Anda di halaman 1dari 14

No Dok : IK-HSE-4.

4-01
Terbit : 2 Januari 2021
INSTRUKSI KERJA No Rev : -
ALAT PELINDUNG DIRI Tgl Rev : -
Hal : 2/3

1. TUJUAN
Instruksi kerja ini dipergunakan sebagai petunjuk kerja / ketentuan alat pelindung diri
yang akan digunakan pada area kerja PT.AHMAD PUTRA INDO KARYA

2. PELAKSANA
2.1 Seluruh tenaga kerja, tamu, dan setiap orang yang berada di lokasi PT. AHMAD
PUTRA INDO KARYA

3. PERALATAN
3.1 Alat Pelindung Diri (Safety Helmet, Safety Glasses, Masker Gas, Ear Muff, Safety
Shoes, Safety Gloves, Wearpack).
3.2 Alat Tulis

4. BAHAN / MATERIAL
4.1 Form Peminjaman dan Pengembalian Alat Pelindung Diri (APD) (F-HSE-4.4-03)
4.2 Form Inspeksi Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) (F-HSE-4.4-02)
4.3 Form Permintaan APD (F-HSE-4.4-05)

5. RINCIAN INSTRUKSI
5.1 Safety Officer membuat Matriks Alat Pelindung Diri (APD) (F-HSE-4.4-01) yang
berisikan mengenai jenis pekerjaan dan Alat Pelindung Diri (APD) yang sesuai
pekerjaan
5.2 Setiap tenaga kerja akan diberikan APD yang sesuai, sebelum mereka bekerja dan
memasuki lokasi kerja PT. AHMAD PUTRA INDO KARYA
5.3 Mengisi form permintaan APD (F-HSE-4.4-05) apabila pekerja baru belum
mempunyai APD dan mengisi form peminjaman APD (F-HSE-4.4-03). APD
harus dikembalikan apabila pekerja tersebut sudah tidak akan bekerja/resign dari
PT. Ahmad Putra Indo Karya
5.4 Apabila di tengah pekerjaan, APD yang digunakan mengalami kerusakan fisik.
Tenaga kerja diharapkan segera menghubungi Safety Officer dan mengisi Form
Permintaan Alat Pelindung Diri (APD) lagi
No Dok : IK-HSE-4.4-01
Terbit : 2 Januari 2021
INSTRUKSI KERJA No Rev : -
ALAT PELINDUNG DIRI Tgl Rev : -
Hal : 3/3

5.5 Safety Officer melakukan Inspeksi kondisi Alat Pelindung Diri (APD) dan data
hasil inspeksi dicatat kedalam Form Inspeksi Penggunaan Alat Pelindung Diri
(APD) (F-HSE-4.4-02)
No Dok : SOP-HSE-4.4-01
STANDART OPERASIONAL Terbit : 2 Januari 2021
PROSEDUR No Rev : -
ALAT PELINDUNG DIRI Tgl Rev : -
Hal : 1/6

1. TUJUAN
Prosedur ini dibuat untuk memberikan panduan jenis alat pelindung diri dan
pemilihannya, kualifikasi fisik, pengujian kesesuaian, dan pemeliharaan alat pelindung
diri yang diperlukan sebagai usaha terakhir mengurangi atau menghilangkan resiko di
tempat kerja. Alat pelindung diri ini hanya dipergunakan jika pengendalian teknis yang
dapat mengurangi bahaya dan kontrol administratif tidak dapat diterapkan.

2. RUANG LINGKUP
2.1 Prosedur ini hanya berlaku di lingkungan PT. AHMAD PUTRA INDO KARYA

3. TANGGUNG JAWAB
3.1 Manajer Operational/Site Manager PT AHMAD PUTRA INDO
KARYA bertanggung jawab mendapatkan dan meninjau informasi alat pelindung
diri dengan dibantu oleh Tim Keselamatan Keja, menentukan alat pelindung diri
yang paling layak dipergunakan dalam operasi, dan mengadakan program
evaluasi bahaya masing-masing area sebelum diadakan pemilihan APD.
3.2 Safety Officer bertanggung jawab melatih penggunaan APD yang tepat,
menyimpan APD di lokasi yang sesuai, bersih dan sehat, serta memelihara
catatan pemakai APD yang meliputi nama karyawan, nomor identitas, bagian,
jenis APD, tanggal, dll.

4. DEFINISI
Alat Pelindung Diri (APD) adalah suatu alat yang mempunyai kemampuan untuk
melindungi seseorang yang fungsinya mengisolasi sebagian atau seluruh tubuh dari
potensi bahaya di tempat kerja. APD merupakan perlindungan terakhir bagi pekerja
saat pengendalian teknis yang dapat mengurangi bahaya (seperti isolasi, ventilasi,
penggantian atau perubahan proses) dan kontrol administratif tidak dapat diterapkan.
Alat Pelindung Diri (APD) ada berbagai macam yang berguna untuk melindungi
seseorang dalam melakukan pekerjaan yang fungsinya untuk mengisolasi tubuh tenaga
kerja dari potensi bahaya di tempat kerja. Berdasarkan fungsinya, ada beberapa macam
APD yang digunakan oleh tenaga kerja, antara lain:
No Dok : SOP-HSE-4.4-01
STANDART OPERASIONAL Terbit : 2 Januari 2021
PROSEDUR No Rev : -
ALAT PELINDUNG DIRI Tgl Rev : -
Hal : 2/6

4.1 Alat Pelindung Kepala (Headwear)


Alat pelindung kepala ini digunakan untuk mencegah dan melindungi rambut
terjerat oleh mesin yang berputar dan untuk melindungi kepala dari bahaya
terbentur benda tajam atau keras, bahaya kejatuhan benda atau terpukul benda
yang melayang, melindungi jatuhnya mikroorganisme, percikan bahan kimia
korosif, panas sinar matahari dll. Jenis alat pelindung kepala antara lain:
 Helm pelindung (Safety Helmets) : Alat ini berfungsi untuk melindungi
kepala dari benda-benda keras yang terjatuh, benturan kepala, terjatuh dan
terkena arus listrik. Topi pelindung harus tahan terhadap pukulan, tidak
mudah terbakar, tahan terhadap perubahan iklim dan tidak dapat
menghantarkan arus listrik. Topi pelindung dapat terbuat dari plastik
(Bakelite), serat gelas (fiberglass) maupun metal.
 Tutup kepala : Alat ini berfungsi untuk melindungi/mencegah jatuhnya
mikroorganisme yang ada di rambut dan kulit kepala petugas terhadap
alatalat/ daerah steril dan percikan bahan-bahan dari pasien. Tutup kepala
ini biasanya terbuat dari kain katun.
 Topi/Tudung : Alat ini berfungsi untuk melindungi kepala dari api, uap-uap
korosif, debu, dan kondisi cuaca buruk. Tutup kepala ini biasanya terbuat
dari asbestos, kain tahan api/korosi, kulit dan kain tahan air.

Standart Warna Safety Helmet PT AHMAD PUTRA INDO KARYA

Putih : Manager ,Foreman , Supervisor, Engineer

Kuning : Pekerja Umum & Operator alat Berat

Oranye : Petugas P3k , Safety , HASE & Petugas Pemadam Kebakaran

Biru : Tamu / Visitor

Note :

- Semua Helm harus memenuhi standart safety helmyang berlaku (SNI)


- Stiker palang hijau untuk petugas K3
No Dok : SOP-HSE-4.4-01
STANDART OPERASIONAL Terbit : 2 Januari 2021
PROSEDUR No Rev : -
ALAT PELINDUNG DIRI Tgl Rev : -
Hal : 3/6

- Stiker palangmerah untuk petugas Pemadam kebakaran


4.2 Alat Pelindung Mata
Alat pelindung mata digunakan untuk melindungi mata dari percikan bahan kimia
korosif, debu dan partikel-partikel kecil yang melayang di udara, gas atau uap
yang dapat menyebabkan iritasi mata, radiasi gelombang elegtromagnetik, panas
radiasi sinar matahari, pukulan atau benturan benda keras, dll. Jenis alat
pelindung mata antara lain:
 Kaca mata biasa (spectacle goggles) : Alat ini berfungsi untuk melindungi
mata dari partikel-partikel kecil, debu dan radiasi gelombang
elegtromagnetik.
 Goggles : Alat ini berfungsi untuk melindungi mata dari gas, debu, uap, dan
percikan larutan bahan kimia. Goggles biasanya terbuat dari plastik
transparan dengan lensa berlapis kobalt untuk melindungi bahaya radiasi
gelombang elegtromagnetik mengion.
 Perisai pengelasan : terbuat dari fiberglass dan dilengkapi lensa saring
sehingga bisa melindungi mata dari luka bakar akibat radiasi sinar
inframerah dari pengelasan , dan OSAH menetapkan lensa filter
mempunyai nomor peneduh sehingga dapat diatur sesuai kebutuhan
pengelasan.
 Perisai Wajah : terbuat dari lembaran plastic transparan yang dapat
menutupi semua wajah
4.3 Alat Pelindung Pernafasan (Respiratory Protection)
Alat pelindung pernafasan digunakan untuk melindungi pernafasan dari resiko
paparan gas, uap, debu, atau udara terkontaminasi atau beracun, korosi atau yang
bersifat rangsangan. Sebelum melakukan pemilihan terhadap suatu alat pelindung
pernafasan yang tepat, maka perlu mengetahui informasi tentang potensi bahaya
atau kadar kontaminan yang ada di lingkungan kerja. Jenis alat pelindung
pernafasan antara lain:
 Masker : Alat ini digunakan untuk mengurangi paparan debu atau
partikelpartikel yang lebih besar masuk kedalam saluran pernafasan.
No Dok : SOP-HSE-4.4-01
STANDART OPERASIONAL Terbit : 2 Januari 2021
PROSEDUR No Rev : -
ALAT PELINDUNG DIRI Tgl Rev : -
Hal : 4/6

 Respirator : Alat ini digunakan untuk melindungi pernafasan dari paparan


debu, kabut, uap logam, asap, dan gas-gas berbahaya
 Tabung cartridge khusus untuk menyalurkan oksigen
 Tangki selam dan regulator , khusus untuk pekerja yang bekerja di dalam
air
4.4 Alat Pelindung Tangan (Hand Protection)
Alat pelindung tangan digunakan untuk melindungi tangan dan bagian lainnya
dari benda tajam atau goresan, bahan kimia, benda panas dan dingin, kontak
dengan arus listrik.
Jenis – jenis dan fungsi sarung tangan :

1. Chemical Resistant Gloves

Sarung tangan pelindung pertama adalah chemical resistant gloves yang biasanya
terbuat dari karet seperti butyl, latex, nitrile, vinyl, neoprene, atau PVC. Jenis
sarung tangan ini dapat melindungi tangan dari zat-zat kimia berbahaya saat
bekerja

2. Heat Resistant Gloves

Terbuat dari kulit untuk lapisan luar dan kain yang halus pada bagian dalam, heat
resistant gloves berfungsi sebagai isolator panas. Sarung tangan jenis ini bisa
melindungi tangan dari panas atau suhu tinggi. Biasanya digunakan untuk
pekerjaan pengelsan atau pemotongan baja.

3. Impact Hand Gloves

Jenis sarung tangan selanjutnya adalah impact hand gloves yang dilengkapi
dengan shock absorber (peredam kejut). Dengan fitur ini tangan Sobat Warunk3
tidak akan terkena energi tumbukan sepenuhnya jika kejatuhan benda berat.
Impact Hand Gloves akan melindungi tangan dengan menyerap energi tumbukan.

4. Cut & Puncture Resistant Gloves


No Dok : SOP-HSE-4.4-01
STANDART OPERASIONAL Terbit : 2 Januari 2021
PROSEDUR No Rev : -
ALAT PELINDUNG DIRI Tgl Rev : -
Hal : 5/6

Sarung tangan anti tusuk dan potong ini sering digunakan oleh pekerja yang
menggunakan mesin abrasi. Terbuat dari nitrile membuat cut & puncture resistant
gloves tahan terhadap abrasi yang diakibatkan oleh gesekan. Bahan nitril ini
paling tahan kebocoran dan untuk sarung tangan biasanya memiliki dua lapisan.

5. Anti-Slip Hand Gloves

Anti-Slip Hand Gloves adalah anti slip hand gloves yang biasanya digunakan
oleh pekerja pada benda basah atau berminyak. Anti-slip hand gloves dilengkapi
dengan grip technology sehingga objek kerja yang berminyak maupun basah
dapat di genggam dengan kuat tanpa terpeleset. Teknologi microchannelnya
mampu menyerap cairan yang menempel pada benda.

6. Lifting Hand Gloves

Lifting hand gloves adalah sarung tangan yang dapat meminimalisir potensi selip
saat mengangkat sesuatu. Jenis sarung tangan ini juga dapat melindungi tangan
dari goresan benda tajam loh. Biasanya terbuat dari kain yang berserat dan untuk
menambah kekuatan cengkeraman tangan saat mengangkat maka dibagian
telapak tangan ditambahkan lapisan karet.

4.5 Baju Pelindung (Body Potrection)


Baju pelindung digunakan untuk melindungi seluruh atau sebagian tubuh dari
percikan api, suhu panas atau dingin, cairan bahan kimia, dll. Jenis baju
pelindung antara lain:
 Pakaian kerja : Pakaian kerja yang terbuat dari bahan-bahan yang bersifat
isolasi seperti bahan dari wool, katun, asbes, yang tahan terhadap panas.
 Celemek : Pelindung pakaian yang terbuat dari bahan-bahan yang bersifat
kedap terhadap cairan dan bahan-bahan kimia seperti bahan plastik atau
karet.
 Apron : Pelindung pakaian yang terbuat dari bahan timbal yang dapat
menyerap radiasi pengion.
4.6 Alat Pelindung Kaki (Feet Protection)
No Dok : SOP-HSE-4.4-01
STANDART OPERASIONAL Terbit : 2 Januari 2021
PROSEDUR No Rev : -
ALAT PELINDUNG DIRI Tgl Rev : -
Hal : 6/6

Alat pelindung kaki digunakan untuk melindungi kaki dan bagian lainnya dari
benda-benda keras, benda tajam, logam/kaca, larutan kimia, benda panas, kontak
dengan arus listrik.

Jenis sepatu boots kerja proyek bangunan diantaranya:

Steel Toe Boots

Yaitu sepatu khusus yang di desain membuat perlindungan pada jari-jari


kaki dari kejatuhan benda-benda bahan bangunan

Reinforced Sole

Yaitu sepatu khusus yang di desain dengan memakai bahan penguat dari besi
hingga akan memberikan perlindungan kaki dari tertusuknya benda-benda tajam.

Metatarsal

Yaitu sepatu yang khusus di desain membuat perlindungan semua beberapa sisi
kaki dari sisi tuas hingga ke sisi ujung-ujung jari.

Nitrile Boots

Yaitu sepatu yang tahan pada beberapa bahan kimia, oli dan lain sebagainya.

Vinyl Boots

Yaitu sepatu yang di desain dengan bahan yang tahan pada larutan kimia, asam,
alkali, garam dan lain sebagainya.

Latex/Rubber

Yaitu sepatu di desain khusus yang tahan pada bahan kimia dan memberi daya
cengkeram yang lebih kuat pada daerah atau permukaan yang licin.
No Dok : SOP-HSE-4.4-01
STANDART OPERASIONAL Terbit : 2 Januari 2021
PROSEDUR No Rev : -
ALAT PELINDUNG DIRI Tgl Rev : -
Hal : 7/6

PVC Boots

Yaitu sepatu yang bermanfaat membuat perlindungan kaki dari kelembapan, dan
memudahkan saat dipakai untuk jalan di tempat yang becek.

4.7 Alat Pelindung Telinga (Ear Protection)


Alat pelindung telinga digunakan untuk mengurangi intensitas suara yang masuk
ke dalam telinga. Jenis alat pelindung telinga antara lain:
 Sumbat telinga (Ear plug) : Sumbat telinga (Ear plug) dapat terbuat dari
kapas, plastik, karet alami dan bahan sintetis. Untuk Ear plug yang terbuat
dari kapas, spons, dan malam (wax) hanya dapat digunakan untuk sekali
pakai (Disposable). Sedangkan yang terbuat dari bahan karet plastik yang
dicetak dapat digunakan berulang kali (Non Disposable). Alat ini dapat
mengurangi suara sampai 20 dB.
 Tutup telinga (Ear muff) : Pada pemakaian untuk waktu yang cukup lama,
efektivitas ear muff dapat menurun karena bantalannya menjadi mengeras
dan mengerut sebagai akibat reaksi dari bantalan dengan minyak dan
keringat pada permukaan kulit. Alat ini dapat mengurang intensitas suara
sampai 30 dB dan juga dapat melindungi bagian luar telinga dari benturan
benda keras atau percikan bahan kimia.
4.8 Sabuk Pengaman Keselamatan (Safety Belt)
Alat pelindung tangan digunakan untuk melindungi tubuh dari kemungkinan
terjatuh dari ketinggian, seperti pada pekerjaan mendaki, memanjat dan pada
pekerjaan konstruksi bangunan.

1. Harness Duduk

Dikenal juga dengan nama lain seat harness, alat pengaman ini paling banyak
dipakai oleh para pemanjat tebing. Selain bentuknya yang simpel, harness ini juga
nyaman dikenakan karena mampu menyalurkan bobot hentakan ke bagian tubuh
yang cukup kuat. Yakni bagian paha ketika pemakainya terjatuh dan
menggantung saat mengenakannya. Bagian bagian body harness duduk ini terdiri
No Dok : SOP-HSE-4.4-01
STANDART OPERASIONAL Terbit : 2 Januari 2021
PROSEDUR No Rev : -
ALAT PELINDUNG DIRI Tgl Rev : -
Hal : 8/6

dari sabuk pinggang (waist belt). Pengikat paha (leg loop), tali
melingkar belay (belay loop), pengunci logam (buckles) dan tali.

2. Harness Dada

Harness ini banyak dipakai sebagai alat untuk melakukan pertolongan pertama
pada orang yang mengalami kecelakaan. Pemakaian harness ini dimaksudkan
agar penggunanya bisa tetap berada di posisi tegak. Jika
menggunakan harness dada, pemakai juga harus menggunakan harness lain
seperti harness duduk. Harness dada tidak dianjurkan bagi pekerja konstruksi
maupun pemanjat tebing. Hal ini disebabkan cara kerjanya yang berbeda
dengan harness lain. Kalau pemakai terjatuh, bisa timbul hentakan keras di dada
dan ini bisa membahayakan organ tubuh. Bahkan mengakibatkan kesulitan
bernapas.

3. Safety Full Body Harness

Jenis harness selanjutnya adalah body harness. Dibanding


jenis harness lainnya, body harness safety adalah yang paling aman digunakan.
Karena mampu mengikat seluruh tubuh pemakainya. Posisi pemasangan juga bisa
menghindarkan orang yang mengenakannya terjatuh dalam posisi terbalik. Full
body harness safety belt dirancang untuk memberikan perlindungan pada bagian-
bagian tubuh yang paling berisiko jika terjatuh. Mulai dari paha bagian atas,
panggul, bahu dan dada. Pada bagian belakang ada D-ring yang disematkan. Ini
memungkinkan alat keamanan di pasang pada lifeline, lanyard dan berbagai
komponen lain yang cocok dengan body harness. Cara menggunakan safety body
harness juga tidak boleh dilakukan sembarangan. Terutama untuk pemakaian
yang berhubungan dengan pekerjaan konstruksi. Pemakai harus memastikan full
body harness yang dipakai sudah sesuai dengan standar yang berlaku. Jangan
lupa untuk memeriksa kelengkapan seperti D-ring, buckle hingga webbing.
Pemeriksaan komponen secara visual penting untuk memastikan tidak ada bagian
yang rusak. Jangan menggunakan harness yang webbing dalam kondisi
terpelintir. D-ring dan buckle juga sebaiknya tidak berkarat dan tidak retak
No Dok : SOP-HSE-4.4-01
STANDART OPERASIONAL Terbit : 2 Januari 2021
PROSEDUR No Rev : -
ALAT PELINDUNG DIRI Tgl Rev : -
Hal : 9/6

sehingga memiliki kemampuan fungsi maksimal. Pemakai juga harus mengetahui


berapa beban maksimal yang mampu ditahan oleh harness. Menggunakan
pengamanan melebihi kapasitas yang seharusnya dapat mengakibatkan berbagai
risiko yang akan membahayakan pemakai.

4. Fixed Body Harness / Retractable

Jika jenis harness sebelumnya dibedakan berdasarkan desain dan cara


penggunaannya. Ada juga jenis fixed body harness dan retractable body
harness yang dibedakan berdasarkan pengaturan belt-nya. Fixed body
harness keamanan ini tidak bisa diatur panjang belt-nya. Sehingga jarak antara
pemakai dengan tempat mengaitkannya tidak bisa disesuaikan sendiri. Jenis
pengaman retractable body harness memiliki prinsip kerja yang sama dengan
sabuk pengaman mobil. Jadi Anda bisa mengatur dan menyesuaikan tali
dengan posisi tubuh saat menggunakannya. Meski sifatnya fleksibel, ketika
pemakai jatuh dan menimbulkan hentakan kuat. Alat akan terkunci secara
otomatis untuk menahan tubuh agar tidak terjatuh.

5. Safety Belt

Banyak orang yang masih bingung tentang perbedaan safety belt dan body
harness. Sebenarnya, safety belt memiliki fungsi yang mirip dengan full body
harness. Hanya saja alat pelindung hanya dihubungkan dari bagian pinggang
pemakainya dengan posisi lanyard yang terhubung ke anchor. Safety belt
tidak disarankan dipakai oleh pekerja yang memiliki risiko aktivitas jatuh dari
ketinggian. Pasalnya kalau sampai jatuh, risiko cedera masih sangat tinggi.
Terutama pada bagian tulang belakang maupun pinggang. Walaupun posisi
jatuh pemakainya tidak langsung menyentuh tanah atau lantai. Ada baiknya
memasang pagar pengaman untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

5 REFERENSI
5.1 Peraturan kementrian Pekerjaan Umum No 10 Tahun 2021 tentang pedoman
Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK)
No Dok : SOP-HSE-4.4-01
STANDART OPERASIONAL Terbit : 2 Januari 2021
PROSEDUR No Rev : -
ALAT PELINDUNG DIRI Tgl Rev : -
Hal : 10/6

5.2 Permenakertrans R.I No.Per.08/MEN/VII/2010 tentang Alat Pelindung Diri

6 PROSEDUR
6.1 Pemilihan
6.1.1 Langkah pertama dari aktifitas pemilihan alat ini adalah evaluasi bahaya di
tempat kerja
6.1.2 Hasil evaluasi harus ditinjau ulang untuk menentukan jenis bahaya dan
tingkat bahan pencemar yang ada selama dilakukan pekerjaan rutin maupun
pemeliharaan
6.1.3 Kriteria lain yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan alat pelindung
diri adalah kebutuhan pemakai dan derajat perlindungan yang diberikan
oleh peralatan. Kebutuhan APD
6.2 Ketentuan Mengenai Alat Pelindung Diri
6.2.1 Alat pelindung diri harus disediakan bagi pekeja secara cuma-cuma dan
harus dikenakan saat bekerja
6.2.2 Alat pelindung diri harus disimpan dalam kondisi yang besih dan sehat
seperti dalam lemari loker khusus atau sejenisnya
6.2.3 Setiap pekeja yang diharuskan mengenakan alat pelindung diri akan
diberikan APD dalam ukuran dan model yang sesuai sehigga dapat
dikenakan dengan baik
6.3 Inspeksi dan Pemeliharaan
6.3.1 Alat pelindung diri dapat mengalami degradasi kemampuan secara bertahap
yang disebabkan oleh penggunaan sehari-hari maupun akibat kondisi yang
ekstrim, maka pemeliharaan harus dilaksanakan dengan seksama
6.3.2 Sebelum dan setelah digunakan, seluruh alat pelindung diri harus diperiksa
apakah ada kerusakan
6.3.3 Bila terdeteksi adanya kerusakan pada alat pelindung diri, alat tersebut
harus ditarik dari penggunaan sampai selesai dilakun perbaikan atau diganti
dengan alat baru

7 DOKUMEN TERKAIT
No Dok : SOP-HSE-4.4-01
STANDART OPERASIONAL Terbit : 2 Januari 2021
PROSEDUR No Rev : -
ALAT PELINDUNG DIRI Tgl Rev : -
Hal : 11/6

7.1 Instruksi Kerja Alat Pelindung Diri [IK-HSE-4.4-01]


7.2 Matriks Alat Pelindung Diri (APD) [F-HSE-4.4-01]
7.3 Form Inspeksi Penggunaan Alat Pelindung Diri [F-HSE-4.4-02]
7.4 Form Peminjaman dan Pengembalian Alat Pelindung Diri (APD) [F-HSE-4.4-03]
7.5 Form Penerimaan Alat Pelindung Diri [F-HSE-4.4-04]
7.6 Form Permintaan Alat Pelindung Diri [F-HSE-4.4-05]

Anda mungkin juga menyukai