PK/VII/22
BAHAYA DAN PENILAIAN RISIKO
Halaman
(HIRADC)
Revisi 03
1. Tujuan
Menentukan prosedur identifikasi bahaya dan penilaian resiko dalam setiap kegiatan
implementasi dari Kebijakan Keselamatan dan Perlindungan Lingkungan perusahaan.
2. Ruang Lingkup
Prosedur ini mencakup kegiatan identifikasi bahaya, penilaian resiko dan menentukan tindakan
pengendalian risiko yang sesuai. Bahaya tersebut dapat berasal dari peralatan dan bahan
maupun proses produksi serta hasil modifikasi, laporan dari karyawan, rekanan atau tamu,
hasil inspeksi, audit dan sebagainya.
3. Referensi
PP No 50 Tahun 2012 Tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (Pasal 1, Pasal 3, Pasal 6 ayat 1)
AS/NZS 4360: 1999.
UU No 1 Tahun 1970
Permenaker No 4 Tahun 1987 Tentang P2K3
4.Tugas, Tanggung Jawab, dan Wewenang
a. Direktur dan umum bertanggung jawab memastikan Toolbox Talks dilakukan sebelum
melakukan semua pekerjaan di kantor yang mengandung resiko.
b. Technical Manager bertanggung jawab memimpin dan mengkoordinasikan dengan
anggota tim dalam semua kegiatan tentang hasil Risk Assessment.
c. Supervisor / Penanggung Jawab proyek bertanggung jawab mengidentifikasi bahaya,
menilai resiko dan mengusulkan tindakan pengendalian berdasarkan hirarki pengendalian.
d. HSE Coordinator bertanggung jawab untuk mengevaluasi tindakan perbaikan yang diambil
oleh Technical Manager / Supervisor dan mengelola pelaksanaan prosedur penilaian
resiko oleh seluruh pihak terkait pelaporannya dan bila perlu memberi rekomendasi.
e. P2K3 bertanggung jawab dalam memberikan masukan terhadap pelaksanaan langkah
pengendalian yang telah disepakati serta memantau tindakan perbaikan agar
dilaksanakan sesuai jadwal yang ditetapkan.
PROSEDUR KERJA IDENTIFIKASI NO 015/AA/K3.PK/VII/22
BAHAYA DAN PENILAIAN RISIKO
Halaman
(HIRADC)
Revisi 03
6. URAIAN PROSEDUR
Pelaksana Supervisor / Penanggung Jawab Proyek
Dalam rangka pelaksanaan prosedure identifikasi bahaya di PT. Aflah Azaria, Technical
Manager akan memilih dan menetapkan Supervisor / penanggung jawab pada proyek
yang sedang dikerjakan. Dalam hal ini supervisor bertanggung jawab melakukan
Identifikasi bahaya dilingkungan tempat kerja yang akan dikerjakan.
Supervisor / Penanggung jawab proyek berkoordinasi dengan HSE Coordinator terkait
dengan persiapan pekerjaan berupa peralatan,perijinan / formulir yang diperlukan guna
mendukung efektifitas agar pekerjaan menjadi lancar.
A.Mobilisasi menuju tempat kerja, membutuhkan tindakan perbaikan dan kepedulian dari
seluruh pekerja, yaitu :
- Menggunakan masker saat berkendara
- Melakukan servis dan pengujian secara berkala
- Mematuhi peraturan lalu lintas
- Menggunakan Helm SNI
C.Penggantian Silica Gel & Penggantian kaca OTI dan WTI, membutuhkan tindakan
perbaikan dan kepedulian dari seluruh pekerja, yaitu :
- Memberikan waktu istirahat untuk pekerjaan berulang 1-5 menit interval 1 jam
- Membersihkan oli yang tercecer
- Memastikan trafo dalam keadaan shutdown sebelum bekerja
D. Penggantian Silica Gel & Penggantian kaca OTI dan WTI, membutuhkan tindakan,
membutuhkan tindakan perbaikan dan kepedulian dari seluruh pekerja, yaitu :
- Memastikan chainblock terpasang dengan baik
- Melakukan inspeksi peralatan sebelum bekerja
- Memberikan waktu istirahat untuk pekerjaan berulang 1-5 menit interval 1 jam
- Membersihkan oli yang tercecer
- Memastikan trafo dalam keadaan shutdown sebelum bekerja
-
E. Purifikasi Oli trafo, membutuhkan tindakan, membutuhkan tindakan perbaikan dan
kepedulian dari seluruh pekerja, yaitu :
- Melakukan inspeksi peralatan sebelum bekerja
- Memastikan selang terhubung dengan baik
- Membersihkan oli yang tercecer
- Memastikan trafo dalam keadaan shutdown sebelum bekerja
B. Fabrikasi support kabel tray, membutuhkan tindakan perbaikan dan kepedulian dari
seluruh pekerja, yaitu :
- Membersihkan oli yang tercecer
- Tersedia APAR dan Fire blanket
- Memastikan tidak ada kabel yang terkelupas
B. Fabrikasi support kabel tray, membutuhkan tindakan perbaikan dan kepedulian dari
seluruh pekerja, yaitu :
- Membersihkan oli yang tercecer
- Tersedia APAR dan Fire blanket
- Memastikan tidak ada kabel yang terkelupas
D. Install Panel, membutuhkan tindakan perbaikan dan kepedulian dari seluruh pekerja,
yaitu :
- Membersihkan oli yang tercecer
- Menggunakan APD yang sesuai
- Memastikan tidak ada kabel yang terkelupas
C. Pemasangan kabel power back dan aksesoris dari area laval menuju CNG plant
melalui jalur underground, membutuhkan tindakan perbaikan dan kepedulian dari
seluruh pekerja, yaitu :
- Menggunakan APD yang sesuai
- Memastikan tidak ada genangan air
- Memakai sarung tangan
D. Koneksi kabel power disisi spare breaker area alfa laval menuju CNG plant,
membutuhkan tindakan perbaikan dan kepedulian dari seluruh pekerja, yaitu :
- Menggunakan APD yang sesuai
- Memastikan tidak ada genangan air
- Memakai sarung tangan
Mekanisme Review :
P2K3 melakukan Review dokumen HIRADC dalam jangka waktu 1 tahun sekali.
Tindakan pemantauan juga dilakukan melalui rapat P2K3. Jika tindakan pengendalian
belum sesuai dengan jangka waktu yang telah disepakati, maka akan ditentukan waktu
penyelesaian yang baru. sehingga tindakan pengendalian dapat dilakukan.
7. KESIMPULAN
Dari data doatas dapat disimpulkan bahwa masih banyak terdapat pekerjaan
dengan kategori resiko (awal) tinggi dan Medium di masing masing pekerjaan,sehingga
diperlukan langkah pengendalian bahaya dengan metode HIRADC untuk
menurunkan/meminimalisasi tingkat resiko menjadi resiko yang dapat diterima/turun satu
level di masing-masing tingkat resiko,untuk Resiko tinggi dapat diturunkan menjadi resiko
medium dan untuk resiko medium dapat diturunkan menjadi resiko rendah.
8. LAMPIRAN
TABEL DAMPAK/KEPARAHAN
DAMPAK/KE DEFINISI
LE VEL
PARAHAN PEKERJA WAKTU KERUGIAN
A Tidak Signifikan Tidak butuh penangan < 1 Jam ≤ Rp. 100.000
B Kecil P3K 1 Jam – 1 Hari ≤ Rp. 1.000.000
C Sedang Penanganan Medis 2 – 3 Hari ≤ Rp. 10.000.000
D Besar Perawatan di rumah sakit 4 – 7 Hari ≤ Rp. 100.000.000
E Bencana Cacat / Kematian > 7 Hari ≥ Rp. 1.000.000.000
MATRIK RESIKO
DAMPAK
DESKRIPSI Tidak
Kecil Sedang Besar Bencana
Signifikan
Hampir
KEMUNGKINAN
KETERANGAN:
EMERGENCY : Risiko Berlebihan
HIGH : Risiko Tinggi
MEDIUM : Risiko Sedang
LOW : Risiko Rendah