Anda di halaman 1dari 7

PT.

INTRACO DHARMA EKATAMA


PROSEDUR ALAT PELINDUNG DIRI

DOCUMENT NO.:

IDE/HSE/PROC-25

Rev Tanggal Status Dokumen Disiapkan Diperiksa Disetujui

Direvisi dan di
01 12-01-2019 keluarkan untuk
Implementasi

Rev. Tanggal Deskripsi (S) VS NS FS

HAK CIPTA

Dilarang menggandakan atau memindahkan bagian dari bahan-bahan ini dalam bentuk apapun
atau dengan cara apapun termasuk melakukan fotocopy dan mencatat tanpa izin tertulis dari
pemegang dokumen, QHSE-MS Management Representative, PT. INTRACO DHARMA
EKATAMA.
PROSEDUR ALAT Doc. No.:
PELINDUNG DIRI IDE/HSE/PROC-25

Penerbit Dept.:
Departement HSE Tanggal: Revisi: Halaman: 2 of 7
12th Jan 2019 01

LEMBAR REKAM REVISI

Daftar bagian yang


Tanggal diperbarui /
Versi Tujuan
Rilis dimodifikasi jika ada

1 12/01/2019 Di setujui untuk Implementasi Semua Halaman

0 10/12/2018 Di keluarkan untuk di tinjau

DISTRIBUSI

Penerima Perusahaan Alamat Email Jumlah


PROSEDUR ALAT Doc. No.:
PELINDUNG DIRI IDE/HSE/PROC-25

Penerbit Dept.:
Departement HSE Tanggal: Revisi: Halaman: 3 of 7
12th Jan 2019 01

1. PERSYARATAN UMUM

1.1 Setiap karyawan akan diberi alat-alat pelindung diri dan bertanggung jawab untuk memakainya,
merawat dan melaporkan segala kerusakan atau kesalahan yang terdapat pada alat-alat
tersebut.

1.2 Setiap Supervisor bertanggung jawab atas pelindung diri sesuai persyaratan, memperagakan cara
pemakaian yang benar dan mendorong bawahan untuk memakainya.

1.3 Department Manager bertanggung jawab memberitahu para sub-kontraktor untuk mengikuti
peraturan penggunaan APD, tanpa perkecualian.

1.4 HSE Coordinator akan memelihara kepatuhan persyaratan PPE sesuai dengan standard
internasional.

2. PELINDUNG KEPALA

2.1 Semua karyawan harus memakai topi pengaman selama berada di tempat kerja, agar dapat
melindungi kepala saat bekerja di area yang memungkinkan terjadinya benturan di kepala
atau terlukanya kepala karena benda jatuh atau beterbangan. kecuali saat berada selama
dalam kendaraan, kantor atau daerah bebas APD.

2.2 Topi pengaman tidak boleh digambari, dicat atau terkena bahan kimia.

2.3 Bila rusak, helm pengaman dan/atau system suspensi harus diganti

3. PELINDUNG MATA

3.1 Tempat kerja dimana bahaya pada mata ada disebut zone wajib pakai pelindung mata.

3.2 Kacamata pelindung dari benturan harus dikenakan saat memahat, mengikis, menggiling,
memalu atau semua aktifitas yang melibatkan beterbangannya atau jatuhnya benda atau
partikel.

3.3 Bila terjadi cipratan bahan kimia, timbulnya gas yang berbahaya, uap atau kabut, pelindung
wajah harus dikenakan bersama jenis pelindung mata yang tepat untuk menghadapi
kemungkinan bahaya, seperti mengenakan kacamata pelindung dari percikan bahan kimia.

3.4 Hanya pelindung mata yang telah disetujui yang boleh dipakai.

3.5 Tiap anggota di Supervisor ini harus memberikan contoh yang baik kepada semua karyawan untuk
mematuhi aturan pelindung mata.

3.6 Supervisor harus memastikan para karyawan yang berada di bawah tanggung jawabnya (maupun
karyawan lainnya yang berada dalam bahaya) telah memiliki dan memakai kacamata pelindung
PROSEDUR ALAT Doc. No.:
PELINDUNG DIRI IDE/HSE/PROC-25

Penerbit Dept.:
Departement HSE Tanggal: Revisi: Halaman: 4 of 7
12th Jan 2019 01

seperti yang seharusnya, dan memeriksa keadaan kacamata pelindung tersebut, serta segera
memperbaikinya jika ada yang salah.

4. PELINDUNG KAKI

4.1 Pelindung kaki yang dilengkapi dengan penutup jari dari baja harus selalu dipakai di tempat
kerja, kecuali saat berada di kendaraan, kantor atau daerah bebas APD.

4.2 Saat bereaksi pada tumpahan atau buangan zat-zat yang berbahaya, sepatu yang tahan pada
bahan kimia harus dikenakan.

4.3 Pelindung kaki yang sudah tidak layak pakai harus diganti.

4.4 Sepatu atau boot bertali harus digunakan dalam keadaan tali sepatu terikat sebagaimana
mestinya, untuk keamanan kaki.

5. PELINDUNG TANGAN

5.1 Sarung tangan (biasa) atau yang panjang (menutupi lengan bawah) harus dipakai dimana ada
resiko terluka.

5.2 Sarung tangan tahan kimia harus dipakai apabila menangani produk-produk dari minyak, bahan
kimia dan cairan pelarut.

5.3 Sarung tangan karet yang tepat saat melakukan pekerjaan listrik.

5.4 Sarung tangan dari kulit atau yang panjang harus dipakai untuk melindungi tangan dari panas,
barang-barang yang dapat menggores atau serpihan-serpihan.

5.5 Sarung tangan harus dipakai bila menangani tali baja, kecuali dalam keadaan di mana sarung
tangan dapat terperangkap atau terjepit diantara putaran.

6. PELINDUNG TELINGA (PENDENGARAN)

6.1 Pelindung telinga harus dipakai oleh semua karyawan yang terpapar kebisingan 85 dB(A) atau
lebih dari 8 jam penuh.

6.2 Penutup telinga harus dipakai di pembangkit tenaga listrik dan tempat-tempat yang bising karena
mesin.

6.3 Penyumbat telinga (yang sekali dipakai saja atau yang dipakai berulang) harus dipakai :

(a) Bila menggerinda, menghaluskan/ memoles, memukul


dengan palu besar, perkakas yang bising, dan “gouging” dengan tekanan udara yang tinggi.

(b) Di dalam bengkel yang bising.


PROSEDUR ALAT Doc. No.:
PELINDUNG DIRI IDE/HSE/PROC-25

Penerbit Dept.:
Departement HSE Tanggal: Revisi: Halaman: 5 of 7
12th Jan 2019 01

(c) Dimana telah dipasang tanda untuk maksud itu dan bila
diinstruksikan oleh para Supervisor.

6.4 Sumbat telinga yang dapat dipakai berulang kembali harus dibersihkan.

7. PELINDUNG PERNAPASAN

7.1 Pelindung pernapasan yang sudah disetujui harus dipakai bilamana terdapat benda-benda di
udara yang berbahaya untuk keselamatan

7.2 Topeng debu harus dipakai di tempat-tempat yang berdebu.

7.3 Alat pernapasan organik dipakai ketika melakukan pekerjaan yang berhubungan dengan cat,
larutan dan bahan kimia lainnya.

7.4 Alat pernapasan udara terpisah harus dipakai ketika masuk ke tempat yang kurang oksigen.

7.5 Alat pernapasan dengan pemasukan udara tersendiri atau tameng harus dipakai ketika melakukan
penyemprotan atau pengecatan di daerah tertutup.

7.6 Alat pernapasan harus dipakai hanya oleh personil yang telah terlatih.

7.7 Karyawan tertentu harus terlatih untuk memilih dan memakai pelindung pernapasan sesuai
dengan persyaratan tempat kerja, cat atau produk lain yang akan dipakai.

8. PENCEGAHAN RESIKO JATUH

8.1 Sabuk pengaman, tali pelindung tubuh dan tali pengaman yang disetujui harus dipakai dan terikat
sebagaimana seharusnya jika akan resiko jatuh pada ketinggian dua meter atau lebih.

8.2 Sabuk pengaman harus digunakan dan terikat dengan tepat bila bekerja pada ketinggian lebih
dari dua meter dan tidak dipagari dengan pegangan tangga.

8.3 Sabuk pengaman (atau tipe parasut) harus dipakai oleh semua karyawan yang bekerja pada
panggung kerja elevasi tinggi terbuka.

8.4 Sabuk pengaman harus terpasang ketat di pinggang dan tali pengaman panjangnya tidak boleh
lebih dari 1,2 m.

8.5 Tali pengaman harus terikat untuk mengamankan pemakainya dan tidak boleh berada di bawah
pinggang.

8.6 Alat-alat pelindung pencegah jatuh harus diperiksa sebelum digunakan. Perlengkapan yang tidak
layak pakai tidak boleh digunakan.

8.7 Sabuk pengaman, sabuk tipe parasut dan tali pengaman harus disimpan dan dijaga agar jangan
sampai kena minyak, pelumnas atau benda lain yang bisa membuatnya kotor.
PROSEDUR ALAT Doc. No.:
PELINDUNG DIRI IDE/HSE/PROC-25

Penerbit Dept.:
Departement HSE Tanggal: Revisi: Halaman: 6 of 7
12th Jan 2019 01

8.8 Alat-alat pencegah jatuh yang pernah terbentur beban yang keras harus segera dimusnahkan.

9. PAKAIAN KERJA

9.1 Pakaian pelindung yang sesuai harus dipakai setiap saat.

9.2 Tidak seorangpun karyawan diperkenankan bekerja tanpa kemeja.

9.3 Celana pendek tidak diperkenankan dipakai saat melakukan pekerjaan apapun dan saat di daerah
konstruksi.

9.4 Pakaian yang longgar atau robek tidak boleh dipakai saat bekerja dengan perlengkapan dan
perkakas yang berputar.

9.5 Perhiasan seperti kalung atau cincin sebaiknya tidak dipakai saat bekerja karena bisa
membahayakan si pemakai.

10. PEMBERIAN ALAT PELINDUNG DIRI

1.1 Yang dimaksud dengan APD adalah :

 Helm pengaman,
 Kacamata pengaman,
 Pelindung kaki,
 Sabuk pengaman, tali pengaman dan perlengkapan khusus APD lainnya akan diberikan sesuai
keperluan.

1.2 Manajemen akan membagikan APD setiap karyawan baru tanpa dipungut biaya.

1.3 Stock Keeper bertanggung jawab untuk menjaga jumlah persediaan APD setiap waktu.

1.4 Stock Keeper harus selalu berhubungan dengan HSE Section dan para pemakai untuk
mengetahui perlunya perlengkapan baru.

11. PERSYARATAN TANGGUNG JAWAB

11.1. Menjadi keharusan bagi semua karyawan untuk memakai dan menjaga APD dan meminta
perlengkapan baru jika alat-alat yang ada sudah tidak memenuhi syarat.

11.2. Supervisor bertanggung jawab untuk memastikan APD telah dipakai sesuai tingkatnya, baik
oleh dirinya sendiri maupun oleh karyawannya; dan harus meningkatkan praktek
keselamatan kerja dengan memberikan contoh yang baik.
PROSEDUR ALAT Doc. No.:
PELINDUNG DIRI IDE/HSE/PROC-25

Penerbit Dept.:
Departement HSE Tanggal: Revisi: Halaman: 7 of 7
12th Jan 2019 01

Anda mungkin juga menyukai