KESELAMATAN KONSTRUKSI
(RKK)
PEKERJAAN :
Rehabilitasi Bendung dan Saluran D.I Geunteut Di Kabupaten Aceh
Besar
DAFTAR ISI
Sesuai dengan Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja, Undang-Undang No. 2
Tahun 2017 Tentang Jasa Konstruksi, Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenaga Kerjaan,
Permen PU No. 5 Tahun 2014 Tentang Pedoman SMK3 Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum, Peraturan
Pemerintah No. 20 Tahun 2012 Tentang Penerapan SMK3, Keputusan Bersama Menteri Tenaga Kerja dan
Menteri Pekerjaan Umum KEP.174.MEN.1986 No. 104-KPTS-1986 tentang K3 ditempat Kegiatan Konstruksi,
Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja, Permen PUPR No. 02 Tahun 2018. Surat
Edaran No. 11 Tahun 2019 Tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja bagi seluruh
Personil dan segala sesuatu yang berhubungan dengan Pelaksanaan pekerjaan dilapangan, Membuat suatu
manajemen yang mengatur dan mengelola Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Pelaksanaan Pekerjaan
yang merujuk pada ketetapan/Aturan Resmi dari Pemerintah seperti tersebut diatas.
Secara umum Sistem Manajemen MK3 Perusahaan adalah sebagaimana tergambar dalam skema berikut :
IV. TUJUAN
Untuk memastikan atau menjamin bahwa pekerjaan yang dilaksanakan di Kelompok Kerja (Pokja) Pemilihan
25 BP2JK Wilayah Aceh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun Anggaran 2023
Perkerjaan Rehabilitasi Bendung dan Saluran D.I Geunteut Di Kabupaten Aceh Besar . telah mencakup /
menjamin hal-hal tentang :
VI DEFINISI
1 Pekerjaan ini adalah pekerjan Rehabilitasi Bendung dan Saluran D.I Geunteut Di Kabupaten Aceh
Besar .
Keselamatan dan Kesehatan konstruksi adalah untuk memberikan suatu dasar dalam bekerja yang
menuju kearah tujuan akhirnya, yakni mencegah terjadinya cedera atau gangguan kesehatan yang
disebabkan karena kejadian dan keadaan yang berhubungan dengan pekerjaan.
2 Kategori I adalah jenis kecelakaan yang dapat menimbulkan kerusakan ringan atau pada prinsipnya
tidak membutuhkan perawat I rawat inap di Rumah Sakit.
3 Kategori II adalah jenis kecelakaan yang dapat menimbulkan kerusakan sedang / korban luka berat
atau mebutuhkan rawat inap di rumah sakit.
4 Kategori III adalah jenis kecelakaan yang dapat menimbulkan kerusakan berat / korban meninggal
dunia.
3 Manajer Pelaksanaan
a Bertanggung jawab akan keselamatan karyawan yang berada dibawah pengawasannya
b Terjadi keadaan yang kurang aman, tidak aman atau darurat.
Setiap personil yang bertugas pada pelaksanaan pekerjaan, untuk paket pekerjaan yang berisiko tinggi
terutama yang dilapangan wajib menggunakan Peralatan Pelindung Diri Yang sesuai dengan Standar yaitu :
1 Helm Proyek, disarankan dipakai setiap kelapangan dan diwajibkan dipakai pada tempat-tempat yang
berisiko tinggi terhadap kejatuhan / benturan material;
2 Sepatu Proyek, Dipakai setiap hari dilapangan / site;
3 Pakaian Seragam, dan identitas pengenal diri;
4 Masker, jika bekerja didaerah yang beracun / berbau yang bisa mengakibatkan terganggunya
kesehatan;
5 Sarung Tangan, bila hal tersebut diperlukan (untuk tukang Las Diwajibkan);
6 Kacamata Pelindung, jika hal tersebut diperlukan
Helm Pengaman
Sepatu Proyek
Kaca Mata Pelindung
Jacket Pengaman
7 Body Protector (pelindung Badan), apabila hal tersebut diperlukan (tukang Las Diwajibkan);
8 Life Jacket (Pelampung), untuk bekerja diatas air dipakai setiap menggunakan transportasi air
9 P3K, disediakan ditempat-tempat yang memerlukan
10 Perlengkapan P3K harus diperiksa kembali kelengkapannya setelah dipergunakan
11 Setiap Pembantu Pelaksana, pelaksana, koordinator pengukuran harus dilengkapi dengan sarana
komunikasi;
12 Memastikan sarana komunikasi berfungsi dengan baik
13 Disediakan layout ruangan ditempat-tempat strategis
Bagi tim perintis, patahkan batang-batang sebagai jejak untuk membantu agar tidak tersesat pada
waktu kembali
XV. PEKERJAAN GALIAN DAN TIMBUNAN
1 Mengenakan peralatan pelindung sesuai dengan yang disyaratkan
2 Operator mempunyai surat ijin mengoperasikan peralatan
3 Operator bekerja atas perintah Pelaksana
4 Operator harus mengetahui area yang akan digali atau ditimbun
5 Operator Melaksanakan Pengoperasian alat sesuai instruksi kerja yang berlaku di proyek
6 Menggunakan Alat bantu jika diperlukan
7 Operator bekerja dalam keadaan fit / sehat
8 Membuat Rambu-rambu Pengaman untuk menghidari kejadian kecelakaan kerja
1 Luka
a Pendarahan Akibat Benda Tajam - Benda Tajam tersebut jangan dulu dicabut dari lukanya
- Tentukan pendarahan dan lindungi dengan kapas dan
perban
- Ikat pangkal / aliran sumber darah dengan kain, 15- 30
menit sekali dibuka selama 1 menit
- Bersihkan luka dengan betadine
- Bawa korban segera kerumah sakit / dokter dengan posisi
luka diatas jantung
2 Keracunan
a Keracunan akibat makanan atau - Segera berikan susu/putih telur/air kelapa atau air putih
- Gejala : mual, pusing, kaki dingin, bola mata membesar
minuman yang tidak diketahui sebelah
3 Luka Bakar
- Luka Bakar Ringan I - Dinginkan / Kompres dengan Air
- Luka Bakar Ringan II - Berikan Minuman Sebanyak-banyaknya
- Luka Bakar Ringan III - Keluarkan Cairan yang terjadi akibat luka bakar dan berikan
Betadine
Setiap lingkungan kerja mengandung potensi bahaya yang tinggi sehingga diperlukan suatu upaya
pencegahan dan pengendalian agar tidak terjadi kecelakaan kerja. Kecelakaan kerja dapat terjadi karena
adanya risiko keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Secara garis besar penyebab kecelakaan kerja
disebebkan oleh faktor-faktor, yaitu tindakan orang yang tidak mematuhi keselamatan kerja (unsafe action)
dan keadaan-keadaan lingkungan atau proses dan sistem yang tidak aman (unsafe condition). Berdasarkan
hal tersebut perlu dilakukan identifikasi bahaya dan penilaian risiko serta pengendalian untuk mencegah dan
mengurangi potensi terjadinya kecelakaan kerja agar perusahaan mencapai tujuan program K3 yaitu zero
accident sesuai apa yang diinginkan oleh perusahaan dan pihak-pihak terkait. Kelancaran kegiatan
operasional dan kesiapan alat, fasilitas dalam melaksanakan tugas-tugasnya adalah salah satu tugas utama
departemen maintenance untuk menjaga tingkat kesiapan alat dan fasilitas serta infastuktur agar dapat
beroperasi secara lancar sesuai yang dikehendaki oleh karena itu tindakan perbaikan dan perawatan
infastuktur menjadi peran utama
* Menjadikan Kebijakan Ini sebagai kerangka dalam menetapkan dan mengevaluasi sasaran MK3
* Seluruh efisiensi dan efektifitas kegiatan perusahaan dipantau dan diukur secara berkala dengan
mengacu pada sasaran mutu dan K3 perusahaan beserta semua unit pendukungnya.
*
Mematuhi peraturan perundangan dan persyaratan MK3 lainnya yang relevan bagi perusahaan
* Mengkomunikasikan kebijakan kepada semua orang yang bekerja di bawah kendali organisasi.
*
Mengevaluasi kebijakan ini secara periodik untuk peningkatan kinerja MK3 yang berkesinambungan.
Direksi Perusahaan memberikan bukti perlibatan dan partisipasinya pada pengembangan dan penerapan
sistem manajemen mutu dan K3 dan terus menerus memperbaiki keefektifannya dengan jalan :
Mengadakan rapat pengarahan secara berkala, dan menekankan pentingnya memenuhi persyaratan
pelanggan, K3, undang-undang dan peraturan yang berlaku.
Menetapkan dan mengesahkan kebijakan mutu dan K3
Menetapkan dan mengesahkan sasaran mutu dan K3 (MK3) perusahaan hingga sasaran mutu dan K3 unit-
unit kerja yang mendukungnya.
Melaksanakan dan bertindak sebagai ketua rapat tinjauan manajemen, yang pelaksanaannya diatur dalam
Prosedur Rapat Tinjauan Manajemen (RTM).
Direksi menetapkan dan mengesahkan Kebijakan MK3, berupa surat keputusan yang mencakup :
Perusahaan Kami yang bergerak di bidang Jasa Konstruksi berkomitmen dan peduli yang bergerak di bidang
Jasa Konstruksi berkomitmen dan peduli terhadap Keselamatan Konstruksi khusus dalam pencapaian
penanganan isu keselamatan terhadap Keselamatan Konstruksi khusus dalam pencapaian penanganan isu
keselamatan konstruksi dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Memenuhi ketentuan Keselamatan Konstruksi;
2. Menggunakan tenaga kerja kompeten bersertifikat;
3. Menggunakan peralatan yang memenuhi standar kelaikan;
4. Menggunakan material yang memenuhi standar mutu;
5. Menggunakan teknologi yang memenuhi standar kelaikan;
6. Melaksanakan Standar Operasi dan Prosedur (SOP); dan
7. Memenuhi 9 (sembilan) komponen biaya penerapan SMKK.
Tabel A-1. Contoh Identifikasi dan Penetapan Isu Eksternal dan Internal
DAFTAR IDENTIFIKASI ISU EKSTERNAL DAN INTERNAL
Harapan: Harapan:
- tidak terjadi kecelakaan & - metode kerja aman
penyakit akibat kerja terhadap lingkungan
- proyek tdk dihentikan / tdk
didemo
Harapan Harapan:
- tidak terjadi kecelakaan & - metode kerja aman
penyakit akibat kerja terhadap lingkungan
Tingkat Perusahaan
Direktur
Tingkat Proyek
Mandor
Kepala Tukang
Tukang Pekerja
Direktur HSE
Pimpinan UKK
Petugas Keselamatan
Petugas Tanggap Darurat Petugas P3K
Konstruksi
dalam rangka pengadaan Pekerjaan Rehabilitasi Bendung dan Saluran D.I Geunteut Di Kabupaten Aceh Besar pada
Kelompok Kerja (Pokja) Pemilihan 25 BP2JK Wilayah Aceh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun
Anggaran 2023 berkomitmen melaksanakan konstruksi berkeselamatan demi terciptanya Zero Accident, dengan memastikan
bahwa seluruh pelaksanaan konstruksi:
1. Memenuhi ketentuan Keselamatan Konstruksi;
2. Menggunakan tenaga kerja kompeten bersertifikat;
3. Menggunakan peralatan yang memenuhi standar kelaikan;
4. Menggunakan material yang memenuhi standar mutu;
5. Menggunakan teknologi yang memenuhi standar kelaikan; dan
6. Melaksanakan Standar Operasi dan Prosedur (SOP)
7. Memenuhi 9 (sembilan) komponen biaya penerapan SMKK.
ALMAHDI
Wakil Direktur
Tabel A-2 Contoh Format Jadwal Kunjungan Pimpinan Penyedia Jasa
Pekerjaan Konstruksi*
Bulan ke-
No Elemen Kegiatan PIC
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 kepemimpinan Kunjungan Pimpinan Direktur
dan partisipasi Penyedia Jasa Pekerjaan
pekerja dalam Konstruksi
keselamatan
konstruksi
Kegiatan berdiskusi dengan
pekerja tentang masalah-
masalah Keselamatan
Konstruksi di Lapangan;
Memberikan solusi pemecahan
terhadap masalah-masalah
Keselamatan Konstruksi di
Lapangan;
Menegakkan kedisiplinan
dengan melihat atas
pelanggaran-pelanggaran yang
terjadi;
Kunjungan Pimpinan Manajer Manajer
2
Teknik/ HSE Teknik/ HSE
Kegiatan berdiskusi dengan
pekerja tentang masalah-
masalah Keselamatan
Konstruksi di Lapangan;
Memberikan solusi pemecahan
terhadap masalah-masalah
Keselamatan Konstruksi di
Lapangan;
Menegakkan kedisiplinan
dengan melihat atas
pelanggaran-pelanggaran yang
terjadi;
dst. dst. dst. dst. dst. dst. dst. dst. dst. dst. dst. dst. dst. dst. dst. dst.
Catatan : Pelaksanaan Pekerjaan tersebut dilaksanakan selama 270 (Dua Ratus Tujuh puluh) hari kalender
4 Konsultasi dan Partisipasi Pekerja
Penyedia Jasa harus secara berkesinambungan melakukan konsultasi dengan pekerja dan/atau perwakilan/serikat pekerja, diantaranya :
1 Konsultasi mencakup kegiatan perencanaan, pelaksanaan, evaluasi kinerja dan tindakan perbaikan SMKK.
2 Konsultasi dilakukan dengan:
a. menyediakan mekanisme,waktu, dan sumberdaya yang diperlukan untuk konsultasi;
b. menyediakan informasi SMKK yang valid dan dapat diakses setiap saat;
c. menghilangkan dan/atau meminimalkan hal-hal yang menghambat pekerja untuk berpartisipasi;
d. melakukan konsultasi dengan pekerja lain yang berkepentingan terkait dengan:
1) kebijakan, kebutuhan, program dan kegiatan SMKK;
2) susunan, peran, tanggung jawab dan wewenang organisasi;
3) pemenuhan ketentuan peraturan perundang-undangan dan peraturan lainnya;
4) tujuan keselamatan konstruksi dan perencanaan pencapaian;
5) pengendalian terhadap alihdaya dan pengadaan barang dan jasa;
6) pemantauan dan evaluasi;
7) program audit;
8) perbaikan berkelanjutan;
e. mendorong partisipasi pekerja dalam hal:
1) menentukan mekanisme partisipasi pekerja;
2) mengidentifikasi bahaya dan menilai risiko dan peluang;
3) menentukan tindakan untuk menghilangkan bahaya dan mengurangi risiko keselamatan konstruksi;
4) menentukan persyaratan kompetensi, kebutuhan pelatihan, pelaksanaan pelatihan dan evaluasi pelatihan;
5) menentukan hal-hal yang perlu dikomunikasikan dan bagaimana bentuk komunikasi yang akan dilakukan:
6) menentukan langkah-langkah pengendalian dan penerapannya secara berhasil guna efektif;
7) menyelidiki kejadian, ketidaksesuaian dan menentukan tindakan perbaikan.
B. Perencanaan K3
B.1. Identifikasi bahaya, Penilaian risiko, Pengendalian dan Peluang.
B.1.1. Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan
JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN
BULAN KE-
NO URAIAN PEKERJAAN
1 2 3 4 5 6 7
BAGIAN I
A. UMUM
BAGIAN II
B. SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN KONSTRUKSI (SMKK)
BAGIAN III
C PEKERJAAN BENDUNG (MERCU, KOLAM OLAK, DINDING PENAHAN DAN SALURAN)
BAGIAN V
D PEKERJAAN BANGUNAN PENDUKUNG
BAGIAN VI
E PEKERJAAN RUMAH JAGA
B.1.2. Identifikasi bahaya, Penilaian risiko, Pengendalian dan Peluang.
5 Hampir pasti terjadi • Besar kemungkinan terjadi kecelakaan saat melakukan pekerjaan
• Kemungkinan terjadinya kecelakaan lebih dari 2 kali dalam 1 tahun
• Kemungkinan akan terjadi kecelakaan saat melakukan pekerjaan pada
4 Sangat mungkin terjadi hampir semua kondisi
• Kemungkinan terjadinya kecelakaan 1 kali dalam 1 tahun terakhir
• Kemungkinan akan terjadi kecelakaan saat melakukan pekerjaan pada
3 Mungkin terjadi beberapa kondisi tertentu
• Kemungkinan terjadinya kecelakaan 2 kali dalam 3 tahun terakhir
2 Kecil kemungkinan terjadi • Kecil kemungkinan terjadi kecelakaan saat melakukan pekerjaan pada
beberapa kondisi tertentu
• Kemungkinan terjadinya kecelakaan 1 kali dalam 3 tahun terakhir
1 • Dapat terjadi kecelakaan saat melakukan pekerjaan pada beberapa kondisi tertentu
• Kemungkinan terjadinya kecelakaan lebih dari 3 tahun terakhir
Tabel B-5 Penetapan Tingkat Keparahan
Skala Konsekuensi
Keselamatan
Menimbulkan pencemaran
udara/air/tanah /suara yang
mengakibatkan keluhan dari pihak
Material rusak dan
masyarakat;namun tidak adanya
Terdapat peralatan utama yang perlu mendatangkan
Timbulnya fatality lebih dari keluhan dari pihak atau Terjadi
rusak total lebih dari satu dan material baru yang
1 orang meninggal dunia; kerusakan lingkungan di Taman
5 mengakibatkan pekerjaan membutuhkan waktu
atau Lebih dari 1 orangcacat Nasional yang berhubungan dengan
berhentiselama lebih dari 1 lebih dari 1 minggu
tetap flora danfauna;atauRusaknya aset
minggu dan mengakibatkan
masyarakat sekitar secara
pekerjaan berhenti
keseluruhan Terjadi kerusakan yangp
arah terhadap akses jalan
masyarakat
Menimbulkan pencemaran
udara/air/tanah /suara yang
Material rusak dan mengakibatkankeluhan dari pihak
perlu mendatangkan masyarakat;atau Terjadi kerusakan
Terdapat 1peralatan utama yang
Timbulnya fatality 1 orang material baru yang lingkungan di Taman Nasional yang
rusak total dan mengakibatkan
4 meninggal dunia; atau 1 membutuhkan waktu berhubungan dengan flora
pekerjaan berhenti selama lebih
orang cacat tetap lebih dari 1 minggu danfauna;atau Rusaknya aset
dari 1 minggu
dan mengakibatkan masyarakat sekitar secara
pekerjaan berhenti keseluruhan Terjadi kerusakan yangp
arah terhadap akses jalan
masyarakat
Menimbulkan pencemaran
udara/air/tanah /suara yang
Material rusak dan mengakibatkankeluhan dari pihak
Terdapat insiden yang perlu mendatangkan masyarakat;atau
Terdapat 1 peralatan utama yang
mengakibatkan lebihdari 1 material baru yang Terjadi kerusakan lingkungan di
rusak total dan mengakibatkan
3 pekerjadengan penanganan membutuhkan waktu Taman Nasional yang berhubungan
pekerjaan berhenti selama kurang
rawat inap,kehilangan lebih dari 1 minggu dengan flora danfauna;atau
dari 7 hari
waktukerja dan mengakibatkan Rusaknya aset masyarakat sekitar
pekerjaan berhenti secara keseluruhan Terjadi
kerusakan yangp arah terhadap
akses jalan masyarakat
Menimbulkan pencemaran
udara/air/tanah /suara yang
Material rusak dan mengakibatkankeluhan dari pihak
Terdapat insiden yang perlu mendatangkan masyarakat;atau
Terdapat 1 peralatan utama yang
mengakibatkan lebihdari 1 material baru yang Terjadi kerusakan lingkungan di
rusak total dan mengakibatkan
2 pekerjadengan penanganan membutuhkan waktu Taman Nasional yang berhubungan
pekerjaan berhenti selama lebih
rawat inap,kehilangan kurang dari 1 minggu dengan flora danfauna;atau
dari 71 hari
waktukerja dan mengakibatkan Rusaknya aset masyarakat sekitar
pekerjaan berhenti secara keseluruhan Terjadi
kerusakan yangp arah terhadap
akses jalan masyarakat
Kekerapan 1 2 3 4 5 Keterangan
1 1 2 3 4 5
1-4 : Tingkat risiko kecil
2 2 4 6 8 10
5-12 : Tingkat risiko sedang
3 3 6 9 12 15
15-25 : Tingkat risiko besar
4 4 8 12 16 20
5 5 10 15 20 25
B.2. Rencana tindakan (sasaran khusus & program khusus)
TABEL Sasaran Khusus dan Program Khusus
1 2 3 4 5 6 7 9 8 10
1. Seluruh pelaksanaan
pekerjaan dipastikan
memenuhi prinsip
keselamatan agar tidak
ada kecelakaan (zero
1 Galian tanah (ALB) Accident)
2. Pekerjaan terlaksana
dengan baik dan sesuai
spesifikasi teknis yan
disyaratkan
B.3. Standar dan peraturan perundangan
1 2 3 4
TOTAL HARGA
C. 1.3. Biaya
PEKERJAAN : REHABILITASI BENDUNG DAN SALURAN D.I GEUNTEUT DI KABUPATEN ACEH BESAR
LOKASI : ACEH BESAR
SATUAN KERJA : SNVT PJPA SUMATERA I
TAHUN ANGGARAN : 2023
HARGA SATUAN
NO. URAIAN PEKERJAAN SATUAN KUANTITAS TOTAL HARGA
(Rp.)
(1) (2) (3) (4) (6) (7) = (4) x (6)
A Penyiapan dokumen penerapan SMKK:
a Pembuatan dokumen RKK, RKPPL, RMLLP, RMPK Set 1,00 2.000.000,00 2.000.000,00
b Pembuatan Prosedur dan Instruksi Kerja Set 1,00 1.000.000,00 1.000.000,00
c Penyusunan pelaporan penerapan SMKK Set 1,00 1.000.000,00 1.000.000,00
Sub Total Penyiapan RKK Jumlah 4.000.000,00
B Sosialisasi, promosi dan pelatihan
a Induksi Keselamatan Konstruksi (SafetyInduction) Org 10,00 50.000,00 500.000,00
b Pengarahan Keselamatan Konstruksi(Safety Briefing) Org 10,00 50.000,00 500.000,00
c Pertemuan keselamatan (Safety Talk dan/atau Tool Box Meeting ) Lb 0,00
d Patroli keselamatan konstruksi Durasi 0,00
e Pelatihan Keselamatan Konstruksi, antara lain:
1) Bekerja di ketinggian Org 0,00
2) Penggunaan bahan kimia (MSDS) Org 0,00
3) Analisis keselamatan pekerjaan Org 0,00
4) Perilaku berbasis keselamatan (Budaya berkeselamatan konstruksi) Org 0,00
5) P3K Org 0,00
f Sosialisasi/penyuluhan HIV/AIDS Org 0,00
g Simulasi Keselamatan Konstruksi ls 0,00
h Spanduk (Banner) Lb 5,00 100.000,00 500.000,00
i Poster/leaflet Lb 5,00 100.000,00 500.000,00
j Papan Informasi Keselamatan konstruksi Bh 1,00 200.000,00 200.000,00
Sub Total Sosialisasi, Promosi dan Pelatihan Jumlah 2.200.000,00
C Alat Pelindung Kerja dan Alat Pelindung Diri
a APK, antara lain
1 Jaring pengaman (Safety Net)
2 Tali keselamatan (Life Line)
3 Penahan jatuh (Safety Deck)
4 Pagar Pengaman (Guard Railing ) Ls 3.000.000,00 0,00
5 Pembatas Area (Restricted Area ) Ls 1.500.000,00 0,00
6 Perlengkapan keselamatan bencana
b APD, antara lain:
1 Topi Pelindung (Safety Helmet ) Bh 10,00 65.000,00 650.000,00
2 Pelindung mata (Goggles, Spectacles) Bh
3 Tameng muka (Face Shield) Bh
4 Masker selam (Breathing Apparatus) Bh
5 Pelindung telinga (Ear Plug, Ear Muff) Psg
6 Pelindung pernafasan dan mulut (masker, masker respirator) Bh
7 Sarung tangan (Safety Gloves) Bh 10,00 25.000,00 250.000,00
8 Sepatu keselamatan (Safety Shoes, rubber safety shoes and toe cap) Psg 10,00 200.000,00 2.000.000,00
9 Penunjang seluruh tubuh (Full BodyHarness) Psg
10 Jaket pelampung (Life Vest ) Bh
11 Rompi keselamatan (Safety Vest ) Bh 10,00 45.000,00 450.000,00
12 Celemek (Apron/Coveralls ) Bh
13 Pelindung jatuh (Fall Arrester ) Bh
Sub Total Alat Pelindung Kerja dan Alat Pelindung Diri Jumlah 3.350.000,00
D Asuransi dan perizinan terkait keselamatan konstruksi:
a Asuransi(Construction All Risk/ CAR) Ls 1,00 4.000.000,00 4.000.000,00
b Asuransi pengiriman peralatan Ls
c Uji Riksa Peralatan Ls
Sub Total Asuransi dan perizinan Jumlah 4.000.000,00
E Personel Keselamatan Konstruksi:
a Ahli K3 konstruksi atau ahli keselamatan konstruksi (sebagai pimpinan UKK/personilOrg
manajerial)
b Ahli K3 konstruksi atau ahli keselamatan konstruksi Org
c Petugas Keselamatan Konstruksi, Petugas K3 Konstruksi Org 24.500.000,00 0,00
d Petugas Pengelolaan Lingkungan Org
e Petugas tanggap darurat/ Petugas pemadam kebakaran Org
f Petugas P3K Org
g Tenaga medis dan/atau kesehatan (Dokter atau paramedis) Org
h Petugas pengatur lalu lintas Org
Sub Total Personel Keselamatan Konstruksi Jumlah 0,00
F Fasilitas sarana kesehatan, prasarana, dan alat kesehatan
a Peralatan P3K Set 1,00 2.000.000,00 2.000.000,00
b Ruang P3K Set
c Peralatan Pengasapan (Obat dan mesin Fogging) Unit
d Biaya protokol kesehatan wabah menular (misal: tempat cucitangan, swab, vitamin diLsmasa pandemi covid-19)
e Pemeriksaan Psikotropika dan HIV Org
f Perlengkapan Isolasi mandiri Set
g Ambulans Unit
Sub Total Fasilitas, sarana dan prasarana kesehatan Jumlah 2.000.000,00
G Rambu dan Perlengkapan lalu lintas yang diperlukan atau manajemen lalu lintas:
a Rambu Petunjuk Bh 3,00 200.000,00 600.000,00
b Rambu Larangan Bh 3,00 200.000,00 600.000,00
c Rambu Peringatan Bh 3,00 200.000,00 600.000,00
d Rambu Kewajiban Bh 3,00 200.000,00 600.000,00
e Rambu Informasi Bh 3,00 200.000,00 600.000,00
f Rambu pekerjaan sementara Bh
g Jalur Evakuasi (Petunjuk Escape Route ) Bh
h Kerucut lalu lintas (Traffic Cone) Bh
i Lampu putar (Rotary Lamp ) Bh
j Pembatas Jalan (water barrier ) M
k Beton pembatas jalan (concrete barrier ) M
l Lampu/alat penerangan sementara Bh
m Rambu/ alat pemberi isyarat lalu lintas sementara Bh
n Marka jalan sementara BH
o Alat pengendali pemakaian jalan sementara antara lain: alat pembatas kecepatan, alat
Bh pembatas tinggi dan lebar kendaraan
p Alat pengamanan pemakai jalan sementara, antara lain: penghalang lalu lintas, cermin
Bh tikungan, patok pengarah/delineator, pulau-pulau lalu lintas sementara, pi
Sub Total Rambu-rambu yang diperlukan Jumlah 3.000.000,00
H Konsultasi dengan Ahli terkait Keselamatan Konstruksi
a Ahli Lingkungan Oj/Ok
b Ahli Jembatan Oj/Ok
c Ahli Gedung Oj/Ok
d Ahli Struktur Oj/Ok
e Ahli Pondasi Oj/Ok
f Ahli bendungan Oj/Ok
g g Ahli Gempa Oj/Ok
h h Ahli Likuifaksi Oj/Ok
i Ahli lapangan terbang Oj/Ok
j Ahli mekanikal Oj/Ok
k Ahli pertambangan Oj/Ok
l Ahli peledakan Oj/Ok
m Ahli elektrikal Oj/Ok
n Ahli perminyakan Oj/Ok
Ahli Manajemen Oj/Ok
Ahli Proteksi Kebakaran Gedung Oj/Ok
Sub Total Konsultasi dengan Ahli terkait Keselamatan Konstruksi Jumlah 0,00
I Kegiatan dan peralatan terkait Pengendalian Risiko Keselamatan Konstruksi:
a Alat Pemadaman Api Ringan (APAR) Bh 1,00 1.200.000,00 1.200.000,00
b Penangkal Petir Bh
c Anemometer Bh
d Bendera K3 Bh 2,00 200.000,00 400.000,00
e Pembuatan Kartu Identitas Pekerja (KIP) Bh 10,00 20.000,00 200.000,00
f Lampu darurat (Emergency Lamp )
g Pemeriksaan lingkungan/uji sampling antara lain:
- pengujian kualitas air,
- udara,
- kebisingan,
titik lokasi
- getaran,
- limbah B3,
- pencahayaan
h Audit eksternal Periode
i CCTV Unit
Sub Total Kegiatan dan peralatan terkait dengan Pengendalian Risiko Keselamatan Konstruksi: Jumlah 1.800.000,00
Total Mata Pembayaran Penerapan SMKK 20.350.000,00
C.2 Kompetensi
a. Daftar personil inti
Pengalaman
Jabatan dalam pekerjaan
No Kerja Profesi dan keahlian Sertifikat Kompetensi Kerja
yang akan dilaksanakan
(Tahun)
Dalam menjalankan aktivitas perusahaan, struktur organisasi telah ditetapkan untuk menjamin peran,
tanggung jawab, akuntabilitas dan mendelegasikan wewenang untuk memfasilitasi SMMK3 yang efektif.
Direksi menetapkan dan mengesahkan struktur organisasi seperti yang terlampir pada Manual MK3 ini.
Tugas dan wewenang setiap Personil baik yang terkait dengan mutu maupun K3 ataupun terkait dengan
struktur organisasi, untuk tingkat Kepala Divisi/ Bagian dibuat oleh Kepala Divisi / Bagian bersama dengan
Direksi / Pimpinan Cabang kemudian disahkan oleh Direksi / Pimpinan Cabang. Untuk tingkat dibawah
Kepala Divisi / Bagian sampai tingkat terbawah, dibuat oleh Kepala Divisi / Bagian bersama dengan Divisi /
Bagian SDM direview oleh Direksi / Pimpinan Cabang dan disahkan oleh Kepala Unit Kerja masing-masing.
Sedangkan untuk Proyek dibuat oleh Kepala Proyek bersama dengan Kepala Divisi / Bagian Teknik, direview
Direksi / Pimpinan Cabang dan disahkan oleh Kepala Divisi / Bagian Teknik.
C.3 Kepedulian
Pada Saat pelaksanaan nantinya akan dibuatkan buku Pedoman (Manual) Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja erkait. Prosedur dan/atau petunjuk
kerja peningkatan kepedulian Keselamatan Konstruksi, sebagai bagian dari komitmen perusahaan terhadap para pekerja, masyarakat dan lingkungan hidup
c. Terdapat program pembinaan budaya Keselamatan Konstruksi yang ditandatangani oleh Kepala Pelaksana Pekerjaan Konstruksi dan Penanggung Jawab
c. Pelatihan
Memuat jenis pelatihan yang akan dilaksanakan selama pelaksanaan pekerjaan konstruksi.
Waktu
No Jenis Pelatihan Target Peserta PIC Pelaksanaan
Direktur Operasional /HSE /Personel Sesuai Tahapan Waktu
1 Dasar-dasar Keselamatan Konstruksi Engineer
Manajerial Sesuai Kompetensi Pelaksanaan yang disepakati
Engineer, pelaksana, pekerja Direktur Operasional /HSE /Personel Sesuai Tahapan Waktu
2 Pedoman Keselamatan Konstruksi
konstsruksi Manajerial Sesuai Kompetensi Pelaksanaan yang disepakati
Direktur Operasional /HSE /Personel Sesuai Tahapan Waktu
3 Basic Waste Management Personel Bagian Gudang
Manajerial Sesuai Kompetensi Pelaksanaan yang disepakati
Direktur Operasional /HSE /Personel Sesuai Tahapan Waktu
4 Tanggap Darurat Tim Tanggap Darurat
Manajerial Sesuai Kompetensi Pelaksanaan yang disepakati
Direktur Operasional /HSE /Personel Sesuai Tahapan Waktu
5 Pengenalan P3K Engineer, pelaksana
Manajerial Sesuai Kompetensi Pelaksanaan yang disepakati
pelaksana, pekerja konstsruksi, Direktur Operasional /HSE /Personel Sesuai Tahapan Waktu
6 Traffic Management
driver Manajerial Sesuai Kompetensi Pelaksanaan yang disepakati
Program komunikasi disampaikan secara lisan sekurang-kurangnya melalui safety talk yang terdiri dari safety morning, toolbox meeting/safety briefing,
HSE meeting, safety induction dan secara tertulis melalui sarana seperti spanduk, rambu, banner, billboard, sticker, pamflet, majalah dinding, papan
pengumuman, dll.
Memuat prosedur dan/atau petunjuk kerja Induksi Keselamatan Konstruksi (safety induction) yang ditandatangani oleh Penanggung Jawab
Keselamatan Konstruksi dan Kepala Pelaksana Pekerjaan Konstruksi. Induksi Keselamatan Konstruksi (construction safety induction) dilakukan
untuk pekerja baru/pekerja yang dipindah tugaskan, tamu, pemasok, dan pihak-pihak terkait pada pelaksanaan pekerjaan yang akan masuk ke
dalam area Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi.
➢ Untuk pekerja baru/pekerja yang dipindah tugaskan dijelaskan mengenai komitmen dan kebijakan keselamatan konstruksi, risiko dan bahaya
yang dihadapi dalam melakukan pekerjaan, pengendalian risiko yang dapat dilakukan serta program penerapan SMKK pada Pelaksanaan Pekerjaan
Konstruksi.
➢ Untuk tamu, pemasok, dan pihak-pihak terkait dijelaskan mengenai peraturan Keselamatan Konstruksi yang berlaku di loaksi pekerjaan,
prosedur evakuasi dalam keadaan darurat, dan menjelaskan area-area yang berbahaya.
Memuat prosedur dan/atau petunjuk kerja pertemuan pagi hari (safety morning) yang ditandatangani oleh Penanggung Jawab Keselamatan
Konstruksi dan Kepala Pelaksana Pekerjaan Konstruksi. Pertemuan pagi hari (safety morning) diikuti oleh seluruh pekerja setiap pagi sebelum
pekerjaan dimulai untuk menyampaikan masalah-masalah tentang Keselamatan Konstruksi secara umum pada pelaksanaan konstruksi hari itu.
d. Prosedur dan/atau petunjuk kerja Rapat Keselamatan Konstruksi (construction safety meeting) Memuat prosedur dan/atau petunjuk kerja Rapat
Keselamatan Konstruksi (construction safety meeting) yang ditandatangani oleh Penanggung Jawab Keselamatan Konstruksi dan Kepala Pelaksana Pekerjaan
Konstruksi. Rapat Keselamatan Konstruksi (construction safety meeting) dipimpin oleh Penanggung Jawab Keselamatan
Memuat prosedur dan/atau petunjuk kerja penerapan informasi bahaya-bahaya sesuai tingkat risiko atas pekerjaan yang dilaksanakan yang
ditandatangani oleh Penanggung Jawab Keselamatan Konstruksi dan Kepala Pelaksana Pekerjaan Konstruksi.
bahaya-bahaya sesuai tingkat risiko atas pekerjaan yang dilaksanakan yang ditandatangani oleh Penanggung Jawab Keselamatan Konstruksi
dan Kepala Pelaksana Pekerjaan Konstruksi.
NO JENIS ALAT PELINDUNG DIRI Check NO JENIS ALAT PELINDUNG DIRI Check
1 2 1 2
1 a. Topi Pelindung (Safety Helmet); √ 8 h. Sepatu Keselamatan (Safety Shoes) untuk staf; √
3 b. Pelindung Mata (Goggles, Spectacles); √ 10 j. Penunjang Seluruh Tubuh (Full Body Harness); √
4. Pelaksanaan pekerjaan
- Kecelakaan akibat kesalahan metode pekerjaan - Memastikan pekerjaan sesuai gambar dan metode pelaksanaan serta Spesifikasi teknis
- Kecelakaan lalu lintas akibat mobilisasi bahan, - Memasang rambu-rambu lalu lintas.
tenaga kerja dan alat - Memasang rambu-rambu pembatas pada area Pekerjaan Ahli K3 / Petugas K3
- Terluka akibat Tertimbun Sirtu atau material yang digunakan - Periksa semua perlengkapan keselamatan sesuai standar yang ditetapkan
- Ganguan Kesehatan dan pernafasan serta pendengaran - Memakai Alat pelindung diri (APD) yang standar untuk melakukan pekerjaan ini.
Terluka akibat Terkena alat berat, luka ringan sampai Luka
-
berat serius serius sampai mengakibatkan cacat permanen
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI (RKK)
BULAN KE :
NO KEGIATAN P.I.C
1 2 3 4 5 6 7
Direktur Operasional/HSE/Personel
1 Inspeksi Keselamatan Konstruksi
Manajerial Sesuai Kompetensi
Direktur Operasional/HSE/Personel
2 Patroli Keselamatan Konstruksi
Manajerial Sesuai Kompetensi
Direktur Operasional/HSE/Personel
3 Audit Internal
Manajerial Sesuai Kompetensi
Ket : Lama Waktu Pelaksanaan 210 (Dua Ratus Sepuluh) Hari kalender
E.2. Tinjauan manajemen
Hasil pemeriksaan dan evaluasi kinerja K3 pada bagian E. Diklasifikasikan dengan kategori sesuai dan tidak sesuai tolok ukur
sebagaimana dalam Perencananaan Keselamatan Konstruksi
Hal-hal yang tidak sesuai, termasuk bilamana terjadi kecelakaan kerja dilakukan peningjauan ulang untuk di ambil tindakan perbaikan
Demikian Penyusunan Rencana Keselamatan Konstruksi , disusun sebagai petunjuk dalam pelaksanaan
Manajemen Rencana Keselamatan Konstruksi (RKK) akan terus diperbarui demi efektivitas pelaksanaan Sistem Manajemen Keselamatan
Konstruksi secara berkesinambungan.