4-01
Terbit : 2 Januari 2021
INSTRUKSI KERJA No Rev : -
ALAT PELINDUNG DIRI Tgl Rev : -
Hal : 2/3
1. TUJUAN
Instruksi kerja ini dipergunakan sebagai petunjuk kerja / ketentuan alat pelindung diri
yang akan digunakan pada area kerja PT.AHMAD PUTRA INDO KARYA
2. PELAKSANA
2.1 Seluruh tenaga kerja, tamu, dan setiap orang yang berada di lokasi PT. AHMAD
PUTRA INDO KARYA
3. PERALATAN
3.1 Alat Pelindung Diri (Safety Helmet, Safety Glasses, Masker Gas, Ear Muff, Safety
Shoes, Safety Gloves, Wearpack).
3.2 Alat Tulis
4. BAHAN / MATERIAL
4.1 Form Peminjaman dan Pengembalian Alat Pelindung Diri (APD) (F-HSE-4.4-03)
4.2 Form Inspeksi Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) (F-HSE-4.4-02)
4.3 Form Permintaan APD (F-HSE-4.4-05)
5. RINCIAN INSTRUKSI
5.1 Safety Officer membuat Matriks Alat Pelindung Diri (APD) (F-HSE-4.4-01) yang
berisikan mengenai jenis pekerjaan dan Alat Pelindung Diri (APD) yang sesuai
pekerjaan
5.2 Setiap tenaga kerja akan diberikan APD yang sesuai, sebelum mereka bekerja dan
memasuki lokasi kerja PT. AHMAD PUTRA INDO KARYA
5.3 Mengisi form permintaan APD (F-HSE-4.4-05) apabila pekerja baru belum
mempunyai APD dan mengisi form peminjaman APD (F-HSE-4.4-03). APD
harus dikembalikan apabila pekerja tersebut sudah tidak akan bekerja/resign dari
PT. Ahmad Putra Indo Karya
5.4 Apabila di tengah pekerjaan, APD yang digunakan mengalami kerusakan fisik.
Tenaga kerja diharapkan segera menghubungi Safety Officer dan mengisi Form
Permintaan Alat Pelindung Diri (APD) lagi
No Dok : IK-HSE-4.4-01
Terbit : 2 Januari 2021
INSTRUKSI KERJA No Rev : -
ALAT PELINDUNG DIRI Tgl Rev : -
Hal : 3/3
5.5 Safety Officer melakukan Inspeksi kondisi Alat Pelindung Diri (APD) dan data
hasil inspeksi dicatat kedalam Form Inspeksi Penggunaan Alat Pelindung Diri
(APD) (F-HSE-4.4-02)
No Dok : SOP-HSE-4.4-01
STANDART OPERASIONAL Terbit : 2 Januari 2021
PROSEDUR No Rev : -
ALAT PELINDUNG DIRI Tgl Rev : -
Hal : 1/6
1. TUJUAN
Prosedur ini dibuat untuk memberikan panduan jenis alat pelindung diri dan
pemilihannya, kualifikasi fisik, pengujian kesesuaian, dan pemeliharaan alat pelindung
diri yang diperlukan sebagai usaha terakhir mengurangi atau menghilangkan resiko di
tempat kerja. Alat pelindung diri ini hanya dipergunakan jika pengendalian teknis yang
dapat mengurangi bahaya dan kontrol administratif tidak dapat diterapkan.
2. RUANG LINGKUP
2.1 Prosedur ini hanya berlaku di lingkungan PT. AHMAD PUTRA INDO KARYA
3. TANGGUNG JAWAB
3.1 Manajer Operational/Site Manager PT AHMAD PUTRA INDO
KARYA bertanggung jawab mendapatkan dan meninjau informasi alat pelindung
diri dengan dibantu oleh Tim Keselamatan Keja, menentukan alat pelindung diri
yang paling layak dipergunakan dalam operasi, dan mengadakan program
evaluasi bahaya masing-masing area sebelum diadakan pemilihan APD.
3.2 Safety Officer bertanggung jawab melatih penggunaan APD yang tepat,
menyimpan APD di lokasi yang sesuai, bersih dan sehat, serta memelihara
catatan pemakai APD yang meliputi nama karyawan, nomor identitas, bagian,
jenis APD, tanggal, dll.
4. DEFINISI
Alat Pelindung Diri (APD) adalah suatu alat yang mempunyai kemampuan untuk
melindungi seseorang yang fungsinya mengisolasi sebagian atau seluruh tubuh dari
potensi bahaya di tempat kerja. APD merupakan perlindungan terakhir bagi pekerja
saat pengendalian teknis yang dapat mengurangi bahaya (seperti isolasi, ventilasi,
penggantian atau perubahan proses) dan kontrol administratif tidak dapat diterapkan.
Alat Pelindung Diri (APD) ada berbagai macam yang berguna untuk melindungi
seseorang dalam melakukan pekerjaan yang fungsinya untuk mengisolasi tubuh tenaga
kerja dari potensi bahaya di tempat kerja. Berdasarkan fungsinya, ada beberapa macam
APD yang digunakan oleh tenaga kerja, antara lain:
No Dok : SOP-HSE-4.4-01
STANDART OPERASIONAL Terbit : 2 Januari 2021
PROSEDUR No Rev : -
ALAT PELINDUNG DIRI Tgl Rev : -
Hal : 2/6
Note :
Sarung tangan pelindung pertama adalah chemical resistant gloves yang biasanya
terbuat dari karet seperti butyl, latex, nitrile, vinyl, neoprene, atau PVC. Jenis
sarung tangan ini dapat melindungi tangan dari zat-zat kimia berbahaya saat
bekerja
Terbuat dari kulit untuk lapisan luar dan kain yang halus pada bagian dalam, heat
resistant gloves berfungsi sebagai isolator panas. Sarung tangan jenis ini bisa
melindungi tangan dari panas atau suhu tinggi. Biasanya digunakan untuk
pekerjaan pengelsan atau pemotongan baja.
Jenis sarung tangan selanjutnya adalah impact hand gloves yang dilengkapi
dengan shock absorber (peredam kejut). Dengan fitur ini tangan Sobat Warunk3
tidak akan terkena energi tumbukan sepenuhnya jika kejatuhan benda berat.
Impact Hand Gloves akan melindungi tangan dengan menyerap energi tumbukan.
Sarung tangan anti tusuk dan potong ini sering digunakan oleh pekerja yang
menggunakan mesin abrasi. Terbuat dari nitrile membuat cut & puncture resistant
gloves tahan terhadap abrasi yang diakibatkan oleh gesekan. Bahan nitril ini
paling tahan kebocoran dan untuk sarung tangan biasanya memiliki dua lapisan.
Anti-Slip Hand Gloves adalah anti slip hand gloves yang biasanya digunakan
oleh pekerja pada benda basah atau berminyak. Anti-slip hand gloves dilengkapi
dengan grip technology sehingga objek kerja yang berminyak maupun basah
dapat di genggam dengan kuat tanpa terpeleset. Teknologi microchannelnya
mampu menyerap cairan yang menempel pada benda.
Lifting hand gloves adalah sarung tangan yang dapat meminimalisir potensi selip
saat mengangkat sesuatu. Jenis sarung tangan ini juga dapat melindungi tangan
dari goresan benda tajam loh. Biasanya terbuat dari kain yang berserat dan untuk
menambah kekuatan cengkeraman tangan saat mengangkat maka dibagian
telapak tangan ditambahkan lapisan karet.
Alat pelindung kaki digunakan untuk melindungi kaki dan bagian lainnya dari
benda-benda keras, benda tajam, logam/kaca, larutan kimia, benda panas, kontak
dengan arus listrik.
Reinforced Sole
Yaitu sepatu khusus yang di desain dengan memakai bahan penguat dari besi
hingga akan memberikan perlindungan kaki dari tertusuknya benda-benda tajam.
Metatarsal
Yaitu sepatu yang khusus di desain membuat perlindungan semua beberapa sisi
kaki dari sisi tuas hingga ke sisi ujung-ujung jari.
Nitrile Boots
Yaitu sepatu yang tahan pada beberapa bahan kimia, oli dan lain sebagainya.
Vinyl Boots
Yaitu sepatu yang di desain dengan bahan yang tahan pada larutan kimia, asam,
alkali, garam dan lain sebagainya.
Latex/Rubber
Yaitu sepatu di desain khusus yang tahan pada bahan kimia dan memberi daya
cengkeram yang lebih kuat pada daerah atau permukaan yang licin.
No Dok : SOP-HSE-4.4-01
STANDART OPERASIONAL Terbit : 2 Januari 2021
PROSEDUR No Rev : -
ALAT PELINDUNG DIRI Tgl Rev : -
Hal : 7/6
PVC Boots
Yaitu sepatu yang bermanfaat membuat perlindungan kaki dari kelembapan, dan
memudahkan saat dipakai untuk jalan di tempat yang becek.
1. Harness Duduk
Dikenal juga dengan nama lain seat harness, alat pengaman ini paling banyak
dipakai oleh para pemanjat tebing. Selain bentuknya yang simpel, harness ini juga
nyaman dikenakan karena mampu menyalurkan bobot hentakan ke bagian tubuh
yang cukup kuat. Yakni bagian paha ketika pemakainya terjatuh dan
menggantung saat mengenakannya. Bagian bagian body harness duduk ini terdiri
No Dok : SOP-HSE-4.4-01
STANDART OPERASIONAL Terbit : 2 Januari 2021
PROSEDUR No Rev : -
ALAT PELINDUNG DIRI Tgl Rev : -
Hal : 8/6
dari sabuk pinggang (waist belt). Pengikat paha (leg loop), tali
melingkar belay (belay loop), pengunci logam (buckles) dan tali.
2. Harness Dada
Harness ini banyak dipakai sebagai alat untuk melakukan pertolongan pertama
pada orang yang mengalami kecelakaan. Pemakaian harness ini dimaksudkan
agar penggunanya bisa tetap berada di posisi tegak. Jika
menggunakan harness dada, pemakai juga harus menggunakan harness lain
seperti harness duduk. Harness dada tidak dianjurkan bagi pekerja konstruksi
maupun pemanjat tebing. Hal ini disebabkan cara kerjanya yang berbeda
dengan harness lain. Kalau pemakai terjatuh, bisa timbul hentakan keras di dada
dan ini bisa membahayakan organ tubuh. Bahkan mengakibatkan kesulitan
bernapas.
5. Safety Belt
Banyak orang yang masih bingung tentang perbedaan safety belt dan body
harness. Sebenarnya, safety belt memiliki fungsi yang mirip dengan full body
harness. Hanya saja alat pelindung hanya dihubungkan dari bagian pinggang
pemakainya dengan posisi lanyard yang terhubung ke anchor. Safety belt
tidak disarankan dipakai oleh pekerja yang memiliki risiko aktivitas jatuh dari
ketinggian. Pasalnya kalau sampai jatuh, risiko cedera masih sangat tinggi.
Terutama pada bagian tulang belakang maupun pinggang. Walaupun posisi
jatuh pemakainya tidak langsung menyentuh tanah atau lantai. Ada baiknya
memasang pagar pengaman untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
5 REFERENSI
5.1 Peraturan kementrian Pekerjaan Umum No 10 Tahun 2021 tentang pedoman
Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK)
No Dok : SOP-HSE-4.4-01
STANDART OPERASIONAL Terbit : 2 Januari 2021
PROSEDUR No Rev : -
ALAT PELINDUNG DIRI Tgl Rev : -
Hal : 10/6
6 PROSEDUR
6.1 Pemilihan
6.1.1 Langkah pertama dari aktifitas pemilihan alat ini adalah evaluasi bahaya di
tempat kerja
6.1.2 Hasil evaluasi harus ditinjau ulang untuk menentukan jenis bahaya dan
tingkat bahan pencemar yang ada selama dilakukan pekerjaan rutin maupun
pemeliharaan
6.1.3 Kriteria lain yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan alat pelindung
diri adalah kebutuhan pemakai dan derajat perlindungan yang diberikan
oleh peralatan. Kebutuhan APD
6.2 Ketentuan Mengenai Alat Pelindung Diri
6.2.1 Alat pelindung diri harus disediakan bagi pekeja secara cuma-cuma dan
harus dikenakan saat bekerja
6.2.2 Alat pelindung diri harus disimpan dalam kondisi yang besih dan sehat
seperti dalam lemari loker khusus atau sejenisnya
6.2.3 Setiap pekeja yang diharuskan mengenakan alat pelindung diri akan
diberikan APD dalam ukuran dan model yang sesuai sehigga dapat
dikenakan dengan baik
6.3 Inspeksi dan Pemeliharaan
6.3.1 Alat pelindung diri dapat mengalami degradasi kemampuan secara bertahap
yang disebabkan oleh penggunaan sehari-hari maupun akibat kondisi yang
ekstrim, maka pemeliharaan harus dilaksanakan dengan seksama
6.3.2 Sebelum dan setelah digunakan, seluruh alat pelindung diri harus diperiksa
apakah ada kerusakan
6.3.3 Bila terdeteksi adanya kerusakan pada alat pelindung diri, alat tersebut
harus ditarik dari penggunaan sampai selesai dilakun perbaikan atau diganti
dengan alat baru
7 DOKUMEN TERKAIT
No Dok : SOP-HSE-4.4-01
STANDART OPERASIONAL Terbit : 2 Januari 2021
PROSEDUR No Rev : -
ALAT PELINDUNG DIRI Tgl Rev : -
Hal : 11/6