang diperdagangkan; supplier langsung ketika ada
- Memberi kompensasi ganti rugi pesanan jadi perputaran barang
dan/atau penggantian apabila lebih cepat dan tidak perlu
barang dan/jasa yang diterima atau gudang besar untuk
dimanfaatkan tidak sesuai dengan penyimpanan produk;
perjanjian.27 4) Jangkauan yang luas, penjual
(7) Perkembangan Transaksi Elektronik bisa menghubungi perusahaan
Pada transaksi jual beli online diadakan atau penjual dimanapun berada;
transaksi bisnis yang lebih mudah tanpa 5) Waktu operasi yang tidak
kertas dan pada transaksi elektronik bisa terbatas, bisnis melalui
tidak bertemu dengan cara langsung, elektronik bisa dilakukan 24
masing-masing pihak yang melakukan jam;
transaksi, sehingga bisa dikatakan e- 6) Pelayanan kepada pelanggan
commerce sebagai penggerak ekonomi cukup baik, melalui internet
baru pada bidang teknologi. konsumen dapat menyampaikan
Perkembangan transaksi elektronik kebutuhan atau keluhan dengan
memberikan petunjuk adanya langsung, jadi perusahaan bisa
peningkatan yang begitu signifikan, tidak memperbaiki dalam pelayanan.
saja pada negara-negara maju namun b. Keuntungan bagi para konsumen,
juga pada negara-negara berkembang, diantaranya :
khususnya indonesia. Beragam 1) Konsumen bisa melakukan
keuntungan yang ditawarkan yang sulit transaksi dari rumah sehingga
atau yang tidak bisa didapatkan secara bisa menghemat waktu dan bisa
konvensional. Pada dasarnya, menjangkau store atau toko
keuntungan penggunaan e-commerce yang jauh dari lokasi;
dapat terbagi menjadi dua bagian, yaitu 2) Tidak dibutuhkan pelatihan
keuntungan bagi pelaku usaha dan khusus dalam melakukan
konsumen antara lain sebagai berikut : transaksi jual beli elektronik
a. Keuntungan bagi pelaku usaha atau atau online;
penjual (merchant) 3) Konsumen mempunyai pilihan
1) Bisa digunakan menjadi lahan yang sangat beraneka ragam
untuk menciptakan pendapatan dan dapat melakukan
yang sulit atau tidak bisa perbandingan produk antar toko
didapat melalui konvensional, online;
seperti menawarkan langsung 4) Tidak terbatas waktu, konsumen
produk barang atau jasa, bisa melakukan transaksi kapan
menjual informasi, iklan dan lain saja selama 24 jam;
sebagainya; 5) Konsumen bisa mencari segala
2) Menurunkan biaya operasional, jenis produk yang terbilang sulit
Berhubungan secara langsung didapatkan pada pasar-pasar
dengan konsumen melalui tradisional.28
media online dapat menghemat (8) Jenis-Jenis Transaksi Elektronik
tarif telepon, tidak perlu
28 Abdul Halim Barkatullah, Framework Sistem
27 Undang-Undang Nomor 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Hukum Bagi Konsumen di Indonesia,
Perlindungan konsumen (Bandung: Nusamedia, 2016).hlm. 103.
| 71 |
JURIDICA - Volume 3, Nom0r 1, November 2021
Layanan elektronik yang sudah melekat dengan pesat, kemudahan dalam
sekarang ini mempunyai kelebihan untuk membangun website membuat
mengubah sesuatu yang sulit menjadi banyak toko virtual yang tersebar di
mudah dan cepat, ini juga berlaku pada media elektronik dan juga apabila
dunia bisnis. Kemunculan layanan dibandingkan dengan toko ritel biasa
elektronik penjual bisa memasarkan dan jenis B to C memberikan informasi
menawarkan produk dan jasa tanpa lebih banyak, harga yang lebih
bertemu langsung dengan konsumen. murah dan juga proses jual beli
Begitu Juga dengan konsumen bisa serta pengiriman yang cukup cepat.
memilih dan melihat tanpa langsung Salah satu contoh bisnis B to C yang
barang tersebut. Berikut jenis transaksi terbilang terkenal di Indonesia
elektronik :29 adalah Lazada.
a. Bussines To Business c. Consumers To Consumers
Jenis e-commerce atau elektronik Selain B to C, C to C juga msuk
adalah yang terbesar dikarenakan dalam jenis bisnis elektronik yang
mencakup transaksi yang dilakukan populer, C to C merupakan transaksi
antar perusahaan maupun jenis barang dan jasa yang dilakukan dari
usaha. Transaksi B to B merupakan konsumen kepada konsumen, jenis
transaksi secara elektronik ataupun ini dibagi menjadi dua model yaitu
fisik antara satu bisnis dengan bisnis marketplace dan classified. Pada
lainnya, konsumen dari penjualan model marketplace konsumen
barang dan jasa ini adalah sebuah menjadi penyedia barang dan jasa
kelompok yang menjalankan bisnis dan membutuhkan platform sebagai
dan bukan konsumen individu. tempat transaksi, di dalam flatform
Contoh mudahnya adalah apabila tersebut konsumen yang bertindak
bisnis anda sebagai produsen usaha menjadi penjual dapat mengunggah
konveksi, jenis B to B menyiapkan bermacam jenis produk untuk
aturan kebutuhan barang dan hasa ditawarkan kepada konsumen lain.
yang besar sehingga pelakunya Contoh flatform yang cukup terkenal
membutuhkan banyak biaya untuk di Indonesia adalah Tokopedia,
menjalankan usahanya namun bukalapak, shopee dan lain
resikonya juga lumayan besar. sebagainya. Untuk model calssifed
b. Business To Consumers yang memberikan kebebasan kepada
Business to Consumers merupakan pelaku usaha dan konsumen untuk
jenis bisnis yang terbilang umum melakukan transaksi dengan cara
dan paling diketahui oleh langsung, website yang tersedia
masyarakat. Apabila B to B hanya bisa mempertemukan antara
melakukan pemasaran barang dan penjual dan pembeli tapi tidak
jasa kepada perusahaan lain maka B difasilitasi transaksi jual beli online.
to C merupakan proses jual beli Metode transaksi ini sering dilakukan
yang dilakukan antara produses dengan metode cash on delivery
barang dan jasa langsung kepada (COD), contoh dari jenis transaksi ini
konsumen akhir. B to C bagaikan yaitu OLX dan kaskus.
toko ritel yang mempunyai barang d. Consumers To Business
eceran untuk dijual serta gudang Pada jenis ini, transaksi jual beli
sebagai stok barang, yang produk barang dan jasa dilakukan
membedakannya dengan toko ritel dari konsumen kepada perusahaan,
biasa yakni proses jual beli yang ini merupakan kebijakan dari
dilakukan secara online. B to C lebih Business to Consumers yang sudah
mudah sehingga bisa berkembang dijelaskan sebelumnya. Dalam jenis
ini personal menawarkan produk dan
jasa untuk perusahaan yang
29 Pradana, M. Klasifikasi bisnis e-commerce di membutuhkan dan siap untuk
Indonesia. Modus, 27 (2), 163. (2016).
DOI: https://doi.org/10.24002/modus.v27i2.554 membelinya. Salah satu contoh
| 72 |
JURIDICA - Volume 3, Nom0r 1, November 2021
yakni content writer yang saja. Berikut beberapa pihak dalam
menawarkan kemampuan dalam transaksi online:
menulis kepada perusahaan yang a. Penjual (merchant), yakni
membutuhkan, situs elektronik yang perusahaan/produsen atau pelaku
mengadopsi jenis transaksi ini usaha yang menawarkan
adalah freelance.com yang menjadi produknyaa dari internet. Untuk
tempat bagi para freelance dari menjadi merchant maka harus
berbagai bidang dalam menawarkan mendaftar sebagai merchant
masing-masing keahlian. account Pada Bank, tentu saja ini
e. Business To Administration diartikan supaya penjual bisa
Jenis transaksi ini merupakan e- menerima pembayaran dari
commerce yang menawarkan produk konsumen dalam bentuk kartu
barang dan jasa kepada badan kredit.
pemerintah. Pihak bisnis ini b. Konsumen (Card holder), yakni
menawarkan berbagai jenis produk orang-orang yang ingin
yang dibutuhkan untuk mendapatkan produk barang atau
operasionalisasi serta proyek jasa melalui jual beli elektronik.
pemerintah. Jenis transaksi ini Konsumen yang hendak melakukan
dilakukan dengan menunjukkan transaksi elektronik bisa berstatus
tender, selain itu juga C to A adalah individual maupun perusahaan. Jika
proses transaksi elektronik yang konsumen merupakan individual,
dilakukan oleh pribadi kepada maka harus memperhatikan dalam
lembaga pemerintah. Contohnya transaksi elektronik yaitu bagaimana
yaitu pembayaran pajak, iuran BPJS sistem pembayaran yang dipakai,
dan lain-lain. Selain itu, bisnis ini apakah pembayaran melalui kartu
memiliki tujuan yang sama yaitu kredit atau pembayaran secara
untuk peningkatan efisiensi serta langsung atau cash. Hal ini penting
kemudahan pdalam menggunakan untuk dikenali, menimbang tidak
layanan entah itu pemerintah atau semua konsumen yang melakukan
individu dengan di dukung teknologi transaksi jual beli online
informasi serta komunikasi. menggunakan kartu kredit.30
f. Online To Offline E-Commerce (10) Hubungan Hukum Para Pihak Dalam
Merupakan jenis bisnis bary yang Transaksi Elektronik
mana produsen memakai dua Hubungan hukum merupakan dua
haluan baik itu online ataupun subyek hukum maupun lebih yang mana
offline. Pihak produsen akan hak dan kewajiban satu pihak
melakukan promosi, menemui berhadapan dengan hak dan kewajiban
konsumen, menarik konsumen dan satu pihak lain. Atau dengan kata lain, isi
meningkatan kesadaran mereka hubungan tersebut yakni hak serta
kepada propduk dan layanan dari kewajiban masing-masing pihak.
jaringan elektronik, yang kemudian Hubungan itu diatur oleh hukum. Hukum
diteruskan dengan pembelian ditoko perjanjian indonesia menganut asas
offline. Lain daripada itu, jenis ini kebebasan berkontrak yang di dasarkan
juga banyak dipakai pada sektor pada Kitab Undang-Undang Hukum
jasa transaportasi seperti gojek, Perdata tepatnya dalam pasal 1338, asas
grab, airy dan lain-lain. ini memberikan kebebasan untuk
(9) Subjek Dalam Perjanjian Jual Beli Online masing-masing pihak yang setuju untuk
Dalam transaksi jual beli online terlibat membentuk sebuah perjanjian serta
para pihak yang berkaitan baik dengan menentukan isi sebuah perjanjian.
cara langsung ataupun tidak langsung,
tergantung kompleksitas transaksi yang 30 Andhika Mediantara Primayoga, dkk.
dilakukan, baik seluruh proses transaksi Perlindungan Hukum Terhadap Konsumen yang
secara online atau hanya beberapa tahap Menerima Barang Tidak Sesuai Pesanan Dalam
Transaksi, Diponogoro Law Jurnal, Vol. 8, No. 3 (2019),
https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/dir/
| 73 |
JURIDICA - Volume 3, Nom0r 1, November 2021
Demikian, kedua belah pihak yang a. Penyelesaian Sengketa Secara
membuat perjanjian bisa mengatur Damai
sendiri hubungan hukum diantara para Transaksi elektronik memberikan
pihak tersebut. Sebagaimana pada jual kemungkinan terjadi sengketa
beli konvensional, e-commerce seperti pada perdagangan yang
memunculkan perikatan antara pihak dilakukan dengan cara konvensional.
guna memberikan sebuah prestasi. Semakin banyak dan luas aktifitas
Implikasi dari perikatan tersebut yakni jual beli, maka peluang munculnya
munculnya hak serta kewajiban yang sengketa semakin tinggi, hal ini
wajib dipenuhi oleh kedua pihak. membuat banyak sengketa yang
Dalam hukum perikatan indonesia harus diselesaikan. Sengketa in ibis
juga diketahui apa yang disebut terjadi karena adanya wanprestasi
ketentuan hukum pelengkap, ketentuan atau perbuatan melawan hukum.
itu tersedia untuk dipakai oleh kedua Sengket-sengketa tersebut bisa
belah pihak yang membuat perjanjian diselesaikan dengan proses litigasi
jika ternyata perjanjian yang dibuat ataupu non litigasi. Tetapi demikian,
tentang suatu hal ternyata tidak lengkap seperti yang sudah disebutkan
atau belum mengatur suatu hal. Apabila sebelumnya, bahwa e-commerce
dalam melaksanakan transaksi elektronik diciptakan dengan tujuan untuk
terjadi masalah atau sengketa menghilangkan hambatan pada jenis
wanprestasi, maka masing-masing pihak bisnis yang konvensional berupa
bisa mencari penyelesaiannya pada bertemu secara langsung sehingga
ketentuan tersebut, pada debitur terletak terbatas waktu dan tempat, selain
kewajiban untuk memenuhi prestasi dan itu juga dibutuhkan kertas-kertas
apabila kewajiban tidak dilaksanakan dan untuk menjadi sebuah dokumen.
tidak tidak dalam keadaan memaksa, Model e-commerce pada
maka debitur dianggap melakukan transaksi jual beli bisa dilakukan
wanprestasi (ingkar janji). Wanprestasi dengan tidak bertatap muka. Oleh
merupakan keadaan dimana debitur sebab itu, jenis penyelesaian
tidak melakukan apa yang sengketa yang memakan banyak
dijanjikannya.31 waktu, biaya serta terlalu banyak
(11) Penyelesaian Sengketa Jual Beli formalitas-formalitas pada
Elektronik hakikatnya adalah sebuah model
E-Commerce pada dasarnya akan penyelesaian sengketa yang kurang
menciptakan sebuah dokumen berbentuk diharapkan pada e-commerce.
elektronik, yang mempunyai beberapa Penyelesaian sengketa dengan cara
unsur. yaitu merupakan informasi damai lebih dikenali dengan
elektronik, digital elektromagnetik, penyelesaian dengan cara
berbentuk analog, optikal dan musyawarah mufakat, sedangkan
sejenisnya. Kemudian bisa dilihat, bisa penyelesaian secara adversial lebih
ditampilkan atau di dengar lewat diketahui dengan penyelesian oleh
komputer atau sistem elektronik, tak pihak ketiga yang tidak terlibat
terbatas pada tulisan, suara, foto, dalam sengketa. Bentuk dari
rancangan, atau sejenisnya. Meskipun penyelesaian secara damai adalah :
transaksi elektronik terbilang mudah dan 1) Negosiasi, merupakan
memberikan beberapa keuntungan, penyelesaian sengketa dengan
namun tetap saja tidak dapat terlepas cara damai dimana masing-
dari permaslahan atau sengketa. Berikut masing pihak berhadapan secara
beberapa cara penyelesian sengketa langsung tanpa ada ikut serta
transaksi jual beli elektronik:32 oleh pihak ketiga. Bnetuk
alternatife penyelesaian ini pada
umumnya dilakukan disaat proses
31 Subekti, Hukum Perjanjian. (Jakarta: Intermassa, persidangan. Hal ini dikarenakan
2002), hlm.45
32 Andhika Mediantara Primayoga, dkk. Op. Cit pada proses persidangan, berlaku
| 74 |
JURIDICA - Volume 3, Nom0r 1, November 2021
prinsip hakim bersifat pasif. mengenai arbitrase dan alternatif
Maknanya yaitu kedua pihak bisa penyelesaian sengketa.
menghentikan sengketa kapan Keuntungan arbitrase yaitu
saja dan hakim tidak boleh penyelesian sengketa yang
menghalanginya dan negosiasi bersifat fleksibel dan konsesnsual,
bisa dilakukan dengan cara dalam konteks ini arbitarse tidak
langsung antara penjual dan formal dan kaku serta proses
pembeli, baik bertemu secara arbitrase ini juga tersembunyi
langsung apabila kedua pihak atau dirahasiakan dimana kedua
berjarak dekat dan menggunakan pihak yang bersengketa tidak
email jika kedua pihak berjauha. boleh diikuti oleh pihak ketiga.
2) Mediasi, merupakan penyelesaian Keuntungan lain penyelsaian
sengketa yang mana pihak ketiga bersifat netral dan dilakuka oleh
ikut serta dalam penyelesaiannya. orang yang paham mengenai
Mediasi menjadi salah satu jenis permasalahannya.
penyelesian yang dipilih oleh 5) Alternatif Penyelsaian Sengketa
kedua belah pihak yang Secara Online, untuk memberikan
bersengketa dalam kasus e- kemudahan dalam menyelesaikan
commerce, melalui mediasi pihak sengketa e-commerce, dalam
ketiga yang netral akan duduk perkembangannya muncul
bersama dengan kedua belah penyelesaian sengketa secara
pihak dan dengan cara aktif online (Online dispute resolution),
segera membantu kedua pihak dalam hal ini ODR adalah
dalam upaya bisa menemukan alternatif penyelesian sengketa
kesepakatan yang adil serta bisnis diluar pengadilan yang
memuaskan untuk kedua pihak. memakai internet sebagai media
Pada proses mediasi, mediator untuk menyelesaikan sengketa
hanya bertugas menjadi fasilitator yang terjadi antara kedua pihak.
dan mediator tidak bisa membuat Pada umumnya penyelsaian
keputusan yang mengikat kedua sengketa dengan ODR sama
belah pihak. dengan arbitrase, yang
3) Konsiliasi, merupakan proses membedakan adalah tempat dan
penyelesian sengketa yang media penyelesaian yang dipakai.
dimana pihak ketiga juga ikut Arbitrase online berfungsi
dilibatkan dan harus netral serta sebagaimana persidangan, yang
tidak memihak. Seperti kewajiban mana arbiter bertindak layaknya
mediator tugas konsiliator hanya hakim yang di dahulukan dengan
sebagai fasilitator guna mendengar keterangan masing-
melakukan komunikasi anatara masing pihak dan selanjutnya
kedua pihak hingga pada memberikan keputusan. Teknik
akhirnya solusi akan dihasilkan penyelsaian yang dilakukan
oleh kedua pihak itu sendiri. Pada dengan cara online dengan
proses konsiliasi, pihak ketiga memakai e-mail,video
akan membantu telah membawa conferencing, radio button
usulan penyelesian, sehingga elektronik fund transfer ataupun
berperan lebih aktif kepada online chat.
kesimpulan yang bisa disetujui
D. PENUTUP
kedua pihak.
Transaksi elektronik sudah dijelaskan
4) Lembaga Arbitrase di Indonesia,
pada pasal 2 Undang-Undang Nomor 19
sengkaeta yang ada harus
tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi
diselesaikan. Penyelsaian melalui
Elektronik. Adapun prosedur dalam
arbitrase menghasilkan keputusan
melakukan transaksi jual beli elektronik,
yang diatur dalam Undang-
proses pertama adalah mengunjungi situs
Undang Tahun 1999 Nomor 30
| 75 |
JURIDICA - Volume 3, Nom0r 1, November 2021
perbelanjaan online atau login melalui yakni Badan Perlindungan Badan Konsumen
aplikasi online, beberapa contoh aplikasi Nasional, lembaga konsumen swadaya
online yang sudah tersedia, antara lain masyarakat, yayasan lembaga indonesia,
seperti shopee, lazada, tokopedia dan lain badan penyelesaian sengketa konsumen.
sebaginya. Proses kedua mencari jenis Para konsumen harus lebih berhati-hati
barang dan jangan lupa membaca deskripsi ketika melakukan transaksi ini, konsumen
mengenai barang tersebut, proses tidak boleh menerima begitu saja informasi
selanjutnya memasukkan ke keranjang dan mengenai barang dan jasa yang ditawarkan
memilih metode pembayaran yang sudah oleh penjual, untuk mengantisipasi terjadinya
disediakan antara lain melalui transfer bank, kecurangan maupun penipuan. Kemudian
alfamart dan COD, jika sudah lalu tekan seharusnya beberapa aplikasi online tersebut
checkout maka pesanan telah selesai. Jika lebih memperhatikan lagi mengenai metode
dalam menerima barang, kemudian jika pembayaran, dimana metode pembayaran
barang tersebut tidak sesuai dengan gambar secara langsung atau Cash On Delivery belum
atau deskripsi, maka anda bisa melakukan menyeluruh untuk semua wilayah, serta
proses return atau pengajuan pengembalian aplikasi online lazada, shopee dan tokopedia
barang. Berdasarkan kesimpulan diatas lebih memperhatikan lagi toko-toko palsu
artinya bahwa setiap orang diberikan yang akan merugikan konsumen. Selain itu,
kemudahan dalam melakukan transaksi serta aplikasi online tersebut harus memberikan
dijamin kepastian hukumnya. kepastian perlindungan terhadap data
Perlindungan hukum terhadap konsumen konsumen.
dalam peraturan perundang-udangan, sesuai Pemerintah harus lebih memperhatikan
dengan beberapa peraturan. Pertama adalah mengenai perlindungan konsumen,
Undang-Undang Dasar dan TAP MPR, yang khususnya jual beli elektronik, banyak sekali
bertumpu pada alenia ke-empat yaitu bermunculan platform serta aplikasi dan juga
melindungi segenap bangsa. Dalam pasal 2 website situs perbelanjaan, untuk lebih
UUD 1945 juga mengatakan “Tiap warga mengawasi aplikasi-aplikasi digital tersebut
negara berhak atas penghidupan yang layak karena tidak hanya wanprestasi mengenai
bagi kemanusiaan” artinya siapa saja yang barang dan jasa saja yang terjadi, hendaknya
mengganggu hak orang lain maka negara pemerintah juga memperhatikan data para
harus melindunginya. TAP MPR tahun 1993 konsumen yang digunakan untuk melakukan
semakin jelas kehendak rakyat tentang transaksi elektronik guna mengantisipasi
perlindungan konsumen, mengatakan oknum yang tidak bertanggung jawab
“meningkatkan pendapatan produsen dan membobol akun atau data konsumen. Karena
melindungi kepentingan konsumen”. Kedua hingga saat ini masih ada saja sengketa yang
hukum konsumen dalam hukum perdata, terjadi, namun banyak dari konsumen yang
ketiga hukum konsumen dalam hukum tidak menindak lanjuti kasus tersebut
publik. Selanjutnya Undang-Undang dikarenakan jumlah transaksi yang tidak
Informasi dan Transaksi Elektronik dalam seberapa. Namun sekecil apapun harus tetap
pasal 1 angka 2 mengatakan “ transaksi dilindungi.
elektronik adalah perbuatan hukum yang
dilakukan dengan menggunakan komputer, DAFTAR PUSTAKA
jaringan komputer dan/atau media elektronik
lainnya. Selanjutnya pada Undang-Undang A. Buku
Nomor 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Abdul Halim Barkatullah, Framework
Konsumen, dalam pasal 1 ayat (1) Sistem Perlindungan Hukum Bagi
menjelaskan pengertian perlindungan Konsumen di Indonesia,
konsumen meliputi semua usaha untuk (Bandung: Nusamedia, 2016)
memastikan guna memenuhi perlindungan Celine Tri Siwi Kristiyanti, Hukum
hukum konsumen. Dalam Undang-Undang Perlindungan Konsumen,
Perdagangan, pengaturan tentang e- (Jakarta: Sinar Grafika. 2017)
commerce memberikan kejelasan Edmon Makarim, Kompilasi Hukum
perlindungan dan kepastian. Adapun Telematika, Jakarta, 2004
beberapa lembaga perlindungan konsumen
| 76 |
JURIDICA - Volume 3, Nom0r 1, November 2021
Erman Rajagukguk, Pentingnya Hukum Jurnal, Vol. 8, No. 3 (2019),
Perlindungan Konsumen Dalam https://ejournal3.undip.ac.id/inde
Era Perdagangan Bebas, x.php/dir/
(Makalah) Dalam Erman Julia Ramadani, “Skripsi Analisis kualitas
Rajagukguk, dkk, Hukum pelayanan terhadap kepuasan
Perlindungan Konsumen, Cetakan pelanggan toko online lazada”,
l. Mandar Maju Bandung, 2000. Medan, 2019
Gunawan Widjaja & Kartini Mulyadi, Seri Pradana, M. Klasifikasi bisnis e-
Hukum Perikatan Jual Beli, commerce di Indonesia. Modus,
(Jakarta: Raja Grafindo Persada, 27 (2), 163. (2016).
2003) Shanti Rachmadsyah, Hukum Perjanjian,
Indah Parmitasari. Penerapan Asas https://www.hukumonline.com/kli
Perjanjian pada Kontrak nik/detail/ulasan/lt4c3d1e98bb1b
Elektronik. Prociding Seminar c/hukum-perjanjian/
Nasional Hukum Perdata, Wibowo T. Tunardy, Pengertian
(Yogyakarta: UII Press, 2021) Konsumen serta Hak dan
Lexy Moeleong, Metode Penelitian Kewajiban Konsumen,
Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, https://www.jurnalhukum.com/pe
2009) ngertian-konsumen/
Khairandy, Ridwan. Hukum kontrak http://www.myhealth.co.id/cara_pembeli
Indonesia dalam perspektif an
perbandingan. (Jogjakarta: FH https://ginee.com/id/
UII Press, 2013) https://www.tokopedia.com/
Nurul Hidayah, Analisis Strategi Digital https://help.shopee.co.id
Marketing Dalam Membantu https://www.lazada.co.id/
Penjualan Living Space dan Efo
C. PERUNDANG-UNDANGAN
Store, Skripsi, (Jogjakarta:UII,
2018) Undang-Undang Dasar Negara Republik
Shidarta. Hukum Perlindungan Indonesia 1945
Konsumen. (Jakarta: Grasindo, Kitab Undang-Undang Hukum Perdata
1993) (KUHPer)
Soerjono Soekarto dan Sri Mamudji, Kitab Undang-Undang Hukum Dagang
Penelitian Hukum Normatif: Suatu Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016
Tinjauan Singkat, Cetakan Tentang Informasi dan Transaksi
Kedelapan. (Jakarta: RajaGrafindo Elektronik
Persada, 2004) Undang-Undang Nomor 8 tahun 1999
Subekti, Hukum Perjanjian,PT. Tentang Perlindungan Konsumen
Intermassa: Jakarta. 2002
______ Pokok-Pokok Hukum Perdata,
(Jakarta: Intermassa, 2003)
Ridwan Khairandy. Hukum kontrak
Indonesia dalam perspektif
perbandingan. (Jogjakarta: FH
UII Press, 2013).
B. Jurnal & Internet
Abel Anfasha, “Makalah Toko Online
Lazada” 30 Mei 2018
Andhika Mediantara Primayoga, dkk.
Perlindungan Hukum Terhadap
Konsumen yang Menerima Barang
Tidak Sesuai Pesanan Dalam
Transaksi, Diponogoro Law
| 77 |