1. TUJUAN
Prosedur ini ditetapkan untuk memastikan bahwa Alat Pelindung Diri digunakan di
proyek PT. Pintago Barasaki Group dan dengan standard.
2. RUANG LINGKUP
Prosedur ini berlaku di Proyek PT. Pintago Barasaki Group yang disesuaikan dengan
tingkat bahaya dimasing-masing area kerja
3. DEFINISI
Alat Pelindung Diri (APD) adalah suatu alat yang mempunyai kemampuan untuk
melindungi seseorang yang fungsinya mengisolasi sebagian atau seluruh tubuh dari
potensi bahaya di tempat kerja.
4. REFERENSI
a. Undang-undang no 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja;
b. Permenaker RI No. PER.08/MEN/VII/2010 tentang Alat Pelindung Diri
5. PERENCANAAN, PENGADAAN, DISRIBUSI APD
5.1 HSE
a. Merencanakan kebutuhan Alat Pelindung Diri (APD) untuk masing-masing kegiatan
sesuai dengan jenis pekerjaannya, dengan melihat daftar pengendalian risiko
dalam HIRADC (Hazard Identification, Risk Assessment & Determining Control)
b. Memberikan pelatihan cara penggunaan APD kepada seluruh pekerja termasuk
pengunjung/tamu
Gambar 10. Tata cara pemasangan full body harness double landyard
a. Cara penggunaan Full Body Harness yang tepat harus disosialisasikan kepada
seluruh pekerja/pelaksana dan setiap orang yang memiliki risiko terhadap bahaya
bekerja diketinggian.
7. Pengendalian APD
a. PT. Pintago Barasaki Group akan menyediakan Alat Pelindung Diri yang dibutuhkan
oleh pekerja sesuai bahaya yang ada di area kerja;
b. APD diberikan bertahap sesuai dengan jumlah tenaga kerja
c. Setelah diberikan si penerima wajib menggunakannya selama bekerja di dalam
area proyek, menjaga dan merawat APD yang dimiliki agar terhindar dari
kehilangan atau kerusakan yang disengaja;
d. Jika terdapat APD yang rusak secara tidak sengaja (dikarenakan penggunaan di
lapangan) maka APD tersebut dapat ditukarkan dengan APD yang layak dengan
PT. PINTAGO BARASAKI GROUP
PROSEDUR
ALAT PELINDUNG DIRI (APD)
Kode Dokumen : PGB/HSE/P02 Dibuat : Divisi HSE
Edisi/Revisi :0 , Februari 2018 Disetujui : Direktur Utama
catatan APD yang rusak dikembalikan kepada pihak perusahaan;
e. Kehilangan dan kerusakan yang disengaja menjadi tanggung jawab si pengguna