Anda di halaman 1dari 47

MAKALAH

DASAR BIOMEDIK I

PENYIMPAN,PEMINDAHAN,DAN EKSPRESI INFORMASI GENETIKA

DOSEN PENGAJAR : FRIEDA ANI NOOR, S.KM,. M.KES

KELOMPOK 6

Alma Sari (17070496)

Fuji Auliadina (17070307)

Kamaliyah (17070161)

Mahmudah (17070191)

ShafirahHayati (17070057)

Queen Ningrum (17070261)

Rizky Sukma Yulie Wardana (17070523)

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN MUHAMMAD ARSYAD AL-


BANJARI

2017/2018
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
kami panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat,hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah tentang “Penyimpanan, Pemindahan, dan Ekspresi
Informasi Genetika”

Makalah ini telah kami susun semaksimal mungkin dengan saling bekerja sama.
Terlepas dari semua itu kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasa nya. Oleh karena
itu, dengan tangan terbuka kami menerima saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki makalah ini

Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang “Penyimpanan, Pemindahan,


dan Ekspresi Informasi Genetika” semoga dapat memberikan manfaat maupun
inspirasi terhadap pembaca.

Banjarbaru, 10 Oktober 2017

Kelompok VI (Enam)

i
Daftar Isi

ii
BAB 1

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Salah satu ciri makhluk hidup adalah berkembang biak (mereproduksi jenisnya).
Dimana keturunan berikutnya memiliki sifat yang hampir sama dengan
orangtuanya. Dalam menghasilkan keturunan baru, informasi genetik juga
diwariskan dari orang tua kepada keturunannya. Proses demikian disebut dengan
Genetika adalah ilmu tentang hereditas yang terkait dengan gen. Gen adalah bagian
dari DNA kromosom yang mengkode satu buah molekul RNA spesifik, yang
selanjutnya mengkode untuk polipeptida tertentu. Gen tersusun dari DNA
(Deoxyribo Nucleic Acid). DNA tersusun atas basa nitrogen, asam deoxyribosa dan
fosfat. Dimana DNA adalah dasar kimia hereditas (pewarisan) dan diorganisasikan
kedalam gen, yang menjadi unit dasar informasi genetika. Pembuktian bahwa DNA
mengandung informasi genetik dilakukn pertama kali pada tahun 1944 dalam
serangkain percobaan oleh Avery, MacLeod, McCarty. Ketiga peneliti ini
memperlihatkan bahwa penetapan genetik dari karakter kapsul pneumokukus
spesifik dapat dipindahkan kepada pneumokukus lain dengan tipe kapsul yang
berbeda melalui penyisipan DNA yang dimurnikan sehingga memiliki tipe yang
spesifik dengan pneumokukus awalnya.

Kandungan informasi DNA (kode genetik) terletak didalam (rangkaian) sequence


tempat tersusunnya monomer-monomer deoksiribosanukleotida purin dan
pirimidin yang saling berikatan sangat kuat yaitu ikatan fosfodieter. Dimana dengan
seperti ini dapat ditentukan stuktur DNA membentuk heliks ganda. Gen juga
mengendalikan sistesis berbagai tipe RNA (mRNA, rRNA, tRNA) dari DNA yang
sebagian besar diantaranya terlibat dalam sintesis protein.

1.2 Tujuan

1) untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah biokimia

2)untuk mengetahui proses pemindahan informasi genetika

3) untuk mengetahui bagaimana penyimpanan informasi genetika

4) untuk mengetahui ekspresi informasi genetika

5) untuk mengetahui 3 hal yang di butuhkan sel

1
6) untuk menambah wawasan bagi pembaca tentang informasi genetika secara
ringkas

1.3 Rumusan Masalah

1) apa yang dimaksud dengan genetika?

2) bagaimana struktur DNA?

3) dimana letak kandungan informasi DNA?

1.4 Manfaat Masalah

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENYIMPANAN INFORMASI GENETIKA

DNA (Deoxyribonucleic Acid)

Asam deoksiribonukleat, lebih dikenal dengan DNA (bahasa Inggris:


eoxyribonucleic acid), adalah sejenis asam nukleat yang tergolong biomolekul
utama penyusun berat kering setiap organisme. Di dalam sel, DNA umumnya
terletak di dalam inti sel.

Secara garis besar, peran DNA di dalam sebuah sel adalah sebagai materi genetik;
artinya, DNA menyimpan cetak biru bagi segala aktivitas sel. Ini berlaku umum
bagi setiap organisme.Di antara perkecualian yang menonjol adalah beberapa jenis
virus (dan virus tidak termasuk organisme) seperti HIV (Human Immunodeficiency
Virus).

DNA adalah asam nukleat yang mengandung materi genetik dan berfungsi untuk
mengatur perkembangan biologis seluruh bentuk kehidupan secara seluler.DNA
terdapat pada nukleus, mitokondria dan kloroplas. Perbedaan di antara ketiganya
adalah: DNA nukleus berbentuk linear dan berasosiasi sangat erat dengan protein
histon, sedangkan DNA mitokondria dan kloroplas berbentuk sirkular dan tidak
berasosiasi dengan protein histon. Selain itu, DNA mitokondria dan kloroplas
memiliki ciri khas, yaitu hanya mewariskan sifat-sifat yang berasal dari garis
ibu.Hal ini sangat berbeda dengan DNA nukleus yang memiliki pola pewarisan sifat
dari kedua orang tua.

Dilihat dari organismenya, struktur DNA prokariot berbeda dengan struktur DNA
eukariot.DNA prokariot tidak memiliki protein histon dan berbentuk sirkular,
sedangkan DNA eukariot berbentuk linear dan memiliki protein histon (Klug &
Cummings 1994: 315–316; Raven & Johnson 2002: 94).

DNA memiliki struktur pilinan utas ganda yang antiparalel dengan komponen-
komponennya, yaitu gula pentosa (deoksiribosa), gugus fosfat, dan pasangan
basa.Pasangan basa pada DNA terdiri atas dua macam, yaitu basa purin dan
pirimidin. ‘Basa purin terdiri atas adenin (A) dan guanin (G) yang memiliki struktur
cincin-ganda, sedangkan basa pirimidin terdiri atas sitosin (C) dan timin (T) yang
memiliki struktur cincin-tunggal. Ketika Guanin berikatan dengan Sitosin, maka
akan terbentuk tiga ikatan hidrogen, sedangkan ketika Adenin berikatan dengan
Timin maka hanya akan terbentuk dua ikatan hidrogen. Satu komponen pembangun
(building block) DNA terdiri atas satu gula pentosa, satu gugus fosfat dan satu
pasang basa yang disebut nukleotida (Lewis 2003: 176–178).

3
Sebuah sel memiliki DNA yang merupakan materi genetik dan bersifat herediter
pada seluruh sistem kehidupan. Genom adalah set lengkap materi genetik (DNA)
yang dimiliki suatu organisme dan terorganisasi menjadi kromosom. (Human
Genome Project 2005: 1)

DNA mempunyai bentuk dasar yang terdiri dari:


1.Asamfosfat
2.Deoksiribosa (gula)
3.Empat basa nitrogen (Adenin, Guanin, Timin, dan Sitosin)

E. Struktur DNA

Stabilitas DNA heliks ganda ditentukan oleh susunan basa dan ikatan hidrogen yang
terbentuk sepanjang rantai tersebut.karean perubahan jumlah hidrogen ini, tidak
mengehrankan bahwa ikatan C=G memerlukan tenaga yang lebih besar untuk
memisahkannya.

DNA merupakan makromolekul yang struktur primernya adalah polinukleotida


rantai rangkap berpilin.Sturktur ini diibaratkan sebagai sebuah tangga.Anak
tangganya adalah susunan basa nitrogen, dengan ikatan A-T dan G-C.Kedua
“tulang punggung tangganya” adalah gula ribosa.Antara mononukleotida satu
dengan yang lainnya berhubungan secara kimia melalui ikatan fosfodiester.

DNA heliks ganda yang panjangnya juga memiliki suatu polaritas.Polaritas heliks
ganda berlawanan orientasi satu sama lain.Kedua rantai polinukleotida DNA yang
membentuk heliks ganda berjajar secara antipararel.

Pada tahun 1953, Frances Crick dan James Watson menemukan model molekul
DNA sebagai suatu struktur heliks beruntai ganda, atau yang lebih dikenal dengan
heliks ganda Watson-Crick.DNA merupakan makromolekul polinukleotida yang
tersusun atas polimer nukleotida yang berulang-ulang, tersusun rangkap,
membentuk DNA haliks ganda dan berpilin ke kanan.

4
Setiap nukleotida terdiri dari tiga gugus molekul, yaitu :

– Gula 5 karbon (2-deoksiribosa)

– basa nitrogen yang terdiri golongan purin yaitu adenin (Adenin = A) dan guanin
(guanini = G), serta golongan pirimidin, yaitu sitosin (cytosine = C) dan timin
(thymine = T)

– gugus fosfat

Berikut susunan struktur kimia komponen penyusun DNA :

Baik purin ataupun pirimidin yang berkaitan dengan deoksiribosa membentuk suatu
molekul yang dinamakan nukleosida atau deoksiribonukleosida yang merupakan
prekursor elementer untuk sintesis DNA.

Prekursor merupakan suatu unsur awal pembentukan senyawa


deoksiribonukleosida yang berkaitan dengan gugus fosfat.DNA tersusun dari empat
jenis monomer nukleotida.

Keempat basa nitrogen nukleotida di dalam DNA tidak berjumlah sama rata.Akan
tetapi, pada setiap molekul DNA, jumlah adenin (A) selalu sama dengan jumlah
timin (T). Demikian pula jumlah guanin (G) dengan sitisin(C) selalu
sama.Fenomena ini dinamakan ketentuan Chargaff.Adenin (A) selalu berpasangan
dengan timin (T) dan membentuk dua ikatan hidrogen (A=T), sedagkan sitosin (C)
selalu berpasangan dengan guanin (G) dan membentuk 3 ikatan hirogen (C = G).

RNA (ribonucleic acid)

Asam ribonukleat (bahasa Inggris:ribonucleic acid, RNA) senyawa yang


merupakan bahan genetik dan memainkan peran utama dalam ekspresi genetik.
Dalam dogma pokok (central dogma) genetika molekular, RNA menjadi perantara
antara informasi yang dibawa DNA dan ekspresi fenotipik yang diwujudkan dalam
bentuk protein.

G. Struktur RNA

Struktur dasar RNA mirip dengan DNA.RNA merupakan polimer yang tersusun
dari sejumlah nukleotida.Setiap nukleotida memiliki satu gugus fosfat, satu gugus
gula ribosa, dan satu gugus basa nitrogen (basa N). Polimer tersusun dari ikatan

5
berselang-seling antara gugus fosfat dari satu nukleotida dengan gugus gula ribosa
dari nukleotida yang lain.

Perbedaan RNA dengan DNA terletak pada satu gugus hidroksil tambahan pada
cincin gula ribosa (sehingga dinamakan ribosa). Basa nitrogen pada RNA sama
dengan DNA, kecuali basa timin pada DNA diganti dengan urasil pada RNA. Jadi
tetap ada empat pilihan: adenin, guanin, sitosin, atau urasil untuk suatu nukleotida.

Selain itu, bentuk konformasi RNA tidak berupa pilin ganda sebagaimana DNA,
tetapi bervariasi sesuai dengan tipe dan fungsinya.

Adapun RNA hadir di alam dalam berbagai macam/tipe.Sebagai bahan genetik,


RNA berwujud sepasang pita (Inggris double-stranded RNA, dsRNA). Genetika
sintesis protein:molekular klasik mengajarkan adanya tiga tipe RNA yang terlibat
dalam proses :

• RNA-kurir (bahasa Inggris: messenger-RNA, mRNA),


• RNA-ribosom (bahasa Inggris: ribosomal-RNA, rRNA),
• RNA-transfer (bahasa Inggris: transfer-RNA, tRNA).
Pada akhir abad ke-20 dan awal abad ke-21 diketahui bahwa RNA hadir dalam
berbagai macam bentuk dan terlibat dalam proses pascatranslasi. Dalam pengaturan
ekspresi genetik orang sekarang mengenal RNA-mikro (miRNA) yang terlibat
dalam “peredaman gen” atau gene silencing dan small-interfering RNA (siRNA)
yang terlibat dalam proses pertahanan terhadap serangan virus.

Adapun fungsi RNA yaitu, pada sekelompok virus (misalnya bakteriofag), RNA
merupakan bahan genetik.Ia berfungsi sebagai penyimpan informasi genetik,
sebagaimana DNA pada organisme hidup lain. Ketika virus ini menyerang sel
hidup, RNA yang dibawanya masuk ke sitoplasma sel korban, yang kemudian
ditranslasi oleh sel inang untuk menghasilkan virus-virus baru.

Namun demikian, peran penting RNA terletak pada fungsinya sebagai perantara
antara DNA dan protein dalam proses ekspresi genetik karena ini berlaku untuk
semua organisme hidup. Dalam peran ini, RNA diproduksi sebagai salinan kode

6
urutan basa nitrogen DNA dalam proses transkripsi. Kode urutan basa ini tersusun
dalam bentuk ‘triplet’, tiga urutan basa N, yang dikenal dengan nama kodon. Setiap
kodon berelasi dengan satu asam amino (atau kode untuk berhenti), monomer yang
menyusun protein.Lihat ekspresi genetik untuk keterangan lebih lanjut.

Penelitian mutakhir atas fungsi RNA menunjukkan bukti yang mendukung atas
teori ‘dunia RNA’, yang menyatakan bahwa pada awal proses evolusi, RNA
merupakan bahan genetik universal sebelum organisme hidup memakai DNA.

H. Perbedaan DNA dan RNA

Meskipun banyak memiliki persamaan dengan DNA, RNA memiliki perbedaan


dengan DNA, antara lain yaitu(Poedjiati, 1994):
1. Bagian pentosa RNA adalah ribosa, sedangkan bagian pentosa DNA adalah
dioksiribosa.
2. Bentuk molekul DNA adalah heliks ganda, bentuk molekul RNA berupa rantai
tunggal yang terlipat, sehingga menyerupai rantai ganda.
3. RNA mengandung basa adenin, guanin dan sitosin seperti DNA tetapi tidak
mengandung timin, sebagai gantinya RNA mengandung urasil.
4. Jumlah guanin dalam molekul RNA tidak perlu sama dengan
sitosin,demikianpula jumlah adenin, tidak perlu sama dengan urasil.

Selain itu perbedaan RNA dengan DNA yang lain adalah dalam hal(Suryo, 1992):
1. Ukuran dan bentuk
Pada umumnya molekul RNA lebih pendek dari molekul DNA.DNA berbentuk
double helix, sedangkan RNA berbentuk pita tunggal.Meskipun demikian pada
beberapa virus tanaman, RNA merupakan pita double namun tidak terpilih
sebagai spiral.

2. Susunan kimia
Molekul RNA juga merupakan polimer nukleotida, perbedaannya dengan DNA
yaitu:

7
a. Gula yang menyusunnya bukan dioksiribosa, melainkan ribosa.
b. Basa pirimidin yang menyusunnya bukan timin seperti DNA, tetapi urasil.
3. Lokasi DNA pada umumnya terdapat di kromosom, sedangkan RNA
tergantung dari macamnya, yaitu:
a. RNA d(RNA duta), terdapat dalam nukleus, RNA d dicetak oleh salah
satu pita DNA yang berlangsung didalam nukleus.
b. RNA p(RNA pemindah) atau RNA t(RNA transfer), terdapat di sitoplasma.
c. RNA r(RNA ribosom), terdapat didalam ribosom.

4. Fungsinya
DNA berfungsi memberikan informasi atau keterangan genetik, sedangkan fungsi
RNA tergantung dari macamnya, yaitu:
a. RNA d, menerima informasi genetik dari DNA, prosesnya dinamakan
transkripsi, berlangsung didalam inti sel.
b.RNA t, mengikat asam amino yang ada di sitoplasma.
c. RNA t, mensintesa protein dengan menggunakan bahan asam amino, proses ini
berlangsung di ribosom dan hasil akhir berupa polipeptida.

Ada beberapa cara untuk menentukan DNA dan RNA, yaitu(Frutan and Sofia,
1968):
1. Jaringan hewan dan alkali hangat RNA akan terpecah menjadi komponen
komponen nukleotida yang larut dalam asam. DNA sulit dipecah atau
dirusak oleh alkali.
2. Metode Schnider
Jaringan dan asam trikloro asetat panas dan diperkirakan DNA dapat diuji oleh
reaksi kalorimetri dengan difenilanin, yang mana akan bereaksi dengan
purin dioksiribosa dan tidak bereaksi dengan purin ribosa.
3. Metode Feligen
Fuchsin sulfurous acid akan berwarna merah dengan DNA, dan tidak dengan
RNA. Reaksi ini diterapkan untuk mempelajari distribusi RNA dan DNA didalam

8
bagian-bagian sel.
4. Secara Spektroskopi
Pengaukuran absorbsi cahaya oleh RNA dan DNA pada 260nm dimana spektra
cincin purin dan pirimidin asam nukleat menunjukkan maksimal.Tiga bentuk
utama RNA yang terdapat didalam sel adalah mRNA(messenger RNA),
rRNA(ribosa RNA), dan tRNA(transfer RNA).Tiap bentuk RNA ini mempunyai
berat molekul dan komposisi yang berlainan, tetapi khas untuk tiap macam bentuk
RNA.Semua RNA terdiri dari rantai tunggal poliribonukleotida. Pada sel
bakteri,hampir semua RNA ada di dalam sitoplasma. Disel hati kira-kira 11%
terdapat dalam nukleus(terutama mRNA), sekitar 15% dalam mitokondria, lebih
dari 50% dalam ribosom, dan kira-kira 24% dalam strosol.

2.2 3 Hal Yang dibutuhkan Sel ?

9
2.2.1. Energi yang perlu diketahui adalah cara ;

a.Memperolehnya

Energi dalam tubuh memang dihasilkan dari makanan yang Anda


makan.Tapi apakah semua makanan dapat menjadi energi di dalam tubuh?Ya,
energi yang Anda dapatkan untuk melakukan aktivitas fisik setiap hari didapatkan
dari makanan yang Anda makan, entah itu sumber makanan karbohidrat, protein,
dan lemak.

Meskipun begitu, protein dan lemak tidak akan langsung diolah oleh tubuh
menjadi energi. Lain dengan karbohidrat yang ketika masuk ke dalam tubuh akan
langsung dijadikan sumber bahan energi. Lalu bagaimana sumber makanan
karbohidrat bisa menjadi sumber energi utama?Seberapa cepat karbohidrat diubah
jadi energi?

Karbohidrat adalah sumber utama energi dalam tubuh

dapat Anda temukan di berbagai jenis makanan, seperti sayur, buah-buahan,


daging, tahu, dan tentunya nasi.Tetapi, sumber karbohidrat utama adalah makanan

10
pokok, karena mengandung jumlah karbohidrat yang cukup banyak jika
dibandingkan dengan jenis makanan lainnya. Makanan yang mengandung
karbohidrat akan dipecah ke dalam bentuk yang lebih sederhana dalam mulut,
lambung, dan usus. Sehingga saat mencapai usus kecil, bentuknya sudah sangat
sederhana dan disebut sebagai monosakarida.

Monosakarida inilah yang selanjutnya diserap oleh tubuh ke dalam aliran


darah.Ketika monosakarida ada di dalam pembuluh darah, maka disebut dengan
gula darah atau glukosa. Semakin banyak sumber makanan yang mengandung
karbohidrat yang Anda makan, maka akan semakin banyak pula glukosa atau gula
darah yang terbentuk.

Berapa lama waktu yang dibutuhkan karbohidrat untuk menjadi energi


dalam tubuh?

seperti gula serta makanan yang manis-manis, akan sangat cepat dipecah
oleh tubuh karena bentuknya yang mudah dicerna. Hal ini membuat gula paling
cepat dijadikan glukosa atau gula darah, yaitu kurang dari 15 menit.

Karbohidrat kompleks seperti nasi, jagung, bihun, mie, dan lainnya membutuhkan
waktu yang lebih lama untuk menjadi glukosa. Jenis makanan karbohidrat kompleks
dengan yang tinggi akan membutuhkan waktu sekitar 15 menit untuk berubah bentuk jadi
glukosa darah.

Berbeda dengan jenis makanan yang mengandung indeks glikemik rendah, proses
makanan tersebut untuk dijadikan glukosa memerlukan waktu sebanyak 15-30 menit.

Bagaimana kemudian bisa jadi energi dalam tubuh?

Biasanya kadar glukosa dalam darah akan tinggi sesaat setelah makan. Pada
waktu tersebut, tubuh akan secara otomatis mengirimkan sinyal ke kelenjar
pankreas – salah satu organ pencernaan – untuk memproduksi hormon insulin.

Hormon insulin akan masuk ke dalam pembuluh darah dan kemudian


memberi tahu sel-sel tubuh bahwa sumber energi utama (glukosa) sudah tersedia.
Selanjutnya, hormon insulin akan membukakan pintu agar glukosa dari darah dapat

11
masuk ke dalam sel. Glukosa yang masuk ke dalam sel-sel tubuh, akan diubah
menjadi energi.

Namun tidak semua sel tubuh akan menggunakan glukosa sebagai energi,
sel-sel di dalam otot dan hati akan menyimpan glukosa sebagai cadangan energi.
Glukosa yang disimpan tersebut akan dipakai ketika tidak ada makanan yang masuk
ke dalam tubuh dan tubuh mengalami kekurangan energi.

Di otot, glukosa akan dipakai untuk melakukan aktivitas

Setiap sel akan menggunakan energi yang dihasilkan untuk menjalankan


fungsinya masing-masing. Contohnya, sel-sel yang ada di dalam sistem
pencernaan, akan memakai energi yang dihasilkan untuk mencerna serta melakukan
metabolisme. Lain dengan sel jantung, yang menggunakan energi dari glukosa
untuk memompa darah. Sementara untuk glukosa yang masuk ke dalam sel-sel otot,
akan dipakai sebagai sumber energi untuk melakukan aktivitas sehari-hari.

Semua gerakan tubuh yang Anda lakukan, berasal dari glukosa yang
diproses menjadi energi oleh sel-sel otot. Dalam keadaan istirahat, glukosa yang
berlebihan akan disimpan di dalam sel otot – disebut dengan glikogen – untuk
dipakai ketika tidak ada asupan makanan yang masuk.

Karbohidrat berlebih malah akan menjadi cadangan lemak

Sama seperti sel otot, sel-sel di dalam organ hati juga menyimpan glukosa
apabila jumlahnya terlalu banyak. Namun jumlah glukosa yang berlebihan ini
akan disimpan dengan bentuk yang berbeda. Organ hati mengubah glukosa yang
terlalu banyak tersebut menjadi atau yang biasa dikenal sebagai cadangan lemak
tubuh.Jumlah cadangan lemak tubuh atau trigliserida yang terlalu banyak dapat
menyebabkan seseorang mengalami berbagai penyakit degeneratif, seperti
penyakit jantung.

b) Mengubahnya

12
Hampir semua sel dalam organ tubuh kita, baik itu jantung, otak, otot,
termasuk juga hati membutuhkan energi untuk bisa bekerja.Seperti yang kita
rasakan, bahwa sumber energi kita adalah dari makanan yang kita konsumsi setiap
hari.Berikut penjelasan berdasarkan mengenai bagaimana glukosa dihasilkan dari
makanan, lalu dirubah menjadi energi.

Tubuh manusia akan mencerna makanan dan mencampurnya dengan cairan


asam serta enzim di perut. Setelah perut mencerna makanan, karbohidrat yang
berupa pati serta gula akan diubah menjadi glukosa.

Usus kecil dan lambung akan menyerap glukosa, kemudian akan dilepaskan
ke dalam aliran darah. Saat berada di dalam darah, glukosaakan segera digunakan
sebagai energi atau disimpan di dalam tubuh kita yang akan dimanfaatkan apabila
dibutuhkan nanti.

Untuk bisa memanfaatkan glukosa sebagai energi, tubuh membutuhkan


insulin. Tanpa adanya insulin, glukosaakan tetap berada di dalam aliran darah
yang menjadi tinggi.

Cara Tubuh Membuat Insulin

Insulin sebenarnya adalah bentuk lain dari hormon yang diciptakan oleh sel-
sel Beta pada pankreas. Sel Beta tersebut sangat sensitif terutama terhadap glukosa
yang ada di aliran darah. Biasanya, Sel Beta akan memeriksa kadar glukosa darah
setiap beberapa detik, dan apabila diperlukan, sel Beta bisa melepas insulin untuk
mengambil glukosa sesuai dengan jumlah energi yang dibutuhkan.

Satu contoh, jika Anda mengkonsumsi makanan yang mengandung


karbohidrat seperti nasi, tingkat glukosa di dalam darah akan meningkat. Setelah

13
itu, sel-sel Beta akan memicu pankreas untuk melepaskan insulin dalam jumlah
yang dibutuhkan ke dalam darah.

Insulin Membantu Membuka Sel

Ketika insulin dilepaskan dari pangkreas, insulinakan memanfaatkan aliran


darah untuk pergi ke hampir semua sel tubuh kita dan memberitahukan sel-sel
tersebut untuk membuka agar glukosa bisa masuk. Setelah glukosa masuk, sel-sel
akan mengubahnya menjadi energi untuk digunakan saat itu atau disimpan agar bisa
digunakan dilain waktu.

Jika glukosa mulai diserap oleh sel, maka kadar gula dalam darah
berangsur-angsur menurun. Menurunnya jumlah glukosa tersebut akan
diberitahukan kepada pankreas oleh sel Beta. Dengan demikian, maka pankreas
akan memperlambat atau mengurangi jumlah insulin yang dilepaskan ke aliran
darah.

Cara Menyeimbangkan Insulin dan Gula Darah

Setiap hari, baik itu siang maupun malam, kadarinsulin dan gula darah bisa
naik dan juga bisa turun, jumlah glukosa dan insulin yang ada di dalam aliran darah
sangat bergantung pada berapa banyak makanan yang kita konsumsi. Jika tubuh
kita bekerja sebagaimana mestinya, maka tubuh bisa menjaga gula darah tetap
dalam keadaan normal.Gula darah normal berada pada kisaran 70 dan 120 mg per
desiliter. Pada orang yang tidak memiliki penyakit diabetes, kadar gula darahnya
bisa naik setinggi 180 sesaat setelah makan atau pada saat makan. Kemudian, 2 jam
setelah makan, biasanya kadar gula akan turun ke posisi 140. Setelah 3 atau 4 jam
kadar gula tersebut kembali turun ke level yang lebih rendah misalnya ke posisi 70.

Jadi, untuk bisa tetap memiliki energi, tubuh akan berusaha menggunakan
glukosa sesuai dengan yang dibutuhkan dan melepas insulin dalam jumlah yang
tepat. Begitulah cara tubuh kita mempertahankan energi agar tubuh bisa tetap hidup,
bekerja, bergerak dan melakukan berbagai fungsi bahkan pada saat kita tidur
sekalipun.

Cara Insulin Membantu Tubuh Menyimpan Kelebihan Glukosa

Seperti yang telah diuraikan sebelumnya bahwa insulin adalah yang


membantu sel-sel tubuh kita dalam mengubah glukosa menjadi energi.Selain itu,
ternyata insulin juga membantu tubuh kita menyimpan kelebihan glukosa untuk
digunakan di lain waktu.

Misalnya, jika kita mengkonsumsi makanan dalam jumlah yang banyak, dan
tubuh tidak membutuhkannya, maka banyak glukosa yang tidak akan terpakai

14
bukan? Insulin secara otomatis akan membantu tubuh menyimpan glukosa tersebut
untuk sewaktu-waktu dikonversi menjadi energi.

Cara insulin melakukannya adalah dengan merubah glukosa menjadi glikogen


yang kemudian akan disimpan didalam otot dan di dalam hati.

Tidak berhenti hingga disana, sebenarnya insulin juga membantu tubuh


menyimpan lemak dan protein.Hampir semua sel-sel tubuh membutuhkan protein
untuk bisa tumbuh dan bekerja.Tubuh juga membutuhkan lemak untuk melindungi
saraf dan membuat beberapa hormon penting.Jika sudah kehabisan sumber energi,
biasanya tubuh juga bisa memanfaatkan lemak sebagai sumber energi alternatif.

c) Memanfaatkannya

Manusia dalam melakukan kegiatan/aktivitas setiap hari membutuhkan


energi, baik untuk bergerak maupun untuk bekerja.

Kemampuan tubuh manusia untuk melangsungkan kegiatannya dipengaruhi


oleh struktur fisiknya. Tubuh manusia terdiri dari struktur tulang, otot, syaraf, dan
proses metabolisme. Rangkah tubuh manusia disusun dari 206 tulang yang
berfungsi untuk melindungi dan melaksanakan kegiatan fisiknya, dimana tulang-
tulang tersebut dihubungkan dengan sendi-sendi otot yang dapat berkontraksi.Otot-
otot ini berfungsi mengubah energi kimia menjadi energi mekanik, dimana
kegiatannya dikontrol oleh sistem syaraf sehingga dapat bekerja secara optimal.

Hasil dari proses metabolisme yang terjadi di otot, berupa kumpulan proses
kimia yang mengubah bahan makanan menjadi dua bentuk, yaitu energi mekanik
dan energi panas. Proses dari pengubahan makanan dan air menjadi bentuk energi.

Adapun penjelasan sebagai berikut:

Bahan makanan yang diproses pada sistem pencernaan yang meliputi


Lambung diruai/dihaluskan menjadi seperti bubur,kemudian masuk ke usus halus
untuk diserap bahan-bahan makanan tersebut yang selanjutnya masuk ke sistem
peredaran darah, menuju ke sistem otot.

Begitu juga dengan udara yang dihirup melalui hidung akan masuk ke paru-
paru/sistem pernafasan, dimana zat oksigen yang turut masuk ke paru-paru
selanjutnya oleh paru-paru dikirim ke sistem peredaran darah. Selain itu paru-paru
berfungsi juga untuk mengambil karbon dioksida dari sistem peredaran darah untuk
dikeluarkan dari dalam tubuh. Selanjutnya oksigen yang telah berada di sistem
peredaran darah dikirimkan ke sistem otot, yang akan bertemu dengan zat gizi untuk
beroksidasi menghasilkan energi.

Selain menghasil energi, proses ini menghasilkan juga asam laktat yang
dapat menghambat proses metabolisme pembentukan energi selanjutnya. Selama

15
kebutuhan oksigen terpenuhi proses metabolisme, oksigen sisa yang ada di dalam
darah digunakan untuk menguraikan asam laktat menjadi glikogen untuk digunakan
kembali menghasilkan energi kembali.

Kemudian bila dilihat dari proses tempat terjadinya pembentukan energi


pada tubuh manusia, maka perlu dijelaskan mekanisme pada tingkat sel. Hal ini
dipandang perlu, agar konsep pembentukan energi tenaga dalam yang akan
diterangkan pada edisi berikutnya dapat dipahami dengan baik.

Bila ditinjau pada tingkat sel, tubuh manusia disusun dari 100 triliun sel dan
mempunyai sifat dasar tertentu yang sama. Setiap sel digabung oleh struktur
penyokong intrasel, dan secara khbusus beradaptasi untuk melakukan fungsi
tertentu. Dari total sel yang ada tersebut, 25 triliun sel merupakan sel darah merah
yang mempunyai fungsi sebagai alat tranportasi bahan makanan dan oksigen di
dalam tubuh dan membawa karbon dioksida menuju paru-paru untuk dikeluarkan.

Disamping itu, hampir semua sel juga mempunyai kemampuan untuk


berkembang biak,

walaupun sel-sel tertentu rusak karena suatu sebab, sel-sel yang tersisa dari
jenisnya akan membelah diri secara kontinyusampai jumlah yang
sesuai/membentuk seperti semula. Semua sel menggunakan oksigen sebagai salah
satu zat utama untuk membentuk energi, dimana mekanisme umum perubahan zat
gizi menjadi energi di semua sel pada dasarnya sama.

Bahan makanan yang berupa karbohidrat, lemak, dan protein yang


dioksidasi akan menghasilkan energi. Energi dari

karbohidrat, lemak, dan protein semuanya digunakan untuk membentuk


sejumlah besar Adenosine TriPosphate (ATP), dan selanjutnya ATP tersebut
digunakan sebagai sumber energi bagi banyak fungsi sel. Bila ATP di urai secara
kimia sehingga menjadi Adenosine DiPosphate (ADP) akan menghasilkan energi
sebesar 8 kkal/mol, dan cukup untuk berlangsungnya hampir semau langkah reaksi
kimia dalam tubuh. Beberapa reaksi kimia yang memerlukan energi ATP hanya
menggunakan beberapa ratus kalori dari 8 kkal yang tersedia, sehingga sisa energi
ini hilang dalam bentuk panas.Beberapa fungsi utama ATP sebagai sumber energi
adalah untuk mensintesis komponen sel yang penting, kontraksi otot, dan transport
aktif untuk melintasi membran sel.

Bila dilihat secara persentase, energi yang menjadi panas sebesar 60%
selama pembentukan ATP, kemudian lebih banyak lagi energi yang menjadi panas
sewaktu dipindahkan dari ATP ke sistem fungsional sel. Sehingga hanya 25% dari
seluruh energi dari makanan yang digunakan oleh sistem fungsional sel.

16
Dan walaupun demikian, sebagian besar energi ini juga menjadi panas
karena:

• Energi untuk sistesis protein dan unsur-unsur pertumbuhan lain. Bila protein
disintesis menyebabkan banyak ATP digunakanuntuk membentuk ikatan peptida
dan ia menyimpan energi dalam rantai ini, terdapat pertukaran protein secara terus-
menerus, sebagian didegradasi dan sementara protein lainnya dibentuk. Energi yang
disimpan dalam ikatan peptida dikeluarkan dalam bentuk panas ke dalam tubuh.

• Energi untuk aktivitas otot. Sebagian besar energi ini dengan mudah melawan
viskositas otot itu sendiri atau jaringan

sekelilingnya sehingga anggota badan dapat bergerak. Pergerakan liat ini


menyebabkan gesekan dalam jaringan akanmenimbulkan panas.

• Energi untuk jantung memompa darah. Darah merenggangkan sistem arteri


sehingga menyebabkan resevoar energi potensial.

Pada saat darah mengalir melalui pembuluh darah kapiler, gesekan dari
lapisan darah yang mengalir satu sama lain terhadap dinding pembuluh mengubah
energi ini menjadi panas.

Oleh karena itu, dapat dikatakan semua energi yang digunakan oleh tubuh
diubah menjadi panas, kecuali di otot yang digunakan untuk melakukan beberapa
bentuk kerja di luar tubuh.

2. Molekul Sederhana, Yang Perlu Diketahui Adalah Cara ;

a)Mengubahnya

Metabolisme sel adalah proses-proses pengubahan biokamis yang terjadi di


dalam sel dan dapat di bedakan menjadi anabolisme atau penyusunan dan
katabolisme atau penguraian. Penyusunan pada sel-sel hewan tidak seperti yang
dalam sel tumbuhan, akan tetapi katabolismenya mempunyai kesamaan dengan sel
tumbuhan meliputi peristiwa respirasi, yaitu pembokaran zat-zat makanan menjadi
energi.

Tanaman dan binatang mengambil makanan yang terdiri atas protoplasma yang
dibuat dari bahan protein, karbohidrat, dan lemak bersama-sama vitamin-vitamin,
garam-garam dan air.Air dan garam anorganik diserap dari saluran pncernaan tanpa
perubahan tetapi material protoplasmatis harus diubah sebelum
dipergunakan.Sistim pencernaan ini merupakan suatu laboratorium.

Metabolisme merupakan modifikasi senyawa kimia secara biokimia di dalam


organisme dan sel. Metabolisme mencakup sintesis (anabolisme) dan penguraian
(katabolisme) molekul organik kompleks. Metabolisme biasanya terdiri atas

17
tahapan-tahapan yang melibatkan enzim, yang dikenal pula sebagai jalur
metabolisme. Metabolism total merupakan semua proses biokimia di dalam
organisme. Metabolisme sel mencakup semua proses kimia di dalam sel. Tanpa
metabolisme, makhluk hidup tidak dapat bertahan hidup. Metabolisme terbagi dua
menjadi katabolisme dan anabolisme.Katabolisme adalah reaksi enzimatik yang
mengkonversi energi dari senyawa pakan dalam sel ini dan menghasilkan
energi.Sebaliknya anabolisme adalah sintesis molekul kompleks seperti pati,
glikogen, lemak dan protein dari molekul sederhana dengan menggunakan ATP
sebagai sumber energi.Anggaran energi adalah suatu perhitungan mengenai
pemanfaatan energi yang diperoleh dari pakan yang dikonsumsi oleh hewan.Energi
tersebut dipergunakan untuk aktivitas metabolik, pertumbuhan, dan sebagian hilang
dalam bentuk feses dan sampah metabolik yang diekskresikan.

Tiap hari kita membutuhkan paling sedikit 5000-6000 kalori yang diperinci
sebagai berikut: 8 jam tidur membutuhkan 568 kal, 8 jam bangun membutuhkan
736 kkal, 8 jam badan aktif membutuhkan 1568 kkal (minimum). Kebanyakan
hanya 15% energi yang diambil dai makanan yang dipakai sebagai sumber energi
mekanik. Kebutuhan kalori tergantung dari umur, sex, pekerjaan, akifitasnya

2.1. Anabolisme

Anabolisme adalah suatu peristiwa perubahan senyawa sederhana menjadi


senyawa kompleks, nama lain dari anabolisme adalah peristiwa sintesis atau
penyusunan. Anabolisme memerlukan energi, misalnya : energi cahaya untuk
fotosintesis, energi kimia untuk kemosintesis. Selain itu juga. anabolisme adalah
proses sintesis molekul kompleks dari senyawa-senyawa kimia yang sederhana
secara bertahap. Proses ini membutuhkan energi dari luar. Energi yang digunakan
dalam reaksi ini dapat berupa energi cahaya ataupun energi kimia. Energi tersebut,
selanjutnya digunakan untuk mengikat senyawa-senyawa sederhana tersebut
menjadi senyawa yang lebih kompleks. Jadi, dalam proses ini energi yang
diperlukan tersebut tidak hilang, tetapi tersimpan dalam bentuk ikatan-ikatan kimia
pada senyawa kompleks yang terbentuk.

Selain dua macam energi diatas, reaksi anabolisme juga menggunakan energi dari
hasil reaksi katabolisme, yang berupa ATP. Agar asam amino dapat disusun
menjadi protein, asam amino tersebut harus diaktifkan terlebih dahulu. Energi
untuk aktivasi asam amino tersebut berasal dari ATP. Agar molekul glukosa dapat
disusun dalam pati atau selulosa, maka molekul itu juga harus diaktifkan terlebih
dahulu, dan energi yang diperlukan juga didapat dari ATP. Proses sintesis lemak
juga memerlukan ATP.

Anabolisme meliputi tiga tahapan dasar.Pertama, produksi prekursor seperti


asam amino, monosakarida, dan nukleotida.Kedua, pengaktivasian senyawa-
senyawa tersebut menjadi bentuk reaktif menggunakan energi dari ATP.Ketiga,

18
penggabungan prekursor tersebut menjadi molekul kompleks, seperti protein,
polisakarida, lemak, dan asam nukleat.Anabolisme yang menggunakan energi
cahaya dikenal dengan fotosintesis, sedangkan anabolisme yang menggunakan
energi kimia dikenal dengan kemosintesis.

Senyawa kompleks yang disintesis organisme tersebut adalah senyawa


organik atau senyawa hidrokarbon.Autotrof, seperti tumbuhan, dapat membentuk
molekul organik kompleks di sel seperti polisakarida dan protein dari molekul
sederhana seperti karbon dioksida dan air.Di lain pihak, heterotrof, seperti manusia
dan hewan, tidak dapat menyusun senyawa organik sendiri.Jika organisme yang
menyintesis senyawa organik menggunakan energi cahaya disebut fotoautotrof,
sementara itu organisme yang menyintesis senyawa organik menggunakan energi
kimia disebut kemoautotrof.

Reaksi anabolisme menghasilkan senyawa-senyawa yang sangat


dibutuhkan oleh banyak organisme, baik organisme produsen (tumbuhan) maupun
organisme konsumen (hewan, manusia).Beberapa contoh hasil anabolisme adalah
glikogen, lemak, dan protein berguna sebagai bahan bakar cadangan untuk
katabolisme, serta molekul protein, protein-karbohidrat, dan protein lipid yang
merupakan komponen struktural yang esensial dari organisme, baik ekstrasel
maupun intrasel.

Beberapa macam proses anabolisme yang terjadi pada hewan diantaranya:

1. Kemosintesis

adalah proses asimilasi karbon yang energinya berasal dari reaksi-reaksi


kimia, dan tidak diperlukan klorofil. Umumnya dilakukan oleh mikroorganisme,
misalnya bakteri.Organisme disebut kemoautotrof. Bakteri kemoautotrof ini akan
mengoksidasi senyawa-senyawa tertentu dan energi yang timbul digunakan untuk
asimilasi karbon.

Beberapa macam bakteri yang tidak mempunyai klorofil dapat mengadakan


asimilasi C dengan menggunakan energi yang berasal dan reaksi-reaksi kimia,
misalnya bakteri sulfur, bakteri nitrat, bakteri nitrit, bakteri besi dan lain-
lain.Bakteri-bakteri tersebut memperoleh energi dari hasil oksidasi senyawa-
senyawa tertentu.

Bakteri besi memperoleh energi kimia dengan cara oksidasi Fe2+ (ferro)
menjadi Fe3+ (ferri). Bakteri Nitrosomonas danNitrosococcus memperoleh energi
dengan cara mengoksidasi NH3, tepatnya Amonium Karbonat menjadi asam nitrit
dengan reaksi:

19
2. Sintesis Lemak

Lemak dapat disintesis dari karbohidrat dan protein, karena dalam


metabolisme, ketiga zat tersebut bertemu di dalarn daur Krebs.Sebagian besar
pertemuannya berlangsung melalui pintu gerbang utama siklus (daur) Krebs, yaitu
Asetil Ko-enzim A. Akibatnya ketiga macam senyawa tadi dapat saling mengisi
sebagai bahan pembentuk semua zat tersebut.Lemak dapat dibentuk dari protein
dan karbohidrat, karbohidrat dapat dibentuk dari lemak dan protein dan seterusnya.

Sintesis Lemak dari Karbohidrat:

Glukosa diurai menjadi piruvat —> gliserol

Glukosa diubah —> gula fosfat —> asetilKo-A —> asam lemak.

Gliserol+ asam lemak .—> lemak.

Sintesis Lemak dari Protein:

Protein——–> Asam Amino protease

3. Sintesis Protein

Sintesis protein yang berlangsung di dalam sel, melibatkan DNA, RNA dan
Ribosom. Penggabungan molekul-molekul asam amino dalam jumlah besar akan
membentuk molekul polipeptida. Pada dasarnya protein adalah suatu
polipeptida.Setiap sel dari organisme mampu untuk mensintesis protein-protein
tertentu yang sesuai dengan keperluannya.Sintesis protein dalam sel dapat terjadi
karena pada inti sel terdapat suatu zat (substansi) yang berperan penting sebagai
“pengatur sintesis protein”.Substansi-substansi tersebut adalah DNA dan RNA.

2.1.1Katabolisme

Katabolisme adalah serangkaian reaksi yang merupakan proses pemecahan


senyawa kompleks menjadi senyawa-senyawa yang lebih sederhana dengan
membebaskan energi, yang dapat digunakan organisme untuk melakukan
aktivitasnya. Termasuk didalamnya reaksi pemecahan dan oksidasi molekul
makanan seperti reaksi yang menangkap energi dari cahaya matahari.Fungsi reaksi
katabolisme adalah untuk menyediakan energi dan komponen yang dibutuhkan oleh
reaksi anabolisme.

Sifat dasar yang pasti dari reaksi katabolisme berbeda pada setiap
organisme, dimana molekul organik digunakan sebagai sumber energi pada

20
organotrof, sementara litotrof menggunakan substrat anorganik dan fototrof
menangkap cahaya matahari sebagai energi kimia.Tetapi, bentuk reaksi
katabolisme yang berbeda-beda ini tergantung dari reaksi redoks yang meliputi
transfer elektron dari donor tereduksi seperti molekul organik, air, amonia, hidrogen
sulfida, atau ion besi ke molekul akseptor seperti oksigen, nitrat, atau sulfat.Pada
hewan reaksi katabolisme meliputi molekul organik kompleks yang dipecah
menjadi molekul yang lebih sederhana, seperti karbon dioksida dan air.Pada
organisme fotosintetik seperti tumbuhan dan sianobakteria, reaksi transfer elektron
ini tidak menghasilkan energi, tetapi digunakan sebagai tempat menyimpan energi
yang diserap dari cahaya matahari.

Urutan yang paling umum dari reaksi katabolik pada hewan dapat
dibedakan menjadi tiga tahapan utama. Pertama, molekul organik besar seperti
protein, polisakarida, atau lemak dicerna menjadi molekul yang lebih kecil di luar
sel. Kemudian, molekul-molekul yang lebih kecil ini diambil oleh sel-sel dan masih
diubah menjadi molekul yang lebih kecil, biasanya asetil koenzim A (Asetil KoA),
yang melepaskan energi. Akhirnya, kelompok asetil pada KoA dioksidasi menjadi
air dan karbon dioksida pada siklus asam sitrat dan rantai transpor elektron, dan
melepaskan energi yang disimpan dengan cara mereduksi koenzim Nikotinamid
Adenin Dinukleotida (NAD+) menjadi NADH.

Pada setiap organisme, untuk menghasilkan energi tersebut dapat dibagi


dalam dua cara, yaitu sebagai berikut.

1. Respirasi seluler atau respirasi aerob, yaitu reaksi yang menggunakan oksigen
sebagai bahan bakar organik. Secara umum keseluruhan proses pada respirasi
seluler berlangsung sebagai berikut.

>> Senyawa organik + Oksigen -> Karbon dioksida + Air + Energi

Termasuk ke dalam reaksi seluler adalah reaksi glikolisis, siklus Krebs, dan
transpor elektron, dimana diantara glikolisis dan siklus Krebs terdapat sebuah reaksi
antara yang disebut dekarboksilasi oksidatif.

2. Fermentasi, atau respirasi anaerob, yaitu proses pemecahan molekul yang


berlangsung tanpa bantuan oksigen. Termasuk ke dalam fermentasi adalah
fermentasi asam laktat, fermentasi alkohol, dan fermentasi asam cuka.

Pada hakikatnya, respirasi adalah pemanfaatan energi bebas dalam makanan


menjadi energi bebas yang ditimbun dalam bentuk ATP.Dalam sel, ATP digunakan
sebagai sumber energi bagi seluruh aktivitas hidup yang memerlukan energi.

Aktivitas hidup yang memerlukan energi, antara lain sebagai berikut.

21
1. Kerja mekanis:

S alah satu bentuk kerja mekanis adalah lokomosi.Kerja mekanis selalu terjadi
jika sel otot berkontraksi.

2. Transpor Aktif:

Dalam transpor aktif, sel-sel harus mengeluarkan energi untuk mengangkut


molekul zat atau ion yang melawan gradien konsentrasi zat.

3. Produksi Panas

Energi panas penting bagi tubuh burung dan hewan menyusui. Energi panas
ini, umumnya timbul sebagai hasil sampingan transformasi energi dalam sel.
Misalnya, pada proses kontraksi otot, terjadi pemecahan ATP. Disamping timbul
energi mekanik, timbul juga energi panas.

B. Energi dalam proses metabolisme

Semua mahkluk hidup memerlukan energi.Energi itu digunakan untuk


tumbuh, bergerak, mencari makanan, mengeluarkan sisa-sisa makanan,
menanggapi rangsangan, dan reproduksi. Tanpa energi, semua proses kehidupan
akan terhenti. Sumber energi utama bagi makhluk hidup di bumi adalah
matahari.Energi matahari dimanfaatkan tumbuhan hijau untuk fotosintesis,
kemudian energi itu diubah ke dalam bentuk persenyawaan kimia, yaitu dalam
bentuk gula.Gula diubah menjadi amilum, protein, lemak, dan berbagai bentuk
persenyawaan organik. Persenyawaan kimia ini menjadi bahan makanan bagi
mahkluk hidup lain yang heterotrof. Semua mahkluk hidup, baik tumbuhan atau
hewan memanfaatkan karbohidrat untuk dioksidasi menjadi energi, karbon
dioksida, dan air.Jadi, energi matahari ditangkap oleh tumbuhan dan diubah
menjadi persenyawaan kimia. Selanjutnya, energi kimia yang tersimpan dalam
tumbuhan berpindah ke makhluk hidup yang lain pada saat tumbuhan dimakan oleh
makhluk hidup tersebut. Di dalam tubuh makhluk hidup terjadi perombakan
berbagai senyawa kimia untuk berbagai keperluan hidupnya.

Energi yang terbanyak kita pakai ialah energi matahari, terutama yang
ditangkap oleh tumbuhan hijau. Penangkapan energi matahari itu terjadi dalam
proses fotosintesis.

Dalam proses ini energi matahari diubah menjadi energi kimia yang
tersimpan dalam molekul gula glukose. Molekul gula itu terbentuk dalam proses
fotosintesis dari air dan gas CO2 yang terdapat dalam udara. Gula selanjutnya
diubah menjadi karbohidrat yang tersimpan dalam tubuh dan digunakan sebagai
bahan untuk membentuk tubuh tumbuhan, misalnya akar, batang dan daun.

22
Energi yang terkandung dalam tubuh tumbuhan itu menjadi sumber energi
makhluk hidup lain. Kalau kita makan nasi, misalnya, sebenarnya kita mendapatkan
energi dari matahari.Juga kalau kita membakar kayu untuk memasak, sebenarnya
kita menggunakan energi matahari.

Makanan yang kita makan mengalami ‘pembakaran’ dalam tubuh kita.


Pembakaran ini tidak menggunakan api, melainkan melalui reaksi imia tertentu
dalam tubuh yang merupakan bagian metabolisme. Dalam metabolisme itu energi
dalam makanan diubah menjadi bentuk yang dapat digunakan untuk melakukan
kerja, seperti gerak otot.Karena metabolisme itu terjadi di dalam tubuh kita,
metabolisme ini disebut metabolisme intern.

Energi yang kita perlukan dapat dibagi dalam dua golongan besar.Pertama,
energi yang dipakai untuk dan di dalam tubuh kita sendiri.Energi ini terdapat di
dalam makanan yang kita makan sehari-hari. Makanan tersebut kita ‘bakar di dalam
tubuh dalam proses yang disebut metabolisme. Pembakaran itu tidak terjadi dengan
api, melainkan melalui proses kimia yang kompleks. Dalam pembakaran itu
terbentuk molekul ATP.Energi kimia dalam mulekul ATP inilah yang dapat dipakai
untuk melakukan kerja, misalnya mengunyah makanan dan mengangkat
barang.Karena pembakaran itu terjadi di dalam tubuh, pembakaran itu disebut
metabolisme intern.

Untuk dapat menghasilkan energi, proses metabolisme glukosa akan


berlangsung melalui 2 mekanisme utama yaitu melalui proses anaerobik dan proses
aerobik. Proses metabolisme secara anaerobikakan berlangsung di dalam
sitoplasma (cytoplasm) sedangkan proses metabolisme anaerobik akan berjalan
dengan mengunakan enzim ysebagai katalis di dalam mitochondria dengan
kehadiran Oksigen (O ).

Secara keseluruhan proses metabolisme Glukosa akan menghasilkan


produk samping berupa karbondioksida (CO ) dan air (H O). Karbon dioksida
dihasilkan dari siklus Asam Sitrat sedangkan air (H O) dihasilkan dari proses rantai
transport elektron. Melalui proses metabolisme, energi kemudian akan dihasilkan
dalam bentuk ATP dan kalor panas. Terbentuknya ATP dan kalor panas inilah yang
merupakan inti dari proses metabolisme energi. Melalui proses Glikolisis, Siklus
Asam Sitrat dan proses Rantai Transpor Elektron, sel-sel yang tedapat di dalam
tubuh akan mampu untuk mengunakan dan menyimpan energi yang dikandung
dalam bahan makanan sebagai energi ATP. Secara umum proses metabolisme
secara aerobik akan mampu untuk menghasilkan energi yang lebih besar
dibandingkan dengan proses secara anaerobik. Dalam proses metabolisme secara
aerobik, ATP akan terbentuk sebanyak 36 buah sedangkan proses anaerobik hanya
akan menghasilkan 2 buah ATP. Ikatan yang terdapat dalam molekul ATP ini akan
mampu untuk menghasilkan energi sebesar 7.3 kilokalor per molnya.

23
1. PENGARUH SUHU.

Suhu rendah yang memdekati titik beku biasanya tidak merusak enzim.
Pada suhu dimana enzim masih aktif, kenaikan suhu sebanyak 10OC, menyebabkan
keaktifan menjadi 2 kali lebih besar (Q10 = 2). Pada suhu optimum reaksi
berlangsung paling cepat. Bila suhu dinaikan terus, maka jumlah enzim yang aktif
akan berkurang karena mengalami denaturasi. Enzim didalam tubuh manusia
memiliki suhu optimum sekitar 37oC.Enzim organismemikro yang hidup dalam
lingkungan dengan suhu tinggi mempunyai suhu optimum yang tinggi.

Sebagian besar enzim menjadi tidak aktif pada pemanasan sampai + 60oC. Ini
disebabkan karena proses denaturasi enzim. Dalam beberapa keadaan, jika
pemanaasan dihentikan dan enzim didinginkan kembali aktivitasnya akan pulih.
Hal ini disebabkan oleh karena proses denaturasi masih reversible. pH dan zat-zat
pelindung dapat mempengaruhi denaturasi pada pemanasan ini.

2. PENGARUH pH

Bila aktivitas enzim diukur pada pH yang berlainan, maka sebagian besar
enzim didalam tubuh akan menunjukan aktivitas optimum antara pH 5,0 - 9,0,
kecuali beberapa enzim misalnya pepsin(pH optimum = 2). Ini disesbabkan oleh :

a. Pada pH rendah atau tingi, enzim akan mengalami denaturasi.

b. Pada pH rendah atau tinggi, enzim maupun substrat dapat mengalami


perubahan muatan listrik dengan akibat perubahan aktivitas enzim.

Misalnya suatu reaksi enzim dapat berjalan bila enzim tadi bermuatan
negatif (Enz-) dan substratnya bermuatan positif (SH+) :

Enz- + SH+ EnzSH

Pada pH rendah Enz- akan bereaksi dengan H+ menjadi enzim yang tidak
bermuatan.

Enz- + H+ Enz-H

Demikian pula pada pH tinggi, SH+ yang dapat bereaksi dengan Enz-, maka
pada pH yang extrem rendah atau tiggikonsentrasi efektif SH+ dan enz akan
berkurang, karena itu kecepatan reaksinya juga berkurang.

3. PENGARUH KONSENTRASI ENZIM

24
Kecepatan rekasi enzim (v) berbanding lurus dengan konsentrasi enzim
(Enz).Makin besar jumlah enzim makin cepat reaksinya..Dalam reaksinya
Enzimakan mengadakan ikatan dengan substrat S dan membentuk kompleks enzim-
substrat, Enzs. EnzS ini akan dipecah menjadi hasil reaksi P dan enzim bebas Enz.

Enz + S EnzS Enz + P

Enz + S Enz + P

Makin banyak Enz terbentuk, makin cepat reaksi ini berlangsung.Ini terjadi sampai
batas tertentu.

4. PENGARUH KONSENTRASI SUBSTART

Bila konsentrasi substrat (S) bertambah, sedangkan keadaan lainya tetap


sama, kecepatan reaksi juga akan meningkat sampai suatu batas maksimum V.

5. PENGARUH FAKTOR-FAKTOR LAIN

Enzim dapat dirusak dengan pengocokan, penyinaran ultraviolet dan sinar-


x, sinar-β dan sinar-γ.Untuk sebagian ini disebabkan karena oxidasi oleh peroxida
yang dibentuk pada penyinaran tersebut. Kerja enzim juga dipengaruhi oleh adanya
inhibitor seperti obata-obatan dan sebagainya

D. ATP dan transfer energi

Adenosin-5′-trifosfat (ATP) adalah multifungsi nukleotida yang


memainkan peran penting dalam biologi sel sebagai koenzim, yaitu “molekul unit
mata uang” intraselular energi transfer. Ini adalah sumber energi yang dihasilkan
selama fotosintesis dan respirasi sel dan dikonsumsi oleh banyak enzim dan
berbagai proses selular, termasuk reaksi biosintetik, motilitas, dan pembelahan sel.
ATP terdiri dari adenosin difosfat (ADP) atau adenosin monofosfat (AMP ) dan
penggunaannya dalam metabolisme mengubahnya kembali ke prekursor ini in ATP
each day. Oleh karena itu ATP didaur ulang terus-menerus dalam organisme,
dengan membalik tubuh manusia beratnya sendiri dalam ATP setiap hari.

ATP digunakan sebagai substrat dalam transduksi sinyal jalur oleh kinase
yang memfosforilasi protein dan lipid, maupun oleh adenilat siklase, yang

25
menggunakan ATP untuk menghasilkan pembawa pesan kedua molekul siklik
AMP.. Rasio antara ATP dan AMP digunakan sebagai cara untuk sel merasakan
betapa besar energi yang tersedia dan mengontrol jalur-jalur metabolisme yang
menghasilkan dan mengkonsumsi ATP. Terlepas dari peran dalam metabolisme
energi dan sinyal, ATP juga dimasukkan ke dalam asam nukleat oleh polimerase
dalam proses replikasi DNA dan transkripsi.

Struktur molekul ini terdiri dari purin basa (adenin) terikat pada 1 ‘karbon
atom dari sebuah.Ini adalah penambahan dan penghapusan gugus fosfat ini yang
mengkonversi antar ATP, ADP dan AMP. .

Sifat fisik dan kimia

ATP terdiri dari adenosin – terdiri dari adenin cincin dan ribosa gula – dan
tiga fosfat kelompok (trifosfat).. Kelompok yang phosphoryl, dimulai dengan
kelompok paling dekat dengan ribosa, yang disebut sebagai alpha (α), beta (β), dan
gamma (γ) fosfat. ATP sangat larut dalam air dan sangat stabil dalam larutan pH
antara 6,8-7,4, tetapi cepat dihidrolisis pada pH yang ekstrim. Akibatnya, ATP
paling baiksimpan baik disimpan dalam [8]

ATP adalah molekul yang tidak stabil di unbuffered air, yang hydrolyses untuk
ADP dan fosfat.. Hal ini karena kekuatan ikatan antara residu fosfat dalam ATP
kurang dari kekuatan dari “hidrasi” ikatan antara produk-produknya (ADP + fosfat),
dan air.. Jadi, jika ATP dan ADP berada dalam kesetimbangan kimia dalam air,
hampir semua ATP pada akhirnya akan dikonversi ke ADP. Sebuah sistem yang
jauh dari kesetimbangan mengandung energi bebas Gibbs, dan mampu melakukan
pekerjaan..Sel hidup menjaga rasio ATP menjadi ADP pada suatu titik sepuluh lipat
dari kesetimbangan, dengan konsentrasi ATP ribuan kali lipat lebih tinggi daripada
konsentrasi ADP.Perpindahan dari kesetimbangan berarti bahwa hidrolisis ATP
dalam sel melepaskan energi dalam jumlah besar.

Isi energi molekul yang terisolasi ATP adalah suatu konsekuensi dari
anhidrida berdekatan obligasi yang menghubungkan fosfat.Anhidrida
menunjukkan peningkatan reaktifitas dibandingkan dengan asam yang sesuai.Hal
ini karena obligasi yang merupakan separoh anhidrida kurang stabil (sehingga
dalam energi yang lebih tinggi) dibandingkan dengan obligasi yang dapat dibentuk
dari substitusi nukleofilik.[Rujukan?] Dalam kasus ATP, obligasi terbentuk dari
hidrolisis, atau fosforilasi residu oleh ATP, energi lebih rendah daripada obligasi
Setelah ditengahi enzim hidrolisis ATP atau fosforilasi oleh ATP, energi ini bisa
dimanfaatkan oleh sistem hidup untuk melakukan kerja.

Setiap sistem tidak stabil berpotensi reaktif molekul dapat berpotensi


digunakan sebagai cara untuk menyimpan energi bebas, jika sel mempertahankan

26
konsentrasi mereka jauh dari titik ekuilibrium reaksi. [9] Namun, sebagaimana
halnya dengan polimer biomolekul, hancurnya RNA, DNA, dan ATP ke monomer
sederhana didorong oleh energi-release dan meningkatkan entropi-pertimbangan,
dalam kedua standar konsentrasi, dan juga mereka konsentrasi ditemui di dalam sel.

Standar jumlah energi yang dilepaskan dari hidrolisis ATP dapat dihitung
dari perubahan energi di bawah non-alami (standar) kondisi, kemudian
memperbaiki konsentrasi biologis. Perubahan total energi panas (entalpi) pada suhu
dan tekanan standar dari dekomposisi terhidrasi ATP menjadi ADP dan fosfat
anorganik terhidrasi adalah -20,5 kJ / mol, dengan perubahan energi bebas 3,4 kJ /
mol. Energi dirilis oleh berlayar padanya baik fosfat (P i) atau pirofosfat (PP i) unit
dari ATP pada keadaan standar dari 1 M adalah: Biosintesis.

ATP konsentrasi di dalam sel biasanya 1-10 mM.ATP dapat diproduksi oleh
redoks reaksi sederhana dan kompleks menggunakan gula (karbohidrat) atau lipid
sebagai sumber energi. Untuk ATP dapat disintesis dari kompleks bahan bakar,
pertama-tama mereka harus dipecah menjadi komponen dasar mereka . Karbohidrat
adalah dihidrolisis menjadi gula sederhana, seperti glukosa dan fruktosa.. Lemak
(trigliserida) adalah metabolised untuk memberikan asam lemak dan gliserol.

Proses keseluruhan dari oksidasi glukosa untuk karbon dioksida yang


dikenal sebagai respirasi sel dan dapat menghasilkan sekitar 30 molekul ATP dari
satu molekul glukosa. [19] ATP dapat dihasilkan oleh sejumlah proses seluler yang
berbeda; tiga jalur utama yang digunakan untuk menghasilkan energi dalam
eukariotik organisme glikolisis dan siklus asam sitrat / oksidatif fosforilasi, baik
komponen respirasi sel, dan beta-oksidasi. Mayoritas produksi ATP ini oleh non-
fotosintetik aerobik eukariota berlangsung di mitokondria, yang dapat membuat
hampir 25% dari total volume sel biasa.

Glikolisis :

Dalam glikolisis, glukosa dan gliserol yang dimetabolisme untuk piruvat


melalui jalur glikolitik. . Dalam kebanyakan organisme, proses ini terjadi di dalam
sitosol, tetapi dalam beberapa protozoa seperti kinetoplastids, ini dilaksanakan
secara khusus organel yang disebut glycosome. Glikolisis bersih menghasilkan dua
molekul ATP melalui fosforilasi substrat dikatalisis oleh dua enzim : Dua molekul
NADH juga diproduksi, yang dapat dioksidasi melalui rantai transpor elektron dan
menghasilkan generasi tambahan ATP oleh ATP sintase.piruvat yang dihasilkan
sebagai produk akhir dari glikolisis adalah untuk substrat Siklus Krebs. Dalam
mitokondria, piruvat dioksidasi oleh piruvat dehidrogenase kompleks untuk asetil
KoA, yang sepenuhnya teroksidasi menjadi karbon dioksida oleh siklus asam sitrat
(juga dikenal sebagai Krebs Cycle . Setiap “giliran” dari siklus asam sitrat
menghasilkan dua molekul karbon dioksida, satu molekul ATP setara guanosin
trifosfat (GTP) melalui tingkat substrat fosforilasi dikatalisis oleh KoA suksinil

27
sintetase, tiga molekul berkurangnya koenzim NADH, dan satu molekul koenzim
pengurangan FADH 2. . Kedua molekul terakhir ini didaur ulang untuk mereka
negara teroksidasi (NAD + dan FAD, masing-masing) melalui rantai transpor
elektron, yang menghasilkan ATP tambahan oleh fosforilasi oksidatif..Oksidasi
dari molekul NADH hasil dalam sintesis 2-3 molekul ATP, dan oksidasi satu FADH
2 menghasilkan antara 1-2 molekul ATP. [19] Sebagian besar ATP sel dihasilkan
oleh proses ini.. Meskipun siklus asam sitrat itu sendiri tidak melibatkan molekul
oksigen, ia adalah sebuah obligately aerobik proses karena O 2 yang diperlukan
untuk mendaur ulang dikurangi NADH dan FADH 2 teroksidasi negara mereka.. [
20 ] Dalam ketiadaan oksigen siklus asam sitrat akan berhenti berfungsi karena
kurangnya tersedia NAD + dan FAD. [20]

Generasi ATP oleh mitokondria dari NADH cytosolic bergantung pada-


aspartat malat shuttle (dan sampai batas tertentu, yang gliserol-fosfat antar-jemput)
karena bagian dalam membran mitokondria impermeabel terhadap NADH dan
NAD. Daripada yang dihasilkan NADH mentransfer, sebuah malat dehidrogenase
enzim mengkonversi oksaloasetat untuk malat, yang translokasi ke matriks
mitokondria.Malat dehidrogenase lain-reaksi dikatalisis terjadi dalam arah yang
berlawanan, menghasilkan oksaloasetat dan NADH dari baru diangkut malat dan
toko interior mitokondria NAD.[ 20 ] Sebuah transaminase mengubah oksaloasetat
untuk aspartat untuk transportasi kembali melintasi membran dan ke rohangan
antarmémbran.

Hal ini menciptakan sebuah kekuatan pendorong proton yang merupakan


efek bersih dari pH gradien dan potensial listrik gradien melintasi membran dalam
mitokondria.Aliran proton bawah gradien potensial ini – yaitu, dari rohangan
antarmémbran ke matriks – memberikan kekuatan pendorong untuk sintesis ATP
oleh ATP sintase.[ 23 ] Ini enzim berisi subunit rotor yang berputar secara fisik
relatif terhadap bagian statis dari protein selama sintesis ATP.

Sebagian besar ATP disintesis dalam mitokondria akan digunakan untuk


proses-proses seluler di sitosol; sehingga harus diekspor dari situs sintesis dalam
matriks mitokondria. Membran berisi antiporter, yang ADP / ATP translokase, yang
merupakan bagian integral membran protein yang digunakan untuk pertukaran
baru-ATP disintesis dalam matriks untuk ADP di rohangan antarmémbran. [24]
translokase ini didorong oleh potensial membran, seperti hasil dalam pergerakan
sekitar 4 tuduhan negatif keluar dari membran mitokondria dalam pertukaran
selama 3 bergerak dalam biaya negatif. Namun, juga diperlukan untuk mengangkut
fosfat ke dalam mitokondria; pembawa fosfat bergerak proton dengan setiap fosfat,
sebagian menghamburkan gradien proton..

Asam lemak juga dapat dipecah menjadi asetil-KoA oleh beta-oksidasi..


Setiap putaran siklus ini mengurangi panjang rantai asil oleh dua atom karbon dan

28
menghasilkan satu NADH dan satu molekul FADH 2, yang digunakan untuk
menghasilkan ATP oleh fosforilasi oksidatif.. Karena NADH dan FADH 2 adalah
molekul yang kaya energi, puluhan molekul ATP dapat dihasilkan oleh beta-
oksidasi satu rantai asil panjang..[ 25 ] Menghasilkan energi yang tinggi dari proses
ini dan penyimpanan lemak kompak menjelaskan mengapa ini adalah yang paling
sumber makanan padat kalori. [25] most eukaryotes, glucose is used as both.

Respirasi anaerobik atau fermentasi memerlukan generasi energi melalui


proses oksidasi dengan tidak adanya O 2 sebagai penerima elektron. Pada
kebanyakan eukariota, glukosa digunakan sebagai energi baik toko dan donor
electron

Daur Energi di dalam Sel

Molekul kimia organik yang kompleks, seperti glukosa, mempunyai energi


potensial yang besar karena keteraturan strukturnya. Ketidakteraturannya ataupun
entropinya relatif rendah.Bila glukosa dioksidasi oleh oksigen dihasilkan 6 molekul
CO2dan 6 H2O, serta energi yang dilepaskan dalam bentuk panas dan atom
karbonnya mengalami ketidakteraturan.Dalam hal ini atom karbon tersebut
terpisah-pisah dalam bentuk CO2 sehingga menghasilkan bertambahnya posisi
yang berbeda dari molekul yang satu terhadap yang lainnya.Hal ini menyebabkan
naiknya entropi dan turunnya energi bebas.

Dalam sistem biologi, khususnya dalam sel hidup, panas yang dihasilkan
oleh proses oksidasi tersebut tidak dapat dipakai sebagai sumber energi. Proses
pembakaran dalam sistem biologi berlangsung tanpa nyala atau pada suhu yang
rendah. Energi bebas yang terkandung di dalam molekul organik diubah dan
disimpan dalam nentuk energi kimia, yaitu dalam struktur ikatan kovalen dari gugus
fosfat dalam molekul adenosin triphosfat (ATP), yang terbentuk dengan
perantaraan enzim dari adenosin diphosfat (ADP) dan senyawa phosfat anorganik
(Pi). Reaksi ini merupakan reaksi perpindahan gugus phosfat yang secara kimia
dikaitkan dengan tahap reaksi oksidasi khas yang berlangsung dalam
katabolisme.ATP yang terbentuk kemudian diangkut ke setiap bagian dalam sel
yang memerlukan energi.Dalam hal ini ATP berperan sebagai alat pangankut energi
bebas. Sebagian dari energi kimia yang terkandung dalam ATP itu dipindahkan
bersama dengan gugus phosfat ujungnya, ke molekul penerima energi lain yang
khas, sehingga molekul ini menjadi senyawa berenergi kimia dan dapat berperan
sebagai sumber energi untuk proses biokimia yang lainnya.

Proses pengangkutan energi kimia lainnya di dalam sel berlangsung dengan


proses pengangkutan elektron dengan perantaraan enzim, dari reaksi penghasil
energi (kabolisme) ke reaksi pemakai energi (anabolisme) melalui suatu senyawa
koenzim pembawa elektron. Nikotinamida adenin dinukleotida (NAD) dan
nikotinamida adenin dinukleotida phosfat (NADP) adalah dua koenzim terpenting

29
yang berperan sebagai molekul pengankut elektron berenergi tinggi dari reaksi
katabolisme ke reaksi anabolisme yang membutuhkan elektron.

Daur ATP

Peranan ATP sebagai sumber energi untuk metabolisme di dalam sel


berlangsung dengan suatu mekanisme mendaur. ATP berperan sebagai alat angkut
energi kimia dalam reaksi katabolisme keberbagai proses reaksi dalam sel ayng
membutuhkan energi seperti proses biosintesis, proses pengangkutan proses
kontraksi otot, proses pengaliran listrik dalam sistem syaraf, dan proses pemancaran
sinar (bioluminesensi) yang terjadi pada organisme tertentu, seperti kunang-
kunang.

ATP terbentuk dari ADP dan Pi dengan suatu reaksi phosforilasi yang
dirangkaikan dengan proses oksidasi molekul penghasil energi. Selanjutnay ATP
yang terbentuk ini dialirkan ke proses reaksi yang membutuhkan energi dan
dihidrolisis menjadi ADP dan phosfat anorganik (Pi). Demikian seterusnya
sehingga terjadilah suatu mekanisme daur ATP-ADP secara continue dan
berkeseimbangan.

Dalam hal ini gugus phosfat ujung pada molekul ATP secara kontinu
dipindahkan ke molekul penerima gugus phosfat dan secara kontinu pula diganti
oleh gugus phosfat lainnya selama katabolisme.

Proses pemindahan gugus phosfat dengan perantara enzim

Pada umumnya, senyawa phosfat di dalam sel dapat dibagi menjadi dua
golongan senyawa berenergi, senyawa phosfat berenergi tinggi dan senyawa
phosfat berenergi rendah. Hal ini tergantung dari besarnya harga negatif nya yang
dibandingkan dengan ATP. Senyawa phosfat berenergi tinggi seperti gliseroil
phosfat dan fosfoenolpiruvat (senyawa antara dari glikolisis), mempunyai
dihidrolisis lebih negatip daripada ATP. Sedangkan senyawa phosfat berenergi
rendah seperti glukosa 1-phosfat dan fruktosa 1-phosfat, mempunyai hidrolisis
kurang negatif dari pada ATP.

Di samping itu ada satu golongan lainnya yang termasuk senyawa berenergi
tinggi dan berperan sebagai cadangan energi kimia dalam sel otot, yaitu
fosfokreatin dan fosfoarginin.Kedua senyawa phosfat berenergi tinggi ini terbentuk
langsung dengan perantara enzim dari ATP bila kosentrasi ATP di dalam sel cukup
besar (berlebih). Dalam hal ini meskipun hidrolisis fosfokreatin dan fosfoarginin
lebih negatif dari pada ATP reaksi berlangsung ke kanan karena terdapatnya

30
konsentrasi ATP yang berlebih di dalam sel. Reaksi akan berlangsung ke kiri bila
proses metabolisme dalam sel memerlukan ATP.

E. Penyediaan enzim

Tanpa adanya enzim, kehidupan yang kita kenal tidak mungkin ada. Sebagai
biokatalisator yang mengatur semua kecepatan semua proses fisiologis, enzim
memegang peranan utama dalam kesehatan dan penyakit. Meskipun dalam keadaan
sehat semua proses fisiologis akan berlangsung dengan cara yang tersusun serta
teratur sementara homeostasis akan dipertahankan, namun keadaan homeostasis
dapat mengalami gangguan yang berat dalam keadaan patologis.

Enzim adalah protein yang berfungsi sebagai katalisator untuk reaksi-reaksi


kimia didalam sistem biologi.Katalisator mempercepat reaksi kimia. Walaupun
katalisator ikut serta dalam reaksi, ia kembali ke keadaan semula bila reeaksi telah
selesai. Enzim adalah katalisator protein untuk reaksi-reaksi kimia pasa sistem
biologi.sebagian besar reaksi tersebut tidak dikatalis oleh enzim.

Berbeda dengan katalisator nonprotein (H+, OH-, atau ion-ion logam), tiap-
tiap enzim mengkatalisis sejumlah kecil reaksi, kerapkali hanya satu.Jadi enzim
adalah katalisator yang reaksi-spesifik karena semua reaksi biokimia perlu dikatalis
oleh enzim, harus terdapat banyak jenis enzim.Sebenarnya untuk hampir setiap
senyawa organik, terdapat satu enzim pada beberapa organisme hidup yang mampu
bereaksi dengan dan mengkatalisis beberapa perubahan kimia.

Walaupun aktivitas katalik enzim dahulu diduga hanya diperlihatkan oleh


sel-sel yang utuh (karena itu istilah en-zyme, yaitu, “dalam ragi”), sebagian besar
enzim dapat diekstraksi dari sel tanpa kehilangan aktivitas biologik (katalik)nya.
Oleh karena itu, enzim dapt diselidiki diluar sel hidup.Ekstrak yang mengandung
enzim dipakai pada penyelidikan reaksi-reaksi metabolik dan pengaturanya,
struktur dan mekanisme kerja enzim dan malahan sebagai katalisator dalam industri
pada sintetis senyawa-senyawa yang biologis aktif seperti hormon dan obat-obatan.
Karena kadar enzim serum manusia pada keadaan patologik tertentu dapat
mengalami perubahan yang nyata, pemerikasaan kadar enzim serum merupakan
suatu alay diagnostik yang penting bagi dokter.

Reaksi-reaksi seperti hidrolisa dan oxidasi berlangsung sangat cepat


didalam sel-sel hidup pada pH kira-kira netral dan pada suhu tubuh.Ini dapat terjadi
karena adanya enzim.Enzim disintesa di dalam sel, tetapi setelah diextraksi diluar
sel masih mempunyai aktivitas.

31
Enzim bekerja sangat sfesifik.Suatu enzim hanya dapat mengatalisa
beberapa reaksi, malahan seringkali hanya satu reaksi saja.Ini merupakan salah satu
sifat penting enzim.

Molekul Yang Terlibat Dalam Metabolisme

1. Enzim

Enzim merupakan biokatalisator / katalisator organik yang dihasilkan oleh sel.


Struktur enzim terdiri dari:

a.Apoenzim, yaitu bagian enzim yang tersusun dari protein, yang akan rusak bila
suhu terlampau panas(termolabil).

b.Gugus Prostetik (Kofaktor), yaitu bagian enzim yang tidak tersusun

dari protein, tetapi dari ion-ion logam atau molekul-molekul organik yang
disebut KOENZIM. Molekul gugus prostetik lebh kecil dan tahan panas
(termostabil), ion-ion logam yang menjadi kofaktor berperan sebagai stabilisator
agarenzim tetap aktif.Koenzim yang terkenal pada rantai pengangkutan elektron
(respirasi sel), yaitu NAD (Nikotinamid Adenin Dinukleotida), FAD (Flavin
Adenin Dinukleotida), SITOKROM.

Enzim mengatur kecepatan dan kekhususan ribuan reaksi kimia yang


berlangsung di dalam sel. Walaupun enzim dibuat di dalam sel, tetapi untuk
bertindak sebagai katalis tidak harus berada di dalam sel. Reaksi yang dikendalikan
oleh enzim antara lain ialah respirasi, pertumbuhan dan perkembangan, kontraksi
otot, fotosintesis, fiksasi, nitrogen, dan pencernaan

2.2.2. MOLEKUL SEDEHANA YANG PERLU DIKETAHUI ADALAH


CARA :

a. mengubahnya

Glikolisis adalah proses pemecahan glukosa (gula) pada tingkat sel. Pada
proses glikolisis, glukosa dipecah secara sistematis menjadi asam piruvat dan energi
dalam bentuk NADH dan ATP.

Energi yang dihasilkan akan digunakan pada proses respirasi seluler selanjutnya.

32
Glikolisis ini termasuk salah satu tahap respirasi seluler.Respirasi seluler adalah
reaksi katabolisme karbohidrat di dalam sel hidup.

Tahapan respirasi seluler terdiri dari glikolisis, oksidasi piruvat, siklus Krebs dan
transpor elektron.

di bawah ini adalah gambar cara mengubah glukosa

Kembali ke glikolisis..

33
Reaksi kimia glikolisis dapat terjadi secara aerob (membutuhkan oksigen)
maupun anaerob (tanpa oksigen).Di dalam reaksi biokimia ini dibantu oleh enzim,
ATP (Adenosin trifosfat) dan ADP (Adenosin difosfat).

ATP dan ADP berperan dalam pemindahan fosfat dari molekul satu ke
molekul lain.

Pada artikel ini Anda akan mendapatkan penjelasan tentang tahap-tahap


glikolisis secara singkat.

Glikolisis termasuk reaksi biokimia yang terjadi dalam setiap organisme


baik uniseluler maupun multiseluler.

Tahap glikolisis ini merujuk pada jalur Embden-Meyerhof-Parnus (EMP)


yang merupakan bagian kecil dari metabolisme tubuh.

Pengertian glikolisis secara harfiah adalah pemecahan glukosa.Kata


glikolisis berasal dari kata glukosa yang berarti gula (C6H12O6) dan lisis yang
berarti pemecahan.

10 Tahap Glikolisis

Berikut adalah sepuluh tahap glikolisis dan produk yang dihasilkan dan
enzim yang berperan pada setiap tahap.

Tahap 1: Fosforilasi Glukosa oleh ATP

Tahap pertama adalah fosforilasi glukosa atau penambahan gugus fosfat


pada glukosa.Reaksi ini dibantu oleh enzim heksokinase yang memisahkan satu
kelompok fosfat dari ATP dan menambahkannya ke glukosa, mengubahnya
menjadi glukosa 6-fosfat.

Proses glikolisis ini memerlukan satu molekul ATP dan diubah menjadi
ADP karena pemisahan satu kelompok fosfat. Reaksi keseluruhan dapat diringkas
sebagai berikut:

34
C6H12O6 + ATP + heksokinase → C6H11O6P1 + ADP

Tahap 2: Produksi Fruktosa 6 Fosfat

Tahap kedua adalah pembuatan fruktosa 6-fosfat. Proses glikolisis yang ke


dua dibantu oleh enzim fosfoglukosaisomerase. Tahap ini mengubah produk dari
tahap sebelumnya, yaitu glukosa 6-fosfat yang diubah menjadi fruktosa 6-fosfat.

Fruktosa 6-fosfat merupakan isomer (Isomer adalah molekul yang berbeda


dengan rumus molekul yang sama tetapi susunan atomnya berbeda. Reaksi kimia
tahap ini sebagai berikut:

C6H11O6P1 + Enzim Phosphoglucoisomerase → C6H11O6P1

Tahap 3: Produksi Fruktosa 1, 6-difosfat

Pada tahap berikutnya, Fruktosa isomer 6-fosfat diubah menjadi fruktosa 1,


6-difosfat dengan penambahan kelompok fosfat.Konversi ini dibantu oleh enzim
fosfofruktokinase yang memanfaatkan satu molekul ATP. Reaksi ini diringkas
sebagai berikut:

C6H11O6P1 + enzim fosfofruktokinase + ATP → C6H10O6P2

Tahap 4: Pemecahan Fruktosa 1, 6-difosfat

Pada tahap keempat, enzim aldolase memisahkan Fruktosa 1, 6-difosfat


menjadi dua molekul gula yang berbeda, keduanya isomer satu sama lain. Adapun
gula yang terbentuk adalah gliseraldehida fosfat dan fosfat dihidroksiaseton.
Reaksinya sebagai berikut:

C6H10O6P2 + Enzim aldolase → C3H5O3P1 + C3H5O3P1

Tahap 5: interkonversi Dua Glukosa

Fosfat dihidroksiaseton adalah molekul hidup pendek.Dibuat secara cepat,


kemudian diubah menjadi fosfat gliseraldehida oleh enzim fosfat triose.Jadi dalam
totalitas, tahap keempat dan kelima dari glikolisis menghasilkan dua molekul fosfat
gliseraldehida.

C3H5O3P1 + enzim fosfat triose → C3H5O3P1

35
Tahap 6: Pembentukan NADH & 1,3-Bifosfogliserat

Tahap keenam melibatkan dua reaksi penting. Pertama adalah pembentukan


NADH dari NAD + dengan menggunakan enzim fosfat dehidrogenase triose dan
kedua adalah penciptaan 1,3- asam bifosfogliserat dari dua molekul fosfat
gliseraldehida yang dihasilkan pada tahap sebelumnya. Reaksi keduanya adalah
sebagai berikut:

Enzim Fosfat dehidrogenase Triose + 2 NAD + + 2 H-→ 2NADH + 2 H +


Enzim fosfat dehidrogenasi Triose + fosfat gliseraldehida + 2 (C3H5O3P1) + 2P
→ 2 molekul asam 1,3- Bifosfogliserat (C3H4O4P2)

Tahap 7: Produksi ATP & 3-fosfogliserat Asam

Tahap ketujuh melibatkan pembuatan 2 molekul ATP bersama dengan dua


molekul asam 3-fosfogliserat dari reaksi fosfogliserokinase pada dua molekul asam
1,3-diphoshoglyceric yang dihasilkan dari tahap sebelumnya.

C3H4O4P2 + 2ADP phosphoglycerokinase → C3H5O4P1 + 2ATP

Tahap 8: Relokasi Atom Fosfor

Tahap delapan adalah reaksi penataan ulang sangat halus yang melibatkan
relokasi dari atom fosfor dalam asam 3-fosfogliserat dari karbon ketiga dalam rantai
untuk karbon kedua dan menciptakan asam 2 - fosfogliserat. Reaksi seluruh
diringkas sebagai berikut:

2 molekul C3H5O4P1 + enzim fosfoogliseromutase → 2 molekul C3H5O4P1

Tahap 9: Menghilangkan Molekul Air

Enzim enolase datang ke dalam untuk menghilangkan sebuah molekul air


dari asam 2-fosfogliserat untuk membentuk asam yang lain yaitu asam
fosfoenolpirupat (PEP). Reaksi ini mengubah kedua molekul asam 2-fosfogliserat
yang terbentuk pada tahap sebelumnya.

2 molekul C3H5O4P1 + enzim enolase -> 2 molekul (PEP (C3H3O3P1) + H2O 2

Tahap 10: Pembentukan asam piruvat dan ATP

Tahap ini menghasilkan dua molekul ATP dan dua molekul asam piruvat
dengan bantuan enzim piruvatkinase pada dua molekul asam fosfoenolpiruvat

36
dihasilkan pada tahap sebelumnya. Hal ini dimungkinkan setelah terjadi transfer
dari atom fosfor dari asam fosfoenolpiruvat (PEP) untuk ADP.

2 molekul PEP (C3H3O3P1) + + 2ADP + enzim piruvatkinase → 2ATP + 2


molekul asam piruvat

Dari semua tahap, sebagian besar melibatkan manipulasi kelompok fosfat


dan atom fosfor yang dibantu berbagai enzim dalam sitoplasma.Enzim berfungsi
sebagai katalis yang membuat reaksi bisa terjadi lebih cepat kemudian melepaskan
diri.

Ringkasan Proses Glikolisis

Singkatnya, seluruh proses glikolisis melibatkan pemecahan satu molekul


glukosa dan menghasilkan 2 molekul NADH, 2 molekul ATP, 2 molekul air dan 2
molekul asam piruvat.

Produk-produk dari glikolisis selanjutnya digunakan dalam asam sitrat atau


siklus Krebs yang merupakan bagian dari respirasi seluler.

C6H12O6 + 2 NAD + + 2 ADP + 2 P i ---> 2 C3H3O3 - Piruvat + 2 NADH + 2H


+ + 2 ATP + 2 H2O

Setiap tahap dihasilkan energi kecil yang terjadi atas bantuan berbagai enzim dalam
sitoplasma yang bekerja dalam koordinasi.

Well, inilah salah satu proses biokimia yang terjadi dalam tubuh kita. Jika
Anda berniat mempelajari biokimia lebih lanjut maka Anda akan menemukan hal
yang lebih luar biasa lagi.

Tempat Terjadinya Glikolisis

Glikolisis terjadi di protoplasma.

Protoplasma adalah bagian hidup dari sebuah sel yang dikelilingi oleh
membran plasma.

Hasil Glikolisis

37
Pada proses glikolisis, satu molekul glukosa akan dipecah untuk
menghasilkan dua molekul asam piruvat, dua molekul ATP dan dua NADH
(Reduced nikotinamida adenin dinukleotida) yang membawa elektron.

Jadi, hasil akhir glikolisis adalah 2 molekul ATP dan 2 molekul piruvat.
Namun, perlu diingat bahwa proses awal glikolisis (tahap pertama) memerlukan 2
molekul ATP.

Oleh karena itu proses glikolisis hanya menghasilkan 2 molekul asam


piruvat karena sebelumnya butuh (modal) 2 ATP.

Lebih lengkapnya sialakan lihat gambar dibawah!

b.Mempolimersasikanya

Glukosa secara normal di forforilasi untuk membentuk glukosa-6-fosfat ,


enzim yang mengkatalisis reaksi ini adalah heksokinesis, kemudian di polimerisasi
atau di katabolismemenjadi glikogen. proses pembentukan glikogen disebut dengan
glikogenisis, dan pemecahan glikogen di sebut dengan glikogenolisis . glikogen

38
terdapat banyak pada jaringan tubuh. tetapi pasokan utama adalah hati dan otot
rangka.

pemecahan glikogen menjadi privorat atau laktat disebut dengan glikolisis.


glikolisis berlangsung di dalam sitosol semua sel. glikolisis juga dapat berkerja
tanpa oksigen.

glikolisis memerlukan: glukosa, 2ATP ,2ADP, 2PO24, NAD+

dengan bantuan 10 enzim sehingga:

glikoliksis menghasilkan 2 piruvat, 2NADH, 2H2O, 4ATP

lalu privurat di konfersi menjadi asetil yang –KoA oleh piruvat


dihedrogenase menjadi asetil CoA dimetokondria dengan menghasilkan 2 buah
NADH, pada saat aerob. tetapi pada saat anaerob tubuhtidak dapat membuat NAD+
dari oksigen, oleh karena itu NADH harus digenerasikan dengan membentuk laktat
atau glikolisis akan terhenti. akan tetapi laktat memerlukan oksigen ekstra untuk
mengoksidasinya.

glukosa dapat dikonversikan menjadi lemak menjadi aseti-KoA. tetapi


bersifat errevesible siklus asam sitrat adalah serangkaian reaksi raesi untuk
memetabolis asetil-KoA menjadi CO2 dan atom H. asetik KoA pertama kali
dikondensasi dengan oksaloasetat. untuk membentuk sitrat . dalam sebuah
rangkaian yang terdiri 7 reasi berurutan, 2 molekul CO2 dikeluarkan.

3.Mendegrasinya

Oksidasi beta adalah proses metabolism di mana asam lemak dipecah di


dalam mitokondria dan atau perosisoma untuk menghasilkan aseti-KoA. Sebagian
besarar , asam lemak dioksida oleh suatu mekanisme yang sama, tetapi tidak serupa
dengan , kebalikan proses sintesis asam lemak. Yaitu pecahan berkarbon dua
dihilangkan berurut-urut dari ujung karboksil dari asam itu setelah langkah-langkah
dehidrogenasi, hidrasi dan oksidasi untuk membentuk asam keto-beta.Yang
dipecah dengan tiosis. Ae til-KoA kemudian diubah menjadi Adenos ina trifosfat.
CO2 dan H2O menggunakan daur asamsitrat dan rantai pengankutan
electron.Energy yang diperoleh dari oksidasi sempurna asam lemak palmitat adalah
106 ATP.Asam lemak rantai-ganjil dan tak jenuh memerlukan langkah enzimatik
tambahan untuk degrasi.

39
Fungsi enzyme amylase dalam pencernaan :

Begitu makanan masuk kedalam mulut anda, proses pencernaan


dimulai.Makanan harus di pecah menjadi nutrisi yang lebih kecil sehimgga tubuh
dapat menggunakannya.Tubuh anda memprodukso enzim khusu yang bekerja pada
mencerna berbagai jenis makanan yang anda konsumsi.Amilae merupakan enzim
yang diproduksi di mulut dan pancreas yang memecah karbohidrat menjadi molekul
yang lebih kecil.

2.2.3 Mekanisme kimia memperoleh energy

Mekanisme Kerja Otot – Otot Lurik, Polos, dan Jantung

Otot dalam sistem gerak pada hewan dan manusia merupakan alat gerak
aktif yang menggerakkan tulang atau organ tertentu.Sedangkan tulang atau rangka
merupakan alat gerak pasif.Hal ini disebabkan apabila tidak ada otot maka fungsi
rangka manusia tidak mungkin berjalan.

ads

Jenis Otot

Otot terbagi menjadi tiga jenis yaitu otot lurik, polos, dan jantung.

a.Otot lurik

Otot lurik terdapat pada hampir di keseluruhan tubuh manusia dan hewan.
Ada lebih dari 600 otot lurik pada manusia yang menggerakkan tulang dengan cara
kontraksi dan relaksasi. Gerakan ini diatur oleh bagian bagian otak manusia sebagai
sistem saraf pusat.

b.Otot Polos

Otot polos dijumpai pada dinding organ dalam manusia.Fungsi otot polos
sangat beragam tergantung pada dimana letaknya.Dalam sistem ekskresi pada
manusia, otot polos dapat ditemukan dalam dinding kandung kemih.Uterus sebagai
alat reproduksi wanita juga memiliki otot polos.Fungsinya membuat organ dapat
melebar dan kembali seperti semula.Sedangkan dalam sistem pencernaan pada
manusia, otot polos dapat ditemukan dalam bagian bagian usus halus dan bagian
bagian usus besar.Pada organ ini otot polos mempengaruhi gerakan peristaltik yang

40
membantu pencernaan makanan.Selain itu otot polos dapat ditemukan pada mata
dan pembuluh darah.

c.Otot jantung

Otot jantung hanya ditemukan pada miokardium, lapisan tengah dari


jantung.Sama halnya dengan otot polos, otot jantung termasuk gerak bawah sadar,
mampu memicu sendiri kontraksi ritmiknya tanpa adanya rangsangan saraf
apapun.Namun kerja otot jantung dapat dipengaruhi oleh sistem saraf autonom
khususnya saraf simpatik dan parasimpatik.Fungsi saraf simpatik dan parasimpatik
pada jantung yaitu mempercepat atau memperlambat laju jantung dalam
berkontraksi.

Untuk mendapatkan penjelasan lebih lengkap tentang fungsi ketiga jenis otot, baca
artikel fungsi otot lurik, polos, dan jantung.

Selain itu, otot dapat dibedakan menjadi otot merah dan otot putih.Otot
merah mengandung mitokondria dan mioglobin. Mioglobin merupakan senyawa
dengan fungsi yang hampir sama dengan fungsi hemoglobin yaitu mengikat
oksigen. Sedangkan otot putih hanya memiliki sedikit darah, mitokondria, dan
mioglobin.Sehingga otot putih dapat menghasilkan energi saat keadaan anaerob.

Kerja Otot Lurik

Bagaimana otot dapat menggerakan tulang?Berbeda dengan otot polos dan


otot jantung yang bekerja dibawah sadar (saraf autonom), otot lurik bekerja secara
sadar.Otot lurik berfungsi untuk menggerakan tulang-tulang sesuai dengan perintah
saraf pusat. Mekanisme kerja otot lurik untuk menggerakan tulang dapat dilakukan
dalam 3 tahapan, yaitu:

Potensial Aksi yang Dihantarkan Saraf Memicu Otot Berkontraksi

Kontraksi otot dimulai saat saraf pusat mengirimkan rangsangan atau


impuls, yang disebut potensial aksi. Potensial aksi akan dihantarkan sepanjang sel-
sel saraf hingga sampai ke sel saraf motorik dan neuromuscular junction.
Neuromuscular junction adalah daerah pertemuan antara sel saraf motorik dan sel
otot. Saat impuls dari saraf pusat sampai pada daerah ini, saraf motorik akan
melepaskan bahan kimiawi, asetilkolin. Asetilkolin ini kemudian berikatan dengan
reseptor pada permukaan serabut otot, yang mengakibatkan terjadi reaksi dalam
otot.

Asetilkolin berikatan dengan reseptor pada membran otot

41
Saat asetilkolin berikatan dengan reseptor membran serabut serabut otot, saluran
masuk membran terbuka dan proses kontrasi dimulai dengan tahapan:

Membran dapat dimasuki oleh ion sodium ke dalam sitoplasmanya

Ion sodium dalam sitoplasma memicu pelepasan ion kalsium yang disimpan

Ion kalsium berdifusi kedalam serabut otot

Ikatan antar protein pada sel otot berubah (disebut juga sliding filament), terjadilah
kontraksi.

Otot Relaksasi saat impuls dari saraf pusat berhenti.

Saat impuls dari saraf pusat terhenti, maka reaksi kimia yang menyebabkan
pengaturan ulang protein pada sel otot juga terhenti. Akibatnya proses kimiawi
dikembalikan seperti semula dan otot kembali dalam keadaan relaksasi.

Kerja Otot Polos

Mekanisme kerja otot polos hampir sama dengan mekanisme kerja otot
lurik. Pada otot polos terjadi juga peristiwa sliding filament yang diakibatkan oleh
keberadaan rangsangan asetilkolin.Asetilkolin memicu ion kalsium yang disimpan
dalam otot dilepaskan.Pelepasan ion kalsium menyebabkan filamen otot polos
mengkerut (berkontraksi).

Tahapan dalam kontraksi otot polos yaitu:

Rangsangan berupa senyawa kimia asetilkolin masuk kedalam membran sel

Asetilkolin merangsang otot untuk melepaskan ion kalsium yang disimpannya

Ion kalsium dilepaskan oleh tubula retikulum sarkoplasma dan berpindah


ke ruang ekstraseluler

Ion kalsium berikatan dengan calmodulin, sejenis protein sitoplasma.

Kompleks antara kalsium dan calmodulin mengaktifkan miosin kinase,


kemudian mengaktifkan miosin.

Miosin aktif dan menempel dengan aktin, sehingga terjadi kontraksi otot.

Sama halnya dengan otot lurik, otot polos akan berelaksasi apabila jumlah
ion kalsium dalam sel menurun. Perbedaan antara otot polos dan otot lurik, otot
polos membutuhkan waktu yang lebih lama untuk melakukan kontraksi dan
relaksasi, namun energi yang dibutuhkan sedikit.

42
BAB III

PENUTUPAN

KESIMPULAN

Genitika adalah bidang sains yang mempelajari pewarisan sifat dan variasi
yang diwariskan.teori pewarisan sifat atau biasa disebut hokum heraditas

pertama kali di cetuskan oleh Gregor johann mendel. di dalam genetika


terbagi menjadi beberapa bagian yaitu kromosom, DNA, dan RNA, genetika
saling berkaitan dengan satu sama lainnya.

43
DAFTAR PUSTAKA

Elrod, L. Susan & William D. Stansfield. 2002. Schaum’s Outline Teori dan Soal –
Soal Genetika, Edisi Keempat. Erlangga.

Goodenough & Adisoemarto. 1988. Genetika. Jakarta. Erlangga

Griffith, A.J.F; Miller, J.H; Suzuki, D.T; Lewotin R,C and Gelbart,W.M (1993).
An Introduction to Genetic Analysis.5th. New York; W.H. Freeman dan Company.
Pp. 541-543.

Kuchel, Philip & Greorgy B. Ralston. 2006. Schaum’s Easy Outline. Erlangga

Poedjiadi, Anna & Supriyanti, Titin F. M. Dasar – Dasar Biokimia. Jakarta:


Universitas Indonesia Press

Reece, Campbell: Mitchell. (2000). Biologi.Edisi kelima. Erlangga

Stryer, Lubert. 1981. Biochemistry. New York. Freemanand Company

Watson, J.D ; Hopkins, N. H: Robert, J..: Steitz, J.A dnd Weiner, A.M. (1987).
Molecular Biology of The Gene.4th Ed. California The Benjamin/Cummings
Publishing Company. Pp. 571-573

http://google.com/ Expresi Gen (From Gene of Protein) diambil dari Campbell et


al (2009), Biology 8th

44

Anda mungkin juga menyukai