DASAR BIOMEDIK I
KELOMPOK 6
Kamaliyah (17070161)
Mahmudah (17070191)
ShafirahHayati (17070057)
2017/2018
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
kami panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat,hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah tentang “Penyimpanan, Pemindahan, dan Ekspresi
Informasi Genetika”
Makalah ini telah kami susun semaksimal mungkin dengan saling bekerja sama.
Terlepas dari semua itu kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasa nya. Oleh karena
itu, dengan tangan terbuka kami menerima saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki makalah ini
Kelompok VI (Enam)
i
Daftar Isi
ii
BAB 1
Pendahuluan
Salah satu ciri makhluk hidup adalah berkembang biak (mereproduksi jenisnya).
Dimana keturunan berikutnya memiliki sifat yang hampir sama dengan
orangtuanya. Dalam menghasilkan keturunan baru, informasi genetik juga
diwariskan dari orang tua kepada keturunannya. Proses demikian disebut dengan
Genetika adalah ilmu tentang hereditas yang terkait dengan gen. Gen adalah bagian
dari DNA kromosom yang mengkode satu buah molekul RNA spesifik, yang
selanjutnya mengkode untuk polipeptida tertentu. Gen tersusun dari DNA
(Deoxyribo Nucleic Acid). DNA tersusun atas basa nitrogen, asam deoxyribosa dan
fosfat. Dimana DNA adalah dasar kimia hereditas (pewarisan) dan diorganisasikan
kedalam gen, yang menjadi unit dasar informasi genetika. Pembuktian bahwa DNA
mengandung informasi genetik dilakukn pertama kali pada tahun 1944 dalam
serangkain percobaan oleh Avery, MacLeod, McCarty. Ketiga peneliti ini
memperlihatkan bahwa penetapan genetik dari karakter kapsul pneumokukus
spesifik dapat dipindahkan kepada pneumokukus lain dengan tipe kapsul yang
berbeda melalui penyisipan DNA yang dimurnikan sehingga memiliki tipe yang
spesifik dengan pneumokukus awalnya.
1.2 Tujuan
1
6) untuk menambah wawasan bagi pembaca tentang informasi genetika secara
ringkas
2
BAB II
PEMBAHASAN
Secara garis besar, peran DNA di dalam sebuah sel adalah sebagai materi genetik;
artinya, DNA menyimpan cetak biru bagi segala aktivitas sel. Ini berlaku umum
bagi setiap organisme.Di antara perkecualian yang menonjol adalah beberapa jenis
virus (dan virus tidak termasuk organisme) seperti HIV (Human Immunodeficiency
Virus).
DNA adalah asam nukleat yang mengandung materi genetik dan berfungsi untuk
mengatur perkembangan biologis seluruh bentuk kehidupan secara seluler.DNA
terdapat pada nukleus, mitokondria dan kloroplas. Perbedaan di antara ketiganya
adalah: DNA nukleus berbentuk linear dan berasosiasi sangat erat dengan protein
histon, sedangkan DNA mitokondria dan kloroplas berbentuk sirkular dan tidak
berasosiasi dengan protein histon. Selain itu, DNA mitokondria dan kloroplas
memiliki ciri khas, yaitu hanya mewariskan sifat-sifat yang berasal dari garis
ibu.Hal ini sangat berbeda dengan DNA nukleus yang memiliki pola pewarisan sifat
dari kedua orang tua.
Dilihat dari organismenya, struktur DNA prokariot berbeda dengan struktur DNA
eukariot.DNA prokariot tidak memiliki protein histon dan berbentuk sirkular,
sedangkan DNA eukariot berbentuk linear dan memiliki protein histon (Klug &
Cummings 1994: 315–316; Raven & Johnson 2002: 94).
DNA memiliki struktur pilinan utas ganda yang antiparalel dengan komponen-
komponennya, yaitu gula pentosa (deoksiribosa), gugus fosfat, dan pasangan
basa.Pasangan basa pada DNA terdiri atas dua macam, yaitu basa purin dan
pirimidin. ‘Basa purin terdiri atas adenin (A) dan guanin (G) yang memiliki struktur
cincin-ganda, sedangkan basa pirimidin terdiri atas sitosin (C) dan timin (T) yang
memiliki struktur cincin-tunggal. Ketika Guanin berikatan dengan Sitosin, maka
akan terbentuk tiga ikatan hidrogen, sedangkan ketika Adenin berikatan dengan
Timin maka hanya akan terbentuk dua ikatan hidrogen. Satu komponen pembangun
(building block) DNA terdiri atas satu gula pentosa, satu gugus fosfat dan satu
pasang basa yang disebut nukleotida (Lewis 2003: 176–178).
3
Sebuah sel memiliki DNA yang merupakan materi genetik dan bersifat herediter
pada seluruh sistem kehidupan. Genom adalah set lengkap materi genetik (DNA)
yang dimiliki suatu organisme dan terorganisasi menjadi kromosom. (Human
Genome Project 2005: 1)
E. Struktur DNA
Stabilitas DNA heliks ganda ditentukan oleh susunan basa dan ikatan hidrogen yang
terbentuk sepanjang rantai tersebut.karean perubahan jumlah hidrogen ini, tidak
mengehrankan bahwa ikatan C=G memerlukan tenaga yang lebih besar untuk
memisahkannya.
DNA heliks ganda yang panjangnya juga memiliki suatu polaritas.Polaritas heliks
ganda berlawanan orientasi satu sama lain.Kedua rantai polinukleotida DNA yang
membentuk heliks ganda berjajar secara antipararel.
Pada tahun 1953, Frances Crick dan James Watson menemukan model molekul
DNA sebagai suatu struktur heliks beruntai ganda, atau yang lebih dikenal dengan
heliks ganda Watson-Crick.DNA merupakan makromolekul polinukleotida yang
tersusun atas polimer nukleotida yang berulang-ulang, tersusun rangkap,
membentuk DNA haliks ganda dan berpilin ke kanan.
4
Setiap nukleotida terdiri dari tiga gugus molekul, yaitu :
– basa nitrogen yang terdiri golongan purin yaitu adenin (Adenin = A) dan guanin
(guanini = G), serta golongan pirimidin, yaitu sitosin (cytosine = C) dan timin
(thymine = T)
– gugus fosfat
Baik purin ataupun pirimidin yang berkaitan dengan deoksiribosa membentuk suatu
molekul yang dinamakan nukleosida atau deoksiribonukleosida yang merupakan
prekursor elementer untuk sintesis DNA.
Keempat basa nitrogen nukleotida di dalam DNA tidak berjumlah sama rata.Akan
tetapi, pada setiap molekul DNA, jumlah adenin (A) selalu sama dengan jumlah
timin (T). Demikian pula jumlah guanin (G) dengan sitisin(C) selalu
sama.Fenomena ini dinamakan ketentuan Chargaff.Adenin (A) selalu berpasangan
dengan timin (T) dan membentuk dua ikatan hidrogen (A=T), sedagkan sitosin (C)
selalu berpasangan dengan guanin (G) dan membentuk 3 ikatan hirogen (C = G).
G. Struktur RNA
Struktur dasar RNA mirip dengan DNA.RNA merupakan polimer yang tersusun
dari sejumlah nukleotida.Setiap nukleotida memiliki satu gugus fosfat, satu gugus
gula ribosa, dan satu gugus basa nitrogen (basa N). Polimer tersusun dari ikatan
5
berselang-seling antara gugus fosfat dari satu nukleotida dengan gugus gula ribosa
dari nukleotida yang lain.
Perbedaan RNA dengan DNA terletak pada satu gugus hidroksil tambahan pada
cincin gula ribosa (sehingga dinamakan ribosa). Basa nitrogen pada RNA sama
dengan DNA, kecuali basa timin pada DNA diganti dengan urasil pada RNA. Jadi
tetap ada empat pilihan: adenin, guanin, sitosin, atau urasil untuk suatu nukleotida.
Selain itu, bentuk konformasi RNA tidak berupa pilin ganda sebagaimana DNA,
tetapi bervariasi sesuai dengan tipe dan fungsinya.
Adapun fungsi RNA yaitu, pada sekelompok virus (misalnya bakteriofag), RNA
merupakan bahan genetik.Ia berfungsi sebagai penyimpan informasi genetik,
sebagaimana DNA pada organisme hidup lain. Ketika virus ini menyerang sel
hidup, RNA yang dibawanya masuk ke sitoplasma sel korban, yang kemudian
ditranslasi oleh sel inang untuk menghasilkan virus-virus baru.
Namun demikian, peran penting RNA terletak pada fungsinya sebagai perantara
antara DNA dan protein dalam proses ekspresi genetik karena ini berlaku untuk
semua organisme hidup. Dalam peran ini, RNA diproduksi sebagai salinan kode
6
urutan basa nitrogen DNA dalam proses transkripsi. Kode urutan basa ini tersusun
dalam bentuk ‘triplet’, tiga urutan basa N, yang dikenal dengan nama kodon. Setiap
kodon berelasi dengan satu asam amino (atau kode untuk berhenti), monomer yang
menyusun protein.Lihat ekspresi genetik untuk keterangan lebih lanjut.
Penelitian mutakhir atas fungsi RNA menunjukkan bukti yang mendukung atas
teori ‘dunia RNA’, yang menyatakan bahwa pada awal proses evolusi, RNA
merupakan bahan genetik universal sebelum organisme hidup memakai DNA.
Selain itu perbedaan RNA dengan DNA yang lain adalah dalam hal(Suryo, 1992):
1. Ukuran dan bentuk
Pada umumnya molekul RNA lebih pendek dari molekul DNA.DNA berbentuk
double helix, sedangkan RNA berbentuk pita tunggal.Meskipun demikian pada
beberapa virus tanaman, RNA merupakan pita double namun tidak terpilih
sebagai spiral.
2. Susunan kimia
Molekul RNA juga merupakan polimer nukleotida, perbedaannya dengan DNA
yaitu:
7
a. Gula yang menyusunnya bukan dioksiribosa, melainkan ribosa.
b. Basa pirimidin yang menyusunnya bukan timin seperti DNA, tetapi urasil.
3. Lokasi DNA pada umumnya terdapat di kromosom, sedangkan RNA
tergantung dari macamnya, yaitu:
a. RNA d(RNA duta), terdapat dalam nukleus, RNA d dicetak oleh salah
satu pita DNA yang berlangsung didalam nukleus.
b. RNA p(RNA pemindah) atau RNA t(RNA transfer), terdapat di sitoplasma.
c. RNA r(RNA ribosom), terdapat didalam ribosom.
4. Fungsinya
DNA berfungsi memberikan informasi atau keterangan genetik, sedangkan fungsi
RNA tergantung dari macamnya, yaitu:
a. RNA d, menerima informasi genetik dari DNA, prosesnya dinamakan
transkripsi, berlangsung didalam inti sel.
b.RNA t, mengikat asam amino yang ada di sitoplasma.
c. RNA t, mensintesa protein dengan menggunakan bahan asam amino, proses ini
berlangsung di ribosom dan hasil akhir berupa polipeptida.
Ada beberapa cara untuk menentukan DNA dan RNA, yaitu(Frutan and Sofia,
1968):
1. Jaringan hewan dan alkali hangat RNA akan terpecah menjadi komponen
komponen nukleotida yang larut dalam asam. DNA sulit dipecah atau
dirusak oleh alkali.
2. Metode Schnider
Jaringan dan asam trikloro asetat panas dan diperkirakan DNA dapat diuji oleh
reaksi kalorimetri dengan difenilanin, yang mana akan bereaksi dengan
purin dioksiribosa dan tidak bereaksi dengan purin ribosa.
3. Metode Feligen
Fuchsin sulfurous acid akan berwarna merah dengan DNA, dan tidak dengan
RNA. Reaksi ini diterapkan untuk mempelajari distribusi RNA dan DNA didalam
8
bagian-bagian sel.
4. Secara Spektroskopi
Pengaukuran absorbsi cahaya oleh RNA dan DNA pada 260nm dimana spektra
cincin purin dan pirimidin asam nukleat menunjukkan maksimal.Tiga bentuk
utama RNA yang terdapat didalam sel adalah mRNA(messenger RNA),
rRNA(ribosa RNA), dan tRNA(transfer RNA).Tiap bentuk RNA ini mempunyai
berat molekul dan komposisi yang berlainan, tetapi khas untuk tiap macam bentuk
RNA.Semua RNA terdiri dari rantai tunggal poliribonukleotida. Pada sel
bakteri,hampir semua RNA ada di dalam sitoplasma. Disel hati kira-kira 11%
terdapat dalam nukleus(terutama mRNA), sekitar 15% dalam mitokondria, lebih
dari 50% dalam ribosom, dan kira-kira 24% dalam strosol.
9
2.2.1. Energi yang perlu diketahui adalah cara ;
a.Memperolehnya
Meskipun begitu, protein dan lemak tidak akan langsung diolah oleh tubuh
menjadi energi. Lain dengan karbohidrat yang ketika masuk ke dalam tubuh akan
langsung dijadikan sumber bahan energi. Lalu bagaimana sumber makanan
karbohidrat bisa menjadi sumber energi utama?Seberapa cepat karbohidrat diubah
jadi energi?
10
pokok, karena mengandung jumlah karbohidrat yang cukup banyak jika
dibandingkan dengan jenis makanan lainnya. Makanan yang mengandung
karbohidrat akan dipecah ke dalam bentuk yang lebih sederhana dalam mulut,
lambung, dan usus. Sehingga saat mencapai usus kecil, bentuknya sudah sangat
sederhana dan disebut sebagai monosakarida.
seperti gula serta makanan yang manis-manis, akan sangat cepat dipecah
oleh tubuh karena bentuknya yang mudah dicerna. Hal ini membuat gula paling
cepat dijadikan glukosa atau gula darah, yaitu kurang dari 15 menit.
Karbohidrat kompleks seperti nasi, jagung, bihun, mie, dan lainnya membutuhkan
waktu yang lebih lama untuk menjadi glukosa. Jenis makanan karbohidrat kompleks
dengan yang tinggi akan membutuhkan waktu sekitar 15 menit untuk berubah bentuk jadi
glukosa darah.
Berbeda dengan jenis makanan yang mengandung indeks glikemik rendah, proses
makanan tersebut untuk dijadikan glukosa memerlukan waktu sebanyak 15-30 menit.
Biasanya kadar glukosa dalam darah akan tinggi sesaat setelah makan. Pada
waktu tersebut, tubuh akan secara otomatis mengirimkan sinyal ke kelenjar
pankreas – salah satu organ pencernaan – untuk memproduksi hormon insulin.
11
masuk ke dalam sel. Glukosa yang masuk ke dalam sel-sel tubuh, akan diubah
menjadi energi.
Namun tidak semua sel tubuh akan menggunakan glukosa sebagai energi,
sel-sel di dalam otot dan hati akan menyimpan glukosa sebagai cadangan energi.
Glukosa yang disimpan tersebut akan dipakai ketika tidak ada makanan yang masuk
ke dalam tubuh dan tubuh mengalami kekurangan energi.
Semua gerakan tubuh yang Anda lakukan, berasal dari glukosa yang
diproses menjadi energi oleh sel-sel otot. Dalam keadaan istirahat, glukosa yang
berlebihan akan disimpan di dalam sel otot – disebut dengan glikogen – untuk
dipakai ketika tidak ada asupan makanan yang masuk.
Sama seperti sel otot, sel-sel di dalam organ hati juga menyimpan glukosa
apabila jumlahnya terlalu banyak. Namun jumlah glukosa yang berlebihan ini
akan disimpan dengan bentuk yang berbeda. Organ hati mengubah glukosa yang
terlalu banyak tersebut menjadi atau yang biasa dikenal sebagai cadangan lemak
tubuh.Jumlah cadangan lemak tubuh atau trigliserida yang terlalu banyak dapat
menyebabkan seseorang mengalami berbagai penyakit degeneratif, seperti
penyakit jantung.
b) Mengubahnya
12
Hampir semua sel dalam organ tubuh kita, baik itu jantung, otak, otot,
termasuk juga hati membutuhkan energi untuk bisa bekerja.Seperti yang kita
rasakan, bahwa sumber energi kita adalah dari makanan yang kita konsumsi setiap
hari.Berikut penjelasan berdasarkan mengenai bagaimana glukosa dihasilkan dari
makanan, lalu dirubah menjadi energi.
Usus kecil dan lambung akan menyerap glukosa, kemudian akan dilepaskan
ke dalam aliran darah. Saat berada di dalam darah, glukosaakan segera digunakan
sebagai energi atau disimpan di dalam tubuh kita yang akan dimanfaatkan apabila
dibutuhkan nanti.
Insulin sebenarnya adalah bentuk lain dari hormon yang diciptakan oleh sel-
sel Beta pada pankreas. Sel Beta tersebut sangat sensitif terutama terhadap glukosa
yang ada di aliran darah. Biasanya, Sel Beta akan memeriksa kadar glukosa darah
setiap beberapa detik, dan apabila diperlukan, sel Beta bisa melepas insulin untuk
mengambil glukosa sesuai dengan jumlah energi yang dibutuhkan.
13
itu, sel-sel Beta akan memicu pankreas untuk melepaskan insulin dalam jumlah
yang dibutuhkan ke dalam darah.
Jika glukosa mulai diserap oleh sel, maka kadar gula dalam darah
berangsur-angsur menurun. Menurunnya jumlah glukosa tersebut akan
diberitahukan kepada pankreas oleh sel Beta. Dengan demikian, maka pankreas
akan memperlambat atau mengurangi jumlah insulin yang dilepaskan ke aliran
darah.
Setiap hari, baik itu siang maupun malam, kadarinsulin dan gula darah bisa
naik dan juga bisa turun, jumlah glukosa dan insulin yang ada di dalam aliran darah
sangat bergantung pada berapa banyak makanan yang kita konsumsi. Jika tubuh
kita bekerja sebagaimana mestinya, maka tubuh bisa menjaga gula darah tetap
dalam keadaan normal.Gula darah normal berada pada kisaran 70 dan 120 mg per
desiliter. Pada orang yang tidak memiliki penyakit diabetes, kadar gula darahnya
bisa naik setinggi 180 sesaat setelah makan atau pada saat makan. Kemudian, 2 jam
setelah makan, biasanya kadar gula akan turun ke posisi 140. Setelah 3 atau 4 jam
kadar gula tersebut kembali turun ke level yang lebih rendah misalnya ke posisi 70.
Jadi, untuk bisa tetap memiliki energi, tubuh akan berusaha menggunakan
glukosa sesuai dengan yang dibutuhkan dan melepas insulin dalam jumlah yang
tepat. Begitulah cara tubuh kita mempertahankan energi agar tubuh bisa tetap hidup,
bekerja, bergerak dan melakukan berbagai fungsi bahkan pada saat kita tidur
sekalipun.
Misalnya, jika kita mengkonsumsi makanan dalam jumlah yang banyak, dan
tubuh tidak membutuhkannya, maka banyak glukosa yang tidak akan terpakai
14
bukan? Insulin secara otomatis akan membantu tubuh menyimpan glukosa tersebut
untuk sewaktu-waktu dikonversi menjadi energi.
c) Memanfaatkannya
Hasil dari proses metabolisme yang terjadi di otot, berupa kumpulan proses
kimia yang mengubah bahan makanan menjadi dua bentuk, yaitu energi mekanik
dan energi panas. Proses dari pengubahan makanan dan air menjadi bentuk energi.
Begitu juga dengan udara yang dihirup melalui hidung akan masuk ke paru-
paru/sistem pernafasan, dimana zat oksigen yang turut masuk ke paru-paru
selanjutnya oleh paru-paru dikirim ke sistem peredaran darah. Selain itu paru-paru
berfungsi juga untuk mengambil karbon dioksida dari sistem peredaran darah untuk
dikeluarkan dari dalam tubuh. Selanjutnya oksigen yang telah berada di sistem
peredaran darah dikirimkan ke sistem otot, yang akan bertemu dengan zat gizi untuk
beroksidasi menghasilkan energi.
Selain menghasil energi, proses ini menghasilkan juga asam laktat yang
dapat menghambat proses metabolisme pembentukan energi selanjutnya. Selama
15
kebutuhan oksigen terpenuhi proses metabolisme, oksigen sisa yang ada di dalam
darah digunakan untuk menguraikan asam laktat menjadi glikogen untuk digunakan
kembali menghasilkan energi kembali.
Bila ditinjau pada tingkat sel, tubuh manusia disusun dari 100 triliun sel dan
mempunyai sifat dasar tertentu yang sama. Setiap sel digabung oleh struktur
penyokong intrasel, dan secara khbusus beradaptasi untuk melakukan fungsi
tertentu. Dari total sel yang ada tersebut, 25 triliun sel merupakan sel darah merah
yang mempunyai fungsi sebagai alat tranportasi bahan makanan dan oksigen di
dalam tubuh dan membawa karbon dioksida menuju paru-paru untuk dikeluarkan.
walaupun sel-sel tertentu rusak karena suatu sebab, sel-sel yang tersisa dari
jenisnya akan membelah diri secara kontinyusampai jumlah yang
sesuai/membentuk seperti semula. Semua sel menggunakan oksigen sebagai salah
satu zat utama untuk membentuk energi, dimana mekanisme umum perubahan zat
gizi menjadi energi di semua sel pada dasarnya sama.
Bila dilihat secara persentase, energi yang menjadi panas sebesar 60%
selama pembentukan ATP, kemudian lebih banyak lagi energi yang menjadi panas
sewaktu dipindahkan dari ATP ke sistem fungsional sel. Sehingga hanya 25% dari
seluruh energi dari makanan yang digunakan oleh sistem fungsional sel.
16
Dan walaupun demikian, sebagian besar energi ini juga menjadi panas
karena:
• Energi untuk sistesis protein dan unsur-unsur pertumbuhan lain. Bila protein
disintesis menyebabkan banyak ATP digunakanuntuk membentuk ikatan peptida
dan ia menyimpan energi dalam rantai ini, terdapat pertukaran protein secara terus-
menerus, sebagian didegradasi dan sementara protein lainnya dibentuk. Energi yang
disimpan dalam ikatan peptida dikeluarkan dalam bentuk panas ke dalam tubuh.
• Energi untuk aktivitas otot. Sebagian besar energi ini dengan mudah melawan
viskositas otot itu sendiri atau jaringan
Pada saat darah mengalir melalui pembuluh darah kapiler, gesekan dari
lapisan darah yang mengalir satu sama lain terhadap dinding pembuluh mengubah
energi ini menjadi panas.
Oleh karena itu, dapat dikatakan semua energi yang digunakan oleh tubuh
diubah menjadi panas, kecuali di otot yang digunakan untuk melakukan beberapa
bentuk kerja di luar tubuh.
a)Mengubahnya
Tanaman dan binatang mengambil makanan yang terdiri atas protoplasma yang
dibuat dari bahan protein, karbohidrat, dan lemak bersama-sama vitamin-vitamin,
garam-garam dan air.Air dan garam anorganik diserap dari saluran pncernaan tanpa
perubahan tetapi material protoplasmatis harus diubah sebelum
dipergunakan.Sistim pencernaan ini merupakan suatu laboratorium.
17
tahapan-tahapan yang melibatkan enzim, yang dikenal pula sebagai jalur
metabolisme. Metabolism total merupakan semua proses biokimia di dalam
organisme. Metabolisme sel mencakup semua proses kimia di dalam sel. Tanpa
metabolisme, makhluk hidup tidak dapat bertahan hidup. Metabolisme terbagi dua
menjadi katabolisme dan anabolisme.Katabolisme adalah reaksi enzimatik yang
mengkonversi energi dari senyawa pakan dalam sel ini dan menghasilkan
energi.Sebaliknya anabolisme adalah sintesis molekul kompleks seperti pati,
glikogen, lemak dan protein dari molekul sederhana dengan menggunakan ATP
sebagai sumber energi.Anggaran energi adalah suatu perhitungan mengenai
pemanfaatan energi yang diperoleh dari pakan yang dikonsumsi oleh hewan.Energi
tersebut dipergunakan untuk aktivitas metabolik, pertumbuhan, dan sebagian hilang
dalam bentuk feses dan sampah metabolik yang diekskresikan.
Tiap hari kita membutuhkan paling sedikit 5000-6000 kalori yang diperinci
sebagai berikut: 8 jam tidur membutuhkan 568 kal, 8 jam bangun membutuhkan
736 kkal, 8 jam badan aktif membutuhkan 1568 kkal (minimum). Kebanyakan
hanya 15% energi yang diambil dai makanan yang dipakai sebagai sumber energi
mekanik. Kebutuhan kalori tergantung dari umur, sex, pekerjaan, akifitasnya
2.1. Anabolisme
Selain dua macam energi diatas, reaksi anabolisme juga menggunakan energi dari
hasil reaksi katabolisme, yang berupa ATP. Agar asam amino dapat disusun
menjadi protein, asam amino tersebut harus diaktifkan terlebih dahulu. Energi
untuk aktivasi asam amino tersebut berasal dari ATP. Agar molekul glukosa dapat
disusun dalam pati atau selulosa, maka molekul itu juga harus diaktifkan terlebih
dahulu, dan energi yang diperlukan juga didapat dari ATP. Proses sintesis lemak
juga memerlukan ATP.
18
penggabungan prekursor tersebut menjadi molekul kompleks, seperti protein,
polisakarida, lemak, dan asam nukleat.Anabolisme yang menggunakan energi
cahaya dikenal dengan fotosintesis, sedangkan anabolisme yang menggunakan
energi kimia dikenal dengan kemosintesis.
1. Kemosintesis
Bakteri besi memperoleh energi kimia dengan cara oksidasi Fe2+ (ferro)
menjadi Fe3+ (ferri). Bakteri Nitrosomonas danNitrosococcus memperoleh energi
dengan cara mengoksidasi NH3, tepatnya Amonium Karbonat menjadi asam nitrit
dengan reaksi:
19
2. Sintesis Lemak
Glukosa diubah —> gula fosfat —> asetilKo-A —> asam lemak.
3. Sintesis Protein
Sintesis protein yang berlangsung di dalam sel, melibatkan DNA, RNA dan
Ribosom. Penggabungan molekul-molekul asam amino dalam jumlah besar akan
membentuk molekul polipeptida. Pada dasarnya protein adalah suatu
polipeptida.Setiap sel dari organisme mampu untuk mensintesis protein-protein
tertentu yang sesuai dengan keperluannya.Sintesis protein dalam sel dapat terjadi
karena pada inti sel terdapat suatu zat (substansi) yang berperan penting sebagai
“pengatur sintesis protein”.Substansi-substansi tersebut adalah DNA dan RNA.
2.1.1Katabolisme
Sifat dasar yang pasti dari reaksi katabolisme berbeda pada setiap
organisme, dimana molekul organik digunakan sebagai sumber energi pada
20
organotrof, sementara litotrof menggunakan substrat anorganik dan fototrof
menangkap cahaya matahari sebagai energi kimia.Tetapi, bentuk reaksi
katabolisme yang berbeda-beda ini tergantung dari reaksi redoks yang meliputi
transfer elektron dari donor tereduksi seperti molekul organik, air, amonia, hidrogen
sulfida, atau ion besi ke molekul akseptor seperti oksigen, nitrat, atau sulfat.Pada
hewan reaksi katabolisme meliputi molekul organik kompleks yang dipecah
menjadi molekul yang lebih sederhana, seperti karbon dioksida dan air.Pada
organisme fotosintetik seperti tumbuhan dan sianobakteria, reaksi transfer elektron
ini tidak menghasilkan energi, tetapi digunakan sebagai tempat menyimpan energi
yang diserap dari cahaya matahari.
Urutan yang paling umum dari reaksi katabolik pada hewan dapat
dibedakan menjadi tiga tahapan utama. Pertama, molekul organik besar seperti
protein, polisakarida, atau lemak dicerna menjadi molekul yang lebih kecil di luar
sel. Kemudian, molekul-molekul yang lebih kecil ini diambil oleh sel-sel dan masih
diubah menjadi molekul yang lebih kecil, biasanya asetil koenzim A (Asetil KoA),
yang melepaskan energi. Akhirnya, kelompok asetil pada KoA dioksidasi menjadi
air dan karbon dioksida pada siklus asam sitrat dan rantai transpor elektron, dan
melepaskan energi yang disimpan dengan cara mereduksi koenzim Nikotinamid
Adenin Dinukleotida (NAD+) menjadi NADH.
1. Respirasi seluler atau respirasi aerob, yaitu reaksi yang menggunakan oksigen
sebagai bahan bakar organik. Secara umum keseluruhan proses pada respirasi
seluler berlangsung sebagai berikut.
Termasuk ke dalam reaksi seluler adalah reaksi glikolisis, siklus Krebs, dan
transpor elektron, dimana diantara glikolisis dan siklus Krebs terdapat sebuah reaksi
antara yang disebut dekarboksilasi oksidatif.
21
1. Kerja mekanis:
S alah satu bentuk kerja mekanis adalah lokomosi.Kerja mekanis selalu terjadi
jika sel otot berkontraksi.
2. Transpor Aktif:
3. Produksi Panas
Energi panas penting bagi tubuh burung dan hewan menyusui. Energi panas
ini, umumnya timbul sebagai hasil sampingan transformasi energi dalam sel.
Misalnya, pada proses kontraksi otot, terjadi pemecahan ATP. Disamping timbul
energi mekanik, timbul juga energi panas.
Energi yang terbanyak kita pakai ialah energi matahari, terutama yang
ditangkap oleh tumbuhan hijau. Penangkapan energi matahari itu terjadi dalam
proses fotosintesis.
Dalam proses ini energi matahari diubah menjadi energi kimia yang
tersimpan dalam molekul gula glukose. Molekul gula itu terbentuk dalam proses
fotosintesis dari air dan gas CO2 yang terdapat dalam udara. Gula selanjutnya
diubah menjadi karbohidrat yang tersimpan dalam tubuh dan digunakan sebagai
bahan untuk membentuk tubuh tumbuhan, misalnya akar, batang dan daun.
22
Energi yang terkandung dalam tubuh tumbuhan itu menjadi sumber energi
makhluk hidup lain. Kalau kita makan nasi, misalnya, sebenarnya kita mendapatkan
energi dari matahari.Juga kalau kita membakar kayu untuk memasak, sebenarnya
kita menggunakan energi matahari.
Energi yang kita perlukan dapat dibagi dalam dua golongan besar.Pertama,
energi yang dipakai untuk dan di dalam tubuh kita sendiri.Energi ini terdapat di
dalam makanan yang kita makan sehari-hari. Makanan tersebut kita ‘bakar di dalam
tubuh dalam proses yang disebut metabolisme. Pembakaran itu tidak terjadi dengan
api, melainkan melalui proses kimia yang kompleks. Dalam pembakaran itu
terbentuk molekul ATP.Energi kimia dalam mulekul ATP inilah yang dapat dipakai
untuk melakukan kerja, misalnya mengunyah makanan dan mengangkat
barang.Karena pembakaran itu terjadi di dalam tubuh, pembakaran itu disebut
metabolisme intern.
23
1. PENGARUH SUHU.
Suhu rendah yang memdekati titik beku biasanya tidak merusak enzim.
Pada suhu dimana enzim masih aktif, kenaikan suhu sebanyak 10OC, menyebabkan
keaktifan menjadi 2 kali lebih besar (Q10 = 2). Pada suhu optimum reaksi
berlangsung paling cepat. Bila suhu dinaikan terus, maka jumlah enzim yang aktif
akan berkurang karena mengalami denaturasi. Enzim didalam tubuh manusia
memiliki suhu optimum sekitar 37oC.Enzim organismemikro yang hidup dalam
lingkungan dengan suhu tinggi mempunyai suhu optimum yang tinggi.
Sebagian besar enzim menjadi tidak aktif pada pemanasan sampai + 60oC. Ini
disebabkan karena proses denaturasi enzim. Dalam beberapa keadaan, jika
pemanaasan dihentikan dan enzim didinginkan kembali aktivitasnya akan pulih.
Hal ini disebabkan oleh karena proses denaturasi masih reversible. pH dan zat-zat
pelindung dapat mempengaruhi denaturasi pada pemanasan ini.
2. PENGARUH pH
Bila aktivitas enzim diukur pada pH yang berlainan, maka sebagian besar
enzim didalam tubuh akan menunjukan aktivitas optimum antara pH 5,0 - 9,0,
kecuali beberapa enzim misalnya pepsin(pH optimum = 2). Ini disesbabkan oleh :
Misalnya suatu reaksi enzim dapat berjalan bila enzim tadi bermuatan
negatif (Enz-) dan substratnya bermuatan positif (SH+) :
Pada pH rendah Enz- akan bereaksi dengan H+ menjadi enzim yang tidak
bermuatan.
Enz- + H+ Enz-H
Demikian pula pada pH tinggi, SH+ yang dapat bereaksi dengan Enz-, maka
pada pH yang extrem rendah atau tiggikonsentrasi efektif SH+ dan enz akan
berkurang, karena itu kecepatan reaksinya juga berkurang.
24
Kecepatan rekasi enzim (v) berbanding lurus dengan konsentrasi enzim
(Enz).Makin besar jumlah enzim makin cepat reaksinya..Dalam reaksinya
Enzimakan mengadakan ikatan dengan substrat S dan membentuk kompleks enzim-
substrat, Enzs. EnzS ini akan dipecah menjadi hasil reaksi P dan enzim bebas Enz.
Enz + S Enz + P
Makin banyak Enz terbentuk, makin cepat reaksi ini berlangsung.Ini terjadi sampai
batas tertentu.
ATP digunakan sebagai substrat dalam transduksi sinyal jalur oleh kinase
yang memfosforilasi protein dan lipid, maupun oleh adenilat siklase, yang
25
menggunakan ATP untuk menghasilkan pembawa pesan kedua molekul siklik
AMP.. Rasio antara ATP dan AMP digunakan sebagai cara untuk sel merasakan
betapa besar energi yang tersedia dan mengontrol jalur-jalur metabolisme yang
menghasilkan dan mengkonsumsi ATP. Terlepas dari peran dalam metabolisme
energi dan sinyal, ATP juga dimasukkan ke dalam asam nukleat oleh polimerase
dalam proses replikasi DNA dan transkripsi.
Struktur molekul ini terdiri dari purin basa (adenin) terikat pada 1 ‘karbon
atom dari sebuah.Ini adalah penambahan dan penghapusan gugus fosfat ini yang
mengkonversi antar ATP, ADP dan AMP. .
ATP terdiri dari adenosin – terdiri dari adenin cincin dan ribosa gula – dan
tiga fosfat kelompok (trifosfat).. Kelompok yang phosphoryl, dimulai dengan
kelompok paling dekat dengan ribosa, yang disebut sebagai alpha (α), beta (β), dan
gamma (γ) fosfat. ATP sangat larut dalam air dan sangat stabil dalam larutan pH
antara 6,8-7,4, tetapi cepat dihidrolisis pada pH yang ekstrim. Akibatnya, ATP
paling baiksimpan baik disimpan dalam [8]
ATP adalah molekul yang tidak stabil di unbuffered air, yang hydrolyses untuk
ADP dan fosfat.. Hal ini karena kekuatan ikatan antara residu fosfat dalam ATP
kurang dari kekuatan dari “hidrasi” ikatan antara produk-produknya (ADP + fosfat),
dan air.. Jadi, jika ATP dan ADP berada dalam kesetimbangan kimia dalam air,
hampir semua ATP pada akhirnya akan dikonversi ke ADP. Sebuah sistem yang
jauh dari kesetimbangan mengandung energi bebas Gibbs, dan mampu melakukan
pekerjaan..Sel hidup menjaga rasio ATP menjadi ADP pada suatu titik sepuluh lipat
dari kesetimbangan, dengan konsentrasi ATP ribuan kali lipat lebih tinggi daripada
konsentrasi ADP.Perpindahan dari kesetimbangan berarti bahwa hidrolisis ATP
dalam sel melepaskan energi dalam jumlah besar.
Isi energi molekul yang terisolasi ATP adalah suatu konsekuensi dari
anhidrida berdekatan obligasi yang menghubungkan fosfat.Anhidrida
menunjukkan peningkatan reaktifitas dibandingkan dengan asam yang sesuai.Hal
ini karena obligasi yang merupakan separoh anhidrida kurang stabil (sehingga
dalam energi yang lebih tinggi) dibandingkan dengan obligasi yang dapat dibentuk
dari substitusi nukleofilik.[Rujukan?] Dalam kasus ATP, obligasi terbentuk dari
hidrolisis, atau fosforilasi residu oleh ATP, energi lebih rendah daripada obligasi
Setelah ditengahi enzim hidrolisis ATP atau fosforilasi oleh ATP, energi ini bisa
dimanfaatkan oleh sistem hidup untuk melakukan kerja.
26
konsentrasi mereka jauh dari titik ekuilibrium reaksi. [9] Namun, sebagaimana
halnya dengan polimer biomolekul, hancurnya RNA, DNA, dan ATP ke monomer
sederhana didorong oleh energi-release dan meningkatkan entropi-pertimbangan,
dalam kedua standar konsentrasi, dan juga mereka konsentrasi ditemui di dalam sel.
Standar jumlah energi yang dilepaskan dari hidrolisis ATP dapat dihitung
dari perubahan energi di bawah non-alami (standar) kondisi, kemudian
memperbaiki konsentrasi biologis. Perubahan total energi panas (entalpi) pada suhu
dan tekanan standar dari dekomposisi terhidrasi ATP menjadi ADP dan fosfat
anorganik terhidrasi adalah -20,5 kJ / mol, dengan perubahan energi bebas 3,4 kJ /
mol. Energi dirilis oleh berlayar padanya baik fosfat (P i) atau pirofosfat (PP i) unit
dari ATP pada keadaan standar dari 1 M adalah: Biosintesis.
ATP konsentrasi di dalam sel biasanya 1-10 mM.ATP dapat diproduksi oleh
redoks reaksi sederhana dan kompleks menggunakan gula (karbohidrat) atau lipid
sebagai sumber energi. Untuk ATP dapat disintesis dari kompleks bahan bakar,
pertama-tama mereka harus dipecah menjadi komponen dasar mereka . Karbohidrat
adalah dihidrolisis menjadi gula sederhana, seperti glukosa dan fruktosa.. Lemak
(trigliserida) adalah metabolised untuk memberikan asam lemak dan gliserol.
Glikolisis :
27
sintetase, tiga molekul berkurangnya koenzim NADH, dan satu molekul koenzim
pengurangan FADH 2. . Kedua molekul terakhir ini didaur ulang untuk mereka
negara teroksidasi (NAD + dan FAD, masing-masing) melalui rantai transpor
elektron, yang menghasilkan ATP tambahan oleh fosforilasi oksidatif..Oksidasi
dari molekul NADH hasil dalam sintesis 2-3 molekul ATP, dan oksidasi satu FADH
2 menghasilkan antara 1-2 molekul ATP. [19] Sebagian besar ATP sel dihasilkan
oleh proses ini.. Meskipun siklus asam sitrat itu sendiri tidak melibatkan molekul
oksigen, ia adalah sebuah obligately aerobik proses karena O 2 yang diperlukan
untuk mendaur ulang dikurangi NADH dan FADH 2 teroksidasi negara mereka.. [
20 ] Dalam ketiadaan oksigen siklus asam sitrat akan berhenti berfungsi karena
kurangnya tersedia NAD + dan FAD. [20]
28
menghasilkan satu NADH dan satu molekul FADH 2, yang digunakan untuk
menghasilkan ATP oleh fosforilasi oksidatif.. Karena NADH dan FADH 2 adalah
molekul yang kaya energi, puluhan molekul ATP dapat dihasilkan oleh beta-
oksidasi satu rantai asil panjang..[ 25 ] Menghasilkan energi yang tinggi dari proses
ini dan penyimpanan lemak kompak menjelaskan mengapa ini adalah yang paling
sumber makanan padat kalori. [25] most eukaryotes, glucose is used as both.
Dalam sistem biologi, khususnya dalam sel hidup, panas yang dihasilkan
oleh proses oksidasi tersebut tidak dapat dipakai sebagai sumber energi. Proses
pembakaran dalam sistem biologi berlangsung tanpa nyala atau pada suhu yang
rendah. Energi bebas yang terkandung di dalam molekul organik diubah dan
disimpan dalam nentuk energi kimia, yaitu dalam struktur ikatan kovalen dari gugus
fosfat dalam molekul adenosin triphosfat (ATP), yang terbentuk dengan
perantaraan enzim dari adenosin diphosfat (ADP) dan senyawa phosfat anorganik
(Pi). Reaksi ini merupakan reaksi perpindahan gugus phosfat yang secara kimia
dikaitkan dengan tahap reaksi oksidasi khas yang berlangsung dalam
katabolisme.ATP yang terbentuk kemudian diangkut ke setiap bagian dalam sel
yang memerlukan energi.Dalam hal ini ATP berperan sebagai alat pangankut energi
bebas. Sebagian dari energi kimia yang terkandung dalam ATP itu dipindahkan
bersama dengan gugus phosfat ujungnya, ke molekul penerima energi lain yang
khas, sehingga molekul ini menjadi senyawa berenergi kimia dan dapat berperan
sebagai sumber energi untuk proses biokimia yang lainnya.
29
yang berperan sebagai molekul pengankut elektron berenergi tinggi dari reaksi
katabolisme ke reaksi anabolisme yang membutuhkan elektron.
Daur ATP
ATP terbentuk dari ADP dan Pi dengan suatu reaksi phosforilasi yang
dirangkaikan dengan proses oksidasi molekul penghasil energi. Selanjutnay ATP
yang terbentuk ini dialirkan ke proses reaksi yang membutuhkan energi dan
dihidrolisis menjadi ADP dan phosfat anorganik (Pi). Demikian seterusnya
sehingga terjadilah suatu mekanisme daur ATP-ADP secara continue dan
berkeseimbangan.
Dalam hal ini gugus phosfat ujung pada molekul ATP secara kontinu
dipindahkan ke molekul penerima gugus phosfat dan secara kontinu pula diganti
oleh gugus phosfat lainnya selama katabolisme.
Pada umumnya, senyawa phosfat di dalam sel dapat dibagi menjadi dua
golongan senyawa berenergi, senyawa phosfat berenergi tinggi dan senyawa
phosfat berenergi rendah. Hal ini tergantung dari besarnya harga negatif nya yang
dibandingkan dengan ATP. Senyawa phosfat berenergi tinggi seperti gliseroil
phosfat dan fosfoenolpiruvat (senyawa antara dari glikolisis), mempunyai
dihidrolisis lebih negatip daripada ATP. Sedangkan senyawa phosfat berenergi
rendah seperti glukosa 1-phosfat dan fruktosa 1-phosfat, mempunyai hidrolisis
kurang negatif dari pada ATP.
Di samping itu ada satu golongan lainnya yang termasuk senyawa berenergi
tinggi dan berperan sebagai cadangan energi kimia dalam sel otot, yaitu
fosfokreatin dan fosfoarginin.Kedua senyawa phosfat berenergi tinggi ini terbentuk
langsung dengan perantara enzim dari ATP bila kosentrasi ATP di dalam sel cukup
besar (berlebih). Dalam hal ini meskipun hidrolisis fosfokreatin dan fosfoarginin
lebih negatif dari pada ATP reaksi berlangsung ke kanan karena terdapatnya
30
konsentrasi ATP yang berlebih di dalam sel. Reaksi akan berlangsung ke kiri bila
proses metabolisme dalam sel memerlukan ATP.
E. Penyediaan enzim
Tanpa adanya enzim, kehidupan yang kita kenal tidak mungkin ada. Sebagai
biokatalisator yang mengatur semua kecepatan semua proses fisiologis, enzim
memegang peranan utama dalam kesehatan dan penyakit. Meskipun dalam keadaan
sehat semua proses fisiologis akan berlangsung dengan cara yang tersusun serta
teratur sementara homeostasis akan dipertahankan, namun keadaan homeostasis
dapat mengalami gangguan yang berat dalam keadaan patologis.
Berbeda dengan katalisator nonprotein (H+, OH-, atau ion-ion logam), tiap-
tiap enzim mengkatalisis sejumlah kecil reaksi, kerapkali hanya satu.Jadi enzim
adalah katalisator yang reaksi-spesifik karena semua reaksi biokimia perlu dikatalis
oleh enzim, harus terdapat banyak jenis enzim.Sebenarnya untuk hampir setiap
senyawa organik, terdapat satu enzim pada beberapa organisme hidup yang mampu
bereaksi dengan dan mengkatalisis beberapa perubahan kimia.
31
Enzim bekerja sangat sfesifik.Suatu enzim hanya dapat mengatalisa
beberapa reaksi, malahan seringkali hanya satu reaksi saja.Ini merupakan salah satu
sifat penting enzim.
1. Enzim
a.Apoenzim, yaitu bagian enzim yang tersusun dari protein, yang akan rusak bila
suhu terlampau panas(termolabil).
dari protein, tetapi dari ion-ion logam atau molekul-molekul organik yang
disebut KOENZIM. Molekul gugus prostetik lebh kecil dan tahan panas
(termostabil), ion-ion logam yang menjadi kofaktor berperan sebagai stabilisator
agarenzim tetap aktif.Koenzim yang terkenal pada rantai pengangkutan elektron
(respirasi sel), yaitu NAD (Nikotinamid Adenin Dinukleotida), FAD (Flavin
Adenin Dinukleotida), SITOKROM.
a. mengubahnya
Glikolisis adalah proses pemecahan glukosa (gula) pada tingkat sel. Pada
proses glikolisis, glukosa dipecah secara sistematis menjadi asam piruvat dan energi
dalam bentuk NADH dan ATP.
Energi yang dihasilkan akan digunakan pada proses respirasi seluler selanjutnya.
32
Glikolisis ini termasuk salah satu tahap respirasi seluler.Respirasi seluler adalah
reaksi katabolisme karbohidrat di dalam sel hidup.
Tahapan respirasi seluler terdiri dari glikolisis, oksidasi piruvat, siklus Krebs dan
transpor elektron.
Kembali ke glikolisis..
33
Reaksi kimia glikolisis dapat terjadi secara aerob (membutuhkan oksigen)
maupun anaerob (tanpa oksigen).Di dalam reaksi biokimia ini dibantu oleh enzim,
ATP (Adenosin trifosfat) dan ADP (Adenosin difosfat).
ATP dan ADP berperan dalam pemindahan fosfat dari molekul satu ke
molekul lain.
10 Tahap Glikolisis
Berikut adalah sepuluh tahap glikolisis dan produk yang dihasilkan dan
enzim yang berperan pada setiap tahap.
Proses glikolisis ini memerlukan satu molekul ATP dan diubah menjadi
ADP karena pemisahan satu kelompok fosfat. Reaksi keseluruhan dapat diringkas
sebagai berikut:
34
C6H12O6 + ATP + heksokinase → C6H11O6P1 + ADP
35
Tahap 6: Pembentukan NADH & 1,3-Bifosfogliserat
Tahap delapan adalah reaksi penataan ulang sangat halus yang melibatkan
relokasi dari atom fosfor dalam asam 3-fosfogliserat dari karbon ketiga dalam rantai
untuk karbon kedua dan menciptakan asam 2 - fosfogliserat. Reaksi seluruh
diringkas sebagai berikut:
Tahap ini menghasilkan dua molekul ATP dan dua molekul asam piruvat
dengan bantuan enzim piruvatkinase pada dua molekul asam fosfoenolpiruvat
36
dihasilkan pada tahap sebelumnya. Hal ini dimungkinkan setelah terjadi transfer
dari atom fosfor dari asam fosfoenolpiruvat (PEP) untuk ADP.
Setiap tahap dihasilkan energi kecil yang terjadi atas bantuan berbagai enzim dalam
sitoplasma yang bekerja dalam koordinasi.
Well, inilah salah satu proses biokimia yang terjadi dalam tubuh kita. Jika
Anda berniat mempelajari biokimia lebih lanjut maka Anda akan menemukan hal
yang lebih luar biasa lagi.
Protoplasma adalah bagian hidup dari sebuah sel yang dikelilingi oleh
membran plasma.
Hasil Glikolisis
37
Pada proses glikolisis, satu molekul glukosa akan dipecah untuk
menghasilkan dua molekul asam piruvat, dua molekul ATP dan dua NADH
(Reduced nikotinamida adenin dinukleotida) yang membawa elektron.
Jadi, hasil akhir glikolisis adalah 2 molekul ATP dan 2 molekul piruvat.
Namun, perlu diingat bahwa proses awal glikolisis (tahap pertama) memerlukan 2
molekul ATP.
b.Mempolimersasikanya
38
terdapat banyak pada jaringan tubuh. tetapi pasokan utama adalah hati dan otot
rangka.
3.Mendegrasinya
39
Fungsi enzyme amylase dalam pencernaan :
Otot dalam sistem gerak pada hewan dan manusia merupakan alat gerak
aktif yang menggerakkan tulang atau organ tertentu.Sedangkan tulang atau rangka
merupakan alat gerak pasif.Hal ini disebabkan apabila tidak ada otot maka fungsi
rangka manusia tidak mungkin berjalan.
ads
Jenis Otot
Otot terbagi menjadi tiga jenis yaitu otot lurik, polos, dan jantung.
a.Otot lurik
Otot lurik terdapat pada hampir di keseluruhan tubuh manusia dan hewan.
Ada lebih dari 600 otot lurik pada manusia yang menggerakkan tulang dengan cara
kontraksi dan relaksasi. Gerakan ini diatur oleh bagian bagian otak manusia sebagai
sistem saraf pusat.
b.Otot Polos
Otot polos dijumpai pada dinding organ dalam manusia.Fungsi otot polos
sangat beragam tergantung pada dimana letaknya.Dalam sistem ekskresi pada
manusia, otot polos dapat ditemukan dalam dinding kandung kemih.Uterus sebagai
alat reproduksi wanita juga memiliki otot polos.Fungsinya membuat organ dapat
melebar dan kembali seperti semula.Sedangkan dalam sistem pencernaan pada
manusia, otot polos dapat ditemukan dalam bagian bagian usus halus dan bagian
bagian usus besar.Pada organ ini otot polos mempengaruhi gerakan peristaltik yang
40
membantu pencernaan makanan.Selain itu otot polos dapat ditemukan pada mata
dan pembuluh darah.
c.Otot jantung
Untuk mendapatkan penjelasan lebih lengkap tentang fungsi ketiga jenis otot, baca
artikel fungsi otot lurik, polos, dan jantung.
Selain itu, otot dapat dibedakan menjadi otot merah dan otot putih.Otot
merah mengandung mitokondria dan mioglobin. Mioglobin merupakan senyawa
dengan fungsi yang hampir sama dengan fungsi hemoglobin yaitu mengikat
oksigen. Sedangkan otot putih hanya memiliki sedikit darah, mitokondria, dan
mioglobin.Sehingga otot putih dapat menghasilkan energi saat keadaan anaerob.
41
Saat asetilkolin berikatan dengan reseptor membran serabut serabut otot, saluran
masuk membran terbuka dan proses kontrasi dimulai dengan tahapan:
Ion sodium dalam sitoplasma memicu pelepasan ion kalsium yang disimpan
Ikatan antar protein pada sel otot berubah (disebut juga sliding filament), terjadilah
kontraksi.
Saat impuls dari saraf pusat terhenti, maka reaksi kimia yang menyebabkan
pengaturan ulang protein pada sel otot juga terhenti. Akibatnya proses kimiawi
dikembalikan seperti semula dan otot kembali dalam keadaan relaksasi.
Mekanisme kerja otot polos hampir sama dengan mekanisme kerja otot
lurik. Pada otot polos terjadi juga peristiwa sliding filament yang diakibatkan oleh
keberadaan rangsangan asetilkolin.Asetilkolin memicu ion kalsium yang disimpan
dalam otot dilepaskan.Pelepasan ion kalsium menyebabkan filamen otot polos
mengkerut (berkontraksi).
Miosin aktif dan menempel dengan aktin, sehingga terjadi kontraksi otot.
Sama halnya dengan otot lurik, otot polos akan berelaksasi apabila jumlah
ion kalsium dalam sel menurun. Perbedaan antara otot polos dan otot lurik, otot
polos membutuhkan waktu yang lebih lama untuk melakukan kontraksi dan
relaksasi, namun energi yang dibutuhkan sedikit.
42
BAB III
PENUTUPAN
KESIMPULAN
Genitika adalah bidang sains yang mempelajari pewarisan sifat dan variasi
yang diwariskan.teori pewarisan sifat atau biasa disebut hokum heraditas
43
DAFTAR PUSTAKA
Elrod, L. Susan & William D. Stansfield. 2002. Schaum’s Outline Teori dan Soal –
Soal Genetika, Edisi Keempat. Erlangga.
Griffith, A.J.F; Miller, J.H; Suzuki, D.T; Lewotin R,C and Gelbart,W.M (1993).
An Introduction to Genetic Analysis.5th. New York; W.H. Freeman dan Company.
Pp. 541-543.
Kuchel, Philip & Greorgy B. Ralston. 2006. Schaum’s Easy Outline. Erlangga
Watson, J.D ; Hopkins, N. H: Robert, J..: Steitz, J.A dnd Weiner, A.M. (1987).
Molecular Biology of The Gene.4th Ed. California The Benjamin/Cummings
Publishing Company. Pp. 571-573
44